Prediksi Materi Tes Calon Kepala Sekolah
-
Upload
andara-lintang -
Category
Documents
-
view
237 -
download
5
Transcript of Prediksi Materi Tes Calon Kepala Sekolah
-
8/18/2019 Prediksi Materi Tes Calon Kepala Sekolah
1/22
http://ptkguru.com
1
KEPALA SEKOLAH
(Permen_No_13_Tahun_ 2007_STANDAR KEPALA SEKOLAH_MADRASAH)
c. Kepala Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah
(SMP/MTs) adalah sebagai berikut:1) Berstatus sebagai guru SMP/MTs;2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SMP/MTs; dan
3) Memiliki sertifikat kepala SMP/MTs yang diterbitkan oleh
lembaga yang ditetapkan Pemerintah.
DIMENSI
KOMPETENSIKOMPETENSI
Kepribadiana. Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia, dan
menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas di sekolah/madrasah.
b. Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.
c. Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepalasekolah/madrasah.
d. Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugaspokok dan fungsi.
e. Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagaikepala sekolah/ madrasah.
f. Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.
Manajerial a. Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan perencanaan.
b. Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan kebutuhan.
c. Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber dayasekolah/madrasah secara optimal.
d. Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju organisasi pembelajar yang efektif.
e. Menciptakan budaya dan iklim sekolah/ madrasah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik.
f. Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusiasecaraoptimal.
g. Mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan secara optimal.
h. Mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah/ madrasah.
i. Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru, dan
penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik. j. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan arah dan tujuan pendidikan nasional.
k. Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuaidengan prinsip pengelolaan yangakuntabel, transparan, dan efisien.
l. Mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung pencapaiantujuan sekolah/ madrasah.
m. Mengelola unit layanan khusus sekolah/madrasah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik disekolah/madrasah.
n. Mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan.
o. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajarandan manajemen sekolah/madrasah.
p. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatansekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat, sertamerencanakan tindak
lanjutnya.
Kewirausahaan a. Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah/madrasah.
b. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagaiorganisasi pembelajaryang efektif.
-
8/18/2019 Prediksi Materi Tes Calon Kepala Sekolah
2/22
http://ptkguru.com
2
c. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokokdan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah.
d. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapikendala yang dihadapi sekolah/madrasah.
e. Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa
sekolah/madrasahsebagai sumber belajar peserta didik.Supervisi a. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan
profesionalismeguru.
b. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.
c. Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.
Sosial a. Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah/madrasah
b. Berpartisipasi dalam kegiatan social kemasyarakatan.
c. Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau Kelompok lain
Tugas dan Fungsi Kepala Sekolah (EMASLIM).
1. Kepala Sekolah sebagai Pendidik (Educator)
1) Membimbing guru dalam hal menyusun dan melaksanakan program pengajaran,mengevaluasi hasil belajar dan melaksanakan program pengajaran dan remedial.
2) Membimbing karyawan dalam hal menyusun program kerja dan melaksanakan tugas sehari-hari.
3) Membimbing siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler, OSIS dan mengikuti lomba diluar sekolah.
4) Mengembangkan staf melalui pendidikan/latihan, melalui pertemuan, seminar dandiskusi, menyediakan bahan bacaan, memperhatikan kenaikan pangkat, mengusul-kan
kenaikan jabatan melalui seleksi calon Kepala Sekolah.
5) Mengikuti perkembangan iptek melalui pendidikan/latihan, pertemuan, seminardiskusi dan bahan- bahan.
2. Kepala Sekolah sebagai Manajer (Manager)
1)
Mengelola administrasi kegiatan belajar dan bimbingan konseling dengan memiliki
data lengkap administrasi kegiatan belajar mengajar dan kelengkapan administrasi
bimbingan konseling.
2) Mengelola administrasi kesiswaan dengan memiliki data administrasi kesiswaan dankegiatan ekstra kurikuler secara lengkap.
3) Mengelola administrasi ketenagaan dengan memiliki data administrasi tenaga gu-ru,karyawan(TU/laboran/teknisi/perpustakaan).
4) Mengelola administrasi keuangan, baik administrasi keuangan rutin, OPF maupun BP3.
5) Mengelola administrasi sarana/prasarana baik administrasi gedung/ruang, mebelair,alatlaboratorium, perpustakaan.
3. Kepala Sekolah sebagai Pengelola Administrasi (Administrator)
1) Menyusun program kerja, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
2) Menyusun organisasi ketenagaan di sekolah, baik Wakasek, Walikelas, Ka TU,Bendahara, Personalia Pendukung misalnya pembina perpustakaan, pramuka, OSIS, olahraga. Personalia kegiatan temporer, seperti Panitia Ujian, panitia peri-ngatan hari besar
nasional atau keagamaan dan sebagainya.
3) Menggerakkan staf/guru/karyawan dengan cara memberikan arahan dan mengko-ordinasikanpelaksanaan tugas.
4) Mengoptimalkan sumber daya manusia secara optimal, memanfaatkan sarana/prasaranasecara optimal dan merawat sarana prasarana milik sekolah.
4. Kepala Sekolah sebagai Penyelia (Supervisor)
1) Menyusun program supervisi kelas, kegiatan ekstra kurikuler dan sebagainya.
-
8/18/2019 Prediksi Materi Tes Calon Kepala Sekolah
3/22
http://ptkguru.com
3
2) Melaksanakan program supervisi baik supervisi kelas, dadakan, kegiatan ekstra kurikuler dan lain-lain.
3) Memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja guru/karyawan dan untuk pengembangansekolah.
5. Kepala Sekolah sebagai Pemimpin (Leader)1) Memiliki kepribadian yang kuat, jujur, percaya diri, bertanggungjawab, berani mengambil resiko
danberjiwa besar.
2) Memahami kondisi anak buah, baik guru, karyawan dan anak didik.
3) Memiliki visi dan memahami misi sekolah yang diemban.
4) Mampu mengambil keputusan baik urusan intern maupun ekstern.
5) Mampu berkomunikasi dengan baik secara lisan maupun tertulis.
6. Kepala Sekolah sebagai Pembaharu (Inovator)
1) Mampu mencari, menemukan dan mengadopsi gagasan baru dari pihak lain.2) Mampu melakukan pembaharuan di bagian kegiatan belajar mengajar dan bim-bingan
konseling, pengadaan dan pembinaan tenaga guru dan karyawan, kegiatan ekstrakurikuler dan mampu melakukan pembaharuan dalam menggali sumber daya manusia
di BP3 dan masyarakat.
7. Kepala Sekolah sebagai Pendorong (Motivator)
1) Mampu mengatur lingkungan kerja.
2) Mampu mengatur pelaksanaan suasana kerja yang memadai.
3) Mampu menerapkan prinsip memberi penghargaan maupun sanksi hukuman yang sesuaidenganaturan yang ada.
PERMENDIKNAS Nomor 16 Tahun 2007 STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU
PERMENDIKNAS Nomor 18 Tahun2007 SERTIFIKASIBAGIGURUDALAM JABATAN
PERMENDIKNAS Nomor 19 Tahun2007 standar Pengelolaan
PERMENDIKNAS Nomor 24 tahun 2008 STANDAR TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH
PERMENDIKNAS Nomor 12 Tahun 2007 STANDAR PENGAWAS SEKOLAH
PERMENDIKNAS Nomor 13 Tahun 2007 STANDAR KEPALA SEKOLAHMADRASAH
PERMENDIKNAS Nomor 16 Tahun 2007 STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU
PERMENDIKNAS Nomor 20 Tahun 2007 Standar Penilaian
PERMENDIKNAS Nomor 22 Tahun 2006 tentangSTANDAR ISI
PERMENDIKNAS Nomor 23 Tahun 2006 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
PERMENDIKNAS Nomor 24 Tahun 2007 STANDAR SARANA DAN PRASARANA
PERMENDIKNAS Nomor 25 tahun 2008 STANDAR TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH
PERMENDIKNAS Nomor 26 tahun 2008 STANDAR TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH
PERMENDIKNAS Nomor 39 tahun 2008 PEMBINAAN KESISWAAN
PERMENDIKNAS Nomor 40 tahun 2007 SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN
PERMENDIKNAS Nomor 59 tahun 2008 legalisir ijasahPENGESAHAN FOTOKOPI IJAZAH
PERMENDIKNAS Nomor 39 TAHUN 2009 pemenuhan beban kerja guru dan pengawas satuan pendidikan
PERMENDIKNAS Nomor 35 TAHUN 2010TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONALGURU DAN ANGKA KREDITNYA
PERMENDIKNAS Nomor 2 TAHUN 2008 TENTANG BUKU
PERMENDIKNAS Nomor 13 TAHUN 2008 TENTANG HARGA ECERAN TERTINGGI BUKU TEKS PELAJARAN YANGHAK CIPTANYA DIBELI OLEH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
PERMENDIKNAS Nomor 9 TAHUN 2010TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU BAGI GURU DALAMJABATAN
PP Nomor 19 tahun 2005 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
PP Nomor 48 TAHUN 2008 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN
PP Nomor 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL
UU Nomor 20 tahun 2003 SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
UU Nomor 14 tahun 2005 Tentang guru dan dosen
-
8/18/2019 Prediksi Materi Tes Calon Kepala Sekolah
4/22
http://ptkguru.com
4
KODE ETIK PENDIDIK
1) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2) Setia kepada Pancasila, UUD 1945, dan negara
3) Menjunjung tinggi harkat dan martabat peserta didik4) Berbakti kepada peserta didik dalam membantu mereka mengembangkan diri
5) Bersikap ilmiah dan menjunjung tinggi pengetahuan, ilmu, teknologi, dan seni sebagai wahana dalam pengembangan peserta didik
6) Lebih mengutamakan tugas pokok dan atau tugas negara lainnya daripada tugas sampingan
7) Bertanggung jawab, jujur, berprestasi, dan akuntabel dalam bekerja
8) Dalam bekerja berpegang teguh kepada kebudayaan nasional dan ilmu pendidikan
9) Menjadi teladan dalam berperilaku
10) Berprakarsa11) Memiliki sifat kepemimpinan
12) Menciptakan suasana belajar atau studi yang kondusif
13) Memelihara keharmonisan pergaulan dan komunikasi serta bekerja sama dengan baik dalam pendidikan
14) Mengadakan kerja sama dengan orang tua siswa dan tokoh- tokoh masyarakat
15) Taat kepada peraturan perundang-undangan dan kedinasan
16) Mengembangkan profesi secara kontinu
17) Secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi profesi
RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH (RPS)
A. Pentingnya RPS RPS penting dimiliki untuk memberi arah dan bimbingan para pelaku sekolah dalam
rangka menuju perubahan atau tujuan sekolah yang lebih baik (peningkatan, pengembangan) dengan
resiko yang kecil dan untuk mengurangi ketidakpastian masa depan.
B. Arti Perencanaan Sekolah/RPS Perencanaan sekolah adalah suatu proses untuk menentukan tindakanmasa depan sekolah yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumberdaya yang
tersedia. RPS adalah dokumen tentang gambaran kegiatan sekolah di masa depan dalam rangka untuk
mencapai perubahan/tujuan sekolah yang telah ditetapkan.
C. Istilah-istilah Penting
Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan;
Misi adalah rumusan umum mengenai tindakan (upaya-upaya) yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi;
Tujuan (baku) adalah rumusan mengenai apa yang diinginkan pada kurun waktu tertentu;
Sasaran/tujuansituasional
adalah rumusan spesifik mengenai apa yang diinginkan pada kurun waktu tertentu dengan memperhitungkantantangan nyata yang dihadapi (sasaran merupakan jabaran tujuan); Strategi adalah langkah-langkah berisikanprogram-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi; Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil olehPemerintah Pusat/Daerah untuk mencapai tujuan; Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih
kegiatan yang dilaksanakan oleh sekolah untuk mencapai tujuan
D. Tujuan RPS disusun dengan tujuan untuk:
(1) menjamin agar perubahan/tujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan tingkat kepastian
yang tinggi dan resiko yang kecil;(2) mendukung koordinasi antar pelaku sekolah;
-
8/18/2019 Prediksi Materi Tes Calon Kepala Sekolah
5/22
http://ptkguru.com
5
(3) menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku sekolah, antarsekolah dan
dinas pendidikan kabupaten/kota, dan antarwaktu;
(4) menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan;
(5) mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat; dan
(6) menjamin tercapainya penggunaan sumber-daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.
E. Sistem Perencanaan Sekolah (SPS) SPS adalah satu kesatuan tata cara perencanaan sekolah untuk
meng-hasilkan rencana-rencana sekolah (RPS) dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan
yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara sekolah dan masyarakat (diwakili oleh komite sekolah).
F. TUJUAN SISTEM PERENCANAAN PENDIDIKAN Mendukung koordinasi antarpelaku pendidik-
an; Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antara sekolah dengan dinas pendidikan,
dinas pendidikan propinsi, dan pusat Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan; Mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan menjamin
tercapainya penggunaan sumber-daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
G. RPS Jangka Panjang, Menengah (Strategis), dan Tahunan RPS Jangka Panjang adalah dokumen
perencanaan sekolah untuk periode 20 (dua puluh) tahun; RPS Jangka Menengah (Rencana Strategis)
adalah dokumen perenca-naan sekolah untuk periode 5 (lima) tahun; RPS Tahunan adalah dokumen
perencanaan sekolah untuk periode 1 (satu) tahun.
J. Jenis Perencanaan Pendidikan Tergantung dari kepentingannya, jenis perencanaan pendidikan sekolahmeliputi: Pemerataan Kesempatan Persamaan kesempatan Akses Keadilan atau kewajaran
Contoh-contoh perencanaan pe-merataan kesempatan misalnya: bea siswa untuk siswa miskin, peningkatan angka melanjutkan, pengurangan angka putus sekolah, dsb.
2. Peningkatan Kualitas Kualitas pendidikan sekolah meliputi input, proses, dan output, dengan catatan bahwa output sangat ditentukan oleh proses, dan proses sangat dipengaruhi oleh tingkat kesiapan input.
Contoh-contoh perencanaan kualitas misalnya, pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan (guru,
kepala sekolah, konselor, pustakawan, laboran, dsb.), pengembangan komite sekolah, rasio
(siswa/guru, siswa/kelas, siswa/ sekolah), pengembangan bahan ajar, pengembangan model pembelajaran
(pembelajaran tuntas, pembelajaran dengan melakukan, pembelajaran kontekstual, pembelajaran koope-ratif, dsb.), pengembangan komite sekolah, dsb.
peningkatan kualitas siswa (UAN, UAS, keterampilan kejuruan, kesenian, olahraga, karya ilmiah,keagamaan, ke-disiplinan, karakter, budi-pekerti, dsb.)
3. Peningkatan Efisiensi Efisiensi merujuk pada hasil yang maksimal dengan biaya yang wajar. Efisiensidapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu efisiensi internal dan efisiensi eksternal. Efisiensi internal
merujuk kepada hubungan antara output sekolah (pencapaian prestasi belajar) dan input (sumberdaya)
yang digunakan untuk memroses/ menghasilkan output sekolah.
Efisiensi eksternal merujuk kepada hubungan antara biaya yang digunakan untuk menghasilkan tamatan
dan keuntungan kumulatif (individual, sosial, ekonomik dan non-ekonomik) yang didapat setelah kurunwaktu yang panjang diluar sekolah. Contoh-contoh perencanaan peningkatan efisiensi misalnya:
peningkatan angka kelulusan, rasio keluaran/masukan, angka kenaikan kelas/transisi, penurunan angka
mengulang, angka putus sekolah, dan peningkatan angka kehadiran.
4. Peningkatan Relevansi Relevansi merujuk kepada kesesuaian hasil pendidikan dengan kebutuhan
(needs), baik kebutuhan peserta didik, kebutuhan keluarga, dan kebutuhan pembangunan yang meliputi
berbagai sektor dan sub-sektor. Contoh-contoh perencanaan relevansi misalnya; program keterampilankejuruan/ kewirausahaan/usaha kecil bagi siswa- siswa yang tidak melanjutkan, kurikulum muatan lokal,
pendidikan kecakapan hidup khususnya untuk mencari nafkah, dsb.
-
8/18/2019 Prediksi Materi Tes Calon Kepala Sekolah
6/22
http://ptkguru.com
6
5. Pengembangan Kapasitas Sekolah Pengembangan kapasitas sekolah adalah upaya-upaya yang
dilakukan secara sistematik untuk menyiapkan kapasitas sumberdaya sekolah (sumberdaya manusia dan
sumberdaya selebihnya), pengem-bangan kelembagaan sekolah, dan pengembangan sistem sekolah agarmampu dan sanggup menjalankan tugas pokok dan fungsinya dalam kerangka untuk meng-hasilkan
output yang diharapkan.
H. Prinsip-Prinsip Penyusunan RPS Penyusunan RPS menerapkan prinsip-prinsip: memperbaiki prestasi
belajar siswa, membawa perubahan yang lebih baik (peningkatan/ pengembangan), sistematis, terarah,
terpadu (saling terkait & sepadan), menyeluruh, tanggap terhadap perubahan, demand driven (berdasarkankebutuhan), partisipasi, keterwakilan, transparansi, data driven, realistik sesuai dengan hasil analisis
SWOT, dan mendasarkan pada hasil review dan evaluasi.
Rencana Pengembangan Pendidikan Nasional Keterkaitan Antara Jenjang Perencanaan
Anggota (Unsur Komite Sekolah) Anggota (Unsur Wali Murid) Anggota (Unsur Masyarakat) Anggota(Unsur Kepala Sekolah) Anggota (Unsur Guru) Kelompok Kerja Rencana Pengembangan Sekolah (KK-
RPS)
Kelompok Komite Sekolah Kelompok Wali Murid Kelompok Gugus - Kelurahan/Desa - Kecamatan
Kelompok Guru Kelompok Masyarakat
PROSES PERENCANAAN STRATEGIS Dimana kita sekarang ? Kemana kita akan pergi ? Bagaimanacaranya mencapai kesana ? Apakah kita sampai disana? Analisis lingkungan eksternal Analisis
lingkungan internal Profil Pendidikan: Pemerataan & perluasan Mutu & Relevansi Managemen &governance Isu-isu strategis pendidikan Situasi pendidikan yang diharapkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran,
Kebijakan, dan Program Strategi pelaksanaan Formulasi Strategi Pelaksanaan Alokasi Sumberdaya Saran/
Rekomendasi Evaluasi Pengumpulan & Pemaparan Data Situasi pendidikan saat ini Evaluasi & Kontrol
I. Tahap-tahap Penyusunan RPS Melakukan analisis lingkungan strate-gis sekolah Melakukan analisis
situasi untuk mengetahui status situasi pendidikan sekolah saat ini (IPS) Memformulasikan pendidikanyang di-harapkan di masa mendatang Mencari kesenjangan antara butir 2 & 3 Menyusun rencana strategis
Menyusun rencana tahunan Melaksanakan rencana tahunan Memonitor dan mengevaluasi
Analisis Lingkungan Strategis Situasi Pendidikan saat ini Situasi Pendidikan yang diharapkan Rencana
Strategis (5 tahun) Rencana Operasional (1 tahun) Pelaksanaan Program Monitoring & Evaluasi Gambar
1. Proses Penyusunan RPS Kesenjangan
Rencana Strategis Sekolah Situasi Sekolah (tahun ini) Situasi Sekolah (5 tahun ke depan) Strategi
(5Tahun) Pemerataan Mutu Efisiensi Relevansi Tata kelola Pemerataan Mutu Efisiensi Relevansi Tatakelola menuju
Rencana Strategis Sekolah (Renstra) Analisis situasi pendidikan sekolah saat ini Analisis situasi pendidikan sekolah yang diharapkan 5 tahun kedepan (visi, misi, dan tujuan yang mencakup pemerataan,
mutu, relevansi, efisiensi, kapasitas) Kesenjangan antara situasi pendidikan sekolah saat ini dan yang
diharapkan 5 tahun kedepan Kebijakan dan program-program strategis untuk mencapai situasi pendidikan
sekolah yang diharapkan 5 tahun kedepan Strategi pelaksanaan Milestone (output apa & kapan) Rencana biaya (besar, alokasi, dan sumber dana) Rencana pemantauan dan evaluasi
Rencana Tahunan Sekolah Situasi Sekolah (tahun ini) Situasi Sekolah (tahun depan) Upaya (1Tahun)Pemerataan Mutu Efisiensi Relevansi Tata kelola Pemerataan Mutu Efisiensi Relevansi Tata kelola
menuju
Format Rencana Tahunan Sekolah (Alternatif I) Analisis situasi pendidikan sekolah tahun ini Analisis
situasi pendidikan sekolah tahun depan (yang diharapkan) Kesenjangan antara pendidikan sekolah tahun
ini dan pendidikan tahun depan (tantangan/loncatan) Program-program untuk mengurangi kesenjanganatau untuk menghadapi tantangan/loncatan Tonggak-tonggak kunci keberhasilan (milestones) Rencana
biaya (besar dana, alokasi, sumber dana) Rencana pelaksanaan program Rencana pemantauan dan
evaluasi Jadwal pelaksanaan program Penanggungjawab program/kegiatan
-
8/18/2019 Prediksi Materi Tes Calon Kepala Sekolah
7/22
http://ptkguru.com
7
FORMAT RENCANA TAHUNAN SEKOLAH (ALTERNATIF II: SWOT) Analisis situasi pendidikan
sekolah tahun ini Analisis situasi pendidikan sekolah tahun depan (yang diharapkan) Kesenjangan antara
situasi pendidikan sekolah tahun ini dan tahun depan (tantangan/loncatan) Tujuan tahunan/sasaran berdasarkan hasil kesenjangan/tantangan Urusan-urusan sekolah yang perlu dilibatkan untuk mencapai
setiap sasaran dan yang masih perlu diteliti tingkat kesiapannya Analisis SWOT (mengenali tingkat
kesiapan masing-masing urusan sekolah melalui analisis SWOT) Langkah-langkah pemecahan persoalan,yaitu mengubah ketidaksiapan menjadi kesiapan urusan sekolah. Rencana dan program sekolah berdasarkan hasil langkah-langkah pemecahan persoalan Tonggak-tonggak kunci keberhasilan
(milestones) Rencana biaya (besar, alokasi, dan sumber dana) Rencana pelaksanaan program Rencana
pemantauan dan evaluasi Jadwal pelaksanaan program Penanggungjawab program/kegiatan
PETUNJUK TEKNIS
PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS)
SMP NEGERI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010
BAB IPENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009, salah satukebijakan Departemen Pendidikan Nasional adalah penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan
pencitraan publik. Ruang lingkup kebijakan ini, meliputi sistem pembiayaan berbasis kinerja, baik di
tingkat satuan pendidikan maupun pemerintah daerah dan manajemen berbasis sekolah (MBS).(Depdiknas, 2006).
Kebijakan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik 2005-2009, pada dasarnya
merupakan sebuah upaya mendorong terwujudnya good and clean Governance di wilayah kerja
Departemen Pendidikan Nasional termasuk pada satuan pendidikan.Sistem pembiayaan berbasis kinerja harus diimplementasikan dalam RKAS (Rencana Kegiatan
dan Anggaran Sekolah) yang disusun setiap tahun pelajaran dengan mengacu pada tujuan jangka
menengah dan tujuan jangka pendek yang ditetapkan dalam rencana pengembangan sekolah.
RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah) merupakan cermin kekuatan sekolah dalammembiayai penyelenggaraan pendidikannya, yang terdiri dari rencana pendapatan dan rencana
pengeluaran. Oleh sebab itu, dalam proses penyusunan anggaran perlu adanya tahapan-tahapan yang
sistematik.Dalam penyusunan RKAS selama ini masih terkesan sebatas memenuhi aturan kelengkapan
administrasi semata tanpa didukung data/informasi akurat sebagai dasar asumsi biaya. Kelemahan,
masukan dan pengalaman tidak dijadikan bahan penyusunan RKAS berikutnya dan yang paling
memprihatinkan adalah tidak adanya keterkaitan antara rencana, pelaksanaan, monitoring danevaluasi.
Selain itu faktor eksternal yang mempengaruhi kelemahan penyusunan RKAS adalah masalah
antisipasi perkembangan regulasi yang kurang responsif, sehingga di tataran pelaksana (satuan pendidikan) menjadi hambatan yang mengakibatkan kelemahan-kelemahan sebagaimana tersebut di
atas.
Dengan disusunnya petunjuk teknis ini diharapkan akan menepis anggapan dan kesan yangkurang tepat seperti tersebut di atas dan secara bertahap akan terbangun suatu sistem perencanaan
pendanaan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang dan peratuan
pemerintah yang terkait.
B.
TUJUANTujuan disusunnya petunjuk teknis ini adalah memberikan panduan penyusunan RKAS oleh
satuan pendidikan, sehingga diharapkan akan terwujud mekanisme baku siklus RKAS mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan pertanggungjawaban/pelaporan.
C. DASAR HUKUM
1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;3. Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan;4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
-
8/18/2019 Prediksi Materi Tes Calon Kepala Sekolah
8/22
http://ptkguru.com
8
5. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan;6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keunagan Daerah;7. Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 14 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Daerah;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 1 Tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pekalongan Tahun Anggaran 20099. Peraturan Bupati Pekalongan Nomor 28/2008 tanggal 15 Oktober 2008 tentang Pembentukan UnitPelaksana Teknis;
10. Peraturan Bupati Pekalongan Nomor 24 tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan FungsiDinas Daaerah (Berita Daerah Kabupaten Pekalongan Tahun 2008 Nomor 24, Tambahan BeritaDaerah Kabupaten Pekalongan Nomor 2);
11. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 044/U/2002 tanggal 2 April 2002 tentang KomiteSekolah;
12. Keputusan Bupati Pekalongan Nomor 027/287 Tanggal 28 Oktober 2008 tentang StandarisasiBiaya Kegiatan dan Honorarium, Biaya Pemeliharaan dan Standarisasi Harga Barang Kebutuhan
Pemerintah Kabupaten Pekalongan Tahun 2009;
13. Surat Edaran Bupati Pekalongan Nomor : 900/80 tanggal : 23 Juni 2009 perihal : PendanaanPendidikan14. Buku Panduan Bantuan Operasional Sekolah Untuk Pendidikan Gratis Dalam Rangka Wajib
Belajar Sembilan Tahun Yang Bermutu Tahun 2009.
BAB II
KETENTUAN UMUM
A. PENGERTIANRencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) adalah suatu rencana keuangan yang disusun
secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan
berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang (sesuai tahun pelajaran, yaitu bulan
Juli s.d. Juni ).
B. SUMBER PENDANAAN PENDIDIKAN
Sumber pendanaan pendidikan berasal dari Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Masyarakat berdasarkan prinsip keadilan, kecukupan dan berkelanjutan (pasal 50 PP 48 Tahun 2008).
Adapun jenis sumber pendapatan RKAS adalah :
1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) :a. Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
b. Blockgrant
2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi;Bantuan Keuangan Provinsi.
3. Anggaran Pendapatan dan belanja Daerah (APBD) Kabupatena) Belanja Pegawai b) Belanja Barang/Jasac) Belanja Modal (Bangunan Gedung / Rehab )
4. Iuran Orang Tua *)5. Sumbangan Sukarela Orang Tua Peserta Didik6. Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI)7. Subsidi/Hibah/Bantuan Keuangan dari dalam / Luar Negeri8. Sumbangan lain yang sah dan tidak mengikat
C. MATA ANGGARAN BELANJASecara ringkas Mata Anggaran Belanja dalam RKAS terdiri dari :
1. Belanja Pegawai (Belanja Personalia)a) Gaji dan tunjangan
1). Gaji PNS
2). Tunjangan yang melekat dalam gaji
3). Tunjangan lain (apabila ada)
b) Honorarium dan Insentif1). Honorarium GTT dan PTT
2). Honorarium lainnya (apabila ada)
-
8/18/2019 Prediksi Materi Tes Calon Kepala Sekolah
9/22
http://ptkguru.com
9
c) Tambahan kesejahteraan pegawaid) Biaya pengembangan SDM Tenaga Pendidik dan Kependidikan *)
2. Belanja Barang/Jasa (Belanja Non Personalia)a. Belanja bahan pakai habis kantor (ATK, fotocopy, surat menyurat, dll.)
a) Jasa kantor (listrik, telepon, air, internet, dll.) b) Kegiatan Belajar Mengajar (Ujian, Ulangan, Remidi dll) *)c) Belanja bahan dan alat praktikum *)d) Biaya penyelenggaraan perpustakaan **)e) Biaya Makanan dan minuman kantor (keg.rapat, penerimaan tamu)f) Biaya Kegiatan Kesiswaan/OSIS (Ekstra kurikuler, Pembinaan Kesiswaan) *)g) Biaya Penerimaan Peserta Didik Baruh) Biaya kegiatan sosial dan keagamaani) Biaya kegiatan lainnya (apabila ada) j) Bea siswak) Dll. sesuai kebutuhan
b. Belanja Perjalanan Dinas (Belanja Non personalia)1) Perjalanan dinas dalam daerah2) Perjalanan dinas luar daerah
c. Belanja Pemeliharaan (Belanja Non Personalia)1) Pemeliharaan gedung bangunan sekolah2) Pemeliharaan taman dan halaman3) Pemeliharaan pagar keliling4) Pemeliharaan alat kantor (mesin tik, komputer dll)5) Pemeliharaan alat pendidikan
3. Belanja Modala. Pembangunan (RKB, R.Perpustakaan, R.Laboratorium, dll.)
b. Rehabilitasi (kantor, ruang kelas dll).c. Pengadaan barang inventaris kantor (pembelian komputer, mebelair dll.)
D. PRINSIP PENYUSUNAN RKAS
RKAS harus disusun berdasarkan prinsip-prinsip :
1. ObyektifPenyusunan RKAS harus proporsional, bebasis manajemen dan kebutuhan riil (bukan keinginan)
yang disesuaikan dengan skala prioritas dan kemampuan pendanaan.
2. EfisienPenyusunan RKAS harus berorientasi pada kegiatan peningkatan mutu yang dilakukan dengan
mengoptimalkan akses, mutu, relevansi, dan daya saing pelayanan pendidikan3. Transparan
RKAS yang disusun dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan (stake holder) sekolah.
4. AkuntabelPenysusunan RKAS harus mempertimbangkan azas akuntabilitas. Semua mata anggaran
pendapatan dan pengeluaran yang direncanakan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.5. Fleksibel
Dalam penyusunan RKAS juga harus mempertimbangkan kemudahan dalam operasionalnya.
Jangan sampai rencana yang telah disusun akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaannya.
E. HAL-HAL PENTING YANG PERLU DIPERHATIKAN
Pungutan oleh satuan pendidikan dalam rangka memenuhi tanggung jawab peserta didik, orang tua,
dan/atau walinya wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut :1. tidak dipungut dari peserta didik yatim piatu dan anak panti asuhan serta orang tua/wali yang tidak
mampu secara ekonomis.
2. menerapkan sistem subsidi silang yang diatur sendiri oleh satuan pendidikan.3. tidak dikaitkan dengan persyaratan akademik penerimaan peserta didik baru, penilaian hasil
belajar peserta didik dan/atau kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.
-
8/18/2019 Prediksi Materi Tes Calon Kepala Sekolah
10/22
http://ptkguru.com
10
4. sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari total dana pungutan peserta didik atau orangtua/walinya digunakan untuk peningkatan mutu pendidikan.
Catatan : Jenis kegiatan peningkatan mutu pendidikan ada pada huruf C.angka 1 dan 2 yang bertanda *)
5. sekurang-kurangnya 5% (lima persen) dari anggaran belanja operasional sekolah atau belanja
barang dialokasikan untuk pengembangan perpustakaan (pasal 23 UU No. 47 Tahun 2007 tentangPerpustakaan).Catatan : Jenis kegiatan biaya pengembangan perpustakaan seperti pada huruf C.angka 2 a 4).
yang bertanda **).
6. indeks biaya yang digunakan dalam penyusunan RKAS berpedoman pada Keputusan BupatiPekalongan Nomor 027/287 Tanggal 28 Oktober 2008 tentang Standarisasi Biaya Kegiatan dan
Honorarium, Biaya Pemeliharaan dan Standarisasi Harga Barang Kebutuhan Pemerintah
Kabupaten Pekalongan Tahun 2009.
7. apabila indeks biaya yang akan disusun tidak terdapat pada Standarisasi harga sebagaimanatersebut pada angka 6 di atas, maka dapat mengacu pada harga pasar.
8. jam mengajar per minggu = 24 jam, sesuai dengan UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen serta Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru serta Permen No.39 tahun2009 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan.
BAB III
TAHAPAN DAN MEKANISME
A. TAHAPAN-TAHAPAN
Tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam penyusunan RKAS adalah :
1. Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan selama periode anggaran (tahun pelajaran) dengan cara :
a. menggunakan tujuan jangka menengah dan tujuan jangka pendek yang ditetapkan dalamrencana pengembangan sekolah;
b. menghimpun, merangkum, dan mengelompokkan isu-isu dan masalah utama ke dalam berbagai bidang yang luas cakupannya;
c. menyelesaikan analisis kebutuhan;d. memprioritaskan kebutuhan;
2. Mengidentifikasi sumber-sumber yang dinyatakan dalam uang, jasa dan barang.Yaitu dengan mengidentifikasi dan memperhitungkan seluruh sumber pendapatan baik dalam
bentuk uang, jasa, maupun barang.3. Semua sumber dinyatakan dalam bentuk uang, sebab anggaran pada dasarnya merupakan
pernyataan finansial.
4. Memformulasikan anggaran dalam bentuk format yang telah ditetapkan.5. Menyusun usulan anggaran untuk memperoleh persetujuan dari pihak yang berwenang.6. Melakukan revisi usulan anggaran.7. Persetujuan revisi usulan anggaran.8. Pengesahan anggaran.
B. MEKANISMEUntuk pelaksanaan penyusunan RKAS sesuai tahapan, mekanisme yang ditempuh adalah :
1. Pembentukan Tim Penyusun RKAS
Kepala Sekolah membentuk Tim Penyusun RKAS dengan susunan sebagai berikut :
a. Penanggungjawab : Kepala Sekolah b. Ketua : Wakil Kepala Sekolah/Guru
c. Sekretaris : Ka Ur.TU / Guru
d. Anggota : 1). Bendahara Rutin
2). Bendahara BOS3). Perwakilan tenaga pendidik/Guru
4). Perwakilan tenaga kependidikan/TU
5). Perwakilan Siswa (Ketua OSIS)6). Dst. nya (sesuai kebutuhan).
-
8/18/2019 Prediksi Materi Tes Calon Kepala Sekolah
11/22
http://ptkguru.com
11
Keberadaan Tim Penyusun RKAS ditetapkan dengan Keputusan Kepala Sekolah tentang
Pembentukan Tim Penyusun RKAS (contoh SK terlampir).
2. Penyusunan Konsep RKAS Setelah tim penyusun RKAS terbentuk maka tim segera melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan dan pedoman yang berlaku.
3.
Verifikasi dan Revisi RKASSetelah tim penyusun menyelesaikan tugasnya, Komite Sekolah bersama Kepala Sekolah
mengadakan verifikasi atas konsep RKAS. Bila diperlukan revisi, maka tim penyusun melakukanrevisi atas konsep RKAS.
Catatan : Tim Verifikasi RKAS di sekolah adalah Pengurus Komite Sekolah.
4. Pengiriman dan Pengesahan RKAS
RKAS yang telah tersusun sebanyak rangkap 3 (tiga), segera dikirim ke Dinas Pendidikan
Kabupaten Pekalongan cq. Bidang Pendidikan Menengah untuk mendapatkan pengesahan.Adapun proses pengesahan melalui mekanisme sebagai berikut :
a. Dinas Pendidikan membentuk Tim Verifikasi RKAS tingkat Kabupaten yang ditetapkan
dengan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan tentang PembentukanTim Verifikasi RKAS Tingkat Kabupaten Pekalongan yang terdiri dari :
1). Ketua : Kepala Bidang Pendidikan Menengah
2). Sekretaris : Kepala Bidang Dikdas (Manager BOS)3). Anggota : (a) Pengawas Dikmen (Pengawas Bina)
(b) Kasi Kurikulum Dikmen
(c) Kasubbag Keuangan
(d) Kasubbag Program b. Tim Verifikasi mengagendakan rapat pleno tim untuk mengadakan verifikasi RKAS dengan
mengundang Kepala Sekolah dan perwakilan tim penyusun RKAS (jika dipandang perlu).
c. RKAS yang telah diverifikasi oleh Tim Verifikasi tingkat Kabupaten dikirim kembali ke
sekolah sebanyak rangkap 1 (satu) sebagai bahan rapat pleno dengan Komite Sekolah danOrang tua/wali untuk mendapatkan persetujuan.
5. Rapat Pleno Komite SekolahDengan berbekal RKAS yang telah ddiverifikasi, Kepala Sekolah dan Komite Sekolah dapat
menyelenggarakan Rapat Pleno dengan seluruh warga sekolah termasuk orang tua/wali siswa baru
untuk mendapat persetujuan RAKS.Hasil rapat pleno dituangkan dalam Berita Acara yang dilampiri dengan undangan dan daftar hadir
peserta rapat. Berita Acara ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari RKAS yang akan
diajukan pengesahannya,
6. Pengesahan RKAS
RKAS yang akan diajukan pengesahannya segera dikirim ke Dinas Pendidikan KabupatenPekalongan cq. Bidang Dikmen sebanyak 3 (tiga) rangkap.
Selanjutnya Tim Verifikasi akan meneliti ulang RAKS sebelum medapatkan pengesahan dari
Kepala Dinas Pendidikan.RAKS yang telah disahkan dikirim kembali ke sekolah sebanyak 1 (satu) rangkap sebagai
pedoman pelaksanaan anggaran selama tahun pelajaran berjalan.
Sebagai dasar pelaksanaan RKAS maka Kepala Sekolah mengeluarkan keputusan tentang penetapan RKAS Tahun Pelajaran berjalan.
7. PelaporanPelaporan pelaksanaan RKAS sebagai bentuk pertanggungjawaban (SPJ) disampaikankan secara
berkala, kepada :a. Ketua Komite Sekolah (tiap bulan) b. Dinas Pendidikan cq. Sub Bagian Keuangan (tiap triwulan).c. Khusus untuk SPJ BOS disampaikan pada Tim Manajemen BOS Kabupaten cq. Subbag
Program (tiap triwulan).
8. Perubahan RKASApabila terjadi perubahan anggaran, sekolah wajib membuat RKAS Perubahan. Misal :
adanya perubahan BOS dll.
-
8/18/2019 Prediksi Materi Tes Calon Kepala Sekolah
12/22
http://ptkguru.com
12
Kajen, 15 Agustus 2009
Kepala Dinas PendidikanKabupaten Pekalongan
Drs. H. TRI PANJI IRIYANTO, MM. NIP. 19630502 199003 1 009
Contoh format SK Kepala Sekolah tentang Pembentukan Tim Penyusun RKAS.
KOP SEKOLAH
KEPUTUSANKEPALA SMP ....................... KABUPATEN PEKALONGAN
NOMOR : / /
Tentang
PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH
(RKAS) SMP .......... KABUPATEN PEKALONGANTAHUN PELAJARAN .2009/2010
KEPALA SMP ......... KABUPATEN PEKALONGAN
Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah (RKAS) perlu dibentuk Tim Penyusun RKAS Tahun
Anggaran 2009/2010;
b. bahwa pembentukan Tim Penyusun RKAS Tahun Anggaran
2009/2010 perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala SMP........... tentang Pembentukan Tim Penyusun RKAS SMP .............
Tahun Anggaran 2009/2010.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Repoublik Indonesia Tahun 2003
Nomor 4301, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 78);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4496);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah
4. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);
5. Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 14 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah (Lembaran
Daerah Kabupaten Pekalongan Tahun 2008 Nomor 14, TambahanLembaran Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 13);
6. Peraturan Bupati Pekalongan Nomor 28/2008 15 Oktober 2009tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis;
-
8/18/2019 Prediksi Materi Tes Calon Kepala Sekolah
13/22
http://ptkguru.com
13
7. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 044/U/2002
tanggal 2 April 2002 tentang Komite Sekolah;
8. Keputusan Bupati Pekalongan Nomor 027/287 Tanggal
28 Oktober 2008 tentang Standarisasi Biaya Kegiatan dan
Honorarium, Biaya Pemeliharaan dan Standarisasi Harga Barang
Kebutuhan Pemerintah Kabupaten Pekalongan Tahun 2009.
Memperhatikan : Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
(RKAS) SMP Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2009/2010
MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU : Membentuk Tim Penyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah(RKAS) SMP ......... Kabupaten Pekalongan dengan susunan
sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tak
terpisahkan dari keputusan ini.
KEDUA : Tugas Tim Penyusun RKAS sebagaimana dimaksud dalam diktum
KESATU adalah menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah(RKAS) sesuai dengan petunjuk teknis dan peraturan-peraturan yang
berlaku.
KETIGA : Dalam melaksanakan tugasnya Tim Penyusun RKAS sebagaimana
dimaksud dalam diktum KESATU bertanggungjawab dan melaporkantugasnya kepada Kepala Sekolah .
KEEMPAT : Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya keputusan ini
dibebankan kepada Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah tahun pelajaran 2009/2010.
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan
Ditetapkan di .....................Pada tanggal ....................
Kepala SMP ................
Kabupaten Pekalongan,
.........................................
NIP.
TEMBUSAN :
1. Kepala Dinas Pendidikan Kab.Pekalongan;2. Ketua Pengurus Komite Sekolah SMP....................
3. dst.
Lampiran : Keputusan Kepala SMP .................
Kabupaten Pekalongan
Nomor : ......................Tanggal : ......................
-
8/18/2019 Prediksi Materi Tes Calon Kepala Sekolah
14/22
http://ptkguru.com
14
SUSUNAN TIM PENYUSUN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS)
SMP............TAHUN ANGGARAN 2009/2010
1. Penanggungjawab : Kepala Sekolah
2. Ketua : ...................................
(Wakasek/Guru)
3. Sekretaris : ...................................(Kepala Ur. TU/Guru)
4. Anggota : 4.1. ............................. (Bendahara Rutin)
4.2. ............................. (Bendahara Pemb. Komite)4.3. ............................. (Perwakilan Guru)
4.4. ............................. (Perwakilan TU)
4.5. ............................. (Perwakilan Siswa)
4.6. .............................. dst. nya.
Ditetapkan di .....................
Pada tanggal ....................
Kepala SMP ................
Kabupaten Pekalongan,
.........................................
NIP.
Contoh format SK Kepala Sekolah tentang Penetapan RKAS.
KOP SEKOLAH
KEPUTUSAN
KEPALA SMA/SMK ....................... KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR : / /
Tentang
PENETAPAN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) SMP..........
KABUPATEN PEKALONGAN
TAHUN PELAJARAN .2009/2010
KEPALA SMP ......... KABUPATEN PEKALONGAN
Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah (RKAS) Tahun Anggaran 2009/2010 yang telah mendapatkan
persetujuan dari Komite Sekolah dan pengesahan dari Kepala DinasPendidikan Kabupaten pekalongan, perlu penetapan dengan Keputusan
Kepala Sekolah tentang Penetapan Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah (RKAS) Tahun Anggaran 2009/2010;
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Repoublik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
-
8/18/2019 Prediksi Materi Tes Calon Kepala Sekolah
15/22
http://ptkguru.com
15
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4296);
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Repoublik Indonesia Tahun 2003
Nomor 4301, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 78);
3. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Repoublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 65, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
4. Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan
(Lembaran Negara Repoublik Indonesia Tahun 2007 Nomor 129,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4774);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang PendanaanPendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4864);
7. Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 6 Tahun 2004
tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (LembaranDaerah Kabupaten Pekalongan Tahun 2004 Nomor 6, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 5);
8. Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 14 Tahun 2008tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah (Lembaran
Daerah Kabupaten Pekalongan Tahun 2008 Nomor 14, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 13);
9. Peraturan Bupati Pekalongan Nomor 28/2008 15 Oktober 2009
tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis;
10. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 044/U/2002
tanggal 2 April 2002 tentang Komite Sekolah;
11. Keputusan Bupati Pekalongan Nomor 027/287 Tanggal 28
Oktober 2008 tentang Standarisasi Biaya Kegiatan dan
Honorarium, Biaya Pemeliharaan dan Standarisasi Harga BarangKebutuhan Pemerintah Kabupaten Pekalongan Tahun 2009.
Memperhatikan : Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
(RKAS) SMP Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2009/2010.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU : Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) SMP...........Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2009/2010 sebagaima terlampir
dalam Keputusan ini.
KEDUA : Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) sebagaimana
dimaksud dalam diktum KESATU digunakan sebagai dasar pengelolaan
anggaran sekolah Tahun Pelajaran 2009/2010, sesuai dengan peraturandan ketentuan yang berlaku.
KETIGA : Pertanggungjawaban dan pelaporan atas pelaksanaan Rencana Kegiatandan Anggaran Sekolah (RKAS) wajib dilaksanakan sesuai dengan
peraturan dan ketentuan yang berlaku.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku untuk Tahun pelajaran 2009/2010.
-
8/18/2019 Prediksi Materi Tes Calon Kepala Sekolah
16/22
http://ptkguru.com
16
Ditetapkan di .....................Pada tanggal ....................
Kepala SMP ................
Kabupaten Pekalongan,
.........................................
NIP.
TEMBUSAN :
1. Kepala Dinas Pendidikan Kab.Pekalongan;2. Ketua Pengurus Komite Sekolah SMP ....................
3. dst.
KTSP – KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasional menyusun dan mengembangkan sebuah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
B. Landasan 1. UU No 20 Tahun 2003 tentang SisDikNas.2. PP No 19 Tahun 2005 tentang StandarNasional Pendidikan.
3. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 >>Standar Isi
4. Permendiknas No. 23 Tahun 2006 >>Standar Kompetensi Lulusan
C. Tujuan Pendidikan nasional UU No 2 Th 1989, Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia Indonesia seutuhnya,:
manusia yang beriman dan bertaqwa berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan , kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan
D. Tujuan Pengembangan KTSP Kurikulum dikembangkan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaiandengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik
Kurikulum SMP 1 Wonokerto disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Peningkatan Iman dan Takwa serta Akhlak Mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secarautuh. Oleh karena itu, kurikulum SMP 1 Wonokerto disusun sebisa mungkin dapat menunjang
peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia pada setiap mata pelajaran.
2. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat Sesuai dengan Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik sehingga
memungkinkan potensi afektif, kognitif, dan psikomotor berkembang secara optimal. Oleh karena itu,kurikulum SMP 1 Wonokerto disusun dengan memerhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat,
kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spiritual, dan kinestetik peserta didik.
-
8/18/2019 Prediksi Materi Tes Calon Kepala Sekolah
17/22
http://ptkguru.com
17
3. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan
Setiap daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan yang beragam. Oleh
karena itu, setiap daerah memerlukan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup siswa sehari-hari. Kurikulum SMP 1 Wonokerto disusun memuat keragaman tersebut
sehingga dapat menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.
4.
Tuntutan Pembangunan Daerah dan NasionalDalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom dan demokratis perlumemerhatikan keragaman dan mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan
nasional secara berimbang.
5. Tuntutan Dunia KerjaKegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa
kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh karena itu, kurikulum SMP 1 Wonokerto memuat
kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Kompetensi ini sangat penting,
terutama bagi peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.6. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni (Ipteks)
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang bercirikan masyarakat berbasis pengetahuan di
mana ipteks sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus-menerusmelakukan adaptasi dan penyesuaian dengan perkembangan ipteks sehingga tetap relevan dan kontekstual
dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum SMP 1 Wonokerto dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
7. AgamaKurikulum SMP 1 Wonokerto dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan takwa serta akhlak
mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan
kurikulum SMP 1 Wonokerto untuk semua mata pelajaran harus ikut mendukung peningkatan iman,takwa, dan akhlak mulia.
8. Dinamika Perkembangan Global
Pendidikan harus menciptakan kemandirian individu dan kemandirian bangsa. Hal ini sangat penting pada
masa pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin erat memerlukan individu yang mandiri danmampu bersaing serta hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
9. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Pendidikan bertujuan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik sehingga dapatmemberikan landasan penting bagi upaya pemeliharaan persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka
NKRI. Oleh karena itu, kurikulum SMP 1 Wonokerto harus mendorong berkembangnya wawasan dan
sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.10. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum SMP 1 Wonokerto dikembangkan dengan memerhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat sekitar dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya
setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.11. Kesetaraan Gender
Kurikulum SMP 1 Wonokerto diarahkan pada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan
memerhatikan kesetaraan gender.
12. Karakteristik Satuan PendidikanKurikulum SMP 1 Wonokerto dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas
satuan pendidikan.
E. Prinsip Pengembangan KTSP 1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya2. Beragam dan terpadu3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan5. Menyeluruh dan berkesinambungan6. Belajar sepanjang hayat7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
BAB II
T U J U A N
-
8/18/2019 Prediksi Materi Tes Calon Kepala Sekolah
18/22
http://ptkguru.com
18
A. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan 1. meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.2. Pengembangan KTSP mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian
tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses,
kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isidan Standar Kompetensi Lulusan merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan(SMP 1
Wonokerto) dalam mengembangkan kurikulum.
B. Visi SMP 1 Wonokerto
Beberapa pertimbangan dalam menyusun visi dan misi sekolah adalah :
1. Tantangan sekaligus peluang pendidikan dimasa datang.
2. Citra moral, profil, cita-cita dan tujuan sekolah yang diinginkan di masa datang dalam koridorkebijakan pendidikan nasional.
3. Potensi yang dimiliki SMP 1 Wonokerto4. Harapan masyarakat yang dilayani oleh SMP 1 Wonokerto.
“UNGGUL DALAM MUTU, BERPIJAK PADA IMAN DAN TAKWA”
C. Misi SMP 1 Wonokerto
Untuk mencapai visi diats, perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan jangka panjang dengan arah
yang jelas. Berikut ini merupakan misi yang dirumuskan berdasarkan visi di atas.
Misi SMP 1 Wonokerto
” DISIPLIN DALAM KERJA, MANAJEMEN TERBUKA, KERJASAMA, PELAYANAN PRIMA DAN MENINGKATKAN RASA KEKELUARGAAN”
D. Tujuan SMP 1 Wonokerto
Tujuan sekolah kami merupakan jabaran dari visi dan misi sekolah agar komunikatif dan bisa diukur
sebagai berikut:
1. Rata-rata pencapaian KKM semua mata pelajaran 7,30.
2. Rata-rata pencapaian Nilai Ujian Nasional 7,00.
3. Rata-rata pencapaian Nilai ujian Sekolah 8,3.
4. Persentase kelulusan 100%.
5. Jumlah lulusan yang melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi 75%.
6. Juara umum POPDA Kabupaten Pekalongan.
7. Warga sekolah memahami dan melaksanakan tata krama, budaya bersih dan mentaati peraturansekolah.
BAB III
STRUKTUR dan MUATAN KURIKULUM SMP 1 WONOKERTO
A. Struktur Kurikulum SMP 1 Wonokerto
Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam StandarIsi, meliputi lima kelompok mata pelajaran, antara lain sebagai berikut.
1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.
3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.4. Kelompok mata pelajaran estetika.
5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
Adapun pengelompokan mata pelajaran selengkapnya, antara lain sebagai berikut.
1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia meliputi Pendidikan Agama.2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian meliputi Pendidikan
Kewarganegaraan.
-
8/18/2019 Prediksi Materi Tes Calon Kepala Sekolah
19/22
http://ptkguru.com
19
3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi meliputi Bahasa Indonesia, BahasaInggris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Keterampilan/Teknologi
Informasi dan Komunikasi.4. Kelompok mata pelajaran estetika meliputi Seni Budaya dan BahasaJawa.
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan meliputi Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan
Berikut disajikan Struktur Kurikulum SMP 1 Wonokerto
KomponenKelas dan Alokasi Waktu
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 44. Bahasa Inggris 4 + 1 *) 4 + 1 *) 4 + 1 *)
5. Matematika 4 + 1 *) 4 + 1 *) 4 + 1 *)
6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Seni Budaya 2 2 2
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2
10. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2
B. Muatan Lokal
- Bahasa Jawa
- Ketrampilan Tata Boga
- Ketrampilan Menjahit
2
-
2
2
2
-
2
2
-
Jumlah 36 36 36
B. Muatan Kurikulum SMP 1 Wonokerto
1. Mata Pelajaran
2. Muatan Lokal
3. Kegiatan Pengembangan Diri
4. Pengaturan Beban Belajar
5. Ketuntasan Belajar
6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
7. Pendidikan Kecakapan Hidup
8. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu
tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran
efektif, dan hari libur.
A. Alokasi Waktu
B. Penetapan Kalender Pendidikan Sesuai dengan acuan penetapan Kalender Pendidikan SMP 1 Wonokerto berdasarkan:
a. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah b. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan
-
8/18/2019 Prediksi Materi Tes Calon Kepala Sekolah
20/22
http://ptkguru.com
20
c. Program Kegiatan SMP 1 Wonokerto
BAB V
PENUTUP
GURU
1) Melaksanakan Penyusunan Program Pengajaran
2) Melaksanakan Penyajian Program Pengajaran
3) Melaksanakan Evaluasi Belajar4) Melaksanakan Analisis Hasil Evaluasi Belajar
5) Menyusun dan Melaksanakan Program Perbaikan dan Pengayaan
6) Melaksanakan bimbingan
Tugas Pokok dan Fungsi Guru
Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam melaksanakan KBM, meliputi:
1) Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap
2) Melaksanakan kegiatan pembelajaran
3) Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan umum, dan ujian akhir
4) Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
5) Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
6) Mengisi daftar nilai anak didik
7) Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan), kepada guru
lain dalam proses pembelajaran
8) Membuat alat pelajaran/alat peraga
9) Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni
10) Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum
11) Melaksanakan tugas tertentu di sekolah
12) Mengadakan pengembangan program pembelajaran
13) Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak didik
14) Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran
15) Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya
16) Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkat
KOMPETENSI PENDIDIK (PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 16
TAHUN 2007 TANGGAL 4 MEI 2007 STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN
KOMPETENSI GURU)
c. Kualifikasi Akademik Guru SMP/MTs
Guru pada SMP/MTs, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasiakademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi
yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari programstudi yang terakreditasi.
No. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN
Kompetensi Pedagodik
1. Menguasai karakteristik pesertadidik dari aspek fisik, moral, spiritual,
1.1 Memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, sosial-emosional, moral, spiritual, dan latar belakang sosial-budaya.
-
8/18/2019 Prediksi Materi Tes Calon Kepala Sekolah
21/22
http://ptkguru.com
21
sosial, kultural, emosional, danintelektual.
1.2 Mengidentifikasi potensi peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu.
1.3 Mengidentifikasi bekal-ajar awal peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu.
1.4 Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu.
2.Menguasai teori belajar danprinsip-prinsip pembelajaran yangmendidik.
2.1 Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik terkaitdengan mata pelajaran yang diampu.
2.2 Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang
mendidik secara kreatif dalam mata pelajaran yang diampu.
3. Mengembangkan kurikulum yangterkait dengan mata pelajaran yangdiampu.
3.1 Memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum.
3.2 Menentukan tujuan pembelajaran yang diampu.
3.3 Menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran yangdiampu.
3.4 Memilih materi pembelajaran yang diampu yang terkait dengan pengalaman belajar dantujuan pembelajaran.
3.5 Menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih dankarakteristik peserta didik.
3.6 Mengembangkan indikator dan instrument penilaian.
4. Menyelenggarakan pembelajaran
yang mendidik.
4.1 Memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik.
4.2 Mengembangkan komponen-komponen rancangan pembelajaran.4.3 Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas,laboratorium, maupun lapangan.
4.4 Melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas, di laboratorium, dan di lapangandengan memperhatikan standar keamanan yang dipersyaratkan.
4.5 Menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan karakteristikpeserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan pembelajaran secarautuh.
4.6 Mengambil keputusan transaksional dalam pembelajaran yang diampu sesuai dengansituasi yang berkembang.
5. Memanfaatkan teknologiinformasi dan komunikasi untuk
kepentingan pembelajaran.
5.1 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran yang diampu.
6. Memfasilitasi pengembanganpotensi peserta didik untukmengaktualisasikan berbagaipotensi yang dimiliki.
6.1 Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik mencapaiprestasi secara optimal.
6.2 Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mengaktualisasikan potensi pesertadidik, termasuk kreativitasnya.
7. Berkomunikasi secara efektif,empatik, dan santun dengan pesertadidik.
7.1 Memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik, dan santun, secaralisan, tulisan, dan/atau bentuk lain.
7.2 Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik dengan bahasayang khas dalam interaksi kegiatan/permainan yang mendidik yang terbangun secara siklikaldari (a) penyiapan kondisi psikologis peserta didik untuk ambil bagian dalam permainan melaluibujukan dan contoh, (b) ajakan kepada peserta didik untuk ambil bagian, (c) respons pesertadidik terhadap ajakan guru, dan (d) reaksi guru terhadap respons peserta didik, dan seterusnya.
8. Menyelenggarakan penilaian danevaluasi proses dan hasil belajar.
8.1 Memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar sesuai dengankarakteristik mata pelajaran yang diampu.
8.2 Menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan dievaluasisesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu
8.3 Menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
8.4 Mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
8.5 Mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan denganmengunakan berbagai instrumen.
8.6 Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai tujuan.
8.7 Melakukan evaluasi proses dan hasil belajar.
9. Memanfaatkan hasil penilaian danevaluasi untuk kepentinganpembelajaran.
9.1 Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk menentukan ketuntasan relajar
9.2 Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedialdan pengayaan.
9.3 Mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku kepentingan.
9.4 Memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk meningkatkankualitas pembelajaran.
10. Melakukan tindakan reflektifuntuk peningkatan kualitaspembelajaran.
10.1 Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.
10.2 Memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan pembelajaran dalammata pelajaran yang diampu.
10.3 Melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalammata pelajaran yang diampu.
-
8/18/2019 Prediksi Materi Tes Calon Kepala Sekolah
22/22
http://ptkguru.com Kompetensi Kepribadian
11. Bertindak sesuai dengan normaagama, hukum, sosial, dankebudayaan nasional Indonesia.
11.1 Menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku, adat-istiadat,daerah asal, dan gender.
11.2 Bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum dan sosial yang berlaku dalammasyarakat, dan kebudayaan nasional Indonesia yang beragam.
12.Menampilkan diri sebagai pribadiyang jujur, berakhlak mulia, danteladan bagi peserta didik danmasyarakat.
12.1 Berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi.12.2 Berperilaku yang mencerminkan ketakwaan dan akhlak mulia.
12.3 Berperilaku yang dapat diteladan oleh peserta didik dan anggota masyarakat di sekitarnya.
13. Menampilkan diri sebagai pribadiyang mantap, stabil, dewasa, arif,dan berwibawa.
13.1 Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil.
13.2 Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa.
14. Menunjukkan etos kerja,tanggung jawab yang tinggi, rasabangga menjadi guru, dan rasapercaya diri.
14.1 Menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi.
14.2 Bangga menjadi guru dan percaya pada diri sendiri.
14.3 Bekerja mandiri secara profesional.
15. Menjunjung tinggi kode etikprofesi guru.
15.1 Memahami kode etik profesi guru.
15.2 Menerapkan kode etik profesi guru.
15.3 Berperilaku sesuai dengan kode etik profesi guru.Kompetensi Sosial
16. Bersikap inklusif, bertindakobjektif, serta tidak diskriminatifkarena pertimbangan jenis kelamin,agama, ras, kondisi fisik, latarbelakang keluarga, dan status sosialekonomi.
16.1 Bersikap inklusif dan objektif terhadap peserta didik, teman sejawat dan lingkungan sekitardalam melaksanakan pembelajaran.
16.2 Tidak bersikap diskriminatif terhadap peserta didik, teman sejawat, orang tua pesertadidik dan lingkungan sekolah karena perbedaan agama, suku, jenis kelamin, latar belakangkeluarga, dan status sosial-ekonomi.
17.Berkomunikasi secara efektif,empatik, dan santun dengansesama pendidik, tenagakependidikan, orang tua, danmasyarakat.
17.1 Berkomunikasi dengan teman sejawat dan komunitas ilmiah lainnya secara santun,empatik dan efektif.
17.2 Berkomunikasi dengan orang tua peserta didik dan masyarakat secara santun, empatik,dan efektif tentang program pembelajaran dan kemajuan peserta didik.
17.3 Mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program pembelajarandan dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik.
18. Beradaptasi di tempat bertugasdi seluruh wilayah RepublikIndonesia yang memiliki keragamansocial budaya.
18.1 Beradaptasi dengan lingkungan tempat bekerja dalam rangka meningkatkan efektivitassebagai pendidik
18.2 Melaksanakan berbagai program dalam lingkungan kerja untuk mengembangkan danmeningkatkan kualitas pendidikan di daerah yang bersangkutan.
19. Berkomunikasi dengankomunitas profesi sendiri dan profesilain secara lisan dan tulisan ataubentuk lain.
19.1 Berkomunikasi dengan teman sejawat, profesi ilmiah, dan komunitas ilmiah lainnya melaluiberbagai media dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.
19.2 Mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi pembelajaran kepada komunitas profesi sendirisecara lisan dan tulisan maupun bentuk lain.
Kompetensi Profesional
20. Menguasai materi, struktur,
konsep, dan pola pikir keilmuanyang mendukung mata pelajaranyang diampu.
Jabaran kompetensi Butir 20 untuk masing masing guru mata pelajaran disajikan setelah
tabel ini.
21. Menguasai standar kompetensidan kompetensi dasar matapelajaran yang diampu.
21.1 Memahami standar kompetensi mata pelajaran yang diampu.
21.2 Memahami kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu.
21.3 Memahami tujuan pembelajaran yang diampu.
22. Mengembangkan materipembelajaran yang diampu secarakreatif.
22.1 Memilih materi pembelajaran yang diampu sesuai dengan tingkat perkembangan pesertadidik.
22.2 Mengolah materi pelajaran yang diampu secara kreatif sesuai dengan tingkatperkembangan peserta didik.
23. Mengembangkankeprofesionalan secaraberkelanjutan dengan melakukan
tindakan reflektif.
23.1 Melakukan refleksi terhadap kinerja\ sendiri secara terus menerus.
23.2 Memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan.
23.3 Melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan keprofesionalan.
23.4 Mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber.
24. Memanfaatkan teknologiinformasi dan komunikasi untukmengembangkan diri.
24.1 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi.
24.2 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri.