Prasyarat UAS PRAKMEN - Penugasan 9 - Balanced Scorecard
-
Upload
dewi-nur-zanirah -
Category
Documents
-
view
178 -
download
9
description
Transcript of Prasyarat UAS PRAKMEN - Penugasan 9 - Balanced Scorecard
PT NIPPON INDOSARI CORPORINDO Tbk
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
manufaktur dan mengkhususkan diri pada produksi dan penjualan roti. Perseroan ini pertama kali
didirikan pada tahun 1995, namun baru pada tahun 1997 setelah perusahaan melakukan peningkatan
terhadap infrastruktur dan melakukan riset pasar selama 3 bulan, maka muncullah produk yang di beri
brand “Sori Roti”. Dikarenakan makanan merupakan komoditi yang rentan diharuskan memiliki
tingkat gizi dan kebersihan yang cukup, maka pada tahun yang sama perusahaan berupaya
mendapatkan ijin dari Menteri Kesehatan dan setelahnya PT Nippon Indosari Corporindo Tbk resmi
menjalankan kegiatan operasionalnya.
Untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat, Perseroan mengembangkan
usahanya dengan mendirikan pabrik di Pasuruan pada tahun 2005. Besarnya permintaan masyarakat
atas produk Sari Roti membuat Perseroan kembali membangun pabrik ketiga pada tahun 2008 yang
juga berlokasi di Kawasan Industri Jababeka Cikarang. Kemudian disusul dengan pembangunan
pabrik di Semarang, Medan dan Cikarang Barat pada tahun 2011. Pada tahun 2012, Perseroan
membangun 2 pabrik baru yang berlokasi di Palembang dan Makassar. Perseroan secara resmi
mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia dan menjual kepada publik pada tahun 2010.
Produk-produk yang diluncurkan oleh PT Nippon Indosari Corporindo Tbk ini kemudian
menjadi sangat diminati oleh berbagai kalangan. Penjualan produk sari roti pun semakin berkembang
dan meningkat dari tahun ke tahun. Beragam varian roti Sari Roti dengan bermacam rasa yang terdiri
dari Roti Tawar, Roti Manis Isi, Roti Cream, Roti Sobek, Roti Burger & Plain Roll, Chiffon Cake,
diproduksi di pabrik Sari Roti dengan menggunakan teknologi terbaik dan modern dengan
mengedepankan prinsip 3H, yaitu Halal, Hygienic, Healthy.
Pada tahun 2006 Perseroan mendapatkan sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control
Point) yaitu sertifikat jaminan keamanan pangan sebagai bukti komitmen Perseroan dalam
mengedepankan prinsip 3H (Halal, Healthy, Hygienic) pada setiap produk Sari Roti. Selain itu,
seluruh produk Sari Roti telah terdaftar melalui Badan BPOM Indonesia dan memperoleh sertifikat
Halal yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia.
Sebagai produsen roti terbesar di Indonesia Perseroan telah meraih beragam penghargaan,
antara lain Top Brand dan Top Brand for Kids sejak 2009 hingga sekarang, Marketing Award 2010,
Original Brand 2010, Investor Award 2012, hingga penghargaan dari Forbes Asia.
VISI DAN MISI PERUSAHAAN
Visi dari PT Nippon Indosari Corpindo Tbk adalah “Menjadi perusahaan roti terbesar di
Indonesia dengan menghasilkan dan mendistribusikan produk – produk berkualitas tinggi dengan
harga yang terjangkau bagi rakyat Indonesia”.
Pada dasarnya visi merupakan pandangan untuk menjawab pertanyaan dasar dari “ Ingin
Menjadi Seperti Apakah Kita”. Visi merupakan tahapan awal dari berjalannya sebuah perusahaan.
Perumusan terhadap visi sendiri juga menjadi hal yang sangat menentukan bagi perusahaan.
Perusahaan harus bisa menganalisis bagaimana kondisi tentang pasar dan juga apa saja yang menjadi
kebutuhan pasar. “Ingin Menjadi Seperti Apa?“ berarti bahwa dengan adanya analisis mengenai
bidang usaha apa yang akan dijalani, bagaimana mencapainya, dan siapa saja yang akan menjadi yang
menjadi target bisnis.
Melihat visi PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, yang mengacu pada pertanyaan diatas,
perusahaan ingin berkonsentrasi pada produksi roti kemasan, yang bukan hanya produsen roti biasa
tetapi menjadi perusahaan terbesar yang memproduksi roti dalam lingkup nasional (dituliskan dengan
adanya kata “...Indonesia” di dalamnya). Hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang terbesar bagi
perusahaan. Karena selama ini di Indonesia belum ada perusahaan yang mengambil lini bisnis
produsen roti dengan tingkat distribusi hampir di seluruh daerah lingkup nasional. Karena bisa
diketahui sendiri bahwa roti merupakan jenis makanan yang harus terhindar dari produk produk
pengawet.
Roti biasanya bertahan hingga 3-4 hari, oleh karena itu roti yang didistribusikan ke pelanggan
harus berada dalam kondisi baik tanpa adanya penjamuran. Namun perusahaan harus memiliki rasa
optimis dari apa yang telah dirumuskannya, hal ini ditunjukkan dengan penulisan kata “... produk
produk yang berkualitas tinggi”. Hal inilah yang menjadi pegangan utama dari perusahaan agar
mampu mempertahankan kualitas rotinya sampai ke pelanggan. Sedangkan untuk target dari
perusahaan sendiri ialah seluruh rakyat Indonesia, untuk mencapai visi ini perusahaan harus
menerapkan harga yang terjangkau untuk produksi rotinya, karena meskipun roti bukan makanan
pokok namun agar mampu terjual dari kalangan rendah hingga kalangan tertinggi perusahaan harus
memberikan pilihan-pilihan roti dengan rasa dan ukuran yang beragam sehingga dapat memberikan
pilihan harga yang berbeda, namun kualitasnya harus tetap terjaga.
Visi peruahaan dapat dicapai dengan perumusan misinya, misi merupakan bagaimana
perusahaan mencapai visinya. Misinya sendiri adalah “Membantu meningkatkan kualitas hidup
bangsa Indonesia dengan memproduksi dan mendistribusikan makanan yang bermutu tinggi, sehat,
halal, dan aman bagi pelanggan”. Pertanyaan misi adalah sebuah deklarasi tentang “alasan
keberadaan” suatu perusahaan, pernyataan misi menjawab pernyataan paling penting yaitu “Apakah
Bisnis Kita?”.
Berdasarkan misi yang diusung oleh perusahaan, maka jelas sudah fokusan PT Nippon
Indosari Corporindo Tbk ini. Yaitu produk dan konsumen. Dengan memfokuskan diri pada
penciptaan produk yang bermutu tinggi, sehat, halal, dan aman; maka perusahaan sudah sekaligus
mencakup fokusan yang kedua yaitu konsumen.
Produk yang bermutu tinggi tentu saja menjadi incaran semua pembeli dari kalangan
manapun, sehingga memang sudah sepatutnyalah perusahaan berfokus pada mutu produk yang akan
disebar pada konsumen. Sehat dan aman adalah poin tambahan yang dicari oleh konsumen, khususnya
konsumen makanan. Dan kehalalam suatu produk selalu menjadi poin khusus yang sangat
diperhitungkan di Indonesia. Mengingat konsumen di Indonesia 80% nya merupakan muslim dan ini
adalah presentase terbesar jika dibandingkan dengan negara lain. Sehingga diterima tidak nya produk
suatu perusahaan dalam pasar sering dikaitkan dengan ada tidaknya sertifikat halal dari Majelis Ulama
Indonesia. Dengan mencakup poin-poin yang tertera dalam misi diatas, perusahaan merasa bahwa
konsumen sudah pasti akan menerima produknya.
TUJUAN JANGKA PANJANG PERUSAHAAN
Dengan perkembangan era global yang menuntut seluruh aspek kehidupan yang mengarah ke
peningkatan taraf hidup masyarakat yang semakin baik, kini pola hidup dan konsumsi dari masyarakat
indonesia pada umumnya telah sedikit demi sedit berubah dari jati dirinya. Beberapa tahun lalu
sekitas tahun 1980 Indonesia merupakan negara yang memiliki angka konsumsi terhadap beras
tertinggi di dunia. Hal ini juga didukung dengan Indonesia sebagai lumbung padi dunia dari
keseluruhan total produksi beras tiap tahun nya yang selalu meningkat. Hal tersebut menjadi
kebiasaan masyarakat untuk menjadikan beras sebagai makanan pokok sehari hari, meskipun di
daerah lain tidak mengkonsumsi beras, mereka mengkonsumsi pengganti beras untuk menyuplai
karbohidrat bagi tubuh seperti jagung, dan juga sagu. Masyarakat indonesia sendiri terpusat di pulau
jawa dan sebagian sumatra. Pertumbuhan penduduk dan kualitas hidup di kedua pulau ini lebih pesat
dibandingkan dengan pulau yang lain. Penduduk jawa menduduki peringkat pertama dari
kepadatannya. Mereka biasanya mengkonsumsi nasi sebagai bekal untuk mengawali hari. Sarapan
biasanya disiapkan oleh ibu ibu rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan, sehingga mereka
mempunyai waktu untuk menyiapkan segala sesuatunya untuk keperluan energi sehari penuh
keluarga. Dan konsumsi yang mereka gunakan ialah beras atau nasi. Hampir seluruh penduduk
mengkonsumsi nasi untuk makan siang, makan malam, dan khususnya sarapan.
Di berbagai negara yang telah maju, beras bukanlah hal utama yang digunakan untuk sarapan,
mereka menggunakan roti sebagai kebutuhan energi untuk karbohidrat mereka. Roti merupakan
makanan olahan dari gandum yang energinya setara lebih sedikit dengan nasi. Roti cenderung lebih
praktis tanpa perlu melakukan pengolahan yang cukup lama seperti beras. Dengan roti mereka mampu
mengurangi waktu yang terbuang untuk sarapan dan menggantinya dengan roti yang praktis dan
memiliki energi yang cukup. Terlebih msayarakat negara yang telah maju memiliki jam kerja yang
lebih tinggi dibandingkan dengan negara yang baru berkembang seprti di Indonesia. Budaya di
Indonesia ialah mengkonsumsi nasi bukanlah roti. Namun kini semua telah perlahan bergeser.
Kini Ibu rumah tangga rata rata ialah Wanita karir yang memiliki pekerjaan hampir sama
dengan para lelaki. Mereka memiliki jam kerja yang juga tidak kalah tinggi dengan kaum lelaki.
Untuk waktu di pagi hari sebuah kelarga kini juga harus bersiap siap untuk melakukan hari,
sedangkan untuk anaknya yang harus pergi kesekolah tetap membutuhkan asupan energi untuk
mengawali hari harinya. Namun akibat era globalisasi ini para ibu rumah tangga sudah tidak sempat
lagi untuk mempersiapkan makanan berupa nasi untuk sarapan. Seperti yang sudah dijelaskan, beras
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk diolah menjadi nasi. Belum lagi untuk lauk pauk
pelangkap nasi, waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan sarapan akan semakin berkurang. Oleh
karena itu para ibu rumah tangga telah mengganti kebiasaan mengkonsumsi nasi menjadi
mengkonsumsi roti. Karena roti dengan kandungan gizi dan energi didalamnya yang juga cukup untuk
keperluan satu hari, namun juga bisa dipadukan dengan selai, coklat, dan mentega yang juga tidak
kalah takaran gizinya.
Sasaran utama dari brand “Sari Roti” ini adalah wanita karir yang menjadi ibu rumah tangga,
dan orang-orang yang membutuhkan kepraktisan lainnya. Meskipun masyarakat Indonesia jarang
menggunakan roti sebagai makanan pokok namun roti bisa bermanfaat ketika orang lebih
membutuhkan kepraktisan. Bisa dilihat bahwa wanita karir lebih cenderung membutuhkan
kepraktisan atas kegiatan mereka, roti merupakan salah satu pilihan untuk mempersingkat waktu
tanpa mengurangi jumlah kandungan gizi yang dikonsumsi. Begitu pula ibu rumah tangga, selain
digunakan untuk sarapan bagi ibu rumah tangga yang juga tidak memiliki waktu untuk
mempersiapkan sarapan pagi. Terlebih dengan roti, ibu rumah tangga bisa mengontrol anak mereka
dari jajanan yang kurang sehat. Roti biasanya dibawa sebagai bekal makan ataupun sekedar sebagai
camilan.
Seiring meningkatnya penjualan dari tahun ketahun perusahaan mengambil langkah untuk
mengekspansi perusahaan agar menjadi lebih besar. Seluruh aspek produksi dibenahi, mulai dari
proses produksi yang dimaksimalkan terhadap mutu dan higienisnya, sampai pengemasan yang
menarik dan unik. Tidak terlepas dari hal itu, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk mempunyai
tanggung jawab untuk menerapkan suatu kebijakan mutu yang menjadi kebijakan perusahaan.
Perusahaan mengikrarkan bersama untuk dapat dipahami, diterapkan, dan dipelihara oleh seluruh
karyawan, yang merupakan suatu gagasan untuk menghasilkan produk yang bermutu sesuai dengan
harapan serta kebutuhan pelanggan. Menjadi perusahaan roti yang terbesar bukanlah hal yang mudah
bagi perusahaan untuk merealisasikannya. Perusahaan harus senantiasa menghasilkan produk yang
bermutu tinggi, sehat, halal, dan aman untuk dikonsumsi dalam rangka pencapaian visi dan misinya.
Tolak ukur dari keberhasilan visi misi perusahaan dinilai melalui penerapan Good Manufacturing
Practices (GMP), Sanitation Standard Operating Procedures (SSOP), Hazard Analysis and Critical
Control Point (HACCP), dan Sistem Jaminan Halal (SJH) sehingga dapat memberikan kepuasan
kepada pelanggan. Tidak terlepas dari pengakuan dari pihak external, menumbuhkan partisipasi aktif
dan positif bagi seluruh karyawan dalam rangka memelihara, mengembangkan, dan meningkatkan
mutu kerja harus dilaksanakan secara berkelanjutan dan menyeluruh.
Di dalam melaksanakan GMP, SSOP, dan HACCP, perusahan mengacu pada beberapa
pedoman atau regulasi teknis yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang. Pedoman-pedoman
yang menjadi acuan adalah:
1. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, nomor 23/Men.Kes/SK/I/1978,
tanggal 24 Januari 1978 tentang Pedoman Cara Produksi Makanan yang Baik (CPMB) atau
Good Manufacturing Practices (GMP) atau Sanitation Standard Operating Procedures (SSOP)
untuk menjamin persyaratan higienis dan sanitasi produk dan pengolahan
2. Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-4852-1998 tentang Sistem Analisis dan Pengendalian
Titik Kritis (Hazard Analysis and Critical Control Point – HACCP) serta Pedoman
Penerapannya
3. Pedoman BSN nomor 1004 – 2002 tentang Panduan Penyusunan Rencana Sistem Analisa
Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis (HACCP)
4. Codex Alimentarius Commission (CAC) RCP 1, Rev. 4 Tahun 2003
Dengan melihat kecenderungan masyarakat Indonesia yang masih mengkonsumsi makanan
berat seperti nasi, perusahaan melihat adanya peluang disini. Semakin kesini, tingginya mobilisasi
para pekerja membuat banyak kalangan tidak lagi memiliki waktu sarapan yang cukup. Sehingga
waktu untuk memakan saja kurang, apalagi untuk memasaknya dulu. Celah ini diperhatikan oleh
perusahaan dan akan menjadi patokan untuk tujuan jangka panjang perusahaan yaitu going concern
dengan mengikuti perkembangan selera masyarakat dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Perusahaan mengerti bahwa ketika orang tidak memiliki waktu untuk sarapan, maka yang dicari
bukanlah warung nasi, melainkan jajanan berat yang bisa dikonsumsi habis sembari melakukan
pekerjaan yang lain namun tetap membuat kenyang. Dan banyak orang pun akan memikirkan roti
sebagai pilihan yang terbaik.
BALANCE SCORECARD
PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD SASARAN STRATEGIS
FINANCIAL PERSPECTIVE
1. Jaringan distribusi dan penjualan
2. Peningkatan laba perusahaan
3. Penguatan struktur modal
4. Market share
CUSTOMER PERSPECTIVE
1. Produk-produk baru
2. Kepuasan pelanggan
3. Hubungan baik dengan pelanggan
INTERNAL PROCCESS PERSPECTIVE
1. Kualitas produk
2. Teknologi
3. Efektivitas dan efisiensi produksi
LEARN & GROWTH PERSPECTIVE
1. Pengembangan kapasitas sumber daya pegawai
2. Penambahan lini produksi
3. Sektor penjualan yang lebih luas
KEY PERFORMANCE INDICATOR
SASARAN STRATEGIS PENGUKURAN KINERJA
1. Jaringan distribusi dan penjualan
2. Peningkatan laba perusahaanPresentase peningkatan laba saat ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya
3. Penguatan struktur modal
4. Market sharePerbandingan tingkat penjualan perusahaan dengan tingkat penjualan industri
5. Produk-produk baru
6. Kepuasan pelanggan Tingkat komplain dari pelanggan
7. Hubungan baik dengan pelanggan Tingkat feedback yang baik dari pelanggan
8. Kualitas produk Zero defect product
9. Teknologi
10. Efektivitas dan efisiensi produksi
11. Pengembangan kapasitas sumber daya pegawai
Banyaknya pelatihan yang diberikan pada pegawai
12. Penambahan lini produksi
13. Sektor penjualan yang lebih luas
STRATEGIC MAPS
http://auditorinternal.com/2010/01/19/balanced-scorecard-%E2%80%93-dari-performance-
measurement-hingga-strategy-focused-organization/
http://tamiams.wordpress.com/2013/03/31/balance-score-card-untuk-organisasi/