pranoto

download pranoto

of 3

Transcript of pranoto

  • 7/25/2019 pranoto

    1/3

    Dokumen Artikel Penelitian ini milik penulis/peneliti yang diserahkan sebagian (judul dan Abstrak) hak ciptanya kepada Universitas Airlangga untuk digunakan referensi dalam penulisan artikel ilmiah.

    Tim Peneliti : Prof. Dr. Agung Pranoto, dr.,MSc.Sp.PD-KEMD Ulfa Kholili, dr. Prof. Dr. H. Askandar Tjokroprawiro, dr.,Sp.PD, K-EMD Dr. Ari Sutjahjo,dr.,Sp.PD-KEMD Sri Murtiwi, dr.,Sp.PD, K-EMD Soebagijo Adi S., dr., Sp.PD, K-EMD

    METABOLIC SYNDROME AS OBSERVED IN SURABAYA

    Abstrak :

    ABSTRACT: METABOLIC SYNDROME AS OBSERVED IN SURABAYA

    Agung Pranoto, Ulfa Kholili, Askandar Tjokroprawiro, , Hendromartono, Ari Sutjahyo, Sri Murtiwi,Subagyo Adi, Soni Wibisono, Bambang Wirjatmaji, Purwaningsih, Indrawati Nurlela, Frida Dwi Wahyuni

    Pusat Diabetes dan Nutrisi Divisi Endokrin Metabolik, Bag-SMF Penyakit Dalam RSU Dr.Soetomo-FK UNAIR

    Metabolic Syndrome (MetS) atau Sindroma Dismetabolik atau Sindroma Resistensi adalah sebutan untuk sekelompok kelainan-kelainan dengan berbagai konsekuensi klinis, yang ditandai dengan adanya :gangguan toleransi glukosa, resistensi insulin, dislipidemia, hipertensi, kelainan koagulasi dan obesitasviseral (Tjokroprawiro, 2004). Semua faktor ko-morbid diatas secara sinergis dapat menyebabkanatherosklerosis lebih dini, sehingga individu tersebut memiliki resiko tinggi untuk mengalami penyakit

    jantung dan pembuluh darah (Schunkert 2002).Kelainan-kelainan yang menyebabkan MetS ini dikelompokkan menjadi 10 komponen yaitu 1) ObesitasViseral, 2) Resistensi Insulin (berupa Toleransi Glukosa Terganggu atau Glukosa Puasa Tergangguataupun DM tipe-2), 3) Dislipidemia (peningkatan kadar: Trigliserida puasa dan 2 jam post prandial,

    HDL, LDL, Apolipoprotein-B, Lipoproteinemia Remnant, rasio LDL : Apo-B serta penurunan kadar HDL),4) Hipertensi, 5) Peningkatan komponen pro-inflamasi (CRP, TNFa, IL-1b, IL-6, Fibrinogen), 6)Peningkatan komponen Protrombotik (PAI-1, faktor VII, Fibrinogen, vWF, dan molekul adhesi), 7)Kelainan Vaskular, 8) Hiperurikemia, 9) Peningkatan kelenjar Adrenal (kortisol, ACTH), 10)Asam lemak yang berlebih (Tjokroprawiro, 2004)

    Akhir-akhir telah terjadi pergeseran atau westernisasi pola makan dan pola hidup masyarakat Indonesiaakibat menjamurnya kedai makanan siap saji. Faktor gizi atau asupan makanan yang berlebih ikut andilsebagai penyebab meningkatnya prevalensi obesitas dan MetS.Penelitian ini mempunyai tujuan untuk 1) Mengetahui prevalensi MetS di Surabaya pada populasi pesertageneral check-up di Graha Amerta- RSUD Dr.Soetomo, 2) Mengungkap profil klinik Mets modifikasi NCEP-ATP III 2001 3) Mengungkap profil klinik &kelainan laboratorik dari Mets yang ditemukan 4) Mengungkapkan asosiasi antara variabel-variabel yangdiduga terkait dengan MetS, dan 5) Mengungkapkan asosiasi antara faktor gizi atau asupan makanan dengan MetS.

    Bahan dan Cara Penelitian

    Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan subyek penelitian para peserta general-checkup (kondisisehat) di Graha Amerta- RSUD Dr.Soetomo. Periode penelitian ini selama 1 bulan (Desember 2004 Januari 2005). Subyek penelitian adalah

    Page 1

  • 7/25/2019 pranoto

    2/3

    Dokumen Artikel Penelitian ini milik penulis/peneliti yang diserahkan sebagian (judul dan Abstrak) hak ciptanya kepada Universitas Airlangga untuk digunakan referensi dalam penulisan artikel ilmiah.

    Tim Peneliti : Prof. Dr. Agung Pranoto, dr.,MSc.Sp.PD-KEMD Ulfa Kholili, dr. Prof. Dr. H. Askandar Tjokroprawiro, dr.,Sp.PD, K-EMD Dr. Ari Sutjahjo,dr.,Sp.PD-KEMD Sri Murtiwi, dr.,Sp.PD, K-EMD Soebagijo Adi S., dr., Sp.PD, K-EMD

    pegawai Dinas Peternakan, Badan Pengolah Data Elektronik dan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan milik Pemerintah Propinsi Jawa Timur. Penelitian ini bersifat observasional, tidak ada

    tindakan intervensi terhadap subyek.Peserta diminta mengisikwesioner tentang adanya riwayat DM dan hipertensi, tingkat aktivitas sehari-hari, frekuensi dan jenisolahraga, kebiasaan merokok beserta jenis, jumlah dan lamanya kebiasaan tersebut. Dilakukan pulaanamnesa tentang tingkat konsumsi (asupan makanan).Variabel laboratorium yang diperiksa antara lain LDL-3 fibrinogen, proteinuria, mikroalbuminuria, hitung lekosit, asam urat, HDL kolesterol, Trigliserida, gula darah puasa,gula darah 2 jam post prandial, Insulin puasa, perhitungan resitensi insulin menurut HOMA-R (Insulin

    puasa uU/ml x Gula darah puasa dalam mmol/L, dibagi 22,5).Kriteria MetS yang dipakai adalah menurut Modifikasi dari Kriteria National Cholesterol EducationProgram adult Treatment Panel (NCEP-ATP III) yang dikenalkan pada tahun 2001, denganmelakukan penyesuaian untuk kriteria Indeks Massa Tubuh (IMT) dan lingkar pinggang yang dipakaiadalah berdasarkan IMT yang disesuaikan untuk orang Asia yaitu disebut obesitas jika IMT 25kg/m2dan lingkar pinggang wanita 80 cm atau pria 90cm.

    Kriteria MetS modifikasi NCEP-ATP III 2001 yang dipakai dalam penelitian ini adalah jika terdapat minimal 3 kriteria dari hal-hal antara lain 1) Obesitas perut (obesitas sentral), lingkar perut wanita 80 cm atau lingkar perut pria 90 cm, 2) Trigliserida 150mg/dL, 3) HDL kolesterol wanita

    < 50mg/dL atau HDL kolesterol pria < 40mg/dL, 4) Tekanan Darah 130/85mmHg, 5) Gula Darah Puasa 110mg/dL.Penelitian ini memakai uji statistik Odds Ratio (OR) dengan 95% confidence interval (95%CI) untuk analisis asosiasi.

    Hasil Penelitian Didapatkan prevalensi MetS pada penelitian ini sebesar 34 orang dari 100 orang yang mengikuti penelitian (34%) terdiri dari wanita dengan proporsi 6/34 (17,64%) dan pria dengan proporsi 28/34 orang(82,35%) , proporsi kelompok umur dekade 4 sejumlah 19/34 orang (55,88%), proporsi kelompok umur dekade 5 sejumlah 15/34 orang (44.11%), seluruhnya mempunyai aktivitas harian yang tergolong sedenter,

    proporsi subyek yang merokok adalah 9/34 (26,47%), proporsi yang tidak pernah melakukan olahraga2/34 (5,88%), proporsi yang melakukan olahraga 1-3 X/minggu 25/34 (73,53%), proporsi yang melakukanolahraga 4 X/minggu 7/34 (20.58%).Profil klinik sesuai kriteria MetS modifikasi NCEP-ATP III 2001

    pada penelitian ini didapatkan proporsi Obesitas sentral 29/34 (85,29%), proporsi hipertrigliseridemia29/34 (85,29%), proporsi HDL kolesterol yang rendah 18/34 (52,94%), proporsi peningkatan tekanan

    darah sistolik 28/34 (82,35%), proporsi peningkatan tekanan darah diastolik 19/34 (55,88%), peningkatanGula Darah Puasa 14/34 (41,17%).Profil klinik dan kelainan laboratorium pada 34 pasien pasien Mets yang ditemukan meliputi proporsi

    Page 2

  • 7/25/2019 pranoto

    3/3