Pramuka Baru

36
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praja Muda Karana sebagai kelanjutan dan pembaharuan gerakan nasional dibentuk atas dorongan kesadaran bertanggung jawab terhadap kelestarian Negara Kesatuan RepublikIndonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Tugas Pokok Gerakan Pramuka adalah menyelenggarakan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas-tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik, yang sanggup bertanggung jawab dan mampu membina serta mengisi kemerdekaan nasional. Setiap organisasi baik organisasi sosial, politik maupun kepemudaan pasti mempunyai susunan pengurus yang berbeda satu dengan yang lainnya. Tingkat kedudukan dan kewenangan pengurus suatu organisasi berbeda-beda. Demikian pula dengan organisasi Gerakan Pramuka, dimana setiap pengurusnya memiliki kedudukan dan kewenangan yang tidak sama. Dengan demikian, maka perlu dibuat struktur organisasi Gerakan Pramuka. Struktur organisasi Gerakan Pramuka merupakan suatu kerangka yang berupa bagan atau skema yang menggambarkan tingkatan-tingkatan organisasi gerakan Pramuka mulai dari bawah sampai dengan yang paling atas beserta mekanisme kerjanya. Maka dari itu, 1

Transcript of Pramuka Baru

Page 1: Pramuka Baru

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Praja Muda Karana sebagai kelanjutan dan pembaharuan gerakan nasional

dibentuk atas dorongan kesadaran bertanggung jawab terhadap kelestarian Negara

Kesatuan RepublikIndonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Tugas

Pokok Gerakan Pramuka adalah menyelenggarakan kepramukaan bagi kaum

muda guna menumbuhkan tunas-tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih

baik, yang sanggup bertanggung jawab dan mampu membina serta mengisi

kemerdekaan nasional.

Setiap organisasi baik organisasi sosial, politik maupun kepemudaan pasti

mempunyai susunan pengurus yang berbeda satu dengan yang lainnya. Tingkat

kedudukan dan kewenangan pengurus suatu organisasi berbeda-beda. Demikian

pula dengan organisasi Gerakan Pramuka, dimana setiap pengurusnya memiliki

kedudukan dan kewenangan yang tidak sama. Dengan demikian, maka

perlu dibuat struktur organisasi Gerakan Pramuka. Struktur organisasi Gerakan

Pramuka merupakan suatu kerangka yang berupa bagan atau skema yang

menggambarkan tingkatan-tingkatan organisasi gerakan Pramuka mulai dari

bawah sampai dengan yang paling atas beserta mekanisme kerjanya. Maka dari

itu, perlunya kita mengetahui bagaimana struktur organisasi kepramukaan di

Indonesia.

Untuk dapat mengefektifkan pelaksanaan tugas pokok tersebut Gerakan

Pramuka menyusun dan menata organisasinya dari tingkat Nasional, Daerah,

Cabang, Ranting, sampai ke Gugusdepan. Gerakan pramuka sebagai satu-satunya

wadah pendidikan non formal menggunakan prinsip-prinsip dasar metodik

pendidikan kepramukaan, antara lain sistem beregu, satuan terpisah, dan

penyesuaian dengan pengembangan rohani dan jasmani. Berdasarkan hal tersebut

gerakan pramuka menghimpun anggotanya dalam gugus depan dan kwartir-

kwartir.

1

Page 2: Pramuka Baru

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, yang menjadi pokok permasalahan yang

diangkat dalam makalah ini yaitu:

1) Bagaimana stuktur organisasi gerakan pramuka di Indonesia ?

2) Apa tujuan dibentuknya struktur organisasi kepramukaan?

3) Apasajakah manfaat keberadaab struktur organisasi kepramukaan?

4) Bagaimana susunan organisasi gugus depan kepramukaan?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :

1) Untuk mengetahui struktur organisasi pramuka di Indonesia.

2) Dapat mengetahui tujuan dibentuknya organisasi kepramukaan.

3) Memamparkan manfaat dibentuknya struktur organisasi kepramukaan.

4) Mengetahui bagaimana susunan organisasi gugus depan kepramukaan.

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat yang penulis harapkan dari pembuatan makalah ini yaitu :

1) Bagi Penulis : penulis dapat memahami tujuan, manfaat, dan struktur

organisasi kepramukaan di Indonesia serta susunan organisasi gugus depan

kepramukaan.

2) Bagi Pembaca : makalah ini dapat meningkatkan pemahaman pembaca

tentang tujuan, manfaatt, dan struktur organisasi kepramukaan di

Indonesia termasuk susunan organisasi gugus depan kepramukaan.

3) Bagi Dunia Pendidikan : makalah ini dapat dijadikan refrensi

mengenai tujuan, manfaat, dan struktur organisasi kepramukaan di

Indonesia serta susunan organisasi gugus depan kepramukaan.

2

Page 3: Pramuka Baru

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tujuan Struktur Organisasi Pramuka

Tujuan Adanya Struktur Organisasi Gerakan Pramuka yaitu dengan

struktur organisasi Gerakan Pramuka, maka mekanisme kerja organisasi Gerakan

Pramuka dapat lebih terarah dan sistematis sehingga mendukung tercapainya

tujuan Gerakan Pramuka. Karena itu struktur organisasi Gerakan Pramuka dapat

dijadikan pegangan dan sekaligus pedoman di dalam mengelola Gerakan

Pramuka.  Dengan struktur organisasi Gerakan Pramuka, maka dapat dihindari

terjadinya tumpang tindih (kerancuan) dalam pelaksanaan tugas, kewenangan dan

tanggungjawab dari masing-masing kwartir. Yang terpenting untuk diperhatikan,

keberadaan struktur organisasi Gerakan Pramuka adalah adanya kesadaran,

ketaatan dan kepatuhan bersama untuk melaksanakan struktur organisasi Gerakan

Pramuka secara objektif dan sesuai dengan aturan main yang telah disepakati

bersama. 

2.2 Manfaat Struktur Organisasi Pramuka

Manfaat Struktur Organisasi Gerakan Pramuka 

Keberadaan struktur Gerakan Pramuka bagi para anggota Pramuka memiliki

banyak manfaat, diantaranya 

1. Dijadikan pedoman didalam menjalankan roda organisasi.

2. Dijadikan acuan didalam menjalankan tugas dan kewenangan pengurus or-

ganisasi.

3. Sebagai acuan didalam menjalankan kerjasama dengan organisasi diatasnya

atau dibawahnya.

2.3 Struktur Organisasi Pramuka

Untuk menjalankan misi gerakan pramuka Indonesia maka disusun suatu

struktur organisasi kepramukaan dari tingkat nasional sampai dengan gugus depan

sebagai ujung tombak organisasi gerakan pramuka Indonesia. Untuk menjalankan

misi gerakan pramuka Indonesia maka disusun suatu struktur organisasi

3

Page 4: Pramuka Baru

kepramukaan dari tingkat nasional sampai dengan gugus depan sebagai ujung

tombak organisasi gerakan pramuka Indonesia.

4

PRESIDEN R IPRAMUKA TERTINGGI

MABINAS

MABIDA

MABICAB

MUNAS5 TAHUN

MUNAS4 TAHUN

MUNAS3 TAHUN

KWARNAS

DKN PUSDIIKA

KWARNAS

DKN DKN

KWARNAS

DKN DKN

Page 5: Pramuka Baru

Secara umum organisasi gerakan pramuka Indonesia terdiri atas:

1. Majelis Pembimbing (Mabi)

2. Kwartir Gerakan Pramuka

3. Dewan Kerja

4. Lembaga Pendidikan Pramuka (Lemdika)

5. Satuan Karya (Saka)

A. Majelis Pembimbing (MABI)

Untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok Gerakan Pramuka, setiap

gugusdepan, satuan karya dan kwartir membentuk Majelis Pembimbing. Majelis

Pembimbing  adalah suatu badan dalam Gerakan Pramuka yang memberi

bimbingan dan bantuan moril, organisatoris, material dan finansial kepada

gudep/satuan/kwartir bersangkutan.

Majelis Pembimbing bersidang sesuai dengan kebutuhan, dan ditentukan

oleh Ketua Majelis Pembimbing. Mejelis Pembimbing wajib mengadakan rapat

konsultasi secara periodik dengan gudep/satuan/kwartir bersangkutan. Majelis

Pembimbing Satuan Karya Pramuka ada di tingkat Satuan Karya Pramuka.

Organisasi Majelis Pembimbing

Majelis Pembimbing Gugus depan dan Satuan Karya Pramuka berasal dari

unsur-unsur orang tua anggota muda dan anggota dewasa muda/anggota saka dan

tokoh masyarakat di lingkungan gugusdepan/saka yang memiliki perhatian dan

rasa tanggungjawab terhadap Gerakan Pramuka serta mampu menjalankan peran

Majelis Pembimbing.

Majelis Pembimbing Ranting, Cabang, Daerah, dan Nasional berasal dari unsur-

unsur tokoh masyarakat pada tingkat masing-masing yang memiliki perhatian dan

rasa tanggungjawab terhadap Gerakan Pramuka serta mampu menjalankan peran

Majelis Pembimbing.

Pembina Gugusdepan, Pamong Saka dan Ketua Kwartir secara ex-officio menjadi

anggota Majelis Pembimbing bersangkutan.

Majelis Pembimbing terdiri atas:

a) Seorang Ketua;

5

Page 6: Pramuka Baru

b) Seorang Wakil Ketua;

c) Seorang Sekretaris;

d) Seorang  Ketua Harian;

e) Beberapa orang anggota;

Ketua Majelis Pembimbing Gugusdepan/Satuan Karya Pramuka dipilih

dari antara anggota Majelis Pembimbing Gugusdepan/Satuan Karya Pramuka

yang ada. Untuk jajaran ranting, cabang, dan daerah Ketua Majelis Pembimbing

dijabat oleh Kepala Wilayah atau Kepala Daerah setempat, sedangkan untuk

tingkat nasional Ketua Majelis Pembimbing Nasional dijabat oleh Presiden

Republik Indonesia.

Majelis Pembimbing (MABI) Gerakan Pramuka berkedudukan di tingkat :

a) Nasional disebut Majelis Pembimbing Nasional (MABINAS)

b) Daerah disebut Majelis Pembimbing Daerah (MABIDA)

c) Cabang disebut Majelis Pembimbing Cabang (MABICAB)

d) Ranting disebut Majelis Pembimbing Ranting (MABIRAN)

e) Gugusdepan disebut Majelis Pembimbing Gugusdepan (MABIGUS)

f) Desa/Kelurahan disebut Majelis Pembimbing Desa (MABISA)

g) Satuan Karya Pramuka disebut Pembimbing Saka (MABISAKA)

Sidang-sidang Majelis Pembimbing

a) MABINAS bersidang sedikitnya sekali setahun

Sedikitnya sekali dalam dua tahun MABINAS mengadakan sidang bersama

para KAMABIDA

b) MABIDA bersidang sedikitnya sekali dalam waktu enam bulan.

Sedikitnya sekali dalam satu tahun MABIDA mengadakan sidang bersama

KAMABICAB.

c) MABICAB bersidang sedikitnya sekali dalam waktu tiga bulan.

Sedikitnya sekali dalam waktu enam bulan MABICAB mengadakan sidang

bersama KAMABIRAN.

d) MABIRAN bersidang sedikitnya sekali dalam waktu dua bulan.

Sedikitnya sekali dalam waktu enam bulan MABIRAN mengadakan siidang

bersama para KAMABIGUS.

6

Page 7: Pramuka Baru

e) MABISA bersidang sedikitnya sekali dalam waktu dua bulan.

Sedikitnya sekali dalam waktu enam bulan mengadakan sidang bersama para

KAMABIGUS.

f) MABIGUS bersidang sedikitnya sekali sebulan.

Tugas Pokok Majelis Pembimbing

Tugas Pokok Mabi adalah memberi bimbingan dan bantuan yang bersifat

moral, organisatoris, materiil, finansial dan konsultasi kepada gudep, satuan dan

kwartir yang bersangkutan:

a) Kata-kata “memberi bimbingan” yang dimaksud di atas mengandung makna

memberi arahan, saran, nasehat, dan dukungan moral.

b) Kata-kata “memberi bantuan” yang dimaksud di atas mengandung makna

membuka jalan, mengusahakan kesempatan, fasilitas, dana serta memberi

peluang agar Gerakan Pramuka mendapat akses untuk memperoleh bantuan

dari pemerintah dan masyarakat.

c) Kata-kata “konsultasi” yang dimaksud di atas mengandung makna bahwa

gudep, satuan, dan kwartir dapat berkonsultasi mengenai permasalahan yang

dihadapi dalam upaya meningkatkan citra Gerakan Pramuka.

Fungsi Majelis Pembimbing

Fungsi Mabi adalah memberi bimbingan, bantuan konsultasi kepada

gudep, satuan dan kwartir yang bersangkutan agar dapat:

a) Memecahkan masalah-masalah moral, mental, dan psikologis.

b) Memecahkan masalah-masalah organisatoris, termasuk meningkatkan jumlah

dan mutu anggota Gerakan Pramuka.

c) Memecahkan masalah-masalah material, termasuk usaha memperoleh fasili-

tas, dana dan sarana.

d) Menjalankan segenap usaha yang berkaitan dengan masalah-masalah finan-

sial, terutama usaha untuk mengumpulkan dana, agar dapat memperoleh sub-

sidi dan pemberian lain dari masyarakat yang tidak bertentangan dengan

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

e) Menyampaikan aspirasi masyarakat untuk pengembangan pendidikan Ger-

akan Pramuka

7

Page 8: Pramuka Baru

B. Kwartir Gerakan Pramuka

Dalam melaksanakan tugas dan kegiatan Kwartir, maka perlu dibantu

badan-badan yang berkedudukan sebagai Badan Kelengkapan Kwartir. Untuk di

tingkat Kwartir Cabang Badan Kelengkapan tersebut terdiri atas :

a) Dewan Kehormatan Cabang.

b) Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka tingkat Cabang

c) Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega tingkat Cabang

d) Pimpinan Satuan Karya Pramuka tingkat Cabang

e) Badan Usaha Kwartir Cabang

f) Satuan Kegiatan.

Di Tingkat Kwartir Ranting Badan Kelengkapan terdiri atas :

a) Dewan Kehormatan Ranting

b) Koordinator Gugus depan

c) Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega tingkat Ranting

d) Pimpinan Satuan Karya Pramuka tingkat Ranting

e) Badan Usaha Kwartir Ranting

f) Satuan Kegiatan

Perbedaan Badan kelengkapan yang dimiliki Kwartir Cabang dan Kwartir

Ranting hanya pada keberadaan Lembaga Pendidikan Kader Pramuka yang tidak

dibentuk di tingkat Kwartir Ranting, sedangkan Koordinator Gugus depan hanya

ada di tingkat Kwartir Ranting.

Koordinator Gugus depan atau disingkat korgudep dibentuk untuk

mengkoordinasikan dan penghubung Kwartir Ranting dengan Gugusdepan dan

Satuan Karya yang ada di suatu wilayah kelurahan/ Desa. Korgudep dijabat oleh

seorang Pembina Pramuka dan dapat dipilih pada penyelenggaraan musyawarah

ranting sekaligus ex-officio Andalan Ranting.

Andalan berasal dari kata dasar andal, boleh juga kita menyebut dengan

kata handal. Andalan memiliki arti adalah yang dapat dipercaya untuk melakukan/

melaksanakan sesuatu, dengan demikian Andalan adalah orang yang diandalkan

dan dipercaya untuk melaksanakan suatu tugas sesuai yang diampunya.

8

Page 9: Pramuka Baru

Nama andalan merupakan sebutan lain bagi pengurus kwartir. Sebutan ini berlaku

dari Kwartir Nasional sampai dengan Kwartir Ranting. Contoh :

a) Andalan Nasional disingkat Annas.

b) Andalan Daerah disingkat Andu.

c) Andalan Cabang disingkat Ancu.

d) Andalan Ranting disingkat Anru

Setiap pengurus Kwartir atau Andalan memiliki urusan/ jabatan suatu

dibidang yang diampunya.  Andalan bertanggungjawab kepada Ketua Kwartirnya

atas jabatan yang dipegangnya, sampai masa baktinya berakhir.

C. Dewan Kerja

Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega merupakan salah satu wadah

Pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pandega dalam mengelola segala aktifitas

Pramuka Penegak dan Pandega yang berkedudukan sebagai badan kelengkapan

Kwartir yang bersifat kolegial di tingkat Kwartir.

Tugas Pokok Dewan Kerja adalah melaksanakan amanat Musyawarah Pramuka

Penegak dan Pandega Putri Putra (MUSPPANITERA ) dan bertanggung jawab

kepada Kwartir.

Macam dan urutan jabatan dalam Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega

adalah sebagai berikut :

a) Seorang Ketua merangkap anggota.

b) Seorang Wakil Ketua merangkap anggota.

c) Seorang Sekretaris I merangkap anggota.

d) Seorang Sekretaris II merangkap anggota.

e) Seorang Bendahara merangkap anggota.

Beberapa orang anggota yang masuk dalam pembidangan Dewan Kerja.

Pembidangan dalam Dewan Kerja :

a) Bidang Teknik Kepramukaan ( Tekpram )

b) Bidag Kegiatan Operasional ( Giat-Ops )

c) Bidang Pembinaan dan Pengembangan ( Bin-Bang )

d) Bidang Penelitian dan Evaluasi ( Lit-Ev ) untuk tingkat Cabang dan

9

Page 10: Pramuka Baru

Ranting dapat menyesuaikan dengan kebutuhan Untuk melaksanakan

tugas pembinaan dan pengembangan Dewan Kerja yang ada dalam

jajarannya (wilayah binaan) maka ditunjuk anggota Dewan Kerja yang di

tugaskan secara khusus.

Tugas dan tanggung Jawab Dewan Kerja sesuai dengan ketentuan yang

berlaku. Pembagian tugas dan tanggung jawab pengurus Dewan Kerja adalah

sebagai berikut:

a) Ketua Dewan Kerja

1) Memimpin Dewan Kerja.

2) Eks. Officio Sebagai Andalan Kwartir.

3) Membina personil Dewan Kerja.

4) Melaksanakan amanat MUSPPANITERA dalam mengelola kegiatan

Pramuka Penegak Pandega di wilayahnya.

5) Bersama-sama dengan semua anggota Dewan Kerja bertanggung jawab

atas segala kegiatan kepada Kwartir dan MUSPPANITERA.

b) Wakil Ketua Dewan Kerja

1) Mewakili ketua apabila ketua berhalangan dengan mandat dari ketua.

2) Eks. Officio Sebagai Andalan Kwartir.

3) Melaksanakan fungsi pengawasan atas segala aktivitas Dewan Kerja.

4) Ikut serta menentukan kebijakan khusus Dewan Kerja.

5) Bertanggung jawab kepada Ketua Dewan Kerja.

c) Sekretaris I Dewan Kerja

1) Sebagai juru bicara Dewan Kerja dengan sepengetahuan ketua.

2) Mengatur dan melaksanakan mekanisme dan administrasi Dewan Kerja

terutama segi konsepsional.

3) Mewakili Dewan Kerja apabila ketua dan wakil ketua berhalangan dengan

mandat dari ketua.

4) Ikut serta menentukan kebijakan khusus Dewan Kerja.

5) Bertanggung jawab kepada Ketua Dewan Kerja.

d) Sekretaris II Dewan Kerja

1) Bersama-sama dengan sekretaris I mengatur dan melaksanakan

mekanisme administrasi Dewan Kerja terutama segi operasional.

10

Page 11: Pramuka Baru

2) Mewakili Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris I apabila berhalangan dengan

mandat dari ketua.

3) Menggantikan tugas Sekretaris I apabila yang bersangkutan berhalangan .

4) Bertindak sebagai Kepala Sekretariat Dewan Kerja.

5) Ikut serta menentukan kebijakan khusus Dewan Kerja.

6) Bertanggung jawab kepada Ketua Dewan Kerja

e) Bendahara Dewan Kerja

1) Mengelola keuangan Dewan Kerja.

2) Merencanakan dan mengawasi penggunaan keuangan kegiatan Dewan

Kerja dengan persetujuan Wakil Ketua dan sepengetahuan Ketua.

3) Mewakili Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris I dan Sekretaris II apabila

berhalangan dengan mandat dari ketua.

4) Ikut serta menentukan kebijakan khusus Dewan Kerja.

5) Bertanggung jawab kepada Ketua Dewan Kerja.

f) Ketua-ketua Bidang Dewan Kerja

Membantu ketua dan wakil ketua Dewan Kerja dalam memimpin anggota

bidangnya sesuai dengan tugas dan tanggung jawab bidangnya masing-masing :

* Bidang Teknik Kepramukaan : Merencanakan dan merumuskan pelaksanaan

kebijakan pembinaan dan pengembangan Pramuka Penegak dan Pandega secara

konsepsional.

* Bidang Kegiatan Operasional : Merencanakan dan melaksanakan program kerja

operasional Dewan Kerja.

* Bidang Pembinaan dan Pengembangan : Merencanakan dan Melaksanakan

program kerja pendidikan dan latihan atau kegiatan dalam rangka pembinaaan dan

pengembangan kualitas pramuka Penegak dan Pandega.

* Bidang Penelitian dan Evaluasi : Merencanakan dan melaksanakan program

kegiatan penelitian dan evaluasi dalam rangka mendukung pembinaan dan

pengembangan kuantitas dan kualitas pramuka Penegak dan Pandega. Anggota

Dewan Kerja Mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab secara bersama-sama

dalam melaksanakan tugas pokok Dewan Kerja.

g) Anggota Dewan Kerja

Anggota Dewan Kerja yang melaksanakan pembinaan Dewan Kerja di

11

Page 12: Pramuka Baru

wilayah binaannya mempunyai tugas sebagai berikut :

* Melaksanakan supervisi dan monitoring secara berkala terhadap laju

pertumbuhan dan perkembangan Pramuka Penegak dan Pandega serta

permasalahan yang dihadapi untuk kemudian disampaikan kepada Dewan Kerja

guna menentukan langkah-langkah kebijakan dan pemecahannya.

* Melaksanakan pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega melalui Dewan Kerja

diwilayah binaannya baik konsepsional maupun bimbingan teknis operasional.

* Melaksanakan rapat koordinasi wilayah antar Dewan Kerja dalam wilayah

binaannya minimal 1 (satu) tahun sekali guna saling tukar menukar informasi

penyelarasan program serta perumusan permasalahan yang dihadapi berikut

langkah-langkah pemecahan yang dilakukan untuk kemudian disampaikan kepada

Dewan Kerja sebagai Laporan.

* Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya, Dewan Kerja berkonsultasi

kepada Andalan Urusan Sekretariat.

Mutasi, Penambahan, dan Pemberhentian anggota

Pada dasarnya prosedur mutasi, penambahan dan pemberhentian anggota

Dewan Kerja tetap mengikuti aturan dalam Petunjuk Penyelenggaraan Dewan

Kerja yang berlaku.

a) Mutasi Anggota

* Proses mutasi hendaknya selalu memperlihatkan kemampuan dan kesediaan

anggota yang dimutasikan.

* Mutasi anggota diatur dan dilaksanakan berdasarkan persetujuan Rapat Pleno

Dewan Kerja kemudian diajukan kepada Kwartir untuk mendapat persetujuan.

b) Penambahan Anggota

* Penambahan anggota dilakukan jika terdapat kekosongan jabatan dan atau

pengurangan jumlah anggota Dewan Kerja.

* Penambahan anggota tetap memperhatikan perimbangan jumlah puteri dan

putera.

* Calon anggota yang diusulkan oleh Dewan Kerja kepada Kwartir adalah

selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sejak pemberhentian anggota dan dibahas

dalam rapat Pleno.

* Seorang yang akan diangkat menggantikan anggota yang berhenti dipilih dan

12

Page 13: Pramuka Baru

diseleksi oleh Dewan Kerja kemudian dibahas dalam rapat Pleno Dewan Kerja

untuk disetujui dan diajukan ke Kwartir untuk dikukuhkan.

* Calon anggota Dewan Kerja yang akan menggantikan anggota yang berhenti

benar-benar memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku.

c) Pemberhentian Anggota

Seorang anggota Dewan Kerja berhenti dari keanggotaannya apabila :

* Menikah

* Atas permintaan sendiri

* Meninggal Dunia

* Melanggar kode etik dan kode kehormatan Gerakan Pramuka

* Meninggalkan wilayah kedudukan Dewan Kerja dan atau tidak menunjukan

keaktifannya selama 6 (enam) bulan berturut-turut tanpa pemberitahuan secara

tertulis.

* Pemberhentian anggota Dewan Kerja berdasarkan atas pengusulan Rapat Pleno

Dewan Kerja yang disetujui oleh 2/3 dari jumlah anggota yang hadir.

Struktur Organisasi Dewan Kerja

a. Ditingkat Nasional disebut Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega

Nasional, disingkat Dewan Kerja Nasional (DKN)

b. Ditingkat Daerah disebut Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega

Daerah, disingkat Dewan Kerja Daerah (DKD)

c. Ditingkat Cabang disebut Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega

Cabang, disingkat Dewan Kerja Cabang (DKC)

d. Ditingkat Ranting disebut Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega

Ranting, disingkat Dewan Kerja Ranting (DKR)

Masa Bakti

a. DKN dengan masa bakti 5 Tahun

b. DKD dengan masa bakti 5 Tahun

c. DKC dengan masa bakti 5 Tahun

d. DKR dengan masa bakti 3 Tahun

13

Page 14: Pramuka Baru

D. Lembaga Pendidikan Pramuka

Lembaga Pendidikan Pramuka sering kita sebut dengan Lembaga

Pendidikan Kader Gerakan Pramuka atau disingkat Lemdika. Lemdika merupakan

Lembaga pendidikan bagian integral dari Kwartir. Lemdika mempunyai fungsi

sebagai berikut:

a) penyelenggara dan pelaksana pendidikan dan pelatihan anggota dewasa;

b) pembinaan teknis tim pelatih dan anggota dewasa yang telah diberi sertifikat

SHB/SHL;

c) pembina perpustakaan;

Ketua Lemdika dipilih dari para Pelatih Pembina Pramuka, melalui

musyawarah pelatih yang diselenggarakan sebelum Musyawarah. Ketua Lemdika

terpilih sekaligus secara ex-officio merangkap menjadi Andalan Cabang urusan

Pembinaan Anggota Dewasa. Pada hakikatnya organisasi Lemdika bersifat

organisasi kerangka yaitu organisasi yang secara harian ditangani oleh personel

terbatas. Pada saat yang diperlukan Ketua Lemdika dapat memobilisasi para

pelatih, Andalan Cabang, Pelatih Konsultan atau Pembantu Andalan di daerahnya

untuk menyelenggarakan kursus, seminar, lokakarya atau pertemuan pakar

lainnya. Administrasi rutin Lemdika bersandar pada Bagian Tata Usaha Kwartir.

Dalam Strukturnya  Ketua Lemdika bertangungjawab kepada Ketua Kwartirnya.

Organisasi dan Tata Kerja Lemdika diatur dengan Surat Keputusan tersendiri.

Korps Pelatih adalah ikatan persaudaraan dan wadah pembinaan para

Pelatih Pembina Pramuka yang berpangkalan di Lembaga Pendidikan Kader

Gerakan Pramuka. Pelatih Pembina Pramuka atau disingkat Pelatih adalah seorang

Pembina Pramuka Mahir yang telah lulus kursus Pelatih dan diangkat oleh

Kwartir Cabangnya.

Seorang Pelatih Pembina Pramuka harus memiliki SPL dan SHL :

1. Surat Pengangkatan Pelatih (SPL)

SPL merupakan surat keputusan Kwartir Cabang yang bersangkutan tentang

pengangkatan pelatih dan oleh karenanya yang bersangkutan diberi wewenang

melakukan tugas sebagai Pelatih di Kwartir Cabangnya.

2. Surat Hak Latih (SHL)

14

Page 15: Pramuka Baru

a) SHL berbentuk Kartu Tanda Pelatih yang dikeluarkan oleh Kwartir Cabang

berdasarkan surat keputusan pengangkatannya sebagai Pelatih

b) Surat Hak Latih sekaligus berfungsi sebagai tanda anggota Korps Pelatih

c) Syarat untuk memperoleh SHL adalah  Pembina Mahir yang telah lulus

Kursus Pelatih dengan baik dan dinilai layak untuk menjadi Pelatih oleh

Kwartir Cabangnya

Masa laku SHL adalah 3 tahun dan setiap tahun diadakan peninjauan

kembali. Apabila yang bersangkutan masih aktif, maka pada SHL diberikan

pernyataan perpanjangan yang ditandatangani oleh Ketua Kwartir dan diberi cap

Kwartir berdasarkan surat dari Kalemdika.

E. Saka

Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna

menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam

berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan

bagi para Pramuka Penggalang Terap, Pramuka Penegak dan Pandega, dan para

pemuda usia 14-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Saka memiliki beberapa

krida, dimana setiap Krida mengkususkan pada sub bidang ilmu tertentu yang

dipelajari dalam Satuan karya tersebut. Setiap Krida memiliki SKK untuk TKK

Khusus saka yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu

di sebuah Saka.

Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut

Perkemahan Bhakti Satuan Karya Pramuka (PERTISAKA) yang dilaksanakan

oleh tiap-tiap saka dan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih

dari satu saka yang disebut perkemahan antar saka (PERAN SAKA) dimana

dimungkinkan tiap saka mentranfer bidang keilmuan masing-masing. Bagian

terkecil dari saka disebut krida,

Satuan Karya Pramuka yang dulu ada 7, pada saat ini satu lagi satuan karya

pramuka yang dibentuk adalah satuan karya pramuka Wira Kartika yang

merupakan hasil kerja sama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dengan Mabes

TNI Angkatan Darat, sehingga satuan karya pramuka pada saat ini ada 8

(delapan), antara lain:

15

Page 16: Pramuka Baru

1) Saka Dirgantara

Satuan Karya Pramuka Dirgantara adalah wadah kegiatan untuk

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang kedirgantaraan

guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan

nasional. Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang kedirgantaraan, umumnya

saka ini hanya berada di wilayah yang memiliki potensi kedirgantaraan atau

memiliki landasan udara.

Pelatihan Pramuka Saka Dirgantara umumnya memperbantukan para profesional

di bidang kedirgantaraan, TNI AU pihak perusahaan penerbangan dan klub

aeromodelling. Pelatihan biasanya diadakan di sebuah Pangkalan Udara tertentu.

Saka Dirgantara meliputi 3 krida, yaitu:

1) Krida Olahraga Dirgantara (ORGIDA)

2) Krida Pengetahuan Dirgantara

3) Krida Jasa Kedirgantaraan

2) Saka Bhayangkara

Satuan Karya Pramuka Bhayangkara adalah wadah kegiatan

kebhayangkaraan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis

dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), guna

menumbuhkan kesadaran berperan serta dalam pembangunan nasional.

Saka Bhayangkara ialah Satuan Karya terbesar dan paling berkembang di

Indonesia.Saka Bhayangkara dapat dibentuk di hampir seluruh wilayah Kwartir di

Indonesia, tidak terbatas pada suatu sumber daya atau kondisi alam.Dalam

pelatihan Saka Bhayangkara, umumnya Gerakan Pramuka bekerjasama dengan

pihak Kepolisian Republik Indonesia dan terkadang memperbantukan pihak Dinas

Pemadam Kebakaran. Biasanya Saka Bhayangkara berada dibawah pembinaan

POLRI.

Saka Bhayangkara meliputi 4 krida, yaitu :

1) Krida Ketertiban Masyarakat (Tibmas)

2) Krida Lalu Lintas (Lantas)

3) Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana

4) Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPTKP)

Pada krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana terdapat 4 sub krida :

16

Page 17: Pramuka Baru

1) Subkrida PASKUD (Pasukan Berkuda)

2) Subkrida PASKAN (Pasukan Anjing Pelacak)

3) Subkrida DAMKAR (Pemada Kebakaran)

4) Subkrida SAR (Search And Rescue)

3) Saka Bahari

Satuan Karya Pramuka Bahari adalah wadah bagi Pramuka yang

menyelenggarakan kegiatan-kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam

rangka menanamkan rasa cinta dan menumbuhkan sikap hidup yang berorentasi

kebaharian termasuk laut dan perairan dalam. Ialah Satuan Karya yang

membidangi bidang Kelautan.

Pembinaan Saka Bahari bekerjasama dengan pihak TNI AL, Profesional di bidang

Olahraga Air, Departemen Pariwisata dan Departemen Kelautan. Umumnya Saka

Bahari hanya berada di wilayah yang memiliki potensi di bidang Bahari.

Saka Bahari meliputi 4 krida, yaitu :

1) Krida Sumberdaya Bahari

2) Krida Jasa Bahari

3) Krida Wisata Bahari

4) Krida Reksa Bahari

4) Saka Bhakti Husada

Satuan karya Pramuka Bakti Husada adalah wadah pengembangan

pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian

kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang

kesehatan.

Pembinaan Saka Bhakti Husada berada dibawah naungan Gerakan Pramuka yang

bekerjsama dengan Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan, PMI, Rumah Sakit,

dan juga Lembaga Kesehatan Profesional lainnya.

Saka Bakti Husada meliputi 5 krida, yaitu :

1) Krida Bina Lingkungan Sehat

2) Krida Bina Keluarga Sehat

3) Krida Penanggulangan Penyakit

4) Krida Bina Obat

5) Krida Bina Gizi

17

Page 18: Pramuka Baru

6) Krida Pola Hidup Bersih dan Sehat

5) Saka Kencana (Keluarga Berencana)

Satuan Karya Pramuka Kencana adalah wadah kegiatan dan pendidikan untuk

meningkatkan pengetahuan keterampilan praktis dan bakti masyarakat, dalam

bidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pengembangan

Kependudukan.

Pembinaan Saka Kencana berada di bawah Gerakan Pramuka yang bekerjasama

dengan Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Saka Kencana meliputi 4 krida, yaitu :

1) Krida Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB dan KR)

2) Krida Bina Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS dan PK)

3) Krida Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (Advokasi dan KIE)

4) Krida Bina Peran Serta Masyarakat (PSM).

6) Saka Taruna Bumi

Satuan Karya Pramuka Taruna Bumi adalah wadah bagi para Pramuka untuk

meningkatkan dan mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan, pengalaman,

keterampilan dan kecakapan para anggotanya, sehingga mereka dapat

melaksanakan kegiatan nyata dan produktif serta bermanfaat dalam mendukung

kegiatan pembangunan pertanian.

Pembinaan Saka Taruna Bumi bekerjasama dengan Departemen Pertanian,

Dinas Pertanian, LIPI, dan Lembaga Holtikultura.

Saka Tarunabumi meliputi 5 krida, yaitu :

1) Krida Pertanian dan Tanaman Pangan

2) Krida Pertanian Tanaman Perkebunan

3) Krida Perikanan

4) Krida Peternakan

5) Krida Pertanian Tanaman Holtikultura.

7) Saka Wanabhakti

Satuan Karya Pramuka Wanabakti adalah wadah bagi Pramuka Penegak dan

Pramuka Pandega untuk melaksanakan kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat

dalam rangka menanamkan rasa tanggungjawab terhadap pelestarian sumberdaya

alam dan lingkungan hidup.

18

Page 19: Pramuka Baru

Pembinaan Saka Wanabhakti bekerjasama dengan Departemen Kehutanan,

Perhutani dan LSM Lingkungan Hidup/Lembaga Profesional terkait.

Saka Wanabakti meliputi 4 (empat) krida, yaitu :

1) Krida Tata Wana

2) Krida Reksa Wana

3) Krida Bina Wana

4) Krida Guna Wana.

8) Saka Wira Kartika

Satuan Karya Pramuka Wira Kartika baru berupa Satuan Karya Rintisan yang

mulai dilaksanakan pada akhir tahun 2007. Pembentukannya berdasarkan

Peraturan bersama Kepala Staf Angkatan Darat dengan Ketua Kwarnas Gerakan

Pramuka nomor 182/X/2007 dan 199 tahun 2007 tanggal 28 Oktober 2007 tentang

kerjasama dalam usaha pembina dan pengembangan pendidikan bela negara dan

kepramukaan.

Pengoraganisasian Saka binaan TNI AD ini, tidaklah jauh berbeda dengan Satuan

Karya pada umumnya. Namun Demikian Saka Wira Kartika ini memiliki Program

Pendidikan yang dibentuk dalam Satuan Krida antara Lain :

1) Krida Survival

2) Krida Pioner

3) Krida Mountainering

4) Krida Navigasi Darat

5) Krida Bintal Juang

19

Page 20: Pramuka Baru

2.4 Susunan Organisasi Gugus Depan

a) Organisasi Gugus Depan

Pembentukan gugusdepan dapat dilaksanakan berdasarkan: 1. Wilayah 2.

Pangkalan tertentu, anatara lain. Asrama, Lembaga Pendidikan, Lembaga Khusus,

dan Perwakilan Indonesia di Luar Negeri. Semua gugusdepan dihimpun dan

dibina oleh kwartir ranting. Setiap gugusdepan menggunakan anggota putera dan

anggota puteri dihimpun dalam gugusdepan yang terpisah. Gugusdepan di Luar

Negeri dihimpun dan dibina oleh Kwartir Nasional.

b) Satuan dalam Gugus Depan

Gugusdepan terdiri atas satu perindukan siaga, satu pasukan penggalang, satu

ambalan penegak, dan satu Racana Pandega.

1) Satu perindukan siaga terbagi menjadi beberapa Barung dan setiap Barung

terdiri atas 5 sampai 10 orang pramuka berusia 7 sampai 10 tahun.

2) Satu pasukan penggalang terbagi menjadi beberapa regu dan setiap regu

terdiri atas 5 sampai 10 orang pramuka berusia 11 sampai 15 tahun.

20

Page 21: Pramuka Baru

3) Satu ambalan Penegak dapat dibagi menjadi beberapa sangga dan setiap

sangga terdiri atas 5 sampai 10 orang pramuka berusia 16 sampai 20

tahun.

4) Satu racana pandega terdiri atras beberapa orang dan paling banyak 40

orang pramuka berusia 21 sampai 25 tahun.

5) Di dalam satu gugusdepan dimungkinkan hanya terdiri dari satu golongan

peserta didik karena situasi dan kondisi, misalnya hanya perindukan Siaga,

dan pasukan penggalang atau pasukan penggalang dan satu Ambalan

Penegak atau Ambalan Penegak saja, dan seterusnya.

6) Dimungkinkan juga satu gugusdepan terdiri dari pesrta didik yang sama

agamanya dan disebut gugusdepan khusus.

c) Pimpinan

1) Gugus depan dipimpin oleh seorang Pembina GugusDepan yang dipilih

oleh Musyawarah Gugus Depan. Pembina gugus depan menyusun

pimpinan satuan dalam gugus depan dan dapat merangkap jabatan

pimpinan satuan.

2) Perindukan dipimpin oleh Pembina Siaga dan dibantu oleh 3 orang yang

sedikitnya berusia 16 tahun. Pembina dan pembantu Pembina siaga putera

dapat dijabat oleh seorang wanita atau pria, sedang Pembina dan pembantu

Pembina siaga puteri dijabat oleh seorang wanita. Barung dipimpin oleh

pemimpin barung. Para pemimpin barung memilih salah seorang

pemimpin barung untuk melaksanakan tugasnya di tingkat perindukan

yang disebut Pemimpin Barung Utama dab dipanggil sulung. Sulung tetap

memilih barungnya.

3) Pasukan penggalang dipimpin oleh seorang Pembina. Penggalang dibantu

oleh dua orang pembantu Pembina penggalang. Pembina penggalang

sedikitnya berusia 21 tahun, sedang pembantunya sedikitnya berusia 16

tahun. Pembina dan pembantu Pembina penggalang putera harus dijabat

oleh seorang pria, sedang Pembina dan pembantu Pembina penggalang

puteri dijabat oleh seorang wanita. Regu dipimpin oleh pemimpin regu

secara bergilir. Para pemimpin regu memilih seorang pemimpin regu untuk

melaksanakan tugas di tingkat pasukan yang disebut pemimpin regu utama

21

Page 22: Pramuka Baru

dan dipanggil pratama.

4) Ambalan penegak dibina oleh seorang Pembina penegak dan seorang

pembantu Pembina penegak berusia sedikitnya 26 tahun, yang untuk

putera dijabat oleh seorang pria dan untuk puteri dijabat oleh seorang

wanita. Atas usul dewan ambalan, di ambalan penegak ada dewan ambalan

penegak disingkat dewan ambalan dan dipilih oleh seorang ketua yang

disebut pradana. Sangga dipimpin oleh seorang pemimpin sangga.

5) Racana pandega dibina oleh seorang Pembina pandega atas usul dewan

racana yang sedikitnya berusia 27 tahun. Pembina pandega putera dijabat

oleh seorang pria dan Pembina pandega puteri dijabat oleh seorang wanita.

Seperti di ambalan penegak, di racana pandega juga ada dewan racan

pandega yang disingkat dewan racana dan dipimpin oleh seorang ketua.

Pada prinsipnya setiap satuan pramuka dibina oleh Pembina pramuka yang

sejenis, kecuali perindukan siaga putera dapat dibina oleh Pembina puteri.

d) Hubungan Pembina dan Peserta Didik

Hubungan antara Pembina dengan peserta didik adalah seperti hubungan

antara : 1. Ibu atau ayah dengan anaknya. 2. Kakak dengan adiknya dan seperti

hubungan sesame sahabat. Untuk itu hubungan sehari – hari diwujudkan dalam

panggilan : ibunda, ayahanda, bu cik dan pak cik untuk Pembina siaga, dan

“kakak” untuk Pembina penggalang, penegak dan pendega.

e) Pembentukan Gugus Depan

Gugus depan dibentuk atas prakarsa masyarakat setempat atau kepala

sekolah, kepala instansi atau kepala asrama melalui suatu pertemuan dengan orang

tua, anak dan pemuda serta tokoh masyarakat.Musyawarah membentuk majelis

pembimbing gugus depan yang selanjutnya memilih Pembina gugus depan.Dalam

musyawarah supaya di undang wakil dari Kwartir Ranting. Pembentukan gugus

depan diluar negeri atas prakarsa kepala Perwakilan setempat dengan

menghubungi Kwartir Nasional tentang kemungkinan diizinkannya pembentukan

gugus depan tersebut.

22

Page 23: Pramuka Baru

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1) Struktur organisasi Gerakan Pramuka dapat dijadikan pegangan dan

sekaligus pedoman di dalam mengelola Gerakan Pramuka.  Dengan

struktur organisasi Gerakan Pramuka, maka dapat dihindari terjadinya

tumpang tindih (kerancuan) dalam pelaksanaan tugas, kewenangan dan

tanggungjawab dari masing-masing kwartir.

2) Keberadaan struktur Gerakan Pramuka bagi para anggota Pramuka

memiliki banyak manfaat, diantaranya : dijadikan pedoman didalam

menjalankan roda organisasi, dijadikan acuan didalam menjalankan tugas

dan kewenangan pengurus organisasi, sebagai acuan didalam menjalankan

kerjasama dengan organisasi diatasnya atau dibawahnya.

3) Secara umum organisasi gerakan pramuka Indonesia terdiri atas : Majelis

Pembimbing (Mabi), Kwartir Gerakan Pramuka, Dewan Kerja, Lembaga

Pendidikan Pramuka (Lemdika), Satuan Karya (Saka).

3.2 Saran

1) Kepada mahasiswa, hendaknya dapat mengetahui dan memahami apa yang

menjadi tujuan serta manfaat pembentukan struktur organisasi pramuka.

Selain itu mahasiswa mengetahui susunan organisasi gugus depan

pramuka.

2) Kepada guru SD, diharapkan mampu menguraikan dan menjelaskan

tentang tujuan, manfaat, dan struktur organisasi pramuka serta susunan

organisasi gugus depan pramuka.

3) Kepada masyrakat, setidaknya bisa mengabdikan diri dalam kegiatan

pramuka.

23

Page 24: Pramuka Baru

DAFTAR PUSTAKA

Syarifudin.tt.Pedoman Pendidikan Pramuka.Singaraja: Gerakan Pramuka Gugus

Depan Buleleng 183-184.

Mashudi.tt.Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar. Jakarta: Kuartir

Nasional Gerakan Pramuka.

Anonim. 2009. Organisasi Kepramukaan Indonesia Part 2.

http://pramukaxp2.wordpress.com.18-05-2009

Anonim. 2012. Gerakan Pramuka Indonesia. http://pramuka.or.id/news/majelis-pembimbing.php. 03-10-2012

24

Page 25: Pramuka Baru

25