Web view1naskah akademik. rancangan peraturan daerah kabupaten gresik. tentang. penyertaan modal...

34
1NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH KEPADA PERSEROAN TERBATAS GRESIK MIGAS CET BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peranan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam sistim perekonomian daerah diharapkan dapat berperan disamping sebagai penyimbang kekuatan pasar juga diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam meningkatkan pendapatan daerah melalui penyetoran deviden sebagai bagian laba BUMD. Dalam mewujudkan harapan tersebut diatas maka BUMD harus di desain untuk mampu bersaing secara fair dan adil dengan entitas bisnis swasta guna memperoleh laba dan memberikan kontribusi pendapatan daerah berupa deviden sebagai bagian laba yang harus disetorkan kepada pemerintah daerah guna memperkuat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pada setiap tahun. Untuk dapat mengoptimalkan perannya dan mampu mempertahankan keberadaannya dalam perkembangan ekonomi dunia, nasional dan regional maupun lokal yang semakin terbuka dan kompetitifi BUMD perlu menumbuhkan budaya korporasi dan profosionalisme antara lain pembenahan pengurusan dan pengawasan yang di dasarkan pada prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good coorporate governance) melalui langka-langka restrukturisasi perusahaan. Sejak beroperasi akhir tahun 2007 hingga akhir tahiun 2010 atau selama 3 (tiga) tahun lebih, PT Gresik Mias menderita akumulasi kerugian cukup besar sehingga equitas perusahaan (kekayaan bersih) menjadi minus. Namun setelah diadakan restrukturisasi perusahaan khususnya bidang manajemen dan

Transcript of Web view1naskah akademik. rancangan peraturan daerah kabupaten gresik. tentang. penyertaan modal...

Page 1: Web view1naskah akademik. rancangan peraturan daerah kabupaten gresik. tentang. penyertaan modal pemerintah daerah kepada . perseroan terbatas gresik migas. cet

1NASKAH AKADEMIKRANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK

TENTANG

PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH KEPADA PERSEROAN TERBATAS GRESIK MIGAS

CETBAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangPeranan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam sistim perekonomian

daerah diharapkan dapat berperan disamping sebagai penyimbang kekuatan pasar juga diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam meningkatkan pendapatan daerah melalui penyetoran deviden sebagai bagian laba BUMD.

Dalam mewujudkan harapan tersebut diatas maka BUMD harus di desain untuk mampu bersaing secara fair dan adil dengan entitas bisnis swasta guna memperoleh laba dan memberikan kontribusi pendapatan daerah berupa deviden sebagai bagian laba yang harus disetorkan kepada pemerintah daerah guna memperkuat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pada setiap tahun.

Untuk dapat mengoptimalkan perannya dan mampu mempertahankan keberadaannya dalam perkembangan ekonomi dunia, nasional dan regional maupun lokal yang semakin terbuka dan kompetitifi BUMD perlu menumbuhkan budaya korporasi dan profosionalisme antara lain pembenahan pengurusan dan pengawasan yang di dasarkan pada prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good coorporate governance) melalui langka-langka restrukturisasi perusahaan.

Sejak beroperasi akhir tahun 2007 hingga akhir tahiun 2010 atau selama 3 (tiga) tahun lebih, PT Gresik Mias menderita akumulasi kerugian cukup besar sehingga equitas perusahaan (kekayaan bersih) menjadi minus. Namun setelah diadakan restrukturisasi perusahaan khususnya bidang manajemen dan orientasi peningkatan kinerja dan nilai tambah perusahaan dalam kurun waktu 12 bulan per akhir tahun 2011 equitas dari minus menjadi positif dan nilai ekuitas meningkat 14 (empat belas) kali lebih besar dari modal disetor, sehingga tujuan utama PT Gresik Migas didirikan dapat memberikan sumbangan deviden dapat diwujudkan.

Restrukturisasi perusahaan dimaksud antara lain meliputi peningkatan kinerja dan nilai tambah perusahaan, perbaikan struktur keuangan dan

Page 2: Web view1naskah akademik. rancangan peraturan daerah kabupaten gresik. tentang. penyertaan modal pemerintah daerah kepada . perseroan terbatas gresik migas. cet

managemen, pemberdayaan BUMD yang mampu bersaing dan berorientasi global, pengembangan struktur usaha dan sektor kegiatan usaha. Dengan upaya tersebut diharapkan BUMD khususnya yang berbentuk Perseroan Terbatas dengan tujuan utama memupuk keuntungan dan sepenuhnya tunduk pada Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Perseroan Terbatas akan mampu bersaing secara fair dan adil dengan entitas bisnis swasta.

Melihat tingkat keberhasilan tersebut, restrukturisasi PT Gresik Migas perlu dilanjutkan khususnya dibidang keuangan guna dapat mendukung pengembangan struktur usaha dan sektor kegiatan usaha yang masih punya peluang dan potensi untuk berkembang melalui penambahan modal disetor dari Pemerintah Daerah sebagai pemilik mayoritas saham PT Gresik Migas. Penambahan modal disetor tersebut dapat dilakukan berupa pemindatanganan barang milik daerah yang disertakan sebagai penambahan penyertaan modal pemerintah daerah maupun dalam bentuk tunai melalui dana APBD.

Berdasarkan Pasal 81 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah, disebutkan bahwa penyertaan modal pemerintah daerah atas barang milik daerah dilakukan dalam rangka pendirian, pengembangan dan peningkatan kinerja badan usaha milik negara/daerah atau badan hukum lainnya yang dimiliki oleh pemerintah dan swasta. Barang milik daerah yang dijadikan sebagai penyertaan modal daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan oleh kepala daerah setelah mendapat persetujuan dewan perwakilan rakyat daerah. Pelaksanaan penyertaan modal Pemerintah Daerah tersebut ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Di dalam Peraturan Daerah Pasal 1 Angka 40 Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah, ditegaskan bahwa Penyertaan Modal Pemerintah Daerah merupakan pengalihan kepemilikan barang milik daerah menjadi kekayaan daerah yang dipisahkan untuk diperhitungkan sebagai modal/saham daerah pada Badan Usaha Milik Negara/Daerah atau badan hukum lainnya.

B. Identifikasi MasalahBerdasarkan uraian pada Latar Belakang maka dapat dirumuskan

beberapa permasalahan sebagai berikut :1. Apakah diperlukan penguatan modal PT Gresik Migas ?2. Apakah penyertaan modal pemerintah daerah kepada PT Gresik

Migas perlu dibentuk dengan Peraturan Daerah?

Page 3: Web view1naskah akademik. rancangan peraturan daerah kabupaten gresik. tentang. penyertaan modal pemerintah daerah kepada . perseroan terbatas gresik migas. cet

3. Apakah yang menjadi dasar pertimbangan pembentukan Peraturan Daerah tentang Penyertaan Modal kepada PT Gresik Migas?

4. Apakah sasaran utama disertakannya modal kepada PT Gresik Migas?

C. Tujuan dan Kegunaan Kegiatan Penyusunan Naskah Akademik Sesuai dengan ruang lingkup identifikasi masalah yang dikemukakan

di atas, tujuan penyusunan Naskah Akademik adalah sebagai berikut:1. Merumuskan perlu atau tidaknya memberikan penguatan modal PT

Gresik Migas.2. Merumuskan dasar hukum pembetukan peraturan tentang

penyertaan modal pemerintah daerah kepada PT Gresik Migas.3. Merumuskan dasar pertimbangan pembentukan Peraturan Daerah

tentang Penyertaan Modal kepada PT Gresik Migas.4. Merumuskan sasaran utama disertakannya modal kepada PT Gresik

Migas.5. Sebagai acuan atau referensi penyusunan dan pembahasan

Rancangan Peraturan Daerah.

D. Metode PenelitianMetode yang digunakan dalam penyusunan Naskah Akademik ini

adalah metode yuridis normatif dilakukan melalui studi pustaka yang menelaah data sekunder, baik yang berupa perundang-undangan, hasil pengkajian dan referensi lainnya.

Page 4: Web view1naskah akademik. rancangan peraturan daerah kabupaten gresik. tentang. penyertaan modal pemerintah daerah kepada . perseroan terbatas gresik migas. cet

BAB IIKAJIAN TEORITIS DAN PRAKTEK EMPIRIS

A. Kajian TeoritisDefinisi secara umum penyertaan modal yaitu suatu usaha untuk

memiliki perusahaan yang baru atau yang sudah berjalan, dengan melakukan setoran modal ke perusahaan tersebut.

Penyertaan modal Pemerintah Daerah adalah pengalihan kepemilikan kekayaan Daerah yang semula merupakan kekayaan yang tidak dipisahkan menjadi kekayaan yang dipisahkan untuk diperhitungkan sebagai modal/saham daerah.

Maksud Penyertaan Modal Pemerintah Daerah adalah upaya meningkatkan produktifitas pemanfaatan tanah dan/atau bangunan serta kekayaan lainnya milik Pemerintah Daerah dengan membentuk usaha bersama dan saling menguntungkan

Tujuan Penyertaan Modal Pemerintah Daerah adalah untuk meningkatkan : 1) sumber Pendapatan Asli Daerah; 2) pertumbuhan ekonomi; 3) pendapatan masyarakat; dan 4) penyerapan tenaga kerja.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Penyertaan modal pemerintah daerah dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi perusahaan yang transparan dan akuntabilitas.

B. Praktek EmpirisPenyertaan Modal Pemerintah Daerah merupakan bentuk Investasi

jangka panjang pemerintah daerah yang dapat dianggarkan apabila jumlah yang akan disertakan dalam tahun anggaran 2012 yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang penyertaan modal dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan.

1. Perencanaan Perencanaan penyertaan modal pemerintah daerah yang diatur

dalam Peraturan Daerah ini meliputi perencanaan penyertaan modal oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dan perencanaan kebutuhan penyertaan modal pemerintah daerah yang berasal dari APBD.

Perencanaan penyertaan modal oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah diatur dengan prinsip kehati-

Page 5: Web view1naskah akademik. rancangan peraturan daerah kabupaten gresik. tentang. penyertaan modal pemerintah daerah kepada . perseroan terbatas gresik migas. cet

hatian sehingga tujuan penyertaan modal pemerintah daerah terlaksana dengan efektif dan efisien. Perencanaan Penyertaan Modal pemerintah daerah memerlukan suatu koordinasi kelembagaan pada pengelolaan penyertaan modal pemerintah daerah dalam rangka pencapaian efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaan penyertaan modal

2. Pelaksanaan penyertaan modalSesuai dengan ketentuan Pasal 10 ayat (2) Peraturan Daerah

Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2006 tentang Perseroan terbatas Gresik Migas, ditentukan bahwa "Penyertaan Modal dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Gresik serta pihak Ketiga dengan ketentuan bahwa sebagian besar atau komposisi modal disetor mayoritas dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Gresik” dan selanjutnya mengenai permodalan yang meliputi modal dasar, modal yang ditempatkan dan modal disetor diatur dalam Anggaran Dasar dan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sesuai dengan Akta Notaris Arief Hidayat, SH, M.Si Nomor 43 tanggal 29 Nopember 2009 tentang Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Gresik Migas, Modal Dasar PT Gresik Migas ditetapkan sebesar Rp. 8.000.000.000,00. Modal disetor sampai dengan Tahun 2011 adalah sebesar Rp. 2.010.000.000,00 yang berasal dari Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Gresik melalui dana APBD tahun 2007 sebesar Rp. 2.000.000.000,00 yang kemudian ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 8 Tahun 2009 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Gresik pada Perseroan Terbatas (PT) Gresik Migas dan dari KPRI Karya Dharma Gresik sebesar Rp. 10.000.000,00, sehingga pemegang saham PT Gresik Migas sebesar 99,95 yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Gresik sebagai pemegang saham mayoritas dan sebesar 0.05% saham dimiliki oleh Koperasi Pegawai Republik Indonesia Karya Dharma Gresik.

Pelaksanaan penyertaan modal pemerintah daerah dilakukan oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah berdasarkan persetujuan Bupati. Untuk pelaksanaan penyertaan modal pemerintah daerah kepada PT Gresik Migas akan dilakukan sesuai perencanaan senilai Rp1.800.000.000,00 (Satu Milyar Delapan Ratus Juta Rupiah), dianggarkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012 pada pos anggaran pengeluaran pembiayaan yang merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan yang di peroleh dari pengukuran nilai aset eks Kantor Departemen Tenaga Kerja yang terletak

Page 6: Web view1naskah akademik. rancangan peraturan daerah kabupaten gresik. tentang. penyertaan modal pemerintah daerah kepada . perseroan terbatas gresik migas. cet

di Jalan Wahidin Sudiro Husodo termasuk tanah dan bangunan yang sudah diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Gresik berdasarkan Berita acara serah terima Personil, Peralatan Pembiayaan, dan Dokumen (P3D) dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur kepada Pemerintah Kabupaten Gresik Nomor : 118/2641/012/2001 tanggal 21 Maret 2001 dan sudah tercatat dalam Inventaris Kekayaan Pemerintah Kabupaten Gresik. Terakhir tanah dan bangunan ini dimanfaatkan oleh sebagai kantor oleh Satuan Pamong Praja Kabupaten Gresik. Pada saat ini tanah dan bangunan tersebut dalam keadaan kosong karena Satuan Polisi Pamong Praja telah menempati Kantor baru.

Prosedur pelaksaanannya adalah sebagai berikut :1. Penyertaan modal pada PT Gresik Migas dianggarkan dalam APBD

tahun anggaran 2012.2. Penyertaan modal kepada PT Gresik Migas digunakan untuk

pengembangan usaha yang berkaitan dengan usaha migas.3. Penyertaan modal pada PT Gresik Migas dilakukan sampai dengan

terpenuhinya penyertaan modal pada PDAM Gresik sejumlah Rp. 8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah) berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 9 Tahun 2008 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Gresik Pada Perseroan Terbatas (PT) Gresik Migas.

4. Pemenuhan sebagian dari penyertaan modal dianggarkan dan diatur dalam peraturan daerah tentang APBD berdasarkan kemampuan keuangan daerah yang pelaksanaan teknis penyertaannya ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

3. Penatausahaan dan pertanggungjawaban Penyertaan modalUntuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dalam

pelaksanaan Penyertaan modal pemerintah daerah, lembaga-lembaga yang terkait harus menyelenggarakan akuntansi atas pelaksanaan Penyertaan modal pemerintah daerah. Akuntansi atas pelaksanaan Penyertaan modal pemerintah daerah mengacu kepada Standar Akuntansi Keuangan. Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan Penyertaan modal pemerintah daerah, pada setiap tahun buku berakhir, dibuat laporan yang memuat : a. Perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca akhir tahun dan

perhitungan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan serta penjelasan atas dokumen tersebut;

b. Neraca gabungan dari PT Gresik Migas disamping neraca dari masing-masing unit usaha;

Page 7: Web view1naskah akademik. rancangan peraturan daerah kabupaten gresik. tentang. penyertaan modal pemerintah daerah kepada . perseroan terbatas gresik migas. cet

c. Laporan mengenai keadaan dan jalannya PT Gresik Migas serta hasil yang telah dicapai;

d. Kegiatan utama PT Gresik Migas dan perubahan selama tahun buku;e. Perincian masalah yang timbul selama tahun buku yang

mempengaruhi kegiatan PT Gresik Migas; f. Nama Komisaris, Direksi dan; g. Gaji dan tunjangan lain bagi anggota Direksi dan Komisaris. Paling lambat dalam waktu 5 (lima) bulan setelah tahun buku ditutup, Direksi PT Gresik Migas menyusun laporan tahunan untuk diajukan pada RUPS. Tahun buku PT Gresik Migas disamakan dengan tahun takwim.

4. Manajemen risiko

Dalam rangka pengelolaan Penyertaan Modal pemerintah daerah disamping tingkat pendapatan yang diharapkan, hal penting yang harus diperhatikan adalah timbulnya potensi kerugian yang akan berpengaruh terhadap pendapatan dan modal Pemerintah Daerah. Oleh karena itu, diperlukan penerapan manajemen risiko sebagai langkah antisipasi terhadap munculnya variabel-variabel risiko Penyertaan Modal pemerintah daerah.

Page 8: Web view1naskah akademik. rancangan peraturan daerah kabupaten gresik. tentang. penyertaan modal pemerintah daerah kepada . perseroan terbatas gresik migas. cet

BAB IIIEVALUASI DAN ANALISIS PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

TERKAIT

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 Tentang Perusahaan Daerah, bahwa Perusahaan Daerah dapat dimiliki sepenuhnya oleh: (a) suatu daerah sepenuhnya, atau (b) dimiliki oleh suatu daerah bersama dengan perorangan atau badan hukum lainnya. Saham Perusahaan Daerah terdiri dari saham prioritet (prioritas) dan saham biasa. Saham prioritet hanya dapat dimiliki oleh daerah. Pemegang saham prioritet adalah Kepala Daerah. Penyertaan modal daerah pada perusahaan daerah pasar dapat berbentuk barang dan uang.

Secara lebih spesifik, dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah serta untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah diperlukan upaya-upaya dan usaha untuk meningkatkan sumber pendapatan daerah. Berdasarkan ketentuan Pasal 157 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dinyatakan bahwa sumber-sumber pendapatan Daerah terdiri atas : 1. Pendapatan Asli Daerah, yang terdiri dari :

a. hasil pajak Daerah; b. hasil Retribusi Daerah; c. hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan; d. lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah.

2. Dana Perimbangan; 3. lain-lain Pendapatan Daerah yang sah.

Selanjutnya berdasarkan ketentuan Pasal 173 Undang-Undang

Nomor 32 Tahun 2004, sebagaimana telah diubah kedua dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 Pemerintah Daerah dapat melakukan Penyertaan Modal pada Badan Usaha Milik Pemerintah dan/atau milik swasta. Penyertaan Modal tersebut dapat dikurangi, dijual kepada pihak lain dan/atau dapat dialihkan kepada Badan Usaha Milik Daerah, yang dalam pelaksanaannya harus sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Ketentuan Pasal 71 ayat (8) dan ayat (9) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, menyebutkan bahwa penyertaan modal dalam rangka pemenuhan kewajiban yang telah tercantum dalam peraturan daerah penyertaan modal pada tahun-tahun sebelumnya, tidak diterbitkan peraturan

Page 9: Web view1naskah akademik. rancangan peraturan daerah kabupaten gresik. tentang. penyertaan modal pemerintah daerah kepada . perseroan terbatas gresik migas. cet

daerah tersendiri sepanjang jumlah anggaran penyertaan modal tersebut belum melebihi jumlah penyertaan modal yang telah ditetapkan pada peraturan daerah tentang penyertaan modal.

Dalam hal pemerintah daerah akan menambah jumlah penyertaan modal melebihi jumlah penyertaan modal yang telah ditetapkan dalam peraturan daerah tentang penyertaan modal, dilakukan perubahan peraturan daerah tentang penyertaan modal yang berkenaan.

Berdasarkan Pasal 81 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah, disebutkan bahwa penyertaan modal pemerintah daerah atas barang milik daerah dilakukan dalam rangka pendirian, pengembangan dan peningkatan kinerja badan usaha milik negara/daerah atau badan hukum lainnya yang dimiliki oleh pemerintah dan swasta. Barang milik daerah yang dijadikan sebagai penyertaan modal daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan oleh kepala daerah setelah mendapat persetujuan dewan perwakilan rakyat daerah. Pelaksanaan penyertaan modal Pemerintah Daerah tersebut ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Di dalam Peraturan Daerah Pasal 1 Angka 40 Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah, ditegaskan bahwa Penyertaan Modal Pemerintah Daerah merupakan pengalihan kepemilikan barang milik daerah menjadi kekayaan daerah yang dipisahkan untuk diperhitungkan sebagai modal/saham daerah pada Badan Usaha Milik Negara/Daerah atau badan hukum lainnya.

Selengkapnya Peraturan Perundang-undangan yang menjadi dasar pembentukan Peraturan Daerah ini adalah :1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945;2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-

Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 tentang Perubahan Batas Wilayah Kota Praja Surabaya dan Daerah Tingkat II Surabaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730);

3. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286)

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

Page 10: Web view1naskah akademik. rancangan peraturan daerah kabupaten gresik. tentang. penyertaan modal pemerintah daerah kepada . perseroan terbatas gresik migas. cet

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah untuk keduakalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724);

7. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4756);

8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah keduakalinya dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

14. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2006 Tentang Perseroan Terbatas Gresik Migas (Lembaran Daerah Kabupaten Gresik

Page 11: Web view1naskah akademik. rancangan peraturan daerah kabupaten gresik. tentang. penyertaan modal pemerintah daerah kepada . perseroan terbatas gresik migas. cet

Tahun 2006 Nomor 2 Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Gresik Nomor 2)

15. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 8 Tahun 2009 Tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Gresik Pada Perseroan Terbatas (PT) Gresik Migas (Lembaran Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2009 Nomor 8);

16. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 10 Tahun 2006 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2006 Nomor 10);

17. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 32 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012 (Lembaran Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2011 Nomor 20);

Page 12: Web view1naskah akademik. rancangan peraturan daerah kabupaten gresik. tentang. penyertaan modal pemerintah daerah kepada . perseroan terbatas gresik migas. cet

BAB IV LANDASAN FILOSOFIS, SOSIOLOGIS, DAN YURIDIS

1. Filosofis Pemerintah Kabupaten Gresik mempunyai beberapa kebijakan dan

program prioritas yang strategis dan mendesak dalam rangka meningkatkan PAD yang membutuhkan dana cukup besar, namun dengan melihat keterbatasan Anggara Pembangunan dalam APBD Kabupaten Gresik, maka dituntut Pemerintah Kabupaten Gresik untuk lebih jeli, kreatif dan inovatif dalam melihat potensi yang dapat digali serta berusaha mencari solusi maupun alternatif yang tepat, guna mencari sumber dan pembiayaan bagi pembangunan, sekaligus dalam rangka antisipasi terhadap perkembangan jangka panjang ekonomi daerah dan regional terutama dalam menyongsong era global. Bahwa kondisi geografis Kabupaten Gresik memiliki potensi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Buatan yang sangat besar maka perlu diberdayakan secara optimal untuk memberikan kesejahteraan masyarakat daerah melalui peningkatan Pendapatan Asli Daerah. Guna mengantisipasi hal dimaksud diperlukan tindakan yang konkrit salah satunya adalah dalam bentuk penyertaan modal pemerintah daerah kepada PT Gresik Migas

Pengelolaan penyertaan modal pemerintah daerah sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah ini dilaksanakan dengan memperhatikan asas-asas sebagai berikut: a. asas fungsional, yaitu pengambilan keputusan dan pemecahan masalah

di bidang penyertaan modal pemerintah daerah dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Gresik, Badan Usaha, Pimpinan Lembaga sesuai fungsi, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing.

b. asas kepastian hukum, yaitu penyertaan modal pemerintah daerah harus dilaksanakan berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. asas efisiensi, yaitu penyertaan modal pemerintah daerah diarahkan agar dana penyertaan modal digunakan sesuai batasan-batasan standar kebutuhan yang diperlukan dalam rangka menunjang penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pemerintahan secara optimal.

d. asas akuntabilitas, yaitu setiap kegiatan penyertaan modal pemerintah daerah harus dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.

e. asas kepastian nilai, yaitu penyertaan modal pemerintah daerah harus didukung oleh adanya ketepatan jumlah dan nilai penyertaan modal

Page 13: Web view1naskah akademik. rancangan peraturan daerah kabupaten gresik. tentang. penyertaan modal pemerintah daerah kepada . perseroan terbatas gresik migas. cet

dalam rangka optimalisasi pemanfaatan dana, divestasi serta penyusunan laporan keuangan pemerintah.

2. SosiologisSesuai dengan ketentuan Pasal 2 Peraturan Daerah Kabupaten Gresik

Nomor 2 Tahun 2006 tentang Perseroan Terbatas Gresik Migas, PT Gresik Migas didirikan dengan maksud dan tujuan untuk :a. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah;b. Memanfaatkan dan mengembangkan potensi sumber daya buatan

yang tersedia di daerah;c. Meningkatkan dan mengembangkan perekonomian daerah;d. Memperluas kesempatan berusaha dan lapangan kerja dalam rangka

kesejahteraan masyarakat;e. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang

dan jasa, yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajad hidup orang banyak;

f. mendapatkan keuntungan.Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, dalam Pasal 5 Peraturan

Daerah Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2006 tentang Perseroan Terbatas Gresik Migas, ditetapkan ruang lingkup usaha PT Gresik Migas meliputi :a. Kegiatan yang berkaitan dengan usaha hilir migas yang mencakup

pengelolaan, pengangkutan, penyimpanan dan niaga.b. Kedasama dengan Badan Usaha Milik daerahArlegara (BUMDIBUMN)

dan atau Badan Usaha Swasta (investor) yang bergerak dalam usaha Migas.

c. Usaha-usaha lain yang berkaitan dengan hilir Migas.Sebagai aplikasi bidang usaha tersebut, pada tanggal 20 Mei 2010 telah

ditandatangani Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) antara Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Weast Madura Offshore (WMO) yaitu Kodeco Energy Co., LTD, PT Pertamina Hulu Energi Weast Madura Offshore, CNOOC Madura sebagai penjual dan PT Gresik Migas sebagai pembeli dengan volume gas sebesar 17.000 MMBTU/D selama 5 (lima) tahun terhitung mulai tahun 201 I sampai dengan 2015 dan kemudian diamandemen khusus untuk tanggal dimulai yaitu semula tanggal I Pebruari 2011 menjadi tanggal l5 Maret 2011.

Seluruh hasil pembelian gas dari operator KKKS WMO langsung dijual habis oleh PT Gresik Migas ke PT Alas Energi Indonesia (PT AEI) dan Perusahaan Gas Negara (PGN). Karena PT Gresik Migas belum memperoleh Izin Niaga Gas dari Ditjen Migas sebagai syarat untuk melaksanakan penjualan langsung ke konsumen karena belum memiliki metering station, maka penjual; dalam hal ini operator KKKS WMO melakukan jual beli dan penyerahan gas disisi hilir flensa pertama dari fasilitas penjual yang secara langsung berhubungan dengan flensa PT Perusahaan Gas Negara dan flensa PT AEI sebagai titik penyerahan sementara hingga tanggal 15 Nopember

Page 14: Web view1naskah akademik. rancangan peraturan daerah kabupaten gresik. tentang. penyertaan modal pemerintah daerah kepada . perseroan terbatas gresik migas. cet

2011. Untuk itu PT Gresik Migas telah membangun Station Metering dan memperoleh lzin Usaha Niaga Gas melalui pipa dedicated hilir sementara sehingga mulai tanggal 15 Nopember 2011 penyerahan gas dilakukan melalui Titik Penyerahan Permanen di Metering Station milik PT Gresik Migas .

Berdasarkan Laporan Keuangan PT Gresik Migas per 3l Desember 2010, yang Harjosumarto, M.Si,Ak dan Rekan, PT Gresik Migas menderita kerugian selama 3 tahun (2008 sampai dengan 2010) secara kumulatif menderita kerugian sebesar Rp.3.107.667 .641,00 ditambah dengan biaya yang masih harus dibayar berupa hutang gaji sebesar Rp.1.074.600.000,00, sehingga beban yang harus dipikul oleh managemen hasil restrukturisasi secara keseluruhan adalah sebesar Rp. 4.182.267.641,00.

Kondisi keuangan PT Gresik Migas selama tahun 2011 keadaan sampai dengan akhir triwulan ke III menunjukan kondisi sebagaimana cukup baik. Untuk menganalisa kondisi keuangan dan kinerja PT Gresik Migas dengan menggunakan data pada laporan keuangan Trwiwulan ke III, maka dapat diketahui tingkat kesehatan keuangan perusahaan dengan cara menggunakan alat yang biasa dipakai dalam pemeriksaan yaitu ratio keuangan.

Untuk menghitung rasio keuangan PT Gresik Migas, terlebih dahulu menampilkan komparatif Neraca selama 3 (tiga) tahun terakhir (2009, 2010 dan 2011) keadaan sampai dengan akhir bulan September) sebagaimana tabel berikut ini :

Berdasarkan data pada tabel 1 dan 2, maka dapat dihitung rasio keuangan PT Gresik Migas selama 3 (tiga) tahun. Rasio keuangan merupakan suatu cara yang membuat perbandingan data keuangan perusahaan sehingga menjadi berarti. Rasio Keuangan menjadi dasar untuk menjawab beberapa pertanyaan penting mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan dan dapat dijadikan sebagai salah satu acuan untuk megambil keputusan mengenai keuangan perusahaan untuk masa yang akan datang.

Adapun rasio keuangan PT Gresik Migas selama 3 (tiga) tahun terakhir dan untuk tahun 2011 baru berjalan 9 (sembilan) bulan dapat dilihat pada tabel 3., yang meliputi Ratio Likuiditas, Ratio Solvabilitas atau leverage dan Ratio Profitabilitas.

Ratio Likuiditas sering disebut dengan rasio modal kerja merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuid suatu perusahaan untuk membayar hutang-hutang jangka pendek yang jatuh tempo atau rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membiayai dan memenuhi kewajiban/utang pada saat ditagih. Rasio yang digunakan meliputi : Current Ratio, Cash Ratio, Acid Test Ratio atau Quick Ratio, Working Capital to Total Asset dan Perputaran Piutang.

Page 15: Web view1naskah akademik. rancangan peraturan daerah kabupaten gresik. tentang. penyertaan modal pemerintah daerah kepada . perseroan terbatas gresik migas. cet

Rasio likuiditas atau leverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk pengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai flengan utang. Dengan ratio ini dapat memberikan gambaran mengenai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban kepada pihak lain dan mengetahui keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap dengan modal. Ratio yang digunakan meliputi : Total Debt to Equity Ratio, Total Debt to Capital Asset Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio dan Long Term Debt to Total Asset Ratio.

Ratio Profitabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan dan rasio ini memberikan ukuran tingkat kemampuan managemen suatu perusahaan. Rasio yang digunakan meliputi : Return On Equity, Return On Assel Gros Margin, Net Margin dan operating Ratio.

Berdasarkan tabel 3, ratio liquiditas PT Gresik Migas tahun 2009 dan tahun 2010 dapat dikatakan tidak likuid, karena perusahaan hampir tidak punya kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendelg termasuk semua asset perusahaan tidak mampu membayar kewajiban janga pendek. Dalam kurun waktu 9 (sembilan) bulan pada tahun 2011 PT Gresik Migas dapat memperbaiki ratio likuiditasnya hingga pada tingkat yang aman diatas 100%. Meskipun cash ratio baru mencapai 23,50% dan working capital sebesar 27,09% pada tahun 2011, tetapi didukung oleh perputaran piutang 0.00 hari, maka kewajiban jangka pendek atau kewajiban yang akan jatuh tempo PT Gresik Migas akan mampu dibayarl dipenuhi karena piutang usahanya sangat likuid yaitu piutang usaha dan utang usaha dapat diselesaikan secara bersamaan.

Ratio Solvabilitas atau Lavarage Ratio, sebagaimana data pada tabel 3., menunjukkan bahwa PT Gresik Migas secara keseluruhan mengalami kekurangan modal, baik modal sendiri maupun total modal. Pada tahun 2009 pembiyaan hanya 30,99% dari total kewajiban yang disediakan oleh pemberi pinjaman, tahun 2010 60,93 % dan tahun 2011 meningkat menjadi 1,278,85%. Sehingga apabila hutang tersebut jatuh tempo dan PT Gresik Migas tidak ada kemampuan lain untuk membayamya maka PT Gresik tidak dapat memenuhi kewajibannya karena PT Gresik Migas karena kemampuannya jauh dibawah kewajiban yaqg harus dipenuhi. Pada tahun 2009, setiap satu rupiah hutang masih dijamin Rp. 3,23 dari modal sendiri, pada tahun 2010 satu rupiah hutang jaminannya turun menjadi Rp. 1,64 dan pada tahun 2011 jaminan dari modal sendiri tinggal Rp.0,08. Hal ini dapat menurunkan kepercayaan calon kreditur untuk jangka panjang karena kondisi

Page 16: Web view1naskah akademik. rancangan peraturan daerah kabupaten gresik. tentang. penyertaan modal pemerintah daerah kepada . perseroan terbatas gresik migas. cet

perusahaan tidak solvabel atau berada pada kondisi isovabel. Melihat kondisi ini, maka PT Gresik Migas sangat membutuhkan tambahan modal disetor dari pemegang saham untuk memperkuat liquiditasnya. Satu kekuatan yang masih dapat diandalkan dalam dalam kemampuan solvabitas adalah masih tingginya perputaran modal kerja sebagaimana ditujukan dalam perhitung working capital turnover, yaitu modal kerja berputar dalam satu periode sebanyak 17 kali lebih. Dengan tingkat perputaran piutang 0,00 hari menunjukkan modal kerja yang tertanam semakin kecil dan ini merupakan daya tarik tersendiri untuk pihak pemberi kredit day sales uncollected adalah 0,00 hari.

Untuk ratio Profitabilitas sebagaimana data pada tabel 3. ,menunjukan bahwa manajemen PT Gresik Migas tingkat efektivitasnya cukup tinggi dalam mencari keuntungan. Dalam perhitung Return on equity (ROE) atau rentabilitas modal sendiri rasionya mencapai 535,83%. Tingginya ratio ROE ini menunjukan bahwa modal sendiri digunakan dengan sangat efisien dan menunjukkan posisi pemilik perusahaan sangat kuat karena perolehan laba sebelum pajak dalam kurun waktu 9 (sembilan) bulan telah melampaui 5 (lima) kali lebih besar dari modal sendiri. Meskipun demikian jika dilihat dari rasio gross margin dan net margin masih berada dibawah 10%, sedang rata-rata industri umumnya adalah l5%.

Dari kajian ratio solvabilitas, maka kebutuhan modal PT Gresik Migas, ratio yang ideal adalah total hutang dibanding modal sendiri minimal 1:1 atau setiap Rp1,00 hutang dijamin oleh Modal Sendiri Rp. 1,00, dan jika ratio ini dipakai sebagai ukuran maka seharusnya modal sendiri atau penyertaan modal dari Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik yang harus disetor adalah sebesar total hutang kewajiban kurang lebih sebesar Rp.25.000.000.000,00 . Jika 90% dari modal dasar harus dimilik oleh Pemerintah Kabupaten Gresik, maka modal disetor atau ditempatkan adalah sebesar Rp. 8.000.000.000,00 x 90% = Rp. 7.200.000.000,00 yang berarti Pemerintah harus menyediakan penyertaan modal lagi sebesar Rp. 5.200.000.000,00 sehingga ratio antara hutang dan modal sendiri akan menjadi sebesar 28,8% dan yang dibiayai dari pinjaman hanya sebesar 7l,2%

Penambahan modal disetor tersebut akan dimanfaatkan oleh PT Gresik Migas, penyertaan moodal pada PT Gerbang Oil dan Gas WMO, Holding compeny dengan BUMD milik Pemerintah Kabupaten Gresik yang belum beroperasi serta pengembangan sektor kegiatan usaha disisi hili seperti niaga gas bumi, pengelolaan dan penyediaan LPG (SPPBE), pengelolaan gas kota dan gas bumi untuk transportasi, serta pemanfaatan gas bumi untuk transportasi.

Page 17: Web view1naskah akademik. rancangan peraturan daerah kabupaten gresik. tentang. penyertaan modal pemerintah daerah kepada . perseroan terbatas gresik migas. cet

Mengingat kemampuan APBD Kabupaten Gresik belum memungkinkan untuk menambah modal disetor dari dana APBD, maka penyertaan modal dapat dilakukan dalam bentuk tanah dan /atau bangunan yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Gresik.

3. Yuridis

Untuk setiap penyertaan modal yang dilakukan Pemda harus dilakukan melalui Peraturan Daerah. Kewajiban ini diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Dalam Pasal 75 dinyatakan “Penyertaan modal pemerintah daerah dapat dilaksanakan apabila jumlah yang akan disertakan dalam tahun anggaran berkenaan telah ditetapkan dalam peraturan daerah tentang penyertaan modal daerah berkenaan”. Pasal 41 UU No. 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara dinyatakan “Penyertaan modal pemerintah daerah pada perusahaan negara/daerah/swasta ditetapkan dengan peraturan daerah”. Mengacu pada Undang-undang ini, memang sudah tepat bila setiap penyertaan modal Pemda ke BUMD harus dengan Peratruan Daerah.

Berdasarkan ketentuan Pasal 173 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, sebagaimana telah diubah kedua dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 Pemerintah Daerah dapat melakukan Penyertaan Modal pada Badan Usaha Milik Pemerintah dan/atau milik swasta. Penyertaan Modal tersebut dapat dikurangi, dijual kepada pihak lain dan/atau dapat dialihkan kepada Badan Usaha Milik Daerah, yang dalam pelaksanaannya harus sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dengan akan disertakannya modal Pemerintah Daerah pada PT Gresik Migas pada Tahun 2012 yang ditetapkan senilai Rp1.800.000.000,00 (Satu Milyar Delapan Ratus Juta Rupiah), dianggarkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012 yang merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan yang diperoleh dari pengukuran nilai aset eks Kantor Departemen Tenaga Kerja yang terletak di Jalan Wahidin Sudiro Husodo termasuk tanah dan bangunan yang sudah diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Gresik berdasarkan Berita acara serah terima Personil, Peralatan Pembiayaan, dan Dokumen (P3D) dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur kepada Pemerintah Kabupaten Gresik Nomor : 118/2641/012/2001 tanggal 21 Maret 2001 dan sudah tercatat dalam Inventaris Kekayaan Pemerintah Kabupaten Gresik, maka perlu payung hukum pelaksanaan proses ini.

Page 18: Web view1naskah akademik. rancangan peraturan daerah kabupaten gresik. tentang. penyertaan modal pemerintah daerah kepada . perseroan terbatas gresik migas. cet

Berdasarkan Pasal 81 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah, disebutkan bahwa penyertaan modal pemerintah daerah atas barang milik daerah dilakukan dalam rangka pendirian, pengembangan dan peningkatan kinerja badan usaha milik negara/daerah atau badan hukum lainnya yang dimiliki oleh pemerintah dan swasta. Barang milik daerah yang dijadikan sebagai penyertaan modal daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan oleh kepala daerah setelah mendapat persetujuan dewan perwakilan rakyat daerah. Pelaksanaan penyertaan modal Pemerintah Daerah tersebut ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Di dalam Peraturan Daerah Pasal 1 Angka 40 Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah, ditegaskan bahwa Penyertaan Modal Pemerintah Daerah merupakan pengalihan kepemilikan barang milik daerah menjadi kekayaan daerah yang dipisahkan untuk diperhitungkan sebagai modal/saham daerah pada Badan Usaha Milik Negara/Daerah atau badan hukum lainnya.

Berdasarkan pertimbangan tersebut maka penetapan penambahan penyertaan modal daerah perlu ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Gresik tentang Penyertaan Modal pemerintah daerah kepada PT Gresik Migas.

Page 19: Web view1naskah akademik. rancangan peraturan daerah kabupaten gresik. tentang. penyertaan modal pemerintah daerah kepada . perseroan terbatas gresik migas. cet

BAB VJANGKAUAN, ARAH PENGATURAN, DAN RUANG LINGKUP

MATERI PERATURAN DAERAH

Peraturan Daerah tentang Penyertaan Modal Pemerintah daerah kepada PT Gresik Migas ditujukan untuk memberikan landasan terhadap pemenuhan sebagian target penyertaan modal pada PT Gresik Migas sejumlah Rp.8.000.000.000,00 ( delapan milyar rupiah), yang pada tahun anggaran 2012 disertakan pada PT Gresik Migas senilai Rp1.800.000.000,00 (Satu Milyar delapan ratus juta Rupiah), dianggarkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012 yang diperoleh dari pengukuran nilai aset eks Kantor Departemen Tenaga Kerja yang terletak di Jalan Wahidin Sudiro Husodo termasuk tanah dan bangunan yang sudah tercatat dalam Inventaris Kekayaan Pemerintah Kabupaten Gresik.A. Rumusan akademik mengenai pengertian istilah, dan frasa :

1. Daerah adalah Kabupaten Gresik.2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai

unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah di Kabupaten Gresik.3. Bupati adalah Bupati Gresik.4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disingkat DPRD

adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Gresik.5. Penyertaan Modal adalah penempatan dan/atau penambahan

sejumlah dana dan/atau barang oleh Pemerintah Daerah untuk memperoleh manfaat ekonomi, sosial, dan/atau manfaat lainnya

6. Kekayaan Daerah adalah kekayaan yang dimiliki daerah, yang tidak dipisahkan baik yang berwujud uang maupun barang.

7. PT Gresik Migas adalah Perseroan Terbatas yang sesuai dengan Akta Notaris Arief Hidajat, S.H., M.Si. Nomor 43 tanggal 29 Oktober 2007, yang telah sah berbadan hukum Indonesia.

8. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, atau yang selanjutnya disingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Gresik.

9. Tahun Berjalan adalah waktu menurut perhitungan Tahun Anggaran yang sedang berlangsung.

B. Materi yang akan diatur dalam Peraturan daerah ini adalah penormaan tentang :1. Maksud penyertaan modal Pemerintah Daerah kepada PT. Gresik

Migas adalah merupakan upaya meningkatkan efisiensi,

Page 20: Web view1naskah akademik. rancangan peraturan daerah kabupaten gresik. tentang. penyertaan modal pemerintah daerah kepada . perseroan terbatas gresik migas. cet

produktifitas dan efektifitas pemanfaatan sumber daya yang ada/ dimiliki.

2. Penyertaan modal Pemerintah Daerah kepada PT. Gresik Migas bertujuan untuk:a. Meningkatkan kinerja PT. Gresik Migas sehingga mampu

memberikan keuntungan yang layak ; danb. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah melalui Perolehan

deviden;c. meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Daerah dan dalam

rangka menggali potensi Pendapatan Asli Daerah.3. Modal dasar PT. Gresik Migas sesuai dengan akte pendirian sebesar

Rp.8.000,000,000,00 (delapan miliar rupiah ) 4. Penyertaan Modal yang telah dilakukan melalui Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2007 sebesar Rp. 2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah).

5. Penyertaan Modal dilakukan pada Tahun Anggaran 2012 senilai Rp.1.800.000.000,00 (satu miliar delapan ratus juta rupiah).

6. Penyertaan Modal dalap peraturan daerah ini merupakan bagian modal Pemerintah Daerah yang disetor kepada PT. Gresik Migas.

7. Kekurangan modal ditempatkan, akan dianggarkan pada APBD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah yang dituangkan dalam Peraturan Daerah APBD yang dilaksanakan dengan Peraturan Bupati.

8. Penyertaan modal sebagaimana dimaksud pada nomor 5, berupa tanah dan bangunan aset Pemerintah Daerah eks Kantor Transmigrasi dan /atau eks Kantor Satuan Polisi Pamong Praja di jalan Wahidin Sudirohusodo Nomor 708 Kabupaten Gresik ;

9. Penyertaan modal Pemerintah Daerah diakumulasikan dan diperhitungkan sebagai modal yang bersumber dari APBD.

10. Pemenuhan sebagian dari penyertaan modal dianggarkan dan diatur dalam peraturan daerah tentang APBD pada pos pembiayaan pengeluaran berdasarkan kemampuan keuangan daerah yang pelaksanaan teknis penyertaannya ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

11. Penambahan penyertaan modal dilakukan melalui mekanisme perencanaan dengan berdasarkan kajian kelayakan investasi, kebutuhan dan kemampuan keuangan Daerah.

12. Pemerintah Kabupaten Gresik berhak memperoleh Sertifikat Kepemilikan Saham yang wajib dipenuhi oleh PT. Gresik Migas

Page 21: Web view1naskah akademik. rancangan peraturan daerah kabupaten gresik. tentang. penyertaan modal pemerintah daerah kepada . perseroan terbatas gresik migas. cet

setelah realisasi Penyertaan Modal Daerah dilakukan dan/ atau setelah modal disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

13. Bagi hasil keuntungan dari Penyertaan Modal Pemerintah kepada PT. Gresik Migas Daerah menjadi hak Daerah yang diperoleh selama tahun buku anggaran PT. Gresik Migas. Bagi hasil keuntungan tersebut disetor ke Kas Daerah dan dialokasikan dalam APBD sebagai Pendapatan Daerah.

14. Atas dasar kepemilikan modal Pemerintah Daerah kepada PT. Gresik Migas, Bupati membentuk Tim yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati dengan fungsi melakukan kegiatan pembinaan, monitoring, dan/atau pengawasan.

15. Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Gresik.

Page 22: Web view1naskah akademik. rancangan peraturan daerah kabupaten gresik. tentang. penyertaan modal pemerintah daerah kepada . perseroan terbatas gresik migas. cet

BAB VIPENUTUP

A. Kesimpulan

Restrukturisasi PT Gresik Migas perlu dilanjutkan khususnya dibidang keuangan guna dapat mendukung pengembangan struktur usaha dan sektor kegiatan usaha yang masih punya peluang dan potensi untuk berkembang melalui penambahan modal disetor dari Pemerintah Daerah sebagai pemilik mayoritas saham PT Gresik Migas. Penambahan modal disetor tersebut dapat dilakukan berupa pemindatanganan barang milik daerah yang disertakan sebagai penambahan penyertaan modal pemerintah daerah maupun dalam bentuk tunai melalui dana APBD.

Peraturan Daerah tentang Penyertaan Modal Pemerintah daerah kepada PT Gresik Migas ditujukan untuk memberikan landasan terhadap pemenuhan sebagian target penyertaan modal pada PT Gresik Migas sejumlah Rp.8.000.000.000,00 ( delapan milyar rupiah), yang pada tahun anggaran 2012 disertakan pada PT Gresik Migas senilai Rp1.800.000.000,00 (Satu Milyar delapan ratus juta Rupiah), dianggarkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012 yang diperoleh dari pengukuran nilai aset eks Kantor Departemen Tenaga Kerja yang terletak di Jalan Wahidin Sudiro Husodo termasuk tanah dan bangunan yang sudah tercatat dalam Inventaris Kekayaan Pemerintah Kabupaten Gresik.

Berdasarkan Pasal 81 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah, disebutkan bahwa penyertaan modal pemerintah daerah atas barang milik daerah dilakukan dalam rangka pendirian, pengembangan dan peningkatan kinerja badan usaha milik negara/daerah atau badan hukum lainnya yang dimiliki oleh pemerintah dan swasta. Barang milik daerah yang dijadikan sebagai penyertaan modal daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan oleh kepala daerah setelah mendapat persetujuan dewan perwakilan rakyat daerah. Pelaksanaan penyertaan modal Pemerintah Daerah tersebut ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

B. SaranBahwa berdasarkan uraian pada Naskah Akademik ini perlu

disusun materi penormaan yang lengkap terhadap pelaksanaan Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Kepada PT Gresik Migas agar tujuan menjadikan Peraturan Daerah ini sebagai landasan hukum dalam

Page 23: Web view1naskah akademik. rancangan peraturan daerah kabupaten gresik. tentang. penyertaan modal pemerintah daerah kepada . perseroan terbatas gresik migas. cet

pelaksanaan Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Kepada PT Gresik Migas dapat tercapai.

Bahwa dengan disusunnya Naskah akademik ini, maka Rancangan Peraturan Daerah ini menjadi prioritas penyusunan Rancangan Peraturan Daerah dalam Program Legislasi Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2012.

Page 24: Web view1naskah akademik. rancangan peraturan daerah kabupaten gresik. tentang. penyertaan modal pemerintah daerah kepada . perseroan terbatas gresik migas. cet

DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1969

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara 5. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

sebagaimana diubah keduakalinya dengan Undang–undang Nomor 12 Tahun 2008

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

8. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Investasi Pemerintah

9. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 20 Tahun 2011 Tentang Perubahan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah keduakalinya dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011

11. Hari Sandjojo Malang Joedo, Riant Nugroho Dwijowijoto, Reinventing Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Elex Media Komputindo, Jakarta, 2006.

12. http://portalgresik.com/2011/11/30/pt-gresik-migas-operasikan-gas- metering-station/, di akses pada tanggal 4 Februar1 2012.

Page 25: Web view1naskah akademik. rancangan peraturan daerah kabupaten gresik. tentang. penyertaan modal pemerintah daerah kepada . perseroan terbatas gresik migas. cet

LAMPIRAN MATERI RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH KEPADA PERSEROAN TERBATAS GRESIK MIGAS

Judul : RANCANGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIKNOMOR TAHUN 2012

TENTANG

PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH KEPADA PERSEROAN TERBATAS GRESIK MIGAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GRESIK,

KONSIDERAN :Menimbang : a. bahwa PT. Gresik Migas adalah Badan Usaha milik

daerah yang sahamnya milik Pemerintah Kabupaten Gresik, perlu terus ditingkatkan permodalannya, sehingga dapat mengembangkan usahanya , meraih laba untuk dapat memberikan deviden kepada Pemerintah Kabupaten Gresik sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah;

b. bahwa berdasarkan Pasal 41 ayat (5) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, penyertaan modal Pemerintah Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Penyertaan Modal Pemerintah Daerah kepada PT. Gresik Migas;

KONSIDERAN :Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945;2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 tentang Perubahan Batas Wilayah Kota Praja Surabaya dan Daerah Tingkat II Surabaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730);

3. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia

Page 26: Web view1naskah akademik. rancangan peraturan daerah kabupaten gresik. tentang. penyertaan modal pemerintah daerah kepada . perseroan terbatas gresik migas. cet

Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286)

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah untuk keduakalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724);

7. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4756);

8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah keduakalinya dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

14. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2006 Tentang Perseroan Terbatas Gresik Migas (Lembaran Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2006 Nomor 2 Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Gresik Nomor 2)

Page 27: Web view1naskah akademik. rancangan peraturan daerah kabupaten gresik. tentang. penyertaan modal pemerintah daerah kepada . perseroan terbatas gresik migas. cet

15. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 8 Tahun 2009 Tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Gresik Pada Perseroan Terbatas (Pt) Gresik Migas (Lembaran Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2009 Nomor 8);

16. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 10 Tahun 2006 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2006 Nomor 10);

17. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 32 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012 (Lembaran Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2011 Nomor 20);

Dengan Persetujuan BersamaDEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN GRESIK

DANBUPATI GRESIK

MEMUTUSKAN:Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYERTAAN MODAL

PEMERINTAH DAERAH KEPADA PERSEROAN TERBATAS GRESIK MIGAS.

Dalam rancangan peraturan daerah ini terdiri dari 6 Bab , 9 Pasal yang dapat diuraikan sebagai berikut.

HalBAB I KETENTUAN UMUM ........................................................... ...BAB II MAKSUD DAN TUJUAN........................................................ ...BAB III PENYERTAAN MODAL ....................................................... ...BAB IV BAGI HASIL KEUNTUNGAN ................................................ ...BAB V PEMBINAAN DAN PENGAWASAN ...................................... ...BAB VI KETENTUAN PENUTUP ...................................................... ...