praktikum spirometer

7
PRAKTIKUM FISIOLOGI SPIROMETRI Kelompok F - 3 Disusun oleh : Nama Tanda Tangan Stephanie Maria Embula ( 102012126) Abi Mayu (102012150) Fauzan Fidadi Pramuharsha (102012161) Rafel Tantyo (102012361) Diana Anisa (102013060) Raynhard Salindeho (102013174) Nur Tasya Ruri (102013259) Putu Prayoga Tantra (102013278) Ignasia Raisha Rizky

description

hanya ini saja

Transcript of praktikum spirometer

PRAKTIKUM FISIOLOGI

PRAKTIKUM FISIOLOGI

SPIROMETRI

Kelompok F - 3

Disusun oleh :

NamaTanda Tangan

Stephanie Maria Embula

( 102012126)

Abi Mayu (102012150)

Fauzan Fidadi Pramuharsha (102012161)

Rafel Tantyo (102012361)

Diana Anisa (102013060)

Raynhard Salindeho (102013174)

Nur Tasya Ruri (102013259)

Putu Prayoga Tantra (102013278)

Ignasia Raisha Rizky Oktaviomelinda (102013361)

Gerrit Yefta Fanuel (102013447)

Hilda Anak Michael Pawing (102013486)

SPIROMETRI

Tujuan :1. Untuk menghitung volume dan kapasitas paru.

2. Untuk memahami cara kerja spirometri.Landasan teoriPemeriksaan Spirometri adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur secaraobyektif faal paru, yang dilakukan kepada pasien. Spirometri adalah pengukuran volume dan aliran udara yang masuk dan keluar dari paru-paru. Saat ini spirometer dapat mengukur paru seperti volume tidal dan kapasitas paru seperti kapasitas total paru-paru. Dengan pengecualian volume residu dan kapasitas yang meliputinya, semua nilai volume paru dapat dihitung dengan spirometer.

Alat ini terdiri dari suatu ruang terbalik yang diliputi air. Seorang bernafas ke dalam dan ke luar ruang itu, dengan demikian menggerakan sebuah penunjuk yang menggambarkan besarnya perubahan volume yang sesuai. Pergerakan ini direkam sebagai spirogram pada suatu tromol yang bergerak dengan kecepatan tertentu, membuat perhitungan dari kecepatan ventilasi maupun volume, dan dari penggabungan nilai data-data ini (misalnya, compliance, penggunaan oksigen, tes fungsi dinamis). Volume dan kapasitas ini berubah-ubah tergantung dari tinggi badan, uisa, jenis kelamin, dan latihan fisik. Nilai normal untuk kapasitas vital berkisar antara 2,5 dan 7,1 tanpa adanya penyakit pulmonar.

Kapasitas vital adalah udara yang diekspirasi sampai ekspirasi maksimum menyertai inspirasi maksimum dan merupakan jumkah volume tidal ditambah volume cadangan inspirasi ditambah volume cadangan ekspirasi. Kapasitas paru total meliputi volume tidal, volume cadangan inspirasi, volume cadangan ekspirasi, dan volume residu. Kapasitas residu fungsional adalah jumlah volume cadangan ekspirasi dan volume residu.

Volume statis paru-paru Volume tidal (VT) = jumlah udara yang dihirup dan dihembuskan setiap kali bernafas pada saat istirahat. Volume tidal normal bagi tubuh ialah 500 ml.

Volume residu (RV) = jumlah gas yang tersisa di paru-paru setelah menghembuskan nafas secara maksimal atau ekspirasi paksa. Nilai normalnya adalah 1200 ml.

Kapasitas vital (VC) = jumlah gas yang dapat diekspirasi setelah inspirasi secara maksimal. VC = VT + IRV + ERV (seharusnya 80 % TLC). Besarnya adalah 4800 ml.

Kapasitas total paru-paru (TLC) = yaitu jumlah total udara yang dapat dimasukkan ke dlm paru-paru setelah inspirasi maksimal. TLC = VT + IRV + ERV + RV. Besarnya adalah 6000 ml.

Kapasitas residu fungsional (FRC) = jumlah gas yang tertinggal di paru-paru setelah ekspirasi volume tidal normal. FRC = ERV + RV. Besarnya berkisar 2400 ml.

Kapasitas inspirasi (IC) = jumlah udara maksimal yang dapat diinspirasi setelah ekspirasi normal. IC = VT + IRV. Nilai normalnya sekitar 3600 ml.

Volume cadangan inspirasi (IRV) = jumlah udara yang dapat diinspirasi secara paksa sesudah inspirasi volume tidal normal.

Volume cadangan ekspirasi (ERV) = jumlah udara yang dapat diekspirasi secara paksa sesudah ekspirasi volume tidal normal.I. Persiapan

1. Isi bejana biru dengan air sampai tanda garis pengisian. Gunakan pegangan tangan di samping bejana untuk membawa bejana.

2. Tekan sungkup putih perlahan-lahan ke bawah untuk meyakinkan perempatannya di dasar bejana biru.

3. Masukkan pipa mulut yang disposable ke ujung pipa plastik yang fleksibel. Selalu gunakan pipa mulut disposable yang baru setiap pergatian OP.4. Tempatkan garis penunjuk pada garis 0 yang terdekat dengan ujung lengan skala, dengan mengatur cakram penunjuk yang harus berada di sebelah kanan garis penunjuk.

5. Bila mengukur volume inspirasi letakkan cakram penunjuk di sebelah kiri garis penunjuk di garis 0 yang terdekat dengan pangkal lengan skala.II. Cara Pengukuran

1. Pakai penjepit hidung

2. Pengukuran TV (Volume Tidal) OP melakukan inspirasi biasa di luar, kemudian ekspirasi maksimum di spirometer.

3. Nafas biasa

4. Pengukuran TV + ERV OP melakukan inspirasi biasa di luar, kemudian ekspirasi maksimum di spirometer.

5. Nafas biasa

6. Pengukuran VC, OP melakukan inspirasi maksimum di luar, kemudian ekspirasi maksimum di spirometer.

Hasil Pengamatan :OP 1

Ignasia Raisha, 18 Tahun, Perempuan

Tekanan darah : 110/60 mmHg

TV350

TV + ERV1290

VC2520

ERV = (TV + ERV) - TV940

IRV = VC-(TV+ERV)1230

FRC = ERV + 12002140

RV tidak dapat dihitung.Hasil dengan menggunakan spirometri digital :

OP 1

Ignasia Raisha, 18 Tahun, Perempuan

161 cm, 46 kg

TV350

TV + ERV1290

VC2520

ERV = (TV + ERV) - TV940

IRV = VC - (TV+ERV)1230

FRC = ERV + 12002140

Kesimpulan :

Melalui hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa spirometer dapat mengukur paru seperti volume tidal dan kapasitas paru seperti kapasitas total paru-paru. Dengan pengecualian volume residu dan kapasitas yang meliputinya, semua nilai volume paru dapat dihitung dengan spirometer. Setiap orang memiliki volume dan kapasitas yang berubah-ubah. Volume dan kapasitas ini berubah-ubah tergantung dari tinggi badan, uisa, jenis kelamin, dan latihan fisik. Spirometer terdiri dari suatu ruang terbalik yang diliputi air. Seorang bernafas ke dalam dan ke luar ruang itu, dengan demikian menggerakan sebuah penunjuk yang menggambarkan besarnya perubahan volume yang sesuai. Pergerakan ini direkam sebagai spirogram. Hasil pengamatan pada OP yang kami lakukan, disimpulkan bahwa OP dalam keadaan normal.PAGE 5