praktikum proses pengecoran

download praktikum proses pengecoran

of 31

Transcript of praktikum proses pengecoran

  • 7/26/2019 praktikum proses pengecoran

    1/31

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar Belakang

    Pada era modern ini, dunia industri terus mengalami kemajuanterutama dalam bidang manufaktur. Ada berbagai macam produk yang dihasilkan

    dari proses manufaktur khususnya dari proses pengecoran. Proses pengecoran

    dalam dunia industri digunakan untuk membuat benda-benda berbentuk rumit,

    seperti benda berlubang dan lain sebagainya. Produk-produk yang rumit tersebut

    dapat diproduksi masal secara mudah dan efisien dengan menggunakan proses

    pengecoran logam. Pengecoran logam merupakan proses pencairan logam untuk

    membentuk logam cair sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Untuk membuat

    coran harus dilakukan dengan proses- proses seperti : peleburan logam, membuat

    rongga cetak, peoses penuangan, memeriksa dan menganalisa hasil coran.

    Sedangkan untuk pencairan logam dapat dilakukan dengan tanur induksi, dapur

    kopula, dan lain sebagainya. Proses pengecoran logam dapat dilakukan dengan

    menggunakan pasir cetak sebagai media cetak, pengecoran dilakukan dengan

    menggunakan HP!, dan

    in"esment casting

    #pengecoran dengan lilin$, dan alat yang lain. Pada laporan praktikum

    pengecoran ini pengecoran dilakukan dengan menggunakan pasir cetak sebagai

    media cetak atau dikenal dengan

    Sand casting..

    Sand casting

    merupakan pengecoran dengan menggunakan pasir cetak sebagai media

    utamanya. Pengecoran pasir cetak sebagai media cetak ini banyak digunakan

    untuk pekerjaan pengecoran.

    1.2 Rumusan Masalah

    %. &elaskan 'oleransi-toleransi ukuran dari proses permbuatan pola (

    ). Apa saja bahan-bahan yang digunakan (

    *. +agaimana proses dari pengocoran tersebut (

    Laporan Praktikum Pengecoran Page %

  • 7/26/2019 praktikum proses pengecoran

    2/31

    1.3 Manfaat Praktikum

    %. apat mengetahui proses pembuatan pola pada proses pengecoran

    ).Untuk mengetahui proses-proses dari pengecoran

    *.Untuk mengetahui temperatur peleburan, aktu penuangan dan cacat

    permukaan pada hasil praktikum

    1. !u"uan Praktikum

    %. embuat perencanaan pola untuk pengecoran #benda kerja, inti,

    penambah dan sistem saluran$

    ). erubah gambar perencanaan menjadi benda kerja

    *. eujudkan gambar untuk pengecoran menjadi model #benda kerja, inti

    penambah, inti, dan saluran turun$

    Laporan Praktikum Pengecoran Page )

  • 7/26/2019 praktikum proses pengecoran

    3/31

    BAB II

    LANDA#AN !E$RI

    PRA%!I%UM PEREN&ANAAN DAN PEMBUA!AN P$LA

    1.2 Dasar !e'ri

    %.).% enetapkan kup, drag dan permukaan pisahPenentuan kup, drag dan permukaan pisah adalah hal yang paling penting

    untuk mendapat coran yang baik, dengan membutuhkan pengalaman yang luas

    dan pada umumnya harus memenuhi ketentuan-ketentuan dibaah ini:

    %. Pola harus mudah dikeluarkan dari cetakan, permukaan pisah lebih baik

    satu bidang pada dasarnya kup dibuat agak dangkal.

    ). Penempatan inti harus mudah. 'empat inti dalam cetakan utama harus

    diletakkan secara teliti.

    *. Sistem saluran harus dibuat sempurna untuk mendapatkan aliran logam

    cair

    . 'erlalu banyak permukaan pisah akan mengambil banyak aktu dalam

    proses pembuatan cetakan yang menyebabkan tonjolan-tonjolan

    sehingga pembuatan pola menjadi molor. Penghematan jumlah

    permukaan pisah itu harus dipertimbangkan.

    %.).) Penentuan tambahan penyusutan

    /arena coran menyusut pada aktu pembekuan dan pendinginan maka

    pembuat pola perlu mempergunakan 0mistar susut1 yang telah diperpanjang

    sebelumnya sebanyak tambahan penyusutan pada ukuran pola.

    +esarnya penyusutan sering hiddoisopps sesuai dengan bahan coran, bentuk,

    tempat, tebalnya coran, ukuran dan kekuatan inti. /emudian mengingat

    bentuknya kadang-kadang mistar susut dirubah sesuai dengan arah tegak dan

    mendatar oleh karena itu persyaratan harus dituliskan pada gambar untuk

    pengecoran.

    !am(ahan

    )en*usutanBahan

    23%.444 +esi cor, baja cor tipis

    53%.444 +esi cor, baja cor tipis yang banyak menyusut

    %43%.444 Alumunium

    %)3%.444 Paduan alumunium, brons baja cor #tebal 6-7mm$

    Laporan Praktikum Pengecoran Page *

  • 7/26/2019 praktikum proses pengecoran

    4/31

    %3%.444 /uningan kekuatan tinggi, baja cor

    %83%.444 +aja cor #tebal lebih dari %4 mm$

    )43%.444 !oran baja yang tebal

    )63%.444 !oran baja besar dan tebal

    'A+9 'A+AHA; P9;

  • 7/26/2019 praktikum proses pengecoran

    5/31

    b. enyalurkan udara dan gas-gas dari cetakan yang keluar melalui

    inti kalau cetakan telah terisi penuh oleh logam, gas-gas dari inti

    dibaa keluar melalui telapak inti.

    c. emegang inti kalau cetakan telah terisi penuh oleh logam,

    mencegah bergesernya inti dan memegang inti terhadap daya

    apung dari logam cair.

    ). acam dari telapak inti

    Penentuan bentuk dan ukuran dari telapak inti harus direncanakan

    dengan teliti untuk penyederhanaan cetakan dan agar didapat coran yang

    baik serta menaikkan produkti"itas. 'elapak inti mempunyai beberapa

    macam bentuk seperti tersebut dibaah:

    a. 'elapak inti mendatar bertumpu dua. alam hal ini inti

    dipasang mendatar dan ditahan pada kedua ujungnya pada telapak

    inti.

    b. 'elapak inti dasar tegak. alam hal ini inti ditahan tegak oleh

    telapak inti pada alasnya yang cukup menstabilkan inti.

    c. 'elapak inti tegak bertumpu dua. engan hanya satu alas

    telapak inti tidak cukup untuk menstabilkan inti, maka telapak inti

    dipasang pada drag dan juga pada kup untuk mencegah jatuhnya

    inti.

    d. 'elapak inti untuk penghalang #sebagian$ pola yang tidak dapatditarik ke arah tegak lurus pada permukaan pisah karena ada

    tonjolan yang jauh dari permukaan pisah, dan lagi sukar untuk

    menempatkan inti secara biasa, maka telapak inti dipasang di

    bagian paling luar.

    e. 'elapak inti untuk penghalang yang menggantung. alam hal

    ini cetakan mempunyai tonjolan pada permukaan pisahnya. /up

    dijadikan telapak inti secara keseluruhan dan permukaan yang

    menonjol dibuat oleh inti untuk menyederhanakan pembuatan

    cetakan.

    f. 'elapak inti lebih. alam hal ini permukaan pisah dan letak

    garis tengah dari inti adalah berbeda, sehingga telapak inti

    dilebihkan sampai permukaan pisah.

    Laporan Praktikum Pengecoran Page 6

  • 7/26/2019 praktikum proses pengecoran

    6/31

    g. 'elapak inti panjang. alam hal ini inti harus ditahan oleh

    hanya satu ujung, dengan telapak inti cukup bisa untuk

    menstabilkannya.

    h. 'elapak inti berhubungan. 'elapak inti ini dibuat dengan

    menghubungkan lebih dari satu telapak inti untuk memperbaiki

    penyanggaan inti-inti.

    %.).7 +ahan-bahan untuk pola

    +ahan-bahan yang dipakai untuk pola ialah kayu, resin atau logam. alam

    hal khusus dipakai 0plester1 atau lilin.

    %. /ayu

    /ayu yang dipakai untuk pola adalah kayu saru, kayu aras,

    kayu pinus, kayu mahoni, kayu jati dan lain-lain.Pemilihan kayu

    menurut macam dan ukuran pola, jumlah produksi dan lamanya

    pakai. /ayu yang kadar airnya lebih dari %> tidak dapat dipakai

    karena akan terjadi pelentingan yang disebabkan perubahan kadar

    air dalam kayu kadang-kadang suhu udara luar harus

    diperhitungkan dan tergantung pada daerah dimana pola itu

    dipakai.

    ). ?esin Sintesis

    ari berbagai macam resin sintesis, hanya resin epoksilahyang banyak dipakai. =a mempunyai sifat-sifat penyusutan yang

    kecil pada aktu mengeras, tahan aus yang tinggi, memberikan

    pengaruh yang lebih baik dengan menambah pengencer @at

    pembalut atau @at penggemuk menurut penggunaannya.

    ?esin polistirena #polistirena berbusa$ dipakai sebagai

    bahan untuk pola yang dibuang setelah dipakai dalam cara

    pembuatan cetakan yang lengkap. Pola dibuat dengan

    menambahkan @at pembuat busa pada polisterina untuk membuat

    berbutir bentuk dan membuat busa.

    *. +ahan untuk pola logam

    +ahan yang la@im dipakai untuk pola logam adalah besi

    cor. +iasanya dipakai besi cor kelabu karena sangat tahan aus,

    tahan panas #untuk pembuatan cetakan kulit$ dan tidak mahal,

    kadang-kadang besi cor liat dipakai agar lebih kuat. Paduan

    Laporan Praktikum Pengecoran Page 8

  • 7/26/2019 praktikum proses pengecoran

    7/31

    tembaga juga biasa dipakai untuk pola cetakan kulit agar dapat

    memanaskan bagian cetakan yang tebal secara merata.

    Allumunium adalah ringan dan mudah diolah, sehingga sering

    dipakai untuk pelat pola atau pola untuk mesin pembuat cetakan.

    +aja khusus dipakai untuk pena atau pegas bagian dari pola yang

    memerlukan keuletan.

    %.).2 Pemeriksaan dari pola

    Pembuatan pola adalah membuat bentuk dari sebuah gambar pada

    bidang dengan memperhitungkan berbagai persyaratan dalam pengecoran.

    /arena itu pemeriksaan pola boleh dikatakan sukar. Pemeriksaan ini

    memerlukan penentuan urutan :

    %. Pemeriksaan gambar dari referensi pola

    Pemeriksaan dari gambar yaitu bahan coran, jumlah

    produksi, macam pola, tambahan penyusutan, tambahan

    penyelesaian mesin, tambahan pembetulan, permukaan pisah,

    bentuk telapak inti, tahanan tekanan hidrolis atau perlakuan panas,

    semua itu harus dimengerti.

    ). Pemeriksaan dengan pengelihatanPemeriksaan dengan pengelihatan dilakukan sejak dari pola sampai

    telapak inti. ?encana, pandangan muka pandangan samping dari

    gambar ditempatkan disamping pola pada arah yang sama, di cek

    dengan memutar dan membandingkannya. Pengecekan dilakukan

    dimulai dari garis tengah untuk bagian-bagian utama, kemudian

    dari kiri ke kanan dan akhirnya dari atas ke baah.

    *. Pemeriksaan ukuran

    Setelah mempersiapkan mistar susut, pengukur permukaan,

    jangka ukur dan alat pengukur umum lainnya yang diperlukan

    untuk pemeriksaan, maka pemeriksaan ukuran dilakukan garis

    tengah atau permukaan pisah ditentukan sebagai garis asal dan

    setiap ukuran yang dinyatakan dalam gambar dicek dengan

    pengukuran tentu saja dengan tidak melupakan urutan yang sama

    seperti pada pemeriksaan dengan pengelihatan.

    Laporan Praktikum Pengecoran Page 7

  • 7/26/2019 praktikum proses pengecoran

    8/31

    %.).5 Sistem Saluran

    a. =stilah-istilah dan fungsi dari sistem saluran

    Sistem saluran adalah jalan masuk bagi coran logam yang

    dituangkan kedalam rongga cetakan. 'iap bagian diberi nama dari cairan

    tuang dimana logam cair dituangkan dari ladel sampai saluran masuk

    kedalam rongga cetakan. ;ama-nama itu ialah : cairan tuang, saluran

    turun, pengalir dan saluran masuk.

    !aan tuang merupakan penerima yang menerima cairan logam

    langsung dari ladel, saluran turun adalah saluran yang pertama yang

    membaa cairan logam dari caan tuang kedalam pengalir dan saluran

    masuk. Pengalir adalah saluran yang membaa logam cair dari saluran

    turun ke bagian-bagian yang cocok pada cetakan. Saluran masuk adalah

    saluran yang mengisikan logam cair dari pengalir kedalam rongga

    cetakan.

    b. +entuk dari bagian-bagian sistem saluran

    %. !aan tuang

    !aan tuang biasanya berbentuk corong atau caan dalam saluran

    turun dibaahnya. !aan tuang harus mempunyai kontruksi yang

    dapat melelehkan kotoran yang terbaa dalam logam cair dariladel. leh karena itu caan tuang tidak boleh terlalu dangkal.

    /alau perbandingan antara tinggi logam cair dalam caan tuang

    dan diameter caan harganya terlalu kecil, umpamanya kurang

    dari *, maka akan terjadi pusaran-pusaran dan timbullah terak atau

    kotoran yang terapung pada permukaan logam cair.

    ). Saluran turun

    Saluran turun dibuat lurus dan tegak dengan irisan berupa

    lingkaran, kadang-kadang irisannya sama dari atas sampai baah

    atau mengecil dari atas kebaah.

  • 7/26/2019 praktikum proses pengecoran

    9/31

    tahan panas yang dibuat dari Samot. Samot ini cocok untuk

    membuat saluran turun yang panjang.

    *. Pengalir

    Pengalir biasanya mempunyai irisan seperti trapesium atau

    setengah lingkaran sebab irisan demikian mudah dibuat pada

    permukaan pisah, lagi pula pengalir mempunyai luas permukaan

    yang terkecil untuk satu luas irisan tertentu sehingga lebih efektif

    untuk pendinginan yang lambat. Pengalir lebih baik sebesar

    mungkin untuk melambatkan pendingan logam cair. 'etapi kalau

    terlalu besar tidak ekonomis. /arena itu ukuran yang cocok harus

    dipilih sesuai dengan panjangnya.

    . Saluran masuk

    Saluran masuk dibuat dengan irisan yang lebih kecil dan pada

    irisan pengalir, agar dapat mencegah kotoran masuk kedalam

    rongga cetakan. +entuk irisan saluran masuk biasanya berupa bujur

    sangkar, trapesium, segitiga atau setengah lingkaran yang

    membesar ke arah rongga cetakan untuk mencegah terkikisnya

    cetakan.

    BAB III

    ME!$D$L$+I PEN+U,IAN

    Bahan-(ahan %elengka)an

    +ahan-bahan dan kelengkapan yang digunakan meliputi :

    %. /ayu, lem kayu, triplek, paku

    ). Bergaji, pahat profil, palu

    *. Amplas, serbuk ungkal atau grafit

    Langkah Praktikum

    a. #e(elum )raktikum

    %. enentukan pilihan benda jadi yang diinginkan

    ). enyiapkan bahan dan peralatan yang diperlukan #kayu pilih yang

    kering$

    Laporan Praktikum Pengecoran Page 5

  • 7/26/2019 praktikum proses pengecoran

    10/31

    (. #aat )raktikum

    %. embuat gambar perencanaan pola

    %. enentukan permukaan pisah dan penempatan sistim saluran.

    ). permukaan pisah kita letakkan pada bagian tengah dari pola

    sedangkan penempatan sistem saluran diletakkan pada bagian atas dari

    cetakan, seperti terlihat pada gambar di baah ini

    %. elakukan pembuatan model 3 pola

    ). engamplas permukaan model

    *. elapisi atau melumuri model dengan serbuk ungkal kering #boleh

    memakai grafit$

    Data Hasil Praktikum

    ari praktikum yang telah dilaksanakan model benda kerja #pola$ yang

    dihasilkan yaitu :

    a. imensi pola :

    Laporan Praktikum Pengecoran Page %4

    *4%)

    %

    2

    Saluran turun

    Permukaan pisah

  • 7/26/2019 praktikum proses pengecoran

    11/31

    Panjang : )5,2 cm

    ebar : %%,6 cm

    'inggi : *,6 cm

    b. imensi saluran turun :

    iameter atas : ),* cm

    iameter baah : %,%cm

    'inggi : 7 cm

    ,a/a(an #'al #esu0ah Praktikum

    %. Apa perbedaan gambar untuk perencanaan dengan gambar untukpengecoran ( lampirkan ke dua gambar tersebut.

    &aab :

    Perbedaan gambar untuk perencanaan dengan gambar pengecoran adalah pada

    gambar perencanaan hanya menggambarkan bentuk benda jadi yang akan

    dicor dengan menyertakan ukurannya. Sedangkan gambar untuk pengecoran

    selain menggambarkan bentuk pola yang sudah mengaplikasikan toleransi-

    toleransi yang dibutuhkan tetapi juga menggambarkan sistem salurannya.

    Laporan Praktikum Pengecoran Page %%

    )5,2 %%,6

    *,6

    Bambar pola

    ),*

    %,%

    7

    Bambar saluran turun

  • 7/26/2019 praktikum proses pengecoran

    12/31

    ). Apa jenis 3 macam pola yang anda gunakan dan mengapa memilih

    jenis tersebut (

    &aab :

    &enis pola yang kami gunakan adalah jenis pola belahan karena mudah dalam

    proses pembukaan cetakannya.

    *. Apa bahan pola yang saudara pilih dan mengapa memilih jenis

    tersebut(

    &aab :

    +ahan pola yang kami gunakan adalah kayu karena ekonomis juga mudah

    dalam proses pembuatannya.

    . Apa fungsi dari toleransi ukuran yang saudara gunakan (

    &aab :

    'oleransi yang kami gunakan adalah toleransi penyusutan. Cungsi dari

    toleransi ini adalah agar saat coran membeku ukuran coran yang dihasilkan

    alaupun sudah mengalami penyusutan masih sesuai dengan ukuran yang

    diinginkan.

    6. &elaskan urutan-urutan proses pembuatan pola yang saudara lakuakan

    dalam benuk diagran alir (

    &aab :

    Urut-urutan pembuatan pola yang digunakan dalam bentuk diagram alir #flochart$

    Laporan Praktikum Pengecoran Page %)

    embuat gambar perencanaan

    enentukan permukaanpisah

    enentukan penempatan penambah dansistem saluran

    embuat gambar untuk pengecoran

    embuat model3 pola

    enghaluskan permukaanpola

  • 7/26/2019 praktikum proses pengecoran

    13/31

    3.2 PRA%!I%UM PEMBUA!AN &E!A%AN IN!I

    PENAMBAH DAN #I#!EM #ALURAN

    3.1 !u"uan Praktikum

    %. erencanakan urut-urutan proses pembuatan cetakan, dan sistemsaluran.

    ). enentukan letak penambah dan saluran turun.

    *. embuat cetakan dan sistem saluran dengan komposisi yang sudah

    ditentukan.

    . emberi perlakuan #pengeringan, pelapisan$.

    3.3 Dasar !e'ri

    3.3.1 #usunan )asir etak

    %. +entuk butir dari pasir cetak digolongkan menjadi beberapa jenis yaitu

    butir pasir bundar, butir pasir kristal dan sebagainya. &enis butir pasir bulat

    baik sebagai pasir cetak karena memerlukan jumlah pengikat yang lebih

    sedikit untuk mendapat kekuatan dan permukaannya baik karena mampu

    alirnya baik sekali. Pasir berbutir kristal kurang baik untuk pasir cetak

    sebab akan pecah menjadi butir-butir kecil pada permukaan serta

    memberikan ketahanan api dan permeobilitas yang buruk pada cetakan,

    dan selanjutnya membutuhkan pengikat dalam jumlah banyak.Pasir cetak

    biasanya kumpulan dari butir-butir yang berukuran bermacam-macam.

    'etapi kadang-kadang terdiri dari butir-butir tersaring yang mempunyai

    ukuran seragam. +esar butir yang diinginkan adalah sedemikian hingga

    dua pertiga dari butir-butir pasir. ebih baik tidak memakai butir yang

    seragam.

    ). 'anah lempung

    'anah ini mengandung kadinit, ilit dan monmorilnit juga karsa,

    felsber, mika dan kotoran lainnya. /alau diberi air menjadi lembek bila

    kebanyakan akan menjadi seperti pasta. +ila lempung kehilangan kadar

    airnya sifat lekatnya menjadi sangat berkurang. Ukuran dari butir-butir

    tanah lempung sekitar 4,446mm sampai 4,4) mm. Untuk coran yang besar

    dan cetakan pasir kering, dipakai pasir silika yang telah dicampur dengan

    tanah lempung yang mempunyai derajat tahan api tinggi. /adang-kadang

    Laporan Praktikum Pengecoran Page %*

  • 7/26/2019 praktikum proses pengecoran

    14/31

    diberikan bentanit, yaitu satu jenis dari tanah lempung. +entanit terdiri

    dari butir-butir halus dari %4 sampai 4,4% yang jadi penyusun.

    *. Pengikat % cm

    +iasanya dibuat dari pasir yang dibubuhi minyak noledi pengering

    %,6 D *,4> seperti minyak biji romi #lin seed oil$, minyak biji kol dan

    dipanggang pada temperatur )44 D )64E!. ereka disebut inti minyak.

    ereka tidak menyerap air dan mudah ambil pada aktu pembongkaran.

    'etapi pasir dengan hanya dibubuhi minyak saja kekuatannya pada

    temperatur tinggi tidak cukup, sehingga perlu dibubuhkan sedikit

    benkonik dan kongi supaya mudah dibentuk dan diolah meskipun pada

    temperatur kamar. Sebagai tambahan pada tanah lempung kadang-kadang

    dibubuhkan deterkrin yang dibuat dari kanji sebagai pengikat pembantu.

    etokrin bersifat lekat meskipun kadar airnya rendah, sehingga ia dipakai

    sebagai penstabil dari butir pasir pada permukaan cetakan basah atau

    kering. Selain dari itu air-kaca, resin atau semen dipakai sebagai pengikat

    tertentu 3 khusus.

    . 'ambahan khusus

    +ubuk orang, tepung ter, tepung grafit dibutuhkan kira-kira %>

    kepada pasir cetak agar permukaan coran menjadi halus, pembongkaran

    mudah, dan beberapa hal mencegah permukaan kasar. /elebihan tambahan

    menyebabkan cacat karena gas yang terbentuk. /arena itu penting untukmenggunakannya dalam jumlah yang cukup.

    3.3.2 Mem)ersia)kan )asir etak

    6. Perputaran pasir

    Pasir cetak digunakan berulangkali dengan tidak tergantung pada

    bahan logam cair. Pasir cetak disiapkan menjadi keadaan dapat dipakai

    kembali dengan mencampur pasir baru dan pengikat baru setelah kotoran-

    kotoran dibuang. Perlu diingat baha debu halus dan kotoran,

    pencampuran dan pendinginan pasir cetak.

    Pencampuran adalah langkah yang paling penting dalam

    pengolahan pasir. 'anah lempung, air dan bahan tambahan dibutuhkan

    pada pasir cetak, selanjutnya pengukuran yang tepat dari jumlah mereka

    dan pencampurannya sambil mendapat distribusi yang mereka dari bahan-

    Laporan Praktikum Pengecoran Page %

  • 7/26/2019 praktikum proses pengecoran

    15/31

    bahan tambahan itu sangatlah penting. Pencampuran yang tidak baik tidak

    memberikan kekuatan yang cukup pada pasir.

    8. Penggilingan pasir

    Pasir cetak diolah oleh gilingan menurut macam pengikat.

    +iasanya menggunakan pasir dengan lempung sebagai pengikat dan

    pengaduk pasir dipakai untuk pasir dengan pengikat seperti minyak

    pengering. Penggiling pasir biasanya mempunyai dua rol, berputar didalam

    tangki yang menyetak persis bersama pengikat dengan menekannya ke

    dasar atau ke kiri tangki.

    7. Pengayakan

    alam mendapatkan kembali pasir cetak ayakan dipakai untuk

    menyisihkan kotoran F butir-butir pasir yang besar.

    3.3.3 La)isan &etakan

    Sesudah pola dicetak dari cetakan, grafit atau bubuk mika dicampur air

    dicorkan diatas disemprotkan pada permukaan cetakan dengan maksud

    sebagai berikut:

    %. encegah fusi dan penetrasi logam

    ). endapatkan permukaan coran yang halus

    *. embuang pasir inti dan pasir cetak dengan mudah pada aktu

    pembongkaran.. eniadakan cacat-cacat disebabkan pasir, umpamanya sirip.

    Untuk mencapai maksud diatas bahan pelapis harus mempunyai sifat-sifat

    sebagai berikut :

    %. Sifat tahan panas untuk dapat menerima temperatur penuangan

    ). Pelapis setelah kering, harus cukup kuat, tidak rusak karena logam cair

    *. 'ebal pelapis yang cukup agar dapat mencegah penetrasi logam

    3.3.Bahan-(ahan kelengka)an

    +ahan-bahan dan kelengkapan yang digunakan meliputi :

    %. Pasir silica, resin, katalis, tanah liat, air, kaolin

    ). ?angka cetak, penyapu, mesin pengaduk, adah kalam, penumbuk,

    timbangan, cethok.

    *. /uas, serbuk ungkal atau grafit

    Laporan Praktikum Pengecoran Page %6

  • 7/26/2019 praktikum proses pengecoran

    16/31

    3.3. Langkah )raktikum

    #e(elum )raktikum

    %. Siapkan bahan dan peralatan yang diperlukan

    a. +ahan yang digunakan untuk membuat cetakan

    'anah liat

    Cly as

    Semen

    Air

    #aat )raktikum

    Pembuatan cetakan coran, inti, penambah dan sistem saluran

    - 'imbang bahan-bahan

    /omposisi bahan untuk cetakan :

    'anah liat : 64 >

    Cly as : *4 >

    Semen : )4 >

    Air : secukupnya

    - +uat rangka cetak

    - Papan cetakan diletakkan, pada lantai yang rata

    dengan pasir yang tersebar mendatar.

    - Pola dan rangka cetakan untuk drag diletakkan diataspapan cetakan rangka cetakan harus cukup besar sehingga tebalnya

    pasir *4 sampai 64 mm. etak saluran turun ditentukan lebih dahulu.

    - Pasir muka yang telah diayak ditaburkan untuk

    menutupi permukaan pola dalam rangka cetak. apisan pasir muka

    dibuat setebal *4 mm.

    - Pasir cetak ditimbun diatasnya dan dipadatkan dengan

    penumbuk. alam penumbukan ini harus dilakukan hati-hati agar pola

    tidak terdorong langsung oleh penumbuk. /emudian pasir yang

    tertumpuk meleati tepi atas dari rangka cetakan digaruk dan cetakan

    diangkat bersama pola dari papan cetakan.

    - !etakan dibalik dan diletakkan pada papan cetakan,

    dan setengah pola lainnya bersama-sama rangka cetakan untuk kup

    dipasang diatasnya. /emudian bahan pemisah ditaburkan di

    permukaan pisah dan permukaan pola.

    Laporan Praktikum Pengecoran Page %8

  • 7/26/2019 praktikum proses pengecoran

    17/31

    - +atang saluran turun atau pola untuk penambah

    dipasang, kemudian pasir muka dan pasir cetak dimasukkan dalam

    rangka cetakan dan dipadatkan. /alau rangka-rangka cetak tidak

    mempunyai pen F kuping, maka rangka-rangka cetakan harus ditandai

    agar tidak keliru dalam penutupannya. Selanjutnya kup dipisahkan dari

    drag dan dicetakan mendatar pada papan cetakan.

    - Pengalir dan saluran dibuat dengan menggunakan

    spatula. Pola untuk penyalur dan saluran dipasang sebelumnya yang

    bersentuhan dengan pola utama. &adi tidak perlu dibuat dengan spatula.

    Pola diambil dari cetakan dengan jara. =nti yang cocok dipasang pada

    rongga cetakan dan kemudian kup dan drag ditutup.

    2.4 Data Praktikum

    - imensi rongga cetakan :

    Panjang : *% cm

    ebar : %7 cm

    'inggi : 7 cm

    - imensi saluran turun :

    iameter atas : ),* cm

    iameter baah : %,%cm

    'inggi : 7 cm

    2.5 ,a/a(an #'al #esu0ah Praktikum

    %. +erapa komposisi bahan yang saudara gunakan ( engapa demikian

    &aab :

    /arena kami membeli tanah liat matang yaitu tanah liat untuk cetakan yang

    sudah dicampur oleh si pembuat sehingga komposisinya sesuai dengan

    standar si pembuat. &adi kami tinggal membeli beberapa bahan untuk

    Laporan Praktikum Pengecoran Page %7

  • 7/26/2019 praktikum proses pengecoran

    18/31

    kemudian dicampur dengan air dan di remas-remas agar mudah untuk

    dibentuk menjadi cetakan sesuai dengan polanya.

    ). Perlakuan apa yang saudara lakukan ( engapa demikian(

    &aab :

    Perlakuan yang digunakan menggunakan proses pengeringan secara alami,

    jadi cetakan dibiarkan mengering oleh udara. /emudian apabila ada yang

    retak sedikit tinggal dilapisi oleh tanah liat basah di bagian retaknya.

    ).2 %E#IMPULAN

    ari praktikum pembuatan cetakan, inti, penambah dan sistem saluran

    yaitu bahan atau tanah liat dari pembuatan cetakan pencampurannya harus pas

    agar cetakan tidak rusak3 retak seaktu dikeringkan.

    Untuk bagian inti, penambah dan sistem saluran masuk hendaknya

    diperhatikan dengan baik jangan sampai ada yang tersumbat oleh kotoran atau

    sisa tanah liat cetakan. iameter atas atau baah harus sesuai untuk

    mempermudah cairan3 coran masuk kedalam cetakan, sehingga hasil cetakan

    bisa sesuai dengan yang diharapkan.

    Laporan Praktikum Pengecoran Page %2

  • 7/26/2019 praktikum proses pengecoran

    19/31

    BAB I6

    PELA%#ANAAN

    .1 PRA%!I%UM PELEBURAN PENUAN+AN DAN

    ANALI#A &A&A! PERMU%AAN

    !u"uan Praktikum

    %. Untuk mengetahui temperatur peleburan alumunium

    ). Untuk mengetahui temperatur dan aktu penuangan

    *. Untuk mengetahui aktu pembekuan

    . Analisa cacat pada permukaan hasil coran

    'anur krus besi cor, tanur krus, dan tanur nyala api dipakai untuk

    mencairkan paduan aluminium cor terutama untuk peleburan Al -7 S=,* gdan paduan Al D g dipergunakan krus karbon, karena penambahan kadar

    besi memperburuk sifat mekanik dan ketahanan korosi. Peleburan dengan krus

    besi cor dan krus karbon dilakukan sebagai berikut : pertama dihasilkan skrap,

    kemudian logam baru dan paduan dasar magnesium harus seperti alat untuk

    pemberi fosfor. g kemudian akan mencair sedangkan g yang terapung

    akan teroksidasi.

    .1.1 Penuangan 0an !em)eratur Penuangan

    'emperatur penuangn banyak mempengaruhi kualitas coran yang akan

    dicetak. &ika temperatur penuangn terlalu rendah akan menyebabkan aktu

    pembekuan yang pendek, cairan yang buruk, dan menyebabkan cacat coran

    seperti rongga penyusutan, rongga udara,salah alir, dan sebagainya. 'emperatur

    yang cocok adalah %)444 ! untuk coran yang tebal, %%644! untuk coran yang

    berukuran sedang, dan %%444

    ! untuk coran yang tipis.

    Laporan Praktikum Pengecoran Page %5

  • 7/26/2019 praktikum proses pengecoran

    20/31

    alam penuangan perlu dilakukan dengan tenang dan cepat. Sebelum

    penuangan cauan tuang harus terisi penuh dengan logam cair. Gaktu

    penuangan yang cocok perlu ditentukan dengan mempertimbangkan berat dan

    tebal coran, sifat cetakan, dsb.

    .1.2 7aktu Penuangan

    - Gaktu tuang #t$

    t k G ,

    dimana :

    t aktu tuang #detik$

    k konstanta bahan

    besi tuang : %,%

    baja cor : %,)

    aluminium : %, D %,8

    G +erat coran #kg$

    - /apasitas penuangan persatuan aktu #I$

    I tJy

    -,

    dimana :

    I kapasitas penuangan #mm*3 detik$

    berat coran K berat gating systemt aktu tuang #detik$

    berat jenis bahan coran #kg3mm*

    - /ecepatan rata-rata aliran logam cair #L$

    " c h.g.) ,

    dimana :

    " kecepatan rata-rata aliran logam cair #mm3detik$

    c % untuk saluran sederhanag percepatan gra"itasi #mm3detik)$

    h panjang saluran #mm$

    .1.3 Pengg'l'ngan #istem #aluran

    Laporan Praktikum Pengecoran Page )4

  • 7/26/2019 praktikum proses pengecoran

    21/31

    +erbagai macam sistem saluran yang dipakai menurut bentuk coran. Ada

    saluran pisah, saluran langsung, saluran baah, saluran pensil, saluran bertingkat

    dan sebagainya.

    %. Saluran pisah.

    M mempunyai saluran masuk pada permukaan pisah dari cetakan, dari

    mana logam cair dijatuhkan kedalam rongga cetakan.

    ). Saluran langsung.

    M Saluran tegak yang yang terbuka langsung pada bagian atas rongga.

    ogam cair yang jatuh kedalam rongga akan mengganggu logam yang

    terdahulu tertuang, sistem ini lebih ekonomis dan la@im karena sisstem saluran

    ini mudah dibuart dan pendek.

    *. Saluran baah.

    M empunyai saluran masuk pada bagian baah dari rongga cetakan.

    /arena itu saluran ini mempunyai saluran turun tegak panjang disambung

    dengan pengalir hori@ontal dan saluran masuk sering dibuat membelok keatas,

    kadang-kadang dipakai saluran cincin dan saluran terompet. Sistem saluran

    baah menyebabkan logam cair naik yang tidak terganggu dalam cetakan,

    oleh karena itu diperlukan laju penuangan yang cepat.

    . Saluran pensilM Sistem saluran yang mana logam cair dijatuhkan ke baah melalui

    beberapa lubang pada dasar dari caang tuang. Sisitem saluran ini cocok

    untuk coran yang panjang dan tipis seperti pipa. /alau saluran pensil dipasang

    diujung atas dari cetakan pipa tegak dan logam dituang, maka cetakan diisi

    secara merata dari baah dan akan didapat pipa yang baik.

    6. Saluran bertingkat.

    M empunyai saluran turun yang dihubungkan dengan beberapa saluran

    masuk. ogam cair mengalir ke dalam rongga dari saluran masuk yang

    terbaah dan kemudian dari saluran masuk kedua berikutnya dan saluran

    ketiga dan seterusnya. leh karena itu logam cair yang paling panas secara

    tetap diisikan keatas logam di dalam rongga. 'etapi saluran demikian dapat

    memberikan aliran logam tidak seperti tersebut diatas, kecuali dibuat secara

    sempurna. alam hal ini, logam cair hanya diberikan dari saluran baah saja

    sampai saat terakhir sehingga hasil yang diharapkan tercapai.

    Laporan Praktikum Pengecoran Page )%

  • 7/26/2019 praktikum proses pengecoran

    22/31

    8. Saluran baji.

    M ibuat seperti celah pada bagian atas coran, dipakai untuk coran biasa

    dengan ketebalan merata. ogam cair diberikan sedikit demi sedikit dengan

    tidak terganggu melalui celah dan bagian atas logam lebih panas daripada

    pada bagian baah, sehingga rongga penyusutan kecil.

    ari berbagai macam saluran tersebut diatas, sehingga cara penuangan

    secara kasar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:

    %. Penuangan atas.

    Penuangan atas menyebabkan kecepatan tuang yang tinggi dan hasil

    permukaan kasar karena cipratan, oleh karena itu penuangan atas laju

    penuangan harus rendah pada permulaaan dan kemudian dinaikkan secara

    perlahan-lahan.

    ). Penuangan baah

    Penuangan baah memberikan kecepatan naik yang kecil dari cairan coran

    dengan aliran yang tenang

    engetahui Penyebab ari !acat Permukaan Hasil !oran an !ara

    engatasinya

    !acat rongga udara

    ?ongga udara dapat muncul pada permuakaan atau dalam coran. !acat

    rongga udara secara kasar dibedakan menjadi dua yaitu disebabkan dari

    gas logam cair dan gas dari cetakan.

    Penyebab utama dari rongga udara adalah :

    %. logam cair yang dioksidasi

    ). tidak cukup keringnya saluran, logam cair membaa gas.

    *. temperatur penuangan yang terlalu rendah

    . cauan tuang yang basah

    6. permeibilitas yang kurang sempurna8. lubang angin yang tidak memadai pada inti

    7. cetakan yang kuran kering

    2. terlalu banyak gas yang timbul dari cetakan

    5. tekanan di atas terlalu rendah

    %4. rongga udara penyangga cil dalam

    Usaha pencegahan

    %. cairan logam harus benar-benar bersih

    Laporan Praktikum Pengecoran Page ))

  • 7/26/2019 praktikum proses pengecoran

    23/31

    ). tinggi penuangan harus disesuaikan

    *. jumlah gas harus diusahakan sekecil mungkin

    .1. Bahan-(ahan %elengka)an

    +ahan-bahan dan kelengkapan yang digunakan meliputi :

    %. apur, kompor, koi, ladel, cetakan

    ). Aluminium

    .1. Langkah Praktikum

    8 #e(elum )raktikum

    %. Siapkan bahan dan peralatan yang digunakan #dapur, kompor,

    koi$

    ). 'entukan berat bahan yang akan dilebur #dalam hal ini aluminium$

    dalam hal ini berat Aluminium yang akan dilebur adalah %4,* kg

    8 #aat )raktikum

    %. 'imbang bahan

    enimbang Aluminium dengan berat sebesar %4,* kg

    ). asukkan aluminium dalam koi

    *. ;yalakan kompor

    . !atat titik lebur alumunium

    ari praktikum yang telah dilaksanakan titik lebur aluminium

    adalah : di atas 8844

    !6. 'entukan temperatur penuangan

    Adapun temperatur penuangan yang ditetapkan adalah : 7444!

    8. 'uangkan dalam cetakan

    7. !atat aktu penuangan

    Gaktu untuk penuangan membutuhkan sekitar : 6 dt

    2. !atat aktu pembekuan

    Untuk pembekuan dibutuhkan aktu sekitar %% dt

    5. +ongkar cetakan

    %4. akukan analisa cacat permukaan coran

    Laporan Praktikum Pengecoran Page )*

  • 7/26/2019 praktikum proses pengecoran

    24/31

    BAB 6

    ANALI#I# PEN+U,IAN

    .1 Data hasil Praktikum

    6.%.%.'emperatur peleburan

    Aluminium mulai melebur3meleleh pada suhu K 8444!

    6.%.).'emperatur penuanganAdapun temperatur penuangan coran aluminium adalah K 744o!

    6.%.*.Gaktu penuangan

    Untuk satu kali penuangan membutuhkan aktu sekitar K 6 detik

    6.%.. Gaktu pembekuan

    Gaktu pembekuan coran adalah K %% detik

    .2 ,a/a(an #'al sesu0ah )raktikum.

    .2.1 Hitung /aktu )enuangan9

    &aab :

    Lolume rongga cetakan #L$

    L p J l J t

    L *%4 mm J %)4 mm J 74 mm )84444 mm*

    +erat coran #G$

    G L J

    #kg$ )84444 mm*J ).8* J %4-8

    4,82 /g

    Gaktu tuang #t$

    t k

    %,6 kg82.4

    %,)* detik

    /ecepatan rata-rata aliran logam cair #L$

    Laporan Praktikum Pengecoran Page )

  • 7/26/2019 praktikum proses pengecoran

    25/31

    L c h.g.)

    % mm74.det35244.) )mm

    %%7%,* mm3detik

    !hoke area #A$

    A h.g.)c.t.

    G

    A mm3dt*,%%7%.dt47,%.%48*,)

    kg82,48

    x

    A ))8,88 mm)

    Saluran turun #sprue$

    N iameter baah #b$

    b

    A.

    %,*

    88,%88.

    %,67 mm

    N uas penampang atas #'op Arena$ #At$

    At ) J A

    At ) J %,67 mm

    )5, mm)

    N iameter atas #a$

    a

    AtJ

    %,*

    mm,)5 )x

    *7, mm

    .2.2 Hitung /aktu )em(ekuan9

    &aab : pada saat praktikum, aktu pembekuan di hitung pada saat

    penuangan menggunakan stopatch dengan cara mengecek apakah coran

    sudah membeku. i dapat aktu pembekuan coran adalah K %% detik

    .2.3 Analisa aat *ang tim(ul 0an a)a )en*e(a(n*a9

    &aab :

    !acat yang timbul antara lain :

    %. cacat lubang jarum

    ). permukaan cetakan tidak rata

    Laporan Praktikum Pengecoran Page )6

  • 7/26/2019 praktikum proses pengecoran

    26/31

    *. terbentuk sirip pada permukaan coran

    Analisa dan penyebabnya :

    %. Pada coran terdapat lubang-lubang kecil seperti lubang jarum, diduga

    cacat tersebut disebabkan oleh :

    reaksi logam induk dengan uap air dari cetakan

    aktu tuang yang terlalu lambat.

    gas-gas terutama gas hidrogen yang terbaa oleh logam cair

    ). Pada coran, permukaannya tidak rata diduga cacat tersebut

    dikarenakan:

    cetakan kurang kering sehingga pada saat logam cair dituangkan air

    yang berasal dari cetakan menguap membentuk gelembung di antara

    dinding rongga cetakan dengan permukaan logam yang

    mengakibatkan permukaan coran tidak rata.

    aktu tuang yang terlalu lambat sehingga logam cair sudah mulai

    membeku.

    *. Hasil coran tidak sesuai dengan yang diinginkan karena terdapat sirip

    di permukaan coran, hal ini dikarenakan sambungan antara cup dengan

    drag #bidang pisah$ tidak rapat sehingga logam cair merembes ke luar

    cetakan sehingga terjadi sirip.

    BAB 6I

    %E#IMPULAN

    3.: %E#IMPULAN

    %. 'emperatur peleburan

    Aluminium mulai melebur3meleleh pada suhu K 8444!

    ). 'emperatur penuangan

    Adapun temperatur penuangan coran aluminium adalah K 744o!

    *. Gaktu penuangan

    Untuk satu kali penuangan membutuhkan aktu sekitar K 8 detik

    . Gaktu pembekuan

    Gaktu pembekuan coran adalah K %% detik

    6. !acat pada permukaan hasil coran

    !acat yang timbul antara lain :

    %. !acat lubang jarum

    Laporan Praktikum Pengecoran Page )8

  • 7/26/2019 praktikum proses pengecoran

    27/31

    ). Permukaan cetakan tidak rata

    *. 'erbentuk sirip pada permukaan coran

    3.5 ;'t' Hasil Praktikum

    Laporan Praktikum Pengecoran Page )7

  • 7/26/2019 praktikum proses pengecoran

    28/31

    Laporan Praktikum Pengecoran Page )2

  • 7/26/2019 praktikum proses pengecoran

    29/31

    Laporan Praktikum Pengecoran Page )5

  • 7/26/2019 praktikum proses pengecoran

    30/31

    Laporan Praktikum Pengecoran Page *4

  • 7/26/2019 praktikum proses pengecoran

    31/31

    Daftar Pustaka

    1. Buku Pan0uan Praktikum Penge'ran ;akultas !eknik

    ,urusan !eknik Mesin- Uni13. Penge'ran &etakan %ulit

    ?#hell M'l0ing@ 0an Penge'ran Presisi ?In.