Praktikum Perbedaan Sel Hewan n Tumbuhan

25
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam kehidupan terdapat makhluk hidup di dalamnya yang saling berinteraksi satu sama lain. Makhluk hidup yang beragam jenis secara garis besar terbagi dalam banyak kelompok salah satunya terbagi dalam hewan (animalia) dan tumbuhan (plantae).Secara umum, setiap makhluk hidup memiliki struktur tubuh yang hampir sama satu sama lain. Adapun struktur tersebut tersusun dari ukuran besar hingga ukuran kecil yang kasat mata, namun struktur tersebut penting dalam perkembangan tubuh makhluk hidup. Namun setiap kelompok tersebut memiliki struktur penyusun yang berbeda yang mencirikan khusus pada makhluk hidup tersebut. Secara umum, struktur tubuh makhluk hidup dari yang terbesar hingga terkecil tersusun atas orgamisme-organ- jaringan hingga sel yang merupakan bagian terkecil dari tubuh makhluk hidup. Organisme sebagai komponen kompleks penyusun tubuh makhluk hidup terdiri dari sel - sel yang menjadi dasar dari pembentukan tubuh makhluk hidup. Hampir semua proses yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup terjadi dari sel. Contohnya, Mulai dari mekarnya sekuntum bunga hingga kepakan sayap lebah, berlangsung atas keberadaan sel- sel yang melakukan sistem metabolisme dalam tubuh makhluk hidup. Hal itu berarti, kelangsungan kehidupan suatu sel berarti kelangsungan hidup organisme itu. Begitu pentingnya sel bagi organisme, sehingga

description

laporan praktikum perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan

Transcript of Praktikum Perbedaan Sel Hewan n Tumbuhan

Page 1: Praktikum Perbedaan Sel Hewan n Tumbuhan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan terdapat makhluk hidup di dalamnya yang saling berinteraksi satu

sama lain. Makhluk hidup yang beragam jenis secara garis besar terbagi dalam banyak

kelompok salah satunya terbagi dalam hewan (animalia) dan tumbuhan (plantae).Secara

umum, setiap makhluk hidup memiliki struktur tubuh yang hampir sama satu sama lain.

Adapun struktur tersebut tersusun dari ukuran besar hingga ukuran kecil yang kasat mata,

namun struktur tersebut penting dalam perkembangan tubuh makhluk hidup. Namun setiap

kelompok tersebut memiliki struktur penyusun yang berbeda yang mencirikan khusus pada

makhluk hidup tersebut.

Secara umum, struktur tubuh makhluk hidup dari yang terbesar hingga terkecil

tersusun atas orgamisme-organ-jaringan hingga sel yang merupakan bagian terkecil dari

tubuh makhluk hidup.

Organisme sebagai komponen kompleks penyusun tubuh makhluk hidup terdiri dari

sel - sel yang menjadi dasar dari pembentukan tubuh makhluk hidup. Hampir semua proses

yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup terjadi dari sel. Contohnya, Mulai dari mekarnya

sekuntum bunga hingga kepakan sayap lebah, berlangsung atas keberadaan sel- sel yang

melakukan sistem metabolisme dalam tubuh makhluk hidup. Hal itu berarti, kelangsungan

kehidupan suatu sel berarti kelangsungan hidup organisme itu. Begitu pentingnya sel bagi

organisme, sehingga penelitian sel semakin banyak dan terus di kembangkan. Dalam

percobaan kali ini kami akan meneliti tentang dunia mikroskopik sel, baik sel hewan maupun

sel tumbuhan. Dengan demikian kami dapat mengetahui apa yang membedakan antara sel

hewan maupun sel tumbuhan.

1.2 RUMUSANMASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:

Apa saja perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan?

1.3 TUJUAN PERCOBAAN

Adapun tujuan dari penelitian praktikum ini sebagai berikut :

1. Menggunakan mikroskop dengan sangat efisien.

Page 2: Praktikum Perbedaan Sel Hewan n Tumbuhan

2. Menyiapkan preparat sel.

3. Mengetahui dan membandingkan bagian-bagian sel yang terlihat secara nyata

dalam mikroskop cahaya.

BAB II

DASAR TEORI

Sel adalah satu unit dasar dari tubuh manusia dimana setiap organ merupakan gregasi/penyatuan dari berbagai macam sel yang dipersatukan satu sama lain oleh sokongan struktur-struktur interselluler. Dalam biologi, sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel.[3][4] Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal,[5] atau disebut organisme uniseluler, misalnya bakteri dan ameba. Makhluk hidup lainnya, termasuktumbuhan, hewan, dan manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri dari banyak tipe sel terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing.[1]Tubuh manusia, misalnya, tersusun atas lebih dari 1013 sel.[5] Namun demikian, seluruh tubuh semua organisme berasal dari hasil pembelahan satu sel. Contohnya, tubuh bakteri berasal dari pembelahan sel bakteri induknya, sementara tubuh tikus berasal dari pembelahan sel telur induknya yang sudah dibuahi.

Sel-sel pada organisme multiseluler tidak akan bertahan lama jika masing-masing berdiri sendiri.[1] Sel yang sama dikelompokkan menjadi jaringan, yang membangun organ dan kemudian sistem organ yang membentuk tubuh organisme tersebut. Contohnya, sel otot jantung membentuk jaringan otot jantung pada organ jantung yang merupakan bagian dari sistem organ peredaran darah pada tubuh manusia. Sementara itu, sel sendiri tersusun atas komponen-komponen yang disebut organel.

Setiap jenis sel dikhususkan untuk melakukan suatu fungsi tertentu. Misalnya sel darah merah yang jumlahnya 25 triliun berfungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan. Disamping sel darah merah masih terdapat sekitar 75 triliun sel lain yang menyusun tubuh manusia, sehingga jumlah sel pada manusia sekitar 100 triliun sel.

Walaupun banyak sel yang berbeda satu sama lainnya, tetapi umumnya seluruh sel mempunyai sifar-sifat dasar yang mirip satu sama lain, misalnya :* oksigen akan terikat pada karbohidrat, lemak atau protein pada setiap sel untuk melepaskan energi*mekanisme umum merubah makanan menjadi energi* setiap sel melepaskan hasil akhir reaksinya ke cairan disekitarnya* hampir semua sel mempunyai kemampuan mengadakan reproduksi dan jika sel tertentu mengalami kerusakan maka sel sejenis yang lain akan beregenerasi

Secara umum sel-sel yang menyusun tubuh manusia mempunyai struktur dasar yang terdiri dari membran sel, sitoplasma dan inti sel (nukleus).

Membran

Page 3: Praktikum Perbedaan Sel Hewan n Tumbuhan

Gambar 1.1Membran sel terdiri dari lapisan ganda fosfolipid dan berbagai protein.

Membran sel yang membatasi sel disebut sebagai membran plasma dan berfungsi sebagai rintangan selektif yang memungkinkan aliran oksigen, nutrien, dan limbah yang cukup untuk melayani seluruh volume sel.[7]Membran sel juga berperan dalam sintesis ATP, pensinyalan sel, dan adhesi sel.

Membran sel berupa lapisan sangat tipis yang terbentuk dari molekul lipid dan protein. Membran sel bersifat dinamik dan kebanyakan molekulnya dapat bergerak di sepanjang bidang membran. Molekul lipid membran tersusun dalam dua lapis dengan tebal sekitar 5 nm yang menjadi penghalang bagi kebanyakan molekulhidrofilik. Molekul-molekul protein yang menembus lapisan ganda lipid tersebut berperan dalam hampir semua fungsi lain membran, misalnya mengangkut molekul tertentu melewati membran. Ada pula protein yang menjadi pengait struktural ke sel lain, atau menjadi reseptor yang mendeteksi dan menyalurkan sinyal kimiawi dalam lingkungan sel. Diperkirakan bahwa sekitar 30% protein yang dapat disintesis sel hewan merupakan protein membran.

SitoplasmaSitoplasma ini terdiri dari medium semicair yang disebut sitosol, yang di dalamnya

terdapat organel-organel dengan bentuk dan fungsi terspesialisasi serta sebagian besar tidak dimiliki prokariota. Secara umum terdiri atas:Ribosom

Ribosom merupakan tempat sel membuat protein. Sel dengan laju sintesis protein yang tinggi memiliki banyak sekali ribosom, contohnya sel hati manusia yang memiliki beberapa juta ribosom.[38] Ribosom sendiri tersusun atas berbagai jenis protein dan sejumlah molekul RNA.

Ribosom eukariota lebih besar daripada ribosom prokariota, namun keduanya sangat mirip dalam hal struktur dan fungsi. Keduanya terdiri dari satu subunit besar dan satu subunit kecil yang bergabung membentuk ribosom lengkap dengan massa beberapa juta dalton.[41]

Pada eukariota, ribosom dapat ditemukan bebas di sitosol atau terikat pada bagian luar retikulum endoplasma. Sebagian besar protein yang diproduksi ribosom bebas akan berfungsi di dalam sitosol, sementara ribosom terikat umumnya membuat protein yang ditujukan untuk dimasukkan ke dalam membran, untuk dibungkus di dalam organel tertentu seperti lisosom, atau untuk dikirim ke luar sel. Ribosom bebas dan terikat memiliki struktur identik dan dapat saling bertukar tempat. Sel dapat menyesuaikan jumlah relatif masing-masing ribosom begitu metabolismenya berubah.[38]

Page 4: Praktikum Perbedaan Sel Hewan n Tumbuhan

Sistem endomembran sel.

Berbagai membran dalam sel eukariota merupakan bagian dari sistem endomembran. Membran ini dihubungkan melalui sambungan fisik langsung atau melalui transfer antarsegmen membran dalam bentuk vesikel (gelembung yang dibungkus membran) kecil. Sistem endomembran mencakup selubung nukleus, retikulum endoplasma, badan Golgi,lisosom, berbagai jenis vakuola, dan membran plasma.[38] Sistem ini memiliki berbagai fungsi, termasuk sintesis dan modifikasi protein serta transpor protein ke membran dan organel atau ke luar sel, sintesis lipid, dan penetralan beberapa jenis racun.[42]

Gambar 1.2Sistem endomembran

Retikulum endoplasmaRetikulum endoplasma merupakan perluasan selubung nukleus yang terdiri dari

jaringan (reticulum = 'jaring kecil') saluran bermembran dan vesikel yang saling terhubung. Terdapat dua bentuk retikulum endoplasma, yaitu retikulum endoplasma kasar dan retikulum endoplasma halus.[42]

Retikulum endoplasma kasar disebut demikian karena permukaannya ditempeli banyak ribosom. Ribosom yang mulai mensintesis protein dengan tempat tujuan tertentu, seperti organel tertentu atau membran, akan menempel pada retikulum endoplasma kasar. Protein yang terbentuk akan terdorong ke bagian dalam retikulum endoplasma yang disebut lumen.[43] Di dalam lumen, protein tersebut mengalami pelipatan dan dimodifikasi, misalnya dengan penambahan karbohidrat untuk membentuk glikoprotein. Protein tersebut lalu dipindahkan ke bagian lain sel di dalamvesikel kecil yang menyembul keluar dari retikulum endoplasma, dan bergabung dengan organel yang berperan lebih lanjut dalam modifikasi dan distribusinya. Kebanyakan protein menuju ke badan Golgi, yang akan mengemas dan memilahnya untuk diantarkan ke tujuan akhirnya.

Retikulum endoplasma halus tidak memiliki ribosom pada permukaannya. Retikulum endoplasma halus berfungsi, misalnya, dalam sintesis lipid komponen membran sel. Dalam jenis sel tertentu, misalnya sel hati, membran retikulum endoplasma halus

Page 5: Praktikum Perbedaan Sel Hewan n Tumbuhan

mengandung enzim yang mengubah obat-obatan, racun, dan produk sampingan beracun dari metabolisme sel menjadi senyawa-senyawa yang kurang beracun atau lebih mudah dikeluarkan tubuh.[42]

Badan GolgiBadan Golgi (dinamai menurut nama penemunya, Camillo Golgi) tersusun atas

setumpuk kantong pipih dari membran yang disebut sisterna. Biasanya terdapat tiga sampai delapan sisterna, tetapi ada sejumlah organisme yang memiliki badan Golgi dengan puluhan sisterna. Jumlah dan ukuran badan Golgi bergantung pada jenis sel dan aktivitas metabolismenya. Sel yang aktif melakukan sekresi protein dapat memiliki ratusan badan Golgi. Organel ini biasanya terletak di antara retikulum endoplasma dan membran plasma.[42]

Sisi badan Golgi yang paling dekat dengan nukleus disebut sisi cis, sementara sisi yang menjauhi nukleus disebut sisi trans. Ketika tiba di sisi cis, protein dimasukkan ke dalam lumen sisterna. Di dalam lumen, protein tersebut dimodifikasi, misalnya dengan penambahan karbohidrat, ditandai dengan penanda kimiawi, dan dipilah-pilah agar nantinya dapat dikirim ke tujuannya masing-masing.[43]

Badan Golgi mengatur pergerakan berbagai jenis protein; ada yang disekresikan ke luar sel, ada yang digabungkan ke membran plasma sebagai protein transmembran, dan ada pula yang ditempatkan di dalam lisosom. Protein yang disekresikan dari sel diangkut ke membran plasma di dalam vesikel sekresi, yang melepaskan isinya dengan cara bergabung dengan membran plasma dalam proses eksositosis. Proses sebaliknya, endositosis, dapat terjadi bila membran plasma mencekung ke dalam sel dan membentuk vesikel endositosis yang dibawa ke badan Golgi atau tempat lain, misalnya lisosom.[42]

LisosomLisosom pada sel hewan merupakan vesikel yang memuat lebih dari 30

jenis enzim hidrolitik untuk menguraikan berbagai molekul kompleks. Sel menggunakan kembali subunit molekul yang sudah diuraikan lisosom itu. Bergantung pada zat yang diuraikannya, lisosom dapat memiliki berbagai ukuran dan bentuk. Organel ini dibentuk sebagai vesikel yang melepaskan diri dari badan Golgi.[42]

Lisosom menguraikan molekul makanan yang masuk ke dalam sel melalui endositosis ketika suatu vesikel endositosis bergabung dengan lisosom. Dalam proses yang disebut autofagi, lisosom mencerna organel yang tidak berfungsi dengan benar. Lisosom juga berperan dalam fagositosis, proses yang dilakukan sejumlah jenis sel untuk menelan bakteri atau fragmen sel lain untuk diuraikan. Contoh sel yang melakukan fagositosis ialah sejenis sel darah putih yang disebut fagosit, yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh.[42]

VakuolaKebanyakan fungsi lisosom sel hewan dilakukan oleh vakuola pada

sel tumbuhan. Membran vakuola, yang merupakan bagian dari sistem endomembran, disebut tonoplas. Vakuola berasal dari kata bahasa Latin vacuolum yang berarti 'kosong' dan dinamai demikian karena organel ini tidak memiliki struktur internal. Umumnya vakuola lebih besar daripada vesikel, dan kadang kala terbentuk dari gabungan banyak vesikel.[44]

Sel tumbuhan muda berukuran kecil dan mengandung banyak vakuola kecil yang kemudian bergabung membentuk suatu vakuola sentral seiring dengan penambahan air ke dalamnya. Ukuran sel tumbuhan diperbesar dengan menambahkan air ke dalam vakuola sentral tersebut. Vakuola sentral juga mengandung cadangan makanan, garam-

Page 6: Praktikum Perbedaan Sel Hewan n Tumbuhan

garam, pigmen, dan limbah metabolisme. Zat yang beracun bagi herbivora dapat pula disimpan dalam vakuola sebagai mekanisme pertahanan. Vakuola juga berperan penting dalam mempertahankan tekanan turgor tumbuhan.[44]

Vakuola memiliki banyak fungsi lain dan juga dapat ditemukan pada sel hewan dan protista uniseluler. Kebanyakan protozoa memiliki vakuola makanan, yang bergabung dengan lisosom agar makanan di dalamnya dapat dicerna. Beberapa jenis protozoa juga memiliki vakuola kontraktil, yang mengeluarkan kelebihan air dari sel.[44]

Mitokondria

Gambar 1.3mitokondria

Sebagian besar sel eukariota mengandung banyak mitokondria, yang menempati sampai 25 persen volume sitoplasma. Organelini termasuk organel yang besar, secara umum hanya lebih kecil dari nukleus, vakuola, dan kloroplas.[45] Nama mitokondria berasal dari penampakannya yang seperti benang (bahasa Yunani mitos, 'benang') di bawah mikroskop cahaya.[46]

Organel ini memiliki dua macam membran, yaitu membran luar dan membran dalam, yang dipisahkan oleh ruang antarmembran. Luas permukaan membran dalam lebih besar daripada membran luar karena memiliki lipatan-lipatan, atau krista, yang menyembul ke dalam matriks, atau ruang dalam mitokondria.[45]

Mitokondria adalah tempat berlangsungnya respirasi seluler, yaitu suatu proses kimiawi yang memberi energi pada sel.[47]Karbohidrat dan lemak merupakan contoh molekul makanan berenergi tinggi yang dipecah menjadi air dan karbon dioksida oleh reaksi-reaksi di dalam mitokondria, dengan pelepasan energi. Kebanyakan energi yang dilepas dalam proses itu ditangkap oleh molekul yang disebut ATP. Mitokondria-lah yang menghasilkan sebagian besar ATP sel.[42] Energi kimiawi ATP nantinya dapat digunakan untuk menjalankan berbagai reaksi kimia dalam sel.[44] Sebagian besar tahap pemecahan molekul makanan dan pembuatan ATP tersebut dilakukan oleh enzim-enzim yang terdapat di dalam krista dan matriks mitokondria.[45]

Page 7: Praktikum Perbedaan Sel Hewan n Tumbuhan

Mitokondria memperbanyak diri secara independen dari keseluruhan bagian sel lain.[46] Organel ini memiliki DNA sendiri yang menyandikan sejumlah protein mitokondria, yang dibuat pada ribosomnya sendiri yang serupa dengan ribosom prokariota.[44]

Kloroplas

Gambar 1.4Kloroplas

Kloroplas merupakan salah satu jenis organel yang disebut plastid pada tumbuhan dan alga.[36] Kloroplas mengandung klorofil,pigmen hijau yang menangkap energi cahaya untuk fotosintesis, yaitu serangkaian reaksi yang mengubah energi cahaya menjadi energi kimiawi yang disimpan dalam molekul karbohidrat dan senyawa organik lain.[48]

Satu sel alga uniseluler dapat memiliki satu kloroplas saja, sementara satu sel daun dapat memiliki 20 sampai 100 kloroplas. Organel ini cenderung lebih besar daripada mitokondria, dengan panjang 5–10 µm atau lebih. Kloroplas biasanya berbentuk seperti cakram dan, seperti mitokondria, memiliki membran luar dan membran dalam yang dipisahkan oleh ruang antarmembran. Membran dalam kloroplas menyelimuti stroma, yang memuat berbagai enzim yang bertanggung jawab membentuk karbohidrat dari karbon dioksida dan air dalam fotosintesis. Suatu sistem membran dalam yang kedua di dalam stroma terdiri dari kantong-kantong pipih disebut tilakoid yang saling berhubungan. Tilakoid-tilakoid membentuk suatu tumpukan yang disebut granum(jamak, grana). Klorofil terdapat pada membran tilakoid, yang berperan serupa dengan membran dalam mitokondria, yaitu terlibat dalam pembentukan ATP.[48] Sebagian ATP yang terbentuk ini digunakan oleh enzim di stroma untuk mengubah karbon dioksida menjadi senyawa antara berkarbon tiga yang kemudian dikeluarkan ke sitoplasma dan diubah menjadi karbohidrat.[49]

Sama seperti mitokondria, kloroplas juga memiliki DNA dan ribosomnya sendiri serta tumbuh dan memperbanyak dirinya sendiri.[44] Kedua organel ini juga dapat berpindah-pindah tempat di dalam sel.[49]

Peroksisom

Peroksisom berukuran mirip dengan lisosom dan dapat ditemukan dalam semua sel eukariota.[50] Organel ini dinamai demikian karena biasanya mengandung satu atau lebih enzim yang terlibat dalam reaksi oksidasi menghasilkan hidrogen peroksida (H2O2).[51] Hidrogen peroksida merupakan bahan kimia beracun, namun di dalam peroksisom senyawa ini digunakan untuk reaksi oksidasi lain atau diuraikan menjadi air dan oksigen. Salah satu tugas peroksisom adalah mengoksidasi asam lemak panjang menjadi lebih pendek

Page 8: Praktikum Perbedaan Sel Hewan n Tumbuhan

yang kemudian dibawa ke mitokondria untuk oksidasi sempurna.[50] Peroksisom pada sel hati dan ginjal juga mendetoksifikasi berbagai molekul beracun yang memasuki darah, misalnya alkohol. Sementara itu, peroksisom pada bijitumbuhan berperan penting mengubah cadangan lemak biji menjadi karbohidrat yang digunakan dalam tahap perkecambahan.[51]

Nukleus

Gambar 1.5Nukleus dan bagian-bagiannya

Nukleus mengandung sebagian besar gen yang mengendalikan sel eukariota (sebagian lain gen terletak di dalam mitokondria dan kloroplas). Dengan diameter rata-rata 5 µm, organel ini umumnya adalah organel yang paling mencolok dalam sel eukariota.[38] Kebanyakan sel memiliki satu nukleus,[39] namun ada pula yang memiliki banyak nukleus, contohnya sel otot rangka, dan ada pula yang tidak memiliki nukleus, contohnya sel darah merah matang yang kehilangan nukleusnya saat berkembang.[40]

Selubung nukleus melingkupi nukleus dan memisahkan isinya (yang disebut nukleoplasma) dari sitoplasma. Selubung ini terdiri dari dua membranyang masing-masing merupakan lapisan ganda lipid dengan protein terkait. Membran luar dan dalam selubung nukleus dipisahkan oleh ruangan sekitar 20–40 nm. Selubung nukleus memiliki sejumlah pori yang berdiameter sekitar 100 nm dan pada bibir setiap pori, kedua membran selubung nukleus menyatu.[38]

Di dalam nukleus, DNA terorganisasi bersama dengan protein menjadi kromatin. Sewaktu sel siap untuk membelah, kromatin kusut yang berbentuk benang akan menggulung, menjadi cukup tebal untuk dibedakan melalui mikroskop sebagai struktur terpisah yang disebutkromosom.[38]

Struktur yang menonjol di dalam nukleus sel yang sedang tidak membelah ialah nukleolus, yang merupakan tempat sejumlah komponen ribosomdisintesis dan dirakit. Komponen-komponen ini kemudian dilewatkan melalui pori nukleus ke sitoplasma, tempat semuanya bergabung menjadi ribosom. Kadang-kadang terdapat lebih dari satu nukleolus, bergantung pada spesiesnya dan tahap reproduksi sel tersebut.[38]

Nukleus mengedalikan sintesis protein di dalam sitoplasma dengan cara mengirim molekul pembawa pesan berupa RNA, yaitu mRNA, yang disintesis berdasarkan "pesan" gen pada DNA. RNA ini lalu dikeluarkan ke sitoplasma melalui pori nukleus dan melekat pada ribosom, tempat pesan genetik tersebut diterjemahkan menjadi urutan asam amino protein yang disintesis.

BAB III

Page 9: Praktikum Perbedaan Sel Hewan n Tumbuhan

METODE PENELITIAN

3.1 JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengamatan. Hal tersebut

dikarenakan data hasil pengamatan yang didapatkan berdasarkan pada hasil pengamatan

secara langsung objek dengan menggunakan alat yang disebut mikroskop elektrik.

3.2 SASARAN PENELITIAN

Sasaran penelitian ini adalah perbedaan bagian- bagian yang terdapat pada sel hewan

maupun sel tumbuhan. Baik dalam membran sel, sitoplasma ataupun yang terdapat dalam

inti sel.

3.3 ALAT DAN BAHAN

1. Mikroskop Elektrik

2. Kaca obyek dan kaca penutup

3. Daun tanaman Rhoe Discolor

4. Sel epitel pipi manusia

5. Larutan methylen blue

6. Stik ice cream

3.4 LANGKAH PERCOBAAN

Sel Tumbuhan (sel tanaman Rhoe Discolor)

a. Kaca obyek disiapkan, kemudian daun tanaman Rhoe Discolor diambil dan

diletakkan di dalam setetes air pada kaca obyek, lalu ditutup dengan kaca

penutup.

b. Pandangan dipusatkan pada pusat sebuah sel Rhoe Discolor , kemudian sel

tersebut diamati dan digambar serta diberi nama untuk setiap struktur yang

terlihat.

Sel Hewan (sel epitel pipi manusia)

Page 10: Praktikum Perbedaan Sel Hewan n Tumbuhan

a. Permukaan dalam pipi dikerok dengan menggunakan stick ice cream dan

diletakkan pada kaca obyek. Kemudian larutan methylen blue diteteskan pada

kaca obyek lalu ditutup dengan kaca penutup.

b. Pandangan dipusatkan pada pusat sebuah sel epitel pipi, kemudian sel tersebut

diamati dan digambar serta diberi nama untuk setiap struktur yang terlihat.

Page 11: Praktikum Perbedaan Sel Hewan n Tumbuhan

Sitoplasma

Inti Sel

Dinding Sel

Sel Tumbuhan

Inti sel Sitoplasma

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. HASIL PENGAMATAN

Perbesaran mikroskop 10 x

Stomata

Page 12: Praktikum Perbedaan Sel Hewan n Tumbuhan

Inti Sel

Sel Hewan ( Epitel Pipi )

Sitoplasma

Membran Sel

Dinding Sel

Inti Selmembran SelSitoplasma

Perbesaran mikroskop 10 x

Page 13: Praktikum Perbedaan Sel Hewan n Tumbuhan

4.2. TABEL

Berdasarkan hasil pengamatan, perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan adalah:

NO PERBEDAAN SEL EPITEL PIPI MANUSIA

SEL TUMBUHAN RHOE DISCOLOR

1. Dinding sel Tidak Ada Ada

2. Membran sel Ada Ada

3. Sitoplasma Ada Ada

4. Inti sel Ada Ada

5. Stomata Tidak Ada Ada

6. Bentuk Tidak Teratur Teratur

4.3. ANALISIS PEMBAHASAN

Dari pengamatan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa adanya perbedaan antara

sel hewan dan sel tumbuhan. Sel hewan memiliki membran sel, sitoplasma, dan inti sel.

Sedangkan sel tumbuhan memiliki dinding sel, membran sel, sitoplasma, stomata, dan inti

sel. Secara umum sel memiliki membran sel, sitoplasma, dan inti sel. Sel hewan tidak

memiliki dinding sel sehingga bentuk dari sel hewan tidak teratur. Hal ini berbeda dengan sel

tumbuhan yang memiliki dinding sel sehingga sel tumbuhan bentuknya teratur atau tersusun

rapi.Selain itu sel hewan juga tidak memiliki kloroplas sehingga tidak dapat membuat

makanan sendiri atau berfotosintesis.Sedangkan sel tumbuhan memiliki kloroplas sehingga

dapat berfotosintesis.

Selain itu, secara teori sebenarnya terdapat banya perbedaan mencolok antara Sel

Hewan dan Sel Tumbuhan yang tidak dapat teramati pada percobaan kami karena

keterbatasan perbesaran pada percobaan kami yang hanya 10x. Perbedaan itu seperti adanya

kloroplas, mitokondria, vokuola yang berbentuk besar dan banyak, memiliki plastida

merupakan ciri dari sel tumbuhan yang tidak dimiliki oleh sel hewan. Sedangkan sel hewan

memiliki organel lisosom dan sentrosom yang tidak dimiliki sel tumbuhan.

Page 14: Praktikum Perbedaan Sel Hewan n Tumbuhan

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan maka dapat disimpulkan bahwa

perbedaan paling mendasar antara sel hewan dan sel tumbuhan adalah sel hewan tidak

memiliki dinding sel sedangkan sel tumbuhan memilikinya, sehingga bentuk sel tumbuhan

lebih teratur dibandingkan sel hewan.Sel tumbuhan memiliki kloroplas sedangkan sel hewan

tidak memilikinya.

5.1 SARAN

Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan, kami dapat memberi saran untuk

praktikum selanjutnya yaitu pada saat dilakukan pengamatan menggunakan mikroskop harus

dilakukan secara hati-hati, teliti dan sabar agar menemukan hasil gambar yang baik dan jelas.

Sebaiknya objek yang digunakan adalah objek terbaik dengan sayatan setipis mungkin dan

lebar didapatkan data yang akurat dan benar sesuai dengan yang diinginkan.

Page 15: Praktikum Perbedaan Sel Hewan n Tumbuhan

DAFTAR PUSTAKA

Rachmadiarti, Fida dkk. 2007. Biologi Umum. Surabaya: Unipress UNESA

Yuliani, dkk. 2011. Penuntun Praktikum Biologi Umum. Surabaya: Jurusan Biologi

FMIPA UNESA

http://aadesanjaya.blogspot.com/2009/12/bab-i-pendahuluan.html tanggal 16 Oktober

2011

KATA PENGANTAR

Page 16: Praktikum Perbedaan Sel Hewan n Tumbuhan

Surabaya, 24 Oktober 2012

Penyusun

Syukur alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan

laporan yang berjudul “Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan” dengan sebaik-baiknya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu

menyelesaikan laporan“Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan” ini, terutama kepada

dosen pembimbing yang telah membimbing kami dalam menyusun laporan ini dan seluruh

anggota kelompok yang turut membantu menyelesaikan laporan ini. Kami tau laporan ini

masih memiliki banyak kekurangan sehingga kami mohon agar para pembaca berkenan

memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun agar kami dapat menyempurnakan

kembali laporan ini.

Demikian laporan ini kami buat semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca

sehingga bisa memperluas dan menambah pengetahuan tentang perbedaan sel hewan dan sel

tumbuhan.Apabila ada kata-kata yang tidak berkenan di hati para pembaca kami mohon maaf

yang sebesar-besarnya.

DAFTAR ISI

Page 17: Praktikum Perbedaan Sel Hewan n Tumbuhan

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………… iKATA PENGANTAR …………………………………………………………………….iiDAFTAR ISI ……………………………………………………………………………..iii

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang …………………………………………………………… 11.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………… 11.3 Tujuan Percobaan ………………………………………………………… 1

BAB II : DASAR TEORI……………………………………………………………… 2

BAB III : METODE PENELITIAN………………………………………………… 7

3.1 Jenis Penelitian ………………………………………………………… 73.2 Sasaran Penelitian ………………………………………………………. 73.3 Alat dan Bahan ………………………………………………………… 73.4 Langkah Percobaan …………………………………………………….. 7

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan ……………………………………………………… 94.2 Tabel ……………………………………………………………… 104.3 Pembahasan ……………………………………………………………… 10

BAB V : PENUTUP5.1 Kesimpulan …………………………………………………………… …11

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

LAPORAN PRAKTIKUM

Page 18: Praktikum Perbedaan Sel Hewan n Tumbuhan

PERBEDAAN SEL HEWAN DAN TUMBUHAN

DisusunOleh :

Kharirma Fenditasari (123184049)

Ibrahim Safiuddin (123184052)

Elisya Ayu Maulida (123184213)

Riza Kusumawati (123184216)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PRODI PENDIDIKAN FISIKA

2012