praktikum kurare

5
Kejadian yang muncul pada neuromuscular junction: 1. sintesis asetilkolin (ACh) terjadi pada sitosol ujung saraf oleh asetilkolintransferase. Asetil-KoA + Kolin Asetilkolin +KoA 2. ACh dimasukkan ke dalam vesikel sinaps dan disimpan disana. 3. Pembebasan ACh dari vesikel ke celah sinaps melalui proses eksositosis, yaitu terjadinya fusi vesikel pada membran presinaps, distimulus oleh ion Ca 2+ (yang mengalir masuk ke ujung akson lewat kanal ion karena adanya induksi depolarisasi membran). 4. ACh yang dibebaskan akan berdifusi melalui celah sinaps ke reseptor yang terdapat pada lipatan junction. Bila terdapat dua molekul ACh yang terikat pada satu reseptor, maka kanal ion akan membuka selama 1 ms, yang menyebabkan terjadi flux kation melalui membran berupa masuknya ion Na + dan keluarnya ion K + , sehingga terbentuk potensial aksi pada end plate. Terjadinya depolarisasi sel otot berikutnya dari potensial aksi yang terbentuk sebelumnya, yang kemudian disalurkan sepanjang serat otot akan menyebabkan kontraksi otot. 5. Bila kanal menutup, ACh akan berdisosiasi dan kemudian dihidrolisis oleh enzim asetilkolinesterase (AChE), yang banyak terdapat di lamina basalis membran otot. 6. Kolin akan diresiklus kembali ke ujung saraf (nerve terminal) melalui suatu proses transpor aktif untuk digunakan pada sintesis ACh berikutnya.

description

praktikum kurare

Transcript of praktikum kurare

Kejadian yang muncul pada neuromuscular junction:1. sintesis asetilkolin (ACh) terjadi pada sitosol ujung saraf oleh asetilkolintransferase.Asetil-KoA + Kolin Asetilkolin +KoA2. ACh dimasukkan ke dalam vesikel sinaps dan disimpan disana.3. Pembebasan ACh dari vesikel ke celah sinaps melalui proses eksositosis, yaitu terjadinya fusi vesikel pada membran presinaps, distimulus oleh ion Ca2+ (yang mengalir masuk ke ujung akson lewat kanal ion karena adanya induksi depolarisasi membran).4. ACh yang dibebaskan akan berdifusi melalui celah sinaps ke reseptor yang terdapat pada lipatan junction. Bila terdapat dua molekul ACh yang terikat pada satu reseptor, maka kanal ion akan membuka selama 1 ms, yang menyebabkan terjadi flux kation melalui membran berupa masuknya ion Na+ dan keluarnya ion K+, sehingga terbentuk potensial aksi pada end plate. Terjadinya depolarisasi sel otot berikutnya dari potensial aksi yang terbentuk sebelumnya, yang kemudian disalurkan sepanjang serat otot akan menyebabkan kontraksi otot.5. Bila kanal menutup, ACh akan berdisosiasi dan kemudian dihidrolisis oleh enzim asetilkolinesterase (AChE), yang banyak terdapat di lamina basalis membran otot.6. Kolin akan diresiklus kembali ke ujung saraf (nerve terminal) melalui suatu proses transpor aktif untuk digunakan pada sintesis ACh berikutnya.

UNIVERSITAS KEDOKTERAN KRISTEN KRIDA WACANAPRAKTIKUMOTOT-SYARAF TERHADAP KURARETUJUAN :1. Membuat sediaan otot- syaraf sesuai dengan petunjuk umum praktikum.2. Membedakan sikap,gerakan dan waktu reaksi seekor katak terhadap berbagai rangsang sebelum dan sesudah penyuntikan kurare.3. Menerangkan mekanisme kerja prostigmin terhadap katak yang telah diberi kurare4. Menerangkan pengaruh kurare pada suatu bagian lengkung reflex5. Menyimpulkan tempat kerja kurare pada sediaan otot-syarafALAT DAN BINATANG PERCOBAAN YANG DIPERLUKAN:1. Pelat kaca + papan fiksasi + beberapa jarum pentul2. Waskom besar yang berisi air3. 3 ekor katak + penusuk katak+ benang4. Stimulator induksi + elektroda perangsang5. Gelas arloji6. Semprit 2 cc + jarumnya7. Larutan Ringer8. Larutan tubo-kurarin (dicairkan 1:1 dalam Ringer)9. Larutan Atropin (0,01 % dalam Ringer)10. Larutan Prostagmin (dicairkan 1:1 dalam Ringer)11. Larutan tubo-kurarin 1% (dari ampul)HASIL PENGAMATAN:1. Katak ini aktif. Pernafasannya sekitar 68/menit2. Setelah dicoba ditelentangkan,katak ini langsung kembali ke posisinya yg semula.3. Saat dimasukkan ke dalam Waskom berisi air,katak berenang.4. Katak dirangsang dengan menjepit salah satu kakinya dengan pinset, waktu reaksinya sekitar 6 detik.5. Setelah disuntikkan larutan curare, katak menjadi pasif,saat ditelentangkan tidak berusaha kembali ke posisinya yg semula,saat dimasukkan ke Waskom berisi air tidak berenang,waktu pernafasannya 2/menit,saat dirangsang dengan pinset dia membutuhkan waktu 48 detik untuk menarik kakinya kembali.6. Sampai saat waktu praktikum berakhir,katak yg telah disuntik larutan atropine dan prostigmin belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan.II. PENGARUH KURARE TERHADAP SESUATU BAGIANLENGKUNG REFLEKSHASIL PENGAMATAN:Yang terkena curare:Rangsangan Kanan10 x 0,1 = 1V ada rangsangan20 x 0,1 = 2V ada rangsangan30 x 0,1 = 3V ada rangsangan40 x 0,1 = 4V ada rangsangan50 x 0,1 = 5V ada rangsanganRangsangan Kiri10 x 0,1 = 1V tidak ada rangsangan20x 0,1 = 2V tidak ada rangsangan30 x 0,1 = 3V tidak ada rangsangan40 x 0,1 = 4V ada rangsangan50 x 0,1 = 5V ada rangsanganYang tidak terkena curareRangsangan Kanan:10 x 1 = 10V tidak ada rangsangan20 x 1 = 20V ada rangsangan30 x 1 = 30V ada rangsanganRangsangan Kiri10 x 1 = 10V tidak ada rangsangan20 x 1 = 20V tidak ada rangsangan30 x 1 = 30V ada rangsangan40 x 1 =40V ada rangsanganCatatan: Setelah 2x penyuntikan curare- baru terjadi kelumpuhan, diberi rangsang langsung/tidak langsung di nervous tidak ada reaksi,dan di neuromuskulo junction tempat dimana curare bekerja dengan baik sehingga melumpuhkan otot relaksasi sehingga rangsangan yg diberikan tidak ada reaksi.