PRAKTIKUM FISIKA

43
PRAKTIKUM FISIKA CERMIN DAN LENSA NAMA : CAROLINE JOHANSYAH NIM : 41100078 HARI/TANGGAL : RABU / 01 SEPTEMBER 2010 ASSISTEN : ZAKHARIA O.S.N PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

Transcript of PRAKTIKUM FISIKA

Page 1: PRAKTIKUM FISIKA

PRAKTIKUM FISIKA

CERMIN DAN LENSA

NAMA : CAROLINE JOHANSYAH

NIM : 41100078

HARI/TANGGAL : RABU / 01 SEPTEMBER 2010

ASSISTEN : ZAKHARIA O.S.N

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA

YOGYAKARTA

Page 2: PRAKTIKUM FISIKA

2010

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Cahaya menurut Newton (1642 - 1727) terdiri dari partikel-partikel

ringan berukuran sangat kecil yang dipancarkan oleh sumbernya ke

segala arah dengan kecepatan yang sangat tinggi. Sementara

menurut Huygens ( 1629 - 1695), cahaya adalah gelombang seperti

halnya bunyi. Perbedaan antara keduanya hanya pada frekuensi dan

panjang gelombangnya saja.

Cahaya digolongkan sebagai suatu bentuk radiasi. Radiasi adalah

sesuatu yang memancar  keluar dari suatu sumber tetapi bukan

merupakan zat. Cahaya dapat dilihat mata manusia. Cahaya

termasuk  gelombang elektromagnetik, yaitu gelombang yang

getarannya adalah medan listrik dan medan magnetic. Getaran ini

tegak lurus terhadap arah perambatan cahaya, sehingga cahaya

termasuk gelombang transversal.  Cahaya matahari dapat merambat

melalui ruang hampa. Kelajuan gelombang ini adalah   300 juta m/s.

Cahaya memiliki sifatsifat sebagai berikut:

1. Dapat dilihat oleh mata.

2. Memiliki arah rambat yang tegak lurus arah getar (transversal).

3. Merambat menurut garis lurus.

4. Memilikienergi.

5. Dipancarkan dalam bentuk radiasi.

6. Dapat mengalami pemantulan, pembiasan,interferensi,

difraksi (lenturan),dan polarisasi (terserap sebagian arah

getarnya).

Page 3: PRAKTIKUM FISIKA

Berdasarkan kemampuannya dalam meneruskan cahaya,

benda-benda dapat digolongkan dalam tiga kelompok ,yaitu :

1. Benda yang tidak tembus cahaya atau tidak bisa meneruskan

cahaya yang mengenainya. Contohnya seperti papan, buku,

dan pintu.

2. Benda yang dapat tembus cahaya atau hanya meneruskan

sebagian cahaya yang diterimanya saja. Contohnya seperti

kertas tipis, kaca buram, serta  beberapa jenis plastik.

3. Benda bening atau benda yang dapat meneruskan semua

cahaya yang diterimanya. Contohnya seperti kaca bening dan

plastik bening.

Cahaya dapat dibiaskan dan juga dipantulkan dengan

mengunakan cermin atau lensa. Fungsi dari cermin dan lensa inilah

yang akhir-akhir ini dimanfaatkan didalam dunia kedokteran, antara

lain seperti kacamata, mikroskop,serta alat-alat yang digunakan pada

kedokteran gigi. Dengan mengetahui fungsi dan mengerti cara kerja

dari alat-alat,kita dapat memaksimalkan fungsinya terutama didalam

dunia kedokteran.

Page 4: PRAKTIKUM FISIKA

B. TUJUAN

1. Mempelajari hukum pemantulan dan pembiasan

2. Mengukur jarak titik api cermin cekung

3. Mengukur jarak titik api lensa cembung

BAB 2

DASAR TEORI

1. Hukum Pemantulan dan Pembiasan

a.Hukum Pemantulan

Hukum pemantulan cahaya dikemukakan oleh W. Snellius,

menurutnya apabila seberkas cahaya mengenai permukaan bidang

datar yang rata, maka akan berlaku aturan-aturan sebagai berikut :

1. Sinar datang (sinar jatuh), garis normal, dan sinar pantul

terletak pada satu bidang datar.

2. Sudut sinar datang (sinar jatuh) selalu sama dengan sudut

sinar pantul (sudut i = sudut r )

Page 5: PRAKTIKUM FISIKA

Indeks Bias (n)n1sinQ1=n2sinQ2sinQ1sinQ2

=n2n1

Benda akan mudah dapat terlihat apabila cahaya yang dipantulkan benda sampai ke arah pada mata pengamat. Pemantulan cahaya dapat dikelompokkan menjadi  dua macam, yaitu:

1. Pemantulan teratur

Ciri-ciri dalam pemantulan teratur sebagai berikut:

a. Pemantulan teratur akan dapat terjadi apabila permukaan bidang pantulnya  licin dan rata.

b. Sinar-sinar yang datang akan dipantulkan dengan sejajar.

c. Hampir semua sinar pantulan akan masuk ke dalam mata pengamat.

2. Pemantulan baur (difusi)

Ciri-ciri pemantulan baur adalah sebagai berikut.

a. Pemantulan baur akan terjadi apabila permukaan dalam bidang pantulnya kasar atau tidak rata.

b. Sinar-sinar yang datang akan dipantulkan secara acak.

c. Hanya sebagian saja dari sinar pantul yang akan masuk ke dalam mata pengamat.

i p

Page 6: PRAKTIKUM FISIKA

PEMANTULAN SEMPURNA

Pemantulan sempurna akan terjadi ketika suatu sinar datang ke dalam perbatasan dua medium dan sinar pun tidak ada yang dibiaskan, tetapi malahan dipantulkan seluruhnya. Syarat terjadinya pemantulan sempurna adalah sebagai berikut:

1. sinar datang dari medium rapat ke renggang2. sudut datang > sudut kritis

Sudut kritis merupakan sudut maksimum dari sinar yang datang yang dapat menghasilkan sudut bias = 90°.

PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN DATAR

Sifat bayangan pada cermin datar :

1. Bayangan yang terjadi sama besar dengan benda.

2. Bayangan yang terjadi sama tegak.

3. Jarak benda sama dengan jarak bayangan

4. Bayangan cermin tertukar sisinya, artinya bagian kanan benda 

menjadi bagian kirinya.

5. Bayangan cermin merupakan bayangan semu, artinya bayangan

tidak dapat ditangkap oleh layar.

PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN CEKUNG

Hukum pemantulan berlaku juga pada cermin cekung. Tiga

sinar istimewa pada cermin cekung :

1. Sinar datang sejajar sumbu utama  dipantulkan  melalui titik

focus.

Page 7: PRAKTIKUM FISIKA

    

 

2. Sinar datang  melalui titik focus  dipantulkan sejajar dengan

sumbu utama.

    

 

3. Sinar datang  menuju  titik pusat kelengkungan  cermin

dipantulkan kembali melalui titik pusat kelengkungan juga.

Page 8: PRAKTIKUM FISIKA

  

PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN CEMBUNG

Hukum pemantulan berlaku juga pada cermin cekungTiga

sinar istimewa pada cermin cekung :

1. Sinar datang sejajar sumbu utama  dipantulkan  melalui titik

focus.

2. Sinar datang  melalui titik focus  dipantulkan sejajar dengan

sumbu utama.

Page 9: PRAKTIKUM FISIKA

3. Sinar datang  menuju  titik pusat kelengkungan cermin

dipantulkan kembali melalui titik pusat kelengkungan juga.

b. Hukum Pembiasan

Hukum Snellius pembiasan

1. Sinar (gelombang) datang, sinar(gelombang) bias dan garis normal berpotongan pada satu titik pada sebuah bidang datar.

2a. Sinar datang yang berasal dari medium renggang memasuki medium rapat akan dibiaskan mendekati garis normal.

2b. Sinar datang yang berasal dari medium rapat memasuki medium renggang akan dibiaskan menjauhi

Page 10: PRAKTIKUM FISIKA

garis normal.

PEMBIASAN PADA LENSA CEKUNG

Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung:

1. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah

berasal dari titik focus F1

2. Sinar datang  yang melalui titik  pusat lensa  ( 0 )  tidak

Page 11: PRAKTIKUM FISIKA

mengalami pembiasan.

3. Sinar datang  yang seolah-olah  menuju titik focus,

dibiaskan sejajar dengan sumbu utama.

PEMBIASAN PADA LENSA CEMBUNG

Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung :

1. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan  menuju titik

focus

2. Sinar datang  yang melalui titik  pusat lensa  ( 0 )  tidak

Page 12: PRAKTIKUM FISIKA

mengalami pembiasan

3. Sinar datang  melalui titik fokus akan dibiaskan  sejajar

sumbu utama

2. Pengertian Cermin dan Lensa

a. Pengertian CerminCermin lengkung adalah cermin yang permukaannya

lengkung. Ada dua jenis cermin lengkung yaitu :1. cermin cekung : terbuat dari irisan bola yang permukaan

dalamnya mengkilap atau bagian yang memantulkan cahaya.Bersifat mengumpulkan sinar yang datang padanya (konvergen).

2. cermin cembung : permukaan yang memantulkan cahaya bagian luarnya.Bersifat menyebarkan sinar yang datang padanya (divergen).

Page 13: PRAKTIKUM FISIKA

b. Pengertian LensaLensa itu merupakan benda bening yang dibatasi oleh dua

permukaan lengkung (cekung atau cembung) atau permukaan datar (plan).

Lensa terbagi atas :1. Lensa cembung

Lensa cembung sering sekali disebut sebagai lensa positif karena memiliki titik fokus yang berada di belakang lensa. Lensa cembung ini sifatnya konvergen, yaitu mengumpulkan sinar-sinar bias. Macam-macam lensa cembung sebagai berikut.a. Bikonveks (cembung-cembung)b. Plan-konveks (datar-cembung)c. Konkaf-konveks (cekung-cembung)

2. Lensa cekungLensa cekung merupakan kebalian dari lensa cembung

dan lensa ini sering disebut sebagai lensa negatif karena punya titik fokus aktif yang berada di depan lensa (disebut titik fokus maya), Lensa cekung punya sifat divergen, yaitu menyebarkan sinar bias yang seolah-olah berasal dari fokus aktif. Ada beberapa macam lensa cekung, yaitu:a. bikonkaf (cekung-cekung)b. plan-konkaf (datar-cekung)c. konveks-konkaf (cembung-cekung)

Page 14: PRAKTIKUM FISIKA

3.Letak Benda dan Sifat Bayangannyaa. Cermin cekung

(1)Letak Benda pada ruang IMaya, Tegak, Diperbesar

(2)Letak benda pada ruang IINyata, Terbalik, Diperbesar

(3)Letak benda pada ruang IIINyata, Terbalik, Diperkecil

Page 15: PRAKTIKUM FISIKA

(4)Letak benda pada ruang IVNyata, Tegak, Diperkecil

b. Cermin cembungSifat bayangan yang terbentuk selalu :Maya, Tegak, Diperkecil

c. Lensa cekungBenda yang diletakkan di depan lensa cekung (benda nyata) selalu dihasilkan bayangan yang memiliki sifat maya, tegak, diperkecil dan terletak di depan lensa, di antara O dan F1.

Page 16: PRAKTIKUM FISIKA

d. Lensa cembung(1)Letak Benda pada ruang I

Maya, Tegak, Diperbesar(2)Letak benda pada ruang II

Nyata, Terbalik, Diperbesar(3)Letak benda pada ruang III

Nyata, Terbalik, Diperkecil

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

1.ALAT DAN BAHANa. Bangku optikb. Sumber cahayac. Layard. Bendae. Cermin cekungf. Lensa cembungg. Alat ukur panjang

2.CARA KERJAa. Percobaan cermin cekung

(i) Letakkan benda diantara cermin cekung dan sumber cahaya, kemudian nyalakan sumber cahaya.

Page 17: PRAKTIKUM FISIKA

(i) (ii) Aturlah posisi benda dengan cara menggeser menjauhi/mendekati cermin, sehingga pada layar di bawah benda terlihat bayangan tajam anak panah. Kemudian Ukurlah jarak benda dan jarak bayangan.

(iii) Ulangi langkah diatas untuk bayangan diperbesar 5 kali dan diperkecil 4 kali, sehingga memperoleh 10 data

(iv) Berdasarkan data jarak cermin sekung ke benda dan bayangan, hitunglah jarak focus cermin cekung.

b. Percobaan lensa cembung(ii) Letakkan sumber cahaya dengan posisi menghadap

kearah layar.Nyalakan sumber cahaya.(iii) Letakkan lensa cembung diantara benda dan layar.

Aturlah posisi benda dengan cara menggeser menjauhi/mendekati lensa sehingga pada layar di bawah benda terlihat bayangan tajam anak panah. Kemudian Ukurlah jarak benda dan jarak bayangan.

(iv) Ulangi langkah diatas untuk bayangan diperbesar 5 kali dan diperkecil 4 kali, sehingga memperoleh 10 data.

(v) Hitunglah panjang focus lensa cembung.

BAB 4

DATA DAN PEMBAHASAN

A. DATA

No Cermin/Lensa

pq p+q

r Sifat

1. Lensa cembung

117 22 5,32 10,64

Nyata,Terbalik

Page 18: PRAKTIKUM FISIKA

2. Lensa cembung

108 21 5,41 10,29

Nyata,Terbalik,Diperbesar

3. Lensa cembung

99 20 4,95 9,90 Nyata,Terbalik,Diperbesar

4. Lensa cembung

90 19 4,74 9,47 Nyata,Terbalik,Diperbesar

5. Lensa cembung

81 18 4,50 9,00 Nyata,Terbalik,Diperbesar

6. Lensa cembung

126 23 5,48 10,96

Nyata,Terbalik,Diperkecil

7. Lensa cembung

135 24 5,63 11,25

Nyata,Terbalik,Diperkecil

8. Lensa cembung

144 25 5,73 11,52

Nyata,Terbalik,Diperkecil

9. Lensa cembung

153 26 5,88 11,77

Nyata,Terbalik,Diperkecil

10.

Lensa cembung

162 27 6,00 12,00

Nyata,Terbalik,Diperkecil

11.

Cermin cekung

150 25 6,00 12,00

Nyata,Tegak

12.

Cermin cekung

130 23 5,65 11,30

Nyata,Tegak,Diperkecil

13.

Cermin cekung

110 21 5,24 10,48

Nyata,Tegak,Diperkecil

14.

Cermin cekung

90 19 4,74 9,47 Nyata,Tegak,Diperkecil

15.

Cermin cekung

70 17 4,11 8,24 Nyata,Tegak,Diperkecil

16.

Cermin cekung

170 27 6,30 12,59

Nyata,Tegak,Diperbesar

17.

Cermin cekung

190 29 6,55 13,10

Nyata,Tegak,Diperbesar

18.

Cermin cekung

210 31 6,77 13,55

Nyata,Tegak,Diperbesar

19.

Cermin cekung

230 33 6,97 13,94

Nyata,Tegak,Diperbesar

20.

Cermin cekung

250 35 7,14 14,29

Nyata,Tegak,Diperbesar

B. PERHITUNGAN

Berdasarkan data ke :

Page 19: PRAKTIKUM FISIKA

1. 2.

Diketahui :p=12q=9

Pembahasan :1p

=112

1q

=19

pq ¿12 ´ 9¿108

p+q ¿12+9¿21

f ¿ ( pqp+q )¿ (10821 )¿5 ,14

r ¿2( pq )p+q

¿210821

¿10 ,29

Page 20: PRAKTIKUM FISIKA

3. 4.

Page 21: PRAKTIKUM FISIKA

5. 6.

Page 22: PRAKTIKUM FISIKA

7. 8.

Page 23: PRAKTIKUM FISIKA

9. 10.

Page 24: PRAKTIKUM FISIKA

11. 12.

Page 25: PRAKTIKUM FISIKA

13. 14.

Page 26: PRAKTIKUM FISIKA

15. 16.

Page 27: PRAKTIKUM FISIKA

17. 18.

Page 28: PRAKTIKUM FISIKA

19. 20.

Diketahui :p=25q=10

Pembahasan :1p

=125

1q

=110

pq ¿25 ´ 10¿250

p+q ¿25+10¿35

f ¿ ( pqp+q )¿ (25035 )¿7 ,14

r ¿2( pq )p+q

¿225035

¿14 ,29

C. PEMBAHASAN

1 Sifat-sifat cermin cekung dan lensa cembung. Sifat cermin cekung

Sifat cermin cekung yang seharusnya ialah :a. Letak Benda pada ruang IMaya, Tegak, Diperbesarb. Letak benda pada ruang IINyata, Terbalik, Diperbesarc. Letak benda pada ruang IIINyata, Terbalik, Diperkecild. Letak benda pada ruang IVNyata, Tegak, Diperkecil

Tetapi pada percobaan yang kami lakukan, ada 2 sifat yang kami peroleh, yaitu :

Page 29: PRAKTIKUM FISIKA

Nyata, Tegak, Diperkecil , sifat bayangan ini sama dengan sifat bayangan cermin cekung pada ruang IV.

Nyata, Tegak, Diperbesar, sifat yang ini tidak sama dengan dasar teori yang seharusnya.

Sifat lensa cembung Letak Benda pada ruang I

Maya, Tegak, Diperbesar Letak benda pada ruang II

Nyata, Terbalik, Diperbesar Letak benda pada ruang III

Nyata, Terbalik, Diperkecil

Ada 2 sifat yang kami peroleh dari hasil percobaan di praktikum fisika, yaitu :

1) Nyata,Terbalik, Diperbesar,dapat disimpulkan bahwa benda yang kami letakkan berada di ruang II.

2) Nyata,Terbaik,Diperkecil,dapat disimpulkan bahwa benda yang kami letakkan berada pada ruang III.

Didalam praktikum ini, terjadi beberapa kesalahan, sehingga hasil praktikum yang kami lakukan berbeda dengan dasar teori yang dibahas dalam laporan ini.

Kesalahan ini terjadi, pada percobaan Cermin Cembung. Susunan benda, cermin,layar dan sumber cahaya yang mengikuti letak untuk lensa cembung, seperti gambar dibawah ini :

dimana susunannya dimulai dari lampu/sumber cahaya, benda,cermin,lalu layar. Seharusnya yang di lakukan untuk cermin cekung, yaitu :

Lampu/sumber cahaya, cermin cekung,benda,layar. Jadi cermin cekung diletakkan diantara sumber cahaya dan benda, bukan diantara benda dan layar.

Akibat kesalahan itu, maka hasil sifat bayangan yang diperoleh tidak sesuai dengan dasar teori, selain itu

Page 30: PRAKTIKUM FISIKA

terjadi kesalahan perhitungan untuk titik focus dan jari-jari.

2 Hubungan titik api dan jari-jari lensa.

1f=1p

+1q

1f=qpq

+ ppq

1f=p+qpq

f=pqp+q

2r

=1p

+1q

2r

=qpq

+ ppq

2r

=p+qpq

r=2( pqp+q )r=2 f

3 Aplikasi cermin dan lensa dalam dunia kedokteran.a) Mikroskop

Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.

Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optis.

Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.

Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan,

Page 31: PRAKTIKUM FISIKA

mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-field, fluoresens, fase kontras, Nomarski DIC, dan konfokal).Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:

Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.

Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.

Tujuan mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan dari benda yang dimikroskop lebih besar. Pembesaran ini tergantung pada berbgai faktor, diantaranya titik fokus kedua lensa( objektif f1 dan okuler f2, panjang tubulus atau jarak(t) lensa objektif terhadap lensa okuler dan yang ketiga adalah jarak pandang mata normal(sn). Rumus:

Vm= t . snf 1 . f 2

Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan diperbesar.

Sebuah mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung (lensa positif). lensa yang dekat dengan objek (benda) dinamakan lensa objektif, sedangkan lensa yang dekat mata dinamakan lensa okuler. Jarak fokus lensa okuler lebih besar daripada jarak fokus lensa objektif.

Objek yang ingin diamati diletakkan di depan lensa objektif di antara titik Fob dan 2Fob. Bayangan yang terbentuk oleh lensa objektif adalah I1 yang berada di belakang lensa objektif dan di depan lensa okuler. Bayangan ini bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Bayangan I1 akan menjadi benda bagi lensa okuler dan

Page 32: PRAKTIKUM FISIKA

terletak di depan lensa okuler antara pusat optik O dan titik fokus okuler Fok. Di sini lensa okuler akan berfungsi sebagai lup dan akan terbentuk bayangan akhir I2 di depan lensa okuler. Bayangan akhir I2 yang terbentuk bersifat maya, diperbesar, dan terbalik terhadap objek semula.

Perbesaran yang dihasilkan mikroskop adalah gabungan dari perbesaran lensa objektif dan perbesaran lensa okuler. Perbesaran lensa objektif mikroskop adalah

Dimana Pob adalah perbesaran lensa objektif, s’ob

adalah jarak bayangan lensa objektif dan sob adalah jarak objek di depan lensa objektif.

Adapun perbesaran lensa okuler mikroskop sama

dengan perbesaran lup, yaitu sebagai berikut.

Pob=−S 'obSob

untuk mata berakomodasi maksimum

Pok=Snf ok

+1

untuk mata tidak berakomodasi

Pok=Snf ok

Dimana Pok adalah perbesaran lensa okuler, sn adalah jarak titik dekat mata (untuk mata normal sn = 25 cm), dan fok adalah jarak fokus lensa okuler.

Perbesaran total mikroskop adalah hasil kali perbesaran lensa objektif dan perbesaran lensa okuler. Jadi,P = Pob × Pok

Hal-hal penting yang perlu diketahui berkaitan dengan mikroskop:

1) jarak antara lensa objektif dan lensa okuler disebut juga panjang tabung (d). panjang tabung sama dengan penjumlahan jarak bayangan yang dibentuk lensa objektif (s’ob) dengan jarak benda (bayangan pertama) ke lensa okuler (sok).

d = s’ob + sok

2) menggunakan mikroskop dengan mata berakomodasi maksimum berarti letak bayangan akhir berada di titik dekat mata di depan lensa okuler. Jadi, dapat dituliskans’ok = −sn

3) menggunakan mikroskop dengan mata tidak berakomodasi berarti jarak benda di depan lensa okuler (sok ) berada tepat di titik fokus lensa okuler (fok). Jadi, dapat dituliskan

Page 33: PRAKTIKUM FISIKA

sok = fok

Sifat Bayangan:- Lensa Objektif: Nyata, terbalik, diperbesar- Lensa Okuler: Nyata, terbalik, diperbesar.

b) Endoskop

Endoskop adalah alat yang digunakan dalam

pemeriksaan endoskopi. Alat ini berbentuk pipa kecil

panjang yang dapat dimasukkan ke dalam tubuh,

misalnya ke lambung, ke dalam sendi, atau ke  rongga

tubuh lainnya. Di dalam pipa tersebut terdapat dua buah

serat optik. Satu untuk menghasilkan cahaya agar bagian

tubuh di depan ujung endoskop terlihat jelas, sedangkan

serat lainnya berfungsi sebagai penghantar gambar yang

ditangkap oleh kamera. Di samping kedua serat optik

tersebut, terdapat satu buah bagian lagi yang bisa

digunakan sebagai saluran untuk pemberian obat dan

Page 34: PRAKTIKUM FISIKA

untuk memasukkan atau mengisap cairan. Selain itu,

bagian tersebut juga dapat dipasangi alat-alat medis

seperti gunting kecil, sikat kecil, dll.

Endoskop biasanya digunakan bersama layar monitor

sehingga gambaran organ yang diperiksa tidak hanya

dilihat sendiri oleh operator, tetapi juga oleh orang lain di

sekitarnya. Gambar yang diperoleh selama pemeriksaan

biasanya direkam untuk dokumentasi atau evaluasi lebih

lanjut.

Endoskopi tidak hanya berfungsi sebagai alat periksa

tetapi juga untuk melakukan tindakan medis seperti

pengangkatan polip, penjahitan, dan lain-lain. Selain itu,

endoskopi juga dapat digunakan untuk mengambil sampel

jaringan jika dicurigai jaringan tersebut terkena kanker

atau gangguan lainnya.

Beberapa jenis gangguan yang dapat dilihat dengan

endoskopi antara lain : abses, sirosis biliaris, perdarahan,

bronkhitis, kanker, kista, batu empedu, tumor, polip,

tukak, dan lain-lain.

Prosedur medis yang menggunakan endoskopi

mempunyai berbagai macam nama, tergantung jenis dan

organ yang diperiksa. Berikut beberapa contohnya :

1. Thorakoskopi, pemeriksaan pleura, rongga pleura,

mediastinum dan perikardium (bagian-bagian paru-

paru dan jantung).

2. Proktoskopi (sigmoidoskopi dan

proktosigmoidoskopi), untuk memeriksa rektum dan

kolon sigmoid.

3. Laringoskopi, untuk memeriksa laring (salah satu

bagian saluran napas).

4. Laparoskopi, untuk melihat lambung, hati, dan

organ-organ lain di dalam rongga perut.

5. Gastroskopi, untuk melihat dinding dalam esofagus,

lambung, dan usus halus.

6. Sistoskopi, untuk melihat saluran kencing, kandung

kencing dan prostat.

7. Kolposkopi, untuk memeriksa vagina dan mulut

rahim.

Page 35: PRAKTIKUM FISIKA

8. Kolonoskopi, untuk memeriksa usus besar.

9. Bronkhoskopi, untuk melihat trachea dan cabang-

cabang bronkhus (bagian dari saluran napas).

10. Arthroskopi, untuk melihat sendi.

c) Kacamata

Cacat mata adalah gangguan penglihatan mata karena

menurunnya daya akomodasi, tidak meratanya bidang

kelengkungan  lensa mata,  dan terjadinya pengapuran pada

lapisan kornea. Agar dapat membaca dengan normal, maka

penderita cacat mata  perlu dibantu dengan  menggunakan

kacamata.Pada mata normal  memiliki titik dekat 25 Cm (PP =

Punchtum Proximum) dan titik jauh ( Puncthum Remotum) tak

terhingga. Pada cacat mata  terjadi pergeseran  titik tersebut.

Cacat mata ada 3, yaitu :

1) Rabun dekat ( hipermetropi ) Rabun dekat adalah ketidak-mampuan mata

untuk melihat benda yang dekat. Hal ini disebabkan oleh lensa mata terlalu pipih atau ukuran bola mata yang pendek sehingga bayangan jatuh di belakang  retina. Kebiasaan membaca buku terlalu dekat dan sambil  tiduran akan mempercepat timbulnya cacat

Page 36: PRAKTIKUM FISIKA

mata. Rabun dekat dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata berlensa cembung. Lensa cembung merupakan lensa positif (plus)

Kekuatan lensa yang digunakan oleh penderita hipermetropi tergantung dari titik dekat penderita, maka penderita rabun dekat harus menggunakan lensa kacamata yang menghasilkan bayangan didepan lensa pada jarak yang sama dengan penderita. Bayangan yang terlihat adalah maya sehingga s’= – titik dekat penderita.

Sehingga kekuatan lensa yang harus digunakan oleh penderita hipermetropi dapat ditentukan dengan persamaan;

dengan:       s = titik dekat mata normal (25 cm)s’=titik dekat penderita(bernilai (-) karena bayangan yang terbentuk maya)

2) Rabun jauh (miopi) Rabun jauh adalah ketidakmampuan mata untuk

melihat benda yang berjarak jauh. Rabun jauh disebut miopi. Penyebab rabun jauh adalah lensa mata terlalu cembung atau ukuran bola mata terlalu panjang dari ukuran normal sehingga bayangan benda jatuh didepan retina. Rabun jauh dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata berlensa cekung. Lensa cekung merupakan lensa negatif  (minus).

Page 37: PRAKTIKUM FISIKA

Untuk menentukan seberapa besar kekuatan lensa yang harus digunakan tergantung dari titik jauh penderita. Agar dapat melihat benda-benda pada jarak tak terhingga, penderita miopi harus menggunakan lensa kacamata yang mengahasilkan bayangan didepan lensa pada jarak yang sama dengan titik jauh penderita. Bayangan bersifat maya sehingga s’=titik jauh penderita.

Sehingga persamaan untuk menentukan besar kekuatan lensa yang harus digunakan oelh penderita miopi adalah:

dengan: s = titik terjauh mata normal, yaitu ~s’= titik jauh penderita(bernilai (-) karena bayanganyang terlihat maya)

3) Rabun Tua (presbiopi)Rabun jauh dan dekat disebut juga presbiopi atau

rabun tua.Kelainan mata ini biasanya diderita oleh orang yang sudah tua atau kira-kira berumur di atas 45 tahun. Penderita presbiopi tidak mampu melihat benda yang terlalu jauh dan terlalau dekat,karena titik dekat dan titik jauhnya bergeser. Supaya penderita presbiopi dapat melihat dengan jelas, maka dibutuhkan kaca mata rangkap (bifokal), yaitu kaca mata cembung dan cekung.

Page 38: PRAKTIKUM FISIKA

BAB 5

KESIMPULAN

Dalam percobaan ini ditemukan beberapa hal penting:

Hukum Pemantulan Snellius

Page 39: PRAKTIKUM FISIKA

1. Sinar datang (sinar jatuh), garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.

2. Sudut sinar datang (sinar jatuh) selalu sama dengan sudut sinar pantul (sudut i = sudut r )

Hukum Pembiasan Snellius1. Sinar (gelombang) datang, sinar(gelombang) bias dan garis

normal berpotongan pada satu titik pada sebuah bidang datar.

2. ~Sinar datang yang berasal dari medium renggang memasuki medium rapat akan dibiaskan mendekati garis normal.~Sinar datang yang berasal dari medium rapat memasuki medium renggang akan dibiaskan menjauhi garis normal.

Hubungan titik fokus dan jari-jari

r=2 f

Sifat-sifat bayangan pada cermin cekung dan lensa cembung Sifat cermin cekung

Sifat cermin cekung yang seharusnya ialah :a. Letak Benda pada ruang I

Maya, Tegak, Diperbesarb. Letak benda pada ruang II

Nyata, Terbalik, Diperbesarc. Letak benda pada ruang III

Nyata, Terbalik, Diperkecild. Letak benda pada ruang IV

Nyata, Tegak, Diperkecil

.

Sifat lensa cembung Letak Benda pada ruang I

Maya, Tegak, Diperbesar Letak benda pada ruang II

Nyata, Terbalik, Diperbesar Letak benda pada ruang III

Nyata, Terbalik, Diperkecil

Perbedaan lensa dan cerminCermin bersifat memantulkan cahaya, sedangkan lensa membiaskan cahaya.

Dalam melakukan suatu percobaan harus dilakukan dengan teliti, dan menguasai materi agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan pada percobaan.

DAFTAR PUSTAKA

Page 40: PRAKTIKUM FISIKA

1. Bueche , f, 1986. Principles Of Physics.Mc.Graw-Hill Book Company.2. Jone,Eduin,R.,Childrens, Richard.L,1990.Contemporary Collage

Physics. Canada : Addison-Wesley Publishing Company,Inc.3. S,Ir. Yoedono,1982.Pedoman Praktikum, Fisika Universitas. Bandung

: Penerbit Armico Bandung.4. B, Hudayana.,M,Winarto.K,1981.Fisika Umum (Collage Physics).

Bandung : Penerbit Armico Bandung.5. Drs. Setia Gunawan.Pemantulan

cahaya .http://elcom.umy.ac.id/elschool/muallimin_muhammadiyah/file.php/1/materi/Fisika/PEMANTULAN%20CAHAYA.pdf.

6. Tim e.dukasi.net.Cahaya.http://fat.net76.net/Fisika/Cahaya.7. Sutamaya.Hukum Snellius tentang pembiasan.

http://wowfisika.blogspot.com/search/label/Catatan%20Fisika8. Wikipedia. Hukum Snellius.http://wapedia.mobi/id/Hukum_Snellius9. Pemantulan pada cermin cekung.

http://elektro.upi.edu/stranas/optikageometri/CCekung.htm10. Pemantulan pada cermin cembung.

http://elektro.upi.edu/stranas/optikageometri/CCembung.htm11. Pembiasan pada lensa cekung.

http://elektro.upi.edu/stranas/optikageometri/LCekung.htm12. Pembiasan pada lensa cembung.

http://elektro.upi.edu/stranas/optikageometri/LCekung.htm13. Mikroskop dan Pengunaannya.

http://www.tpb.ipb.ac.id/files/materi/bio100/Materi/mikroskop.html14. Endoskop.http://www.wartamedika.com/2008/01/

endoskopi.html15. Kelainan pada

mata.http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0087%20Bio%202-10a.htm

16. Alat Optik.http://aktifisika.wordpress.com/tag/hipermetropi/17. Refraksi.http://www.unhas.ac.id/~mkufisika/bab8/md8b.html