Praktikum CNC - Milling

download Praktikum CNC - Milling

of 20

Transcript of Praktikum CNC - Milling

  • 8/11/2019 Praktikum CNC - Milling

    1/20

  • 8/11/2019 Praktikum CNC - Milling

    2/20

    ii

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

    rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan praktikum TeknologiCNC dengan pembahasan Mesin Milling.

    Kami ingin berterima kasih kepada asisten laboratorium praktikum CNC,

    dan Bpk Ir. Rosehan, M.T. Selaku pembimbing dan penilai laporan praktikum

    ini, yang telah memberi pengarahan kepada kami. Kami juga berterima kasih

    kepada orang tua kami yang telah membantu baik dalam segi spiritual maupun

    material dan kepada semua pihak lain yang telah membantu kami dalam

    mengerjakan laporan praktikum ini hingga selesai.

    Semoga laporan praktikum ini dapat memenuhi standar penilaian yang

    telah ditentukan dan dapat bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya.

    Akhir kata, kami meminta maaf jika ada kekurangan dalam laporan

    praktikum ini. Kritik dan saran yang membangun dari Bapak dan para pembaca

    senantiasa kami harapkan demi perbaikan di masa mendatang. Terima kasih.

    Jakarta, Oktober 2014

    Penulis

  • 8/11/2019 Praktikum CNC - Milling

    3/20

  • 8/11/2019 Praktikum CNC - Milling

    4/20

    iv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.Ballscrewpada poros transportermesin CNC ................................... 2

    Gambar 2. Mesin CNC Milling ............................................................................. 8

    Gambar 3. Kompresor angin ................................................................................. 8

    Gambar 4. Chuck .................................................................................................. 8

    Gambar 5. Kunci chuck......................................................................................... 9

    Gambar 6. Bantalan step ....................................................................................... 9

    Gambar 7. Klamping ............................................................................................. 9

    Gambar 8. Arbor untuk pemegang tool ................................................................ 10

    Gambar 9. ToolEnd-Mill ......................................................................................10

    Gambar 10.Axial preset gauge ............................................................................. 10

    Gambar 11. Jangka sorong .................................................................................... 11

    Gambar 12. Work piece ......................................................................................... 11

    Gambar 13. Proses end mill.................................................................................. 13

    Gambar 14. Hasil pemesinan dengan mesin cnc milling ...................................... 14

  • 8/11/2019 Praktikum CNC - Milling

    5/20

    v

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Ukuran Tapered Shank....................................................................... 5

    Tabel 2. G-code untuk mesin CNCMilling.......................................................... 7

  • 8/11/2019 Praktikum CNC - Milling

    6/20

  • 8/11/2019 Praktikum CNC - Milling

    7/20

    2

    Mesin perkakas CNC mempunyai kemampuan yang lebih tinggi daripada

    mesin perkakas konvensional khususnya dalam hal ketelitian, ketepatan dan

    produktivitas, serta kompleksitas pekerjaan yang dapat ditangani. Ketelitian yang

    tinggi mempunyai makna bahwa produk dengan kesalahannya kecil, ukuran yang

    cermat serta daerah toleransi geometri yang sempit dapat dibuat dengan lebih

    mudah pada mesin perkakas CNC daripada dengan mesin perkakas konvensional

    yang sejenis dan setingkat. Hal ini disebabkan oleh karena tiga hal yang utama

    yaitu:

    1. Konstruksi mesin perkakas CNC secara umum lebih baik, dengan pemakaian

    elemen pembimbing dan penggerak yang teliti. Misalnya pemakaian elemen

    penggerak ball-screw sebagai ganti poros ulir trapesium akan mengurangi

    gesekan, memperlancar gerakan, dan mempermudah pengontrolan gerakan

    (berkaitan dengan aselerasi, deselerasi, dan berhenti pada posisi yang pasti).

    Gambar 1.Ballscrewpada poros transportermesin CNC

    2. Pemakaian sistem pendeteksi jarak/lokasi yang teliti. Sistem skala atau alat

    ukur perubah posisi yang digunakan dapat merupakan sistem langsung (direct,

    contohnya inductosyn atau photocosyn) atau sistem tak langsung (indirect,

    misalnya resolver) yang mampu memberikan informasi kepada unit pengontrol

    mesin sehingga lokasi mata potong pahat pada sistem koordinat yang dipilih

    dapat diketahui dengan pasti.

    3. Kompensasi kesalahan posisi karena kesalahan komulatif maupun kesalahan

    Gerak-balik (back-lash) pada elemen penggerak dapat dilakukan dengan cara

    memasukkan harga kesalahan-kesalahan sistematik pada memori unit

    pengontrol mesin. Setiap kali elemen mesin bergerak melewati posisi yang

  • 8/11/2019 Praktikum CNC - Milling

    8/20

    3

    telah ditetapkan secara otomatis komputer mesin akan melakukan koreksi

    sesuai dengan harga yang telah disimpan padanya. Dengan demikian ketelitian

    geometrik mesin dapat dijamin dan memenuhi standar pengetesan.

    Ketepatan yang tinggi mempunyai arti bahwa pekerjaan dapat diulang

    dengan tanpa kesalahan sesuai dengan program NC yang telah dibuat bagi

    pemesinan benda kerja yang bersangkutan. Kompleksitas pekerjaan atau

    kerumitan geometri produk yang harus dibuat dapat diatasi dengan memilih mesin

    perkakas dengan jumlah sumbu gerakan yang lebih banyak (3 atau 4 sumbu)

    sehingga bidang rata ataupun yang terpuntir dalam ruang dapat diselesaikan

    karena derajat kebebasan gerakan pahat lebih banyak. Berbagai jenis pahat yang

    dibutuhkan sesuai dengan kompleksitas pekerjaan dapat dipersiapkan terlebih

    dahulu dan dipasang pada turret Mesin Bubut CNC (CNC Turning) ataupun

    disimpan pada bagian penyimpanan pahat pada Mesin Frais CNC (CNC Milling).

    Penggantian pahat dapat berlangsung secara cepat berkat adanya alat

    pengganti pahat otomatis (ATC,Automatic Tools Changer). Waktu nonproduktif

    dapat lebih diturunkan lagi dengan memakai alat pengganti benda kerja otomatis

    (APC, Automatic Pallet Changer), karena benda kerja dapat dipasang ataudibongkar di luar mesin sewaktu proses pemesinan benda kerja lain sedang

    berlangsung.

    Pekerjaan operator mesin perkakas CNC hanya tinggal mengawasi

    jalannya pekerjaan yang berlangsung secara otomatis (sesuai dengan program NC

    yang dibuat khusus untuk pekerjaan itu) mengambil dan memasang benda kerja

    serta mengukur kualitas geometri produk. Namun demikian, bukan berarti tidak

    diperlukan lagi operator mesin yang baik, sebaliknya, justru diperlukan tenaga

    operator yang ahli dengan beberapa kemampuan antara lain:

    1. Memasukkan program NC serta data lain yang diperlukan ke dalam memori

    komputer mesin dengan prosedur tertentu.

    2. Menguasai prosedur menjalankan dan menghentikan proses pada setiap siklus

    operasi ataupun pada kondisi darurat (emergency stop).

  • 8/11/2019 Praktikum CNC - Milling

    9/20

    4

    3. Mengukur kualitas geometris produk dan mencari sumber/penyebab

    penyimpangan dan melakukan tindakan pencegahan ataupun koreksi (dengan

    masukan data kompensasi sampai pada pembetulan peralatan bantu ataupun

    komponen mesin lainnya dalam batas tanggung jawabnya).

    4. Memberikan informasi atau umpan balik kepada pemrogram NC, bagian

    Perkakas Bantu dan Bagian Perkakas Potong (pahat) untuk tujuan perbaikan

    maupun pengembangan teknologi produksi.

    5. Bekerja sama dengan personal Bagian Kontrol Kualitas dan Bagian

    Pemeliharaan bila diperlukan dalam hal penanggulangan masalah kerusakan

    produk maupun kerusakan mesin.

    Mesin milling CNC secara umum melakukan enam jenis proses

    pemesinan:

    - Facing

    -

    Profilling

    - Pocketing

    - Stolcutting

    - Holecutting

    - 3Dsurfacemachining

    Sistem peralatan yang biasa dipakai untuk proses permesinan

    terdiri dari 4 komponen utama : automatic tool changer, toolholders,

    adaptors dan cutting tools(perkakas-perkakaspemotongan). Setiap sistem

    perkakas untuk mesin CNC harus memenuhi3syarat:

    - Mampumenyimpanperkakasyangbermacam-macam

    - Penggantianperkakassecaraotomatisuntukmempersingkatwaktu- Penggantianperkakas

    Automatic tool changer

    Merupakan fasilitas untuk mengganti perkakas potong secara baik, di dalam

    maupun di luar poros mesin. Perkakas disimpan di dalam automatic

    magazine dimana merupakan tempat penyimpanan berbagai bagian dari

    perkakas mesin. Perkakas dapat dipilih dan diganti dengan control dari

    program.

  • 8/11/2019 Praktikum CNC - Milling

    10/20

    5

    Toolholders

    Dipakai sebagai fasilitas untuk pemegang dan mengganti jarak dari

    perkakas pemotongan dari dalam dan luar dari poros secara otomatis.

    Toolholders terdiri dari lima komponen dasar :

    1.

    Tapered shank

    2.Flange

    3.Retention krob

    4.

    Opposed slots

    5.Adaptor

    1.Tapered Shank

    Tapered shank dengan toolholders ke poros. Standars ANSI

    menjelaskan 6 ukuran taper shank dasar termasuk #30, #35, #40, #45,

    #50, dan #60. Mesin yang lebih besar menggunakan toolholders yang

    memiliki jumlah shank taper lebih banyak. Taper dari shank dibuat sampai

    3,5 in/ft ( atau dengan ratio 7 : 24 )

    Tabel 1. Ukuran Tapered Shank

    2.Type flens

    Flens memungkinkan toolholders untuk dicengkram oleh

    cengkeram perkakas atau poros mesin. Ada dua jenis yang biasa

    digunakan yaitu V- flens dan BT flens. V flens biasa disebut sebagai

    caterpillar V flens. Meraka menggunakan ulir dengan ukuran inchi

    untuk tombol resensi yang dipakai untuk memegang perkakas pemotong

    dengan ukuran inchi, BT flens mempunyai ulir metris dengan tombol

    resensi tetapi adaptor dapat dirancang untuk mengakomodasi perkakas

    pemotong dengan ukuran inchi yang bermacam macam.

  • 8/11/2019 Praktikum CNC - Milling

    11/20

  • 8/11/2019 Praktikum CNC - Milling

    12/20

    7

    G-code untuk mesin CNCMilling

    Tabel 2. G-code untuk mesin CNCMilling

  • 8/11/2019 Praktikum CNC - Milling

    13/20

    8

    III.PERALATAN YANG DIGUNAKAN

    1. Mesin CNC Milling.

    Gambar 2. Mesin CNC Milling

    2. Kompresor angin.

    Gambar 3. Kompresor angin

    3. Chuck.

    Gambar 4. Chuck

  • 8/11/2019 Praktikum CNC - Milling

    14/20

    9

    4. Kunci chuck.

    Gambar 5. Kunci chuck

    5.

    Bantalan step.

    Gambar 6. Bantalan step

    6. Klamping.

    Gambar 7. Klamping

  • 8/11/2019 Praktikum CNC - Milling

    15/20

    10

    7. Arbor untuk pemegang tool.

    Gambar 8. Arbor untuk pemegang tool

    8.

    Tool End-Mill ukuran diameter 10 mm.

    Gambar 9. ToolEnd-Mill

    9. Axial preset gauge.

    Gambar 10.Axial preset gauge

  • 8/11/2019 Praktikum CNC - Milling

    16/20

    11

    10.Jangka sorong.

    Gambar 11. Jangka sorong

    11.Work piece( benda kerja) berupa aluminium yang sudah dilakukan proses

    pemesinan turning.

    Gambar 12. Work piece

    IV. LANGKAH KERJA

    1. Siapkan benda kerja dan alat-alat yang akan digunakan..

    2. Siapkan tool yang akan digunakan (end mill).

    3. Nyalakan mesin CNC milling dan apabila mesin baru di nyalakan

    panaskan mesin tersebut terlebih dahulu.4. Disain bagian benda kerja yang akan dibuat dan buat kode G dengan disain

    yang ditentukan, sesuai dengan buku panduan praktikum.

    5. Pasangkan ragum pada bagian meja mesin CNC milling, pasang bantalan

    step, klamping dan baut pada ragum, lalu atur kepresisian tempat chuck

    yang akan dilakukan pemesinan, setelah lurus maka kencangkan baut pada

    klamping.

  • 8/11/2019 Praktikum CNC - Milling

    17/20

    12

    6. Pasang benda kerja (work piece) pada posisi berdiri pada chuck, (karena

    bagian atas yang akan dilakukan pemesinan), kencangkan dengan benar

    jangan sampai kendur karena akan membuat hasil tidak presisi dan

    membahanyakan bagian mesin lainnya dan operator apabila terlepas .

    7. Selanjutnya benda kerja ditentukan kelurusannya dengan menggunakan

    Axial Preset Gauge yang jarumnya akan bergerak ketika terjadi

    ketidaklurusan.

    8. Cari blok program yang kosong, tekan input, kemudian pilih program

    untuk disimpan di dalam memory, agar ketika akan digunakan kembali

    tinggal membukanya kembali , lalu masukan code G yang telah dibuat

    kedalam blok program yang telah ditentukan.

    Code G sebagai berikut :

    G00 G90 G80 G40 G17 ; (tekan tombol EOB sehingga pointer berpindah

    ke baris berikutnya dan memunculkan tanda ;) atau ( seperti fungsi enter )

    (ENMILL 10);

    S2000 M3 ;

    M8 ;

    G54 ;

    X0.Y0. ;

    G00 Z25.;

    X-10.5 Y-10.5 ;

    Z2.;

    G01 Z-15. F150 ;

    Y10.5 F200.;

    X10.5 ;Y-10.5

    X-10.5;

    G00 Z25. ;

    M19 ;

    G91 G00 G28 Z0. ;

    M2 ;

    %

  • 8/11/2019 Praktikum CNC - Milling

    18/20

  • 8/11/2019 Praktikum CNC - Milling

    19/20

    14

    Gambar 14. Hasil pemesinan dengan mesin cnc milling

    V. KESELAMATAN KERJA

    1.

    Praktikan diharuskan memakai baju lab.

    2.

    Praktikan diharuskan memakai sepatu.

    3. Tidak boleh sembarangan menekan tombol mesin CNC.

    4. Tidak boleh memasukkan anggota badan pada saat mesin sedang berjalan,

    karena mesin bergerak dengan otomatis.

    5. Spindel harus dalam kondisi berhenti apabila ingin menyentuh benda kerja,

    atau tool.

    6. Selalu mengeratkan perkakas (tool) dan benda kerja dengan baik dan kuat

    agar pada saat pemesinan berlangsung benda kerja dan tool tidak terlepas.

    7.

    Apabila sedang mengatur material, kondisi mesin harus dalam kondisi

    manual mode.

    8. Hendaklah menanyakan hal-hal yang kurang jelas pada teknisi CNC, agar

    keselamatan kerja tetap terjaga.

  • 8/11/2019 Praktikum CNC - Milling

    20/20

    VI. KESIMPULAN

    1. Sebelum dilakukan proses cutting, posisi mata potong harus diatur terlebih

    dahulu sehingga berada di posisi 0,0 dengan benda kerja.

    2.

    Posisi mata potong yang 0,0 bisa diingat oleh mesin dengan menggunakan

    program teach, sehingga posisi mata potong bisa dirubah.

    3.

    Pengaturan offset antara benda kerja dengan mata potong harus

    diperhatikan dengan sangat teliti terutama jika menggunakan tool changer.

    4. Sebelum melakukan proses pemotongan, bisa dilakukan dry run sehingga

    tingkat kesalahan kecil.

    5. Proses Pemotongan tidak selalu harus memakai coolant, tergantung

    material yang dipakai dan kecepatan makan.