Praktikum Alkalimetri Dan Asidimetri

download Praktikum Alkalimetri Dan Asidimetri

of 4

description

gsdaetyuiopioiljkvghjfnmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmghdfgsdxczczxzdsdsdfsd

Transcript of Praktikum Alkalimetri Dan Asidimetri

Praktikum Alkalimetri dan Asidimetri Tujuan percobaan : 1. menentukan normalitas larutan standar 2. memahami pemakaian indikator 3. mengenal cara analisa kuantitatif dengan metode titrimeri 4. menentukan kadar asam asetat dalam cuka perdaganganCara kerja :- Membuat larutan standar1. Timbang 0,63 gram asam oksalat dihidrat dan dilarutkan ke dalam labu ukur 100 ml dengan air suling hingga batas tanda.2. Ambil 10 ml larutan NaOH dan masukkan ke dalam erlenmeyer serta teteskan 2-3 tete indikator PP.3. Titrasi larutan NaOH dengan larutan asam oksalat.4. Lakukan 3x dan hitung normalitas larutan NaOH sebagai larutan standar sekunder.

-Menentukan kadar asam asetat dalam cuka perdagangan 1. Encerkan 5ml larutan cuka perdagangan dalam labu ukur hingga 50ml2. Pipet 10-15 ml larutan tersebut dan masukkan ke dalam erlenmeyer,lalu teteskan 2-3 tetes indikator PP3. Titrasi dengan larutan NaOH yang telah distandarisasi4. Lakukan 3x dan hitung kadar asam asetat dalam cuka perdagangan

>Dasar Teori Titrasi adalah proses penentuan banyaknya suatu larutan dengan konsentrasi yang diketahui dan diperlukan untuk bereaksi secara lengkap dengan sejumlah contoh tertentu yang akan dianalisis. Contoh yang akan dianalisis dirujuk sebagai yang tak diketahui. Prosedur analitis yang melibatkan titrasi dengan larutan-larutan yang konsentrasinya diketahui disebut analisis volumetric (Keenan, 1980). Asidimetri adalah analisis volumetrik yang menggunakan larutan baku asam untuk menentukan jumlah basa yang ada. Alkalimetri adalah analisis volumetrik yang menggunakan larutan baku basa untuk menentukan jumlah asam yang ada (Daintith, 1997). Titrasi adalah penambahan yang sangat hati-hati dari satu larutan ke yang lain dengan cara buret. Buret secara akurat mengukur volume larutan yang dibutuhkan untuk bereaksi dengan jumlah yang secara hati-hati diukur dari zat lain yang terlarut. Ketika volume yang tepat telah tercapai, indikator perubahan warna dan operator menghentikan aliran dari buret tersebut. Fenolftalein adalah indikator khas untuk titrasi asam-basa, tidak berwarna dalam larutan asam dan merah muda dalam larutan basa (Peters, 1990). Proses titrasi digunakan dalam penentuan analitis banyak, termasuk melibatkan reaksi asam-basa. Indikator adalah zat yang digunakan untuk sinyal ketika titrasi tiba di titik dimana reaktan kimia sama, seperti yang didefinisikan oleh persamaan reaksi. Larutan standar adalah larutan dengan konsentrasi tepat ditentukan. Awalnya konsentrasi larutan standar ditentukan dari jumlah yang ditimbang dari sebuah standar primer, bahkan kimia referensi yang sangat dimurnikan. Larutan standar dapat dibuat dari salah satu dari dua cara;1. Standar primer yang ditimbang dengan hati-hati, dilarutkan, dan diencerkan akurat untuk volume yang diketahui. Konsentrasi dapat dihitung dari data.2. 2. Larutan dibuat untuk perkiraan konsentrasi dan kemudian dibakukan oleh titrasi kuantitas akurat ditimbang dari standar primer (Weiner, 2010).

>Data/Pengamatan dan Hasil Percobaan : Membuat larutan standarSetelah dilakukan penimbangan, berat asam oksalat yang digunakan ialah 0,627 gram.Normalitas larutan asam oksalat = g/Mr x 1000/100 = 0,627/126 x 1000/100 = 0,049 M = M x valensi = 0,049 x 2 = 0,098 NTitrasi

Titrasi 1 Volume NaOH(ml) = 10 Vol asam oksalat = 10,850 ml Normalitas NaOH : V1.N1 = V2.N2 10.N1 = 10,85.0,098 N1 = 0,106 NTitrasi 2Volume NaOH(ml) = 10Vol asam oksalat = 11 mlNormalitas NaOH : V1.N1 = V2.N210.N1 = 11.0,098N2 = 0,107 N

Titrasi 3Volume NaOH(ml) = 10Vol asam oksalat = 10,250 mlNormalitas NaOH : V1.N1 = V2.N2 10.N1 = 10,25.0,098 N1 = 0,100 NN. NaOH rata-rata = 0,104 N

Pengamatan, Persamaan Reaksi dan Perhitungan :H2C2O4.2H2O(S) + 2NaOH(aq) Na2C2O4 (aq) + 4H2O(l)NaOH ketika diteteskan dengan PP akan berubah warna menjadi warna pink.Ketika di titrasi dengan larutan asam oksalat dihidrat berubah warna menjadi putih bening.

Menentukan kadar asam asetat dalam cuka perdagangan:TitrasiTitrasi 1Vol.larutan cuka = 10 mlVol.NaOH = 7,2 mlKadar asam asetat :

V.NaOH x N.NaOH x BE CH3COOH ------------------------------------------ X FP X 100%1000 x V.CH3COOH yang diambil= 7,2 x 0,104 x 60/1 --------------------- X 50/5 X 100/25 X 100% 1000 x 10= 17,971 % b/v

Titrasi 2Vol.larutan cuka = 10 mlVol.NaOH = 6,9 mlKadar asam asetat :V.NaOH x N.NaOH x BE CH3COOH ------------------------------------------ X FP X 100%1000 x V.CH3COOH yang diambil= 6,9 x 0,104 x 60/1 --------------------- X 50/5 X 100/25 X 100% 1000 x 10= 17,222 % b/v

Titrasi 3Vol.larutan cuka = 10 mlVol.NaOH = 6,9 mlKadar asam asetat :

V.NaOH x N.NaOH x BE CH3COOH ------------------------------------------ X FP X 100%1000 x V.CH3COOH yang diambil= 6,9 x 0,104 x 60/1 --------------------- X 50/5 X 100/25 X 100% 1000 x 10

= 17,222 % b/v

Rata-rata = 17, 471 % b/v

Pengamatan, Persamaan Reaksi dan Perhitungan :CH3COOH (aq) + NaOH(aq) NaCH3COOH (aq) + H2O(l)Ketika asam asetat dalam cuka perdagangan diteteskan PP, warna tetap putih, bening. Ketika dititrasi dengan larutan NaOH, warna berubah ,menjadi pink.

>Pembahasan Pada praktikum kali ini, praktikan membuat larutan standar dan menentukan kadar asam asetat dalam cuka perdagangan. Titik akhir titrasi ialah titik dimana setelah penambahan setetes demi setetes larutan ke larutan lain, tepat berubah warna ketika diaduk/digoyang-goyangkan. NaOH merupakan larutan baku sekunder sehingga peru distandarisasi dengan asam oksalat dihidrat yang merupakan larutan baku primer. Ini dikarenakan NaOH bersifat higroskopis dan tidak stabil. Syarat senyawa dapat dijadikan standar primer : kemurnian 100%, bersifat stabil pada suhu kamar dan suhu pemanasan karena biasanya standar primer dipanaskan dahuu sebelum ditimbang, tersedia di mana-mana, memiliki berat molekul (Mr) yang tinggi, hal ini untuk menghindari kesalahan relative pada saat menimbang. Perlu diperhatikan, saat meneteskan PP, larutan yang telah diteteskan harus segera dititrasikan, karena jika terlalu lama didiamkan, maka larutan itu akan terkontaminasi dengan udara, warna yang semula oink ketika dteteskan PP akan menjadi pudar. Asam oksalat dihidrat dan asam asetat dalam cuka perdagangan perlu diencerkan dahulu agar titrannya tidak terlalu banyak dan tidak terlalu pekat.Reaksi dalam pembuatan larutan standar :H2C2O4.2H2O(S) + 2NaOH(aq) Na2C2O4 (aq) + 4H2O(l)Reaksi dalam penentuan kadar asam cuka :CH3COOH (aq) + NaOH(aq) NaCH3COOH (aq) + H2O(l) Percobaan 1 merupakan asidimetri, menggunakan larutan baku asam untuk menentukan jumlah basa yang ada. Percobaan 2 merupakan alkalimetri, menggunakan larutan baku basa untuk menentukan jumlah asam yang ada.

>KesimpulanNormalitas NaOH = 0,104 NKadar asam asetat = 17,471 % b/vIndikator PP memiliki trayek pH 8,3 10Percobaan 1 (pembuatan larutan standar) = asidimetriPercobaan 2 (penentuan kadar asam cuka) = alkalimetri

>PustakaDaintith, J.,1997, Kamus Lengkap Kimia, 7, 17, Erlangga, JakartaKeenan, Charles W., 1980, Ilmu Kimia untuk Universitas, Edisi VI, 422, Erlangga, JakartaPeters, Edward I., 1990, Introduction to Chemical Principles, 5 th edition, 394, Saunders College Publishing, USAWeiner, Susan A., 2010, , Introduction to Chemical Principles, 7 th edition, 268, Cengage Learning, USA