PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

97
PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID PELARIS DI PASAR GEMBRONG BARU JAKARTA PUSAT Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag.) Oleh: Zudha Surya Prasetya 1113034000117 PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/2020 M

Transcript of PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

Page 1: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID

PELARIS DI PASAR GEMBRONG BARU JAKARTA PUSAT

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Agama (S.Ag.)

Oleh:

Zudha Surya Prasetya

1113034000117

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/2020 M

Page 2: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID

PELARIS DI PASAR GEMBRONG BARU JAKARTA PUSAT

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Agama (S.Ag.)

Oleh:

Zudha Surya Prasetya

NIM: 111303400017

Pembimbing

Muslih, M.Ag

NIP: 19721024 200312 1 002

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H /2020 M

Page 3: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

dc

PENGESAHAN SIDANG MUNAQASYAH

Skripsi yang berjudul PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR'AN SEBAGAI WIRID PELARIS DI PASAR GEMBRONG BARU JAKARTA PUSAT telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 27 Juli 2020. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag) pada Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir.

Jakarta, 14 Agustus 2020

Sidang Munaqasyah Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,

Dr. Eva Nugraha, M.Ag

Aktobi Ghozali, MA. NIP. 19710217 199803 1 002 NIP. 19730520 200501 1 003

Anggota,

Penguji I, Penguji II,

Moh. Anwar Syarifuddin, M.A.

Dr. M. Suryadinata, M.Ag NIP. 19720518 199803 1 003 NIP. 19600908 198903 1 005

Pembimbing,

Muslih Nur Hassan, Lc, M.Ag NIP. 19721024 200312 1 002

Page 4: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …
Page 5: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

i

ABSTRAK

Zudha Surya Prasetya (1113034000117)Praktik Pembacaan Ayat Al-Qur’an Sebagai Wirid Pelaris Di PasarGembrong Baru Jakarta Pusat.

Skripsi ini membahas mengenai Ayat-ayat al-Qur’an yang digunakansebagai pelaris. Al-Qur’an berbicara banyak mengenai persoalan hidup.Salah satunya tentang berdagang atau berniaga. Dalam berdagang sudahdijelaskan bahwa ada cara berdagang secara Islami. Namun dalamberdagang, tidak jarang juga manusia menginginkan hasil yang cepat dantidak mau rugi sehingga menjadikan persaingan di dunia perdagangan.Persaingan yang ketat ini, menimbulkan suatu permasalahan dalammemenuhi kebutuhan sehari-hari. Sehingga beberapa masyarakat tidakjarang memilih dan menghalalkan berbagai cara untuk memenuhikebutuhan sehari-harinya.

Seperti halnya dengan cara meminta pelarisan untuk usahanya agarterhindar dari hal yang membahayakan seperti gangguan jin dan selaludilancarkan rezekinya. Tentunya, dalam hal ini ada yang tetapmenggunakan cara yang sesuai dengan hukum syariat dan ada pula yangmenyimpang dari hukum syariat. Fenomena semacam ini merupakansesuatu yang umum terjadi dan banyak di gunakan di kalangan pedagang.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research) denganmelakukan beberapa pertanyaan kepada responden yang kemudian datadiolah untuk dianalisis kemudian dikorelasikan antara dampak dengantafsiran terhada ayat yang digunakan.

Hasil temuan yaitu terdapat beberapa ayat dan surah yang bisadigunakan sebagai wirid pelaris seperti Bacaan Basmallah, Surah al-Fatihah, Ayat Kursi, Surah al-Baqarah ayat 285-286, Surah al-Insyirah,Surah Mu’awadziatain.

Peneliti juga menyimpulkan bahwa adanya korelasi antara dampak dantafsir yang saling berkaitan meskipun tidak secara langsung yangmengarah kepada pelaris itu sendiri namun makna dari beberapa kataseperti permohonan dan permintaan kepada Allah SWT. Kita sebagaimanusia meyakini bahwa Allah itu maha pemberi, pengasih, danpenyayang.

Kata Kunci: Jimat, Wirid, Pelaris, Keberkahan.

Page 6: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

ii

KATA PENGANTAR

بسم الله الرحمن الرحيم

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dankaruniaNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsidengan Judul “Praktik Pembacaan Ayat Al-Qur’an Sebagai WiridPelaris Di Pasar Gembrong Baru Jakarta Pusat”. Shalawat dan salamsenantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW yang mengantarkan manusiadari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang ini. Penyusunanskripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat gunamencapai gelar Sarjana Agama di Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa

dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Oleh karena itu,

penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Amany Burhanuddin Umar Lubis, MA, selaku Rektor

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Yusuf Rahman, MA, selaku Dekan Fakultas Ushuluddin

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Eva Nugraha. MAg, selaku ketua program studi Ilmu

Al- Qur’an dan Tafsir, serta Bapak Fahrizal Mahdi, Lc. MIRKH, selaku

sekretaris program studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir.

4. Dosen pembimbing skripsi penulis, yakni bapak Muslih, Lc,

M.Ag. yang senantiasa membimbing, memberi arahan dan masukan

kepada penulis dalam melakukan penelitian, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

5. Dosen penasehat akademik, yakni Bapak Kusmana, Ph.D. yang

telah memberikan masukan dan motivasi kepada penulis selama penulis

belajar di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

iii

6. Seluruh Bapak/Ibu dosen Fakultas Ushuluddin dan Filsafat yang

telah memberikan pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa

perkuliahan.

7. Seluruh staf jurusan dan fakultas yang turut membantu mengurusi

terkait adminstrasi penulis.

8. Penulis sampaikan terima kasih kepada teman seperjuangan

Abd.Rahman Faris Rasyid, M.Fadel edrid, Rio Anjasmara, Fikri Maulana

Hakim, Much. Hamim, Didi Maldini, Ubaidillah, Salman al-Farisi dan

seluruh keluarga besar Tafsir Hadis angkatan 2013 yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu namanya.

9. Kedua orang tua, ayahanda tercinta Suliyanto dan ibunda tersayang

Karmi yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil serta

doa yang tiada henti-hentinya kepada penulis.

10. Istri Tercinta dan Mertua Ibu Sutiani dan Bapak Sukis yang telah

menyemangati dan mendoakan penulis.

11. Tidak lupa Adik-adik penulis yang telah menyemangati dan

mendoakan penulis agar segera menyelesaikan masa studi.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang di miliki

penulis. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan

semua pihak khususnya dalam bidang Ilmu al-Qur’an dan Tafsir.

Jakarta, 12 Juni 2020

Penulis,

Zudha Surya Prasetya

Page 8: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

iv

PEDOMAN TRANSLITERASI

Keputusan bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor: 158 tahun 1987 dan Nomor: 0543 b/u/1987

1. Padana Aksara

Berikut adalah daftar aksara Arab dan padanannya dalam aksara latin:

HurufArab

Huruf Latin Keterangan

ا Tidak dilambangkan

ب B Be

ت T Te

ث ṡ es dengan titik atas

ج J Je

ح ḥ ha dengan titik bawah

خ Kh ka dan ha

د D De

ذ Ż zet dengan titik atas

ر R Er

ز Z Zet

س S Es

ش Sy es dan ye

ص ṣ es dengan titik bawah

ض ḍ de dengan titik bawah

ط ṭ te dengan titik bawah

ظ ẓ zet dengan titik bawah

Page 9: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

v

ع „ Koma terbalik di atas hadap kanan

غ Gh ge dan ha

ف F Ef

ق Q Qi

ك K Ka

ل L El

ـم M Em

ن N En

و W We

ه H Ha

ء ‟ Apostrof

ي Y Ye

2. Vokal

Vokal dalam bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari

vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. Untuk

vokal tunggal, ketentuan alih aksaranya adalah sebagai berikut:

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

ـــ A Fathah

ـــ I Kasrah

ـــ U Dammah

Adapun untuk vokal rangkap, ketentuan alih aksaranya adalah sebagai

berikut:

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

ـــ ي Ai a dan i

ـــ و Au a dan u

Page 10: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

vi

3. Vokal Panjang

Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam bahasa Arab

dilambangkan dengan harakat dan huruf, yaitu:

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

ا Ᾱ a dengan topi di atas

ي Ī i dengan topi di atas

و Ū u dengan topi di atas

4. Kata Sandang

Kata sandang, yang dalam sistem aksara Arab dilambangkan dengan

huruf, yaitu dialihaksarakan menjadi huruf /l/, baik diikuti huruf

syamsiyah maupun huruf kamariah. Contoh: al-rijāl bukan ar-rijāl, al-

dīwān bukan ad-dîwân.

5. Syaddah (Tasydīd)

Syaddah atau tasydīd yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan

dengan sebuah tanda (ـــ) dalam alih aksara ini dilambangkan dengan

huruf, yaitu dengan menggandakan huruf yang diberi tanda syaddah itu.

Akan tetapi, hal ini tidak berlaku jika huruf yang menerima tanda syaddah

itu terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyah.

Misalnya, kata ( ورةلضرا ) tidak ditulis ad-darūrah melainkan al-darūrah,

demikian seterusnya.

6. Ta Marbūtah

Berkaitan dengan alih aksara ini, jika huruf ta marbûtah terdapat pada kata

yang berdiri sendiri, maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf

/h/ (lihat contoh 1 di bawah). Hal yang sama juga berlaku jika tamarbûtah

tersebut diikuti oleh kata sifat (na‘t) (lihat contoh 2). Namun, jika huruf ta

Page 11: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

vii

marbūtah tersebut diikuti kata benda (ism), maka huruf tersebut

dialihaksarakan menjadi huruf /t/ (lihat contoh 3).

No Kata Arab Alih Aksara

1 قةیرط Tarīqah

2 ةیلإسلامالجامعة ا al-jāmī’ah al-islāmiyyah

3 دلوجواة حدو wahdat al-wujūd

7. Huruf Kapital

Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam

alih aksara ini huruf kapital tersebut juga digunakan, dengan mengikuti

ketentuan yang berlaku dalam Ejaan Bahasa Indonesia (EBI), antara lain

untuk menuliskanpermulaan kalimat, huruf awal nama tempat, nama

bulan, nama diri, dan lain-lain. Jika nama diri didahului oleh kata sandang,

maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri

tersebut, bukan huruf awal atau kata sandangnya. Contoh: Abū Ḥāmid al-

Ghazālī bukan Abū Ḥāmid Al-Ghazālī, al-Kindi bukan Al-Kindi.

Beberapa ketentuan lain dalam EBI sebetulnya juga dapat diterapkan

dalam alih aksara ini, misalnya ketentuan mengenai huruf cetak miring

(italic) atau cetak tebal (bold). Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis

dengan cetak miring, maka demikian halnya dalam alih aksaranya,

demikian seterusnya.

Berkaitan dengan penulisan nama, untuk nama-nama tokoh yang berasal

dari dunia Nusantara sendiri, disarankan tidak dialihaksarakan meskipun

akar katanya berasal dari bahasa Arab. Misalnya ditulis Abdussamad al-

Palimbani, tidak ‘Abd al- Samad al-Palimbānī; Nuruddin al-Raniri, tidak

Nūr al-Dīn al-Rānīrī.

Page 12: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

viii

8. Cara Penulisan Kata

Setiap kata, baik kata kerja (Fi‘il), kata benda (Isim), maupun huruf

(Ḥarfu) ditulis secara terpisah. Berikut adalah beberapa contoh alih aksara

atas kalimat-kalimat dalam bahasa Arab, dengan berpedoman pada

ketentuan-ketentuan di atas

Kata Arab Alih Aksara

ت مرضات ت tabtagī marḍāta

ة ايمانكم تحل taḥillata aimānikum

حديثا ازواجھ azwājihī ḥadīṡā

ن وصا المؤمن wa ṣāliḥu al-mu`minīn

نكن مسلمت م mingkunna muslimātin

Penulisan nama orang harus sesuai dengan tulisan nama diri mereka.

Nama orang berbahasa Arab tetapi bukan asli orang Arab tidak perlu

dialihaksarakan. Contoh: Nurcholish Madjid, bukan Nūr Khālis Majīd;

Mohamad Roem, bukan Muhammad Rūm; Fazlur Rahman, bukan Fazl al-

Rahmān.

Page 13: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 STRUKTUR ORGANISASI PASAR GEMBONG BARU...31

Page 14: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Qur’an merupakan Petunjuk bagi setiap umat muslim di dunia.1 al-

Qur’an juga menegaskan bahwa hanya dengan berpegang teguh pada al-

Qur’an agar bisa sukses di dunia dan di akhirat. Upaya menjadikan al-

Qur’an sebagai pedoman hidup tidak akan berarti tanpa tahu akan isi

kandungan dan maknanya. Oleh karena itu sebagai umat muslim wajib

dituntut untuk mempelajari isi dalam al-Qur’an. Sehingga mengerti

petunjuk-petunjuk di dalamnya.

Al-Qur’an berbicara banyak mengenai persoalan hidup. Salah satunya

tentang berdagang atau berniaga. Dalam kehidupan Ini, banyak sekali

cara-cara manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Yaitu dengan

berdagang. Dalam sejarahnya, Nabi Muhammad SAW dan istrinya serta

para sahabat nabi adalah para pedagang. Sebagai umat muslim sudah tidak

heran lagi jika mental berdagang telah melekat pada diri kita.

Islam memang menghalalkan usaha perdagangan, perniagaan atau jual

beli. Namun tentu saja untuk orang yang menjalankan usaha perdagangan

diharuskan seperti yang dicontohkan oleh Rasullulah SAW. Dalam hadis

Rasullah SAW dijelaskan bahwa berdagang merupakan 9 dari 10 pintu

utama masuknya rizki. Hadist riwayat yang menguatkannya ada dalam Al-

Mughni 'an Hamlil Asfar, Al-Hafizh Al-Iraqi pada hadist no. 1576 yang

berbunyi:

ة ق ز الر ار ش ع أ ة ع س ا ت ه ي ـف ن إ ف ة ار ج الت ب م ك ي ل ع 1 Fazlur Rahman, “ Tema Pokok al-Qur’an terjemahan anas mahyuddin”

(Bandung:Pustaka, 1996), cet. Ke II, 1.

Page 15: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

2

"Hendaklah kalian berdagang karena berdagang merupakan sembilan darisepuluh pintu rizki."

Dan juga Allah berfirman dalam Surah Al-Fathir:29:

لون كتاب الله وأقاموا الصلاة وأنـفقوا مما رزقـناهم سرا وعلانية يـرجون إن الذين يـتـتجارة لن تـبور

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah danmendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kamianugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan,mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi”.2

Pada ayat ini Allah Menjelaskan Bahwa orang-orang yang selalu

membaca al-Quran dan mengamalkan isinya, mengerjakan salat yang

diwajibkan pada waktunya, sesuai dengan cara yang telah ditetapkan, dan

dengan penuh ikhlas dan khusyuk, menafkahkan harta bendanya tanpa

berlebih-lebihan dengan ikhlas tanpa ria, baik secara diam-diam atau

terang-terangan, Maka itu pedagang yang tidak merugi.3 Karena ketaatan

dalam menjalankan usaha kemudian didampingi dengan beribadah di

dunia. Maka akan menjadi suatu keberkahan yang diberikan oleh Allah.

Sudah dijelaskan bahwa cara berdagang itu harus seperti yang

dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Namun dalam berdagang, tidak jarang

manusia menginginkan hasil yang cepat dan tidak mau rugi sehingga

menjadikan persaingan di dunia perdagangan. Persaingan yang ketat ini,

menimbulkan suatu permasalahan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Sehingga beberapa masyarakat tidak jarang memilih dan menghalalkan

berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Seperti halnya dengan cara meminta pelarisan untuk usahanya agar

terhindar dari hal yang membahayakan seperti gangguan jin dan selalu

dilancarkan rezekinya. Tentunya, dalam hal ini ada yang tetap

2 Depag RI, “Al-Qur’an dan Terjemahnya”. (Bandung: CV. J-Art 2004), 494-495.3 Sulidar, “Seri Tafsir Tematik (Tafsir Maudhu’i) Al-Quran Perdagangan yang

Tidak Akan Merugi”, jilid 11, 13.

Page 16: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

3

menggunakan cara yang sesuai dengan hukum syariat dan ada pula yang

menyimpang dari hukum syariat. Cara yang menggunakan syari’at Islam

yakni dengan menggunakan surah, potongan ayat atau semacam doa

dzikir. Bukan hanya dari surah atau potongan ayat saja yang dapat

digunakan sebagai penglaris. Terdapat beragam cara yang digunakan

untuk membuat jimat penglaris. Ada yang menggunakan benda-benda

magis yang dianggap sebagai penglaris dan ada juga yang mengunakan

wirid dan dzikir amalan sehari-hari. media Ini hanya sebagai perantara

untuk memohon kepada yang maha kuasa supaya apa yang di usahakan

tercapai melalui media-media tersebut. Tentunya tetap menggunakan doa-

doa yang memposisikan Allah di atas segala-galanya.

Fenomena semacam ini merupakan sesuatu yang umum terjadi dan

banyak digunakan di kalangan pedagang. Oleh sebab itu hadir sebuah

pemahaman baru mengenai jimat yang diambil dari ayat-ayat di dalam al-

Qur’an. Hal ini menyebabkan presepsi mengenai al-Qur’an tidak hanya

sebatas petunjuk. Melainkan bahwa al-Qur-an memiliki kekuatan magis

tanpa mempertimbangkan makna dan tujuan yang terkandung di dalam-

nya.

Namun di kalangan masyarakat beranggapan bahwa kandungan surah

atau potongan ayat yang ada di dalam al-Qur’an memiliki berbagai fungsi

lain, salah satunya sebagai penglaris dalam berdagang. hal itu terlihat

dalam penggunaan surah al-Qur’an yang dianggap bisa dijadikan sebagai

penglaris dagangan. Seperti surah al-Fatihah.4 Namun, Surah tersebut

tidak terdapat arti yang mengandung kata melariskan dagangan.

Sebagai contoh :

4 Yadi Mulyadi, “Al-Qur’an Dan Jimat (Studi Living Qur’anpada MasyarakatAdat Wewengkon Lebak Banten)” (Tesis S2, Universitas Islam Negeri Syarif HidyatullahJakarta,2017 ) 158

Page 17: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

4

a. Surah al-Fatihah

ين إياك بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله رب العالمين الرحمن الرحيم مالك يـوم الدنـعبد وإياك نستعين اهدنا الصراط المستقيم صراط الذين أنـعمت عليهم غير

المغضوب عليهم ولا الضالين “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala pujibagi Allah, Tuhan seluruh alam Yang Maha Pengasih, Maha PenyayangPemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah danhanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalanyang lurus (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmatkepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan)mereka yang sesat”.

Dari ayat-ayat tersebut terlihat jelas bahwa tidak terdapat kata yang

mengandung arti melarsikan dagangan. Sehingga menimbulkan

permasalahan dalam memahami isi kandungan ayat tersebut.

Dengan memperhatikan latar belakang serta fenomena dalam

masyrakat. Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam dan fokus

pada ayat-ayat tersebut mengapa bisa dijadikan sebagai amalan dalam

melariskan dagangan. Maka itu penelitian ini akan dikaji dengan judul

“Praktik Pembacaan Ayat Al-Qur’an Sebagai Wirid Pelaris Di Pasar

Gembrong Baru Jakarta Pusat”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas fenomena semacam ini membuat

masyarakat banyak yang meyakini bahwa jika mengamalkan ayat tersebut

maka usahanya akan lancar. Terdapat beberapa bacaan dalam al-Qur’an

seperti bacaan Basmallah, Surah al-Fatihah, Ayat Kursi, Surah al-Baqarah

Ayat 285-286, Surah al-Nasyrah dan Surah Mu’awadziat. Padahal jika

peneliti lihat bahwa ayat atau surah tersebut sama sekali tidak terdapat

diksi ayat yang mengandung arti melariskan dagang. Hal ini menimbulkan

Page 18: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

5

permasalahan bagaimana sebenarnya isi kandungan ayat tersebut sehingga

bisa dijadikan sebagai jimat penglaris.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan dari identifikasi masalah yang sudah diuraikan, penulis

membatasi masalah pada penelitian ini, Oleh karena itu, penulis

membatasi masalah pada pembahasan mengenai bacaan yang tidak

mengandung arti kata melariskan dagangan seperti bacaan Basmallah,

Surah al-Fatihah, Ayat Kursi, Surah al-Baqarah Ayat 285-286, Surah al-

Nasyrah dan Surah Mu’awadziat.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan dari pembatasan masalah di atas, maka penulis rumuskan

permasalahan penelitian adalah:

a. Bagaimana korelasi pemahaman tentang ayat – ayat yang bisa

dijadikan sebagai pelaris dagangan menurut pedagang dan mufasir?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk memahami bahwa ayat al-Qur’an bukan hanya sekedar

petunjuk. Namun memiliki beragam fungsi lain dalam kehidupan.

b. Untuk mengetahui apa makna yang terkandung didalam ayat

tersebut.

c. Tujuan penelitian ini juga sebagai sumbangan akademik pada

kajian Tafsir yang berkaitan dengan jimat dan wirid.

2. Manfaat Penelitian

a. Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan dan pemahaman

pada ayat-ayat tersebut.

Page 19: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

6

b. Dapat digunakan sebagai kemaslahatan agar lebih mendekatkan

diri pada Allah SWT.

F. Kajian Pustaka

1. Skripsi karya Rusyada Nur Bani Hasyim, “Penglaris dalam

Prespektif Kyai Ilmu Hikmah” 5 skripsi S1 Fakultas Ushuluddin dan

Filsafat, UIN Sunan Ampel. Menjelaskan tentang penglaris menurut

syariat islam supaya tidak menimbulkan musyrik dan jika dilandasi

dengan syariat yang sesuai maka diperbolehkan.

2. Skripsi karya Rian Ariska, “JIMAT DALAM PERSPEKTIF

AQIDAH ISLAM (Studi pada Masyarakat Pekon Muara Tembulih

Kecamatan Ngambur Kabupaten Pesisir Barat).6 Skripsi S1 Fakultas

Ushuluddin dan Filsafat, UIN Raden Intan lampung. Menjelaskan tentang

bagaimana Kepercayaan terhadap jimat yang terjadi pada masyarakat

Pekon Muara Tembulih Kecamatan Ngambur Kabupaten Pesisir Barat

dalam perspektif aqidah Islam secara jelas bertentang dengan aqidah Islam

karena mereka lebih meyakini bahwa benda-benda tersebut memiliki

kekuatan ghaib sehingga tidak menyakini adanya kekuatan dan kekuasaan

Allah SWT.

3. Skripsi karya Agidea Sarinastiti, “Tradisi Pengalungan Jimat

Kalung Benang Pada Bayi Di Dukuh Mudalrejo Desa Kedungsari

Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus (Kajian Living Hadis)”.7 Skripsi ini

menjelaskan beberapa hal mengenai Tradisi pengalungan jimat kalung

5Rusyda Nur Bani Hasim, “Penglaris Dalam Prespektif Kyai Hikmah”, SkripsiFakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel, Surabaya, 2018.

6 Rian Ariska, “Jimat Dalam Perspektif Aqidah Islam (Studi pada MasyarakatPekon Muara Tembulih Kecamatan Ngambur Kabupaten Pesisir Barat)”, SkripsiFakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Sunan Raden Intan, Lampung, 2018.

7 Agidea Sarinastiti, “Tradisi Pengalungan Jimat Kalung Benang Pada Bayi DiDukuh Mudalrejo Desa Kedungsari Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus (Kajian LivingHadis)”, Skripsi Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang , 2018.

Page 20: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

7

benang pada bayi yang terjadi di dukuh Mudalrejo desa Kedungsari dan

Pandangan masyarakat terkait tradisi pengalungan jimat tersebut.

4. Tesis karya Yadi Mulyadi, “Al-Qur’an dan Jimat”.8Tesis S2

Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, UIN Syaif Hidayatullah. Menjelaskan

kegiatan adat dan memperlihatkan tentang barang – barang yang dianggap

memiliki unsur magic atau jimat.

5. Artikel yang ditulis oleh Anwar Mujahidin yang berjudul “Analisis

Simbolik Penggunaan Ayat-Ayat al-Qur’an Sebagai Jimat Dalam

Kehidupan Masyarakat Ponorogo”.9 Penelitian tersebut membahas

penggunaan ayat-ayat al-Qur’an sebagai jimat di masyarakat ponorogo

yang digunakan dalam berbagai praktik seperti penangkal gangguan jin,

pagar rumah, kekebalan, penglaris, serta penyubur lahan pertanian. Teori

yang digunakan penulis dalam penelitian tersebut menggunakan teori

fenomenologi, sehingga tidak mengupas secara mendalam relasi antara

teks dengan praktik.

6. Jurnal Kontemplasi karya A Rafiq Zainul Mun’im yang berjudul

“Jimat Qur’an dalam Kehidupan Bakul Sate (Sebuah Penulusuran di

Yogyakarta).10 Penelitian ini menjelaskan penggunaan jimat oleh bakul

sate yang berasal dari Madura, dalam jimat tersebut terdapat penulisan

empat ayat dalam surat Yusuf. Pendekatan yang digunakan dalam artikel

ini adalah fenomenologi.

7. Skripsi yang di tulis oleh Umi Nuriyatur Rohmah, “Penggunaan

Ayat-ayat al-Qur’an dalam Rotual Rebo Wekasan (Studi Living Qur’an di

8 Yadi Mulyadi, “Al-Qur’an dan Jimat (Studi Living Qur’an pada MasyarakatAdat wewengkon Lebak Banten)”

9 Anwar Mujahidin,“Analisis Simbolik Penggunaan Ayat-Ayat al-Qur’an SebagaiJimat Dalam Kehidupan Masyarakat Ponorogo”,Kalam: Jurnal Studi Agama danPemikiran Islam,X,Juni 2016.

10 A Rafiq Zainul Mun’im,“Jimat Qur’an dalam Kehidupan Bakul Satu (SebuahPenulusuran di Yogyakarta)”,Jurnal Kontemplasi,I,November 2013.

Page 21: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

8

Desa Sukoreno Kec. Kalisat Kab. Jember)”.11 Penelitian tersebut

menjelaskan tentang ayat-ayat al-Qur’an yang di gunakan dalam tradisi

Rabu Wekasan tidak hanya berfokus pada rajah yang di gunakan dalam

tradisi tersebut. Sehingga penelitian ini tidak menganalisis lebih dalam

pemaknaan ayat-ayat al-Qur’an yang dijadikan sebagai rajah.

8. “Analisis Matematika terhadap Jimat Numerik dan Alfabetik”12

merupakan penelitian gabungan dosen dan mahasiswa UIN Maulana

Malik Ibrahim Malang. Penelitian ini menjelaskan makna azimat dalam

perhitungan matematika, yaitu mencoba merumuskan

setiap angka yang ada dibalik huruf hijaiyah yang dijadikan

azimat.Sehingga dalam penelitian ini hanya mencari makna teks dan tidak

merelasikan dengan tindakan.

9. Jurnal karya Abd.Sani dengan judul “PASUGIHAN ORANG

BANJAR: Studi Identifikasi Prilaku dan Amaliah Pasugihan Orang Banjar

di Kalsel”.13 Beliau dosen Fakultas Ushuluddin dan humaniora IAIN

Antasari. Jurnal ini Menjelaskan tentang cara untuk melariskan dagangan.

Dari cara ghaib sampai cara islami.

10. Jurnal karya Fathurrosyid dengan judul “Tipologi Ideologi Resepsi

Al Quran Di Kalangan Masyarakat Sumenep Madura”.14 Dalam jurnal ini

di jelaskan banyaknya amalan yang di gunakan dalam melakukan segala

hal dalam kehidupan. al Quran juga di resepsi dan di ekspresikan sebagai

kitab suci yang memuat unsur keindahan.sehingga dapat di jadikan

Azimat, bahkan tidak jarang sekali masyarakat Sumenep menjadikan al

11 Umi Nuriyatur Rohmah, “Penggunaan Ayat-ayat al-Qur’an dalam Ritual ReboWekasan(Studi Living Qur’an di Desa Sukoreno Kec. Kalisat Kab. Jember)”, SkripsiFakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga, 2014.

12 Abdussakir, dkk, “Analisis Matematika terhadap Jimat Numerik danAlfabetik”, UIN Maulana Malik Ibrahim, malang, 2011.

13 Abd. Sani ,“ PASUGIHAN ORANG BANJAR: Studi Identifikasi Prilaku danAmaliah Pasugihan Orang Banjar di Kalsel”, Banjarmasin, November, 2013. Vol 2.no.2.

14 Fathurrosyid,“ Tipologi Ideologi Resepsi Al Quran Di Kalangan MasyarakatSumenep Madura”, el Harakah Vol.17 No.2 Tahun 2015.

Page 22: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

9

Quran sebagai kitab suci yang mempunyai kekuatan magic, sehingga

dijadikan sebagai instrumen mistis dan ritus (resepsi fungsional).

G. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian sangat penting dalam suatu penelitian. Karena

metodologi seperti yang diungkapkan oleh Koentjara ningrat bahwa

metode penelitian adalah sebuah rumusan yang terdiri dari beberapa

langkah-langkah yang diuraikan dalam urutan- urutan tertentu yang dapat

dijadikan sebagai acuan dalam melakukan suatu kegiatan penelitian".15

Adapun langkah-langkah tersebut sebagai berikut :

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field reserch) yaitu

penelitian yang dilakukan dengan mengangkat data yang ada di lapangan

dan relevan untuk dikaji.16

Dalam hal ini penulis mengumpulkan data yang diperlukan yakni

bagaimana kepercayaan dan pemahaman pedagang pasar cempaka putih

terkait ayat atau surah al-Qur’an yang digunakan sebagai jimat pelaris

2. Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan

bagaimana sesuatu yang dirasakan.

Dalam hal ini penulis ingin mengetahui apa pengaruhnya dalam

penggunaan ayat atau surah al-Qur’an sebagai jimat pelaris dagangan.

3. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah seluruh pedagang/objek yang terkait untuk diteliti.17

15 Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: Gramedia,2005),cet. Ke V, h. 7.

16 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek,(Jakarta:Bhineka Cipta, 2007), cet ketujuh, h. 105.

Page 23: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

10

b. Sampel

Sampel merupakan perwakilan dari populasi yang diteliti atau

diwawancarai dalam suatu penelitian.

Karena pedagang yang menggunakan al-Qur’an sebagai jimat tidak

banyak maka peneliti hanya mengambil 8 pedagang yang menurut peneliti

memiliki pengetahuan mendalam terkait masalah penelitian.

4. Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan

sistematik dan teratur untuk melihat fenomena-fenomena yang akan di

selidiki baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis observasi pertisipan,

dimana peneliti turut ambil bagian dalam mengetahui kehidupan orang

yang diobservasi.

b. Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi antar dua orang melibatkan

seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan

mengajukan berdasarkan tujuan tertentu.18

Dalam hal ini penulis bertujuan untuk memperoleh jawaban secara

langsung dari responden sehubungan dengan obyek penelitian. Sehingga

dapat memperoleh informasi yang valid dengan bertanya langsung dengan

responden.

5. Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif ada banyak analisis data yang dapat

digunakan. Namun demikian, semua analisis data penelitian kualitatif

17 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:Bina Aksara, Cetakan ke VII, 2008), h. 115.

18 Dedy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif,(Bandung : Pt Rosda Karya,2006), hal. 180.

Page 24: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

11

biasanya mendasarkan bahwa analisis data dilakukan sepanjang penelitian.

Dengan kata lain, kegiatannya dilakukan bersamaan dengan proses

pelaksanaan pengumpulan data.

Apabila semua data telah terkumpul, tahap selanjutnya adalah

mengolah data untuk dikorelasikan dengan tafsiran-tafsiran dari para

mufasir guna mengetahui maknanya secara mendalam dan mengambil

kesimpulan sebagai hasil dari penelitian.

H. Sistematika Penulisan

Skripsi ditulis menjadi lima bab, setiap bab terdiri dari beberapa sub

bab yang bertujuan untuk mempermudah penyusunan dan

mempelajarinya, sistematikanya sebagai berikut:

Bab pertama, di dalamnya meliputi beberapa sub bab yaitu diawali

dengan latar belakang masalah untuk memberikan penjelasan secara

akademik mengapa penelitian ini perlu dilakukan dan apa yang

melatarbelakangi penelitian ini. Masuk dalam identifikasi masalah di sini

memperjelas masalah pada latar belakang. Lanjut dengan pembatasan

masalah guna membatasi apa yang akan dibahas dalam skripsi ini.

Dilanjutkan dengan perumusan masalah, yaitu untuk mempertegas

masalah yang akan diteliti agar lebih terfokus. Setelah itu dilanjutkan

dengan tujuan dan manfaat penelitian, yakni untuk menjelaskan

pentingnya penelitian ini dilakukan. Lalu kajian pustaka memaparkan

kajian terdahulu agar tidak terjadi plagiasi kemudian disusul oleh

metodologi penelitian dalam hal ini dijelaskan mengenai metode yang

akan digunakan dalam menganalisis data yang sudah didapatkan.

Kemudian terakhir yaitu sistemaika penulisan di sini dijelaskan mengenai

seluruh bab yang akan ditulis oleh peneliti sebagai akhir dari bab ini.

Page 25: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

12

Bab Kedua, penulis akan memaparkan kajian teoritik tentang jimat, wirid dan

pelaris. Seperti pengertian umum dan macam-macam jimat. yang dibahas dalam

kajian al-Qur’an.

Bab ketiga, pembahasan berupa gambaran umum terkait pasar yang

dipakai sebagai lokasi penelitian dan profil responden yang peneliti

wawancarai.

Bab keempat, pembahasan mengenai hasil penelitian. Berupa

pemahaman al-Qur’an menurut pedagang, ayat apa saja yang digunakan

sebagai jimat penglaris dagangan, praktik penggunaan pelaris, dampak

yang dirasakan dan bagaimana korelasi antara dampak dengan tafsiran

tentang ayat tersebut.

Bab kelima, merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan yang

merupakan jawaban dari Analisis data yang telah dipaparkan dan tujuan

penelitian skripsi, serta saran penulis untuk melakukan penelitian lebih

lanjut.

Page 26: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

13

BAB II

PEMBAHASAN

A. Jimat

1. Definisi Jimat

Kata jimat berasal dari bahasa Arab yaitu “Azhimah” yang artinya

sesuatu yang dimuliakan.1 Pengertian Azimat secara umum yaitu benda

atau tulisan yang dianggap mempunyai kesaktian dan dapat melindungi

pemiliknya dan bisa juga digunakan sebagai pelarisan berdagang,

pengobatan dan sebagainya.2 Azhimah, biasa disebut rajah, jimat,

tamimah, wifiq. Azhimah ada yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, batu,

air yang mengkristal, hewan, manusia dan bahkan lainnya yang sengaja

dibuat oleh manusia atau tercipta oleh proses alam bahkan ada juga dari

alam gaib. Adapun beberapa pengertian tentang azhimah.

Menurut Islah Gusmian Jimat adalah suatu benda yang berbentuk

kertas, batu mulia, lempengan besi atau yang lainnya yang diyakini oleh

beberapa masyarakat memiliki kekuatan atau kesaktian pada pemiliknya

dengan cara atau ritual tertentu.3

Menurut John M Gobay bahwa Jimat adalah benda yang memiliki

kuasa atau dianggap sakti dan dapat memberikan perlindungan bagi

penggunanya.4

1 Mochtar Effendy, “Ensiklopedi Agama dan Filsafat”,(Palembang: UniversitasSriwijaya, 2001), 80.

2 Pengertian "Azimat", http://kbbi.web.id/laris/ , Diakses pada tanggal 06Desember 2019.

3 Islah Gusmian, “Santri dan Pemaknaan Kitab Suci: Studi Interpretatif Simbolikterhadap al-Qur`an di Pesantren Yogyakarta”, dalam Dialektika Teks Suci Agama,Strukturasi Makna agama dalam Kehidupan Masyarakat, Irwan Abdullah, et.all,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), 286.

4 John M. Gobay, “Praktek dan Strategi Setan”,(Bandung: Kalam hidup, 1999),60-63.

Page 27: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

14

Di Indonesia sendiri sudah tidak asing lagi dengan fenomena

penggunaan jimat. Masyarakat yang menggunakan jimat meyakini bahwa

jimat adalah solusi alternatif terhadap persoalan dan permasalahan dalam

hidup, sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pemakainya. Supaya

berhasil dalam menggunakan jimat pengguna harus mengikuti berbagai

syarat yang di tentukan oleh pembuat jimat. Beragam jimat yang muncul

di masyarakat yang terkait dengan pemakaian jimat nampaknya berawal

dari unsur budaya lokal yang berupa keyakinan karena adanya kesaktian

pada benda atau materi tertentu.

Meskipun lekat dengan unsur mistis dan semacamnya, namun banyak

masyarakat yang beranggapan bahwa ada jimat yang secara syari’at

Islam. Hal itu bisa diketahui dengan banyaknya penggunaan ayat-ayat

al-Qur`an yang dianggap bisa digunakan sebagai jimat. Misalnya,

pemahaman masyrakat akan ayat kursi yang dianggap mempunyai banyak

khasiat. Beragam cara untuk penggunaan ayat kursi ini contoh ditulis

dalam selembar kain atau bila digantung di atas pintu rumah dapat

menangkal masuknya jin atau setan ke dalam rumah. Dalam hal ini,

pemahaman mengenai fungsi al-Qur`an sudah tidak sebagai kitab suci

yang hanya berfungsi sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi manusia.

Tetapi, dipresepsikan sebagai teks yang mengandung kekuatan

supranatural.5

Selain membuat dan menggunakan jimat dengan menggunakan ayat-

ayat al-Qur`an, beragam cara penggunaan jimat secara syari’at Islam yaitu

mengucapkan kalimah basmalah, salawat, dan zikir, bahkan pemakai jimat

dalam ajaran kaya harta dunia, sebagai amalan dan ditambah dengan

membaca shalawat secara rutin sebanyak tujuh belas kali setiap selesai

5 Islah Gusmian, “Santri dan Pemaknaan Kitab Suci: Studi Interpretatif Simbolikterhadap al-Qur`an di Pesantren Yogyakarta” h.272.

Page 28: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

15

shalat fardhu. Praktek membuat dan menggunakan jimat dengan

menggunakan ayat-ayat al-Qur`an dan sejumlah ajaran Islam di

masyarakat yang berlangsung turun – temurun.

2. Macam-Macam Jimat

Macam-macam jimat dibagi menjadi dua kelompok yaitu: kelompok

pertama, macam-macam jimat dari masyarakat Jawa yang sudah biasa

dilakukan di masyarakat pada umumnya. Sedangkan kelompok kedua,

macam-macam jimat berdasarkan pandangan agama. Adapun

penjelasannya sebagai berikut:

a. Kelompok pertama, macam-macam jimat dari pandangan

masyarakat seperti sebilah pisau belati kecil yang diselipkan di dalam ikat

pinggang, atau batu koral kecil yang dikalungkan dengan tali di leher.

Selain itu, biasanya suatu jimat diberi tulisan, biasanya dalam bahasa Arab

dan seringkali di buat oleh kyai hikmah untuk para pengikutnya yang di

percaya memiliki kekuatan suprnatural. Jimat itu bukan hanya mengobati

tetapi juga bisa dipakai, sebagaimana umumnya jimat, sebagai jimat untuk

kekebalan atau sebagai alat sihir.6

b. Kelompok kedua, macam-macam jimat dari pandangan agama,

yaitu menggunakan al-Quran sebagai jimat. Seperti tulisan dari potongan

ayat yang ditulis di kertas, membaca ayat melalui media seperti air, garam

atau pasir semua itu yang dipercaya bisa menangkal gangguan dari jin dan

setan, 7

3. Hakikat Jimat

6 Cliffort Geertz, Abangan, Santri, Priyayi Dalam Masyarakat Jawa, h. 140.7 Agidea Sarinastiti, “Tradisi Pengalungan Jimat Kalung Benang Pada Bayi Di

Dukuh Mudalrejo Desa Kedungsari Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus (Kajian LivingHadis)”,(skripsi S1, Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang) , 33

Page 29: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

16

Jimat sepertinya telah menjadi alat yang mengiringi kehidupan manusia

di zaman yang konon telah sangat modern ini. Batu akik, ikat pinggang,

liontin, koin, tasbih, dan semacamnya, karena diyakini mampu menjadi

pelindung, mendatangkan rezeki, atau pemikat lawan jenis. benda-benda

semacam itu kini juga menjadi komoditas dagang yang laris diperjual

belikan lewat media secara bebas.

Masyarakat sesungguhnya sangat bertentangan. Di satu sisi, mereka

sangat mengagungkan jimat, namun di sisi lain, mereka juga masih

menggantungkan hidup mereka pada benda-benda yang diyakini memiliki

kekuatan tertentu, lepas darimana asal kekuatan itu. Tentu saja ini menjadi

lucu karena manusia mesti tunduk dan menghamba kepada benda-benda

mati yang tidak bisa melindungi dirinya sendiri. Mereka justru melupakan

Allah SWT, yang di atas segala-galanya.8

4. Dampak Penggunaan Jimat

Ada dua hal dampak dari penggunaan jimat, yaitu:

a. Menjerumuskan kepada apa yang dilarang agama

Secara agama telah ditetapkan bahwa sesuatu tersebut merupakan

penyebab terjadinya atau tidak terjadinya sesuatu. Namun, hal ini berbalik

dengan realita yang ada Sebagai Hal ini dipercayai bahwa segala sesuatu

terjadi bukan karena Allah. Tetapi pada apa yang kita pakai Sedangkan

suatu sebab dinilai benar secara logika jika pengalaman atau penelitian

ilmiah yang telah membuktikan bahwa sesuatu yang dipercayai tersebut

mampu memberikan pengaruh kepada sesuatu yang lain dengan pengaruh

yang nyata dan bukan sekedar sugesti. Sebagai contoh obat-obatan dari

8 Sarinastiti, Agidea “Tradisi Pengalungan Jimat Kalung Benang Pada Bayi DiDukuh Mudalrejo Desa Kedungsari Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus (Kajian LivingHadis)”, 30

Page 30: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

17

dokter yang terbukti dengan penelitian ilmiah dapat berpengaruh terhadap

penyakit tertentu maka boleh digunakan sebagai sebab, dan lain-lain.

b. Meningkatkan iman pengguna jimat tersebut

orang yang memakai jimat akan merasa lebih percaya diri jika bersama

jimatnya, hatinya akan merasa aman selama jimat tersebut masih dipakai

dan sebaliknya ia akan merasa takut, gelisah, risau bahkan gundah gulana

ketika jimatnya tertinggal atau lupa membawanya, karena beberapa jimat

memiliki ritual yang diharuskan membaca amalan atau puasa senin dan

kamis supaya tidak mengurangi kekuatan jimat tersebut.

5. Jimat dalam Islam

Islam berbicara tentang jimat Pro-kontra penggunaan jimat yang terdiri

dari ayat-ayat al-Qur’an sebenarnya sudah muncul sejak zaman

dahulu,bahkan terjadi di kalangan sahabat Rasulullah.Terdapat dua

kelompok dalam hal ini. Yaitu:

1. Kelompok pertama yaitu Abdullah bin Mas’ud dan Ibnu Abbas.

Beliau adalah sahabat nabi, Kelompok inii yang melarang penggunaan

jimat Al-Qur’an atau mengharamkannya, berlandasakan pada ayat-ayat

Al-Qur’an yang menegaskan pentingnya bergantung kepada Allah dan

larangan berbuat syirik. Rasulullah pun seperti telah disebutkan

mengatakan bahwa menggantungkan jimat merupakan perbuatan syirik

tanpa perlu penakwilan atau penafsiran lagi. Adapun hadits-hadits yang

dijadikan sebagai dasar hukum pelarangan penggunaan jimat adalah hadits

dari Uqbah bin Amir, ia berkata bahwa ia mendengar

Rasulullah SAW bersabda:

من تـعلق تميمة فلا أتم الله له ومن تـعلق ودعة فلا ودع الله له “Barang siapa yang menggantungkan (hati) pada tamimah (jimat), makaAllah tidak akan menyelesaikan urusannya. Barang siapa yang

Page 31: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

18

menggantungkan (hati) pada kerang (untuk mencegah dari “ain” yaitumata hasad atau iri), maka Allah tidak akan memberikan kepadanyajaminan”.(HR. Ahmad).9

Dalam al-Qur’an juga disebutkan pada (QS.az-Zumar: 38):

قل أفـرأيـتم ما تدعون من دون الأرض ليـقولن الله السماوات و ولئن سألتـهم من خلق الله إن أرادني الله بضر هل هن كاشفات ضره أو أرادني برحمة هل هن ممسكات

يـتـوكل المتـوكلون عليه ته قل حسبي الله رحم “Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: "Siapakah yangmenciptakan langit dan bumi?", niscaya mereka menjawab: "Allah".Katakanlah: "Maka Terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seruselain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaKu,Apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu,atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaKu, Apakah mereka dapatmenahan rahmatNya?. Katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku". kepada-Nyalah bertawakkal orang-orang yang berserah diri”.

Ayat ini menunjukan bahwa keyakinan kepada selain Allah adalah

syirik besar yang membatalkan keislaman), karena telah menyembah atau

meyakini bahwa berhala yang mendatangkan rahmat atau menolak bala.

padahal Allah maha diatas segala-galanya.

2. Sahabat Rasulullah yang “membolehkan”. kelompokini ini

dipelopori oleh aisyah dan Abdullah bin Amru bin Ash, menurut Abdullah

bin Amr bin al-Ash membolehkan menggunakan al-Quran sebagai jimat.

Dijelaskan bahwa Amru bin Ash meminta anaknya yang sudah baliqh agar

menghafal dan menulis doa di potongan kayu. Kemudian untuk anaknya

yang masih bayi beliau menulis dikertas lalu digantungkan pada anaknya.

Lebih jelasnya bahwa Abdullah bin Amr menggunakan cara itu agar

anaknya pandai menghafal bukan sebagai jimat, karena jimat ditulis di

kertas bukan pada potongan kayu, buktinya dia meminta anak-anaknya

yang besar untuks menghafalnya. Ini adalah perbuatan pribadi dari

9 Ahmad bin Hambahl, Sunan Ahmad,(Mesir: Maktabah Kamilah, tth.,), juzawwal, ah. 196.

Page 32: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

19

Abdullah bin Amr, karenanya itu tidak menjadi sebab ditinggalkannya

hadits Rasulullah SAW dan perbuatan sahabat-sahabat besar, di mana

mereka tidak melakukan apa yang dilakukan oleh Abdullah bin Amr.10

Dalam kitab Adabur Ri'ayah dikatakan: bahwa Hukumnya adalah

makruh jika menggantungkan jimat atau semacamnya yang bertuliskan

ayat al-Quran, dzikir, dan sebagainya. Begitu juga pengobatan. Juga boleh

menulis ayat al-Quran dan dzikir dengan bahasa Arab dan digantungkan di

leher yang sakit atau wanita hamil. Kemudian bila ingin dibuat obat bisa

dicelupkan ke dalam air kemudian airnya diminum dan dibuat pengobatan

(ruqyah) dengan sesuatu yang berasalah dari Al Qur’an, dzikir atau do'a.11

Dalam hal ini terjadi pro dan kontra antara beberapa sahabat dan untuk

saat ini di Indonesia sendiri para mazhab seperti Imam Hambali, Maliki,

Hanafi, dan Syafi’i memperbolehkan menggunakan jimat ini.12

Alasan ulama yang membolehkan karena ini dalam rangka tabarruk

yang syar’i dengan kalamullah dan asma’ (nama) Allah yang ada di

dalamnya.

Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata,

؛ ھ ی ف ي ـھ ن لا ف الله ر ك ذ ھ ی ا ف ا م م أ ، ف ه و ح ن و آن ر ق ھ ی ف س ی ا ل م ا م ھ ر ی غ و ائم م ت ال ق ی ل ع ت ي ف ھ ل ا ك ذ ھ

ه ر ك ذ و ھ ائ ـم أس ب ذ و ع ت ال و ھ ب ك ر ب ت ل ل ل ع ج ا ی ـم ن إ ھ ن إ ف

“Semua (hadist) yang melarang mengenai menggantung jimat yang dan

yang lainnya adalah karena tidak ada al-Quran di dalamnya (tidak

dikecualikan). Adapun apabila ada ‘penyebutan nama Allah’ maka tidak

ada larangannya. Hal tersebut dijadikan sebagai tabarruk dan ta’awwudz

dengan nama Allah.” (Fathul Bari 6/142)

10 Syaikh Abdurrahman bin Hasan, Fathul Majid Syarah Kitab Tauhid, Terj.Izzudin Karimi Lc dan Abdurrahman Nuryaman, Darul Haq, Jakarta, 2009, h. 287.

11 Rian Ariska, “JIMAT DALAM PERSPEKTIF AQIDAH ISLAM (Studi PadaMasyarakat Pekon Muara Tembulih Kecamatan Ngambur Kabupaten PesisirBarat)”,(skripsi S1, Universitas Islam Negeri Lampung) , 38

12 Rian Ariska, “Jimat Dalam Perspektif Aqidah Islam”, 38-39

Page 33: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

20

Demikian juga Al-Qurthubi menukilkan perkataan imam Malik, beliau

berkata:

ى ض ر م ل ا اق ن ع ى أ ل ع ل ج و ز ع الله اء م س ا أ ھ ی ف ي ت ال ب ت لك ا ق ی ل ع ت ب س أ ب : لا ك ال م ام م لإ ا ال ق و

ك ر ب الت ھ ج ى و ل ع

“Tidak mengapa menggantungkan (sebagai jimat) lembaran yang ada

‘nama Allah’ pada leher orang sakit untuk tabarruk.” (Tafsir Al-Qurthubi

10/319)

B. Wirid

1. Definisi Wirid

Wirid adalah amalan yang dikerjakan di dunia secara tetap dan tertib di

dunia ini, juga berupa ibadah secara tertib, termasuk dzikir yang

dikerjakan secara terus-menerus, tidak pernah ditinggalkan.adalah kata

yang sering diamalkan dan telah menyatu dalam bahasa masyarakat. Asal

kata wirid yaitu "warada" yang artinya hadir, datang, sampai. Kemudian

secara terminologi menjadi istilah untuk berzikir dan berdoa sesuai dengan

"aurad" (jamak dari kata wirid) yg datang dari Nabi SAW, para sahabat,

maupun para ulama.13

Menurut Muhammad Hasbi Asshidieqy Wirid yaitu doa yang sering

diucapkan dengan mengamalkan ayat atau surah al-Qur’an. Selain untuk

mengingat Allah hal ini juga sebagai permohonan untuk meminta suatu

keberkahan.14

2. Variasi Wirid Dalam Hadis

13 Eka Rahayuni, ”TRADISI PEMBACAAN WIRID SAKRAN (Kajian LivingQur’andi Pondok Pesantren Irsyadul „Ibadpemayung, Batanghari Jambi)” SkripsiFakultas Ushuluddin Dan Studi Agama universitas Islam Negeri Sulthan ThahaSaifuddin, Jambi, 2019. h. 34

14 Eka Rahayuni, ”TRADISI PEMBACAAN WIRID SAKRAN”. h. 34

Page 34: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

21

Adapun variasi berdasarkan ketentuan yang merujuk kepada hadis Nabitentang amaliah wirid yang disampaikan oleh beliau setiap selesaimelaksanakan sholat. Berikut amalan yang terdapat dalam Hadis15:

a. Al-Fatihah.

b. Istighfar.

c. Tasbih, Tahmid, Takbir.

d. La illaha illallah.

e. Allahuma La Mani’a lima A’Tayta.

f. Ayat Kursi.

g. Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.

h. La ilaha illallah wahdahu la syarikalahu.

3. Sumber Hukum Wirid

Ada sebuah maqalah yang mengatakan bahwa “ man laysa lahu wirdun

fahuwa qirdun”,barang siapa yang tidak wiridan, maka dia seperti monyet.

Memang jika diangan-angan salah satu kewajiban manusia adalah

mengingat Sang Khaliq. Apabila seseorang tidak pernah mengingat

(wirid) Sang Khaliq maka orang itu bagaikan seekor monyet yang tidak

tahu diri dan tidak mengerti balas budi.

Begitulah perintah Allah swt dalam suarat an-Nisa’ ayat 103

diterangkan:

Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di

waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring.

15 Mubarak, Akhmad Sagir, “Tradisi Wiridan Masyarakat Banjar Sesudah Salat Fardu:Studi Varian dan Rujukan” Malaysian Journal of Social Sciences and Humanities(MJSSH) Volume 5, Issue 1, 2020 h. 90

Page 35: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

22

Secara perlahan, melatih membiasakan wirid dapat dimulai dari hal

yang paling kecil dan sederhana.16 Misalkan dengan meluangkan waktu

setelah shalat fardhu membaca istighfar sebagaimana yang diajarkan oleh

Rasulullah saw dalam haditsnya:

رسول كان : “قال ثوبان عن صلىالله ثلاثااستغفر صلاتھ من انصرف إذاوسلم علیھ الله

كرام الجلال ذاتباركت السلام ومنك السلام أنت اللھم وقال للأوزاعي فقلت الولید قال . ”والإ

أستغفر تقول قال الاستغفار كیف أستغفر الله .الله

Tsauban bercerita, “Jika Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam selesai

shalat beliau beristighfar tiga kali, lalu membaca “Allahumma antas salam

wa minkas salam tabarokta ya dzal jalali wal ikrom”. Al-Walid (salah satu

perawi hadits) bertanya kepada al-Auza’i, “Bagaimanakah (redaksi)

istighfar beliau?”. “Astaghfirullah, astaghfirullah” jawab al-Auza’i.17

C. Pelaris

1. Definisi Pelaris

Pelaris memiliki 2 definisi. Pertama, Pelaris adalah mantra atau jimat

untuk membuat laris. Kedua, Pelaris adalah barang dagangan yang dijual

murah agar yang lain dapat laku (biasanya penjualan/pembeli pertama).

Pelaris sendiri berasal dari kata dasar laris yang artinya dagangan cepat

laku.18

Penglaris bisa juga disebut sebagai media untuk melariskan dagangan.

seharusnya seseorang tidak terburu-buru dan tergesa-gesa menganggapnya

sebagai tindakan syirik kepada Allah. Karena hal ini hanya sebagai media

saja dalam bertawasul kepada Allah. Begitu juga ini dibuat dengan

16 Rahmat Fazhri, "DZIKIR DAN WIRID SEBAGAI METODEPENYEMBUHANPENYAKIT SUBSTANCE-RELATED DISORDER(Studi Kasus:Yayasan Sinar Jati di Bandar Lampung)”, Skripsi Fakultas Ushuluddin Dan StudiAgama universitas Islam Negeri Raden intan, Lampung, 2018. h. 33

17 Achmad Miftachul Alim, “Wiridan”, Makalah Fakultas Syari’ah UniversitasIslam Nahdlatul Ulama’, jepara 2013. h. 2

18 Pengertian "Pelaris", http://kbbi.web.id/laris/ Di akses, 06 Desember 2019.

Page 36: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

23

mengutip dari lafaz-lafaz ayat al-Quran dan al-asma’ al-husna. Karena

Allah sendiri telah memerintahkan agar para hamba-Nya untuk

menggunakan wasilah dalam rangka mendekatkan diri kepada-Nya.

Sebagaimana yang tersurat dalam al-Quran surah al-Maidah ayat 35.

تـفلحون لعلكم سبيله في وجاهدواالوسيلة إليه وابـتـغواالله اتـقواآمنواالذين أيـهايا“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah

jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya,supaya kamu mendapat keberuntungan.(QS. Al-Maidah: 35).

Tidak bisa dipungkiri bahwa dengan cara ini diyakini sesuai syariat. hal

ini tentu tidak menyalahi aturan karena Jimat pelaris yang digunakan

kebanyakan bertuliskan ayat-ayat al-Qur'an atau potongan-potongan huruf

tertentu yang merupakan singkatan dari ayat-ayat khusus yang tidak lepas

dari maksud al-Qur'an. Dengan demikian masyarakat punya keyakinan

bahwa menggunakan jimat pelaris ini bisa menjadi suatu media untuk

melancarkan usaha atau bisnis.

Di dalam ekonomi Jawa juga usaha untuk mencari dan dalam meraih

keuntungan tidak hanya didasarkan pada manajemen bisnis secara umum,

melainkan dilandasi dengan ritual mistik. Menurut prinsip ekonomi Jawa,

untuk meraih keberuntungan (kabjegan), tidak hanya dicapai dengan

menggunakan system bisnis secara umum semata. Namun orang Jawa

ingin mencoba menerapkan manajemen batin yang secara tak langsung

akan membuat roda ekonomi lancar. Orang-orang Jawa menggunakan

prinsip-prinsip ekonomi: wani tombok (berani tombok), cucuk atau

muncuk (meningkat), pekoleh (mengerti), ngirit (irit), guthuk (berhenti

jika tidak menguntungkan), lumayan (yang penting untung), dan

sejenisnya. Intisari prinsip ini adalah sederhana dan kejujuran batin. Itulah

sebabnya, mereka tidak mungkin lagi menerapkan budaya boros,

Page 37: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

24

mengambil keputusan tanpa perhitungan dan sebagainya.19 Karena hal

semacam ini hanya akan membuat roda ekonomi jadi terhambat.

Dunia magis, memang kadang-kadang berbau sakral, tak sedikit para

pelaku ekonomi yang melakukan mistik kejawen dalam rangka mencari

pelarisan (agar dagangan laris terjual) dan golek pesugihan (mencari

kekayaan). Di sini saya tidak membahas mencari pesugihan. Saya hanya

membahas tentang pelarisnya saja. golek pelarisan dalam masyarakat

mistik memang fenomena yang unik. Mereka mencari keheningan dan

ketenangan batin agar ada koreksi diri dan refleksi untuk masa depan

usaha ekonominya. Bahkan, seringkali,mereka juga menggunakan jimat

(benda keramat) untuk mendapatkan kekayaan. Tidak sedikit, para

pedagang di pasar menggunakan jimat agar dagangannya laris. Jimat

tersebut berasal dari tempat keramat, antara lain berupa bunga kenanga,

batu akik, keris kecil dan lain-lain yang diletakkan dibawah barang

dagangannya agar menarik pembeli.20

2. Bentuk-Bentuk Pelaris

Pelaris memiliki beberapa macam bentuk selain mantra ada juga benda-

benda yang dipercaya bisa mendatangkan rezeki. Berikut bentuknya:

a. Tasbih barokah, Alat ini dipercaya mampu mendatangkan rezeki

dari hal yang tidak disangka-sangka atau secara tiba-tiba.

b. Batu akik wahyu tembayun, batu ini dipercaya bisa membuka aura

dan menghindarkan dari hawa negative yang mengakibatkan pembeli

enggan datang.

19 Rusyda Nur Bani Hasim, “Penglaris Dalam Prespektif Kyai Hikmah”, SkripsiFakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel, Surabaya, 2018.h.11

20 Suwardi Endraswara, Mistik Kejawen (Jogjakarta: Narasi, 2003), 230-231

Page 38: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

25

c. Jimat Pasugihan, Jimat ini dipercaya bisa melancarkan usaha yang

macet, menjauhkan dari tipuan agar tidak tertipu, dan menghalangi guna-

guna yang dikirim oleh lawan bisnis.

d. Balok kayu Sengkala Bumi, balok ini dipercaya bisa

mensejahterakan keluarga, menangkis segala macam bentuk guna-guna

dan mendatangkan rezeki yang melimpah.

e. Susuk Bumi Pelaris, Susuk bumi pelaris ini dipercaya bisa untuk

mempercepat penjualan namun susuk ini hanya dikhususkan untuk

penjualan tanah, rumah, dan barang dagang yang berkaitan dengan bumi.

f. Bulu Rusa Kencana Emas, Bulu ini dipercaya bisa untuk

melancarkan bisnis dan usaha yang dirintis.

g. Jimat Rojobrono, Jimat ini dipercaya bisa menghilangkan kesialan

dan bisa melancarkan dagangan yang seret dalam penjualanya. Sehingga

tidak menyebabkan kegagalan dalam berjualan.

h. Emas Asmo Khodam, Alat khusus yang digunakan untuk

mendatangkan rezeki secara tiba-tiba dan membuat usaha jadi cepat

berkembang.

i. Pengasihan Sabuk Asmara, Yang menggunakan sabuk ini

dipercaya dapat meningkatkan energi untuk mendongkrak penampilan dan

aura jadi terbuka.

j. Minyak Pelaris Usaha, dengan menggunakan minyak tesebut maka

akan terhindar dari sihir atau pengguna ilmu hitam.21

21 Yanu Kristiani, “Analisis Sikap Pedagang Terhadap Pelaris Bisnis (StudiKasus Pada Pasar Sleman, Yogyakarta)”, (Skripsi S1 universitas saranaDharma:Yogyakarta)” 17-20

Page 39: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

26

BAB III

GAMBARAN UMUM PASAR DAN PROFIL RESPONDEN

A. Gambaran Umum Pasar

1. Sejarah Pasar

Pasar Gembrong Baru dulunya adalah Pasar Impres pangkalan asem.

Pasar ini sudah ada sejak dulu dan masih tradisional namun pada tahun

2013 pasar impres berganti menadi Pasar Gembrong Baru karena di kelola

oleh PD.Pasar Jaya.1

Pasar Jaya didirikan berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah

Khusus Ibukota pada tanggal 24 Desember 1966. Kemudian pengesahan

oleh Menteri Dalam Negeri lewat Keputusan tanggal 23 Desember 1967.

Selanjutnya untuk meningkatkan status dan kedudukan hukum serta

penyesuaian dengan perkembangan Ibukota Jakarta, maka Keputusan

Gubernur tersebut ditingkatkan dengan Peraturan Daerah No. 7 Tahun

1982 tentang Perusahaan Daerah Pasar Jaya Provinsi DKI Jakarta. Perda

tersebut disahkan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri pada tanggal

19 April 1983 dan telah diumumkan dalam Lembaran Daerah DKI Jakarta

No. 34 Tahun 1983 Seri D No. 33.2

Dalam upaya peningkatan peranan Pasar Jaya sebagai perusahaan

daerah yang lebih profesional serta mengantisipasi tuntutan perkembangan

bisnis perpasaran di DKI Jakarta yang makin kompetitif dan untuk

meningkatkan fungsi dan peranannya maka Pasar Jaya, pada tanggal 30

Desember 1999, ditetapkan kembali dengan Peraturan Daerah DKI Jakarta

No. 12 Tahun 1999 tentang Perusahaan Daerah Pasar Jaya Provinsi DKI

1 Delita Purba (Kepala Pasar Gembrong), Diwawancarai oleh Zudha SuryaPrasetya, Cempaka Putih Barat, 29 Juni 2020, Jakarta

2 Delita Purba, Wawancara

Page 40: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

27

Jakarta, yang telah diumumkan dalam Lembaran Daerah Provinsi DKI

Jakarta No. 35 Tahun 1999.3

Dengan bergulirnya waktu, pasar terus berkembang. Pada mulanya

pasar merupakan tempat bertemunya pedagang dan pembeli dan terjadinya

transaksi langsung, seiring berjalannya waktu dan tuntutan konsumen

pasar yang terus berubah maka pasar tidak hanya sekedar menjadi tempat

bertemunya pedagang dan konsumen. Pasar sudah merupakan entitas

bisnis yang lengkap dan kompleks dimana kenyamanan dan kepuasan

pelanggan (consumer satisfaction) yang menjadi tujuan utama.

Luas tanah pasar Gembrong Baru ini (6.404 M2) dengan luas Bangunan

( 3003 M2 ) pembangunan masa peremajaan di tahun 2010 membuat pasar

gembrong baru menadi lebih tertata rapi dan modern.4

2. Lokasi Pasar

Letak pasar ini sangat strategis karena di perbatasan antara 2 kecamatan

yaitu Cempaka Putih dan Kampung rawa. Wilayah ini juga sebagai pusat

supplier ayam jadi banyak pedagang yang jauh dari lokasi tersebut

berbelanja di pasar ini sebab selain berbelanja ayam mereka juga

berbelanja sayuran dan harga di pasar ini standart tidak terlalu mahal juga

tidak terlalu murah. Karena lokasi pasar yang srategis banyaknya angkutan

yang melewati daerah ini memudahkan yang jauh jadi terjangkau untuk

berbelanja di pasar ini.

3. Fasilitas Pasar

Fasilitas yang ada di dalam pasar Gembrong ini sudah lengkap dan

sangat layak untuk digunakan. Pengunjung pun dibuat sangat nyaman saat

3 Delita Purba, Wawancara4 Fiki (Staff Administrasi) diwawancarai oleh Zudha Sura Prasetya, Cempaka

Putih Barat, 29 Juni 2020.

Page 41: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

28

berbelanja karena tidak perlu lagi pusing nyari ATM, buang air, dan lain

sebagainya berikut :

1. Air bersih dari tiga sumber, yaitu dari PAM AETRA, Air Tanah

dan juga Jet Pam. Airnya sangat bersih dan aman dipakai.

2. Pengelolaan sampah yang di kelola oleh PT. CARITI INSAN

SALARAS dilakukan sangat baik. dengan memperkerjakan tiga orang

sebagai petugas kebersian. Pasar jadi terawat dan bersih kemudian

Penataan tempat sampahnya juga sesuai sehingga tidak mengganggu

akivitas jual beli di pasar.

3. Area parkir di pasar gembrong dikeola oleh PT. KARTIKA CIPTA

INDONESIA cukup tertata dengan rapi dengan mempekerjakan 3 orang

sebagai keamanan dan juga admin pebayaran. Area parkir di sini sangat

kodusif dan tidak mengganggu yang lain.

4. MCK (Mandi, Cuci, Kakus) berjumlah enam pintu yang tempatnya

berada di bawah Kantor Pasar, yaitu terletak di pinggir sebelah utara.

5. Tempat ibadah, terdapat satu mushola letaknya tepat di sebelah

kanan kantor pasar.

6. Kantor pengelolaan pasar tempatnya di sebelah utara terletak di

atas toilet umum.

7. Mesin ATM ada empat mesin ATM yang satu mesin ATM non-

tunai.

4. Keadaan Pasar

Aktivitas di pasar gembrong ini 24 jam namun ramainya pembeli dari

jam 04.00 sampai 12.00 siang selebihnya biasa dan pada sore datang

barang supplier dari luar. Namun ada sebagian pedagang yang buka

hingga jam 20.00 WIB.5

5 Fiki, Wawancara

Page 42: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

29

Jumlah pedagangnya sekitar 205 pedagang kebanyakan pedagang yang

berasal dari suku jawa. Barang yang di jual juga lengkap seperti kebutuhan

pokok sehari-hari, alat tulis, obat-obatan, kosmetik, fashion dan lain-lain

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

5. Kegiatan Pengelolaan Pasar

Pengelola pasar yang dimaksud yaitu segala usaha dan tindakan yang

dilakukan dalam rangka pembinan pasar. Pengelolaan pasar ini meliputi

meliputi penciptaan situasi dan kondisi yang memungkinkan terjadinya

kegiatan jual beli barang atau jasa secara wajar, tertib dan aman dalam

kurun waktu tertentu. Penciptaan situasi kondisi tersebut meliputi kegiatan

menataan pedagang, menataan kawasan, menerima kontra pretasi atas

pemanfaatan fisik oleh para pedagang pasar, memberikan kontra pretasi

atas hak pengelolaan kepada pemerintahan daerah, serta mengendalikan

kegiatan kegiatan dalam pasar dengan suatu pola pengelolaan yang

memadai.6

6. Prinsip-prinsip Perumda Pasar

Dalam rangka pelaksanaan tugasnya, Perumda Pasar Jaya memiliki

prosedur internal yang menerapkan dan mendukung pelaksanaan prinsip-

prinsip Good Governance. Prinsip Good Governance tersebut dituangkan

dalam berbagai ketentuan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas

antara lain :

a. Proses pengambilan keputusan melalui Rapat Dewan Direksi

b. Pendelegasian wewenang.

c. Penyediaan informasi pelaksanaan tugas Perumda Pasar Jaya

kepada stakeholders.

6 Delita Purba, Wawancara

Page 43: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

30

d. Pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan wewenang Perumda

Pasar Jaya kepada stakeholders.

e. Penerapan manajemen risiko.

f. Proses pengadaan barang dan jasa yang dilaksanakan dengan

prinsip efektif, efisien, transparan, akuntabel, adil dan tidak diskriminatif.

g. Pengelolaan sumber daya manusia dan organisasi serta anggaran

dengan mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi.

h. Pelaksanaan internal governance Perumda Pasar Jaya tersebut di

atas didukung oleh fungsi Satuan Pengawas Intern yang independen,

profesional, dan obyektif. Penerapannya mengacu pada kode etik dan

standar profesi audit intern.

7. Tugas Pokok dan Fungsi Perumda Pasar

Tugas Pokok Perumda Pasar Jaya adalah melaksanakan pelayanan

umum dalam bidang pengelolaan area pasar, membina pedagang pasar,

ikut membantu stabilitas harga dan kelancaran distribusi barang dan Jasa.

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Perumda Pasar Jaya

mempunyai fungsi :

a. Perencanaan, pembangunan, pemeliharaan dan perawatan area

pasar.

b. Penyediaan, pemeliharaan dan perawatan sarana dan kelengkapan

area pasar.

c. Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan area pasar.

d. Pengelolaan dan pengembangan area pasar .

e. Pembinaan pedagang dalam rangka pemanfaatan area pasar.

f. Bantuan terhadap stabilitas harga barang.

g. Bantuan terhadap ketersediaan dan kelancaran distribusi barang

dan jasa.

h. Pelaksanaan dan pengembangan kerjasama, dan

Page 44: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

31

i. Pengendalian keamanan dan ketertiban dalam area pasar.

Pembinaan pedagang pasar antara lain meliputi :

a. Memfasilitasi kerjasama wadah para pedagang dalam kemitraan

dengan pihak lain.

b. Memfasilitasi peningkatan kualitas pelayanan kepada konsumen

oleh pedagang.

c. Memfasilitasi peningkatan kualitas sumberdaya manusia pedagang

d. Memberikan hak prioritas kepada pedagang lama untuk

memperoleh tempat usaha yang baru hasil pembangunan.

e. Memfasilitasi pemberian kredit bagi pedagang bekerjasama dengan

lembaga keuangan.

8. Struktur Organisasi

Dalam struktur organisasi terdapat beberapa staff yang mengelola pasar

gembrong ini Diataranya :

1. Kepala pasar

2. Koordinator seksi usaha dan pengembangan

3. Koordinator seksi keungan dan administrasi

4. Koordinator seksi teknik perawatan dan pengelolaan bangunan

5. Staff seksi usaha dan pengembangan

6. Staff seksi keungan dan administrasi

7. Staff seksi teknik perawatan dan pengelolaan bangunan

8. Outsorcing parkir PERUMDA PASAR JAYA

9. Outsorcing keamanan PT. KARTIKA CIPTA INDONESIA

10. Outsorcing kebersihan PT.RIOLITA INDAH

11. Outsorcing MCK PT. CARITI INSAN SALARAS

Page 45: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

32

Tabel 3.1

STRUKTUR ORGANISASI PASAR GEMBRONG BARU

Tugas dari masing-masing jabatan

1. Kepala pasar

Pimpinan pasar yang bertanggung jawab atas segala sesuatu yang ada

di pasar.

Page 46: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

33

2. Koordinator seksi usaha dan pengembangan

Mengatur apapun yang berkaitan dengan pengembangan pasar.

3. Koordinator seksi keungan dan administrasi

Bertanggung jawab terkait dengan laporan keuangan dan pelayanan

kepada kepala pasar.

4. Koordinator seksi teknik perawatan dan pengelolaan bangunan.

Beranggung jawab terkait kegiatan perawatan dan pengelolaan pasar.

5. Staff seksi usaha dan pengembangan Staff seksi keungan dan

administrasi.

Membantu dan melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh

Koordinator Keuangan dan administrasi. melaksanakan pencatatan dan

pengumpulan data-data dan atau bukti-bukti transaksi dalam kegiatan

Perusahaan. menyusun bukti-bukti laporan secara baik dan benar.

6. Staff seksi teknik perawatan dan pengelolaan bangunan

Melaksanakan dan juga membantu merawat pasar dan membuat laporn

terkait pengelolaan bangunan supaya bangunan tidak sampai rusak.

7. Outsorcing parkir PERUMDA PASAR JAYA

Menarik retribusi dari pengunjung dan juga menata kendaraan supaya

tertata dengan rapi.

8. Outsorcing keamanan PT. KARTIKA CIPTA INDONESIA

Mengawasi supaya aman, tertib, dan menjaga suasana agar tetap

kondusif.

9. Outsorcing kebersihan PT.RIOLITA INDAH

Menjaga kebersihan pasar agar pengunjung lebih nyaman saat

berbelanja.

10. Outsorcing MCK PT. CARITI INSAN SALARAS

Menjaga agar toilet tetap bersih dan wangi pengunjung juga nyamaan

saat menggunakan fasilitas umum

Page 47: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

34

9. Visi dan Misi

Instansi pasar jaya Gembrong Baru memiliki visi dan misi yang

digunakan sebagai pedoman untuk melaksanakan program kerjanya.

Supaya lebih baik untuk ke depanya nanti. Adapun Visi dan Misi-nya7

adalah sebagai berikut :

V i s i

“Menjadikan pasar tradisional dan modern sebagai sarana unggulan

dalam penggerak perekonomian daerah Provinsi DKI Jakarta”.

M i s i

“Menyediakan pasar tradisional dan modern yang bersih, nyaman,

aman dan berwawasan lingkunan serta memenuhi kebutuhan barang dan

jasa yang lengkap, segar, murah dan bersaing”.

B. Profil Responden

1. Nama : Anton

Jenis Usaha : Pedagang Beras

Kota Asal : Klaten

2. Nama : Agus

Jenis Usaha : Pedagang Telur

Kota Asal : Grobokan

3. Nama : Hariyanti

Jenis Usaha : Pedagang Buah

Kota Asal : Solo

4. Nama : Ida

Jenis Usaha : Pedagang Sayur

Kota Asal : Madura

7 Fiki, Wawancara

Page 48: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

35

5. Nama : Sulianto

Jenis Usaha : Warung makan

Kota Asal : Surabaya

6. Nama : Sulis

Jenis Usaha : Pedagang Ikan

Kota Asal : Pekalongan

7. Nama : Sugeng

Jenis Usaha : Pedagang toko sembako

Kota Asal : Ngawi

8. Nama : Slamet

Jenis Usaha : Pedagang Ayam

Kota Asal :Solo

Page 49: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

36

BAB IV

ANALISIS PENGGUNAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI

PELARIS DAGANGAN

A. Al-Qur’an dalam Pandangan Pedagang

1. Pemahaman Pedagang Terkait al-Qur’an

Secara umum kaum muslimin memahami kitab Al-Quran dengan jelas

sejak zaman Rasulullah dan para sahabatnya bahwa Al-Qur’an adalah

kalam Allah yang diturunkan melalui nabi Muhammad kemudian ditulis

sebagaimana yang kita ketahui. Bahwa Al-qur’an ini kitab penyempurna

dari kitab sebelumnya.1 Upaya untuk mendekatkan diri dan menghidupkan

Al-Qur’an selalu dilakukan oleh umat Islam. Banyak dari kalangan

masyrakat termasuk para pedagang yang menggunakan Al-qur’an sebagai

fungsi lain yaitu sebagai tambahan dalam menjalankan usahanya untuk

melariskan dagangan dengan mengamalkan doa-doa dan membaca

potongan surah atau ayat-ayat yang dipercaya bisa melapangkan rejeki

agar berkah rejekinya.

Pedagang pasar memahami bahwa Al- Qur’an tidak lebih dari firman

Allah yang merupakan kitab suci bagi umat Islam. Akan tetapi, di

dalamnya terdapat banyak ajaran-ajaran yang dijadikan sebagai pegangan

atau pedoman hidup bagi manusia sepanjang hidupnya.2 Supaya hidup

lebih terarah dan menambah iman kita sebagai umat muslim yang taat

beragama karena yakin bahwa tidak ada keraguan.Seperti yang tertulis

dalam surah al-Baqarah. Allah SWT berfirman:

1Anton, (Pedagang Beras), Diwawancarai Oleh Zudha Surya Prasetya, CempakaPutih, 21 juni 2020, Jakarta.

2 Suliyanto, (Pedagang Soto Ayam), Diwawancarai Oleh Zudha Surya Prasetya,Cempaka Putih, 20 juni 2020, Jakarta.

Page 50: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

37

لك للمتقين هدىفيه ريب لا الكتاب ذ“Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi merekayang bertaqwa”.

Menurut Quraish Shihab Al-qur’an tidak ada keraguan karena terdapat

bukti-bukti kebenaranya tidak bisa diragukan. makna yang bisa dijadikan

petunjuk untuk orang bertaqwa. Namun bukan berarti yang tidak bertaqwa

tidak dapat petunjuk melainkan tidak memanfaatkan petunjuk itu sehingga

ini ditujukan untuk orang bertaqwa. 3

Al-Qur’an merupakan kitab yang memiliki banyak fungsi. pertama Al-

Qur’an sebagai Kitab, kitab sendiri mempunyai fungsi yakni sebagai

bacaan mulia dengan dibaca teratur kemudian dihafalkan, kitab yang

diyakini sebagai kitab suci dijadikan sebagai pedoman hidup ataupun

disakralkan, dan juga kitab yang merupakan kumpulan petunjuk dengan

cara ditelaah isinya, kemudian dijadikan dalil, ataupun referensi dalam

pengajian.

Kedua Al-Qur’an sebagai Obat. Yaitu mengobati jasmani maupun

rohani dengan cara tadarus atau di pakai wirid.

Ketiga Al-Qur’an bisa dijadikan sebagai sarana perlindungan. Meminta

perlindungan dari berbagai bahaya, Bahaya bisa dari makhluk halus,

ataupun bahaya lainnya. Dengan cara dibaca dan juga dijadikan sebagai

rajah atau jimat.

Keempat, dijadikan amalan untuk pembuka dan pelancaran rezeki atau

melapangkan rezeki dengan cara membaca ayat tertentu yang berkaitan

dengan doa pembuka rezeki.

3 M. Quraish Shihab, “Tafsir Al-misbah Surah al-Baqarah Ayat1-7”, Diakses 2juni 2020, https://www.youtube.com/watch?v=DDdPDO0h14Y

Page 51: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

38

Kelima Al-Qur’an sebagai sumber pengetahuan atau sains, dengan cara

dipahami isinya kemudian diteliti lebih lanjut sebagai bukti untuk diuji

kebenaranya.4

2. Motivasi dan Tujuan Pedagang Menggunakan al-Qur’an

Motivasi dari penggunaan al-qur’an yaitu sebagai pedoman hidup

untuk membedakan mana perkara yang haq dan yang bathil. Dengan kita

mengikuti aturan atau petunjuk Al-Qur’an insyallah akan selamat dunia

akhirat. Karena jika kita hidup tanpa Al-qur’an mungkin kita akan tersesat

dan tanpa arah sebab kita tidak akan mengerti apa tujuan kita hidup.5

Tujuan dari penggunaan Al-Qur’an supaya hidup jadi tenang dan

tentram. Meskipun ditimpa banyak masalah insyallah akan ada jalan

keluarnya. Juga sebagai siraman hati agar ruhani dan jasmaninya selalu

bahagia dan sejahtera6

B. Ayat-ayat yang Digunakan Sebagai Pelaris

Dari hasil wawancara dengan para informan peneliti mendapatkan ayat-

ayat atau surah yang digunakan untuk melariskan dagangan diantaranya:

1. Basmallah

الرحيم الرحمن الله بسم “Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih dan MahaPenyayang.”

Menurut ibu hariyanti bahwa dengan baca Basmallah ketika mengawali

suatu kegiatan diyakini bisa melariskan dagangan karena setiap kegiatan

yang diawali dengan baca Basmallah insyallah akan dimudahkan rejekinya

4 Sulis (Pedagang Ikan), Diwawancarai Oleh Zudha Surya Prasetya, CempakaPutih, 18 juni 2020, jakarta.

5 Sulianto, Wawancara.6 Anton, Wawancara.

Page 52: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

39

dan juga berkah7. ia meyakini karena pakdenya mengatakan bahwa bacaan

ini memiliki arti “maha pengasih dan Penyayang” jadi dia yakin asal mau

usaha Allah pasti akan memberi karena Allah penyayang hambanya.8

2. Al-Fatihah

ين بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله رب العالمين الرحمن الرحيم مالك يـوم الدإياك نـعبد وإياك نستعين اهدنا الصراط المستقيم صراط الذين أنـعمت عليهم غير

ولا الضالين المغضوب عليهم “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi MahaPenyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang MahaPengasih, Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepadaEngkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohonpertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orangyang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yangdimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat”.

Menurut ibu ida al-fatihah bisa dijadikan sebagai doa pelaris dagang

karena kyainya memberitahukan bahwa doa al-fatihah terdapat kalimat

iyyakana’budu waiya kanastain “Hanya kepada Engkaulah kami

menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.”

Dengan adanya penjelasan ini yang menjadi semakin yakin bahwa akan

melariskan dagangan jika menggunakan kata ini.9

Menurut Bapak Agus al-fatihah bisa sebagai doa supaya dicukupkan

rejeki dan di lindungi dari segala sesuatu. Diketahui Dari Orang tuanya

yang mengatakan jika doa ini terdapat dari kitab mujarobat.10

7 Hariyanti (Pedagang Buah), Diwawancarai Oleh Zudha Surya Prasetya,Cempaka Putih, 19 juni 2020, Jakarta.

8 Hariyanti, Wawancara.9 Ida (Sebagai tukang Sayur), Diwawancarai Oleh Zudha Surya Prasetya,

Cempaka Putih, 24 juni 2020, Jakarta.10 Agus (Sebagai tukang telur), Diwawancarai Oleh Zudha Surya Prasetya,

Cempaka Putih, 16 juni 2020, Jakarta.

Page 53: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

40

Menurut ibu sulis ustadnya berkata al-fatihah memiliki makna untuk

meminta segala sesuatu hanya kepada Allah karena dosa besar bila

meminta kepada selain Allah.

3. Ayat Kursi

ماوات وما في له ما في الس تأخذه سنة ولا نـوم لا هو الحي القيوم الله لا إله إلا ◌ يـعلم ما بـين أيديهم وما خلفهم ع عنده إلا بإذنه من ذا الذي يشف الأرض

ولا ◌ وسع كرسيه السماوات والأرض إلا بما شاء مه ولا يحيطون بشيء من عل وهو العلي العظيم يـئوده حفظهما

“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia YangHidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidakmengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi.Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allahmengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, danmereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yangdikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidakmerasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi MahaBesar.

Menurut bapak Anton ayat kursi diyakini bisa dijadikan sebagai amalan

pelaris dagang dan sebagai pagar atau pelindung dari godaan jin dan

syetan.11

4. Surah al-Baqarah 285-286

كل آمن بالله وملائكته وكتبه ورسله لا من ربه والمؤمنون آمن الرسول بما أنزل إليه عنا وأطعنا و حد من رسله أ نـفرق بـين غفرانك ربـنا وإليك المصير قالوا سم

“Rasul (Muhammad) beriman kepada Al Quran yang diturunkankepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman.Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nyadan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata): "Kami tidak membeda-bedakanantara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan merekamengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah

11 Anton, Wawancara.

Page 54: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

41

kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat (kami) kembali”.(QS.Al-Baqarah:285).

ها ما اكتسبت لها ما كسب سا إلا وسعها له نـف لا يكلف ال ربـنا لا تـؤاخذنا ت وعليـنا إصرا كما حملته إن نسينا أو أخطأنا ربـنا على الذين من قـبلنا ربـنا ولا تحمل عليـ

ل أنت مولانا فانصرنا على ا واغفر لنا وارحمنا واعف عن اقة لنا به نا ما لا ط ولا تحمالقوم الكافرين

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengankesanggupannya. Dia mendapat pahala (dari kebajikan) yangdiusahakannya dan dia mendapat siksa (dari kejahatan) yangdikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkauhukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlahEngkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkaubebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlahEngkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya.Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. EngkaulahPenolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".(QS. Al-Baqarah:286).

Menurut Bapak Slamet dua ayat terakhir ini istimewa karena guru

spritualnya mengatakan jika kamu baca doa ini sehabis sholat malam

insyallah akan dicukupkan segala sesuatunya. Hal ini juga terdapat dalam

hadis riwayat Bukhari “Siapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat

Al-Baqarah pada malam hari, maka ia akan diberi kecukupan."12

5. Surah al-Insyrah

ألم نشرح لك صدرك ووضعنا عنك وزرك الذي أنـقض ظهرك ورفـعنا لك ذكرك فإن العسر يسرا إن مع العسر يسرا فإذا فـرغت فانصب وإلى ربك فارغب مع

“Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?, dan Kami telahmenghilangkan daripadamu bebanmu, yang memberatkan punggungmu?,dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu, karena Sesungguhnyasesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan ituada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan),

12 Slamet(Sebagai Pedagang Ayam), Diwawancarai Oleh Zudha Surya Prasetya,Cempaka Putih, 22 juni 2020, Jakarta.

Page 55: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

42

kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanyakepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”.

Menurut bapak sugeng surah ini bisa digunakan sebagai pelarisan

dagang karena kakeknya mengatakan. Dengan di baca setiap sehabis

sholat dan dibuat wirid di sela-sela pekerjaan insya Allah akan

mendatangkan rezeki. Karena dalam ayat ke 5 Allah mengungkapkan

bahwa sesungguhnya di dalam setiap kesempitan, terdapat kelapangan,

dan di dalam setiap kekurangan sarana untuk mencapai suatu keinginan,

terdapat pula jalan keluar. Demikianlah nikmat-nikmat Ku kepadamu,

maka tetaplah optimis dan berharap pada pertolongan Tuhanmu karena

sesungguhnya beserta kesulitan apapun pasti ada kemudahan yang

menyertainya. Engkau hadapi kesulitan besar dalam menyampaikan

dakwah kepada kaummu; mereka ingkar dan menentangmu, tetapi Allah

memberimu kemudahan untuk menaklukkan mereka. 13

6. Surah Al-Mu’awwidzat

Surah Al-Mu’awwidzat terdiri dari surah Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-

Nas.

a. Surah al-Ikhlas

ه قل ه الصمد احد هو الل كفوا احد ه ل لم يلد ولم يولد ولم يكنالل“Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat

meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak puladiperanakkan. Dan tiada sesuatu yang setara dengan Dia”.

b. Surah al-Falaq

شر غاسق إذا وقب ومن شر ٱلنـفثت فى قل أعوذ برب ٱلفلق من شر ما خلق ومنٱلعقد ومن شر حاسد إذا حسد

13 Sugeng(Toko Sembako), Diwawancarai Oleh Zudha Surya Prasetya, CempakaPutih, 19 juni 2020, Jakarta.

Page 56: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

43

“Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh(fajar), dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dan dari kejahatanmalam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan darikejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”

c. Surah an-Nas

ٱلوسواس ٱلخناس ٱلذى يـوسوس قل أعوذ برب ٱلناس ملك ٱلناس إله ٱلناس من شر فى صدور ٱلناس من ٱلجنة وٱلناس

“Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai)manusia, raja manusia, sembahan manusia, dan dari kejahatan (bisikan)syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalamdada manusia, dari (golongan) jin dan manusia”.

Menurut bapak anton ayat ini bisa dijadikan sebagai doa pelaris dan

juga pagar toko karena kyainya berkata bahwa ayat ini memiliki makna

melindungi dan juga memohon segala sesuatu hanya kepada Allah SWT.14

Menurut Bapak Sulianto Al-ikhlas bisa dijadikan pelarisan karena guru

spiritual nya mengatakan jika ditulis dengan bentuk tertentu insyallah akan

di lindungi Allah SWT. Sebab Al-ikhlas adalah doa memohon

perlindungan agar tidak di ganggu jin/ syetan.15

C. Praktik Penggunaan Ayat Sebagai Pelaris

Pelaris memiliki praktik atau tata cara penggunaanya sendiri. Di sini

Penulis mendapatkan Kebanyakan dari pedagang menggunakan doa

pelaris ini dengan cara dibaca untuk wirid sehabis sholat dan ketika

mengawali usahnya kemudian ada juga yang ditulis. Penjelsanya sebagai

berikut?

1. Bacaan basmallah

14 Anton, Wawancara.15 Sulianto, Wawancara

Page 57: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

44

Menggunakan bacaan basmallah sebagai pelaris yaitu dengan dibaca 7x

ketika ingin membuka toko kemudian baca sholawat 2 nariyah sambil

merapikan dagangan.16

2. Surah Al-Fatihah

Menggunakan Surah Al-fatihah sebagai pelaris yaitu dengan dibaca

20x sehabis sholat fardu.17 Bisa juga di tambah dengan surah al-Waqiah

sehabis sholat dhuha.18

3. Bacaan Ayat Kursi(Surah Al-Baqarah 255)

Menggunakan ayat kursi sebagai pelaris dagangan yaitu dengan ditulis

dan ditempel di dalam ruangan biasanya diatas pintu depan

kemudian baca ayat kursi 3x dan surah al-mu’awwidzat 3x.19

4. Surah Al-Baqarah ayat 285-286

Menggunakan dua ayat terakhir dari surah Al-baqarah sebagai pelaris

yaitu dengan membacanya setiap selesai sholat malam sebagai dzikir atau

wirid. Bisa juga sehabis sholat fardu.20

5. Surah al-Insyrah(Alam Nasyrah)

Menggunakan surah al-insyrah sebagai pelaris dengan cara di baca 9x

sehabis sholat fardu.21

6. Surah mu’awadziat

Menggunakan surah mu’awadziat sebagai pelaris dengan dibaca 3x

ketika ingin membuka toko kemudian baca juga Al-fatihah 7x bisa juga

dibuat wirid.22 Ada juga dengan ditulis dan ditempel namun dengan

bentuk khusus kemudian dibacakan sebanyak 3x juga.23

16 Hariyanti, Wawancara.17 Ida, Wawancara.18 Sulis, Wawancara.19 Anton, Wawancara20 Slamet, Wawancara21 Sugeng, Wawancara22 Agus, Wawancara23 Suliyanto, Wawancara

Page 58: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

45

Praktik-praktik ini dilakukan pedagang pasar bertujuan mendatangkan

keselamatan dan keberkahan dalam mencari rezeki. Mereka yakin bahwa

dalam praktiknya menggunakan ayat Al-Qur‟an di samping sebagai untuk

meminta namun juga mempunyai nilai ibadah.

D. Dampak Menggunkan Ayat Sebagai Pelaris

Menjadikan usaha agar ramai tidak cukup dengan ikhtiar saja,

melainkan harus diserati dengan doa. Praktik-praktik yang telah mereka

kerjakan, sudah dirasakan dampaknya.

Seperti yang ibu hariyanti katakan “sejak saya mengamalkan bacaan

basmallah dan membaca sholawat yang saya rasakan adalah hati jadi

tenang dan yakin sehingga jualan jadi ramai dan selalu mendapat untung

walau sedikit. Ini Adalah suatu keberkahan yang diberikan oleh Allah

karena saya selalu bersholawat kepada nabi dan mengamalkan Al-

Qur’an”. 24

Menurut ibu ida dia merasakan dampak dari mengamalkan surah Al-

Fatihah “ada peningkatan namun tidak instan hanya mengalami sedikit

peningkatan dalam berjualan. Walaupun begitu Harus tetap di syukuri”

menurutnya Allah lah yang Mengatur segala rezeki dan sebagai manusia

hanya bisa berusaha.25

Lain halnya dengan ibu sulis yang menggunakan Al-fatihah dan Juga

Al-waqiah. Dia mengatakan “jika mengamalkan dua surah tersebut

merasakan dampak cepat mendapatkan pembeli pertama dan suasana hati

dan pikiran jadi tenang ketika berjualan” walaupun cepat dapat pembeli

24 Hariyanti, Wawancara25 Ida, Wawancara

Page 59: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

46

pertama kadang tidak selalu ramai pembeli tergantung kodisi pasar juga.

Tapi Alhamdulillah masih dapat untung walaupun sedikit. 26

Bapak Selamet mengamalkan Dua surah penutup al-Baqarah memiliki

dampak yang sama dia mengatakan “semenjak menggunakan Amalan ini

cepat mendapatkan pembeli pertama. Dan jadi semakin percaya diri” saya

yakin Allah maha mengetahui segala sesuatu dan yang mengatur jodoh,

rezeki dan maut.27

Bapak Anton merasakan dampak dari Mengunakan Ayat Kursi dan

Surah al-Mu’awidzat dia mengatakan “dampak yang dirasakan adalah

membuat aura toko jadi cerah dan tidak suram, usaha jua jadi lancar dan

aman dari gangguan jin/syetan”. Saya percaya bahwa Allah akan

Melindungi dan Memberikan yang terbaik jika rutin mengamalkan surah

tersebut. 28

Bapak Sugeng Juga merasakan dampak mengamalkan al-Qur’an dia

mengatakan “sejak saya mengamalkan Surah al-Insyrah Alhamdulillah

mengalami peningkatan pembeli usaha juga jadi lancar dan berkah”. ini

adalah suatu keberkahan yang diberikan Allah dan sebagai manusia harus

slalu bersyukur dan optimis ketika menjalani usaha.29

Ketika mengamalkan surah al-Fatihah dan al-Mu’awadziat Bapak Agus

juga merasakan dampak dari mengamalkan al-Qur’an dia mengatakan

“mengamalkan surah tersebut pikiran menjadi yakin akan laris, hati pun

jadi tenang, dan merasa Aura toko jadi tidak suram” saya yakin dengan

mengamalkan al-Qur’an akan memberikan keberkhan tersendiri. 30

Berbeda dengan bapak Sulianto Beliau tidak hanya mengamalkan saja

namun juga di tulis kemudian ditempel di grobak atau di sekitar

26 Sulis, Wawancara27 Slamet, Wawancara.28 Anton, Wawancara.29 Sugeng, Wawancara.30 Agus, Wawancara

Page 60: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

47

tempat berjualan. hal ini diyakini akan memberikan perlindungan dari

godaan Jin dan Syetan. Beliau mengatakan “sejak mengamalkan dan

menggunakan Surah tersebut sedikit mengalami peningkatan pembeli

padahal sebelumnya hanya beberapa saja”31 menurutnya bukan dari

Tulisan tersebut yang mendatangkan rezeki tetapi Allah yang memberikan

itu dan tulisan itu hanya sebagai perantara saja bahwa al-Qur’an memiliki

suatu keberkahan tersendiri.

E. Relasi Dampak Dengan Tafsir

1. Basmallah

Allah memulai kitab-Nya dengan Basmalah dan memerintahkan Nabi-

Nya sejak dini dalam menyebutkan Basmallah ketika mengawali suatu

kegiatan. maka tidak keliru jika dikatakan bahwa basmallah merupakan

pesan pertama Allah kepada manusia agar memulai setiap aktivitasnya

dengan menyebut nama Allah. Dengan demikian, kalimat tersebut menjadi

semacam doa atau pernyataan dari pengucap bahwa ia memulai

pekerjaannya atas nama Allah. Pertama yang perlu digaris Bawahi

Basmallah ini telah dikenal jauh sebelum datangnya nabi Muhammad

SAW. Dalam Surah An-Naml ayat 30 dikatakan bahwa nabi sulaiman

pernah mengirim surat kepada ratu balqis dengan penulisan surat yang

diawali dengan Basmallah. Namun tidak mustahil jika Basmallah ini

sudah ada sebelum nabi Sulaiman AS.

Kalimat ini disebut “Basmalah” karena bermakna bahwa kita memulai

bacaan ini seraya memohon berkah dengan menyebut seluruh nama Allah.

Dalam hadis Nabi Muhammad SAW jika kita mengawali suatu

kegiatan atau pekerjaan dianjurkan mengucapkan Basmallah agar

diberkahi dan dirahmati Allah.

31 Sulianto, Wawancara

Page 61: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

48

Nabi Saw bersabda:

كل أمر ذي بال لايـبدأ ب:بسم االله , فـهو اجذم “Setiap perkara penting menurut syariah yang tidak dimulai denganbismillah adalah perkara yang tidak diberkahi.”

Dari hadis di atas dijelaskan bahwa betapa pentingnya mengucapkan

bismilah ketika mengawali sesuatu karena ucapan ucapan Basmallah bisa

menjadikan kita sebagai hamba yang diberikan kemuliaan baik di dunia

maupun akhirat.

Ayat pertama ini menegaskan pentingnya penyebutan atau pengakuan

manusia atas ke Maha Pemurahan Allah dan ke Maha Penyayangan-Nya.

Ayat ini bukan sekedar mengajarkan ‘penyebutan’ atas nama Allah,

melainkan pernyataan atas kebesaran-Nya, yang pada ayat itu

direpresentasikan melalui lafaz ar-Rahman dan ar-Rahim.

Kata "Ar-Rahman" terambil dari "Ar-Rahmah" yang berarti "belas kasihan",

yaitu suatu sifat yang menimbulkan perbuatan memberi nikmat dan karunia. Jadi

kata "Ar-Rahman" itu ialah: Yang berbuat (memberi) nikmat dan karunia yang

banyak. Kata "Ar-Rahim" juga terambil dari "Ar-Rahmah", dan arti "Rahim"

ialah: Orang yang mempunyai sifat belas kasihan, dan sifat itu "tetap" padanya

selama-lamanya. Maka Ar-Rahman Ar-Rahim ( Arrahmanirrahim ) itu

maksudnya : Tuhan itu telah memberi nikmat yang banyak dengan murah-Nya

dan telah melimpahkan karunia yang tidak terhingga, karena Dia adalah bersifat

belas kasihan kepada makhluk-Nya, dan oleh karena sifat belas kasihan itu

adalah suatu sifat yang tetap pada-Nya maka nikmat dan karunia Allah itu tidak

ada putus-putusnya. 32

Menurut Quraish Shihab, Nabi Muhammad mengatakan mulailah

setiap pekerjaanmu dan semua keigiatanmu dengan mengucap Bismillah.

32Himmatul fuad, “Penafsiran Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani Terhadap Surat Al-Fatihahdi Dalam Tafsir Al-Jailani”, skripsi Fakultas Ushuludin dan HumanioraUniversitas Islam Negeri Walisongo, semarang 2017, h 56

Page 62: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

49

Dengan menyebut nama Allah saya memulai pekerjaan atau kegiatan

maka akan diberikan rahmat oleh Allah SWT.33

Menurut Ar-Razi basmalah bisa untuk amalan bagi umat manusia agar

mendapat suatu perlindungan dan keberkahan dari Allah swt. Berdasarkan

dalil-dalil dari ayat-ayat Alquran dan Hadis Nabi saw. dikatakan bahwa

orang yang mengamalkan basmalah akan dijamin memperoleh

keberkahan, pertolongan dan perlindungan dalam setiap aktivitasnya oleh

Allah swt dengan di ikuti ilmu, keadaan, dan perbuatan.34

Dalam kitab risalah mujarobat kubro jika mengamalkan bacaan Basmallah

dengan niat dan keinginan apa yang diahajatkan insyallah akan berhasil.35

Sebagaimana tertulis juga dalam buku Dahsyatnya Ayat-Ayat Pembuka

Pintu Rezeki bacalah Basmallah ketika akan memulai suatu pekerjaan atau

ketika pagi hari saat matahari terbit, kemudian di tambah dengan

membaca shalawat nabi. Insyallah akan dilapangkan rezekinya.36

2. Surah al-Fatihah

Surat ini dinamakan al-fatihah karena letaknya yang berada di awal

quran. Jika kita menganalogikan dengan sebuah buku, di dalam

pembukaan sebuah buku, biasanya dijelaskan secara global mengenai isi

buku tersebut. Begitu juga dengan Quran. Seluruh isi kandungan quran,

secara garis besar dijelaskan dalam surat yang terdiri dari 7 ayat ini. Oleh

33M. Quraish Shihab dalam chanel youtube Najwa Shihab, “Tafsiran Basmallah”Diakses tanggal 2 juni 2020, https://www.youtube.com/watch?v=35UMvl_i4qA

34 Jurnal karya Yuzaidi dan Winda Sari “NILAI-NILAI OPTIMISME DALAMISTI’ADZAH DAN BASMALAH

(STUDI TAFSIR AR-RAZI)”.35 Maftuh Ahnan Dan Asyhari, “Risalah Mujarobat Kubro Amalan Para Auliya

Ush Sholihin” , (Surabaya : Terbit Terang ) 247.36 Hanafiyah Muhammad, “Dahsyatnya Membaca Ayat-Ayat Pembuka Pintu

Rezeki” (Yogyakarta:mutiara media, 2009) 34-35.

Page 63: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

50

karenanya, Al-fatihah juga dinamakan sebagai ummu al-kitaab, Induknya

Qur’an.37

Al-Fatihah adalah induk dari segala isi yang ada dalam kitab Al-

Qur’an. Dari surat al-fatihah dapat kita ambil pelajaran akan tujuh prinsip

dasar seorang muslim dalam bekerja dan berkarya serta menjalani

kehidupannya sehari-hari. Dan tujuh prinsip ini pula yang menggabungkan

tiga kecerdasan dasar manusia; yaitu spiritual, intelektual dan emosional.

Dalam surah al-Fatihah ayat kelima terdapat kalimat bahwa kita di

larang meminta kepada yang lain selain kepada Allah SWT. Menurut pak

Quraish Shihab dalam tafsir al-Misbah Kalimat "Hanya kepada-Mu Kami

mengabdi dan hanya kepada-Mu Kami meminta pertolongan", adalah

bukti bahwa kalimat-kalimat tersebut adalah pengajaran. Allah

mengajarkan ini kepada kita agar kita ucapkan, karena mustahil Allah

yang Maha Kuasa itu berucap demikian, bila bukan untuk pengajaran.

Banyak sekali pesan yang dikandung kata iyyaka dan na'budu. Secara

tidak langsung penggalan ayat ini mengecam mereka yang mempertuhan

atau menyembah selain Allah, baik masyarakat Arab ketika itu maupun

selainnya. Penggalan ayat mengecam mereka semua dan

mengumandangkan bahwa Allah lah yang patut disembah dan tidak ada

sesembahan yang lain.

Selain itu dalam meminta pertolongan kita tidak dapat mengabaikan

Allah dalam peranan-Nya. Permohonan bantuan kepada Allah agar Dia

mempermudah apa yang tidak mampu diraih oleh yang bermohon dengan

upaya sendiri. Para ulama mendefinisikannya sebagai "Penciptaan sesuatu

yang dengannya menjadi sempurna atau mudah pencapaian apa yang

diharapkan." Dari penjelasan di atas terlihat bahwa permohonan bantuan

37 Hadiyawarman, “Kandungan Al-fatihah” Diakses pada tanggal 3 juni 2020,https://hadiyawarman.com/2011/02/19/kandungan-al-fatihah/

Page 64: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

51

itu, bukan berarti berlepas tangan sama sekali. Tetapi Kita masih dituntut

untuk berperan, sedikit atau banyak, sesuai dengan kondisi yang di

hadapi.38

Meurut Syekh Abdul Qadir al-Jaelani surat al-Fatihah juga terdapat

peromohonan agar diberi rahmat dan memohon agar dibimbing ke jalan

orang-orang yang telah mendapatkan nikmat dari Allah swt. Sebagaimana

yang telah diutarakan sendiri oleh Syekh Abdul Qadir al-Jaelani, bahwa

orang-orang yang telah mendapatkan nikmat dari Allah swt adalah para

Nabi, para shiddiq, para syuhada’dan para saleh.

Diriwayatkan dari Syeikh Muhyiddin Ibnul Arabi39 di dalam kitab

‘Qaddasallaahusirrahu. “Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu

dengan kebenaran surah Al – Fatihah dan rahasianya, sehingga Engkau

bukakan bagiku pintu-pintu rahmat, karunia-Mu dan rezeki-Mu. Dan

Engkau mudahkan setiap urusanku, murahkanlah bagiku rezeki-Mu yang

banyak berkat tanpa kekurangan dan tanpa susah payah, sesungguhnya

Engkau berkuasa atas segala sesuatu. Aku mohon kepada-Mu dengan

kebenaran surah Al-Fatihah dan rahasianya, berikan apa yang

kuhajati……..”

Dari penjelasan diatas bahwa jika kita sebagai umat muslim diwajibkan

untuk senantiasa memohon kepada Allah SWT insyallah hajat yang

diinginkan akan terpenuhi.

Dalam buku risalah mujjarobat kubro Di dalam buku ini dijelaskan

bahwa “Barang siapa yang membaca surah al-Fatihah maka akan

dilapangkan rezekinya serta menghilangkan kesusahan dan yang

dihajatkan akan terkabulkan tanpa ragu-ragu.40

38 M. Quraish Shihab, “Tafsir Al-Misbah”, (Ciputat: Lentera Hati. 2007) h. 9.39 Ibnu Arabi adalah seorang sufi terkenal dalam perkembangan tasawuf di dunia

Islam.40 Ahnan Maftuh Dan Asyhari “Risalah Mujarobat Kubro”, 284.

Page 65: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

52

3. Ayat Kursi (al-Baqarah Ayat 255)

Ayat Kursi adalah ayat yang paling istimewa di antara seluruh ayat-

ayat Al-Qur'an, sebab dalam ayat ini dikatakan tidak kurang enam belas

kali, bahkan tujuh belas kali kata dalam al-Quran. Ayat ini menunjukan

sifat-sifat yang diungkapkan sedemikian rupa sehingga menampik setiap

hal negatif yang dapat menghasilkan keraguan tentang pemeliharaan dan

perlindungan Allah.41

Dinamakan Ayat Kursi karena pada ayat tersebut dijelaskan tentang

singgahsana Allah Swt yang seluas langit dan bumi. Ayat Kursi

merupakan Surah Madaniyah. Menurut K.H. Husin Nafarin Ayat kursi

adalah tanda kekuasaan Allah, kursi berasal dari bahasa Arab yang artinya

adalah tempat duduk atau kedudukan. Kursi bisa dikatakan juga sebagai

kerajaan (pengertian bersifat materi) dan kekuasaan (pengertian bersifat

maknawi).42

Hanya Allah yang wajib kita sembah. Dia hidup kekal dan terus-

menerus mengurus makhluk ciptaan-Nya tanpa pernah lalai. Dia tidak

pernah ceroboh atau tidur, sebab Dia tidak memiliki sifat kekurangan.

Hanya Dialah yang memiliki langit dan bumi, tidak ada seorang pun yang

menyertai-Nya. Maka dari itu, tak seorang makhluk pun dapat memberi

syafaat kepada yang lainnya kecuali dengan izin Allah. Allah Swt.

mengetahui segala sesuatu yang telah dan akan terjadi. Tidak ada seorang

pun mampu mengetahui ilmu Allah kecuali orang-orang yang dipilih-Nya.

Kekuasaan-Nya sangat luas, meliputi langit dan bumi. Tidak sulit bagi-

Nya mengatur itu semua, sebab Dia terhindar dari sifat kurang dan lemah,

dan Mahaagung dengan kekuasaan-Nya.

41 M. Quraish Shihab, “Tafsir Al-Misbah: Pesan Kesan dan Keserasian Al-Qur'an”, (Jakarta: Lentera Hati, 2002 ), 664-665.

42 Husin Naparin, “Memahami Kandungan Ayat Kursi”, (Banjarmasin: PTGrafika Wangi Kalimantan, 2016), 10.

Page 66: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

53

Dengan demikian Ayat Kursi mengajarkan kepada kita tentang

kebesaran dan kekuasaan Allah serta pertolongan dan perlindungan yang

sangat wajar dan logis bahwa siapa yang membaca Ayat Kursi maka ia

memperoleh perlindungan Allah dan tidak akan diganggu oleh setan.43

Syeikh Al-Bunni menerangkan dalam kitab syamsul maarif44 “Barang

siapa yang mengamalkan ayat Kursi sebanyak hitungan hurufnya, maka

dengan izin Allah akan diberikan pertolongan dalam segala hal dan

menunaikan segala hajatnya dan melapangkan fikiranny, diluluskan

rezekinya, dihilangkan kedukaannya dan diberikan apa yang dituntutnya.

Hal yang sama juga terdapat dalam kitab risalah mujarobat kubro,

barang mengamalkan atau membacanya setiap hari sebanyak 170 kali

maka Allah akan menolong dan melindugi segala urusannya, didatangkan

segala hajatnya dan dilapangkan rejekinya dengan seizin Allah SWT.45

4. Surah al-Baqarah Ayat 285-286

Kedua ayat ini adalah ayat penutup dari al-Baqarah yang mana

menjelaskan tentang keimanan Rasul kepada Allah SWT. Pada ayat 285

ini bukan hanya membicarakan perihal tentang keimanan para Rasul saja

namun bagi seluruh kaum mukminin, yang percaya atas perkara-perkara

yang sifatnya ghaib. Kualitas iman dan kepercayaan Rasul itu sungguh

berbeda dengan kualitas iman kaum mukmin. Walaupun berbeda kualitas

iman Rasul dengan iman orang-orang mukmin, akan tetapi objek

43 Muhammad Supiyani, “Kualitas Hadis Keampuhan Ayat Kursi (Kritik Sanaddan Matan)” ,Skripsi, Jurusan Tafsir Hadis, Fakultas Ushuluddin dan Humaniora IAINAntasari Banjarmasin, 2008.

44 Nurkholis Ghufron, “Ulama Saudi Ini Kalah Dengan Ulama Ahli Hikmah Abadke 13!!” dikses pada tanggal 4juni 2020.https://www.kompasiana.com/nurkholis1/54f7d110a33311f8498b4792/ulama-saudi-ini-kalah-dengan-ulama-ahli-hikmah-abad-ke-13

45Ahnan Maftuh Dan Asyhari “Risalah Mujarobat Kubro”, 183.

Page 67: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

54

keimanan Rasul dan orang-orang mukmin tetap sama karena semua

bersumber dari Rasul yaitu beriman kepada Allah SWT. 46

Jika di telaah lebih dalam terkait dua ayat terakhir surat Al Baqarah ini

memang mengandung doa yang sangat bermakna bagi umat muslim. Ayat

tersebut menunjukkan bagaimana seharusnya sikap orang beriman

terhadap ajaran Rasul Allah, yaitu “Kami dengar dan kami taat.

Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami)

kembali.”

Menurut tafsir al-Muyasar dalan tafsir ini dijelaskan bahwa Rasulullah

membenarkan dan meyakini akan wahyu yang diberikan kepadanya dari

tuhanya dan kaum mukminin pun juga demikian, bahwa mereka meyakini

kebenaran nya dan diharuskan mengamalkan isi al-qur’an al-azhim.

Masing-masing dari mereka mengimani Allah sebagai tuhan dan

sembahan yang diyakini memiliki sifat sifat keagungan dan

kesempurnaan, dan juga mengimani bahwa sesungguhnya Allah juga

memiliki malaikat-malaikat yang mulia, Dia menurunkan kitab kitab suci

dan mengutus rasul-rasul kepada makhlukNYA. Kita sebagai kaum

mukminim, tidak mengimani sebagian dari mereka saja, dan mengingkari

sebagian yang lain. Akan tetapi kami mengimani mereka semuanya. Rasul

dan kaum mukminin mengatakan, ”kami mendengar wahai tuhan kami,apa

yang engkau wahyukan, dan kami taat dalam setiap ketetapan. kami

berharap Engkau akan mengampuni dosa-dosa kami dengan

kemurahanMU. Karena engkaulah dzat yang mengatur kami dengan

46 Yendra Mulya , “Rahasia Doa Dalam Penutup Surahal-Baqarah” (Skripsi S1,Jurusan Ilmu al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin dan filsafat UNIVERSITASISLAM NEGERI AR-RANIRYDARUSSALAM-BANDA ACEH, 2019) 41.

Page 68: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

55

segala karunia yang Engkau limpahkan kepada kami. dan hanya

kepadaMU lah tempat kembali dan tempat kesudahan kami.”47

Para ulama juga menerangkan jika dua ayat terakhir surat Al Baqarah

itu bukan hanya menguatkan iman namun bisa juga memberikan

kelancaran dan kecukupan bagi urusan dunia dan akhirat seseorang.

Manfaat tersebut bisa juga berarti seseorang akan dijauhkan dari kejelekan

dan selalu diperbaharui imannya.48

Dalam Hadits Bukhari dan muslim juga menerangkan Dalam riwayat

Abu Mas'ud, Rasulullah bersabda : " Barangsiapa membaca dua ayat

terakhir surat al-Baqarah pada malam hari maka akan mencukupinya". (

Shahih Bukhari no.5009 dan Shahih Muslim no. 256 (808)).

Dalam buku mujarobat karya syaikh Abdullah bin muhammad as-sad-

han diterangkan barang siapa yang membaca dua ayat penutup ini maka

akan dicukupkan rezeki dan di jaga dalam segala sesuatu.49

5. Surah al-Nasyrah (Alam Nasyrah)

Menurut para ulama, surat Alam Nasyrah ini diturunkan di Makkah

setelah surat adh-Dhuha sesuai urutannya dalam mushaf usmany. Yang

mana surah ini merupakan kelanjutan surat sebelumnya, karena sama-

sama membahas kepribadian Nabi Muhammad saw dan kondisi yang

dihadapi oleh beliau. Keduanya juga menyampaikan kenikmatan-

kenikmatan yang diberikan Allah. Jika dalam surat sebelumnya Allah

menyampaikan tiga nikmatnya dan Allah lah yang memberikan ‘inayah

(perlindungan) saat kondisi beliau yatim, fakir dan kebingungan. Maka

47 Uus Suhendrik, “Tafsir Surah Al-baqarah ayat 285-286”https://tafsirweb.com/37655-quran-surat-al-baqarah-ayat-285-286.html di akses padatanggal 4 juni 2020.

48 Tepe Raget, “Subhanallah, Inilah Keutamaan 2 Ayat Terakhir Al Baqarah”https://umroh.com/blog/keutamaan-2-ayat-terakhir-al-baqarah/ di akses pada tanggal 4juni 2020.

49 Muhammad AS-sad-han bin Abdullah, “Muarobat Dzikir-dzikir penjagaan danperlindungan dari segala sesuatu”, (pustaka ibnu umar 2005), 11.

Page 69: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

56

pada surat ini, Allah tambahkan tiga nikmat-Nya yang lain yaitu nikmat

kelapangan dada, meringankan beban beliau saat berhadapan dengan

kaumnya ketika menyampaikan risalah kenabian yang susah dan berat,

kemudian Allah tinggikan kedudukan dan derajat Rasul baik di bumi

maupun di langit yang melebihi segala ciptaan-Nya yang pernah dan yang

akan ada.

Menurut Quraish Shihab Kata nasyrah terambil dari kata as-Syaraha

yang antara lain berarti melapangkan, Kalau kata ini dikaitkan dengan arti

lain, ia juga berarti memotong atau membedah. Ada yang berpendapat

bahwa ayat pertama di atas berbicara tentang pembedahan dada Nabi

Muhammad yang menurut riwayat pernah dilakukan oleh para malaikat,

baik dikala beliau remaja maupun beberapa saat sebelum beliau di Isra dan

Miraj-kan. Namun pendapat ini lemah karena dari satu sisi kalau

pemotong itu Saraha. Pengucapan Syaraha yang sering dalam al-Nasyrah

artinya adalah melapangkan dada.50

Kalimat “melapangkan dada”, Biasanya digunakan untuk

menggambarkan kelapangan dan kekuatan jiwa dalam berbuat atau

berbicara. Kalimat “melapangkan dada” tidak hanya khusus untuk nabi

Muhammad namun juga pernah digunakan oleh nabi Musa a.s. saat akan

menghadapi Fir’aun dengan cara berdoa. Ini mengandung makna bahwa

nabi Musa a.s. memohon diberi kelapangan dan kekuatan jiwa saat

menghadapi Fir’aun yang begitu dzalim dan sangat besar kekuasaannya.

Berdasarkan hal ini, bisa kita tafsirkan bahwa ini berbicara tentang

“kelapangan dada” dalam arti bahwa Allah swt. telah memberikan

kekuatan kepada Nabi saw. untuk menemukan kebenaran, kearifan, dan

kelapangan hati untuk memaafkan kesalahan orang yang berbuat zalim

50 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah (Jakarta : Lentera Hari, 2002), 408.

Page 70: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

57

kepadanya serta kekuatan dalam menghadapi gangguan-gangguan orang

lain.

Jadi, yang di pahami dengan Bukankah Kami telah melapangkan

bagimu dadamu adalah Allah swt telah membukakan hati Nabi saw. Untuk

menerima perintah Allah sehingga beliau memiliki kearifan, mempunyai

kelapangan hati untuk menghadapi berbagai kesulitan, serta memahami

hakikat kehidupan. Ini merupakan modal yang sangat penting dalam

mengarungi kehidupan. Siapapun yang memiliki hal ini, tentu akan

merasakan keberuntungan dalam kehidupan dunia dan akhirat.

Tidak hanya menjelaskan tetang kelapangan dada saja namun

menjelaskan tentang bagaimana nabi mendapatkan kesulitan dan suatu

masalah yang berat sehingga Allah memudahkan dan meringankan beban

nabi. Sebagian para ahli tafsir menafsirkan al-wizr adalah kesalahan dan

kelalaian yang dilakukan Nabi Muhammad sebelum beliau menjadi nabi.

Semuanya telah Allah ampunkan. Tapi, tak sedikit yang menafsirkannya

dengan beban yang secara umum dihadapi oleh Rasulullah saw dalam

melaksanakan misi yang dianugerahkan Allah kepadanya. Yaitu

menyampaikan risalah kenabian. Baik beban fisik dengan teror yang

diterimanya, maupun secara psikis yang dialaminya berkali-kali. Mulai

hinaan, cemoohan, ancaman, tuduhan keji atau bahkan rayuan dan

bujukan. Semuanya Allah jadikan ringan.

Kemuliaan yang diberikan Allah tak menjadikan beliau sombong dan

lupa diri. Beliau justru memperbanyak tasbih dan istighfar, bersyukur atas

kemuliaan dan kemenangan yang dikaruniakan Allah berupa

mengukuhkan dan mengokohkan agama-Nya di muka bumi ini. Yakinlah,

setiap satu kesulitan ada dua kemudahan yang disiapkan Allah,

kemudahan duniawi dan ukhrawi. Tak heran jika kemudian beliau

bersabda sebagaimana yang diriwayatkan Ibnu Abbas dan Ibnu Mas’ud ra,

Page 71: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

58

“Beritakan kabar gembira, telah datang kemudahan. Takkan pernah satu

kesulitan mengalahkan dua kemudahan.”51 Maha Benar Allah dalam

segala firman-Nya.

Ada tiga hal penting pengajaran yang terdapat dalam surah Al-Insyrah

ini yang pertama, selalu berfikir positif. Kita sebagai manusia harus selalu

berfikir positif Dengan berfikir positif akan mempunyai semangat dalam

menjalankan hidupnya, hal positif bisa menimbulkan efek yang luar biasa

mungkin akan mudah ketika dalam kondisi yang ringan. Akan tetapi

ketika dihadapkan pada peristiwa yang besar maka akan lupa pada

semuanya.52

Kedua, selalu optimis. Bersikap optimis dalam menghadapi hidup

dengan Sikap yang senantiasa mengharap (optimis) terdapat dua pokok

ajaran dalam Islam: pertama, selalu mengharapkan rahmat dan nikmat

Allah meskipun dalam keadaan apapun. Kedua, selalu menghadap dan

memohon kepada Allah supaya tidak terjadi hal- hal-yang tidak

diinginkan. Hal ini dapat menanamkan dan meningkatkan harapan

(optimisme) dalam menghadapi berbagai keadaan yang terasa sulit.53

Ketiga, sabar. Hidup yang dilakukan dengan sabar tanpa keluh kesah

itu merupakan akhlak yang diusahakan dan di peroleh melalui berbagai

macam latihan dan perjuangan agar di anugerahi rizki dan diilhami

kesabaran dan pahala.54

Kita tidak cukup dengan hanya berusaha namun juga harus di barengi

dengan doa dan berharap pada Allah swt. Usaha yang di rintis dengan doa

51 Ibnu Jarir Ath-Thabary, “Jami’ Al-Bayan,Op.Cit, Vol. 30, Hlm. 286, AbulQasim Jarullah Az-Zamakhsyari, Al-Kasyaf An Haqa`Iq At-Tanzil Wa ‘Uyun Al-AqawilFi Wujuh At-Ta`Wil”, Cairo: Maktabah Mustafa Muhammad, Cet.I, 1354 H, Vol.Iv, Hlm.221.

52 Hendra Setiawan, “ Agar Selalu Ditolong Allah” (Bandung : Jabal, 2007) Cet.14, hlm. 82.

53 Ichda Nauvilla, “Surah Al-Insyirah Dan Pemecahan Masalah” (Skripsi S1,Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga yogyakarta, 2008 ,)85.

54 Ichda Nauvilla, “Surah Al-Insyirah Dan Pemecahan Masalah” , 90.

Page 72: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

59

dan harapan kepada Allah maka akan menumbuhkan jiwa yang selalu

bersyukur jika sukses dan sabar kalau usaha itu mengalami kegagalan. dan

Jadikanlah kegagalan sebagai pengalaman yang sangat berharga untuk

meraih kesuksesan. Jadi segala usaha tidak ada yang sia - sia kalau

dibingkai dengan mengharap rido Allah swt.

Rasullulah mengatakan “Barang siapa seseorang yang membaca surah

Al-Insyirah secara rutin setelah shalat wajib, maka akan dimudahkan

segala urusannya, kesulitan akan dihilangkan dan akan mendapatkan

rizeki tanpa diduga-duga.”55

Dari penjelasan di atas Orang yang melakukan amal baik, maka seolah-

olah akan mendapat rizki secara tak terduga yang memberikan kenikmatan

setelah bekerja keras dan bersabar dalam melakukan sesuatu.56

6. Surah Mu’awwidzatain (al-ikhlas, al-Falaq, dan an-Nas)

Surah muawaidzatan adalah surat yang terdiri dari surah Al-Ikhlas, Al-

Falaq, dan An-Nas. Surah Al-Mu’awwidzat memiliki kedudukan yang

tinggi di antara surah-surah lainnya.

a. al-Ikhlas

Surah ini mempunyai banyak nama, yang paling mahsyur adalah surah

al-Ikhlas karena ia berbicara tentang tauhid murni hanya kepada Allah

SWT yang menyucikan-Nya dari segala kekurangan dan membebaskan-

Nya dari segala kesyirikan. Surah ini juga membebaskan hamba dari

kesyirikan, atau dari neraka. Surah ini juga dinamakan dengan surah at-

Tafrid, at-Tajrid, at-Tauhid, an-Najaah, atau al-Wilaayah karena orang

yang membacanya akan termasuk para wali Allah. Selain itu, surah ini

55 Ahmad Baiquni, “Mau Kelapangan dan Rezeki Bertambah? Baca Surat Ini”https://www.dream.co.id/orbit/ingin-lepas-dari-kesusahan-amalkan-wasiat-rasulullah-ini-180319i.html di akses pada tanggal 7 juni 2020.

56 Murthada Muthahari, “Tafsir surah Pilihan, terj. Hasan Rahmat dan M.SNasrullah” (Bandung: Pustaka Hidayah), Cet. 3, 157.

Page 73: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

60

juga dinamakan dengan surah al-Ma‟rifah dan surah al-Asas karena

mencakup pokok-pokok agama.57

Surat al-Ikhlas adalah salah surat yang ada dalam al-Quran yang ke 112

yang diturunkan di Makkah. Surah yang pendek ini menyamai satu pertiga

al-Qur'an sebagaimana yang telah diterangkan dalam hadits-hadits yang

sohih, dan dalam isi surat al-Ikhlas terkandung nilai-nilai tauhid. Surat Al-

Ikhlas memberikan ilmu tentang keesaan Allah (tauhid) dan

keberadaannya. Kedudukan Allah sebagai Tuhan yang hanya satu, dan

tidak diperanakkan menjadi suatu hal yang harus ditanamkan mulai dari

usia dini. Penanaman mengenai keesaan Allah SWTdisebut juga tauhid.

Apabila seseorang benar tauhidnya, maka dia akan mendapatkan

keselamatan di dunia dan akhirat.Sebaliknya, tanpa tauhid, dia pasti

terjatuh ke dalam kesyirikan dan akan menemui kecelakaan di dunia serta

kekekalan di dalam azab neraka58

Menurut Tafsir Munir59 pada ayat pertama menjelaskan tentang

keesaan Allah. Yaitu, Wahai Rasul, katakanlah kepada orang yang

memintamu menyifati Tuhanmu, bahwa Allah Maha Esa dalam zat dan

sifat-Nya, serta tiada sekutu dan tandingan bagi-Nya. Ini merupakan

penyifatan dengan keesaan dan menafikkan sekutu. Maknanya adalah

Dialah Allah yang kalian ketahui dan yakini bahwa Dia adaah pencipta

langit, bumi, dan kalian. Dia Maha Esa dengan sifat ketuhanan-Nya dan

57 Masunnah, “Implementasi Pemahaman Surat Al-Ikhlas Dalam PenanamanNilai-Nilai Tauhidpada Anak Usia Dini”, Jurnal Ilmiah PendidikanVol.10 No.2Tahun2016 ISSN 1978-8169, 106.

58 Masunnah, “Implementasi Pemahaman Surat Al-Ikhlas” 105.59 kitab dikarang oleh Wahbah az-Zuhaili yang lahir di Dair‟Athiyah, Damaskus,

pada tahun 1932. Pada tahun 1956 beliau berhasi; menyelesaikan pendidikan tingginya diUniversitas al-Azhar Fakultas Syari‟ah. Beliau memperoleh gelar magister pada tahun1959 pada bidadng Syariah Islamdari Universitas al-Azhar Kairo dan memperoleh gelardoktor pada tahun 1959 pada bidang Syariah Islamdari Universitas al-Azhar Kairo.Tahun 1963, beliau mengajar di Universitas Damaskus. Disana beliau mendalami ilmufiqih serta Ushul Fiqih dan mengajarkannya di Fakultas Syari‟ah.

Page 74: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

61

tiada sekutu bagi-Nya dalam ketuhanan. Ini merupakan menafikkan

berbilangnya zat”

Ayat kedua menjelaskan bahwa kita dianjurkan untuk meminta dan

memohon segala sesuatu hanya kepada Allah SWT. Karena Allah adalah

zat tempat bergantungnya seluruh makhluk, dan tiada seorang pun yang

tidak membutuhkan bantuanya-Nya, sedangkan Dia tidak membutuhkan

mereka. ini merupakan bantahan atas keyakinan kaum musyrikin Arab dan

orang-orang semisal mereka akan adanya peraturan dan zat selain Allah

yang memberikan syafaat (pertolongan).

Ayat ketiga disini Allah Mnegaskan bahwa Dia hanya satu dan tidak

dilahirkan atau melahirkan. Dikatakan bahwa Tidak ada anak yang lahir

dari-Nya dan Dia tidak lahir dari apapun. Dia tidak sejenis dengan apapun.

Dia Maha Terdahulu, tidak sesuatu yang baru (diciptakan). Tidak ada

permulaan bagi-Nya dan Dia bukan merupakan jisim. Ini merupakan

penfian adanya anak bagi Allah SWTdan bantahan kepada kaum

musyrikin yang menyangka bahwa para malaikat adalah putra-putri Allah.

Bantahan juga terhadap orang-orang Yahudi yang mengatakan bahwa

Uzair adalah putra Allah dan terhadap orang-orang Nasrani yang

mengatakan bahwa al-Masih adalah putra Allah. Sementara itu pada

kalimat kedua tedapat penafian adanya orang tua bagi Allah dan penafian

bahwa Allah SWT bermula dari ketidakadaan.

Ayat keempat ini menjelaskan tentang kekuatan dan kekuasaan Allah

bahwa tidak ada yang sebanding dengan Allah SWT. Tiada seorangpun

yang menandingi dan menyamai Allah. Ini merupakan suatu penolakan

terhadap adanya istri bagi Allah SWT dan bantahan terhadap kaum

musyrikin Arab yang meyakini bahwa Allah SWT mempunyai tandingan

dalam perbuatan-perbuatan-Nya, dimana mereka (kaum musyrikin)

menjadikan malaikat sebagai sekutu-sekutu Allah, dan berhala-berhala

Page 75: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

62

serta patung-patung sebagai tandingan bagi Allah SWT. Surah ini

mempunyai kesamaan didalam ayat-ayat yang lain, seperti firman Allah

SWT.60

Keutamaan surah ini seperti riwayat Bukhari, Abu Dawud, dan Nasa’i

meriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri bahwa jika ada orang yang

mendengar seseorang membaca surah al-Ikhlas dengan berulang-ulang,

ketika pagi menjelang kemudian ia datang kepada Nabi saw dan

menceritakan hal tersebut yang seolah-olah meremehkan keistimewaan

surah Al-Ikhlas. Namun Nabi SAW bersabda “Wahai sahabat

Sesungguhnya surah al-Ikhlas itu setara dengan sepertiga al-Quran.”

Dalam riwayat Bukhari yang lain, dari Abu Sa’id R.Aia berkata,

”Rasulullah SAW pernah bersabda kepada para sahabat beliau, Apakah

salah seorang diantara kalian tidak mampu membaca sepertiga al-Quran

semalam?” Mereka pun merasa berat dan berkata,”Siapa diantara kami

yang mampu melakukan itu wahai Rasulullah.” Beliau menjawab, “Surah

al-Ikhlas merupakan sepertiga al-Quran.”61

b. Surah al-Falaq

Dalam bahasa Arab, al-falaq berarti sesuatu yang terbelah atau terpisah.

Yang dimaksud dengan al-falaq dalam ayat ini adalah waktu subuh,

karena makna inilah yang pertama kali terdetik dalam benak orang saat

mendengar kata al-falaq. Ia disebut demikian karena seolah-olah terbelah

dari waktu malam.

Tafsiran ayat pertama, “Katakanlah, “Aku berlindung kepada Rabb

Yang Menguasai waktu Subuh,” yang dimaksud di sini adalah kita

dianjurkan untuk memohon perlindungan dan penjagaan kepada Rabb

60 Wahbah az-Zuhaili, “Tafsir al-Munir jil.15”. (Jakarta : Gema Insani, 2015),721.

61 Wahbah az-Zuhaili, “Tafsir al-Munir”, 718.

Page 76: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

63

Yang membelah biji-bijian dan membelah kegelapan malam dengan

cahaya waktu Subuh yang bersinar karena umat manusia akan memohon

perlindungan kepada Allah SWT ketika menghadapi segala keburukan

yang tersembunyi.62.

Kedua, tafsiran pada ayat selanjutnya, “Dari kejahatan makhluk-Nya,”

yang di maksud kejahatan adalah kejahatan seluruh makhluk Allah dari

kalangan manusia, jin, dan binatang, termasuk keburukan diri sendiri.63

Ketiga, penjelasan ayat, “Dari kejahatan malam apabila telah gelap

gulita,” yaitu seluruh gangguan tersebut akan terjadi ketika malam hari,

ketika rasa kantuk menyelimuti manusia. Pada waktu tersebut ruh-ruh

jahat bergentayangan, binatang-banatang berbahaya berkeliaran, serta para

pelaku kejahatan mulai melancarkan aksi jahat dan perusakan.64

Keempat, Tafsiran dari ayat selanjutnya Makna ayat, “Dari kejahatan

wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul,” adalah

dari kejahatan para penyihir wanita yang menggunakan buhul-

buhul(boneka atau alat lainya yang terbuat dari benang) dalam praktik

sihir mereka.65

Kelima, Tafsiran pada ayat ini, “Dan dari kejahatan pendengki ketika ia

dengki.” Yang ditrangkan hasad (dengki) adalah menginginkan hilangnya

nikmat yang dikaruniakan oleh Allah dari orang yang di hasad tersebut.

Termasuk dalam kategori orang yang dengki adalah orang yang

menyebarkan penyakit ‘ain. Karena penyakit ‘ain tidak akan muncul

62 Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di, “Kitab Taisirul Karimir Rahmani fiTafsiri Kalamil Manan”, (Dar Alamiyyah: Mesir), 4/494.

63 Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di, “Kitab Taisirul Karimir Rahmani”,4/494.

64 Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di, “Kitab Taisirul Karimir Rahmani”,4/494.

65 Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di, “Kitab Taisirul Karimir Rahmani”,4/494.

Page 77: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

64

kecuali dari seorang pendengki yang memiliki perangai yang buruk dan

jiwa yang kotor.66

Dari surah ini dijelaskan bahwa kita dianjurkan untuk senantiasa

memohon dan meminta perlindungan kepada Allah dan Seorang muslim

dilarang untuk hasad, namun diperbolehkan untuk ghibah. Karena ghibah

adalah sifat yang ingin mendapatkan nikmat yang dikaruniakan oleh Allah

kepada orang lain, tanpa menginginkan hilangnya nikmat itu dari orang

lain tersebut. Hal ini dijelaskan dalam Hadist Sebagaimana yang

diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mas’ud ia berkata Rasullulah bersabda:

“Tidak boleh hasad kecuali pada dua hal, yaitu; (pertama kepada)

seorang yang diberi harta oleh Allah, lalu ia menghabiskannya untuk

kebenaran. (Kedua kepada) seorang yang diberi (ilmu) hikmah, lalu ia

berhukum dengannya dan mengajarkannya (kepada orang lain).”67

c. An-Nas

An-Nas Adalah Surah penutup (ke-114) dalam Al-Qur'an. Nama An-

Nas diambil dari kata An-Nas yang berulang kali disebut dalam surah ini

yang berarti manusia. Surah ini termasuk dalam golongan surah makkiyah

terdiri dari 6 ayat. Dalam surah ini kita dianjurkan untuk memohon

perlindungan kepada Allah terhadap pengaruh hasutan jahat setan yang

menyelinap di dalam diri.

Penjelasan tafsir menurut Ibnu Ustamin dari ayat pertama sampai tiga

yaitu aku memohon perlindungan dan penjagaan kepada Allah, Sang

pencipta dan pengatur semua urusan manusia. Dan Allah Adalah Raja

yang memiliki kekuasaan tertinggi atas seluruh mahluk. serta pengatur

yang sempurna dan Dia adalah Sembahan manusia. Pada tiga ayat pertama

ini terdapat penyebutan atas sifat-sifat Allah, yaitu sifat

66 Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di, “Kitab Taisirul Karimir Rahmani”,4/494.

67 HR. Bukhari Juz 1 : 73, lafazh ini miliknya dan Muslim Juz 1 : 816.

Page 78: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

65

Rububiyyah(Rabb), sifat Al-Mulk (Raja), dan sifat Uluhiyyah (Yang

disembah).68

Tafsir ayat 4-5 menerangkan tentang kejahatan setan, Kejahatan setan

ini banyak bersembunyi dimana saja isa berupa berbagai pikiran, angan-

angan, dan khayalan yang tidak ada hakikatnya, yang dibisikkan pada hati

manusia. Setan menjadikan perbuatan jahat tampak indah dalam

pandangan manusia, sehingga manusia bersamangat untuk

mengerjakannya. Setan berjalan pada peredaran darah manusia, sehingga

terkadang bisikannya tidak dapat dirasakan oleh manusia. Hal ini juga

terhubung oleh ayat selanjutnya yang menjelaskan tentang bisikan,

Bisikan tersebut berasal dari jin dan keturunan Adam. Di antara manusia

ada yang mengikuti bisikan tersebut dan di antara mereka ada yang

memohon perlindungan kepada Allah agar terhindar dari mengikuti

bisikan tersebut.69

Melalui penjelasan maka sudah sepatutnya bagi kita untuk selalu

memohon pertolongan dan perlindungan hanya kepada Allah semata. Kita

juga harus mengakui bahwa sesungguhnya seluruh makhluk berada di

bawah pengaturan dan kekuasaan Allah SWT. Semua kejadian ini terjadi

atas kehendak-Nya dan tiada yang bisa memberikan pertolongan dan

menolak mudharat kecuali Allah. Semoga Allah selalu menjadikan kita

sebagai manusia yang mengakui kelemahan dan selalu senantiasa meminta

pertolongan juga perlindungan dan selalu taat beribahadah kepadaNya.

Surah al-muawidzatain ini bukan hanya menjelaskan tentang meminta

dan memohon pertolongan dari godaan syetan saja. Namun juga terdapat

hadist yang mengatakan jika membaca surah ini pagi dan petang

68 Hardi Hermawan “Tafsiran Al-Ikhlas, Alfalaq dan An-Nas” diakses, 8 juni 2020https://docplayer.info/40495547-Tafsir-surat-al-ikhlash-al-falaq-an-nas.html

69 Syaikh Muhammad nawawi, “TAFSIR AL MUNIR” (Sinar BaruAlgensindo:Jakarta) jilid 6 juz 30, 482.

Page 79: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

66

insyaAllah akan dicukupkan segala sesuatunya. Hadist dari ‘Abdullah bin

Khubaib (dengan mendhammahkan kha’ mu’jamah) radhiyallahu ‘anhu,

berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadaku,

‘Bacalah: Qul huwallahu ahad (surah Al-Ikhlash) dan Al-

Mu’awwidzatain (surah Al-Falaq dan An-Naas) saat petang dan pagi hari

sebanyak tiga kali, maka itu mencukupkanmu dari segala sesuatunya.”

(HR. Abu Daud, no. 5082 dan Tirmidzi, no. 3575. Tirmidzi

mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih).

Terdapat juga dalam buku mujarobat karya syaikh Abdullah bin

muhammad as-sad-han diterangkan barang siapa yang membaca surah al-

Muawwidzatain akan dicukupkan segala sesuatu dan di lindungi dari

godaan syetan ataupun jin.70

70 Muhammad AS-sad-han bin Abdullah, “Muarobat Dzikir-dzikir penjagaan danperlindungan dari segala sesuatu” 15.

Page 80: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

67

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pedagang yang menggunakan pelaris sebagai tambahan untuk

menjalankan usahanya, juga tidak serta merta meyakini bahwa bacaan dan

tulisan tersebut yang memberikan hasil, karena para pedagang juga

mengetahui bahwa dengan menggunakan al-Qur’an dalam keseharian

maka akan medatangkan keberkahan tersendiri dan tidak bisa di pungkiri

bahwa semua itu juga tidak lepas dari izin Allah.

Pedagang meyakini jika isi di dalam al-Qur’an mengandung doa-doa

khusus yang beraneka ragam dengan keutamaan-keutamaan tertentu.

Resepsi mengenai ini juga beragam di antaranya mengamalkan-wiridan

dengan al-Qur’an merupakan sesuatu yang mengandung berkah tersendiri

dan memiliki kekuatan tertentu seperti seperti Bacaan Basmallah, Surah

al-Fatihah, Ayat Kursi, Surah al-Baqarah ayat 285-286, Surah al-Insyirah,

Surah Mu’awadziatain.

Peneliti juga menyimpulkan bahwa adanya korelasi antara dampak dan

tafsir yang saling berkaitan meskipun tidak ada diksi yang mengarah

kepada pelaris itu sendiri namun makna dari beberapa kata seperti

permohonan dan permintaan kepada Allah SWT. Kita sebagai manusia

meyakini bahwa Allah itu maha pemberi, pengasih, dan penyayang.

Kepercayaan terhadap pelaris atau jimat bukan selalu berarti negatif,

karena kepercayaan kepada jimat bukan selalu berarti kepasrahan pada

benda tanpa adanya usaha. Bila kepercayaan kepada pelaris merupakan

simbol keharusan pedagang mencari cara/ metode (jimat) maka justru

Page 81: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

68

berarti positif. Semua itu tergantung budaya masing-masing. Bahwa Allah

yang paling kuasa atas segalanya.

B. Saran

Fenomena kepercayaan seperti ini merupakan sesuatu yang umum

dalam situasi sosial Indonesia. Sehingga fenomena tersebut dapat di teliti

dari sudut manapun.

Saran dari penulis, bagi peneliti yang selanjutnya semoga penelitian ini

bisa membantu sedikit materi sebagai rujukan kedepan, khususnya dalam

bidang kajian Ilmu al-Quran dan Tafsir. Dan bagi kalangan umum semoga

bisa dijadikan sebagai referensi bacaan atau amalan untuk menambah

keilmuan terkait doa atau amalan pelaris ini.

Page 82: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

ix

DAFTAR ISI

ABSTRAK................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .............................................................................ii

PEDOMAN TRANSLITERASI............................................................ iv

DAFTAR ISI ........................................................................................... ix

DAFTAR TABEL..................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang............................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 4

C. Batasan Masalah ............................................................................ 5

D. Rumusan Masalah ......................................................................... 5

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian...................................................... 5

F. Kajian Pustaka ............................................................................... 6

G. Metode Penelitian .......................................................................... 9

1. Jenis Penelitian.......................................................................... 9

2. Sifat Penelitian .......................................................................... 9

3. Populasi dan Sample ................................................................. 9

H. Sistematika Penulisan.................................................................. 11

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................... 13

A. Jimat ............................................................................................ 13

1. Definisi Jimat .......................................................................... 13

2. Macam-macam Jimat .............................................................. 15

3. Hakikat Jimat .......................................................................... 15

4. Dampak Penggunaan Jimat..................................................... 16

5. Jimat dalam Islam ................................................................... 17

B. Wirid

1. Pengertian Wirid.................................................................... 20

Page 83: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

x

2. Varian Wirid Dalam Hadis.................................................... 20

3. Sumber Hukum Wirid ........................................................... 21

C. Pengertian Pelaris ........................................................................ 22

1. Pelaris...................................................................................... 22

2. Bentuk-bentuk Pelaris ............................................................. 24

BAB III GAMBARAN UMUM PASAR.............................................. 26

A. Sejarah Pasar................................................................................ 26

B. Lokasi Pasar................................................................................. 27

C. Fasilitas Pasar .............................................................................. 27

D. Keadaan Pasar.............................................................................. 28

E. Kegiatan Pengelolaan Pasar ........................................................ 29

F. Prinsip-prinsip Perumda Pasar .................................................... 29

G. Tugas Pokok dan Fungsi Perumda Pasar..................................... 30

H. Struktur Organisasi ...................................................................... 31

I. Visi dan Misi ............................................................................... 34

J. Profil Responden ......................................................................... 34

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI

PELARIS DAGANGAN ....................................................................... 36

A. Al-Qur’an dalam Pandangan Pedagang....................................... 36

1. Pemahaman Pedagang Terkait al-Qur’an ............................... 36

2. Motivasi dan Tujuan Pedagang Menggunakan al-Qur’an ...... 38

B. Ayat-ayat yang Digunakan Sebagai Pelaris................................. 38

1. Basmallah................................................................................ 38

2. Al-Fatihah ............................................................................... 39

3. Ayat Kursi ............................................................................... 40

4. Surah al-Baqarah 285-286 ...................................................... 40

5. Surah al-Insyrah ...................................................................... 41

6. Surah al-Mu’awwidzat ............................................................ 42

Page 84: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

xi

C. Praktik Penggunaan Ayat Sebagai Pelaris................................... 43

D. Dampak Menggunkan Ayat Sebagai Pelaris ............................... 44

E. Relasi Dampak Dengan Tafsir..................................................... 47

1. Basmallah................................................................................ 47

2. Surah al-Fatihah ...................................................................... 49

3. Ayat kursi (al-Baqarah ayat 255) ............................................ 51

4. Surah al-Baqarah Ayat 285-286.............................................. 53

5. Surah al-Nasyrah (Alam Nasyrah).......................................... 55

6. Surah Mu’awwidzatain (al-ikhlas, al-Falaq, dan an-Nas)....... 59

BAB V PENUTUP ................................................................................. 67

A. Kesimpulan.................................................................................. 67

B. Saran ............................................................................................ 68

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 69

Lampiran-Lampiran

Page 85: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

69

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Muhammad AS-sad-han bin, “Muarobat Dzikir-dzikirpenjagaan dan perlindungan dari segala sesuatu”, (pustaka ibnuumar 2005).

Abdussakir, dkk, “Analisis Matematika terhadap Jimat Numerik danAlfabetik”, UIN Maulana Malik Ibrahim, malang, 2011.

Agus (Sebagai tukang telur), Diwawancarai Oleh Zudha Surya Prasetya,Cempaka Putih, 16 juni 2020, Jakarta.

Ahnan, Maftuh dan asyhari, “risalah mujarobat kubro amalan para auliyaush sholihin” (Surabaya : terbit terang ).

Alim, Achmad Miftachul, “Wiridan”, Makalah Fakultas Syari’ahUniversitas Islam Nahdlatul Ulama’, jepara 2013

Anton, (Pedagang Beras), Diwawancarai Oleh Zudha Surya Prasetya,Cempaka Putih, 21 juni 2020, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek,(Jakarta: Bina Aksara, Cetakan ke VII, 2008).

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek,(Jakarta:Bhineka Cipta, 2007), cet ketujuh, h. 105.

Ariska, Rian, “Jimat Dalam Perspektif Aqidah Islam (Studi padaMasyarakat Pekon Muara Tembulih Kecamatan NgamburKabupaten Pesisir Barat)”, Skripsi Fakultas Ushuluddin dan StudiAgama UIN Sunan Raden Intan, Lampung, 2018.

Asana, Chairunnisa AS, “Pesona Azimat: Antara Tradisi danagama”,(Bandung: Pustaka AuraSemesta, 2014)

Baiquni, Ahmad , “Mau Kelapangan dan Rezeki Bertambah? Baca SuratIni” https://www.dream.co.id/orbit/ingin-lepas-dari-kesusahan-amalkan-wasiat-rasulullah-ini-180319i.html di akses pada tanggal 7juni 2020.

Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya. (Bandung: CV. J-Art 2004).Effendy, Mochtar, “Ensiklopedi Agama dan Filsafat”,(Palembang:

Universitas Sriwijaya, 2001),Endraswara, Suwardi, Mistik Kejawen (Jogjakarta: Narasi, 2003).Fazhri, Rahmat, "Dzikir Dan Wirid Sebagai Metode Penyembuhan

Penyakit Substance-Related Disorder(Studi Kasus: Yayasan SinarJati Di Bandar Lampung)”, Skripsi Fakultas Ushuluddin Dan StudiAgama universitas Islam Negeri Raden intan, Lampung, 2018.

Fathurrosyid, “ Tipologi Ideologi Resepsi Al Quran Di KalanganMasyarakat Sumenep Madura”, el Harakah Vol.17 No.2 Tahun2015.

Fuad, Himmatul, “Penafsiran Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani TerhadapSurat Al-Fatihahdi Dalam Tafsir Al-Jailani”, skripsi Fakultas

Page 86: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

70

Ushuludin dan Humaniora Universitas Islam Negeri Walisongo,semarang 2017

Geertz, Cliffort, Abangan, Santri, Priyayi Dalam Masyarakat Jawa .Ghufron, Nurkholis, “Ulama Saudi Ini Kalah Dengan Ulama Ahli Hikmah

Abad ke 13!!” dikses pada tanggal 4 juni 2020.https://www.kompasiana.com/nurkholis1/54f7d110a33311f8498b4792/ulama-saudi-ini-kalah-dengan-ulama-ahli-hikmah-abad-ke-13

Gobay, John M, “Praktek dan Strategi Setan”,(Bandung: Kalam hidup,1999).

Gusmian, Islah, “Santri dan Pemaknaan Kitab Suci: Studi InterpretatifSimbolik terhadap al-Qur`an di Pesantren Yogyakarta”, dalamDialektika Teks Suci Agama, Strukturasi Makna agama dalamKehidupan Masyarakat, Irwan Abdullah, et.all, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2008).

Hadiyawarman, “Kandungan Al-fatihah” Diakses pada tanggal 3 juni2020, https://hadiyawarman.com/2011/02/19/kandungan-al-fatihah/

Hambahl, Ahmad bin, Sunan Ahmad,(Mesir: Maktabah Kamilah, tth), juzawwal.

Hariyanti (Pedagang Buah), Diwawancarai Oleh Zudha Surya Prasetya,Cempaka Putih, 19 juni 2020, Jakarta.

Hasan, Syaikh Abdurrahman bin, Fathul Majid Syarah Kitab Tauhid, Terj.Izzudin. Karimi Lc dan Abdurrahman Nuryaman, Darul Haq,Jakarta, 2009.

Hasim, Rusyda Nur Bani, “Penglaris Dalam Prespektif KyaiHikmah”,Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN SunanAmpel, Surabaya, 2018.

Hermawan, Hardi, “Tafsiran Al-Ikhlas, Alfalaq dan An-Nas” diakses, 8juni 2020 https://docplayer.info/40495547-Tafsir-surat-al-ikhlash-al-falaq-an-nas.html

http://kbbi.web.id/laris/ Pengertian "Pelaris", Di akses, 06 Desember2019.

http://kbbi.web.id/laris/ , Pengertian "Azimat", Diakses pada tanggal 06Desember 2019.

Ida (Sebagai tukang Sayur), Diwawancarai Oleh Zudha Surya Prasetya,Cempaka Putih, 24 juni 2020, Jakarta.

Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta:Gramedia, 2005),cet. Ke V.

Kristiani, Yanu, “Analisis Sikap Pedagang Terhadap Pelaris Bisnis (StudiKasus Pada Pasar Sleman, Yogyakarta)(Skripsi S1 universitassarana Dharma:Yogyakarta)”.

Page 87: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

71

Masunnah, “Implementasi Pemahaman Surat Al-Ikhlas Dalam PenanamanNilai-Nilai Tauhidpada Anak Usia Dini”, Jurnal IlmiahPendidikan.Vol.10 No.2Tahun 2016 ISSN 1978-8169.

Muhammad, Hanafiyah, “Dahsyatnya membaca ayat-ayat pembuka pinturezeki” (Yogyakarta:mutiara media, 2009).

Mujahidin, Anwar, “Analisis Simbolik Penggunaan Ayat-Ayat Al-Qur`anSebagai Jimat Dalam Kehidupan Masyarakat Ponorogo” Volume10, Nomor 1, (Juni 2016)

Mujahidin, Anwar, “Analisis Simbolik Penggunaan Ayat-Ayat al-Qur’anSebagai Jimat Dalam Kehidupan Masyarakat Ponorogo”,Kalam:Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam,X,Juni 2016.

Mulya, Yendra , “Rahasia Doa Dalam Penutup Surahal-Baqarah”(Skripsi S1, Jurusan Ilmu al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddindan filsafat UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRYDARUSSALAM-BANDA ACEH, 2019).

Mulyadi, Yadi, “Al-Qur’an Dan Jimat (Studi Living Qur’anpadaMasyarakat Adat Wewengkon Lebak Banten)” (Tesis S2,Universitas Islam Negeri Syarif Hidyatullah Jakarta,2017 )

Mulyana, Dedy, “Metodologi Penelitian Kualitatif”,(Bandung : Pt RosdaKarya, 2006).

Mun’im, A Rafiq Zainul, “Jimat Qur’an dalam Kehidupan Bakul Satu(Sebuah Penulusuran di Yogyakarta)”,JurnalKontemplasi,I,November 2013

Muthahari, Murthada, “Tafsir surah Pilihan, terj. Hasan Rahmat dan M.SNasrullah” (Bandung: Pustaka Hidayah), Cet. 3.

Naparin, Husin, “Memahami Kandungan Ayat Kursi”, (Banjarmasin: PTGrafika Wangi Kalimantan, 2016).

Nauvilla, Ichda, “Surah Al-Insyirah Dan Pemecahan Masalah” (SkripsiS1, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga yogyakarta, 2008).

Nawawi, Syaikh Muhammad, “Tafsir Al Munir” (Sinar BaruAlgensindo:Jakarta) jilid 6 juz 30.

Purba, Delita (Kepala Pasar Gembrong), Diwawancarai oleh Zudha SuryaPrasetya, Cempaka Putih Barat, 29 Juni 2020, Jakarta.

Raget, Tepe, “Subhanallah, Inilah Keutamaan 2 Ayat Terakhir AlBaqarah” https://umroh.com/blog/keutamaan-2-ayat-terakhir-al-baqarah/di akses pada tanggal 4 juni 2020.

Rahman, Fazlur, Tema Pokok al-Qur’an terjemahan anas mahyuddin(Bandung:Pustaka, 1996), cet. Ke II.

Rohmah, Umi Nuriyatur, “Penggunaan Ayat-ayat al-Qur’an dalam RitualRebo Wekasan(Studi Living Qur’an di Desa Sukoreno Kec. KalisatKab. Jember)”,Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran IslamUIN Sunan Kalijaga, 2014.

Page 88: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

72

As-Sa’di, Syaikh Abdurrahman bin Nashir, “Kitab Taisirul KarimirRahmani fi Tafsiri Kalamil Manan”, Dar Alamiyyah: Mesir.

Sagir, Akhmad dan Mubarak, , “Tradisi Wiridan Masyarakat BanjarSesudah Salat Fardu: Studi Varian dan Rujukan” Malaysian Journalof Social Sciences and Humanities (MJSSH) Volume 5, Issue 1,2020 h. 90

Sani, Abdul,“ PASUGIHAN ORANG BANJAR: Studi Identifikasi Prilakudan Amaliah Pasugihan Orang Banjar di Kalsel”, Banjarmasin,November, 2013. Vol 2.no.2.

Sarinastiti, Agidea “Tradisi Pengalungan Jimat Kalung Benang PadaBayi Di Dukuh Mudalrejo Desa Kedungsari Kecamatan GebogKabupaten Kudus (Kajian Living Hadis)”,(skripsi S1, UniversitasIslam Negeri Walisongo Semarang).

Setiawan, Hendra, “Agar Selalu Ditolong Allah” (Bandung : Jabal, 2007)Cet. 14.

Shihab, M. Quraish dalam channel youtube najwa Shihab, “TafsiranBasmallah” Diakses tanggal 2 juni 2020,https://www.youtube.com/watch?v=35UMvl_i4qA

Shihab, M. Quraish, “Tafsir Al-Misbah: Pesan Kesan dan Keserasian Al-Qur'an”, (Jakarta: Lentera Hati, 2002 ).

Shihab, M. Quraish, “Tafsir Al-Misbah”, (Ciputat: Lentera Hati. 2007).Shihab, M.Quraish, “Tafsir Al-misbah Surah al-Baqarah Ayat1-7”,

Diakses 2 juni 2020,https://www.youtube.com/watch?v=DDdPDO0h14Y

Slamet (Sebagai Pedagang Ayam), Diwawancarai Oleh Zudha SuryaPrasetya, Cempaka Putih, 22 juni 2020, Jakarta.

Sugeng (Toko Sembako), Diwawancarai Oleh Zudha Surya Prasetya,Cempaka Putih, 19 juni 2020, Jakarta.

Suhendrik, Uus, “Tafsir Surah Al-baqarah ayat 285-286”https://tafsirweb.com/37655-quran-surat-al-baqarah-ayat-285-286.html di akses pada tanggal 4 juni 2020.

Sulidar, “Seri Tafsir Tematik (Tafsir Maudhu’i) Al-Quran Perdaganganyang Tidak Akan Merugi”, jilid 11.

Sulis (Pedagang Ikan), Diwawancarai Oleh Zudha Surya Prasetya,Cempaka Putih, 18 juni 2020, jakarta.

Suliyanto, (Pedagang Soto Ayam), Diwawancarai Oleh Zudha SuryaPrasetya, Cempaka Putih, 20 juni 2020, Jakarta.

Supiyani, Muhammad, Kualitas Hadis Keampuhan Ayat Kursi (KritikSanad dan Matan),Skripsi, Jurusan Tafsir Hadis, FakultasUshuluddin dan Humaniora IAIN Antasari Banjarmasin, 2008.

Ath-Thabary, Ibnu Jarir, Jami’ Al-Bayan, Vol. 30.

Page 89: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

73

Yuzaidi dan Winda Sari “Nilai-Nilai Optimisme Dalam Isti’adzah DanBasmalah (Studi Tafsir Ar-Razi)”.

Az-Zamakhsyari, Abul Qasim Jarullah, Al-Kasyaf An Haqa`Iq At-TanzilWa ‘Uyun Al-Aqawil Fi Wujuh At-Ta`Wil, Cairo: Maktabah MustafaMuhammad, Cet.I, 1354 H, Vol.IV.

az-Zuhaili, Wahbah, “Tafsir al-Munir” jil.15. (Jakarta : Gema Insani,2015).

Page 90: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

LampiranLAMPIRAN

Page 91: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …
Page 92: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

Denah Lokasi

Page 93: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …
Page 94: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …
Page 95: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

Lampiran Wawancara

Pertanyaan Wawancara Pedagang

Nama :

Jenis Usaha :

Kota Asal :

Lama usaha :

1. Pengetahuan terkait al-qur’an

a. Menurut anda al-qur’an itu apa?

b. Digunakan sebagai apa Al-qur’an?

c. Apa tujuan dan motivasi anda menggunakan Al-qur’an sebagaipedoman hidup?

2. Doa yang dipakai dan praktiknya

a. Ada tidak surah atau ayat yang digunakan atau diamalkan untukberjualan?Sebutkan!

b. Seperti apa praktiknya?

c. Darimana anda mengetahui jika ayat atau surah itu bisa digunakansebagai amalan untuk berjualan?

d. Bagaimana penyampaian dari yang memberi tahukan bahwa ayat itubisa digunakan sebagai amalan untuk berjualan?

Page 96: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

3. Dampak dalam menggunakan doa untuk berjualan

a. Bagaimana dampak yang dirasakan ketika membaca surah atau ayattersebut?

b. Bagaimana jika tidak dibaca apakah ada pengaruh?

c. Apakah terus-terusan untung?

d. Bagaimana jika mengalami kerugian, apa yang anda rasakan?

e. Menurut anda siapa yang memberikan rasa/perasaan tersebut?

f. Sejak kapan menggunakan bacaan tersebut untuk berjualan?

g. Seberapa cepat anda merasakan dampak itu?

Page 97: PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID …

Pertanyaan Wawancara Untuk Pengurus Pasar

1. Bagaimana awal sejarah Pasar ini ?

2. Berapa luas pasar ini ?

3. Bagaiamana Aktivitas dan kegiatan di pasar ini?

4. Apa saja fasilitas yang disesdiakan di pasar ini?

5. Bagaimana struktur organisasi di pasar ini?

6. Tugas pokok apa yang di lakukan tiap seksi disini?

7. Bagaimana Prinsip-prinsip dalam pelaksanaan tugas?

8. Apa visi misi di pasar ini?