Praktek Pembinaan Akseptor Kb

29
MAKALAH PELAYANAN KB PRAKTEK PEMBINAAN AKSEPTOR KB (KONDOM, PIL, SUNTIKAN) Dosen Pengampu : Desnawati, SST Disusun Oleh : Kelompok II 1. Khusnul charimah 2. Kuntari 3. Lina warlina 4. Maitari 5. Meri fransisca 6. Muslimah 7. Nike ruspadillah 8. Nofitriana 9. Novita indra devi 10. Nuri ulfa tari 11. Nurma yunita 12. Padila manda sari 13. Rani oktaviyanti 14. Reni andeka utami 15. Ria wahyu ningsih 16. Rima nurhaida 17. Rita dermata sari

Transcript of Praktek Pembinaan Akseptor Kb

MAKALAH PELAYANAN KB

PRAKTEK PEMBINAAN AKSEPTOR KB (KONDOM, PIL, SUNTIKAN)

Dosen Pengampu : Desnawati, SST

Disusun Oleh :

Kelompok II

1. Khusnul charimah2. Kuntari3. Lina warlina4. Maitari5. Meri fransisca6. Muslimah7. Nike ruspadillah8. Nofitriana9. Novita indra devi10. Nuri ulfa tari11. Nurma yunita12. Padila manda sari13. Rani oktaviyanti14. Reni andeka utami15. Ria wahyu ningsih16. Rima nurhaida17. Rita dermata sari

AKADEMI KEBIDANAN KELUARGA BUNDA JAMBI

TAHUN AJARAN 2013/2014

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang lebih utama melainkan rasa syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT, atas kesempatan ,kesehatan dan inayahnya hingga makalah ini dapat kami selesaikan.Dan tak lupa pula sholawat beserta salam kami kirimkan pada baginda nabi MUHAMMAD SAW,yang telah membawa umat pada zaman yang terang benderang.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah Pelayanan KB yang telah memberikan petunjuk atas makalah ini,serta ucapan terima kasih kepada Kelompok II yang telah berpartisipasi untuk menyelesaikan pembuatan makalah ini.

Makalah ini menjelas bagaimana mengenai Praktek pembinaan pelayanan akseptor KB serta menerangkan profil dari kontrasepsi yang digunakan oleh klien.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua,dan mohon maaf jika masih banyak terdapat kesalahan pada makalah ini maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca terutama dari Dosen Pengampu untuk penyempurnaan makalah ini agar lebih baik lagi.

Jambi , Juni 2013

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Makalah

Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan , membantu pasangan untuk menjarangkan jarak kehamilan/kelahiran, dan menentukan jumlah anak yang diinginkan.

Berdasarkan paradigmabaru program keluarga berencana nasional telahdiubah visinya dari mewujudkan NKKBS menjadi visi untuk mewujudkaan keluarga yang sejahtera,sehat,maju,mandiri,dan memiliki jumlah anak yang idial,berwawasan kedepan,betanggung jawab,harmonis dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa.secara umum keluaga berncana dapat diartian sebagai suatu usaha yang mengatur bnyaknya kehamilan sedemikian rupa sehingga tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kehamilan tersebut. diharapkan dengan adanya perencanaan keluarga yang matang sehingga terhindar dari perbuatan untuk mengahiri kehamilan dengan aborsi.

Keefektifan dari kontrasepsi yang di gunakan seperti kondom secara ilmiah di dapatkan hanya sedikit angka kegagalan kondom yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan pertahun. Untuk kontrasepsi pil sangat efektif (98,5%) agar dapat kehandalan yang tinggi maka jangan sampai ada tablet yang lupa,gunakan tablet pada jam yang sama bersengggama sebaiknya dilakukan 3-20 jam setelah penggunaan pil sedangkan untuk kontrasepsi suntik memiliki efektifitas tinggi dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan pertahun,asal penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan.

B. Tujuan Makalah

1. agar mahasiswi dapat memanfaatkan materi pelayan kb sebagai suatu pedoman dalam memberikan pembinaan aseptor kb di komunitas.

2. Agar mahasiswi dapat menjadi calon bidan yang propesional dalam membierikan pelayan konseling kb secara tepat dan benar.

BAB II

PEMBAHASAN

A. PRAKTEK PEMBINAAN AKSEPTOR KB

a) Pengertian Hal yang dapat diartikan sebagai upaya petugas KB dalam menjaga atau

memelihara kelangsungan/keberadaan peserta KB dan institusi masyarakat sebagai peserta pengelola KB didaerahnya.

b) Tujuan 1. Terpeliharanya kelangsungan berKB masyarakat dengan baik dalam kurun waktu

yang lama2. Terpeliharanya keberadaan dan peran serta institusi masyarakat dalam

pengelolaan program KB3. Terpeliharanya mekanisme operasional penggarap program KB diwilayah

kerjanya.

c) Langkah pelaksanaan1. Adakah penilaian terhadap proses dan hasil pelaksanaan program KB diwilayah

kerja, untuk memperoleh gambaran tentang kondisi hasil penggarapan bersama antara lain seperti pencapai PPM peserta KB baru maupun aktif, jumlah pesrta KB lestari dan kondisinya, keberadaan institusi masyarakat pedesaan, grup pelopor, peran serta tokoh formal dan informal.

2. Pelajari dan analisa kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangansesuai dengan kondisi hasil diatas.

3. Bahas bersama pengelola yang lain (dalam rakor atau staff meeting) untuk meentukan tekhnik dan cara meningkatkan atau memperbaikinya sesuai dengan kondisi yang ada didaerah kerja.

4. Laksanakan program bersama pengelola program lainnya didesa garapan.

d) Ukuran Keberhasilan1. Semakin terjaminnya kelangsungaan kesertaan ber KB masyarakat, yang ditandai

dengan meningkatnya jumlah peseerta KB aktif dan lestari.2. Tersedianya jumlah institusi masyarakat pedesaan sesuai kebutuhan dan

terjadinya peningkatan sosok institusi.3. Terbinanya keberadaan kelompok-kelompok bina keluarga dan meningkatnya

sosok kelompok-kelompok tersebut.4. Berjalannya mekanisme operasional penggarapan program KB daerah kerja.

1. KONDOM

Kondom beraroma kondom biasa

a. Profil

Kondom tidak hanya mencegah kehamilan tetapi juga mencegah IMS termasuk HIV/AIDS

Efektif bila dipakai dengan baik dan benar

Dapt dipakai bersamaan kontrasepsi lain untuk mencegah IMS

kondom merupakan selubung/sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan di antaranya lateks (karet),plastik(vinil),atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis saat hubungan seksual.kondom terbuat dari karet sintesis yang tipis,berbentuk silinder, dengan muaranya berpinggir tebal,yang bila digulung berbentuk rata atau mempunyai bentuk seperti puting susu.berbagai bahan telah di tambahkan pada kondom baik utuk meningkatkan efektifitasnya (misalnya penambahan spermisida) maupun sebagai aksesoris aktivitas seksual.

standar kondom dilihat dari ketebalan, pada umumnya standar ketebalan adalah 0,02 mm.

tipe kondom terdiri dari :

kondom biasa

kondom berkontur (bergerigi)

kondom beraroma

kondom tidak beraroma

Kondom berkontur

kondom pria dan wanita : Kondom untuk pria sudah cukup dikenal namun untuk kondom wanita walaupun sudah ada, belum populer dengan alasan ketidaknyamanan (berisik)

b. Cara kerja

kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma di ujung selubung karet yang di pasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah ke dalam saluran reproduksi perempuan.

mencegah penularan mikroorganisme (IMS termasuk HBV dan HIV/AIDS) dari satu pasangan kepada pasangan yang lain (khusus kondom yang terbuat dari lateks dan vinil).

c. Efektivitas

Kondom cukup efektif bila di pakai secar benar pada setiap kali berhubungan seksul. Pada beberapa pasangan, pemakaian kondom tidak efektif karena tdak di pakai secara konsisten. Secara ilmiah didapatkan hanya sedikit angka kegagalan kondom yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan per tahun .

d. Manfaat

efektif bila digunakan dengan benar

tidak menggangu reproduksi

tidak menggagu kesehatan klien

tidak mempunyai pengaruh sistemik

mudah dan dapat dibeli secara umum

tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus

metode kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsi lainya harus di tunda

memberi dorongan kepada suami untuk ikut ber-KB

dapat mencegah penularan IMS

mencegak ejakulasi dini

membantu mencegah terjadinya kanker serviks (mengurangi iritasi bahan karsi

negonik eksogen pada serviks).

saling berinteraksi sesama pasangan

mencegah imuno infertilitas

e. Kerterbatasan

1. Ada kemungkinan bocor, sobek dan tumpah yang menyebabkan kondom gagal dipakai sebagai alat kontrasepsi

2. Perlu menghentikan sementara aktifitas dan spontanitas hubungan seks guna memakai kondom

3. Perlu dipakai secara konsisten, hati-hati dan terus menerus pada setiap senggama

f. Cara penggunanaan /intruksi bagi klien gunakan kondom setiap akan melakukan hubungan seksual agar efek kontrasepsinya lebih baik, tambahkan spermisida kedalam kondom jangan menggunakan gigi,benda tajam seperti pisau,silet,gunting atau benda tajam

lainnya pada saat membuka kemasan. pasangkan kodom saat penis sedang ereksi, tempelkan ujungnya pada glans penis

dan tempatkan bagian penampung sperma pada ujung uretra. Lepaskan gulungan karetnya dengan jalan menggeser gulungan tersebut kearah pangkal penis. Pemasanagan ini harus dilakukan sebelum penetrasi penis ke vagina .

bila kondom tidak mempunyai tempat penampungan sperma pada bagian ujungnya ., maka saat memakai ,longgarkan sedikit bagian ujungnya aga tidak terjadi robekan pada saat ejakulasi

kondom di lepas sebelum penis melembek pegang bagian pangkal kondom sebelum mencabut penis sehingga kondom tidak

terlepas pada saat penis dicabut dan lepaskan kondom diluar vagina agar tidak terjadi tumpahan cairan sperma di sekitar vagina

gunakan kondom bekas pakai pada tempat yang aman

buang kondom bekas pakai pada tempat yang aman sediakan kondom dalam jumlah cukup di rumah dan jangan di simpan di tempat

yang panas karena hak ini dapat menyebabkan menjadi rusak atau robek saat di gunakan

jangan gunakan kondom apabila kemaan robek atau kondom tampak rapuh/kusut jangan gunakan minyak goreng ,minyak mineralatau pelumas dari bahan

petrolatum karena akan segera merusak kondom.

g. Tempat memperoleh kondom

1. Apotik

2. Klinik kB

3. Pukesmas

4. Bps RB

5. Warung-warung atau kedai tertentu

h. cara pembuangan kondom yang benar

1. Jangan di buang ke dalam toilet 2. Jangan di buang kedalam selokan atau got parit3. Jangan di lempar ke halaman4. Di bakar bersama sampah-sampah 5. Bersihkan dulu (cuci), bungkus, ikat lalu masukkan ketempat sampah 6. Di tanam

2. PIL

1) PIL KOMBINASI

a. Profil : Efektif dan reversibel Harus diminum setiap hari Pada bulan-bulan pertam efek samping berupa mual dan pendarahan bercak yang

tidak berbahaya dan segera akan hilang. Efek samping serius sangat jarang terjadi Dapat di pakai oleh semua ibu usia reproduksi,baik yang sudah mempunyai anak

maupun yang belum. Dapat mulai diminum setiap saat bila yakin sedang tidak hamil. Tidak di anjurkan pada ibu yang menyusui Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat

b. Jenis : Monofasik: pil tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif

estrogen/progestin dengan dua dosis yang berbeda,dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.

Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progesteron dengan dua dosis yang berbeda,dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.

Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktifestrogen/prigesteron dengan tiga dosis yang berbada,dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.

c. Cara Kerja: Menekan ovulasi Mencegah implantasi

Lendir serviks mengental sehingga sulit di lalui oleh sperma. Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan

terganggu pula.

d. Manfaat: Memiliki efektivitas yang tinggi(hampir menyerupai efektivitas tubektomi),bila

digunakan setiap hari ( 1 kehamilan per 1000 perempuan dalam tahun pertama penggunaan).

Resiko terhadap kesehatan sangat kecil Tidak menganggu hubungan seksual Siklus haid menjadi teratur,banyaknya darah haid berkurang(mencegah

anemia),tidak terjadi nyeri haid. Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin menggunakannya

untuk mencegah kehamilan. Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat

Membantu mencegah:

Kehamilan ektopik Kanker ovarium Kanker endometrium Kista ovarium Penyakit radang panggul Kelainan jinak pada payudara Dismenore,atau Akne

e. Keterbatasan: Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya setiap hari. Mual,terutama pada 3 bulan pertama. Pusing Nyeri payudara Berat badan naik sedikit,tetapi pada perempuan tertentu kenaikan BB justru

memiliki dampak positif Berhenti haid(amenore),jarang pada pil kombinasi Tidak boleh di berikan pada perempuan menyusui(mengurangi ASI) Pada sebagian kecil perempuan dapat menimbulkan depresi,dan perubahan

suasana hati,sehingga keinginan untuk melakukan hubungan seks berkurang Dapat meningkatkan tekanan darah dan tensi cairan,sehingga resiko

stroke,pada usia >35 tahun merokok perlu hati-hati Tidak mencegah IMS,HBV,HIV/AIDS.

f. Waktu Mulai Menggunakan pil kombinasi: Setiap saat selagi haid,untuk meyakinkan kalau perempuan tersebut tidak hamil. Hari pertama sampai hari ke 7 siklus menstruasi Boleh menggunakan pada hari ke 8 sampai hari ke 14 atau tidak melakukan

hubungan seksual sampai anda telah menghabiskan paket pil tersebut. Setelah melahirkan:

- Setelah 6 bulan pemberian ASI eksklusif

- Setelah 3 bulan dan tidak menyusui

- Pasca keguguran (segera atau dalam waktu 7 hari)

- Bila berhanti menggunakan kontrasepsi injeksi,dan ingin menggantikan dengan pil kombinasi,pil dapat segera diberikan tanpa perlu menunggu haid.

g. Instruksi Kepada Klien:

Catatan: Tunjukkan cara mengeluarkan pil dari kemasannya dan pesankan untuk mengikuti panah yang menunjuk deretan pil berikutnya.

Sebaiknya pil diminum setiap hari,lebih baik pada saat yang sama setiap hari. Pil yang pertama dimulai pada hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid. Sangat di anjurkan penggunaannya pada hari pertama haid. Pada paket 28 pil,dianjurkan mulai minum pil plasebo sesuai dengan hari yang

ada pada pada paket. Beberapa paket pil mempunyai 28 pil.bila paket 28 pil habis,sebaiknya anda

mulai minum pil dari paket yang baru.bila paket 21 habis,sebaiknya tunggu 1 minggu baru kemudian mulai minum pil dari paket yang baru.

Bila muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pil,ambillah pil yang lain. Bila terjadi muntah hebat,atau diare lebih dari 24 jam,maka bila keadaan

memungkinkan dan tidak memperburuk keadaan ,pil dapat di teruskan. Bila muntah dan diara berlangsung sampai 2 hari atau lebih,cara penggunaan pil

mengikuti cara menggunakan pil lupa. Bila lupa minum 1 pil(hari 1-21),segera minum pil setelah ingat boleh minum 2

pil pada hari yang sama.tidak perlu menggunakan metode kontrasepsi yang lain.bila lupa 2 pil atau lebih (hari 1-21),sebaiknya minum 2 pil setiap hari sampai sesuai jadwal yang diterapkan.juga sebaiknya gunakan metode kontrasepsi yang lain atau tidak melakukan hubungan seksual sampai telah menghabiskan paket pil tersebut.

Bila tidak haid,perlu segera Ke klinik untuk tes kehamilan.

2) KONTRASEPSI PIL PROGESTIN( MINIPIL )

a. profil: Cocok untuk perempuan menyusui yang ingin memakai pil KB Sangat efektif pada masa laktasi Dosis rendah Tidak menurunkan produksi ASI Tidak memberikan efek samping estrogen Efek samping utama adalah gangguan perdarahan bercak,atau perdarahan

tidak teratur Dapat dipakai sabagai kontrasepsi darurat

b. Jenis Minipil: Kemasan dengan isi 35 pil: 300 mg levonorgestrel atau 350 mg neretindon. Kemasan dengan isi 28 pil:75 mg desogestrel

c. Cara Kerja Minipil: Menekan sekresi gonadotropin dan sintesis steroid seks di ovarium (tidak

begitu kuat) Endometrium mengalami transpormasi lebih awal sehingga implantasi

lebih sulit. Mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat penetrasi sperma. Mengubah motilitas tuba sehingga transpormasi sperma terganggu

d. Efektivitas:

Sangat efektif(98,5 %).pada penggunaan minipil jangan sampai terlupa satu-dua tablet atau jangan sampai terjadi gangguan gastrointestinal(muntah,diare).

Karena akibatnya kemungkina terjadi kehamilan sangat besar.penggunaan obat-obat mukolitik asetilsistein barsamaan dengan minipil pelu di hindari karena mukolitik jenis ini dapat meningkatkan penetrasi sperma sehingga kemampuan kontraseptif dari minipil dapat terganggu.

Agar didapatkan kehandalan yang tinggi,maka:

Jangan sampai ada tablet yang lupa Tablet digunakan pada jam yang sama(malam hari) Senggama sebaiknya dilakukan 3-20 jam setelah penggunaan minipil.

e. Keuntungan kontrasepsi: Sangat efektif bila di gunaka secara benar Tidak menganggu hubungan seksual Tidak mempengaruhi ASI Kesuburan cepat kembali Nyaman dan mudah digunakan Sedikit efek samping Dapat di hentikan setiap saat Tidak mengandung estrogen.

f. Keterbatasan: Hampir 30-60% mengalami gangguan haid( pendarahan

sela,spooting,amenore). Peningkatan/penurunan berat badan Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama Bila lupa satu pil saja,kegagalan menjadi lebih besar Payudara menjadi tegang,mual,pusing,dermatitis,atau jerawat. Resiko kehamilan ektopik sangat tinggi( 4 dari 100 kahamilan),tetapi

resiko ini lebih rendah jika dibandingkan dengan perempuan yang tidak menggunakan minipil.

Efektivitasnya menjadi lebih rendah bila digunakan bersamaan dengan obat tuberkulosis atau obat epilepsi.

Tidak melindungi diri dari infeksi menular seksual atau HIV/AIDS. Hirsutisme(Tumbuh rambut/bulu berlebihan di daerah muka),tetapi sangat

jarang terjadi.

g. Waktu Mulai Menggunakan Minipil: Mulai hari pertama sampai hari ke 5 siklus haid.tidak diperlukan

pencegahan dangan kontrasepsi lain.

Dapat digunakan setiap,asal saja tidak terjadi kehamilan.bila menggunakannya setelah hari ke 5 siklus haid,jangan melakukan hubungan seksual selama 2 hari atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 2 hari saja.

Bila klien tidak haid,minipil dapat digunakan setiap saat,asal saja di yakini tidak hamil.jangan melakukan hubungan seksual selama 2 hari atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 2 hari saja.

Bila menyusui antara 6 minggu dan 6 bulan pascapersalinan dan tidak haid,minipil dapat di mulai setiap saat.bila menyusui penuh,tidak memerlukan metode kontrasepsi tambahan.

Bila lebih dari 6 minggu dan 6 bulan pascapersalinan dan tidak haid,minipil dapat dimulai setiap saat.bila menyusui penuh,tidak memerlukan metode kontrasepsi tambahan.

Bila lebih dari 6 minggu pasca persalinan dan klien telah mendapat haid,minipil dapat dimulai pada hari 1-5 siklus haid.

Minipil dapat diberikan segera pascakeguguran Bila klien sebelumnya menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin

menggantinya dengan minipil,minipil dapat segera di berikan,bila saja kontrasepsi sebelumnya digunakan dengan benar atau ibu tersebut sedang tidak hamil.tidak perlu menunggu sampai datangnya haid berikutnya.

Bila kontrasepsi yang sebelumnya adalah kontrasepsi suntikan,minipil diberikan pada jadwal suntikan yang berikutnya.tidak diperlukan penggunaan metode kontrasepsi lain.

Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi nonhormonal dan ibu tersebut ingin menggantinya dengan minipil,mkinipil diberikan pada hari ke 1-5 siklus haid dan tidak memerlukan metode kontrasepsi lain.

Bila kontrasepsi sebelumnya yang digunakan adalah AKDR(termasuk AKDR yang mengandung hormon),minipil dapat diberikan pada hari 1-5 siklus haid.dilakukan pengangkatan AKDR

h. Instruksi Kepada Klien: Minum minipil setiap hari pada saat yang sama Minum pil yang pertama pada hari pertama haid Bila klien muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pil,minumlah

pil yang lain,atau gunakan metode kontrasepsi lain bila klien berniat melakukan hubungan seksual pada 48 jam berikutnya

Bila klien menggunakan pil terlambat lebih dari 3 jam,minumlah pil tersebut begitu klien ingat.gunakan metode pelindung selama 48 jam

Bila klien lupa 1 atau 2 pil,minumlah segera pil yang terlupa tersebut sesegera klien ingat dan gunakan metode pelindung sampai akhir bulan.

Walaupun klien belum haid,mulailah paket baru sehari setelah paket terakhir habis.

Bila haid klien teratur setiap bulan dan kemudian kehilangan 1 siklus (tidak haid) ,atau bila merasa hamil,temui petugas klinik untuk tes kehamilan.

3. SUNTIKAN

1) suntikan kombinasi

jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg depo medroksiprogresteron asetat dan 5 mg estrogen sipionet yang diberikan injeksi IM sebelum sekali (cylofem) dan 50 mg note tindron dan 5 mg estrodiol valetat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali.

a. Cara kerja

menekan ovulasi membuat lendir servik menjadi kental sehingga penetrasi sperma tergangu Perubahan pada endrometrium (atrofi) sehingga inplantasi terganggu Menghambat tranportasi

b. Efektifitas

Sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan) sebelum tahun pertama penggunaan.

c. Keuntungan kontrasepsi

Resiko terhadap kesehatan kecil Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri Tidak diperlukan pemeriksaan dalam Jangka panjang Efek samping sangat kecil

d. Keuntungan nonkontrasepsi

Mengurangi jumlah perdarahan Mengurangi nyeri saat haid Mencegah anemia Khasiat pencegah yerhadap kanker ovarium dan kanker endrometrium

Mengurangi penyakit payudara jinak dan kista ovarium Mencegah kehamilan ektopik Melindungi klain dari jenis-jenis tertentu penyakit radang panggul Pada keadaan tertentu dapat diberikan pada perempuan pada usia perimenopause

e. Kerugian

Terjadi Perubahan pada pola haid,seperti tidak teratur,perdarahan bercak/spotting,atau perdarahan sela sampai 10 hari

Mual sakit kepala,nyeri payudara ringan,dan keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan ke dua atau ketiga

Ketergantungan klain terhadap pelayanan kesehatan.klain harus kembali setiap 30 hari untuk mendapatkan suntikan

Evektifitasnya berhkurang bila digunakan bersama dengan obat-obatan epilepsy(fenitoin dan berbiturat) atau obat tuber culosis(rifampisin)

Dapat terjadi efek samping yang serius seperti:jantung strok,bekuan darah pada paru atau otak dan kemungkinan timbulnya tumor hati.

Penambahan berat badan Tidak menjamin pelindumgan terhadap penilaran infeksi menular seksual,hepatitis b

virus,atau infeksi virus HIV Kemungkinan terlambat nya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian.

f. Cara penggunaan : Suntikan kombinasi diberikan setiap bulan dengan suntikan intra muscular, klien diminta

datang setiap 4 minggu. Suntikan ulang dapat diberikan 7 hari lebih awal dengan kemungkinan terjadi gangguan perdarahan. Dapat juga diberikan setelah 7 hari dari jadwal yang telah ditentukan . asal ssaja diyakini ibu tersebut tidak hamil. Tidak dibenarkan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan metode kontrasepsi yang lain untuk 7 hari saja.

2) Suntikan Progestin

a. Profil : Sangat efektif Aman Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi Kembalinya kesuburan lebih lambat rata-rata 4 bulan Cocok untuk masa laktasi karena tidak menekan produksi ASI

b. Jenis :Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung progestin, yaitu :

Depo Medroksiprogesteron Asetat (Depo Provera), mengandung 150mg DMPA, yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuscular (didaerah bokong)

Depo Norestisteron Enantat (Depo Norissterat), yang mengandung 200mg NoretdronEnantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik intramuscular.

c. Cara Kerja : Mencegah Ovulasi Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan penetrasi sperma. Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atropi Menghambat transportasi gamet oleh tuba

d. Efektivitas Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektivitas tinggi, dengan 0,3

kehamilan per 100 perempuan per tahun, asal penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan.

e. Keuntungan : Sangat efektiv

Pencegah kehamilan jangka panjang Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit

jantung, dan gangguan pembekuan darah Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI Sedikit efek samping Klien tidak perlu menyimpan obat suntik Dapat digunakan oleh perempuan >35 tahun sampai primenopause Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik Menurunkan penyakit jinak payudara Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sickle cell).

f. Kerugian : Sering ditemukan gangguan haid, seperti :

- Siklus haid yang memendek atau memanjang.- Perdarahan yang banyak atau sedikit.- Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting)- Tidak haid sama sekali.

Klien sangat bergantung pada tempat pelayanan kesehatan (untuk melakukan kunjungan ulang)

Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering. Tidak terjamin perlindungan terhadap penularan infeksi penularan seksual,

hepatitis B virus, atau infeksi virus HIV. Terlambat kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian Terlambat kembali nya kesuburan bukan karena terjadinya kerusakan/kelainan

pada organ genitalia, melainkan karena belum habisnya pelepasan obat suntikan dari depo nya.

Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan kepadatan tulang (densitas). Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan lendir vagina. Menurunkan libido Gangguan emosi Sakit kepala, nervositas, jerawat.

g. Cara penggunaan kontrasepsi suntikan : Cara pemberian kontrasepsi suntikan dapat dilihat. Kontrasepsi suntikan DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik

intramuscular yang dalam didaerah pantat. Apabila suntikan diberikan terlalu

dangkal , penyerapan kontrasepsi suntikan akan lambat dan tidak bekerja segera dan efktif.

Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas alcohol, biarkan kulit kering sebelum disuntik

Kocok dengan baik dan hindarkan gelembung-gelembung udara, upaya menghilangkan gelembung-gelembung putih dengan dihangatkan.

h. Tempat untuk memperoleh KB suntik Klinik KB Puskesmas BPS/RB Dokter Obgyn Rumah sakit

i. Yang penting untuk diingat Suntikan KB diberikan saat ibu sedang Haid Sebelum dilakukan penyuntikan kesehatan umum ibu harus diperiksa (vital

sign) Suntikan KB dapat disuntikkan sambil duduk atau berbaring Jika suami pergi selama 1 bulan atau 3 bulan maka suntikan KB harus tetap

diberikan secara teratur. Terdapat kemungkinan terjadinya gangguan pada ibu seperti nyeri perut

jelaskan bahwa hal tersebut adalah efek samping dari kontrasepsi. Kemungkinan siklus haid tidak teratur

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Asal kata “kontra’ mencegah atau melawan dan “konsepsi”yang berate pertemuan antara sel telur dan seperma yang menyebabkan pembuahan.dari berbagai macam metode kontrasepsi yang dijelaskan memerlukan suatu pembinaan dalam pelayan aseptos kb mengenai propel kontrasepsi yang digunaakan termasuk cara pemakaian ,keuntungan kerugian,serta efektifitas dari kontra sepsi yang digunakan seperti kondom,pil,dan suntik.

Penilaian klaien terhadat kontrasepsi yang digunakan tidak memerlikan anamnesis atau pemeriksaan fisik khusus tetapi perlunya penjelasan atau KIE baik lisan maupun tertulis.jadwalkan kunjungan ulang,saat klain datang harus ditanyakan mengenai masalah kontrasepsi yang telah digunakan dan kelulahan yang ada,hal ini bertujuan un tuk mendeteksi adanya efek samping dari kontrasepsi yang digunakan,dan secepat mun gkiun dapat di tangani oleh bidan atau melakukan persiapan rujukan jika masalah tidak dapat diatasi.

B. Saran

1. Agar mahasiswi kebidanan lebih mampu mengakplikasikan pengetahuannya terhadap praktek pembinaan akseptor kb dalam pelayanana kb dimomunitas.

2. Agar mahasiswa kebidanan mampu menjadi seorang konselor yang dapat melayani masyarakat dengan puas dan tepat

DAFTAR PUSTAKA

Dyah Noviawati Setya Arum, S.Si.T dan Sujiyatini, S.Si.T, 2011, Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini, Jogjakarta : Nuha Medika.

Prof. dr. Abdul Bari Saifuddin, SpOG(K), MPH, 2010, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta : PT BINA PUSTAKA SARWONO PRAWIROHARDJO

http/blog kontrasepsi modern.com