Praksisdig 2 - Gerbang Kombinasional Dan Komparator

download Praksisdig 2 - Gerbang Kombinasional Dan Komparator

of 36

Transcript of Praksisdig 2 - Gerbang Kombinasional Dan Komparator

  • 8/18/2019 Praksisdig 2 - Gerbang Kombinasional Dan Komparator

    1/36

     

    LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL

    PERCOBAAN KE - 2

    GERBANG KOMBINASIONAL DAN

    KOMPARATOR

     Nama : Retno Puji Lestari

     NIM : 14302241029

    Kelas : Pendidikan Fisika 1 / 2014

    Pembimbing : Dyah Kurniawati Agustika, S.Si, M.Sc.

    LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI

    JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

    2016

  • 8/18/2019 Praksisdig 2 - Gerbang Kombinasional Dan Komparator

    2/36

     

    PERCOBAAN 2

    GERBANG KOMBINASIONAL DAN KOMPARATOR

    A.  TUJUAN

    1.  Menyusun unit rangkaian logika kombinasional dari gerbang-gerbang

    logika dasar .

    2.  Memahami cara kerja rangkaian logika kombinasional dan komparator.

    3.  Membandingkan perhitungan teori logika dengan percobaan.

    B.  ALAT-ALAT PERCOBAAN

    1.  Catu daya ( power supply)2.  Multimeter analog

    3.  LED

    4.  Beberapa IC seri 74LS04, 74LS32, 74LS00, 74LS08, 74LS86, 74LS85

    5.  Papan rangkaian (Breadboard) 

    6.  Kabe-kabel penghubung

    C.  DASAR TEORI SINGKAT

    Rangkaian kombinasional didefinisikan sebagai tipe rangkaian logika yang

    diimplementasikan menggunakan persamaan boolean, dengan keluaran adalah

    fungsi murni masukan. Rangkaian kombinasional tidak memiliki memori

     penyimpanan logika, sehingga hasil keluaran gerbang logika sebelumnya tidak

    akan berpengaruh pada fungsi logika rangkaian ini.

    Macam-macam aljabar adalah aljabar biasa, aljabar himpunan, aljabar

    vektor, aljabar group, aljabar boole, dan lain-lain. Dalam setiap aljabar

    memiliki postulat, teorema, aksioma, dalil dan operasi sendiri-sendiri. Aljabar boole diciptakan pada abad 19 oleh George Boole sebagai suatu sistem untuk

    menganalisis secara matematis mengenai logika. Aljabar boole didasarkan

     pada pernyataan logika biner. Dalam aljabar boole baik konstanta maupun nilai

    suatu variabel hanya diijinkan memiliki dua kemungkinan nilai (biner) yaitu 0

    atau 1. Variabel aljabar boole sering digunakan untuk menyajikan suatu tingkat

    tegangan pada terminal suatu rangkaian. Misalnya 0 digunakan untuk

    menandai suatu jangkauan tegangan dari 0 volt sampai dengan 0,8 volt dan 1

  • 8/18/2019 Praksisdig 2 - Gerbang Kombinasional Dan Komparator

    3/36

     

    digunakan untuk jangkauan tegangan dari 2 volt hingga 5 volt. Dengan

    demikian tanda 0 dan 1 tidak menggambarkan bilangan yang sebenarnya tetapi

    menyatakan keadaan suatu variabel tegangan

    Dalam aljabar boole tidak ada pecahan, desimal, bilangan negatif, akar

    kwadrat,  akar pangkat tiga, logaritma, bilangan imajiner, dan sebagainya.

    Kenyataannya, dalam  aljabar boole hanya mengenal 3 (tiga) operasi dasar,

    yaitu :

    1)  Penjumlahan logika atau OR dengan simbol operasi ‘+’ (tanda plus).

    2)  Perkalian logika atau AND dengan simbol operasi ‘.’ (tanda titik) atau tanpa

    tandasama sekali.

    3) 

    Komplementasi atau NOT (atau inversi) dengan simbol operasi ‘’  (garis

    di atas

    variabel.

    Aksioma operasi OR, AND dan NOT pada dua tingkat logika 0 dan 1 dapatdirangkum sebagai berikut :

    AND OR NOT

    X.Y X+Y X=  X   

    X Y O X Y O X O

    0 0 0 0 0 0 0 1

    0 1 0 0 1 1 1 0

    1 0 0 1 0 1

    1 1 1 1 1 1

    Teorema dalam Aljabar Boole

    Dalam setiap aljabar memiliki potulat, teorema, aksioma, dalil danoperasi  sendiri. Ketiga hal tersebut saling terkait dan terangkum dalam istilah

    teorema.  Berdasarkan teorema dalam aljabar boole dapat membantu

    menyederhanakan pernyataan  dan rangkaian logika. Teorema dalam aljabar boole

    meliputi :

    1) A . 0 = 0

    2) A . 1 = A

    3) A . A = A

    4) A .  A = 0

  • 8/18/2019 Praksisdig 2 - Gerbang Kombinasional Dan Komparator

    4/36

     

    Compa

     >

    =

     A B

    5) A + 0 = A6) A + 1 = 1

    7) A+A = A 

    8) A +  A =

    1.

    Teorema 1) hingga 8) , variabel A sebenarnya dapat menyajikan suatu pernyataan

    yang   berisi lebih dari satu variabel. Sebagai contoh, bentuk yang lebih

    sederhana dari

     pernyataan XY + XY dapat ditentukan dengan memisalkan XY = A .

    Kemudian

    diperoleh A + A = A. Dengan demikian XY + XY = XY . jj

    Comparator

    Rangkaian Comparator adalah satu jenis penerapan rangkaian kombinasional

    yang mempunyai fungsi utama membandingkan dua data digital. Hasil

     pembandingan itu adalah, sama, lebih kecil , atau lebih besar . Dari dua data digital

    yang hanya terdiri dari 1 bit yang dibandingkan, kemudian dapat diperluas menjadi

    dua data digital yang terdiri dari lebih dari 1 bit seperti dua bit, tiga bit, dst.

    Komparator banyak digunakan misalnya pada mesin penyeleksi surat, baik ukuran

    dimensinya, berat surat, kode area (berdasarkan bar-code), dsb. Berikut contoh

    Gambaran rangkaian komparator 1-bit

    (a)

  • 8/18/2019 Praksisdig 2 - Gerbang Kombinasional Dan Komparator

    5/36

     

    (b)

    Gambar 1. Rangkaian Komparator 1-bit. (a) Rangkaian Jadi, dan (b) Rangkaian

    dari Gerbang Logika

    Data angka umumnya paling sedikit terdiri dari dua bit. Namun di dalam

     bilangan desimal, angka yang terbesar yang dapat diwakili oleh dua bit ini

    ialah angka 3 (‘11’  dalam sistem biner). Apabila kita ingin membandingkan

    angka-angka yang lebih besar tentunya sistem pembanding itu tidak dapat

    digunakan lagi sehingga kita perlu rnerancang sistem yang baru yang sesuai

    dengan kebutuhan. Jadi setiap ada perubahan untuk membandingkan angka

    yang lebih besar yang diluar kemampuan sistem pembanding tersebut, kita

    harus merancangnya lagi. Hal sepertinya tidaklah menguntungkan. Oleh

    karena itulah kita harus rancang suatu sistem pembanding sedemikian rupa

    sehingga setiap sistem ini dapat saling dihubungkan satu sama lain untuk

    membentuk sistem pembanding yang lebih besar. Dengan kata lain, untuk

    kepentingan pembandingan yang dapat mengakomodasi semua bilangan,

    maka harus dirancang satu sistem praktis untuk itu.

    A.  Komparator untuk Dua bit data 

    Misalkan kita ingin merancang suatu alat pembanding (comparator )

    yang akan membandingkan dua angka dan memberkan hasilnya, yaitu angka

    yang satu lebih kecil , lebih besar , atau  sama dengan angka yang satunya.

    Sistem pembanding ini digambarkan secara garis besar sebagai sebuah kotak

    hitam yang hanya diketahui fungsinya saja. Kotak hitam dari sistem ini dapat

    dilihat pada Gambar 2.

    Sistem pembanding ini mempunyai 2 Input A dan B yang masing-masing

    terdiri dan 2 bit dan 3 output yang masing-masing terdiri dari 1 bit untuk

    menunjukkan hasil perbandingan tersebut yaitu, A>B, AB akan bernilai ‘1’  apabila nilai A lebih besar dari B.

  • 8/18/2019 Praksisdig 2 - Gerbang Kombinasional Dan Komparator

    6/36

     

    Demikian juga halnya dengan output A B, A < B, dan A = B.

  • 8/18/2019 Praksisdig 2 - Gerbang Kombinasional Dan Komparator

    7/36

     

    Gambar 4. Persamaan logika untuk A > B

    Gambar 5. Persamaan logika untuk A < B

    Gambar 6. Persamaan logika untuk A = B

    Jika diperhatikan, persamaan logika dari ketiga output tersebut dinyatakan

    dalam 4 variabel inputnya yaitu A1, A0, B1, dan B0. Hal ini menunjukkan

     bahwa setiap outputnya tergantung pada input-inputnya. Di dalam mendesain

  • 8/18/2019 Praksisdig 2 - Gerbang Kombinasional Dan Komparator

    8/36

     

    sistem pembanding yang sebenarnya dengan menggunakan komponen-

    komponen digital, kita ingin berusaha untuk mengurangi jumlah

    ICs/komponen yang digunakan. Suatu penghematan yang jelas dan mudah di

     peroleh dengan mengamati persamaan-persamaan logika yang di peroleh

    adalah dengan adanya kanonical term yang sama di antara persamaan-

     persamaan logika tersebut. Sebagai contohnya dalam desain sistem

     pembanding ini ialah kanonikal term A0.A1.B0 yang terdapat pada persamaan

    logika untuk output A > B dan A < B. Hal ini berarti bahwa hanya satu rangkaian

    yang perlu dibangun untuk kanonikal term ini sehingga output A > B dan A <

    B akan menggunakannya bersama.

    Perlu diingat juga bahwa pada sistem ini hanya akan ada satu output

    yang akan bernilai BENAR=1 untuk setiap kombinasi inputnya; sebagai

    contohnya untuk input 01 (A1 & A0) dan 11 (B1 & B0) hanya output A < B

    yang akan bernilai BENAR=1. Dengan menyadari hal semacam ini, maka akan

    menolong kita untuk mengetahui apabila sistem tersebut tidak bekerja dengan

    semestinya misalnya jika output A < B dan A = B memberikan nilai BENAR

    untuk contoh input di atas tadi.

    B.  Komparator untuk lebih dari Dua bit data 

    Satu sistem pembanding sederhana (hanya 2 bit) telah dibahas pada Bagian

    A di atas. Tetapi untuk keperluan pembandingan yang lebih dari 2 bit, karena

    memang kenyataan angka desimal terbesar yang dinyatakan dalam biner

    adalah angka 3 (‘11’),  maka harus dirancang satu komparator lain untuk

    fungsi pembandingan tersebut.

    Komparator tersebut mempunyai kotak hitam berbeda dengan

    Gambar 1, yaitu mempunyai tiga input tambahan, IAB, dan IA=B

    seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7. Ketiga input tambahan ini

    dimaksudkan untuk dihubungkan ke output dari sistem komparator yang

    lainnya apabila sebuah sistem pembanding lebih besar ingin dibentuk.

    Oleh karena itulah, ketiga input tambahan itu disebut sebagai cascading

  • 8/18/2019 Praksisdig 2 - Gerbang Kombinasional Dan Komparator

    9/36

     

    input .

    Gambar 7. Kotak hitam Komparato yang

    disempurnakan.

    Komparator yang ditunjukkan pada Gambar 6 itu adalah untuk membandingkan

    angka-angka yang besarnya 2 bit saja. Tetapi komparator ini dapat

    digabungkan untuk membentuk alat pembanding gang lebih besar yang

    tentunya berukuran kelipatan dari 2. Sebagai contoh, sistem pembanding

    untuk 6 bit dapat dibentuk dengan menggunakan 3 buah komparator tersebut

    seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8. Sistem pembanding yang paling

    kanan disebut sebagai LSW ( Least Significant Word ) dan sistem pembanding

    yang paling kiri disebut MSW ( Most Significant Word ).

    Gambar 8. Komparator 6 bit

    Perhatikan bahwa ketiga cascading input dari LSW-nya harus diberikan nilai

    konstan seperti anda dapat lihat pada Gambar 8, yaitu IA>B = 0, IA=B = 1,

    dan IA

  • 8/18/2019 Praksisdig 2 - Gerbang Kombinasional Dan Komparator

    10/36

     

    ialah untuk menetralkan komparator tersebut sehingga nilai perbandingan

     pada LSW itu hanya bergantung pada inputnya (A1, A0, B1, dan B0) saja.

    Sebagai contoh, output A>B dari LSW itu akan bernilai ‘1’ apabila A lebih besar

    dari B, output AB = 1, IAB = 1 apabila A sama dengan B. Hal ini karena LSW

    itu menganggap bahwa nilai dari A yang sebelumnya adalah lebih besar dari B.

    Komparator yang sama tetapi dengan 4 bit dapat diperoleh dengan IC seri

    7485 yang biasa disebut 4-bit Magnitude Comparator . Komparator yang

    terakhir ini juga dapat dihubungkan satu sama lain sama seperti Komparator 2

     bit yang ditunjukkan pada Gambar 8 untuk membentuk komparator yang lebih

     besar. Skematik dan rangkaian digital serta tabel operasinya dapat dilihat dalam

    TTL Data Book.

    D. 

    LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN

    1.  Rangkaian Kombinasional

    a.  3 Input (Masukan)

    -  Merangkai komponen percobaan pada breadboard menjadi

    rangkaian kombinasi gerbang logika seperti pada gambar

    rangkaian di atas. IC yang digunakan dalam rangkaian 3 input ini

    adalah IC seri 74LS04, 74LS32, 74LS08 dan 74LS00.

  • 8/18/2019 Praksisdig 2 - Gerbang Kombinasional Dan Komparator

    11/36

     

    -  Membuat tabel kebenaran yang sesuai dengan rangkaian

    kombinasi gerbang logika yang telah dibuat.

    -  Menghubungkan sumber tegangan Vcc 5 volt ke rangkaian.

    -  Mengatur input sesuai kombinasi pada tabel kebenaran yang telah

    dibuat.

    -  Mengamati setiap output pada rangkaian dan mencocokannya

    dengan tabel kebenaran.

    b.  4 Input (Masukan)

    -  Merangkai komponen percobaan pada breadboard menjadi

    rangkaian kombinasi gerbang logika seperti pada gambar

    rangkaian di atas. IC yang digunakan dalam rangkaian 4 input ini

    adalah IC seri 74LS04, 74LS00, 74LS08 dan 74LS32.

  • 8/18/2019 Praksisdig 2 - Gerbang Kombinasional Dan Komparator

    12/36

     

    -  Membuat tabel kebenaran yang sesuai dengan rangkaian

    kombinasi gerbang logika yang telah dibuat.

    -  Menghubungkan sumber tegangan Vcc 5 volt ke rangkaian.

    -  Mengatur input sesuai kombinasi pada tabel kebenaran yang telah

    dibuat.

    -  Mengamati setiap output pada rangkaian dan mencocokannya

    dengan tabel kebenaran.

    2.  Rangkaian Komparator

    a.  Memasang IC pada posisi tengah-tengah papan rangkaian.

  • 8/18/2019 Praksisdig 2 - Gerbang Kombinasional Dan Komparator

    13/36

     

     b.  Menghubungkan kaki nomor 10, 12, 13, dan 15 sebagai input A0,

    A1, A2, dan A3.

    c.  Menghubungkan kaki nomor 9, 11, 14, dan 1 sebagai input B0, B1,

    B2, dan B3.

    d.  Menghubungkan kaki nomor 2 (AB) untuk

    output yang dihubungkan dengan 3 buah LED. Kaki panjang (+),

     pendek (-) menuju ground.

    e.  Menghubungkan kaki nomor 16 ke Vcc dengan tegangan

     powersupply 5volt.

    f.  Menghubungkan kaki nomor 8 menuju ground.

    g.  Membuat tabel perbandinngan input A dan B dengan mengubah

     perbandingan bilangan desimal menjadi bilangan 4 digit.

    h.  Memvariasi input VCC = 1 dan input ground = 0 pada masukan

    sesuai dengan tabel perbandingan yang telah dibuat. Serta

    mengamati keadaan LED dimana keadaan nyala = 1 dan mati = 0.

    Untuk perbandingan input (AB), maka output yang akan menyala adalah

    LED pada kaki nomor 4.

    i.  Mengukur tegangan setiap output keluarannya.

     j.  Mengisi hasil masukan dan keluaran percobaan pada data tabel

    kebenaran.

  • 8/18/2019 Praksisdig 2 - Gerbang Kombinasional Dan Komparator

    14/36

     

    E.  DATA PERCOBAAN

    1.  Gerbang Kombinasional

    a.  3 Input (Masukan)

    Vcc = 5 V

    n = 3 ; 2n = 23 = 8 data

    No.Input

    Output Volt GambarA B C

    1. 0 0 0 1 2,2

  • 8/18/2019 Praksisdig 2 - Gerbang Kombinasional Dan Komparator

    15/36

     

    2. 0 0 1 1 2,2

    3. 0 1 0 1 2,2

    4. 0 1 1 1 2,2

  • 8/18/2019 Praksisdig 2 - Gerbang Kombinasional Dan Komparator

    16/36

     

    5. 1 0 0 1 2,2

    6. 1 0 1 1 2,2

    7. 1 1 0 0 0

  • 8/18/2019 Praksisdig 2 - Gerbang Kombinasional Dan Komparator

    17/36

     

    8. 1 1 1 1 2,4

    b. 

    4 Input (Masukan)

    Vcc = 5 V

    n = 4 ; 2n = 24 = 16 data

    No.Input

    Output Volt GambarA B C D

    1. 0 0 0 0 1 2,2

  • 8/18/2019 Praksisdig 2 - Gerbang Kombinasional Dan Komparator

    18/36

     

    2. 0 0 0 1 1 2,2

    3. 0 0 1 0 1 2

    4. 0 0 1 1 1 2

  • 8/18/2019 Praksisdig 2 - Gerbang Kombinasional Dan Komparator

    19/36

     

    5. 0 1 0 0 0 0,15

    6. 0 1 0 1 1 2,2

    7. 0 1 1 0 0 0,4

  • 8/18/2019 Praksisdig 2 - Gerbang Kombinasional Dan Komparator

    20/36

     

    8. 0 1 1 1 0 0,35

    9. 1 0 0 0 1 2,2

    10 1 0 0 1 1 2,2

  • 8/18/2019 Praksisdig 2 - Gerbang Kombinasional Dan Komparator

    21/36

     

    11. 1 0 1 0 1 2

    12. 1 0 1 1 1 2

    13. 1 1 0 0 1 2,2

  • 8/18/2019 Praksisdig 2 - Gerbang Kombinasional Dan Komparator

    22/36

     

    14. 1 1 0 1 1 2

    15. 1 1 1 0 1 2

    16. 1 1 1 1 1 2

    2.  Rangkaian Komparator

    Vcc = 5 V

    IC 74LS85 

    No. A B

    Input A Input B Output O

    A3 A2A

    1  A0  B3 B2 B1  B0  A>B A=B A

  • 8/18/2019 Praksisdig 2 - Gerbang Kombinasional Dan Komparator

    23/36

     

    Foto Percobaan

    No.Input Ouput

    GambarA B A>B A=B A

  • 8/18/2019 Praksisdig 2 - Gerbang Kombinasional Dan Komparator

    24/36

     

    2. 1 2 0 0 1

    3. 2 3 0 0 1

    4. 3 4 0 0 1

  • 8/18/2019 Praksisdig 2 - Gerbang Kombinasional Dan Komparator

    25/36

     

    5. 4 5 0 0 1

    6. 5 6 0 0 1

    7. 6 7 0 0 1

  • 8/18/2019 Praksisdig 2 - Gerbang Kombinasional Dan Komparator

    26/36

     

    8. 8 7 1 0 0

    9. 9 8 1 0 0

    10. 10 9 1 0 0

  • 8/18/2019 Praksisdig 2 - Gerbang Kombinasional Dan Komparator

    27/36

     

    11. 11 10 1 0 0

    12. 12 11 1 0 0

    13. 13 12 1 0 0

  • 8/18/2019 Praksisdig 2 - Gerbang Kombinasional Dan Komparator

    28/36

     

    14. 14 13 1 0 0

    15. 15 15 0 1 0

    F.  ANALISIS DATA

    1.  Gerbang Kombinasional

    a.  3 Input (Masukan)

  • 8/18/2019 Praksisdig 2 - Gerbang Kombinasional Dan Komparator

    29/36

     

    Vcc = 5 V

    n = 3 ; 2n = 23 = 8 data

    Berdasarkan percobaan :

    No.Input

    OutputA B C

    1. 0 0 0 1

    2. 0 0 1 1

    3. 0 1 0 1

    4. 0 1 1 1

    5. 1 0 0 1

    6. 1 0 1 1

    7. 1 1 0 0

    8. 1 1 1 1

    Berdasarkan teori :

    Menggunakan Aksioma operator OR, AND, NOT dan NAND

     pada dua tingkat logika 0 dan 1. Dimana :

    AND OR NOT NAND

    X.Y X+Y X=  X    ).(   Y  X   

    X Y O X Y O X O X Y O

    0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1

    0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1

    1 0 0 1 0 1 1 0 1

    1 1 1 1 1 1 1 1 0

    No.Input Persamaan Logika

    A B C  A    B A   C   C  A.   ) C.(A.B)+A(  

    1. 0 0 0 1 1 1 0 1

    2. 0 0 1 1 1 0 0 1

    3. 0 1 0 1 1 1 0 1

    4. 0 1 1 1 1 0 0 1

    5. 1 0 0 0 0 1 1 1

  • 8/18/2019 Praksisdig 2 - Gerbang Kombinasional Dan Komparator

    30/36

     

    6. 1 0 1 0 0 0 0 1

    7. 1 1 0 0 1 1 1 0

    8. 1 1 1 0 1 0 0 1

    Berdasarkan data percobaan, dan perhitungan teori dari persamaan

    logika diatas, diperoleh hasil output atau kecocokan yang sama.

    b.  4 Input (Masukan)

    Vcc = 5 Vn = 4 ; 2n = 24 = 16 data

    Berdasarkan percobaan :

    No.Input

    OutputA B C D

    1. 0 0 0 0 1

    2. 0 0 0 1 1

    3. 0 0 1 0 1

    4. 0 0 1 1 1

    5. 0 1 0 0 0

    6. 0 1 0 1 1

    7. 0 1 1 0 0

    8. 0 1 1 1 0

    9. 1 0 0 0 1

    10 1 0 0 1 1

    11. 1 0 1 0 1

    12. 1 0 1 1 1

    13. 1 1 0 0 1

  • 8/18/2019 Praksisdig 2 - Gerbang Kombinasional Dan Komparator

    31/36

     

    14. 1 1 0 1 1

    15. 1 1 1 0 1

    16. 1 1 1 1 1

    Berdasarkan teori :

    Menggunakan Aksioma operator OR, AND, NOT dan NAND

     pada dua tingkat logika 0 dan 1. Dimana :

    AND OR NOT NAND

    X.Y X+Y X=  X    ).(   Y  X   

    X Y O X Y O X O X Y O

    0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 10 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1

    1 0 0 1 0 1 1 0 1

    1 1 1 1 1 1 1 1 0

    No.Input Persamaan Logika

    A B C D  A    B A.   C    DC .   ).().(   DC  B A    

    1. 0 0 0 0 1 1 1 0 1

    2. 0 0 0 1 1 1 1 1 1

    3. 0 0 1 0 1 1 0 0 1

    4. 0 0 1 1 1 1 0 0 1

    5. 0 1 0 0 1 0 1 0 0

    6. 0 1 0 1 1 0 1 1 1

    7. 0 1 1 0 1 0 0 0 0

    8. 0 1 1 1 1 0 0 0 0

    9. 1 0 0 0 0 1 1 0 1

    10 1 0 0 1 0 1 1 1 1

    11. 1 0 1 0 0 1 0 0 1

    12. 1 0 1 1 0 1 0 0 1

    13. 1 1 0 0 0 1 1 0 1

    14. 1 1 0 1 0 1 1 1 1

    15. 1 1 1 0 0 1 0 0 1

    16. 1 1 1 1 0 1 0 0 1

    Berdasarkan data percobaan, dan perhitungan teori dari persamaan

    logika diatas, diperoleh hasil output atau kecocokan yang sama.

  • 8/18/2019 Praksisdig 2 - Gerbang Kombinasional Dan Komparator

    32/36

     

    2.  Rangkaian Komparator

    Vcc = 5 Volt

    IC 74LS85

    Membandingkan dengaan datasheet IC 74LS85

    No. A BInput A Input B Output O

    A3 A2 A1  A0  B3 B2 B1  B0  A>B A=B A

  • 8/18/2019 Praksisdig 2 - Gerbang Kombinasional Dan Komparator

    33/36

     

    G.  Pembahasan

    Percobaan kali ini berjudul Gerbang Kombinasional dan Komparator

    dengan tujuan antara lain menyusun unit rangkaian logika kombinasional dari

    gerbang-gerbang logika dasar, memahami cara kerja rangkaian logika

    kombinasional dan komparator, membandingkan perhitungan teori logika

    dengan percobaan.

    1.  Rangkaian Kombinasional

    Rangkaian kombinasional didefinisikan sebagai tipe rangkaian logika yang

    diimplementasikan menggunakan persamaan boolean, dengan keluaran adalah

    fungsi murni masukan. Gerbang kombinasional berasal dari beberapa gerbang

    logika dasar yang dirangkai menjadi satu satuan unit. Kesatuan unit tersebut

    memiliki cakupan dan kapasitas yang lebih besar daripada rangkaian gerbang

    logika dasar, sehingga rangkaian kombinasional digunakan untuk siste yang

    lebih besar.

    Pada praktikum kali ini praktikan menggunakan beberapa seri IC antra lain

    74LS04 (gerbang NOT), 74LS32 (gerbang OR), 74LS00 (gerbang NAND),

    74LS08 (gerbang AND), dan 74LS86 (gerbang EX-OR). Total kombinasi atau

    variasi yang memungkinkan dapat deketahui dengan persamaan 2 N, dimana N

    merupakan jumlah input rangkaian. Dalam hal ini praktikan melakukan

     percobaan untuk rangkaian kombinasional 3 input yang memiliki banyak data

    23 yaitu 8 data dan 4 input dengan banyak data 24 yaitu 16 data.

  • 8/18/2019 Praksisdig 2 - Gerbang Kombinasional Dan Komparator

    34/36

     

    2.  Rangkaian Komparator (Pembanding)

    Rangkaian Komparator adalah rangkaian pembanding yang

    merupakan satu jenis penerapan rangkaian kombinasional yang

    mempunyai fungsi utama membandingkan dua data digital. Hasil

     pembandingan itu adalah, sama, lebih kecil , atau lebih besar .

    Pada kali ini praktikan menggunakan IC dengan seri 74LS85 dengan

     pin 16 buah dengan mengubah input dari input A dan B yang berupa

     bilangan desimal menjadi bilangan 4-bit untuk setiap sub input-nya

    (A0,A1,A2,A3) dan (B0,B1,B2,B3) untuk kemudian dibandingkan agar

    mengetahui hasil output perbandingan yang berupa AB.

    Berdasarkan Percobaan yang telah dilakukan sesuai dengan Poin

    D. LANGKAH PERCOBAN maka praktikan memperoleh hasil data

    seperti pada poin E. DATA PERCOBAAN, dari data tersebut praktikan

    mencoccokkan data percobaan dengan data sheet komponen IC yang

    digunakan pada saat pecobaan seperti pada poin F. ANALISA DATA.

    Hasil analisa data menunjukkan bahwa untuk rangkaian

    Kombinasional 3 input dan 4 input memiliki persamaaan antara

     percobaan yang dilakukan praktikan dengan perhitungan secara teori

    menggunakan teorema aljabar Boole. Cara kerja rangkaian

    Kombinasional adalah sama dengan cara kerja gerbang logika dasar

    yang dikombinasikan menjadi satu rangkaian.

    Pada Rangkaian Komparator atau pembanding memiliki cara

    kerja dengan membandingkan input A dan B untuk mengetahui keluaran

    nya yang telah dihubungkan dengan LED. Untuk perbandingan input

    (AB)

    sesuia dengan datasheet posisi pin IC 74LS85.

  • 8/18/2019 Praksisdig 2 - Gerbang Kombinasional Dan Komparator

    35/36

     

    H.  KESIMPULAN

    Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, praktikan dapat

    menyimpulkan sebagai berikut :

    1.  Unit rangkaian logika kombinasional meerupakan susunan dari

    gerbang-gerbang logika dasar.

    2.  Cara kerja rangkaian logika kombinasional yaitu sama dengan rangkaian

    gerbang logika dasar dengan menggunakan perhitungan aljabar Boole.

    Sedangkan cara kerja rangkaian komparator dapat ditunjukkan dengan

    IC seri 74LS85 dengan konfigurasi seperti pada data sheet.

    3.  Hasil perbandingan perhitungan teori logika dengan percobaan

    rangkaian kombinasional 3 input dan 4 input masing”  memiliki

    kecocokan. Begitu pula hasil percobaan rangkaian komparator memiliki

    hasil yang sesuai dengan tabel kebenaran yang terdapat dalam data sheet

    komponen IC 74LS85.

    4.  DAFTAR PUSTAKA

    Albert, Paul & Tjia. 1994.  Elektronika Komputer Digital &

     Pengantar Komputer   Edisi 2. Jakarta : Erlangga.

  • 8/18/2019 Praksisdig 2 - Gerbang Kombinasional Dan Komparator

    36/36

    Kasmawan, Antha.2010.  Penuntun Praktikum Elektronika 2.

    Jimbaran : Unud.

    Kurniawan, Fredly. 2005.  Sistem Digital Konsep & Aplikasi.

    Yogyakarta : Gava Media.

    Pangariwibowo, Kariyanto. (Tidak ada Tahun).  Perancanaan

    Sistem Digital . Pusat Pengembangan Bahan Ajar, Universitas Mercu

    Buana. (Modul Online) diakses 10 Maret 2016, pukul 17:23 WIB.

    Sumarna. 2016.  Petunjuk Praktikum Sisitem Digital . Yogyakarta :

    FMIPA UNY