Prak.pengsian Kapasitor(4)
Transcript of Prak.pengsian Kapasitor(4)
LAPORAN PRAKTIKUM PENGANTAR LISTRIK
MAGNET DAN OPTIKA
PENGISIAN KAPASITOR
Disusun Oleh :
Siti Zainab (12302241030)
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2013
PERCOBAAN IV
PENGISIAN KAPASITOR
A. Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menunjukkan proses pengisian dan pengosongan kapasitor
2. Menentukan tegangan kapasitor berkaitan dengan waktu pengisian dan hambatan listrik.
B. Alat dan Bahan
1. Kapasitor
2. Hambatan listrik
3. Voltmeter
4. Stopwatch
5. Power suplay
6. Kabel penghubung
C. Dasar teori
Kapasitor adalah piranti yang berguna untuk menyimpan muatan dan energy.
Kapasitor terdiri dari dua konduktor yang berdekatan tetapi terisolasi satu sama lain dan
membawa muatan yang sama besar dan berlawanan. Kapasitor yangsering digunakan
adalah kapasitor keeping sejajar yang menggunakan dua keeping konduktor sejajar.
Keeping-keping terhubung dengan piranti yang bermuatan, contohnya baterai. Muatan
dipindahkan dari satu konduktor ke konduktor lainya sampai sampai perbedaan potensial
antara konduktor-konduktor, akibat muatan-muatan yang sama dan berlawanan tanda
yang yang miliki konduktor-konduktor tersebut, sama dengan beda potensial antara
ujung-ujung baterai. Jumlah muatan pada keeping bergantung pada pada perbedaan
potensial dan pada geometri pada kapasitor.(Paul A.Tipler,2001)
Kapasitansi adalah suatu ukuran dari kapasitas penyimpanan muatan untuk suatu
perbedaan potensial tertentu. Dimana dirumuskan sebagai berikut:
V
QC dimana C= kapasitansi (F)
Q= muatan (C)
V=beda potensial (V)
Sebuah kapasitor yang bermuatan menyimpan energi listrik melalui pengisian
kapasitor. Energi yang tersimpan pada kapasitor akan sama dengan kerja yang dilakukan
untuk memuatinya. Efek total pemuatan kapasitor adalah memindahkan muatan dari
suatu pelat dan menambahkannya ke pelat lain. Kapasitor tidak langsung menjadi
bermuatan namun diperlukan waktu. Makin banyak muatan yang sudah ada pada pelat,
makin besar kerja yang dibutuhkan untuk menambahkannya. Tegangan kapasitor
sebanding dengan berapa banyak muatan yang telah diakumulasinya Q=CV, sehingga
tegangan bertambah selama proses permuatan dari nol ke nilai akhirnya (Douglas C,
Giancoli.2001:49)
Kapasitor dapat mengalirkan arus listrik bolak-balik (AC), tetapi tidak dapat
mengalirkan arus listrik searah (DC). Namun demikian jika suatu kapasitor diberi beda
tagangan listrik DC dapat mengalirkan arus listrik, selama kapasitor tersebut belum
penuh muatan listrik. Untuk mengisi muatan listrik pada kapasitor diperlukan waktu,
semakin besar kapasitas kapasitor dan hambatan listrik pada rangkaian akan semakin
lama waktu pengisiannya.
Perhatikan rangkaian yang terdiri atas sumber tegangan DC, hambatan listrik (R),
dan kapasitor dengan kapasitas C,
Arus yang mengalir pada hambatan R sebesar I . waktu yang diperlukan untuk mengisi
kapasitor adalah dapat dicari dengan persamaan:
XVVRCt
RCVV
dVdt
dt
dVRCVV
Vdt
dVRCVR
dt
dCVV
VRdt
dqVIRV
C
C
C
C
C
C
C
C
C
CC
)ln(
Untuk t=0, maka VC=0
Maka X=RClnV
V
VcVRCt
ln
Untuk mencari besar beda tegangan Vc dapat dicari dengan persamaan:
RC
t
RC
t
VeVVc
eV
VcV
RC
t
V
VcV
ln
Keterangan :
V = teganagn sumber (volt)
R = hambatan listrik (ohm;Ω)
C = kapasitas kapasitor (F)
t = waktu pengisian kaapsitor (s).(Tim fisika dasar, 2013).
Proses pengisian kapasitor adalah sebagai berikut :
Pada saat saklar / switch ditekan maka kapasitor akan membentuk loop tertutup dengan
battery, maka kapasitor akan melakukan pengisian sampai dengan tegangan pada
kapasitor sama dengan tegangan pada baterai. Sedangkan pengosongan kapasitor
mekanismenya adalah pada saat saklar / switch dilepas maka polaritas positf kapasitor
akan terhubung singkat dengan polaritas negatif kapasitor, maka kapasitor akan
I R
C Vc V
melakukan pengosongan muatan sampai dengan tegangan pada kapasitor habis, dapat
dilihat pada tampilan grafiknya. (yosmedia , 2010)
D. Data hasil pengamatan
No Vc hasil percobaan (volt)
R1 (219 kΩ) R2 (392 kΩ) R3 (464 kΩ)
1 2,62 1,39 1,47
2 4,39 2,50 2,42
3 5,81 3,57 3,61
4 6,84 4,42 4,51
5 7,91 5,47 5,48
6 8,69 6,20 6,19
7 9,42 6,93 6,91
8 9,94 7,42 7,48
9 10,33 8,19 8,00
10 10,70 8,53 8,54
FFC
VV
410100
12
E. Analisis
a. Mencari Vc hasil perhitungan
Persamaan Vc perhitungan :
RC
t
VeVVc
Persamaan prosentase selisih antara Vc perhitungan dan percobaan :
%100
nperhitungaV
percobaanVnperhitungaVVc
C
CC
Vc untuk R1= 219 kΩ
No Vc percobaan(V) Vc perhitungan (V) ΔVc (V)
1 2,62
45,2
79588,0.1212
1212
1
1
10.10219
5
1
1
43
C
C
C
RC
t
C
V
V
eV
VeVV
%94,6
%10045,2
62,245,2
1
1
C
C
V
V
2 4,39
40,4
63342,0.1212
1212
2
2
10.10219
10
2
2
43
C
C
C
RC
t
C
V
V
eV
VeVV
%23,0
%10040,4
39,440,4
2
2
C
C
V
V
3 5,81
95,5
50412,0.1212
1212
3
3
10.10219
15
3
3
43
C
C
C
RC
t
C
V
V
eV
VeVV
%35,2
%10095,5
81,595,5
3
3
C
C
V
V
4 6,84
19,7
40122,0.1212
1212
4
4
10.10219
20
4
4
43
C
C
C
RC
t
C
V
V
eV
VeVV
%87,4
%10019,7
84,619,7
4
4
C
C
V
V
5 7,91
17,8
31932,0.1212
1212
5
5
10.10219
25
5
5
43
C
C
C
RC
t
C
V
V
eV
VeVV
%18,3
%10017,8
91,717,8
5
5
C
C
V
V
6 8,69
95,8
25414,0.1212
1212
6
6
10.10219
30
6
6
43
C
C
C
RC
t
C
V
V
eV
VeVV
%91,2
%10095,8
69,895,8
6
6
C
C
V
V
7 9,42
57,9
20226,0.1212
1212
7
7
10.10219
35
7
7
43
C
C
C
RC
t
c
V
V
eV
VeVV
%57,1
%10057,9
42,957,9
7
7
C
C
V
V
8 9,94
07,10
16098,0.1212
1212
8
8
10.10219
40
8
8
43
C
C
C
RC
t
C
V
V
eV
VeVV
%29,1
%10007,10
94,907,10
8
8
C
C
V
V
9 10,33
46,10
12812,0.1212
1212
9
9
10.10219
45
9
9
43
C
C
C
RC
t
C
V
V
eV
VeVV
%24,1
%10046,10
33,1046,10
9
9
C
C
V
V
10 10,70
78,10
10197,0.1212
1212
10
10
10.10219
50
10
10
43
C
C
C
RC
t
C
V
V
eV
VeVV
%74,0
%10078,10
70,1078,10
10
10
C
C
V
V
Vc untuk R2= 392 kΩ
No Vc percobaan(V) Vc perhitungan (V) ΔVc (V)
1 1,39
44,1
88025,0.1212
1212
1
1
10.10392
5
1
1
43
C
C
C
RC
t
C
V
V
eV
VeVV
%47,3
%10044,1
39,144,1
1
1
C
C
V
V
2 2,50
70,2
77484,0.1212
1212
2
2
10.10392
10
2
2
43
C
C
C
RC
t
C
V
V
eV
VeVV
%41,7
%10070,2
50,270,2
2
2
C
C
V
V
3 3,57
82,3
68205,0.1212
1212
3
3
10.10392
15
3
3
43
C
C
C
RC
t
C
V
V
eV
VeVV
%54,6
%10082,3
57,382,3
3
3
C
C
V
V
4 4,42
80,4
60037,0.1212
1212
4
4
10.10392
20
4
4
43
C
C
C
RC
t
C
V
V
eV
VeVV
%92,7
%10080,4
42,480,4
4
4
C
C
V
V
5 5,47
66,5
52848,0.1212
1212
5
5
10.10392
25
5
5
43
C
C
C
RC
t
C
V
V
eV
VeVV
%36,3
%10066,5
47,566,5
5
5
C
C
V
V
6 6,20
42,6
46519,0.1212
1212
6
6
10.10392
30
6
6
43
C
C
C
RC
t
C
V
V
eV
VeVV
%43,3
%10042,6
20,642,6
6
6
C
C
V
V
7 6,93
09,7
40948,0.1212
1212
7
7
10.10392
35
7
7
43
C
C
C
RC
t
c
V
V
eV
VeVV
%26,2
%10009,7
93,609,7
7
7
C
C
V
V
8 7,42
68,7
36045,0.1212
1212
8
8
10.10392
40
8
8
43
C
C
C
RC
t
C
V
V
eV
VeVV
%39,3
%10068,7
42,768,7
8
8
C
C
V
V
9 8,19
19,8
31728,0.1212
1212
9
9
10.10392
45
9
9
43
C
C
C
RC
t
C
V
V
eV
VeVV
%0
%10019,8
19,819,8
9
9
C
C
V
V
10 8,53
65,8
27929,0.1212
1212
10
10
10.10392
50
10
10
43
C
C
C
RC
t
C
V
V
eV
VeVV
%39,1
%10065,8
53,865,8
10
10
C
C
V
V
Vc untuk R3= 464 kΩ
No Vc percobaan(V) Vc perhitungan (V) ΔVc (V)
1 1,47
22,1
89784,0.1212
1212
1
1
10.10464
5
1
1
43
C
C
C
RC
t
C
V
V
eV
VeVV
%49,20
%10022,1
47,122,1
1
1
C
C
V
V
2 2,42
33,2
80612,0.1212
1212
2
2
10.10464
10
2
2
43
C
C
C
RC
t
C
V
V
eV
VeVV
%86,3
%10033,2
42,233,2
2
2
C
C
V
V
3 3,61
32,3
72377,0.1212
1212
3
3
10.10464
15
3
3
43
C
C
C
RC
t
C
V
V
eV
VeVV
%74,8
%10032,3
61,332,3
3
3
C
C
V
V
4 4,51
20,4
64984,0.1212
1212
4
4
10.10464
20
4
4
43
C
C
C
RC
t
C
V
V
eV
VeVV
%38,7
%10020,4
51,420,4
4
4
C
C
V
V
5 5,48
00,5
58345,0.1212
1212
5
5
10.10464
25
5
5
43
C
C
C
RC
t
C
V
V
eV
VeVV
%60,9
%10000,5
48,500,5
5
5
C
C
V
V
6 6,19
71,5
52385,0.1212
1212
6
6
10.10464
30
6
6
43
C
C
C
RC
t
C
V
V
eV
VeVV
%41,8
%10071,5
19,671,5
6
6
C
C
V
V
7 6,91
36,6
47033,0.1212
1212
7
7
10.10464
35
7
7
43
C
C
C
RC
t
c
V
V
eV
VeVV
%65,8
%10036,6
91,636,6
7
7
C
C
V
V
8 7,48
93,6
42228,0.1212
1212
8
8
10.10464
40
8
8
43
C
C
C
RC
t
C
V
V
eV
VeVV
%94,7
%10093,6
48,793,6
8
8
C
C
V
V
9 8,00
45,7
37915,0.1212
1212
9
9
10.10464
45
9
9
43
C
C
C
RC
t
C
V
V
eV
VeVV
%38,7
%10045,7
00,845,7
9
9
C
C
V
V
10 8,54
91,7
34042,0.1212
1212
10
10
10.10464
50
10
10
43
C
C
C
RC
t
C
V
V
eV
VeVV
%96,7
%10091,7
54,891,7
10
10
C
C
V
V
b. Grafik Hubungan Vc dengan waktu (t)
Untuk R1=219 kΩ
No Vc percobaan (volt) Vc perhitungan (volt) t (s)
1 2,62 2,45 5
2 4,39 4,40 10
3 5,81 5,95 15
4 6,84 7,19 20
5 7,91 8,17 25
6 8,69 8,95 30
7 9,42 9,57 35
8 9,94 10,07 40
9 10,33 10,46 45
10 10,70 10,78 50
Untuk R2=392 kΩ
No Vc percobaan (volt) Vc perhitungan (volt) t (s)
1 1,39 1,44 5
2 2,50 2,70 10
3 3,57 3,82 15
4 4,42 4,80 20
5 5,47 5,66 25
6 6,20 6,42 30
7 6,93 7,09 35
8 7,42 7,68 40
9 8,19 8,19 45
10 8,53 8,65 50
Untuk R3=464 kΩ
No Vc percobaan (volt) Vc perhitungan (volt) t (s)
1 1,47 1,22 5
2 2,42 2,33 10
3 3,61 3,32 15
4 4,51 4,20 20
5 5,48 5,00 25
6 6,19 5,71 30
7 6,91 6,36 35
8 7,48 6,93 40
9 8,00 7,45 45
10 8,54 7,91 50
c. Hasil Vc percobaan dan perhitungan beserta prosentase selisihnya
No R1= 219 kΩ ΔVc
(%)
R1= 392 kΩ ΔVc
(%)
R1= 464 kΩ ΔVc
(%) Vc prh Vc Htg Vc prh Vc Htg Vc prh Vc Htg
1 2,62 V 2,45 V 6,94 1,39 V 1,44 V 3,47 1,47 V 1,22 V 20,49
2 4,39 V 4,40 V 0,23 2,50 V 2,70 V 7,41 2,42 V 2,33 V 3,86
3 5,81 V 5,95 V 2,35 3,57 V 3,82 V 6,54 3,61 V 3,32 V 8,74
4 6,84 V 7,19 V 4,87 4,42 V 4,80 V 7,92 4,51 V 4,20 V 7,38
5 7,91 V 8,17 V 3,18 5,47 V 5,66 V 3,36 5,48 V 5,00 V 9,60
6 8,69 V 8,95 V 2,91 6,20 V 6,42 V 3,43 6,19 V 5,71 V 8,41
7 9,42 V 9,57 V 1,57 6,93 V 7,09 V 2,26 6,91 V 6,36 V 8,65
8 9,94 V 10,07 V 1,29 7,42 V 7,68 V 3,39 7,48 V 6,93 V 7,94
9 10,33 V 10,46 V 1,24 8,19 V 8,19 V 0 8,00 V 7,45 V 7,38
10 10,70 V 10,78 V 8,74 8,53 V 8,65 V 1,39 8,54 V 7,91 V 7,96
F. Jawaban Pertanyaan
1. Buat grafik hubunganVC dengan t
Jawab :
a. Grafik hubungan antara Vc dan waktu pengisian kapasitor pada R= 219 kΩ
b. Grafik hubungan antara Vc dan waktu pengisian kapasitor pada R= 392 kΩ
c. Grafik hubungan antara Vc dan waktu pengisian kapasitor pada R= 464 kΩ
2. Hitung besar VC dan bandingkan dengan VC hasil percobaan
Jawab :
No R1= 219 kΩ ΔVc
(%)
R1= 392 kΩ ΔVc
(%)
R1= 464 kΩ ΔVc
(%) Vc prh Vc Htg Vc prh Vc Htg Vc prh Vc Htg
1 2,62 V 2,45 V 6,94 1,39 V 1,44 V 3,47 1,47 V 1,22 V 20,49
2 4,39 V 4,40 V 0,23 2,50 V 2,70 V 7,41 2,42 V 2,33 V 3,86
3 5,81 V 5,95 V 2,35 3,57 V 3,82 V 6,54 3,61 V 3,32 V 8,74
4 6,84 V 7,19 V 4,87 4,42 V 4,80 V 7,92 4,51 V 4,20 V 7,38
5 7,91 V 8,17 V 3,18 5,47 V 5,66 V 3,36 5,48 V 5,00 V 9,60
6 8,69 V 8,95 V 2,91 6,20 V 6,42 V 3,43 6,19 V 5,71 V 8,41
7 9,42 V 9,57 V 1,57 6,93 V 7,09 V 2,26 6,91 V 6,36 V 8,65
8 9,94 V 10,07 V 1,29 7,42 V 7,68 V 3,39 7,48 V 6,93 V 7,94
9 10,33 V 10,46 V 1,24 8,19 V 8,19 V 0 8,00 V 7,45 V 7,38
10 10,70 V 10,78 V 8,74 8,53 V 8,65 V 1,39 8,54 V 7,91 V 7,96
G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis diatas bisa disimpulkan bahwa:
a. Proses pengisian kapasitor terjadi pada rangkaian tertutup. Dimana pada saat saklar
pada posisi ON maka arus I dari sumber akan mengalir melalui hambatan R menuju
ke kapasitor C. Tegangan pada kapasitor Vc akan naik seiring dengan lamanya waktu
pengisian pada kapasitor. Semakin lama waktu pengisiannya maka Vc pada kapasitor
akan semakin naik. Kapasitor akan terisi oleh muatan listrik. Dan ketika tegangan
kapasitor dengan tegangan sumber sama, Vc = Vs maka arus yang mengalir akan
berhenti (I=0). Kemudian untuk pengosongan kapasitor dilakukan dengan cara
mematikan saklar secara langsung atau menghubung singkatkan rangkaian sehingga
tidak ada tegangan yang mengalir dari sumber ke kapasitor. Sehingga arus yang
mengalir akan berlawanan dengan arus semula ketika pegisian kapasitor akibatnya,
Vc pada kapasitor akan turun sampai arus yang mengalir berhenti (I=0).
b. Besar beda tegangan kapasitor berdasarkan percobaan dan perhitungan setiap
kenaikan waktu pengisian, yaitu setiap 5 detik adalah sebagai berikut :
No R1= 219 kΩ ΔVc
(%)
R1= 392 kΩ ΔVc
(%)
R1= 464 kΩ ΔVc
(%) Vc prh Vc Htg Vc prh Vc Htg Vc prh Vc Htg
1 2,62 V 2,45 V 6,94 1,39 V 1,44 V 3,47 1,47 V 1,22 V 20,49
2 4,39 V 4,40 V 0,23 2,50 V 2,70 V 7,41 2,42 V 2,33 V 3,86
3 5,81 V 5,95 V 2,35 3,57 V 3,82 V 6,54 3,61 V 3,32 V 8,74
4 6,84 V 7,19 V 4,87 4,42 V 4,80 V 7,92 4,51 V 4,20 V 7,38
5 7,91 V 8,17 V 3,18 5,47 V 5,66 V 3,36 5,48 V 5,00 V 9,60
6 8,69 V 8,95 V 2,91 6,20 V 6,42 V 3,43 6,19 V 5,71 V 8,41
7 9,42 V 9,57 V 1,57 6,93 V 7,09 V 2,26 6,91 V 6,36 V 8,65
8 9,94 V 10,07 V 1,29 7,42 V 7,68 V 3,39 7,48 V 6,93 V 7,94
9 10,33 V 10,46 V 1,24 8,19 V 8,19 V 0 8,00 V 7,45 V 7,38
10 10,70 V 10,78 V 8,74 8,53 V 8,65 V 1,39 8,54 V 7,91 V 7,96
H. Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang berjudul pengisian kapasitor ini bertujuan antara lain
untuk menunjukkan proses pengisian dan pengosongan kapasitor dan menentukan
tegangan kapasitor berkaitan dengan waktu pengisian dan hambatan listrik. Dimana
dalam percobaan kali ini, kami menggunakan tegangan sumber sebagai variabel
kontrolnya yaitu sebesar 12 V. Selain itu varibel kontrol lainya adalah hambatan dimana
erdapat 3 hambatan yaitu 219 kΩ , 392 kΩ, dan 464 kΩ. dari ketiga hambatan tersebut
kami akan melakukan percobaan pengisian dan pengosongan kapasitor yang hubunganya
dengan lamanya waktu pengisian kapasitor dan hambatan. Dari masing-masing hambatan
kami ambil sepuluh data untuk setiap kenaikan 5 detiknya. Jadi untuk setiap satu
hambatan lama pengisianya adalah 50 detik dan setiap 5 detik sekali kami catat hasil
kenaikan tegangan pada kapasitornya.
Untuk mencari tegangan pada kapasitor (Vc) akibat pengisian, berdasaran analisis
perhitungan dapat menggunakan persamaan :
RC
t
VeVVc
Sedangkan untuk mencari selisih Vc perhitungan dengan Vc percobaan menggunakan
persamaan :
%100
nperhitungaV
percobaanVnperhitungaVVc
C
CC
Pertama adalah mengambil data untuk yang R= 219 kΩ. berdasarkan percobaan
ternyata diperoleh hasil Vc yang semakin naik seiring lamanya waktu pengisian. Dengan
perbedaan sebagai berikut :
No Vc percobaan (volt) Vc perhitungan (volt) ΔVc(%)
1 2,62 2,45 6,94
2 4,39 4,40 0,23
3 5,81 5,95 2,35
4 6,84 7,19 4,87
5 7,91 8,17 3,18
6 8,69 8,95 2,91
7 9,42 9,57 1,57
8 9,94 10,07 1,29
9 10,33 10,46 1,24
10 10,70 10,78 8,74
Kemudian untuk hambatan yang kedua yaitu R2= 392 kΩ diperoleh perbedaan sebagai
berikut :
No Vc percobaan (volt) Vc perhitungan (volt) ΔVc(%)
1 1,39 1,44 3,47
2 2,50 2,70 7,41
3 3,57 3,82 6,54
4 4,42 4,80 7,92
5 5,47 5,66 3,36
6 6,20 6,42 3,43
7 6,93 7,09 2,26
8 7,42 7,68 3,39
9 8,19 8,19 0
10 8,53 8,65 1,39
Selanjutnya untuk R3= 464 kΩ diperoleh perbedaan sebagai berikut :
No Vc percobaan (volt) Vc perhitungan (volt) ΔVc(%)
1 1,47 1,22 20,49
2 2,42 2,33 3,86
3 3,61 3,32 8,74
4 4,51 4,20 7,38
5 5,48 5,00 9,60
6 6,19 5,71 8,41
7 6,91 6,36 8,65
8 7,48 6,93 7,94
9 8,00 7,45 7,38
10 8,54 7,91 7,96
Tetapi secara keseleuruhan jika dilihat data hasil percobaan langsung dengan hasil
perhitungan diperoleh hasil yang hampir sama meskipun terdapat perbedaan prosentase
selisihnya. Jika prosentase selisihnya semakin kecil, berarti prosentase kebenaranya
antara praktik dengan teori semakin besar. Hal ini dapat dilihat dari analisis grafik yang
menunjukkan perolehan grafik antara Vc percobaan dan Vc perhitungan hampir sama.
Dan bentuk grafik linier tersebut menunjukkan bahwa hasil percobaan menunjukkan
tegangan pada kapasitor akan naik seiring dengan lamanya waktu pengisian kapasitor.
Jadi hubungan antara tegangan kapasitor dengan waktu pengisian adalah berbanding
lurus, tetapi jika hubungan Vc kapasitor dengan hambatan berbanding terbalik. Hal ini
sesuai dengan persamaan yang ada yaitu IR
Q
V
QC dan dibuktikan dengan data
percobaan ternyata semakin besar hambatan yang dilalui sumber untuk mengisi tegangan
pada kapasitor meskipun waktunya sama dengan hambatan yang lainya, untuk hambatan
yang besar hasil Vc kapasitornya semakin kecil.
Kemudian mengenai mekanisme pengisian kapasitor seperti yang dijelaskan pada
kesimpulan yaitu ketika saklar dalam keadaan on maka secara otomatis akan terjadi
pengisian tegangan ke kapasitor. Dan tegangan pada kapasitor akan naik seiring dengan
lamanya waktu pengisiannya juga. Kapasitor akan terisi oleh muatan listrik. Dan ketika
tegangan kapasitor dengan tegangan sumber sama, Vc = Vs maka arus yang mengalir
akan berhenti (I=0). Kemudian untuk pengosongan kapasitor dilakukan dengan cara
mematikan saklar secara langsung atau menghubung singkatkan rangkaian sehingga tidak
ada tegangan yang mengalir dari sumber ke kapasitor. Sehingga arus yang mengalir akan
berlawanan dengan arus semula ketika pegisian kapasitor akibatnya, Vc pada kapasitor
akan turun sampai arus yang mengalir berhenti (I=0).
Perbedaan hasil percobaan dan perhitungan langsung ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain :
1. Ketika pengosongan kapasitor skala tidak tepat menunjukkan skala nol. Sehingga
akan berpegaruh pada hasil pengukuran.
2. Karena selang waktu yang kita gunakan cukup singkat yaitu tiap 5 detik sekali,
sedangkan skala terus berjalan dan dapat dimungkinkan hasil yang diperoleh tidak
atau belum tepat dengan waktunya.
3. Karena hambatan sudah diketahui dan tidak diukur secara langsung dimungkinkan
dapat berbeda dengan hasil yang diketahui sehingga akan mempengaruhi pada hasil
perhitungannya.
4. Pembulatan angka pada saat perhitungan.
I. Daftar Pustaka
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid 2 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Tim Fisika Dasar. 2013. Petunjuk Praktikum Pengantar lastrik magnet dan Optika.
Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA UNY.
Tipler, Paul A. 2001. Fisika, Jilid 2. Alih bahasa, Bambang Soegijono. Jakarta: Erlangga.