PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum...

52
MelaluiPendekatanSaintifik DIREKTORAT PEMBINAAN SMA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2014 Pembelajaran PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

Transcript of PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum...

Page 1: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

MelaluiPendekatanSaintifik

DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2014

Pembelajaran

PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

Page 2: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

ii

KATA PENGANTAR

Page 3: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang......................................................................................... 1

B. Tujuan .................................................................................................... 2

C. Ruang Lingkup ........................................................................................ 3

D. Landasan Hukum ..................................................................................... 3

BAB II PEMBELAJARAN SAINTIFIK DAN PENILAIAN AUTENTIK ...................................... 4

A. Prinsip Pembelajaran dan Penilaian ........................................................... 4

B. Pembelajaran Saintifik dalam Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan ... 5

C. Model Pembelajaran dalam Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan....... 13

1. Model Pembelajaran Discovery Learning ............................................. 13

2. Model Pembelajaran Project Based Learning ....................................... 16

3. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ............................. 18

4. Model Pembelajaran Inkuiri (Inquairy) ................................................ 21

D. Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan .......... 23

1. Penilaian Sikap ................................................................................. 24

2. Penilaian Pengetahuan ...................................................................... 27

3. Penilaian Ketrampilan........................................................................ 30

BAB III ANALISIS KOMPETENSI ................................................................................. 34

A. Kompetensi ............................................................................................ 34

B. Mengkaji keterkaitan KI dan KD dalam silabus maupun buku (buku guru

dan buku siswa); .................................................................................... 35

BAB IV PENUTUP...................................................................................................... 46

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 47

Page 4: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya dalam rangka

mencapai tujuan tersebut disusun standar nasional pendidikan, terdiri atas: standar

kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana prasarana, standar

pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan

standar penilaian pendidikan.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar

Proses menyebutkan bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban

menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematis

agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian

sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta

didik. Oleh karena itu setiap satuan pendidikan perlu melakukan perencanaan

pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran

dengan strategi yang benar untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian

kompetensi lulusan.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang

Implementasi Kurikulum Lampiran IV Pedoman Umum Pembelajaran, menyebutkan

bahwa Strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya

seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013. Kurikulum memuat apa yang

seharusnya diajarkan kepada peserta didik, sedangkan pembelajaran merupakan cara

bagaimana apa yang diajarkan bisa dikuasai oleh peserta didik. Pelaksanaan

pembelajaran didahului dengan penyiapan RPP yang dikembangkan oleh guru baik

secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.

Page 5: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 2

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan teknik,

bentuk, dan instrumen serta pedoman penilaian hasil belajar dengan pendekatan

autentik. Penilaian memungkinkan pendidik mampu menerapkan program remedial

bagi peserta didik yang tergolong pebelajar lambat dan program pengayaan bagi

peserta didik yang termasuk kategori pebelajar cepat.

Pemerintah melalui surat edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

(Kemendikbud) Nomor 156928/MPK.A/KR/2013 tanggal 8 November 2013 menyatakan

bahwa mulai tahun pelajaran 2014/2015 seluruh SMA sejumlah 12.633 wajib

melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan kelas XI. Untuk menyiapkan kemampuan

guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran saintifik, serta melakukan

penilaiain autentik, Pemerintah telah melatih guru inti dan guru sasaran, serta

menyediakan silabus, buku guru, dan buku teks untuk peserta didik.

Selain itu Direktorat Pembinaan SMA menyiapkan kemampuan guru melalui workshop

dan bimbingan teknis terutama dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran

saintifik serta merancang dan melakukan penilaian autentik, mengembangkan materi

pembelajaran, mengembangkan langkah pembelajaran serta merancang dan

melaksanakan penilaian autentik berdasarkan silabus dan buku. Selanjutnya untuk

memfasiltasi guru Bahasa Prakarya dan Kewirausahaan secara individual dan

kelompok dalam mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai

modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya

Direktorat PSMA menyusun naskah model pembelajaran dengan pendekatan saintifik

dan menggunakan model-model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing mata pelajaran.

B. Tujuan

Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata pelajaran

Prakarya dan Kewirausahaan dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan

memafaatkan buku sumber yang ada. Secara khusus naskah ini bertujuan:

1. Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti dan

kompetensi dasar.

2. Mengembangkan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3. Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari silabus.

Page 6: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 3

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

4. Mengembangkan langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik

berdasarkan kegiatan pembelajaran dari silabus.

5. Merancang penilaian autentik.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup naskah ini terdiri atas:

1. Penjelasan tentang Pembelajaran Saintifik dan Penilaian Autentik

2. Langkah-langkah pembelajaran saintifik dalam mata pelajaran Prakarya dan

Kewirausahaan

3. Penilaian Autentik dalam pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan

4. Penjelasan tentang Analisis Kompetensi

D. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang

Standar Kompetensi Lulusan

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang

Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang

Standar Proses

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang

Standar Penilaian

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang

Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA-MA

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang Implementasi

Kurikulum

9. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 156928/MPK.A/KR/2013

tentang Implementasi Kurikulum 2013

10. Peraturan lain tentang Kurikulum 2013 yang berlaku

Page 7: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

4

BAB II

PEMBELAJARAN SAINTIFIK DAN PENILAIAN AUTENTIK

A. Prinsip Pembelajaran dan Penilaian

Karakteristik pembelajaran terkait erat dengan Standar Kompetensi Lulusan dan

Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang

sasaran pembelajaran yang harus dicapai, dan Standar Isi memberikan kerangka

konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang dikembangkan dari

tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi. Sesuai dengan Standar Kompetensi

Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan domain sikap, pengetahuan,

dan keterampilan yang memiliki karakteristik berbeda untuk masing-masing mata

pelajaran. Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai,

menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas

mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar,

menyaji, dan mencipta. Pencapain kompetensi tersebut berkaitan erat dengan proses

pembelajaran yang dilaksanakan. Oleh sebab itu, guru harus merencanakan

pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum dengan menggunakan pendekatan saintifik

dan model pembelajaran yang mendorong kemampuan peserta didik untuk melakukan

penyingkapan/penelitian, serta dapat menghasilkan karya kontekstual, baik individual

maupun kelompok. Pendidik disarankan untuk menggunakan menggunakan model

pembelajaran antara lain model inkuiri, discovery, problem, dan projek.

Prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013 menekankan perubahan paradigma: (1)

peserta didik diberi tahu menjadi peserta didik mencari tahu; (2) guru sebagai satu-

satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar; (3)

pendekatan tekstual menjadi pendekatan proses sebagai penguatan penggunaan

pendekatan ilmiah; (4) pembelajaran berbasis konten menjadi pembelajaran

berbasis kompetensi; (5) pembelajaran parsial menjadi pembelajaran terpadu; (6)

pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menjadi pembelajaran dengan

jawaban yang kebenarannya multi dimensi; (7) pembelajaran verbalisme menjadi

keterampilan aplikatif; (8) peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal

(hardskills) dan keterampilan mental (softskills); (9) pembelajaran yang

mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pebelajar

Page 8: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 5

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

sepanjang hayat; (10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi

keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun

karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran

(tut wuri handayani); (11) pembelajaranyang berlangsung di rumah, di sekolah,

dan di masyarakat; (12) pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja

adalah guru, siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas; (13)

pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan

efektivitas pembelajaran; dan (14) pengakuan atas perbedaan individual dan latar

belakang budaya peserta didik.

Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut. (1) Objektif, berarti penilaian berbasis

pada standardan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai. (2) Terpadu, berarti

penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan

pembelajaran, dan berkesinambungan. (3) Ekonomis, berarti penilaian yang efisien

dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya. (4) Transparan,

berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat

diakses oleh semua pihak. (5) Akuntabel, berarti penilaian dapat

dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek

teknik, prosedur, dan hasilnya. (6) Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta

didik dan guru.

B. Pembelajaran Saintifik dalam Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan

Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah

saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah.Model pembelajaran

yang diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir

sains, terkembangkannya “sense of inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif siswa

(Alfred De Vito, 1989). Model pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu

menghasilkan kemampuan untuk belajar (Joice & Weil: 1996), bukan saja

diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih

penting adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh peserta

didik (Zamroni, 2000; &Semiawan, 1998).

Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir,

namum proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena itu pembelajaran

Page 9: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 6

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model pembelajaran berbasis

peningkatan keterampilan proses sains adalah model pembelajaran yang

mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian materi secara

terpadu (Beyer, 1991). Model ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan

dari pada transfer pengetahuan, peserta didik dipandang sebagai subjek belajar yang

perlu dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, guru hanyalah seorang

fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar. Dalam model

ini peserta didik diajak untuk melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan

dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana

dilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah (Nur:

1998), dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai

fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya.

Fokus proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan keterampilan siswa dalam

memproseskan pengetahuan, menemukan dan mengembangkan sendiri fakta, konsep,

dan nilai-nilai yang diperlukan (Semiawan: 1992).

Model ini juga tercakup penemuan makna (meanings), organisasi, dan struktur dari

ide atau gagasan, sehingga secara bertahap siswa belajar bagaimana

mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran berbasis keterampilan

proses sains menekankan pada kemampuan peserta didik dalam menemukan sendiri

(discover) pengetahuan yang didasarkan atas pengalaman belajar, hukum-hukum,

prinsip-prinsip dan generalisasi, sehingga lebih memberikan kesempatan bagi

berkembangnya keterampilan berpikir tingkat tinggi (Houston, 1988). Dengan

demikian peserta didik lebih diberdayakan sebagai subjek belajar yang harus berperan

aktif dalam memburu informasi dari berbagai sumber belajar, dan guru lebih berperan

sebagai organisator dan fasilitator pembelajaran.

Model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains berpotensi membangun

kompetensi dasar hidup siswa melalui pengembangan keterampilan proses sains, sikap

ilmiah, dan proses konstruksi pengetahuan secara bertahap. Keterampilan proses sains

pada hakikatnya adalah kemampuan dasar untuk belajar (basic learning tools) yaitu

kemampuan yang berfungsi untuk membentuk landasan pada setiap individu dalam

mengembangkan diri (Chain and Evans: 1990).

Suatu pengetahuan ilmiah hanya dapat diperoleh dari metode ilmiah. Metode ilmiah

pada dasarnya memandang fenomena khusus (unik) dengan kajian spesifik dan detail

Page 10: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 7

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

untuk kemudian merumuskan pada simpulan. Dengan demikian diperlukan adanya

penalaran dalam rangka pencarian (penemuan). Untuk dapat disebut ilmiah, metode

pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat

diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik.

Metode ilmiah umumnya memuat rangkaian kegiatan koleksi data atau fakta melalui

observasi dan eksperimen, kemudian memformulasi dan menguji hipotesis.

Sebenarnya apa yang kita bicarakan dengan metode ilmiah merujuk pada: (1) adanya

fakta, (2) sifat bebas prasangka, (3) sifat objektif, dan (4) adanya analisa. Selanjutnya

secara sederhana pendekatan ilmiah merupakan suatu cara atau mekanisme untuk

mendapatkan pengetahuan dengan prosedur yang didasarkan pada suatu metode

ilmiah. Ada juga yang mengartikan pendekatan ilmiah sebagai mekanisme untuk

memperoleh pengetahuan yang didasarkan pada struktur logis. Pendekatan ilmiah ini

memerlukan langkah-langkah pokok:

1. Mengamati

2. Menanya

3. Mengumpulkan Informasi

4. Mengasosiasi

5. mengomunikasikan

Gambar 2.1. Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran

Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar

Prakarya dan Kewirausahaan sebagai berikut:

1. Mengamati

Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan konteks

situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses mengamati fakta

atau fenomena mencakup mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan

atau menyimak. Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan bagi

mengam

ati menanya

mengumpulkan

informasi

mengasosiasi

Mengomu

nikasikan

Page 11: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 8

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

peserta didik untuk secara luas dan bervariasi melakukan pengamatan melalui

kegiatan melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi

peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk

memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu

benda atau objek. Kegiatan mengamati mengutamakan kebermaknaan proses

pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu,

seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan

tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Dalam pembelajaran mata pelajaran

Prakarya dan Kewirausahaan pengamatan dapat dilakukan terhadap hal- hal

sebagai berikut, contoh:

jenis bahan dasar tekstil,

alat tekstil,

limbah tekstil tekstil,

jenis bahan dasar limbah tekstil tekstil,

alat pengolah limbah tekstil tekstil

Kegiatan mengamati dapat dilakukan melalui berbagai media yang dapat diamati

siswa, misalnya: surat kabar, video, gambar, grafik, bagan, dsb.

Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-

langkah seperti berikut ini.

Menentukan objek apa yang akan diobservasi

Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan

diobservasi

Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer

maupun sekunder

Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi

Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk

mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar

Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti

menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-

alat tulis lainnya.

Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam melakukan

observasi, dapat berupa daftar cek (checklist), skala rentang (rating scale),

catatan anekdot (anecdotal record), catatan berkala, dan alat mekanikal

Page 12: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 9

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

(mechanical device). Daftar cek dapat berupa suatu daftar yang berisikan nama-

nama subjek, objek, atau faktor- faktor yang akan diobservasi. Skala rentang ,

berupa alat untuk mencatat gejala atau fenomena menurut tingkatannya. Catatan

anekdot dapat berupa catatan yang dibuat oleh peserta didik dan guru mengenai

kelakuan-kelakuan luar biasa yang ditampilkan oleh subjek atau objek yang

diobservasi. Alat mekanik dapat berupa berupa alat mekanik yang dapat dipakai

untuk memotret atau merekam peristiwa-peristiwa tertentu yang ditampilkan oleh

subjek atau objek yang diobservasi.

2. Menanya

Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang

diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa

yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat

hipotetik). Kegiatan menanya dapat mengembangkan kompetensi kreativitas, rasa

ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis

yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Guru perlu

membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan pertanyaan: pertanyaan

tentang hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstrak

berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih abstrak.

Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat

hipotetik. Dari situasi di mana peserta didik dilatih menggunakan pertanyaan dari

guru, masih memerlukan bantuan guru untuk mengajukan pertanyaan sampai ke

tingkat dimana peserta didik mampu mengajukan pertanyaan secara mandiri. Dari

kegiatan kedua dihasilkan sejumlah pertanyaan. Melalui kegiatan bertanya

dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik. Semakin terlatih dalam bertanya

maka rasa ingin tahu semakin dapat dikembangkan. Pertanyaan tersebut menjadi

dasar untuk mencari informasi yang lebih lanjut dan beragam dari sumber yang

ditentukan guru sampai yang ditentukan peserta didik, dari sumber yang tunggal

sampai sumber yang beragam. Jika peserta didik merasa kesulitan

mengemukakan pikiran dan gagasannya, guru dapat mengajukan pertanyaan

yang dapat menjadi inspirasi bagi peserta didik. Pertanyaan guru dimaksudkan

untuk membimbing dan memandu peserta didik agar pembelajaran dapat berjalan

secara efektif. Misalnya: Apa yang dapat saya peroleh melalui pembelajaran

Page 13: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 10

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

prakarya dan kewirausahaan? Kerajinan apa saja yang dapat dijadikan prakarya

dan kewirausahaan? Berikut fungsi bertanya dalam pembelajaran:

Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang

suatu tema atau topik pembelajaran.

Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta

mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.

Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan

rancangan untuk mencari solusinya.

Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta

didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas

substansi pembelajaran yang diberikan.

Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan

pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan

menggunakan bahasa yang baik dan benar.

Mendorong partisipasipeserta didik dalam berdiskusi, berargumen,

mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.

Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima

pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan

toleransi sosial dalam hidup berkelompok.

Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam

merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.

Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan

berempati satu sama lain.

3. Mengumpulkan Data/Mengeksplorasi

Eksplorasi adalah upaya awal membangun pengetahuan melalui peningkatan

pemahaman atas suatu fenomena. Strategi yang digunakan adalah memperluas

dan memperdalam pengetahuan yang menerapkan strategi belajar aktif.

Pendekatan pembelajaran yang berkembang saat ini secara empirik telah

melahirkan disiplin baru pada proses belajar. Tidak hanya berfokus pada apa yang

dapat peserta didik temukan, namun sampai pada bagaimana cara

mengeksplorasi ilmu pengetahuan. Istilah yang populer untuk menggambarkan

kegiatan ini adalah “explorative learning”.

Page 14: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 11

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Pendekatan belajar yang eksploratif tidak hanya berfokus pada bagaimana

mentransfer ilmu pengetahuan, pemahaman, dan interpretasi, namun harus

diimbangi dengan peningkatan mutu materi ajar. Dalam hal ini peserta didik

menyusun dan memvalidasi informasi sebagai input bagi kegiatan belajar. Peta

Konsep yang dikembangkan menunjukan kompleksitas kegiatan eksplorasi dalam

proses pembelajaran yang mengharuskan adanya proses dialog yang : (1)

interaktif (2) adaptif, interaktif dan reflektif (3) menggambarkan tingkat-tingkat

penguasaan pokok bahasan (4) menggambarkan level kegiatan yang berkaitan

dengan meningkatkan keterampilan menyelesaikan tugas sehingga memperoleh

pengalaman yang bermakna.

Mengintegrasikan pendekatan ini dengan lima faktor yang menyebabkan kegiatan

pembelajaran menjadi lebih bermakna, yaitu belajar aktif, belajar konstruktif,

belajar intens, belajar autentik, dan kolaboratif yang menegaskan pernyataan

bahwa pembelajaran eksploratif lebih menekankan pada pengalaman belajar dari

pada pada materi pelajaran.

Eksplorasi merupakan proses kerja dalam memfasilitasi proses belajar peserta

didik dari tidak tahu menjadi tahu. Peserta didik menghubungkan pikiran yang

terdahulu dengan pengalaman belajarnya. Mereka menggambarkan pemahaman

yang mendalam untuk memberikan respon yang mendalam juga. Bagaimana

membedakan peran masing-masing dalam kegiatan belajar bersama. Mereka

melakukan pembagian tugas seperti dalam tugas merekam, mencari informasi

melalui internet serta memberikan respon kreatif dalam berdialog. Disamping itu

peserta didik menindaklanjuti penelusuran informasi dengan membandingkan

hasil telaah. Secara kolektif, mereka juga dapat mengembangkan hasil

penelusuran informasi dalam bentuk grafik, tabel, diagram serta

mempresentasikan gagasan yang dimiliki.

Melalui kegiatan mengumpulkan data (eksplorasi) peserta didik dapat

mengembangkan pengalaman belajar, meningkatkan penguasaan ilmu-ilmu sosial,

serta menerapkannya untuk menjawab fenomena yang ada. Peserta didik juga

dapat mengeksploitasi informasi untuk memperoleh manfaat tertentu sebagai

produk belajar.

Page 15: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 12

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

4. Mengasosiasi/Menalar/Mengolah Informasi

Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan

mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan

mengumpulkan informasi. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang

bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi

yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang

berbeda sampai kepada yang bertentangan. Informasi tersebut menjadi dasar

bagi kegiatan berikutnya yaitu memeroses informasi untuk menemukan

keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari

keterkaitan informasi dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang

ditemukan. Kegiatan ini dapat mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat

aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir

induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.

Mengasosiasi adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta

empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan

Mengasosiasi sering juga disebut menalar. Penalaran dimaksud merupakan

penalaran ilmiah, meski penalaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat.

Penalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris

yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan.

Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penalaran nonilmiah

tidak selalu tidak bermanfaat.

5. Mengomunikasikan

Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan

dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil

tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta

didik atau kelompok. Mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil

konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, grafik, atau

perilaku. Kegiatan ini dilakukan agar peserta didik mampu mengomunikasikan

pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi peserta didik melalui

presentasi, membuat laporan, dan/atau unjuk kerja.

Page 16: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 13

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

C. Model Pembelajaran dalam Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan

Model-model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran Prakarya dan

Kewirausahaan sehingga dapat membangkitkan kreativitas dan keingintahuan peserta

didik, antara lain Discovery Based Learning, Project Based Learning, Problem

Based Learning, dan Inquairy.

1. Model Pembelajaran Discovery Learning

Discovery learning adalah teori belajar yang menempatkan peserta didik sebagai

pembelajar aktif dalam membangun pengetahuan yang diharapkan. Langkah-

langkah operasionalnya adalah sebagai berikut.

a. Menciptakan stimulus

Kegiatan penciptaan stimulus (rangsangan) dilakukan pada saat peserta didik

melakukan aktivitas mengamati fakta atau fenomena dengan cara melihat,

mendengar, membaca, atau menyimak. Fakta yang disediakan dimulai dari

yang sederhana hingga kompleks atau fenomena yang menimbulkan

kontroversi. Disamping itu, guru menyiapkan instruksi-instruksi yang jelas

untuk penugasan dalam setiap tahapan. Selain itu, pendidik dapat memulai

kegiatan pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca

buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan

pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan

kondisi interaksi belajar yang dapat membantu peserta didik dalam

mengeksplorasi bahan. Ketika memberikan stimulus, guru dapat

menggunakan teknik bertanya, dengan cara mengajukan pertanyaan-

pertanyaan yang dapat mengarahkan peserta didik pada kondisi internal yang

mendorong eksplorasi. Dengan demikian, peserta didik terlibat secara aktif

dalam bereksplorasi

b. Menyiapkan pernyataan masalah

Tahap kedua, guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk

mengidentifikasi masalah-masalah yang relevan dengan bahan pelajaran.

Kemudian peserta memilih salah satu masalah dan dirumuskan dalam bentuk

pernyataan singkat.

c. Mengumpulkan data/mencoba

Tahap ketiga, ketika eksplorasi berlangsung, peserta didik mengumpulkan

Page 17: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 14

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau

tidaknya pernyataan masalah tersebut. Pembuktian ini dapat dilakukan

dengan cara mengumpulkan (collecting) berbagai informasi yang relevan,

membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan nara sumber,

melakukan uji coba dan sebagainya. Dengan demikian, peserta didik secara

aktif menemukan pengetahuan baru yang berhubungan dengan

permasalahan yang dihadapi.

d. Mengolah Data

Tahap keempat, peserta didik melakukan pengolahan data dan informasi

yang telah diperoleh baik melalui wawancara, observasi, dan metode lainnya,

lalu ditafsirkan. Semua informasi yang telah dikumpulkan, semuanya diolah,

diacak, dan diklasifikasikan.

e. Memverifikasi data

Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk

membuktikan benar atau tidaknya jawaban atas pernyataan masalah.

Verifikasi bertujuan agar proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif.

Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada,

pernyataan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah

terbukti atau tidak.

f. Menarik kesimpulan

Tahap generalisasi atau menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah

kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua

kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi.

Berdasarkan hasil verifikasi, dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari

generalisasi. Setelah menarik kesimpulan, peserta didik harus memperhatikan

proses generalisasi yang menekankan pentingnya penguasaan materi

pelajaran atas makna dan kaidah atau prinsip-prinsip yang luas yang

mendasari pengalaman seseorang, serta pentingnya proses pengaturan dan

generalisasi dari pengalaman-pengalaman itu.

Pemilihan model discovery learning memerlukan persyaratan pendukung untuk

mereduksi kelemahan yang sering ditemukan, antara lain:

a. secara klasikal, peserta didik memiliki pengetahuan awal yang lebih baik

Page 18: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 15

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

pada keterampilan berbicara dan menulis. Bagi peserta didik yang kurang

terampil, akan mengalami kesulitan dalam mengungkapkan hubungan antara

konsep-konsep, yang tertulis atau lisan sehingga pada gilirannya akan

menimbulkan frustrasi;

b. jumlah peserta didik tidak terlalu banyak, untuk memudahkan dalam

membantu mereka menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya;

c. pemilihan materi dengan kompetensi dominan pada pemahaman;

d. perlu fasilitas memadai seperti sumber, media, dan peralatan pembelajaran.

Manfaat pemilihan model discovery learning antara lain:

a. membantu peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-

keterampilan dan proses-proses kognitif. Usaha penemuan merupakan kunci

dalam proses ini, seseorang tergantung bagaimana cara belajarnya;

b. menguatkan pengertian, ingatan, dan transfer pengetahuan karena

pemerolehannya bersifat pribadi;

c. menimbulkan rasa senang pada peserta didik karena tumbuhnya rasa

penyelidikan dan berhasil;

d. memungkinkan peserta didik berkembang dengan cepat dan sesuai dengan

dengan keecepatannya sendiri;

e. menyebabkan peserta didik mengarahkan kegiatan belajarnya dengan

melibatkan akal dan motivasinya;

f. membantu peserta didik memperkuat konsep dirinya karena memperoleh

kepercayaan diri bekerjasama dengan yang lainnya;

g. membantu peserta didik menghilangkan keraguan karena mengarah pada

kebenaran yang final yang dialami dalam keterlitbatan kegiatannya;

h. mendorong peserta didik berpikir secara intuitif, inisiatif, dalam merumuskan

hipotesis;

i. dapat mengembangkan bakat, motivasi, dan keingintahuan;

j. kemungkinan peserta didik belajar dengan memanfaatkan belajar dari

berbagai jenis sumber belajar.

Page 19: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 16

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

2. Model Pembelajaran Project Based Learning

Pembelajaran berbasis proyek (PBL) merupakan metode belajar yang

menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan

mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam

beraktivitas secara nyata. Langkah-langkah operasionalnya sebagai berikut:

a. Menentukan pertanyaan mendasar.

Pada tahapan ini, guru memberikan pertanyaan yang dapat memberi

penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas dengan cara

mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan

sebuah investigasi mendalam. Guru diharapkan dapat mengangkat topik yang

relevan untuk para peserta didik sesuai dengan tuntutan kompetensi.

Penyiapan pertanyaan dapat dilakukan diawal semester agar dapat

merancang kegiatan selanjutnya.

b. Mendesain perencanaan proyek

Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pendidik dan peserta didik.

Dengan demikian, peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” proyek

tersebut. Perencanaan terdiri dari aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat

mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, pengintegrasian berbagai

subjek yang mungkin, dan alat dan bahan yang dapat diakses untuk

membantu penyelesaian proyek.

c. Menyusun Jadwal

Pendidik dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas

dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain:

1. membuat timeline untuk menyelesaikan proyek,

2. membuat deadline penyelesaian proyek,

3. membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru,

4. membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak

berhubungan dengan proyek, dan

5. meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang

pemilihan suatu cara.

Page 20: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 17

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

d. Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek

Pendidik bertanggungjawab untuk memonitor aktivitas peserta didik selama

menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi

peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain, pemdidik berperan

sebagai mentor pada saat peserta didik beraktivitas. Rubrik dapat digunakan

untuk mempermudah proses monitoring dan merekam keseluruhan aktivitas

peserta didik.

e. Menguji hasil

Penilaian dilakukan untuk membantu pendidik dalam mengukur ketercapaian

kompetensi dasar, serta mengevaluasi kemajuan masing- masing peserta

didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai

peserta didik dan membantu pendidik dalam menyusun strategi pembelajaran

berikutnya.

f. Mengevaluasi kegiatan/pengalaman

Pada akhir pembelajaran, guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap

aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan

baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini, peserta didik diminta

untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan

proyek. guru dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka

memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya

diperoleh suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan

yang diajukan pada tahap awal pembelajaran.

Pemilihan model Project Based Learning memerlukan dukungan persyaratan untuk

mereduksi kendala yang sering terjadi, antara lain:

a. peserta didik terbiasa dengan aktivitas pemecahan masalah sehingga proyek

tidak memakan waktu terlalu lama;

b. dukungan sarana dan perasarana memadai termasuk perlatan belajar di

laboratorium;

c. pengaturan waktu dan jadwal kegiatan yang terkontrol;

d. perlunya kejelasan tugas dan hasil yang diharapkan dari kegiatan proyek.

Page 21: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 18

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Manfaat pemilihan model pembelajaran Project Based Learning, antara lain:

a. meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar;.

b. mendorong kemampuan peserta didik melakukan pekerjaan penting;

c. mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah dan

berpikir kritis;

d. mengembangkan keterampilan komunikasi, kolaborasi, dan pengelolaan

sumber daya;

e. memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik

dalam mengorganisasi proyek dan membuat alokasi waktu serta sumber-

sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas;

f. melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan

menunjukkan pengetahuan yang dimiliki dan kemudian

mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

g. membuat suasana belajar menyenangkan sehingga peserta didik maupun

guru menikmati proses pembelajaran.

3. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

a. Langkah pembelajaran yang mengkondisikan peserta didik pada masalah.

Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-

aktivitas yang akan dilakukan. Dalam Problem Based Learning, tahapan ini

sangat penting karena guru harus menjelaskan dengan rinci apa yang akan

dilakukan oleh peserta didik dan juga oleh pendidik serta menjelaskan

bagaimana guru akan mengevaluasi proses pembelajaran. Hal ini bertujuan

untuk memberikan motivasi agar peserta didik dapat mengerti pembelajaran

yang akan dilakukan. Ada empat hal yang perlu dilakukan dalam proses ini,

yaitu:

1) tujuan utama pembelajaran menyelidiki masalah-masalah penting dan

bagaimana menjadi peserta didik yang mandiri,

2) permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai jawaban

mutlak “benar“, sebuah masalah yang rumit atau kompleks mempunyai

Page 22: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 19

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

banyak penyelesaian dan seringkali bertentangan,

3) selama tahap penyelidikan, peserta didik didorong untuk mengajukan

pertanyaan dan mencari informasi. Pendidik akan bertindak sebagai

pembimbing yang siap membantu, namun peserta didik harus berusaha

untuk bekerja mandiri atau dengan temannya, dan

4) selama tahap analisis, peserta didik akan didorong untuk menyatakan

ide-idenya secara terbuka dan penuh kebebasan. Semua peserta didik

diberi peluang untuk berperan serta pada penyelidikan dan

menyampaikan ide-ide mereka.

b. Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran.

Disamping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, model

Problem Based Learning juga mendorong peserta didik belajar berkolaborasi.

Dalam memecahkan suatu masalah sangat membutuhkan kerjasama dan

sharing antaranggota. Oleh sebab itu, pendidik dapat memulai kegiatan

pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok dan masing-masing

kelompok akan memilih dan memecahkan masalah yang berbeda. Prinsip-

prinsip pengelompokan peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dapat

digunakan dalam konteks ini seperti: kelompok harus heterogen, pentingnya

interaksi antaranggota, komunikasi yang efektif, adanya tutor sebaya, dan

sebagainya.

Peserta didik harus memonitor dan mengevaluasi kerja masing-masing

kelompok untuk menjaga kinerja dan dinamika kelompok selama

pembelajaran. Setelah peserta didik diorientasikan pada suatu masalah dan

telah membentuk kelompok belajar, guru dan peserta didik menetapkan

subtopik-subtopik yang spesifik, tugas-tugas penyelidikan, dan jadwal.

Tantangan utama bagi guru pada tahap ini adalah mengupayakan agar semua

peserta didik terlibat aktif dalam sejumlah kegiatan penyelidikan dan hasil-

hasil penyelidikan ini dapat menghasilkan penyelesaian terhadap

permasalahan tersebut, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, serta

memamerkannya.

Guru bertanggungjawab dalam melakukan pengawasan terhadap aktivitas

peserta didik selama penyelesaian proyek. Pengawasan dilakukan dengan

Page 23: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 20

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

cara menfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain, guru

berperan sebagai mentor bagi aktivitas peserta didik. Untuk mempermudah

proses monitoring, guru membuat sebuah rubrik yang dapat merekam

keseluruhan aktivitas yang penting.

c. Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok

Penyelidikan adalah inti dari Problem Based Learning. Setiap situasi

permasalahan memerlukan teknik penyelidikan yang berbeda, namun pada

umumnya melibatkan karakter yang identik, yakni pengumpulan data dan

eksperimen, perumusan hipotesis dan penjelasan, dan pemecahan masalah.

Pengumpulan data dan eksperimen merupakan aspek yang sangat penting.

Pada tahap ini, guru harus mendorong peserta didik untuk mengumpulkan

data dan melaksanakan eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka

betul-betul memahami dimensi situasi permasalahan. Tujuannya adalah agar

peserta didik mengumpulkan cukup informasi untuk menciptakan dan

membangun ide mereka sendiri.

Guru membantu peserta didik untuk mengumpulkan informasi sebanyak-

banyaknya dari berbagai sumber dan mengajukan pertanyaan tentang

masalah dan ragam informasi yang dibutuhkan untuk pemecahan masalah.

Setelah peserta didik mengumpulkan cukup data dan menentukan

permasalahan tentang fenomena yang mereka selidiki, mereka mulai

merumuskan hipotesis, penjelasan, dan pemecahan masalah.

Esensi dari tahap ini adalah guru mendorong peserta didik untuk

menyampaikan ide-idenya dan menerima ide mereka. Guru juga harus

mengajukan pertanyaan yang membuat peserta didik berpikir tentang

kelayakan hipotesis dan solusi yang mereka buat serta tentang kualitas

informasi yang dikumpulkan.

d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan artifak (hasil karya) dan

pameran. Artifak bisa berbentuk laporan tertulis, video, tape (menunjukkan

situasi masalah dan pemecahan yang diusulkan), model (perwujudan secara

fisik dari situasi masalah dan pemecahannya), program komputer, dan sajian

multimedia. Tentunya kecanggihan artifak sangat dipengaruhi oleh tingkat

Page 24: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 21

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

berpikir peserta didik. Langkah selanjutnya, peserta didik memamerkan hasil

karyanya dan pendidik berperan sebagai organisator pameran. Akan lebih

baik jika dalam pemeranan ini, melibatkan peserta didik-peserta didik lainnya,

Guru lainnya, para orang tua, dan pihak lain yang dapat menjadi “penilai”

atau pemberi umpan balik.

e. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah

Fase ini merupakan tahap akhir dalam Problem Based Learning. Fase ini

dimaksudkan untuk membantu peserta didik menganalisis dan mengevaluasi

proses pemecahan masalah mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan

serta pola pikir yang mereka gunakan. Selama fase ini, guru meminta peserta

didik untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan

selama proses kegiatan belajarnya.

4. Model Pembelajaran Inkuiri (Inquairy)

Langkah-langkah pembelajaran inkuiri sebagai berikut:

a. Orientasi

Guru mengondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran,

guru merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah.

Langkah orientasi merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan

pembelajaran inkuiri sosial sangat tergantung pada kamauan siswa untuk

beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah;

tanpa kemauan dan kemampuan itu tak mungkin proses pembelajaran akan

berjalan dengan lancar. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahapam

orientasi ini adalah: (a) menjelaskan topik, tujuan dan hasil belajar yang

diharapkan dapat dicapai oleh siswa.; (b) menjelaskan pokok-pokok kegiatan

yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini

dijelaskan langkah-langkah inkuiri serta tujuan setiap langkah, mulai dari

langkah merumuskan masalah sampai dengan merumuskan kesimpulan; dan

(c) menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan

dalam rangka memberikan motivasi belajar siswa.

b. Merumuskan Masalah

Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu

persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah

Page 25: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 22

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu.

Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan

masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari

jawaban yang tepat. Poses mencarl jawaban itulah yang sangat penting

dalam strategi inkuiri, oleh sebab itu melalui proses tersebut siswa akan

memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya

mengembangkan mental melalui proses berpikir. Beberapa hal yang harus

diperhatikan dalam merumuskan masalah, diantaranya: (a) masalah

hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa. (b) masalah yang dikaji adaIah

masalah yang mengandung teka-teki yang jawabannya pasti. dan (c) konsep-

konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui terilebih

dahulu oleh siswa.

c. Merumuskan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang

dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Salah

satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan

menebak (berhipotesis) pada setiap anak adalah (dengan mengajukan

berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan

jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan

jawaban dan suatu permasalahan yang dikaji. Perkiraan sebagai hipotesis

bukan sembarang perkiraan, tetapi harus memiliki landasan berpikir yang

kokoh, sehingga hipotesis yang dimunculkan itu bersifat rasional dan logis.

Kemampuan berpikir logis itu sendiri akan sangat dipengaruhi oleh kedalaman

wawasan yang dimiliki serta keluasan pengalaman. Dengan demikian, setiap

individu yang kurang mempunyai wawasan akan sulit mengembangkan

hipotesis yang rasional dan logis.

d. Mengumpulkan Data

Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan

untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam strategi pembelajaran inkuiri,

mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam

pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya

memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga

membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya.

Oleh sebab itu, tugas dan peran guru dalam tahapan ini adalah mengajukan

Page 26: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 23

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari

informasi yang dibutuhkan.

e. Menguji Hipotesis

Proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau

informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Yang terpenting

dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas

jawaban yang diberikan. Disamping itu, menguji hipotesis juga berarti

mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban

yang diberikan bukan banya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus

didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.

f. Merumuskan kesimpulan

Proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian

hipotesis. Merumuskan kesimpulan merupakan gongnya dalam proses

pembelajaran. Sering terjadi, oleh karena banyaknya data yang diperoleh,

menyebabkan kesimpulan yang dirumuskan tidak fokus terhadap masalah

yang hendak dipecahkan. Karena itu, untuk mencapai kesimpulan yang

akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang

relevan.

D. Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan

Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk

menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang

meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik menilai

kesiapan peserta didik, serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan

penilaian ketiga komponen (input – proses – output) tersebut akan menggambarkan

kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik, bahkan mampu menghasilkan dampak

instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari

pembelajaran.

Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific

approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Penilaian

autentik mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam

rangka mengamati/mengobservasi, menanya, mencoba, menalar, membangun jejaring

atau mengomunikasikan. Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas

Page 27: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 24

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan

kompetensi mereka yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Penilaian autentik disebut juga penilaian responsif, suatu metode untuk menilai proses

dan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang

mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius.

Penilaian autentik dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu seperti seni atau ilmu

pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses dan hasil

pembelajaran.

Implementasi penilaian autentik didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut;

1. Proses penilaian harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses

pembelajaran, bukan bagian terpisah dari proses pembelajaran (apart of,not

apart from instruction),

2. Penilaian harus mencerminkan masalah dunia nyata (real world problems), bukan

masalah dunia sekolah (schoolwork-kind of problems),

3. Penilaian harus menggunakan berbagai ukuran, metoda dan criteria yang sesuai

dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar,

4. Penilaian harus bersifat holistic yang mencakup semua aspek dari tujuan

pembelajaran (sikap, keterampilan, dan pengetahuan).

Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program

perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu,

hasil penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses

pembelajaran.

1. Penilaian Sikap

Penilaian kompetensi sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian

“teman sejawat”(peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang

digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah

daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada

jurnal berupa catatan pendidik.

Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan

dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung

dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku

yang diamati.

Page 28: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 25

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Jurnal adalah catatan pendidik yang sistematis di dalam dan di luar kelas yang

berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik

berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal dapat memuat penilaian siswa

terhadap aspek tertentu secara kronologis. Kriteria penilaian jurnal adalah sbb:

a. Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting.

b. Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.

c. Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan.

d. Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara kronologis.

e. Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis, jelas dan

komunikatif.

f. Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap tampilan sikap

peserta didik

g. Menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan peserta didik.

Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik

untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks

pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri.

Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum ulangan harian.

Teknik penilaian-diri bermanfaat memiliki beberapa manfaat positif. Pertama,

menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik. Kedua, peserta didik menyadari

kekuatan dan kelemahan dirinya. Ketiga, mendorong, membiasakan, dan melatih

peserta didik berperilaku jujur. Keempat, menumbuhkan semangat untuk maju

secara personal.

Penilaian antarteman adalah penilaian yang dilakukan terhadap sikap seorang

peserta didik oleh seorang peserta didik lainnya dalam suatu kelas atau

rombongan belajar. Penilaian ini merupakan bentuk penilaian untuk melatih

peserta didik menjadi pembelajar yang baik. Instrumen sesuai dengan kompetensi

dan indikator yang akan diukur. Kriteria penilaian antar teman adalah sbb:

a. Indikator dapat dilakukan melalui pengamatan oleh peserta didik

b. Kriteria penilaian dirumuskan secara sederhana

c. Menggunakan bahasa lugas dan dapat dipahami peserta didik

Page 29: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 26

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

d. Menggunakan format penilaian sederhana dan mudah digunakan oleh peserta

didik

e. Kriteria penilaian yang digunakan jelas, tidak berpotensi munculnya

penafsiran makna ganda/berbeda

f. Indikator menunjukkan sikap peserta didik dalam situasi yang nyata atau

sebenarnya

g. Instrumen dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid)

h. Memuat indikator kunci atau esensial yang menunjukkan penguasaan satu

kompetensi peserta didik

i. Indikator menunjukkan sikap yang dapat diukur

j. Mampu memetakan sikap peserta didik dari kemampuan pada level terendah

sampai kemampuan tertinggi.

Penilaian sikap pada pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan mencakup

kompetensi inti 1 (sikap spiritual), kompetensi inti 2 (sikap social), kompetensi

dasar sikap spiritual dan kompetensi dasar sikap social. Contoh kompetensi inti

dan kompetensi dasar sikap spiritual dan sosial sebagai berikut:

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Kompetensi Prilaku

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk kerajinan di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan

Menghayati, dan

Mengamalkan

Bersyukur

2. Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),

2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali informasi tentang keberagaman produk kerajinan dan kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya.

Menunjukkan,

Menghayati, dan

Mengamalkan

peduli,

jujur,

percaya diri,

mandiri,

bekerjasama,

toleransi,

disiplin,

Page 30: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 27

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Kompetensi Prilaku

santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan karya kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dan menerapkan wirausaha.

bertanggung jawab,

kreatif, dan

inovatif

2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif, dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan membuat karya kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha.

2. Penilaian Pengetahuan

Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan

penugasan. Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat,

benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman

Page 31: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 28

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

penskoran. Tes uraian mampu memberikan multi jawaban yang memiliki nilai

kebenaran yang sama. Tes uraian menuntut peserta didik mampu mengingat,

memahami, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi, atas

materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis semacam ini memberi kesempatan pada

guru untuk dapat mengukur hasil belajar peserta didik pada tingkatan yang lebih

tinggi atau kompleks. Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan. Instrumen

penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara

individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. Penilaian pengetahuan

dilakukan oleh guru secara berkelanjutan, ulangan harian yang terintegrasi

dengan proses pembelajaran, ulangan tengah semester dan ulangan akhir

semester, ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan pada kelas

XI (tingkat 5) dengan menggunakan kisi-kisi yang disusun oleh Pemerintah, ujian

tingkat kompetensi pada akhir kelas XII (tingkat 6) yang dilakukan melalui UN dan

Ujian Sekolah.

Tes lisan adalah tes yang menuntut siswa memberikan jawaban secara lisan.

Pelaksanaan Tes lisan dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara

langsung antara pendidik dan peserta didik. Kriteria Tes lisan adalah sbb:

a. Tes lisan dapat digunakan jika sesuai dengan kompetensi pada taraf

pengetahuan yang hendak dinilai.

b. Pertanyaan tidak boleh keluar dari bahan ajar yang ada.

c. Pertanyaan diharapkan dapat mendorong siswa dalam mengkontruksi

jawabannya sendiri.

d. Pertanyaan disusun dari pertanyaan yang sederhana ke pertanyaan yang

komplek.

Instrumen penugasan dapat berupa pekerjaan rumah dan/atau tugas yang harus

dikerjakan oleh peserta didik, baik secara individu atau kelompok, sesuai dengan

karakteristik tugas. Kriteria penugasan adalah sbb:

a. Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar.

b. Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.

c. Tugas dapat dikerjakan selama proses pembelajaran atau merupakan bagian

dari pembelajaran mandiri.

Page 32: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 29

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

d. Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta didik.

e. Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum.

f. Penugasan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk menunjukkan kompetensi individualnya meskipun tugas diberikan

secara kelompok.

g. Untuk tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas setiap anggota.

h. Tugas harus bersifat adil (tidak bias gender atau latar belakang sosial

ekonomi).

i. Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas.

j. Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas.

Penilaian pengetahuan pada pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan

mencakup kompetensi inti 3 (pengetahuan), kompetensi dasar pengetahuan.

Contoh kompetensi inti dan kompetensi dasar pengetahuan sebagai berikut:

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Kompetensi Materi Pokok

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena

3.1 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasasan karya kerajinan tekstil berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya.

Mengidentifikasi,

Memahami,

Menerapkan, dan

Menganalisis

Pengertian desain produk dalam kerajinan tekstil dengan berbagai teknik konstruksi

Aneka karya kerajinan tekstil

Fungsi karya kerajinan tekstil

Unsur estetika dan ergonomis karya kerajinan tekstil

Motif ragam hias pada kerajinan tekstil

Teknik pembuatan benda kerajinan tekstil

Pengemasan karya kerajinan tekstil

Desain dan

Page 33: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 30

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Kompetensi Materi Pokok

dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

pengemasan produk tekstil

3. Penilaian Ketrampilan

Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian

yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu

dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen

yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang

dilengkapi rubrik. Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa

keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan

kompetensi. Tes Praktik diperlukan penyusunan rubrik penilaian, rubrik tersebut

harus memenuhi syarat sebagai berikut:

a. Rubrik dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid).

b. Rubrik sesuai dengan tujuan pembelajaran.

c. Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diamati (observasi).

d. Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diukur.

e. Rubrik dapat memetakan kemampuan peserta didik.

f. Rubrik menilai aspek-aspek penting pada proyek peserta didik.

Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan

perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam

waktu tertentu. Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau

tema pelajaran. Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi yang dilakukan

Page 34: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 31

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian,

pengolahan, analisis, dan penyajian data. Dalam penilaian proyek, setidaknya ada

tiga hal yang memerlukan perhatian khusus dari guru, yaitu:

Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan

data, mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang

diperoleh, dan menulis laporan.

Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap,

keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik.

Orisinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau

dihasilkan oleh peserta didik.

Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, dan produk proyek.

Dalam kaitan ini serial kegiatan yang harus dilakukan oleh guru meliputi

penyusunan rancangan dan instrumen penilaian, pengumpulan data, analisis data,

dan penyiapkan laporan. Penilaian proyek dapat menggunakan instrumen daftar

cek, skala penilaian, atau narasi. Laporan penilaian dapat dituangkan dalam

bentuk poster atau tertulis.

Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan penilaian khusus.

Penilaian produk dari sebuah proyek dimaksudkan untuk menilai kualitas dan

bentuk hasil akhir secara holistik dan analitik. Penilaian produk dimaksud meliputi

penilaian atas kemampuan peserta didik menghasilkan produk. Penilaian secara

analitik merujuk pada semua kriteria yang harus dipenuhi untuk menghasilkan

produk tertentu. Penilaian secara holistik merujuk pada apresiasi atau kesan

secara keseluruhan atas produk yang dihasilkan.

Penilaian ketrampilan juga dapat dilakukan melalui penilaian portofolio. Penilaian

portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh

karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk

mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik

dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang

mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya. Penilaian

portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan

kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio

bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi

Page 35: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 32

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi

berdasarkan beberapa dimensi.

Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada

kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik

dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik

dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik, hasil tes (bukan nilai), atau

informasi lain yang relevan dengan keterampilan yang dituntut oleh topik atau

mata pelajaran tertentu. Fokus penilaian portofolio adalah kumpulan karya

peserta didik secara individu atau kelompok pada satu periode pembelajaran

tertentu. Penilaian terutama dilakukan oleh guru, meski dapat juga oleh peserta

didik sendiri.

Melalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau kemajuan

belajar peserta didik. Misalnya, kumpulan hasil karya mereka dalam menyusun

makalah sejarah yang menggambarkan perkembangan kemampuannya untuk

menyusun karya ilmiah secara benar. Atas dasar penilaian itu, guru dan/atau

peserta didik dapat melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran.

Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti

berikut ini.

Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.

Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan

dibuat.

Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah

bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.

Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang

sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.

Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.

Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama

dokumen portofolio yang dihasilkan.

Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio.

Penilaian ketrampilan pada pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan mencakup

kompetensi inti 4 (ketrampilan), dan kompetensi dasar 4 (ketrampilan). Contoh

kompetensi inti dan kompetensi dasar ketrampilan sebagai berikut:

Page 36: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 33

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Kompetensi Konten

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

4.1 Mendesain produk dan pengemasan karya kerajinan berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya.

Mengolah,

Menalar, dan

Menyajikan

Desain produk dan pengemasan karya kerajinan

Page 37: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

34

BAB III

ANALISIS KOMPETENSI

A. Kompetensi

Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi yang

dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, kompetensi inti dan kompetensi dasar.

Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran

adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis itulah akan

diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang

diperlukan. Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju

semua mata pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah

pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat

kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji

dalam rumusan kompetensi dasar.

Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA sebagai berikut.

Tabel 3.1.

Standar Kompetensi Lulusan

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.

Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat kompetensi ke

lima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat kompetensi keenam untuk kelas

XII. Rumusan kompetensi yang relelevan bagi kelas X sesuai Peraturan Menteri

Page 38: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 35

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai

berikut.

Tabel 3.2.

Rumusan Standar Kompetensi Inti Kelas X

Kompetensi Deskripsi Kompetensi

Sikap Spiritual 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

Pengetahuan 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan

faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

Keterampilan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret

dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan

B. Mengkaji keterkaitan KI dan KD dalam silabus maupun buku (buku guru

dan buku siswa);

Mengkaji keterkaitan KI dan KD dalam silabus maupun buku secara umum dapat

digambarkn dengan bagan 1 sebagai berikut;

Page 39: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 36

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Gambar 3.1

KI dan KD dalam silabus maupun buku

Penjelasan Bagan 1;

1. Kegiatan diawali dengan analisis keterkaitan antar KI dan KD sebagai berikut;

a. KI-3 dan KI-4 merupakan kompetensi pengetahuan dan keterampilan yang

harus dicapai oleh peserta didik melalui kegiatan pembelajaran (though

curriculum) yang akan memberikan pengalaman belajar secara langsung

(direct teaching) kepada peserta didik.

b. KI-1 dan KI-2 merupakan kompetensi sikap religius dan sikap sosial yang

harus dicapai peserta didik sebagai dampak pengiring (nurturant effects)

yang merupakan pengalaman belajar tidak langsung (indirect teaching)

c. Keempat kompetensi tersebut harus merupakan hasil pembelajaran secara

utuh atau terpadu.

Untuk mencapai ke-empat kompetensi tersebut, dalam setiap kegiatan

pembelajaran dikembangkan indikator pencapain kompetensi (IPK) yang

menggambarkan karakteristik, ciri-ciri, perbuatan, atau respon yang harus

ditunjukkan atau dilakukan oleh peserta didik dan digunakan sebagai

penanda/indikasi pencapaian kompetensi dasar. Indikator Pencapaian Kompetensi

(IPK) adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan

ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata

pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dapat dirumuskan dengan

menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang

mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Page 40: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 37

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

2. Aloksi waktu/Alat/Bahan/Media

a. Alokasi waktu diambil jumlah yang sesuai dengan silabus

b. Sumber/Alat/media; jika hasil kajian analisis memiliki perbedaan dengan yang

tercangtum di salabus, maka dilakukn peneyesuain dengn hasil kajian (sesuai

karakteristik materi pemeblajaran)

3. Pengembangan Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran dikembangkan sesuai dengan tuntutan KD-3. Guru dapat

mengembangkan materi pembelajaran yang sudah tercntum di silabus sesuai

dengan karakteristik peserta didik. Pengembangan materi pembelajaran merujuk

pada materi pokok dalam silabus dan kompetensi dasar yang termuat dalam

kompetensi inti ketiga (pengetahuan).Dalam penjabaran materi pembelajaran

tetap diperlukan untuk melihat linierisai dengan kompetensi inti keempat

(keterampilan).

Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan

kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta

didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu matapelajaran. Kompetensi dasar

dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti

sebagai berikut:

a. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka

menjabarkan KI-1;

b. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka

menjabarkan KI-2;

c. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka

menjabarkan KI-3; dan

d. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka

menjabarkan KI-4.

Indikator pencapaian kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau

diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang

menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi

mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan

Dalam penyusunan indikator pencapaian kompetensi perlu diperhatikan hal-hal

berikut ini:

Page 41: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 38

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

a. Indikator dirumuskan dengan kata kerja operasional yang terukur,

didalamnya terdapat dua unsur, yaitu tingkat kompetensi dan konten

(pengetahuan dan keterampilan);

b. Penyusunan indikator mengacu pada kompetensi inti, kompetensi dasar,

materi pokok, kegiatan pembelajaran dan penilaian dalam silabus;

c. Tingkat kompetensi indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal

yang tercantum pada kompetensi dasar maupun kompetensi inti dan dapat

dikembangkan hingga ke tingkat yang paling tinggi untuk mencapai target

pencapaian kompetensi sesuai dengan karakteristik dan daya dukung sekolah

dan lingkungannya;

d. Tingkat kompetensi pada aspek sikap adalah menerima, menjalankan,

menghargai, menghayati, dan mengamalkan;

e. Tingkat kompetensi pada aspek pengetahuan adalah mengingat, memahami,

menerapkan, menganalisis, mengevalasi, dan mengkreasi;

f. Tingkat kompetensi pada aspek keterampilan adalah mengamati, menanya,

mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta, dan

g. Keseluruhan indikator yang disusun memadai untuk mencapai kompetensi

dasar, kompetensi inti, dan standar kompetensi lulusan.

Contoh pengembangan indikator pencapaian kompetensi mata pelajaran Prakarya

dan Kewirausahaan.

a. Kompetensi Spiritual

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian

Kompetensi

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk kerajinan di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan

Bersyukur atas keberhasilan dan keberagaman produk kerajinan

Page 42: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 39

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

b. Kompetensi Sosial

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian

Kompetensi

1. Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali informasi tentang keberagaman produk kerajinan dan kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya.

Menunjukkan perilaku peduli,

Menunjukkan perilaku jujur,

Menunjukkan perilaku percaya diri,

Menunjukkan perilaku mandiri,

Menunjukkan perilaku bekerjasama,

Menunjukkan perilaku toleransi,

Menunjukkan perilaku disiplin,

Menunjukkan perilaku bertanggung jawab,

Menunjukkan perilaku kreatif, dan

Menunjukkan perilaku inovatif

2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan karya kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dan menerapkan wirausaha.

2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif, dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan membuat karya kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha.

c. Kompetensi Pengetahuan

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian

Kompetensi

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

3.1 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasasan karya kerajinan tekstil berdasarkan konsep berkarya

Menjelaskan pengertian desain produk dalam kerajinan tekstil dengan berbagai teknik konstruksi

Page 43: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 40

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian

Kompetensi

berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya.

Membandingkan aneka karya kerajinan tekstil

Menjelaskan Fungsi karya kerajinan tekstil

Menentukan Unsur estetika dan ergonomis karya kerajinan tekstil

Menggambarkan Motif ragam hias pada kerajinan tekstil

Merancang Teknik pembuatan benda kerajinan tekstil

Merancang Pengemasan karya kerajinan tekstil

Menganalisis Desain dan pengemasan produk tekstil

d. Kompetensi Ketrampilan

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian

Kompetensi

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

4.1 Mendesain produk dan pengemasan karya kerajinan berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya.

Membuat desain dan pengemasan produk tekstil

Menyajikan secara lisan atau tulisan mengenai karya kerajinan tekstil.

Page 44: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 41

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Guru juga harus dapat mengembangkan materi yang kontekstual, baik materi

yang sudah tercantum dalam buku maupun pengembangan dengan

menggunakan sumber lain. Materi yang kontekstual dapat mengintegrasikan

muatan lokal yang mencakup keunggulan lingkungan setempat atau materi

kekinian yang sedang menjadi pembicaraan.

Selanjutnya guru juga harus mencari materi dari buku atau mengembangkannya

dari sumber lain yang dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan. Dari

materi tersebut dibuat suatu kegiatan yang berisi nilai-nilai kepramukaan untuk

diserahkan dan dilaksanakan kepada dan oleh Pembina Pramuka pada saat

kegaiatan kepramukaan yang terjadwal.

Selain itu materi juga dikembangkan agar siswa memiliki Lower Order Thinking

Skills (LOTS) dan Higher Order Thinking Skills (HOTS), misalnya ;

a. Mengenal kerajinan tenun di Indonesia (LOTS)

b. Memahami makna corak kerajinan tenun di Indonesia (HOTS)

4. Pengembangan kegiatan pembelajaran. Guru dapat mengembangkan kegiatan

pembelajaran yang sudah tercntum di silabus sesuai dengan hasil kajian terhadap

materi pembelajaran dikaitkan dengan hasil kajian terhadap KI-2 dan KI-2.

Kegiatan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik yaitu

mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan

a. Mengamati adalah kegiatan yang dilakukan dengan memaksimalkan panca

indra dengan cara melihat, mendengar, membaca, menyentuh, atau

menyimak. Yang diamati adalah materi yang berbentuk fakta, yaitu fenomena

atau peristiwa dalam bentuk gambar, video, rekaman suara, atau fakta

langsung yang bisa disentuh, dilihat, dan sebagainya.

Contoh:

Kegiatan Pembelajaran (Silabus)

Langkah-langkah Pembelajaran (RPP)

Melakukan pengamatan dengan cara membaca dan menyimak dari kajian literatur/media tentang pengetahuan kerajinan tekstil, jenis bahan dasar, alat,

Peserta didik membaca buku tentang pengetahuan kerajinan tekstil,

Menyimak video jenis bahan dasar, alat, teknik, prosedur pembuatan karya, dan penyajian/pengemasan produk kerajinan tekstil

Page 45: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 42

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Kegiatan Pembelajaran (Silabus)

Langkah-langkah Pembelajaran (RPP)

teknik, prosedur pembuatan karya, dan penyajian/pengemasan produk kerajinan tekstil agar terbangun rasa ingin tahu dan menunjukkan motivasi internal.

Membuat catatan atau rangkuman hasil membaca dan menyimak

Membuat peta konsep tentang pengetahuan kerajinan tekstil, jenis bahan dasar, alat, teknik, prosedur pembuatan karya, dan penyajian/pengemasan produk kerajinan tekstil

b. Menanya adalah mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak

dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan

informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan

faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)

Contoh:

Kegiatan Pembelajaran (Silabus)

Langkah-langkah Pembelajaran (RPP)

Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan aneka karya yang berkaitan dengan fungsi karya, bahan dasar, alat, teknik, dan prosedur pembuatan kerajinan tekstil

Memotivasi siswa membuat pertanyaan Membat pertanyaan tentang aneka

karya yang berkaitan dengan fungsi karya, bahan dasar, alat, teknik, dan prosedur pembuatan kerajinan tekstil

Mengajukan pertanyaan

c. Mengumpulkan data adalah melakukan eksperimen, membaca sumber lain

selain buku teks, mengamati objek/kejadian, dan aktivitas wawancara dengan

nara sumber

Contoh:

Kegiatan Pembelajaran (Silabus)

Langkah-langkah Pembelajaran (RPP)

Melakukan kegiatan observasi dengan teknik wawancara tentang pengetahuan motif ragam hias daerah, bahan, alat, teknik dan prosedur pembuatan karya kerajinan tekstil serta tentang

Observasi ke tempat kerajinan tekstil yang ada di wilayah setempat

Melakukan wawancara tentang pengetahuan motif ragam hias daerah, bahan, alat, teknik dan prosedur pembuatan karya kerajinan tekstil serta

Page 46: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 43

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Kegiatan Pembelajaran (Silabus)

Langkah-langkah Pembelajaran (RPP)

keberhasilan dan kegagalan wirausaha kerajinan tekstil yang ada di wilayah setempat agar terbangun rasa ingin tahu, bersikap santun, bangga/cinta tanah air dan bersyukur sebagai warga bangsa.

tentang keberhasilan dan kegagalan wirausaha kerajinan tekstil

Membuat rangkuman hasil wawancara

d. Mengasosiasi adalah mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik

terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari

kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Pengolahan

informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan

kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi

dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada

yang bertentangan

Contoh:

Kegiatan Pembelajaran (Silabus)

Langkah-langkah Pembelajaran (RPP)

Menyimpulkan dan membuat laporan hasil pengamatan/kajian literatur tentang pengetahuan, bahan, alat , teknik, dan proses yang digunakan pada pembuatan karya kerajinan tekstil yang ada dilingkungan wilayah setempat atau nusantara.

Berkumpul dalam kelompok

Mengasosiasi informasi hasil observasi, wawancara dan kajian pustaka

Membuat rangkuman tentang pengetahuan, bahan, alat, teknik, dan proses yang digunakan pada pembuatan karya kerajinan tekstil berdasarkan hasil observasi, wawancara dan studi pustaka,

Membuat rancangan laporan hasil pengamatan/ kajian literatur

e. Mengomunikasikan adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan

berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya

Page 47: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 44

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Contoh:

Kegiatan Pembelajaran (Silabus)

Langkah-langkah Pembelajaran (RPP)

Membuat laporan portofolio dalam berbagai bentuk seperti tulisan, foto dan gambar yang mendeskripsikan pengetahuan, bahan, alat, teknik, dan proses pembuatan karya dan pengemasannya dengan tampilan menarik terhadap karya kerajinan tekstil yang dibuatnya sebagai pemahaman akan pengetahuan/ konseptual dan prosedural, serta mempresentasikan di kelas.

Membuat laporan tertulis Mempresentasikan pengetahuan, bahan,

alat, teknik, dan proses pembuatan karya dan pengemasannya

5. Mengembangkan rencana penilaian yang mencakup penilaian kompetensi sikap,

pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Mengembangkan penilaian autentik yang mencakup kompetensi sikap,

pengetahuan dan ketrampilan berdasarkan kompetensi dasar, materi

pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian.

Kompetensi Sikap Spiritual dan Sosial

Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator Soal Teknik

Penilaian

Bersyukur atas keberhasilan dan keberagaman produk kerajinan

Menunjukkan perilaku peduli, jujur, percaya diri, mandiri, bekerjasama, toleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif, dan inovatif

Siswa dapat menunjukan rasa syukur atas keberhasilan dan keberagaman produk kerajinan

Siswa dapat menunjukkan sikap peduli, jujur, percaya diri, mandiri, bekerjasama, toleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif, dan inovatif dalam setiap pembelajaran dengan tekun

Observasi

Penilaian diri

Penilaian antar teman

Jurnal

Page 48: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 45

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Kompetensi Pengetahuan

Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator Soal Teknik

Penilaian

Menjelaskan pengertian desain produk dalam kerajinan tekstil dengan berbagai teknik konstruksi

Membandingkan aneka karya kerajinan tekstil

Menjelaskan Fungsi karya kerajinan tekstil

Menentukan Unsur estetika dan ergonomis karya kerajinan tekstil

Menggambarkan Motif ragam hias pada kerajinan tekstil

Merancang Teknik pembuatan benda kerajinan tekstil

Merancang Pengemasan karya kerajinan tekstil

Menganalisis Desain dan pengemasan produk tekstil

Siswa dapat menjelaskan pengertian desain produk dalam kerajinan tekstil dengan berbagai teknik konstruksi

Siswa dapat membandingkan aneka karya kerajinan tekstil

Siswa dapat menjelaskan Fungsi karya kerajinan tekstil

Siswa dapat menentukan Unsur estetika dan ergonomis karya kerajinan tekstil

Siswa dapat menggambarkan Motif ragam hias pada kerajinan tekstil

Siswa dapat merancang Teknik pembuatan benda kerajinan tekstil

Siswa dapat merancang Pengemasan karya kerajinan tekstil

Siswa dapat menganalisis Desain dan pengemasan produk tekstil

Tes tertulis

Tes lisan

Penugaan

Kompetensi Ketrampilan

Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator Soal Teknik

Penilaian

Membuat desain dan pengemasan produk tekstil

Menyajikan secara lisan atau tulisan mengenai karya kerajinan tekstil.

Siswa dapat membuat desain dan pengemasan produk tekstil

Siswa dapat menyajikan secara lisan atau tulisan mengenai karya kerajinan tekstil.

Tes Praktik

Portofolio

Projek

Catatan:

Agar lebih jelas bagaimana merancang dan menyusun, serta melaksanakan

penilaian, lihat naskah Model Penilaian di SMA).

Page 49: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

46

BAB IV

PENUTUP

Efektifitas pembelajaran merupakan indikator keberhasilan belajar, artinya semakin efektif

kegiatan pembelajaran, maka hasil belajar semakin berkualitas dan sebaliknya semakin tidak

efektif kegiatan pembelajaran, maka berdampak hasil belajar yang tidak optimal.

Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses

pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Proses pembelajaran

langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik mengembangkan pengetahuan,

kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan

sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan pembelajaran dan

langkah-langkah pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung peserta didik melakukan

kegiatan belajar dengan pendekatan saintifik yaitu melalui mengamati, menanya,

mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa

yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Oleh karena itu fokus pertama dan

utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis kompetensi.

Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses

pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak

langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap. Baik pembelajaran langsung

maupun pembelajaran tidak langsung terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah.

Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang

dikembangkan dari KI-3 dan KI-4 berupa kompetensi pengetahuan dan kompetensi

keterampilan. Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses

pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2 yang

merupakan kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial.

Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang

mengacu pada Silabus. Selanjutnya mengembangkan alternatif pembelajaran serta

merancang dan melaksanakan penilaian autentik.

Page 50: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

47

DAFTAR PUSTAKA

Admin.Metode Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) [online]. Diakses di http://digilib.sunan-ampel.ac.id/files/disk1/151/hubptain-gdl-ellyikasus-7509-3-babii.pdf (17 Oktober 2011).

Albanese, M.A. & Mitchell, S.. (1993). Problem BasedLearning: a Review of The Literature on

Outcomes and Implementation Issues. Journal of Academic Medicine Alexander, D. (2000). The learning that lies between play and academics in afterschool

programs. National Institute on Out-of-School Time. Retrieved from http://www.niost.org/Publications/papers

Anderson, Le.W. dan Kreathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching, And

Assesssing: A Revision of Bloom,s Taxonomy of Educational Objectives. New York. Longman.

Barron, B., & Darling-Hammond, L. (2008). Teaching for meaningful learning: A review of

research on inquiry-based and cooperative learning. Retrieved from http://www.edutopia.org/pdfs/edutopia-teaching-for-meaningful-learning.pdf.

Barrows, H.S. & Tamblyn, R.M.. (1980). Problem BasedLearning: an Approach to Medical

Education. New York: Springer Publishing Buck Institute for Education. Introduction to Project Based Learning. [Online]. Diakses di

http://www.bie.org/images/uploads/general/20fa7d42c216e2ec171a212e97fd4a9e.pdf (18 Oktober 2011).

Bruner, J. (1996). The Culture of Education. Cambridge, MA: Harvard University Press. Harding, S. (1998). Is Science Multicultural? Postcolonialisms, Feminisms, and

Epistemologies. Bloomington: Indiana University Press. Calabrese Barton, A. (1998). Reframing “science for all” through the politics of poverty.

Educational Policy, 12, 525-541. Dahlan, M.D. (1990). Model-Model Mengajar . Bandung: Diponegoro. Sugiyono, Prof. Dr.

(2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Daniel K. Schneider. 2005. Project-based learning. [Online]. Diakses

dihttp://edutechwiki.unige.ch/en/Project-based_learning (18 Oktober 2011). Das Salirawati, 2009, Penerapan Problem Based Learning Sebagai Upaya Meningkatkan

Kemampuan Peserta Didik Dalam Memecahkan Masalah, Makalah Duch, J. Barbara. (1995). Problems: A Key Factor in PBL. [Online]. Tersedia :

http://www.udel.edu/pbl/cte/spr96-phys.html. [21 Juli 2010]. Florin, Suzanne. 2010. The Success of Project Based Learning. [Online]. Diakses di

http://www.brighthub.com/education/k-12/articles/90553.aspx (18 Oktober 2011)

Page 51: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 48

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Glazer, Evan. (2001). Problem Based Instruction. In M. Orey (Ed.), Emerging Perspectives

on Learning, Teaching, and Technology [Online]. Tersedia: http://www.coe.uga.edu/epltt/ProblemBasedInstruct.htm. [17 Juni 2005].

Grant, M. (2009, April). Understanding projects in projectbased learning: A student’s

perspective. Paper presented at Annual Meeting of the American Educational Research Association, San Diego, CA.

http://www.ase.org.uk/documents/principles-and-big-ideas-of-science-education Ibrahim, M dan Nur. (2005). Pengajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: University Press Karim, S., et al. (2007). Penerapan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk

Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika serta Mengembangkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi dan Kecakapan Ilmiah. Proposal Hibah Kompetitif UPI 2007. Bandung: Tidak diterbitkan

Lucas, George .(2005). Instructional Module Project Based Learning.

http://www.edutopia.org/modules/PBL/whatpbl.php. Diakses tanggal 13 Juli 2010. Major, Claire,H dan Palmer, Betsy. 2001. Assessing the Effectiveness of Problem-Based

Learning in Higher Education: Lessons from the Literature. [Online]. Tersedia :

http://www.rapidintellect.com/AE Qweb/mop4spr01.htm [14 Juli 2010] Melvin L. & Silberman. (1996). Active Learning: 101 Strategies to Teach any Subject. USA:

Allyn & Bacon Mudjiman, Haris. 2006. Belajar Mandiri. Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan

(LPP) UNS dan UPT Penerbitan dan Percetakan UNS (UNS Press) Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP No. 19 tahun 2005

tentang Standar Nasional pendidikan (Lembar Negara RI Tahun 2013 No.71, Tambahan Lembar Negara)

Permendikbud No.54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar

dan Menengah; Permendikbud No.64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar proses Pendidkan Dasar dan Menengah. Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan

Menengah. Permendikbud No.69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah

Menengah Atas/Madrasah Aliyah.

Page 52: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN · PDF fileNaskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA ... melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan ... 10. Peraturan lain tentang

Naskah Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kurikulum 2013 di SMA 49

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Sudjana, D. (1982). Model Pembelajaran Pemecahan Masalah. Bandung : Lembaga Penelitian IKIP Bandung

UU No 20 tahun 2003 tentang Sisten Pendidikan Nasional (lembar Negara RI tahun 2003

No. 78, Tambahan lembar Negara RI No. 4301), Young, Jolee. And Elaine Chapman (2010). Generic Competency Frameworks: a Brief

Historical Overview. Education Research and Perspectives, Vol.37. No.1. The University of Western Australia.