Prak Mikro 1

download Prak Mikro 1

of 22

description

mikrobiologi

Transcript of Prak Mikro 1

BAB IPENDAHULUAN1.1 Dasar TeoriMikrobiologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Mikros yang berarti kecil dan Bios yang berarti hidup dan Logos yang berarti Ilmu. Mikrobiologi merupakan ilmu yang mempelajari makhluk hidup yang sangat kecil (diameter kurang dari 0,1 mm) yang tidak bisa dilihat dengan mata secara langsung tetapi dengan bantuan suatu peralatan khusus. Makhluk hidup yang kecil itu disebut dengan mikroorganisme, mikroba, protista dan jasad renik (Volk dan Wheeler, 1990).Mikrobiologi adalah bagian dari ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang jasad renik dan mencakup bentuk, kehidupan, diversitas & evolusi, aktivitas yang berkaitan dengan manusia, serta perannya sebagai dasar basic biological sience. Bidang Mikrobiologi terbagi atas 2 yaitu Mikrobiologi dasar dan Mikrobiologi terapan. Mikrobiologi dasar mengarah pada pengetahuan dasar tentang sel dan populasi seperti klasifikasi, morfologi, fisiologi, ekologi, genetika dan Biokimia yang berkaitan dengan jasad renik. Sedangkan Mikrobiologi terapan mencakup bidang yang tidak terbatas, dapat meliputi tanah, air, udara, lingkungan, pangan, kedokteran, laut, industri dan sebagainya (Dwidjoseputro, 1994).Salah satu hal yang menunjang dalam pembelajaran mikrobiologi adalah laboratorium. Laboratorium digunakan untuk melakukan berbagai macam percobaan dengan tujuan untuk lebih memahami perihal segala sesuatu yang berkaitan dengan jasad renik. Bekerja di laboratorium selalu memungkinkan terjadinya suatu kecelakaan. Untuk menghindari hal tersebut maka praktikan diharuskan untuk dapat bekerja secara cermat dan hati-hati. Hal yang dapat dilakukan untuk mengecilkan terjadinya suatu kecelakaan, salah satunya adalah memiliki pengetahuan perihal bahan yang umum digunakan di ruang praktik mikrobiologi (jasad renik) dan alat-alat khususnya yang berkaitan bahan yang digunakan (Fujiati, 2004).Objek studi dari mikrobiologi adalah mikroba yang juga dikenal dengan istilah jasad renik dan mikroorganisme. Ciri khas dari mikroba adalah sifatnya yang mikroskopis sehingga penguasaan dalam penggunaaan mikroskop sangatlah mutlak diperhatikan. Berdasarkan sumber pencahayaannya (Iluminasi), mikroskop dibagi menjadi dua kelompok yaitu : Mikroskop Cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya menggunakan gelombang cahaya sebagai sumber iluminasinya dimana pada mikroskop ini digunakan sistem lensa dan sinar dengan panjang gelombang tertentu. Beberapa jenis mikroskop cahaya adalah Mikroskop medan terang (Brightfield), Mikroskop medan gelap(Darkfield), Mikroskop kontras fase (Phase contrast) dan Mikroskop pendar flour (Fluorescence). Mikroskop Elektron menggunakan elektron sebagai sumber iluminasinya. Contoh dari Mikroskop elektron adalah Mikroskop Elektron Transmisi dan mikroskop elektron Scanning ( Hadioetomo, 1993).Ruang laboratorium mikrobiologi merupakan tempat berpraktikum bagi mahasiswa maupun para peneliti lainnya. Bekerja di dalamnya sangat perlu penguasaan yang lebih terutama tentang penggunaan dan pemeliharaan alat atau bahan dengan baik Dengan demikian dalam pelaksanaannya dapat terhindar dari kerusakan alat, kesalahan-kesalahan dalam prosedur kerja, dan diperoleh hasil yang baik, tidak terkontaminasi oleh bahan lain (Penn. 1991).1.2TujuanTujuan praktikum ini adalah untuk memperkenalkan kepada Mahasiswa prinsip-prinsip berpraktikum, alat dan bahan, serta cara penggunaan dan pemeliharaan yang baik.

BAB IIMETODE PRAKTIKUM2.1Waktu dan TempatPraktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 6 Maret 2012 dari pukul 14.45 16.30 WITA, bertempat di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.2.2Alat dan BahanAlat alat yang digunakan adalah mikroskop, tabung reaksi, gelas beaker, labu ukur, gelas ukur, cawan petri, pipet volumetrik, buret, jarum inokulasi atau ose, oven, autoclave, lampu spiritus dan pembakar gas bunsen, neraca analitik, pH meter, inkubator, waterbath, refrigerator inkubator, freezer, hemasitometer, spectronic 20D, colony counter, hot plate, dan vortex mixer.2.3Cara Kerja1. Di amati alat-alat laboratorium yang telah disediakan.2. Di dokumentasikan alat-alat tersebut.3. Di catat nama alat beserta fungsinya.4. Di berikan keterangan pada gambar alat yang telah di dokumentasikan.

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN3.1 HasilNoNama AlatGambarFungsi

1.

Autoclave

Untuk sterilisasi alat dan medium dengan menggunakan uap panas bertekanan, dengan suhu 1210C selama 20-30 menit untuk alat dan 15 menit untuk medium. Sterilisasi menggunakan autoclave dilakukan pada pembuatan media dan larutan.

2.Refrigenerator Inkubator 4oCCUntuk menyimpan berbagai media, inokulan, dan bahan sintetis maupun kompleks pada suhu tertentu.

3.Laminar air flow cabinet

Sebagai tempat kerja dan membuat biakan agar tetap steril.

4.Spectronic 20 D

Peralatan yang digunakan untuk penghitungan mikrobia berdasarkan kekeruhan atau turbidimetri dan juga digunakan untuk mengukur absorbansi larutan berwarna dalam proses spektrofotometri.

5.Neraca Analitik

Untuk menimbang bahan secara teliti.

6.Vortex Mixer

Untuk pengenceran dan proses penghomogenan sampel/larutan.

7.Pipet Eppendorf (mikropipet)

Digunakan untuk mengambil bahan dengan volume yang sangat sedikit / mikro, dan mengeluarkan cairan dengan volume yang tepat.

8.Jarum Inokulasi

Untuk mengambil bakteri dari medium pada waktu inokulasi.

9.Lampu spiritus dan Pembakar gas Bunsen

Untuk sterilisasi dengan insinerasi dan membuat kondisi sekitarnya steril dan juga digunakan untuk memanaskan bahan kimia.

10.Cawan Petri

Untuk tempat medium menumbuhkan mikroba, wadah menimbang dan menyimpan bahan kimia, mikrobiologi.

11.Labu ErlenmeyerUntuk menyimpan dan memanaskan larutan, menampung filtrate hasil penyaringan, menampung titran (larutan yang dititrasi) pada proses titrasi.

12.Labu UkurUntuk menghomogenkan larutan secara manual, serta untuk penyimpan larutan contoh.

13.Pipet VolumetrikUntuk mengukur serta memindahkan larutan (cairan) dengan ketelitian maksimal.

14.Tip PipetUkuran 1 ml : untuk mengencerkan bahan.Ukuran 0,5 ml : untuk memasukan biakan ke media.

15.Gelas Ukur

Untuk mengeluarkan dan mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu.

16.

Tabung Reaksi

Untuk membuat biakan mikroba dan sebagai tempat mereaksikan berbagai macam larutan.

17.Haemocytometer

Untuk menentukan kepadatan sel mikroba (sel/ml) dan dapat digunakan dalam mementukan laju pertumbuhan sel mikoba.

18.Destilator

Untuk membuat air destilasi atau menyaring air kotor agar menjadi bersih dan jernih.

19.Colony Counter

Untuk menghitung jumlah koloni dengan satuan.

20.Shaker WaterbathMenghomogenkan larutan dalam jumlah kapasitas besar. Biasanya untuk ukuran larutan dalam erlemnyer.

21.Mikroskop Cahaya Binokuler

1. Untuk mengamati morfologi mikroba atau benda- benda yang sangat kecil, memvisualisasi detail yang sangat kecil dalam struktur suatu obyek, menampilkan gambar dari obyek yang diperbesar, mengukur panjang, sudut, area, dll pada suatu obyekBagian-bagian mikroskop: lensa okuler, penjepit, pengatur meja, revolver, makrometer, lensa objektif, mikrometer, meja, badan , kondensor, pengatur, diafragma.

22.Hot plate

Memanaskan air dan bahan kimia lainnya.

23.FermentorUntuk memproduksi enzim.

24.Oven

Untuk sterilisasi alat-alat gelas atau yang tidak boleh basah waktu sterilisasi, menggunakan udara panas kering dengan suhu 170-1800C selama 2-3 jam. Disamping itu oven dapat juga digunakan untuk analisa lain misalnya analisa kadar air dan preparasi sampel untuk penentuan kadar lemak. Oven juga digunakan untuk mengeringkan peralatan gelas yang telah digunakan.

25.Sentrifuge

Mengendapkan dan memisahkan molekul-molekul yang ada pada biakan atau padatan dari larutan.

3.2 PembahasanAlat alat yang diamati berupa mikroskop, tabung reaksi, gelas beaker, labu ukur, gelas ukur, cawan petri, pipet volumetrik, buret, jarum inokulasi atau ose, oven, autoclave, lampu spiritus dan pembakar gas bunsen, neraca analitik, pH meter, inkubator, waterbath, refrigerator inkubator, freezer, haemocytometer, spectronic 20D, colony counter, hot plate, dan vortex mixer.Mikroskop adalah alat optik yang digunakan untuk mengamati morfologi mikroba atau benda- benda yang sangat kecil, memvisualisasi detail yang sangat kecil dalam struktur suatu obyek, untuk menampilkan gambar dari obyek yang diperbesar, untuk mengukur panjang, sudut, area, dll pada suatu obyek. Cara menggunakan mikroskop adalah benda yang akan diamati diletakkan di antara F dan 2F dari lensa objektif. Bayangan yang dihasilkan bersifat nyata, diperbesar, dan terbalik. Bayangan ini akan menjadi benda bagi lensa okuler. Sifat bayangan yang yang dihasilkan lensa okuler ini adalah maya, diperbesar dan terbalik dari aslinya. Bayangan ini merupakan bayangan akhir dari mikroskop yang kita lihat. Hal yang perlu diperhatikan adalah cara penggunaan mikroskop maupun mengakhiri penggunaan mikroskop serta meletakkan ke posisi semula.Pemeliharaan mikroskop adalah dengan membersihkan dari debu, terutama pada lensa. Sebaiknya mikroskop selalu dimasukkan ke dalam kotaknya atau ke dalam kabinet dan senantiasa ditutup. Bila kelembaban tempat menyimpan mikroskop tinggi, dianjurkan alat-alat optik disimpan dalam ruangan yang ditutup dengan memakai dessicant untuk menghindarkan jamur atau ruangannya dipanaskan dengan lampu, sehingga udara mencapai suhu 40-50oC. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat penggunaan mikroskop antara lain : pastikan kabel tidak membelit badan mikroskop saat terhubung sumber listrik, bagian-bagian optik sudah bersih dari partikel debu, minyak dan kotoran lain yang dapat mengurangi ketajaman gambar atau mengurangi kontrasnya. Bagian optik dibersihkan dengan mengelap beberapa kali menggunakan cleaner, xylol atau lap khusus. Dapat juga menggunakan kertas pembersih lensa. Kelebihan alat ini adalah pada mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali. Kekurangan utama dari tipe obyek mikroskop adalah bahwa aperture numerical dari system dibatasi oleh adanya jalur beam/cahaya ganda.Beaker glass berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya. Berfungsi untuk memanaskan cairan, mereaksikan, untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, menampung zat kimia, memanaskan cairan dan media pemanasan cairan secara tidak langsung dan untuk menguapkan solven/pelarut atau untuk memekatkan. Kelebihan dari alat ini adalah tidak mudah meleleh dan pecah bila dipanaskan, tidak rusak bila terkena bahan dan reaksi kimia, bahan dapat dilihat dari luar karena kaca transparan dan memudahkan pembacaan volume cairan didalamnya serta mudah dibersihkan. Kekurangan alat ini adalah mudah pecah bila terjatuh cara perawatan alat ini adalah dengan membersihkan alat dengan air dan sabun lalu disimpan. Labu ukur berupa labu dengan leher yang panjang dan bertutup, terbuat dari kaca dan tidak boleh terkena panas karena dapat memuai. Berfungsi untuk membuat larutan baku dan untuk mengencerkan contoh-contoh larutan menjadi sejumlah volume tertentu pada konsentrasi yang diinginkan. Cara menggunakannya adalah mengisikan larutan yang akan diencerkan atau padatan yang akan dilarutkan. Tambahkan cairan yang dipakai sebagai pelarut sampai setengah labu terisi, kocok kemudian penuhkan labu sampai tanda batas. Sumbat labu, pegang tutupnya dengan jari, kocok dengan cara membolak-balikkan labu sampai larutan homogen. Kelebihan dari alat ini adalah tidak mudah meleleh dan pecah bila dipanaskan, tidak rusak bila terkena bahan dan reaksi kimia, bahan dapat dilihat dari luar karena kaca transparan dan memudahkan pembacaan volume cairan didalamnya serta mudah dibersihkan. Kekurangan alat ini adalah mudah pecah bila terjatuh selain itu labu ukur tidak boleh digunakan untuk menyimpan larutan-larutan, terutama larutan alkali. Labu Erlenmeyer berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan skala sepanjang dindingnya, berfungsi untuk menyimpan dan memanaskan larutan, menampung filtrat hasil penyaringan, menampung titran (larutan yang dititrasi) pada proses titrasi. Cara menggunakan alat ini adalah dengan cara memasukan cairan menggunakan pipet tetes atau dengan biuret dan dibaca volume pada gelas tersebut. Kelebihan dari alat ini adalah tidak mudah meleleh dan pecah bila dipanaskan, tidak rusak bila terkena bahan dan reaksi kimia, bahan dapat dilihat dari luar karena kaca transparan dan memudahkan pembacaan volume cairan didalamnya serta mudah dibersihkan. Kekurangan alat ini adalah mudah pecah bila terjatuh.Mikropipet terbuat dari plastik berfungsi mengambil media dan larutan dengan sangat teliti. Bersihkan alat bila selesai degunakan. Kelebihan alat ini adalah ukuran media yang diambil sangat teliti sedangkan kekurangannya adalah tidak dapat mengambil media dalam jumlah banyak. Pipet volumetric digunakan untuk meneteskan cairan dengan volume tertentu biasanya dibuat dari bahan getah untuk memudahkan pembacaan volume. Alat ini harus dapat disterilkan dengan autoclave dan terlebih dahulu dilakukan pembungkusan. Cara penggunaan alat ini adalah tekan karet pada ujung pipet sampai volume sesuai dengan yang diinginkan, pindahkan cairan kedalam wadah dengan menekan karet pada ujung pipet. Kelebihan dari alat ini adalah tidak mudah meleleh dan pecah bila dipanaskan, tidak rusak bila terkena bahan dan reaksi kimia, bahan dapat dilihat dari luar karena kaca transparan, memudahkan pembacaan volume cairan didalamnya serta mudah dibersihkan. Kekurangan alat ini adalah mudah pecah bila terjatuh. Buret berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran di ujungnya. Berguna untuk mengeluarkan atau memindahkan berbagai volume cairan secara tepat dan biasanya digunakan untuk titrasi. Cara penggunaan alat ini adalah isi buret dengan larutan, bila untuk titrasi buka kran buret dengan air tidak menetes terlalu cepat atau terlalu lambat, tutup kran bila sudah selesai. Kelebihan dari alat ini adalah tidak mudah meleleh dan pecah bila dipanaskan, tidak rusak bila terkena bahan dan reaksi kimia, bahan dapat dilihat dari luar karena kaca transparan, memudahkan pembacaan volume cairan didalamnya serta mudah dibersihkan. Kekurangan alat ini adalah mudah pecah bila terjatuh. Cawan Petri merupakan alat kimia yang berbentuk seperti gelas kimia yang berdinding sangat rendah. Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas. Berfungsi untuk tempat medium menumbuhkan mikroba, wadah menimbang dan menyimpan bahan kimia, mikrobiologi. Kelebihan dari alat ini adalah tidak mudah meleleh dan pecah bila dipanaskan, tidak rusak bila terkena bahan dan reaksi kimia, bahan dapat dilihat dari luar karena kaca transparan serta mudah dibersihkan. Kekurangan alat ini adalah mudah pecah bila terjatuh. Desikator berupa panci bersusun dua yang bagian bawahnya diisi bahan pengering, dengan penutup yang sulit dilepas dalam keadaan dingin karena dilapisi vaseline. Berfungsi untuk mengering-anginkan bahan dan juga tempat menyimpan sampel yang harus bebas air, bahan pengering yang biasa digunakan adalah silika gel. Cara menggunakannya adalah dengan membuka tutup desikator dengan menggesernya ke samping, Letakkan sampel dan tutup kembali dengan cara yang sama. Jarum Inokulasi berfungsi untuk mengambil bakteri dari medium pada waktu inokulasi. Cara penggunaannya adalah dengan mengambil biakan dengan cara menggoreskan biakan dan tidak boleh ditekan agar biakan tidak sobek. Kelebihan alat ini adalah dapat mengambil mikroorganisme yang berukuran kecil. Kekurangannya adalah mudah patah bila digunakan pada bahan tang keras. Oven berfungsi sebagai sterilisasi alat-alat gelas/yang tidak boleh basah waktu sterilisasi, menggunakan udara panas kering dengan suhu 170-1800C selama 2-3 jam. Cara pemakaiannya adalah pada botol-botol yang sudah dicuci bersih, dimasukkan ke dalam oven dan dipanaskan selama 4 jam pada temperatur 160 oC. Alat ini memiliki kelebihan yaitu dapat menyeterilkan botol-botol/tabung reaksi/erlenmeyer yang dipergunakan sebagai wadah. Kelemahan alat ini adalah bahan-bahan yang terbuat dari plastik tidak dapat disterilkan dengan alat ini dan juga penggunaan oven dalam waktu lama dapat membuat bahan kaca menjadi pecah. Autoclave adalah alat yang digunakan sebagai alat sterilisasi uap dengan tekanan tinggi. Cara penggunaan alat ini adalah pada alat diisi dengan air kemudian alat dan bahan yang akan disterilkan lebih baik ditempatkan dalam beberapa botol yang agak kecil daripada dikumpulkan dalam satu botol besar, lalu di masukan kedalam autoclave. Setelah pintu autoclave ditutup rapat, barulah kran pada pipa uap dibuka, panaskan sampai mendidih dan dari katup pengaman kelaur uap air dengan lancar lalu ditutup, suhu akan naik sampai 121 oC dan biarkan selama 15 menit. Lalu biarkan dingin sampai tekanan normal dan klep pengaman dibuka, cara ini akan mematikan spora dengan cara penetrasi panas ke dalam sel atau spora sehingga lebih cepat. Autoclave ini mempunyai kelebihan yaitu dapat mematikan spora mikroorganisme, harga relatif murah. Pada autoclave yang menggunakan sumber energi dari listrik. Alatnya dilengkapi dengan timer dan thermostat. Kelemahannya adalah bila salah satu pengatur tidak bekerja, maka pekerjaan persiapan media menjadi sia-sia dan kemungkinan menyebabkan kerusakkan total pada autoclave. Destilator adalah metode pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih komponen-komponen yang ada di dalam campuran. Berfungsi untuk membuat air destilasi atau menyaring air kotor agar menjadi bersih dan jernih. Cara menggunakannya adalah dengan menyedot air pada jerigen lalu alat ini akan memfiltrasinya sehingga air menjadi bersih, dan air siap digunakan. Kelebihan alat ini adalah dapat menyaring air kotor menjadi bersih, kekurangannya tidak dapat digunakan untuk menyaring bahan kimia.Lampu spiritus dan Pembakar gas Bunsen berfungsi untuk sterilisasi dengan insinerasi dan membuat kondisi sekitarnya steril dan juga digunakan untuk memanaskan bahan kimia. Cara penggunaannya adalah bahan yang akan disterilkan dipanaskan diatasnya. Kelebihan alat ini adalah penggunaanya tidak rumit dan harganya murah, sedangkan kekurangannya adalah tidak dapat menyeterilkan alat alat kimia dan mudah terkontaminasi. Neraca Analitik berfungsi untuk menimbang bahan secara teliti. Cara menggunakannya adalah menyalakan tombol ON pada alat lalu bahan yang akan ditimbang dimasukan kedalam alat tersebut dan ditutup pintunya. Lihat hasil pada layar. Kelebihan alat ini adalah menghitung bahan secara teliti sedangkan kekurangannya adalah tidak dapat digunakan untuk menimbang bahan dalam jumlah banyak. pH meter digital adalah alat yang digunakan untuk menentukan derajat keasaman sampel/medium pertumbuhan mikroorganisme. Sebagian besar pH meter menggunakan kombinasi pH electroda yang mana sebuah electroda di dalam gelas pengukur akan dikombinasikan menjadi satu kesatuan unit bersama reference calomel electrode. Perbedaan potensial yang terukur dihubungkan ke pH value, dengan mengukur perbedaan potensial pada buffer, pH dapat diketahui secara tepat. Kelebihan alat ini adalah dapat mengetahui pH suatu bahan. Inkubator adalah peralatan yang digunakan untuk inkubasi mikrobia selama waktu, suhu dan suhu dipertahankan tetap. Cara menggunakan alat ini adalah alat yang akan diinkubasi disimpan dalam ruangan inkubasi, tutup pintu dan atur suhu agar konstan. Kelebihan alat ini adalah membuat suhu stabil dan konstan. Kekurangannya adalah tidak dapat digunakan dalam waktu yang lama. Refrigerator inkubator adalah alat ntuk menyimpan biakan mikroba atau bahan lain pada suhu sekitar 40C, menyimpan sampel yang dianalisa serta media-media yang mudah menguap dan media yang tidak tahan terhadap panas. Cara penggunaan alat ini, bahan yang akan dimasukan kedalam alat tersebut ditempatkan didalam wadah yang tertutup, lalu masukan bahan tersebut dalam alat ini dan tutup pintu agar udara yang ada diluar tidak masuk kedalam yang dapat menyebabkan masuknya mikroorganisme yang tidak diingikan. Kelebihan alat ini adalah dapat membuat suhu rebih rendah dari pada suhu kamar sehingga dapat menyimpan bahan yang memerlukan kondisi tersebut. Kekurangan alat ini adalah alat ini tidak dapat memasukan bahan yang mengandung larutan garam atau asam. Spectronic 20 D adalah peralatan yang digunakan untuk penghitungan mikrobia berdasarkan kekeruhan atau turbidimetri dan juga digunakan untuk mengukur absorbansi larutan berwarna dalam proses spektrofotometri. Kelebihan alat ini adalah dapat menghitung mikroba dalam kekeruhan. Colony Counter adalah alat yang digunakan untuk menghitung jumlah koloni dengan satuan. Cara menggunakan alat ini, biakan mikroba ditempatkan pada kaca yang ada ditengahnya laku dihitung dengan bolpoin yang ada pada alat itu. Angka akan muncul pada layar. Kelebihan alat ini adalah dapat menghitung jumlah mikroba yang sangat kecil. Sentrifuge adalah alat yang berfungsi untuk mengendapkan dan memisahkan molekul-molekul yang ada pada biakan atau padatan dari larutan. Laminar air flow cabinet berfungsi sebagai tempat kerja dan membuat biakan agar tetap steril. Cara menggunakannya yaitu dengan menyalakan lampu U.V minimum selama 30 menit, sebelum laminar air flow digunakan. Hindarkan sinarnya dari badan dan mata. Siapkan semua alat-alat steril yang akan dipergunakan. Alat-alat yang dimasukkan ke dalam Laminar Air Flow Cabinet, disemprot terlebih dahulu dengan alcohol 70% atau spiritus. Meja dan dinding dalam LAF disemprot dengan alkohol 70% atau spiritus untuk mensterilkan LAF. Blower pada LAF dihidupkan untuk menjalankan air flow. Nyalakan lampu dalam LAF. LAF sudah siap untuk digunakan, bila sudah selesai bersihkan alat seperti semula. Shaker adalah alat untuk mencampurkan atau menghomogenkan bahan. Cara menggunakannya adalah dengan meletakan tabung pada alat lalu menekan tombol ON, matikan alat bila cairan sudah homogen. Kelebihan alat ini adalah dapat menghomogenkan bahan secara sempurna. Kekurangan alat ini adalah tidak dapat digunakan bila listrik padam. Penjepit digunakan untuk menjepit tabung reaksi pada saat pemanasan. Cara penggunaannya, buka pegangannya sesuai dengan ukuran tabung reaksi. Kelebihan alat ini adalah memudahkan memegang tabung reaksi pada saat pemanasan, kekurangan alat ini adalah pegangannya mudah lepas dari kawat, apabila tidak berhati hati. Stirrer magnetic adalah magnet yang digunakan untuk mengaduk larutan. Cara menggunakan alat ini adalah alat ini dimasukan pada tabung reaksi yang akan dipanaskan maka magnet tersebut akan berputar dengan sendirinya mengaduk larutan tersebut. Kelebihan alat ini adalah mengaduk larutan dengan sendirinya tanpa menggunakan spatula. Kekurangan alat ini adalah magnet akan kehilangan kekuatannya bila terlalu lama dipanaskan. Corong terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek. Cara menggunakan alat ini adalah dengan memasukan alat ini kedalam botol atau tabung, lalu tuangkan cairan yang akan dimasukan. Kelebihan alat ini adalah dapat memasukkan bahan ketempat yang sempit, sedangkan kekurangannya adalah alat ini mudah pecah bila terbuat dari kaca, sedangkan yang terbuat dari plastik.Dalam melakukan kegiatan praktikum mikrobiologi sudah tentu akan melibatkan penggunaan alat-alat yang khusus maupun yang sudah umum digunakan. Dapat kita lihat kebanyakan alat-alat yang ada dalam laboratorium mikrobiologi banyak yang terbuat dari kaca, hal ini disebabkan karena bahan kaca tidak mudah meleleh dan pecah bila dipanaskan, tidak rusak bila terkena bahan dan reaksi kimia, bahan dapat dilihat dari luar karena kaca transparan dan memudahkan pembacaan volume cairan didalamnya serta mudah dibersihkan. Kebersihan alat sangat penting untuk orang yang bekerja di laboratorium mikrobiologi. Alat yang bersih membatu kita mendapatkan hasil yang akurat. Cara membungkus alat seperti cawan petri. Langkah pertama ambil cawan petri saat dibungkus dengan kertas pastikan cawan harus terbalik dan bila memakai kertas bekas gunakan bagian kertas yang kosong dibagian dalam dan yang ada tulisan diluar, hal ini disebabkan karbon yang dikandung oleh tinta kertas itu sendiri. Lipat bagian sisi kanan dan kiri yang berbentuk segitiga dengan rapat, agar saat diserilkan tidak ada uap air yang masuk. Peralatan yang biasa ditemukan dalam laboratorium mikrobiologi yaitu dari bahan gelas maupun non gelas. Peralatan di ruang mikrobiologi banyak menggunakan peralatan yang terbuat dari gelas, karena gelas memiliki titik lebur yang tinggi selain itu mudah untuk disterilisasikan melalui pemanasan. Setiap proses baik fisika, kimia, dan mekanik yang membunuh semua bentuk hidup terutama mikroorganisme disebut dengan sterilisasi. Sterilisasi dapat dilakukan secara fisik, kimia, ataupun mekanik. Proses sterilisasi secara fisik biasanya membunuh mikroba dengan memakai panas. Cara kerja dari panas tersebut, bahwa panas membunuh mikroba karena mendenaturasi protein, terutama enzim-enzim dan membran sel. Dengan metode panas tersebutlah makanya digunakan peralatan yang mudah disterilisasikan namun tahan panas, sehingga disimpulkan bahwa kaca baik untuk sterilisasi.

BAB IVPENUTUP4.1KesimpulanBerdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :1. Pengenalan kepada mahasiswa perihal prinsip prinsip berpraktikum, alat atau bahan, serta cara penggunaan dan pemeliharaan yang baik sangat diperlukan karena dengan begitu dapat melaksanakan berbagai kegiatan praktikum mikrobiologi dengan lancar.2. Dalam laboratorium mikrobiologi banyak terdapat alat yang terbuat dari kaca, kaca mempunyai banyak kelebihan dibanding bahan lain yaitu mudah diamati dan tidak cepat rusak saat dipanaskan. Pada setiap alat mempunyai cara kerja dan pemeliharaan yang berbeda. Kebersihan alat dan juga ruang laboratorium sangat berpengaruh pada pengamatan yang dilakukan.3. Pada laboratorium mikrobiologi alat alat yang disediakan cukup lengkap dan modern, alat alat yang akan digunakan telah siap pakai.4. Penggunaaan peralatan harus sesuai dengan prinsip kerja dari masing-masing alat agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan alat yang dapat menyebabkan rusaknya alat ataupun gagalnya hasil praktikum.4.2SaranDalam melakukan praktikum mikrobiologi, praktikan harus benar-benar memiliki ketelitian, dan kecermatan dalam pengamatan hasil, serta keterampilan dalam penangan peralatan. DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro, O. 1994. Dasar-dasar Mikrobiologi. Djambatan : Jakarta.

Fujiati. 2004. Etika Laboratorium, Disampaikan pada Seminar Pembekalan Etika dan Keselamatan Kerja di Laboratorium. FK Unlam : Banjarbaru.Hadioetomo, RS. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktik : Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.Penn, C. 1991. Handling Laboratory Microorganism. Open University Press. Philadelphia.Volk, WA dan MF Wheeler. 1993. Mikrobiologi Dasar. Erlangga. Jakarta.