repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word...

234
PERAN POS BANTUAN HUKUM (POSBAKUM) DI PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS I A BERDASARKAN PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TESIS Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Hukum (MH) Hukum Islam Oleh : ARIPRABOWO NIM. 215 301 0787 PROGRAM PASCASARJANA

Transcript of repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word...

Page 1: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

PERAN POS BANTUAN HUKUM (POSBAKUM) DI PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS I A

BERDASARKAN PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014

TESIS

Diajukan sebagai Salah Satu SyaratUntuk Memperoleh Gelar Magister Hukum (MH)

Hukum Islam

Oleh :

ARIPRABOWONIM. 215 301 0787

PROGRAM PASCASARJANAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

BENGKULU2017

Page 2: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan
Page 3: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan
Page 4: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan
Page 5: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

MOTTO

Sesuatu yang belum dikerjakan sering kali tampak mustahil,

Kita baru yakin kalau telah berhasil melakukannya denganbaik.

(Evelyn Underhill)

Page 6: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan
Page 7: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan
Page 8: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

The Role of Legal Aid Post (Posbakum) in Religious Courts of Bengkulu Class I A Based on Supreme Court Regulation Number 1 Year

2014

ABSTRACT

Ari PrabowoNIM 215 3010 787

Posbakum is a new institution in the Religious Courts. Especially for the Religious Court (PA) beleid has long been eagerly awaited its presence. In the regulation of Posbakum issue based on the Supreme Court of the Republic of Indonesia Number 1 Year 2014 there are still some problems both in the regulation and in the implementation. Based on the background of the problem formulation is how the role of Legal Aid Post (Posbakum) based on Supreme Court Regulation Number 1 Year 2014 and how the implementation of Post Legal Aid (Posbakum) in serving the justice seekers who can not be in the Religious Court of Bengkulu Class I A. The purpose of this research is to know the role of Legal Aid Post pursuant to Supreme Court Regulation Number 1 Year 2014 and implementation of Legal Aid Post (Posbakum) in serving the justice seekers who can not be in Bengkulu Class IA Religious Court. In conducting this research, the approach used is the empirical juridical approach. The results of this study indicate the role of Posbakum based on the Supreme Court of the Republic of Indonesia Number 1 the Year 2014 is very helpful to the community who can not afford the role that has not been effective because not direct assistance to seekers of justice in the Religious Attorney, the implementation of posbakum in Bengkulu Class IA Well done in accordance with the Supreme Court of the Republic of Indonesia Number 1 Year 2014, will the community still find it difficult in the absence of direct mentoring by the Post Officer, no regulations concerning Boundary Or criteria of people unable to pay advocates, posbakum officers can not serve Two parties to the dispute in a case file, very awake from posbakum.

Key word : Posbakum, Religion Court

Page 9: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

iv

Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan Agama Bengkulu

Kelas I A Berdasarkan Peraturan Mahkamah AgungRepublik Indonesia

Nomor 1 Tahun 2014

ABSTRAK

Ari PrabowoNIM215 3010 787

Posbakum merupakan pranata baru di Pengadilan Agama.Khusus untuk Pengadilan Agama (PA) beleid ini sudah lama ditunggu-tunggu kehadirannya.Didalam pengaturan mengenai masalah Posbakum berdasarkan ketentuan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 masih terdapat beberap apermasalahan baik dalam regulasinya maupun dalam pelaksanaannya. Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi rumusan masalah adalah bagaimanakah peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 dan bagaimanakah penerapan pelaksanaan Pos Bantuan Hukum (Posbakum) dalam melayani masyarakat pencari keadilan yang tidak mampu di Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A. Tujuan penelitian ini untukmengetahui peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 danpenerapan pelaksanaan Pos Bantuan Hukum (Posbakum) dalam melayani masyarakat pencari keadilan yang tidak mampu di Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A.Dalam melakukan penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yuridis empiris, Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peran Posbakum berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 sangat membantu masyarakat yang tidak mampu akantetapi peran tersebut belum efektif karena tidak adanya pendampingan secara langsung terhadap pencari keadilan dalam beracara di Pengadilan Agama, penerapan pelaksanaan posbakum pada Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA telah dilakukan dengan baik sesuai Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014, akan tetapi masyarakat masih merasa kesulitan dengan tidak adanya pendampingan langsung oleh petugas posbakum, tidak ada aturan yang mengatur mengenai batasan atau kriteria orang yang tidak mampu membayar advokat, petugas posbakum tidak dapat melayani dua pihak yang bersengketa dalam satu berkas perkara, padahal keduanya sangat membutuhkan pelayanan dari posbakum.

Kata kunci: Posbakum, Pengadilan Agama

v

Page 10: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

PEDOMAN TRANSLITERASI

Pedoman transliterasi yang digunakan adalah Sistem

Transliterasi Arab- Latin Berdasarkan SKB Menteri Agama dan Menteri

P&K RI no. 158/1987 dan No. 0543 b/U/1987 tertanggal 22 Januari

1988.

I. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

Alif - tidak dilambangkan

bā b -

tā t -

śā s s (dengan titik diatasnya)

Jīm j -

hā h (dengan titik di bawahnya)

khā kh -

Dal d -

Żal z z (dengan titik di atasnya)

rā r -

Zai z -

Sīn s -

Syīn sy -

Şād ş s (dengan titik di bawahnya)

Dād d d (dengan titik di bawahnya)

ţā t t (dengan titik di bawahnya)

zā z z (dengan titik di bawahnya)

‘ain ‘ koma terbalik (di atas)

Gain g -

Page 11: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

fā f -

Qāf q -

Kāf k -

lām l -

mīm m -

nūn n -

wāwu w -

H h -

hamzah ′ apostrof, tetapi lambang ini

tidak dipergunakan untuk

hamzah di awal katay y -

II. Konsonan Rangkap

Konsonan rangkap, termasuk tanda syaddah,

ditulis rangkap. Contoh: ditulis

Ahmadiyyah

Page 12: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

III.

1. Bila dimatikan ditulis h,kecuali untuk kata-kata Arab yang sudah terserap

menjadi bahasa Indonesia, seperti salat, zakat, dan sebagainya.

Contoh: ditulis jamā’ah

2. Bila dihidupka n ditulis t

Contoh: ditulis karāmatul-auliyā′

IV. Vokal Pendek

Fathah ditulis a, kasrah ditulis i, dan dammah ditulis u

V. Vokal Panjang

A panjang ditulis ā, i panjang ditulis ī , dan u panjang ditulis ū, masing-

masing dengan tanda hubung ( - ) di atasnya.

Page 13: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

VI. Vokal Rangkap

tanpa dua titik yang dimatikan ditulis ai, ditulis dan fathah

wāwu mati ditulis au.

VII.Vokal-Vokal Pendek yang Berurutan dalam satu kata

Dipisahkan dengan apostrof ( )′

Contoh: ditulis a antum′

ditulismu annaś′

VIII. Kata Sandang Alif + Lam

1. Bila diikuti huruf qamariyah ditulis al-

Contoh: ditulis Al-Qura ān′

2. Bila diikuti huruf syamsiyyah, huruf 1 diganti dengan huruf

syamsiyyah yang mengikutinya.

Contoh: ditulis asy-Syī‛ah

IX. Huruf Besar

Penulisan huruf besar disesuaikan denganEYD

X. Kata dalam Rangkaian Frasa atau Kalimat

1. Ditulis kata per kata, atau

2. Ditulis menurut bunyi atau pengucapannya dalam rangkaian tersebut.

Contoh: ditulis Syaikh al-Islām atau Syakhul-Islām

Page 14: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

vi

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan kekuasaan fisik dan mental sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan tesis ini yang berjudul “Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) di

Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung

Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014.“

Shalawat dan salam penulis sampaikan pada junjungan kita Nabi besar

Muhammad SAW yang telah mengobarkan obor-obor kemenangan dan mengibarkan

panji-panji kemenangan ditengah dunia saat ini.

Dengan segala ketekunan, kemauan dan bantuan dari berbagai pihak maka

penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan sebaik-baiknya dan penulis juga dapat

mengatasi permasalahan, kesulitan, hambatan dan rintangan yang terjadi pada diri

penulis.Untukitupenulismenyampaikan ungkapan terima kasih, terkhusus penulis

ucapkan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Sirajuddin, M.M.Ag., M.H Rektor IAIN Bengkulu

sekaligus menjadi Pembimbing I, yang telah memberikan izin, dorongan

dan bantuan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan hingga

penulisan tesis ini selesai.

2. Bapak Dr.H. John Kenedi, S.H.,M.Hum Pembimbing II telah banyak

memberikan nasihat dan dorongan dalam menyelesaikan penulisan tesis

ini.

3. Bapak Prof. Dr. H. Rohimin, M.Ag Direktur Program Pasca Sarjana IAIN

Bengkulu .

4. Ketua Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian diPengadilan

Agama Bengkulu Kelas I A tersebut.

5. Seluruh pejabat fungsional dan structural Pengadilan Agama Bengkulu

Kelas IA yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian.

Page 15: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

6. Orang tua, serta istri dan anak penulis yang telah memberikan motivasi

kepada penulis dalam penyelesaian penulisan tesis.

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu dalam kata

pengantar ini

Harapan dan doa penulis semoga amal dan jasa baik semua pihak yang telah

membantu penulis diterima Allah SWT dan dicatat sebagai amal baik serta diberikan

balasan yang berlipat ganda.

Akhirnya semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya maupun

para pembaca umumnya, amin.

Bengkulu, Juli 2017

Penulis

Ari Prabowo

Page 16: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................... i

MOTTO ...................................... ii

ABSTRACT ……………………….. iii

ABSTRAK ...................................... iv

PEDOMAN TRANSLITERASI ………………......…… v

KATA PENGANTAR …………………..…… vi

DAFTAR ISI …………………..…… vii

DAFTAR TABEL ……………………..… viii

DAFTAR GAMBAR ……………………..… ix

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan masalah ……………………... 11

2. Rumusan masalah ……………………... 12

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.Tujuan penelitian ……………………... 12

2. Kegunaan penelitian …………………....... 12

D. Penelitian yang Relevan ……………………... 13

E. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian ……………………... 15

2. Pendekatan penelitian ……………………... 15

3. Data hukum ……………………... 16

4. Teknik pengumpulan data/bahan hukum ……………………... 19

5. Teknik analisis data 20

F. Sistematika Penulisan ……………………... 21

A. Pos Bantuan Hukum

1. Pengertian Pos Bantuan Hukum …………………...… 23

Page 17: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

2. Dasar Hukum Pos Bantuan Hukum …………………...….......26

3. Tujuan Pemberian Bantuan Hukum …………………...….......34

4. Pemberi Layanan Pos Bantuan Hukum …………………...….......38

5. Syarat dan Tata Cara Pemberian

Layanan Bantuan Hukum ……………………..........41

B Peradilan Agama

1. Pengertian Peradilan Agama.............................................................................43

2. Kompetensi Peradilan Agama...........................................................................45

BAB III. DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

A Visi dan Misi Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A ……………… 53

B Sejarah Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A ……………………. 53

C Tugas dan Fungsi Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A …………. 55

D Wilayah Hukum dan Wewenang Pengadilan Agama Bengkulu

Kelas I A …………………………………………………………….. 57

E Struktur Organisasi Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A ……… 60

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

A Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Berdasarkan Peraturan 62

Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014……….

B Penerapan Pelaksanaan Pos Bantuan Hukum (Posbakum) dalam 76

Melayani Masyarakat Pencari Keadilan yang Tidak Mampu pada

Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A……………………………

BAB V. PENUTUP

A KESIMPULAN………………………………………………………. 100

B SARAN………………………………………………………………. 101

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

Page 18: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pelayanan Posbakum Pada Pengadilan Agama BengkuluKelas

I A Tahun 2016-2017…………………………………... 10

Tabel. 4.1 KegiatanPosbakumTahun 2016 87

LembagaKonsultasidanBantuanHukum (LKBH)

UniversitasMuhammadiyah

Bengkulu……………………………………………………….

Tabel. 4.2 KegiatanPosbakumTahun 2016 Kantor AdvokatIrwan, S.H. 87

danAdvokatIlhamPatahillah, S.H…………………………..

Tabel. 4.3 KegiatanPosbakumdariLembagaPemberiLayananPosbakum 89

PW’ Aisyiyah Bengkulu…………………………

Page 19: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Peta Wilayah yurisdiksi Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A 57

Gambar 3.2 StrukturOrganisasiPengadilan Agama Bengkulu Kelas IA…. 61

Page 20: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

99

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masyarakat yang tidak mampu dan awam hukum dalam mengajukan

perkaranya ke pengadilan sering kali dihadapkan pada aturan dan bahasa

hukum yang kadang terkesan kaku dan prosedural. Baik dalam tahapan litigasi

maupun non litigasi, semuanya harus dilakukan sesuai dengan aturan hukum

itu sendiri atau jika tidak permohonan atau gugatan yang diajukan akan ditolak

pengadilan padahal bisa jadi hanya karena tidak memenuhi aspek prosedural

hukum. Persamaan di hadapan hukum harus disertai pula dengan persamaan

perlakuan (equal treatment), salah satu bentuk adanya persamaan perlakuan

adalah pemberian bantuan hukum kepada fakir miskin, dimana tidak hanya

orang mampu yang dapat memperoleh pembelaan dari advokad atau pembela

umum tetapi juga fakir miskin dalam rangka memperoleh keadilan (access to

justice).1

Apabila terjadi sengketa antara manusia dengan manusia lainnya, akan

timbul pembelaan di antara mereka, karena pembelaan sifatnya

mempertahankan kebenaran masing-masing, maka tidak akan selesai kalau

tidak ada penengah di antara mereka yang dapat memberikan masukan kepada

1 Frans Hendra Winarta, Hak Konstitusional Fakir Miskin untuk Memperoleh Bantuan Hukum, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009), h. 2.

1

Page 21: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

100

masing-masing mengenai perkara yang mereka persoalkan tersebut, disinilah

akan timbul pemberian bantuan hukum.2

Lembaga Bantuan Hukum adalah lembaga yang memberikan tenaga,

pikiran hukum, karya hukum yang digunakan dalam membantu para pihak

yang terperkara.3 Diharapkan dengan keberadaan Lembaga Bantuan Hukum

akan bisa mengawal pemberlakuan hukum.

Di dalam ketentuan Undang-Undang Dasar 1945, negara menjamin

bantuan hukum bagi rakyatnya. Hal ini sebagaimana diatur dalam ketentuan

Pasal 28D ayat (1) yang telah memberikan pengakuan, jaminan, perlindungan,

dan kepastian hukum yang adil bagi setiap warganya tanpa membedakan suku,

agama atau kedudukan derajat hidupnya. Hal itu dapat diartikan bahwa hak

untuk mendapatkan bantuan hukum sebagai bagian dari hak asasi manusia

harus dianggap sebagai hak konstitusional warga Negara Indonesia, selain itu

di dalam Pasal 27 ayat (1) disebutkan segala warga negara bersamaan

kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum

dan pemerintahannya itu dengan tidak ada terkecuali, artinya setiap warga

Indonesia mempunyai hak untuk dibela, hak diberlakukan sama di hadapan

hukum dan hak untuk mendapatkan

keadilan.4

2 Supriyadi, Etika dan Tanggung Jawab Profesi Hukum di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), h. 151.

3 Hilman Hadikusuma, Bantuan Hukum Indonesia, (Bandung: Alumni, 1992), h. 147.4Riduan Syaharani, Beberapa Hal Tentang Hukum Acara Pidana, (Bandung: Alumni,

1983), h. 26.

Page 22: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

101

Lebih lanjut dalam ketentuan Pasal 58 ayat (2) Undang-undang

Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama jo. Pasal 5 ayat (2) Undang-

undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang Kekuasaan Kehakiman yang berbunyi:

“Pengadilan membantu para pencari keadilan dan berusaha sekeras-kerasnya mengatasi segala hambatan dan rintangan untuk tercapainya peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan”.

Pada ketentuan Pasal 56 Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009

tentang Kekuasaan Kehakiman dan Pasal 60B Undang-undang Nomor 50

Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 7 Tahun

1989 tentang Peradilan Agama menyebutkan bahwa:

“Setiap orang yang tersangkut perkara berhak memperoleh bantuan hukum dan negara menanggung biaya perkara bagi pencari keadilan yang tidak mampu.”

Disini jelas bahwa Pengadilan mempunyai suatu kewajiban untuk

membantu pencari keadilan dan mewujudkan peradilan yang berwibawa, serta

pencari keadilan mempunyai hak untuk mendapat perlindungan hukum.

Lembaga Bantuan Hukum yang pelaksana yuridis bantuan hukumnya

dilakukan oleh advokat. Pelaksana inilah yang ikut menentukan berjalannya

proses penegakan hukum di pengadilan bagi masyarakat. Mengenai pemberian

bantuan hukum oleh advokat atau organisasi bantuan hukum telah diatur dalam

Undang-undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum.

Clarence J. Dias Research on Legal Service and Poverty dalam

Washington University Law Quarterly mengemukakan bahwa bantuan hukum

merujuk pada peraturan jasa profesi hukum untuk memastikan tidak ada

seseorangpun yang tidak mendapat haknya untuk menerima nasehat hukum

Page 23: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

102

atau diwakili dihadapan pengadilan oleh karena tidak mampu secara ekonomi.

Dalam Rancangan Undang-Undang Bantuan Hukum merumuskan bantuan

hukum adalah jasa memberi nasehat hukum di luar pengadilan dan atau

bertindak baik sebagai pembela dari seorang yang tersangkut dalam perkara

pidana maupun sebagai kuasa dalam perkara perdata atau tata usaha negara di

muka pengadilan.5

Pemerintah Indonesia sendiri memberikan perhatian yang luar biasa

akan hal ini yang termaktub dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia

Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN) 2010-2014 memasukan target yang diberlakukan bagi tiap-

tiap yurisdiksi peradilan perihal jumlah masyarakat miskin dan terpinggirkan

yang harus diberi akses yang lebih baik terhadap Pengadilan di Indonesia

melalui penyediaan layanan informasi, konsultasi hukum, advis dan pembuatan

dokumen hukum yang dibutuhkan pada pos bantuan hukum yang berada di

gedung pengadilan.

Menindaklanjuti hal tersebut Mahkamah Agung telah menerbitkan

Surat Edaran Nomor 10 Tahun 2010 yang mengatur tentang Pedoman

Pemberian Bantuan Hukum khususnya dalam pembuatan surat

gugatan/permohonan dan perkara jinayat, perkara prodeo serta sidang keliling.

Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 10 Tahun 2010 tentang Pedoman

Pemberian Bantuan Hukum sudah tidak berlaku. Pada tanggal 9 Januari 2014

lalu Ketua Mahkamah Agung menetapkan Peraturan Mahkamah

5 Frans Hendra Winarta, Hak Konstitusional Fakir Miskin untuk Memperoleh Bantuan Hukum ...,h. 22.

Page 24: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

103

Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman

Pemberian Layanan Hukum Bagi Masyarakat Tidak Mampu di Pengadilan.

Peraturan Mahkamah Agung ini berlaku sejak diundangkan, yaitu pada

tanggal 16 Januari 2014. Ruang lingkup layanan hukum bagi masyarakat tidak

mampu di pengadilan yang diatur dalam Peraturan Mahkamah Agung

Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 terdiri dari layanan pembebasan

biaya perkara, penyelenggaraan sidang di luar gedung pengadilan dan

penyediaan posbakum pengadilan. Tidak berbeda jauh dengan ruang lingkup

layanan bantuan hukum di pengadilan menurut Surat Edaran Mahkamah

Agung Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2010. Pada tesis ini penulis

membatasi hanya akan membahas mengenai penyediaan pos bantuan hukum

di Pengadilan.

Pos Bantuan Hukum, untuk selanjutnya akan penulis sebut

sebagai Posbakum. Posbakum adalah ruang yang disediakan oleh dan

pada setiap Pengadilan Agama bagi pemberi bantuan hukum dalam

memberikan layanan bantuan hukum kepada pemohon bantuan hukum

dalam hal pemberian informasi, konsultasi atau advis hukum, bantuan

pembuatan dokumen hukum yang dibutuhkan serta menyediakan informasi

daftar organisasi advokat sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang

Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum atau Organisasi Bantuan

Hukum atau advokat lainnya yang dapat memberikan bantuan hukum cuma-

cuma.

Page 25: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

104

Posbakum merupakan pranata baru di Pengadilan Agama. Untuk

memformulasikan hukum dan hak asasi manusia yang menjadi watak

bagi hakim Pengadilan Agama dalam memerankan fungsinya adalah

berpedoman pada asas legalitas sebagaimana diatur dalam Pasal 58 ayat

(1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang berbunyi:

“Menurut hukum pengadilan mengadili dengan tidak membeda-bedakan orang.”

Di dalam rumusan pasal ini terdapat makna asas legalitas yang

berbarengan dengan makna hak asasi manusia, khususnya berkaitan dengan

permasalahan hak dan derajat setiap orang di muka sidang Pengadilan Agama.

Asas legalitas sebenarnya menjadi bagian penting dari hak asasi manusia,

yakni hak asasi yang berhubungan dengan hak perlindungan hukum. Didalam

ketentuan pasal tersebut terkandung dua makna, yakni hak asasi perlindungan

hukum dan hak asasi persamaan hukum.6

Menurut ketentuan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum Bagi

Masyarakat Tidak Mampu di Pengadilan, Posbakum Pengadilan adalah

layanan yang dibentuk oleh dan ada pada setiap pengadilan tingkat pertama

untuk memberikan bantuan hukum berupa informasi, konsultasi, dan advis

hukum, serta pembuatan dokumen hukum yang dibutuhkan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Kekuasaan Kehakiman,

Peradilan Umum, Peradilan Agama dan Peradilan Tata Usaha Negara.

6 Ahmad Mujahidin, “Perspektif HAM dalam Penerapannya di Lingkungan Peradilan Agama,” Jurnal Mimbar Hukum dan Peradilan, (Jakarta: PPHIMM, 2011), hal. 26.

Page 26: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

105

Khusus untuk Pengadilan Agama (PA) beleid ini sudah lama

ditunggu-tunggu kehadirannya. Pasalnya, berdasarkan sebuah penelitian pada

2007, masyarakat miskin menghadapi hambatan utama dalam masalah

keuangan untuk mengakses Pengadilan Agama yang berkaitan dengan biaya

perkara dan ongkos transportasi untuk datang ke Pengadilan Agama.7

Penelitian ini direspon dengan menerapkan perkara prodeo dan sidang

keliling di sejumlah daerah. Namun, permasalahan baru timbul karena banyak

masyarakat yang berperkara sama sekali buta hukum. Hal inilah yang menjadi

alasan Mahkamah Agung untuk menerbitkan pedoman teknis bantuan hukum

di Pengadilan Agama. Mahkamah Agung pun ‘merapikan’ bagaimana

pembentukan dan alur kerja Pos Bantuan Hukum di Pengadilan

Agama.8

Didalam pengaturan mengenai masalah Posbakum berdasarkan

ketentuan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1

Tahun 2014 masih terdapat beberapa permasalahan, diantaranya peranan

posbakum hanya sebatas pemberian layanan informasi, konsultasi hukum,

advis hukum serta pembuatan dokumen hukum yang dibutuhkan, tidak

termasuk adanya pendampingan langsung dalam beracara. Untuk

pendampingan perkara cuma-cuma dilakukan secara khusus oleh Organisasi

Bantuan Hukum, sedangkan petugas Posbakum hanya menyediakan informasi

Daftar Organisasi Bantuan Hukum. Hal ini sangat tidak efisien dan

7Berita, “Pos Bantuan Hukum ala Pengadilan Agama”, http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4c936c47d7e41 , diakses tanggal 5 Februari 2017.

8 Berita, “Pos Bantuan Hukum ala Pengadilan Agama”,..., diakses tanggal 5 Februari2017.

Page 27: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

106

hendaknya pendampingan secara cuma-cuma bisa dilakukan oleh posbakum

sekaligus tanpa meminta ke Organisasi Bantuan Hukum yang telah ditetapkan

oleh Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Sehubungan dengan hal tersebut timbul juga permasalahan, dimana

untuk bantuan hukum di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia dibatasi

berapa jumlah perkara yang bisa didampingi secara cuma-cuma.

Permasalahan yang akan muncul yaitu bagaimana jika petugas Posbakum telah

menyarankan untuk meminta pendampingan ke Lembaga Bantuan Hukum

yang telah ditunjuk oleh Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia akan

tetapi dana untuk beracara cuma-cuma telah habis sehingga pihak tidak bisa

lagi mendapat pelayanan bantuan hukum.

Permasalahan lainnya yang terdapat dalam Peraturan Mahkamah

Agung tersebut seperti pada ketentuan Pasal 27 huruf g, yang mana untuk

posbakum pengadilan diperbolehkan untuk menyertakan mahasiswa untuk

bertugas di Posbakum. Hal ini tidak efektif karena jika ada pihak yang

meminta pelayanan, mahasiswa tersebut tidak dapat secara langsung

atau secara maksimal memberikan pelayanan hukum. Lebih lanjut dalam

ketentuan Pasal 30 huruf f Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Nomor 1 Tahun 2014 diatur bahwa:

“Dalam memberikan layanan Posbakum, Pengadilan dilarang untukmemberikan layanan kepada Penggugat/pemohon danTergugat/Termohon dalam satu berkas perkara oleh petugasPosbakum pengadilan yang sama.”

Bagaimana jika dalam suatu perkara pihak Penggugat dan Tergugat

sama-sama tidak mampu untuk membayar jasa advokat dan sama-sama

Page 28: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

107

membutuhkan bantuan Posbakum. Hal ini menjadi suatu polemik sehingga

tidak bisa memberikan rasa keadilan kepada pihak yang membutuhkan bantuan

hukum.

Di dalam Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1

Tahun 2014 belum diaturnya sanksi terhadap pihak yang telah menggunakan

jasa Posbakum, jika pada saat perkara sedang berjalan pihak yang telah

mendapatkan layanan posbakum menggunakan jasa advokat. Padahal sejak

awal konsultasi, pihak tersebut telah mengajukan permohonan serta

menyertakan dokumen sebagaimana ketentuan Pasal 22. Jika pengguna

layanan Posbakum menggunakan jasa advokat berarti telah melakukan hal

yang merugikan negara karena pihak tersebut sebenarnya mampu untuk

membayar jasa advokat, tetapi menyertakan dokumen untuk mendapatkan

layanan dari Posbakum secara cuma-cuma.

Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A telah menjalin kerjasama

dengan lembaga bantuan hukum. Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A

merupakan Pengadilan Agama yang banyak perkaranya. Pada tahun 2016,

Pengadilan Agama Kelas I A Bengkulu menangani 856 perkara, sedangkan

tahun 2017 sampai dengan Bulan Mei 2017 menangani 415 perkara. 9

Posbakum Pengadilan Agama Bengkulu telah bekerjasama dengan Lembaga

Bantuan Hukum sebagai implementasi dari pos bantuan hukum di Pengadilan

Agama. Lembaga bantuan hukum yang bekerjasama dengan Pengadilan

Agama Bengkulu untuk tahun 2016 ada 2 (dua) lembaga yaitu Lembaga

9 Pengadilan Agama Bengkulu, Laporan Perkara Tahun 2016 dan Tahun 2017.

Page 29: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

108

Konsultasi dan Bantuan Hukum Universitas Muhammadiyah Bengkulu dan

Kantor Hukum Advokat Irwan, S.H. dan Advokat Ilham Patahillah, S.H.,

sedangkan untuk tahun 2017 telah bekerjasama dengan Pusat Konsultasi dan

Bantuan Hukum (Posbakum) Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Bengkulu.10

Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum (Posbakum) Pimpinan Wilayah

‘Aisyiyah Bengkulu adalah sebuah lembaga yang dibentuk oleh Pimpinan

Pusat ‘Aisyiyah. Lembaga ini melayani orang-orang yang tidak mampu dengan

masalah hukum saat beracara di Pengadilan Agama. Kerjasama yang terjalin

dengan lembaga ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang tidak

mampu untuk mendapatkan pelayanan hukum yang baik yang merupakan

haknya sebagai warga negara.

Adapun data pelayanan bantuan hukum secara praktis yang ditangani

oleh Posbakum pada Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A pada tahun 2016

dan sampai dengan Bulan Mei Tahun 2017 dapat dilihat dalam table sebagai

berikut:

Tabel 1.1 Pelayanan Posbakum Pada Pengadilan AgamaBengkulu Kelas I A Tahun 2016-2017

No Tahun Jumlah

1. 2016 814

2. 2017 211

Sumber: Laporan kegiatan Posbakum pada PA Bengkulu Kelas I A

Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa untuk tahun 2016

pihak pencari keadilan yang menggunakan jasa pelayanan Posbakum sebanyak

10 Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A, Perjanjian Kerjasama Posbakum Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A Tahun 2016 dan Tahun 2017.

Page 30: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

109

854 pelayanan. Untuk pada tahun 2017 sampai Bulan Mei sebanyak 211

pelayanan yang ditangani oleh Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum

(Posbakum) Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Bengkulu.

Telah penulis uraikan sebelumnyabahwa masih terdapat

beberapa masalah dalam pengaturan yang ada pada Peraturan Mahkamah

Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman

Pemberian Layanan Hukum bagi Masyarakat Tidak Mampu di

Pengadilan. Dalam pelaksanaannya di Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I

A juga ditemui beberapakendala. Berdasarkan hal di atas, maka

penulis sangat tertarik untuk meneliti dan menganalisis dengan mengambil

judul: “Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) di Pengadilan Agama

Bengkulu Kelas I A Berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik

Indonesia Nomor 1 Tahun 2014”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan masalah

Agar penelitian ini lebih terarah, maka dalam hal ini penulis

memberikan batasan masalah yang akan dikaji yaitu peran Pos Bantuan

Hukum (Posbakum) di Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A,

berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1

Tahun 2014. Khususnya mengenai Pos Bantuan Hukum di Pengadilan

Agama Bengkulu Kelas I A dari tahun 2016 hingga bulan Mei tahun 2017.

Page 31: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

110

2. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi

rumusan masalah adalah:

a. Bagaimanakah peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) berdasarkan

Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun

2014?

b. Bagaimanakah penerapan pelaksanaan Pos Bantuan Hukum

(Posbakum) dalam melayani masyarakat pencari keadilan yang tidak

mampu di Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk mendeskripsikan peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum)

berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1

Tahun 2014.

b. Untuk mendeskripsikan penerapan pelaksanaan Pos Bantuan Hukum

(Posbakum) dalam melayani masyarakat pencari keadilan yang tidak

mampu di Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A.

2. Kegunaan penelitian

Untuk hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk:

a. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

konstribusi dalam rangka mengembangkan wacana keilmuan, khususnya

Page 32: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

111

yang berkaitan dengan pemberian bantuan hukum bagi masyarakat tidak

mampu di Pengadilan Agama.

b. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memiliki nilai

sosial yang sifatnya memberikan informasi kepada masyarakat

Bengkulu khususnya, dan masyarakat (bangsa) Indonesia umumnya

mengenai manfaat atau daya guna Pemberian Bantuan Hukum terhadap

masyarakat tidak mampu di Pengadilan Agama Bengkulu Kelas

I A.

D. Penelitian yang Relevan

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis, pembahasan

mengenai pelaksanaan Posbakum di Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A

dan faktor-faktor yang mempengaruhinya belum pernah ada. Kalaupun ada

pembahasan tersebut tidak dibuat secara mendalam, melainkan sebagai

bagian tesis serta buku-buku. Sebelum meneliti tentang masalah ini, penulis

tidak menemukan tesis di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

yang meneliti mengenai Peran Posbakum berdasarkan Peraturan Mahkamah

Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 dan penerapan

pelaksanaannya di Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A. Untuk diluar hal

serupa juga pernah diteliti oleh:

1. Ulfah dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara dengan judul Tesis

“Efektifitas Pos Bantuan Hukum Dalam memberikan Pelayanan Terhadap

Masyarakat Golongan Tidak Mampu di Pengadilan Agama Medan Kelas I

A”.Penelitian tersebut dilatarbelakangi keberadaan Posbakum di

Page 33: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

112

Pengadilan Agama Medan Kelas I A apakah sudah memberikan pelayanan

yang efektif bagi masyarakat golongan tidak mampu. Dari penelitian

tersebut disimpulkan bahwa dengan adanya Posbakum di Pengadilan

Agama Kelas I A Medan masyarakat golongan tidak mampu pada

khususnya terbantu dengan keberadaan Posbakum.11

2. Selanjutnya karya ilmiah yang berupa skripsi yang ditulis oleh Farizi dari

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan judul skripsi

“Peran Bantuan Hukum Pasca Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 10

Tahun 2010 (Analisa Efektifitas Bantuan Hukum di Pengadilan Agama

Jakarta Timur)”12. Dalam skripsi ini dipaparkan tentang Efektifitas

pemberian bantuan hukum setelah diterbitkannya Surat Edaran

Mahkamah Agung Nomor 10 Tahun 2010 di Pengadilan Agama Jakarta

Timur.

3. Karya ilmiah lain yang berupa skripsi di antaranya adalah skripsi

yang berjudul “Efektifitas Bantuan Hukum dalam Proses Peradilan di

Pengadilan Agama Yogyakarta Tahun 1997-1998”, yang merupakan karya

ilmiah Ulfatus Sa’adah mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta. Dalam skripsi ini dipaparkan efektifitas penyelesaian

11 Ulfah, “Efektifitas Pos Bantuan Hukum dalam Memberikan Pelayanan Terhadap Masyarakat Golongan Tidak Mampu di Pengadilan Agama Kelas I A Medan,” (Tesis pada jurusan Ahwal Al-Syakhsiyah, Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, 2016), http://repository.uinsu.ac.id/589/, diakses tanggal 2 Maret 2017.

12Farizi,” Peran Bantuan Hukum Pasca Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 10 Tahun 2010 (Analisa Efektifitas Bantuan Hukum di Pengadilan Agama Jakarta Timur),” (Skripsi pada Program Studi Hukum Keluarga, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta, Jakarta, 2014), http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/ 123456789/24935/1/, diakses tanggal 2 Maret 2017.

Page 34: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

113

perkara yang menggunakan bantuan hukum dan yang tidak dibandingkan

mana yang lebih efektif .13

4. Prihantono, Dosen STAIN Pontianak dalam Jurnal Khatulistiwa- Journal

Islamic studies juga membahas mengenai Posbakum dengan judul

“Kinerja Pelayanan Pos Bantuan Hukum Di Pengadilan Agama

Kelas I A Pontianak Tahun 2013”. Kesimpulan dari jurnal tersebut

bahwa peluang Pos Bantuan Hukum di Pengadilan Agama Kelas I A

Pontianak telah memberikan kontribusi terhadap perkembangan dan

kemajuan lembaga dalam memberikan pelayanan keagamaan secara

maksimal.14

Adapun fokus penelitan yang akan penulis lakukan berbeda dari apa yang

dijelaskan di atas, dimana pembahasannya terletak pada peran Pos Bantuan

Hukum di Pengadilan Agama bagi masyarakat tidak mampu berdasarkan

Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 dan

penerapan pelaksanaannya di Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A.

E. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah

pendekatan yuridis empiris. Adapun yang dimaksud dengan pendekatan

13 Ulfatus Sa’adah, “Efektifitas Bantuan Hukum dalam Proses Peradilan di Pengadilan Agama Yogyakarta Tahun 1997-1998,” (Skripsi pada Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2001), http://digilib.uin-suka.ac.id/4659/ , diakses 2 Maret 2017.

14 Prihantono, “Kinerja Pelayanan Pos Bantuan Hukum di Pengadilan Kelas I A Pontianak.” Jurnal Khatulistiwa of-Journal Islamic studies volume 3 Nomor 1 (Maret 2013).

Page 35: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

114

yuridis empiris yaitu suatu metode pengumpulan data dilapangan yaitu

dengan :

a. Study dokumen

b. Wawancara (Interview)

2. Data hukum

Berdasarkan metode pendekatan yang dipergunakan, maka dalam

penelitian ini sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah:

a. Data sekunder (secondary data) adalah data yang diperoleh peneliti

dari penelitian kepustakaan dan dokumen, yang merupakan hasil

penelitian dan pengolahan orang lain, yang sudah tersedia dalam

bentuk buku-buku atau dokumen yang biasanya disediakan di

perpustakaan, atau milik pribadi. Dalam penelitian ini berupa

peraturan perundang-undangan, literatur, arsip, hasil penelitian yang

berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti.

Adapun data sekunder dibidang hukum terdiri atas: 15

1) Bahan hukum primer, yaitu bahan hukum yang bersifat autoritatif

artinya mempunyai otoritas yaitu:

a) Al Quran;

b) Peraturan Dasar, yaitu Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945;

c) Peraturan-peraturan, antara lain:

15Rony Hanitijo Soemitro, Metode Penelitian hukum, (Bandung: ALFABETA, 2012), h. 12.

Page 36: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

115

- Undang-undang Republik Indonesia Nomor 48 Tahun

2009 tentang Perubahan Kedua Undang-undang Nomor

14 Tahun 1970 tentang Kekuasaan Kehakiman;

- Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun

2009 tentang Perubahan Kedua dari Undang-undang

Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung;

- Undang-undang Republik Indonesia Nomor 50 Tahun

2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang

Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama;

- Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun

2003 Tentang Advokat;

- Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun

2011 tentang Bantuan Hukum;

- Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia

Nomor 10 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemberian

Bantuan;

- Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor

1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan

Hukum bagi Masyarakat Tidak Mampu di Pengadilan.

- Surat Edaran Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama

Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor:

0508.a/DjA/HK.00/III/2014 tanggal 26 Maret 2014

tentang Petunjuk Tehnis Pelaksanaan Peraturan

Page 37: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

116

Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun

2014 tentang Pedoman Layanan Hukum Bagi Masyarakat

Miskin Di Pengadilan.

- Peraturan perundang-undangan lain yang berhubungan

dengan Peran Pos Bantuan Hukum di Pengadilan

Agama.

2) Bahan hukum skunder yaitu bahan-bahan yang erat

hubungannya dengan bahan hukum primer yang memberikan

penjelasan mengenai bahan hukum primer, hasil penelitian dan

hasil karya tulis ilmiah dari kalangan hukum, serta dokumen

lainnya yang berhubungan dengan peran posbakum di

Pengadilan Agama berdasarkan ketentuan Peraturan Mahkamah

Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014, penerapan

pelaksanaan posbakum dalam melayani masyarakat pencari

keadilan yang tidak mampu di Pengadilan Agama Bengkulu

Kelas I A.

3) Bahan hukum tertier, yaitu bahan yang memberikan petunjuk atau

penjelasan terhadap bahan hukum primer maupun skunder seperti

kamus dan ensiklopedi.

b. Data Primer, merupakan data yang diperoleh dengan wawancara

terhadap informan.

Page 38: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

117

3. Teknik pengumpulan data/bahan hukum

Teknik pengumpulan data yang dikenal adalah studi kepustakaan.16

Selain itu pengumpulan data juga dilakukan dengan teknik wawancara.

Sesuai dengan sumber data seperti yang dijelaskan di atas, maka dalam

penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan cara :

a. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan metode pengumpulan data yang

dipergunakan dengan mencari dan mengumpulkan serta mengkaji

Al-Qur’an sebagai sumber hukum Islam, peraturan perundang-

undangan, hasil penelitian, jurnal ilmiah, artikel ilmiah, makalah

seminar dan arsip-arsip yang berhubungan dengan pelaksanaan pos

bantuan hukum bagi masyarakat tidak mampu di Pengadilan Agama

Bengkulu Kelas I A.

b. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan dari informan

dengan memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian melalui

wawancara terstruktur yaitu dengan menggunakan pedoman

wawancara (interview guide)17 terhadap:

1. Wakil Panitera Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A.

2. Petugas Posbakum pada Pengadilan Agama Kelas I A.

3. Penerima jasa bantuan hukum pada Pengadilan Agama Bengkulu

Kelas I A.

16Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, (Jakarta:Cetakan Kelima, Ghalia Indonesia, 1994), h. 51.

17 Moh. Nasir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005), h. 234.

Page 39: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

118

4. Teknik analisis data

Data yang diperoleh baik dari studi kepustakaan maupun dari

penelitian lapangan yang telah dikumpulkan, akan dianalisis secara

deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif kualitatif yaitu metode analisis

data yang mengelompokkan dan menyeleksi data yang diperoleh,

kemudian dihubungkan dengan teori-teori, asas-asas, dan kaidah-kaidah

hukum yang diperoleh dari studi kepustakaan sehingga diperoleh

jawaban atas permasalahan yang dirumuskan.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami tulisan ini, maka susunan

penulisan dalam tesis ini dibagi dalam 5 bab dengan urutan sebagai berikut:

Bab I : Berisi uraian tentang bagian pendahuluan yang mendeskripsikan

latar belakang masalah dari penelitian ini, batasan dan rumusan

masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kegunaan penelitian yaitu

secara teoritis dan praktik, penelitian yang relevan, metode

penelitian yang dilakukan, terdiri dari pendekatan penelitian, data

hukum, teknik pengumpulan data/bahan hukum dan teknis analisis

data, serta sistematika penulisan.

Bab II : Menguraikan mengenai landasan teori-teori yang memiliki

relevansi dengan pembahasan masalah diantaranya mengenai Pos

Bantuan Hukum (POSBAKUM) dan Peradilan Agama.

Bab III : Menguraikan mengenai deskripsi wilayah penelitian yaitu

Page 40: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

119

Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A yang mencakup visi dan

misi Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A, sejarah berdirinya

Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A, tugas dan fungsi,

wilayah hukum dan wewenang pengadilan, serta struktur

organisasi Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A.

Bab IV : Menjelaskan mengenai hasil penelitian yang meliputi peran pos

bantuan hukum (Posbakum) berdasarkan Peraturan Mahkamah

Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 dan mengenai

pelaksanaan Posbakum dalam melayani masyarakat pencari

keadilan yang tidak mampu di Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I

A.

Bab V : Merupakan bagian terakhir dari penelitian berupa penutup yang

berisikan kesimpulan dan saran.

Page 41: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

120

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pos Bantuan Hukum

1. Pengertian Pos Bantuan Hukum

Pos Bantuan Hukum merupakan salah satu dari tiga serangkai

bantuan hukum seperti yang telah diatur dalam Surat Edaran Mahkamah

Agung Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2010 tentang Pedoman

Pemberian Bantuan Hukum dan Peraturan Mahkamah Agung Republik

Indonesia Nomor 1 Tahun 2014. Jika fasilitas prodeo (Cuma-Cuma)

digunakan untuk masyarakat tidak mampu dalam pembebasan biaya perkara

dan sidang keliling dikhususkan bagi masyarakat miskin yang tinggal di

daerah terpencil, maka Posbakum dibentuk untuk membantu masyarakat

miskin (terutama perempuan dan anak-anak serta penyandang cacat) yang

tidak mampu membayar jasa advokat. Bantuan hukum merupakan upaya

untuk membantu orang yang tidak mampu dalam bidang hukum. Dalam

pengertian sempit, bantuan hukum adalah jasa hukum yang diberikan secara

cuma-cuma kepada klien tidak mampu.18

Posbakum merupakan pusat layanan bantuan hukum berupa

pemberian informasi, konsultasi, advis dan pembuatan surat

gugatan/permohonan di Pengadilan Agama, lahir sejak Undang-undang

Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Undang-undang Nomor 7

18 Siti Aminah, Bantuan Hukum di Indonesia, dalam Agustinus Edi Kristianto (ed.), 2009, Panduan Bantuan Hukum di Indoensia , (Jakarta, YLBHI: 2009), h. 33.

22

Page 42: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

121

Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. Pada pasal 60 C undang-undang

tersebut disebutkan bahwa19:

(1) Pada setiap Pengadilan Agama dibentuk posbakum untuk pencari keadilan yang tidak mampu dalam memperoleh bantuan hukum.

(2) Bantuan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan secara cuma-cuma kepada semua tingkat peradilan sampai putusan terhadap perkara tersebut memperoleh kekuatan hukum tetap.

(3) Bantuan hukum dan pos bantuan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Berbicara bantuan hukum tidak terlepas dari fenomena hukum itu

sendiri. Seperti telah diketahui keberadaan (program) bantuan hukum adalah

salah satu cara untuk meratakan jalan menuju kepada pemerataan keadilan

yang penting artinya bagi pembangunan hukum (khususnya) di

Indonesia.20

Bantuan hukum adalah hak yang diberikan kepada si miskin untuk

menerima bantuan dengan cuma-cuma (probono publico) sebagai

penabaran persamaan hak dihadapan hukum. Hal ini sudah sejalan dengan

Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 34 dimana didalamnya ditegaskan bahwa

fakir miskin menjadi tanggung jawab negara. Terlebih lagi konsep tentang

prinsip persamaan didepan hukum (equality before the law) dan hak untuk

bisa dibela advokat (accsess legal counsel) adalah hak

asasi setiap manusia yang perlu dijamin dalam rangka tercapainya

19 M. Yahya Harahap, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP, Penyidik dan Penuntut, cet. Ke-5, (Jakarta: Sinar Grafik, 2003), h. 344.

20 Bambang Sunggono. Aries Harianto, Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia,(Bandung: Mandar Maju, 2009), h. 20.

Page 43: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

122

pengentasan masyarakat Indonesia dari kemiskinan, khususnya dalam

bidang hukum.21

Bantuan hukum (legal aid) berasal dari kata “bantuan” yang berarti

pertolongan kepada orang yang lemah dengan tanpa mengharapkan imbalan

dan kata “hukum” yang mengandung pengertian keseluruhan kaidah

(norma) nilai mengenai suatu segi kehidupan masyarakat dengan maksud

untuk menciptakan kedamaian.

Menurut pendapat Lasdin Wlas, bantuan hukum adalah jasa memberi

bantuan hukum dengan bertindak baik sebagai pembela dari seseorang yang

tersangkut dalam perkara pidana maupun sebagai kuasa dalam perkara perdata

atau tata usaha negara di muka pengadilan dan atau memberi

nasehat hukum di luar pengadilan22.

Frans Hendra Winarta menyatakan bahwa, “Bantuan hukum

merupakan jasa hukum yang khusus diberikan kepada masyarakat tidak

mampu yang membutuhkan pembelaan secara cuma-cuma, baik di

luar maupun di dalam pengadilan, secara pidana, perdata dan tata usaha

negara, dari seseorang yang mengerti seluk beluk pembelaan hukum, asas-

asas dan kaidah hukum, serta hak asasi manusia.” 23

21 Frans Hendra Winata (B), Probono Publico, (Jakarta: Gramedia Pustaka Indonesia,2009), h. VII.

22 Lasdin Wlas, Cakrawala Advokat Indonesia, (Yogyakarta: Liberty, 1989), h. 11923 Frans Hendra Winarta, Bantuan Hukum Suatu Hak Asasi Manusia Bukan Belas

Kasihan, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2000), h. 23.

Page 44: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

123

Lebih lanjut Frans HendraWinarta menjelaskan bahwa dalam

bantuan hukum terdapat beberapa unsur, yaitu: 24

a. Penerima bantuan hukum adalah fakir miskin atau orangyang tidak mampu secara ekonomi;

b. Bantuan hukum diberikan baik di dalam ataupun di luarproses persidangan;

c. Bantuan hukum diberikan baik dalam lingkup peradilanpidana, perdata, maupun tata usaha negara; d.

Bantuan hukum diberikan secara cuma-cuma.

Didalam ketentuan Pasal 1 angka 1 Undang-undang Nomor 16

Tahun 2011 dinyatakan bahwa:

”Bantuan hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh pemberi bantuan hukum secara cuma-cuma kepada Penerima Bantuan Hukum.”

Adapun yang menjadi penerima bantuan hukum orang atau

kelompok orang miskin. Pemberi bantuan hukum adalah lembaga bantuan

hukum atau organisasi kemasyarakatan yang memberi layanan bantuan

hukum berdasarkan undang-undang ini.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa

bantuan hukum merupakan pemberian jasa hukum kepada masyarakat

yang tidak mampu secara cuma-cuma baik di dalam maupun diluar

pengadilan.

2. Dasar hukum pos bantuan hukum

Didalam al Quran dan hadist dijelaskan bahwa memberi

bantuan atau pertolongan antara manusia dalam semua aspek

kehidupan sangatlah dianjurkan terutama dalam perkara-perkara

24 Frans Hendra Winarta, Bantuan Hukum Suatu Hak Asasi Manusia Bukan Belas Kasihan, ..., h. 23.

Page 45: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

124

kebajikan dan dilarang apabila tolong menolong tersebut dilakukan untuk

mengerjakan kemungkaran dan maksiat kepada Allah SWT.25 Hal ini

tertuang dalam Al Quran Surat Al maidah ayat (2) yang berbunyi:� ��إ ش ي��د إ ىلعإ ع��إالوو ناهلال اوق ت��اوهلال ن ب��إال ىلعق��إ تالو ىو ت لوع اون��وا م��إثال� :ة٢ ر

إالباقع﴿ئامالArtinya: Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan

takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran, dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.26

Di dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah dijelaskan

pula Rasulullah SAW bersabda:27

“Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mu’min dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitan hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya Allah akan mudahkan baginya di dunia dan di akhirat dan siapa yang menutupi (aib) seorang muslim Allah akan tutupkan aibnya di dunia dan akhirat. Allah selalu menolong hambanya selama hambanya menolong saudaranya.” (H.R. Muslim)

Berdasarkan ayat dan hadist tersebut di atas dapat dijelaskan

bahwa tolong menolong atau memberikan bantuan antar sesama itu sangat

dianjurkan dalam agama, hal inilah yang mempengaruhi adanya pemberian

25 Pengadilan Agama Rangkasbitung. “Legalitas dan Mekanisme Pos Bantuan Hukum (POSBAKUM) DiLingkungan Peradilan Agama.” Makalah disampaikan pada acara DiskusiHukum Pengadilan Tinggi Agama Banten, h. 10.

26 Departemen Agama RI, Al Quran dan Terjemahan , (Jakarta: J:Art, 2005), QS. Al Maidah :2.

27https://mufidahnurul9.blogspot.co.id/2015/04/makalah-hadist-tentang-kepedulian -sosial. html, diakses tanggal 2 Maret 2017.

Page 46: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

125

bantuan hukum bagi masyarakat tidak mampu secara ekonomis maupun

keilmuan.

Negara Republik Indonesia merupakan negara yang berdasarkan

hukum (rechtstaat) bukanlah negara kekuasaan (machstaat). Hal ini

sebagaimana telah dituangkan didalam bunyi penjelasan Undang-Undang

Dasar 1945.28 Lebih lanjut hal tersebut ditegaskan dalam ketentuan Pasal 1

ayat (3) hasil amandemen ketiga Undang-Undang Dasar 1945. Sebagai

wujud negara hukum, didalam ketentuan Pasal 27 ayat (1) Undang-

Undang Dasar 1945 diatur bahwa:

“Segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukumdan pemerintahan dan menjunjung hukum dan pemerintahanitu tanpa ada kecualinya.”

Artinya semua warga negara punya hak untuk dibela (acces to

legal counsel), hak diberlakukan sama dimuka hukum (equality before of

law) dan hak mendapatkan keadilan (accses to justice).29 Untuk

memberikan rasa keadilan bagi rakyat Indonesia, salah satu cara yang dapat

dilakukan oleh negara adalah memberikan penyediaan bantuan hukum

kepada masyarakat yang tidak mampu.

Mengenai jaminan terhadap warga negara secara eksplisit diatur

dalam ketentuan Pasal 28 G ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia yang berbunyi:

28 Marsono, Susunan Suatu Naskah UUD 1945 Dengan Perubahan-Perubahannya 1999-2002. (Jakarta: CV. Eka Jaya, 2003), h. 66

29 Jimly Asshiddiqqie, Konsolidasi Naskah UUD 1945 Setelah Perubahan Ke Empat. (Jakarta: PSHTN FHUI, 2002), h. 3.

Page 47: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

126

“Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum”.

Disini jelas bahwa negara telah memberikan warga negaranya hak

untuk mendapatkan pengakuan, perlindungan dan kepastian hukum serta

mendapatkan keadilan dan perlakuan yang sama dihadapan hukum tanpa

adanya perbedaan. Bagi masyarakat yang memiliki ekonomi lemah atau

kurang mampupun juga dijamin oleh negara.

Lebih lanjut dalam ketentuan Pasal 28 H ayat (2), menyebutkan

bahwa:

“ Setiap orang berhak mendapatkan kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan”.

Hal tersebut secara substantif dapat dimaknai bahwa jaminan

terhadap akses keadilan melalui bantuan hukum adalah perintah

tegas yang ada dalam konstitusi. Masyarakat yang tidak mampu, miskin

dan awam hukum dalam mengajukan perkaranya ke Pengadilan Agama

sering kali dihadapkan pada aturan dan bahasa hukum yang terkadang

kaku, baku dan prosedural. Baik dalam tahapan litigasi maupun non litigasi

semuanya harus dilakukan sesuai dengan aturan hukum itu sendiri atau

jika tidak permohonan atau gugatan yang diajukan akan ditolak oleh

Pengadilan, padahal hanya karena tidak memenuhi aspek prosedural

hukum.

Pengadilan mempunyai kewajiban dalam mewujudkan asas

Peradilan yang sederhana cepat dan biaya ringan, salah satunya dengan

Page 48: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

127

membantu pencari keadilan dalam memberikan bantuan hukum. Hal ini

sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 58 ayat (2) Undang-undang

Nomor 7 Tahun 1989 Jo. Pasal 5 ayat (2) Undang-undang Nomor 14 Tahun

1970 yang berbunyi, ”Pengadilan membantu para pencari keadilan dan

berusaha sekeras-kerasnya mengatasi segala hambatan dan rintangan untuk

mencapai peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan.”30

Selama era reformasi, banyak usaha yang telah dilakukan untuk

membentuk suatu undang-undang yang secara khusus mengatur mengenai

bantuan hukum. Namun kebanyakan ketentuan tentang bantuan hukum

diatur dalam suatu undang-undang yang tidak secara khusus mengatur

mengenai bantuan hukum, seperti Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009

Pasal 56 Tentang Kekuasaan Kehakiman dan Pasal 60 B Undang-undang

Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama yang menyebutkan:

“Setiap orang yang tersangkut perkara berhak mendapatkan bantuan hukum dan negara menanggung biaya perkara bagi pencari keadilan yang tidak mampu”.31

Ketentuan Pasal 57 Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 dan

Pasal 60 (c) Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 juga mengatur bahwa:

“Di setiap Pengadilan dibentuk Pos Bantuan Hukum untuk pencari keadilan yang tidak mampu dalam memperoleh bantuan hukum”.

30 Gemala Dewi, Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia (Jakarta, Kencana, 2006), h. 74.

31 Lembar Negara, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman.

Page 49: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

128

Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat Pasal 22

ayat (1) mengatur bahwa:

“Advokat wajib memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma kepada pencari keadilan yang tidak mampu”.

Lebih lanjut keluarlah Undang-undang Nomor 16 Tahun 2011

tentang Bantuan Hukum, yang mengatur bahwa Bantuan Hukum adalah

jasa hukum yang diberikan oleh Pemberi Bantuan Hukum secara cuma-

cuma kepada Penerima Bantuan Hukum.

Untuk merealisasikan kegiatan bantuan hukum bagi masyarakat

tidak mampu selama belum adanya undang-undang yang secara tegas

mengatur mengenai bantuan hukum di pengadilan, maka akhirnya

keluarkanlah Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor

10 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum, yang

pada dasarnya melaksanakan amanat Pasal 56 dan 57 Undang-undang

Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. Ketentuan

SEMA ini memerintahkan setiap Pengadilan Negeri, Pengadilan Agama,

dan Pengadilan Tata Usaha Negara di Indonesia untuk segera

membentuk Pos Bantuan Hukum, selanjutnya disebut Posbakum, guna

memberikan bantuan hukum kepada masyarakat yang tidak mampu secara

ekonomis.

Guna melaksanakan amanat SEMA, maka sejak tahun 2011 telah

dibentuk Pos-Pos Bantuan Hukum dibanyak Pengadilan Agama dan

Pengadilan Negeri di seluruh Indonesia. Ketua Mahkamah Agung Republik

Indonesia membentuk kelompok kerja dengan Surat Keputusan Nomor:

Page 50: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

129

267A/KMA/SK/X/2013 tertanggal 7 Oktober 2013 tentang Pembentukan

Kelompok Kerja Penyusunan Kebijakan Pemberian Layanan Hukum

Pengadilan. Selain berfokus pada perubahan SEMA Republik Indonesia

Nomor 10 Tahun 2010, Pokja ini juga mengkaji berbagai kebijakan lainnya

terkait bantuan hukum bagi masyarakat. Pokja ini telah berhasil

merumuskan dan mengawal lahirnya Peraturan Mahkamah Agung Republik

Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan

Hukum Bagi Masyarakat Tidak Mampu di Pengadilan, menggantikan

SEMA Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2010.32

Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) Republik Indonesia Nomor

1 Tahun 2014 mengatur beberapa hal penting untuk memastikan pemberian

layanan hukum bagi masyarakat tidak mampu. Ada beberapa point penting

yang diatur dalam Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia yang

sejatinya merupakan terobosan baru dalam menyikapi peraturan yang

berlaku berkaitan pemberian bantuan hukum. Pertama perihal pembebasan

biaya perkara bagi masyarakat tidak mampu. Program pembebasan biaya

dimaksudkan sebagai pengganti prodeo yang sebelumnya diatur dalam

SEMA Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2010. Karena merupakan

bantuan terhadap biaya perkara, maka hanya diperlukan pemeriksaan

administratif terhadap kelengkapan persyaratan penerima layanan bantuan

hukum. Pelayanan pembebasan biaya perkara adalah di lingkungan

peradilan umum, peradilan agama dan peradilan Tata

32 Mahkamah Agung Republik Indonesia, Laporan Tahunan Tahun 2013.

Page 51: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

130

Usaha Negara. Kedua adalah terkait Pos Bantuan Hukum (Posbakum).

Layanan Posbakum di pengadilan hanya sebatas advis dan konsultasi

hukum. Akan tetapi apabila dibutuhkan, pengadilan yang dimaksud dapat

memberikan informasi mengenaidaftar advokat dan Organisasi Bantuan

Hukum (OBH) yang bisa memberi pendampingan cuma-cuma atau prodeo

apabila dibutuhkan pendampingan litigasi. Pengadilan tidak membayar

layanan advis dan konsultasi hukum dari Organisasi Bantuan Hukum

(OBH), karena beban pembiayaan tersebut ada pada Kementerian Hukum

dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Ketiga adalah tentang sidang

di luar gedung pengadilan atau sidang keliling. Kegiatan sidang di luar

gedung pengadilan merupakan induk kegiatan sidang keliling dan zitting

plaatz. Sidang di luar gedung pengadilan atau sidang keliling dapat

mengikutsertakan petugas posbakum yang bersangkutan. Serta sangat

dimungkinkan pelayanan dan koordinasi dengan pemerintah daerah atau

instansi lain sebagai cerminan proses penyelesaian perkara yang lebih

sederhana.

Page 52: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

Bagian terpenting penggantian kebijakan Surat Edaran dengan

Peraturan karena ada kebutuhan mengikat pihak dari luar pengadilan

khususnya dari kalangan advokat. Selain itu, tidak menutup kemungkinan

akan adanya nota kesepahaman atau MOU antara pengadilan dengan

organisasi advokat atau Lembaga Bantuan Hukum. Peraturan Mahkamah

Agung yang harus ditindaklanjuti dalam tingkatan kebijakan teknis pada

setiap Direktorat Jenderal Badan Peradilan ini, sangat diharapkan dapat

Page 53: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

131

segera dilaksanakan sehingga tidak ada lagi penundaan pelayanan hukum

bagi masyarakat yang tidak mampu yang berurusan dengan proses

peradilan. 33 Dengan demikian maka terbukalah era baru pemberian layanan

hukum di pengadilan.

3. Tujuan pemberian bantuan hukum

Munculnya gagasan perlu adanya advokat untuk memberikan

bantuan hukum secara cuma-cuma di pengadilan, bermula dari adanya

kunjungan Ketua Asosiasi Advokat dari Jepang ke Pengadilan Negeri

Jakarta Barat. Sejumlah tahanan digiring ke pengadilan dengan berbaju

biru dan kepala plontos, advokat dari Jepang bertanya mengenai

pembela para tahanan tersebut, dengan malu seseorang yang ditanya

terpaksa menjawab jujur dengan mengatakan tidak adanya pembela

tahanan itu. Seseorang yang ditanya tadi berfikir kenapa advokat

tidak bisa mengabdi pada masyarakat. Setelah kejadian tersebut, orang itu

menemui seorang Jaksa Agung Muda. Sang Jaksa menyindir, mengapa

advokat seperti dirinya tidak berniat untukmemberikan bantuan

kepada masyarakat secara cuma-cuma. Berdasarkan hal tersebut

muculah ide untuk mendirikan pos-pos bantuan hukum di pengadilan,

akhirnya lahirlah nama Pos Bantuan Hukum (Posbakum), yang sampai

sekarang istilah tersebut masih tetap popular.34

33 http://www.pembaruanperadilan.net/v2/2014/01/menyongsong-era-baru-layanan- hukum-pengadilan-bagi-masyarakat-tidak-mampu/ , diakses tanggal 5 Mei 2017.

34 Pengadilan Agama Rangkasbitung. “Legalitas dan Mekanisme Pos Bantuan Hukum (POSBAKUM) DiLingkungan Peradilan Agama.”…, h. 7.

Page 54: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

132

Arti dan tujuan program bantuan hukum berbeda-beda dan berubah-

ubah, bukan saja dari suatu negara ke negara lainnya, melainkan juga dari

satu zaman ke zaman lainnya, suatu penelitian yang

mendalam tentang sejarah pertumbuhan program bantuan hukum telah

dilakukan oleh Dr. Mauro Cappeleti, dari penelitian tersebut ternyata

program bantuan hukum kepada masyarakat miskin telah dimulai sejak

zaman Romawi. Dari penelitian tersebut, dinyatakan bahwa tiap zaman arti

dan tujuan pemberian bantuan hukum kepada masyarakat yang tidak

mampu erat hubungannya dengan nilai-nilai moral, pandangan politik dan

falsafah hukum yang berlaku.35

Bantuan hukum akan dengan mudah didapat bagi seseorang yang

mampu secara finansial, mereka bisa menyewa advokat dalam melakukan

pembelaan ataupun pendampingan disaat bersinggungan dengan kasus

hukum, karena dengan kemampuan finansial yang mereka punya bukan hal

sulit untuk meminta bantuan dari pengacara terkenal sekalipun. Akan

menjadi suatu masalah apabila dalam kondisi bersinggungan dengan kasus

hukum seseorang itu adalah orang yang boleh dikatakan kurang mampu

(miskin) dalam kriteria pemerintah, dikarenakan itu telah diketahui

bersama bagaimana mahalnya jasa hukum meminta seorang pengacara

untuk bisa memberikan bantuan hukum kepadanya. Beranjak dari fakta

yang terjadi, maka tidak salah dibentuk sebuah lembaga bantuan hukum

35 Adnan Buyung Nasution, Bantuan Hukum di Indonesia, ( Jakarta: LP3ES, 1988), h. 4.

Page 55: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

133

yang bersifat no profit yang merupakan upaya membantu orang yang tidak

mampu dalam bidang hukum.36

Menurut Yahya Harahap Legal service atau pelayanan hukum yang

terkandung makna atau tujuan :37

a. Memberi bantuan kepada anggota masyarakat yangoperasionalnya menghapuskan kenyataan-kenyataan diskriminatif dalam penegakan dan pemberian jasa bantuan antara rakyat miskin yang berpenghasilan kecil dengan masyarakat kaya yang menguasai sumber dana dan posisi kekuasaan.

b. Dengan pelayanan hukum yang diberikan kepada anggota masyarakat yang tidak mampu, dapat diwujudkan kebenaran hukum itu sendiri oleh aparat penegak hukum dengan jalan menghormati setiap hak yang diberikan hukum kepada setiap anggota masyarakat tanpa membedakan yang kaya dan miskin.

c. Legal service dalam operasionalnya lebih cenderung menyelesaikan setiap persengketaan dengan jalan menempuh cara perdamaian.

Menurut Adnan Buyung Nasution disamping memberikan

pelayanan bantuan hukum kepada masyarakat yang membutuhkannya

khususnya yang tidak mampu , bantuan hukum berperan juga untuk

mendidik masyarakat dalam arti yang seluas-luasnya dengan tujuan

menumbuhkan dan membina kesadaran akan hak-hak sebagai subyek

hukum dan juga turut serta mengadakan pembaharuan hukum dan perbaikan

pelaksanaan hukum disegala bidang.38

36 YLBHI, Panduan Bantuan Hukum di Indonesia, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,2009), h. 33.

37 Yahya Harahap dalam Soerjono Soekanto, Bantuan Hukum Suatu Tujuan Sosio Yuridis, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983), h. 14 dan 17.

38 Soerjono Soekanto, Bantuan Hukum Suatu Tujuan Sosio Yuridis,..., h. 14 dan 17.

Page 56: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

134

Di dalam ketentuan Pasal 3 Undang-undang Nomor 16 Tahun 2011

tentang Bantuan Hukum diuraikan bahwa Penyelenggaraan Bantuan Hukum

bertujuan untuk:

a. menjamin dan memenuhi hak bagi Penerima Bantuan Hukum untuk mendapatkan akses keadilan;

b. mewujudkan hak konstitusional segala warga negara sesuai dengan prinsip persamaan kedudukan di dalam hukum;

c. menjamin kepastian penyelenggaraan Bantuan Hukum dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia; dan

d. mewujudkan peradilan yang efektif, efisien, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Peraturan Mahkamah Agung

Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian

Layanan Hukum Bagi Masyarakat Tidak Mampu di Pengadilan, yang

menjadi tujuan dari layanan hukum bagi masyarakat tidak mampu di

Pengadilan adalah untuk:

1. Meringankan beban biaya yang harus ditanggung oleh masyarakat yang tidak mampu secara ekonomi di Pengadilan;

2. Meningkatkan akses dan kemudahan terhadap keadilan bagi masyarakat yang sulit atau tidak mampu menjangkau gedung Pengadilan akibat keterbatasan biaya, fisik atau geografis;

3. Memberikan kesempatan kepada masyarakat tidak mampu atau miskin mengakses konsultasi hukum untuk memperoleh informasi, konsultasi, advis dan pembuatan dokumen dalam menjalani proses hukum di pengadilan;

4. Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang hukum melalui penghargaan, pemenuhan dan perlindungan terhadap hak dan kewajiban; dan

5. Memberikan pelayanan prima kepada masyarakat pencari keadilan.

Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa pelaksanaan pemberian

bantuan hukum akhirnya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran hukum

Page 57: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

135

warga masyarakat agar mereka menyadari hak-haknya sebagai manusia

maupun sebagai warga negara dan dapat mempertahankannya.

4. Pemberi layanan pos bantuan hukum di pengadilan agama

Adanya Pos Bantuan Hukum di Pengadilan sangat bermanfaat bagi

pencari keadilan yang awam akan hukum. Oleh karenanya disetiap

Pengadilan termasuk pengadilan agama secara bertahap dibentuk Pos

Bantuan Hukum. Pengadilan agama menyediakan dan mengelola ruangan

serta sarana dan prasarana untuk posbakum sesuai kemampuannya. 39

Jasa hukum yang dapat diberikan oleh Pos Bantuan Hukum yaitu

berupa:40

1. Pemberian Informasi.2. Konsultasi.3. Advis.4. Pembuatan dokumen hukum yang dibutuhkan.5. Penyediaan informasi daftar organisasi Bantuan Hukum

sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum atau Organisasi Bantuan Hukum atau Advokat lainnya yang dapat memberikan bantuan hukum cuma-cuma.

Dalam membentuk pos bantuan hukum, Pengadilan dapat

mengadakan kerjasama dengan lembaga. Berdasarkan ketentuan Pasal 26

Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014,

lembaga tersebut dapat berupa:41

39 Pasal 16 Lampiran B, Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum jo. Pasal 23 Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum Bagi Masyarakat yang Tidak Mampu di Pengadilan.

40 Pasal 25 Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum Bagi Masyarakat yang Tidak Mampu di Pengadilan.

41 Pasal 26 Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum Bagi Masyarakat yang Tidak Mampu di Pengadilan.

Page 58: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

136

a. Lembaga masyarakat sipil penyedia advokasi hukum, dan/ataub. Unit Kerja advokasi hukum pada Organisasi Profesi Advokat;

dan/atauc. Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Perguruan Tinggi.

Kriteria lembaga yang dapat bekerjasama dengan Pengadilan

diantaranya:

1. Berbentuk badan hukum.2. Berdomisili di wilayah hukum pengadilan.3. Memiliki pengalaman dalam menangani perkara dan/atau

beracara di Pengadilan.4. Memiliki minimal satu advokat.5. Memiliki staf atau anggota yang nantinya bertugas di Posbakum

Pengadilan yang bergelar minimal Sarjana hukum atau Sarjana Syariah.

6. Lulus tes kualifikasi yang ditetapkan oleh Pengadilan.7. Apabila menyertakan mahasiswa untuk bertugas di Posbakum

Pengadilan, harus yang telah menempuh 140 SKS danlulus mata kuliah Hukum Acara serta Praktek Hukum Acara dan selama bertugas ada dibawah pengawasan seorang Advokat atau Sarjana Hukum atau sarjana Syariah.

Dalam melaksanakan tugasnya pemberi layanan Posbakum

pengadilan mempunyai kewajiban, antara lain :42

1. Memberikan layanan yang profesional dan bertanggung jawab.2. Memberikan informasi hukum dan informasi lain yang terkait

secara jelas dan akurat.3. Memberikan advis hukum yang seimbang dan komprehensif.4. Pembuatan dokumen hukum yang dilakukan oleh Sarjana

Hukum atau Sarjana Syariah wajib mendapatkan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Advokat pada Lembaga Pemberi Layanan Hukum pengadilan.

5. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahui atau diperoleh dari Penerima Layanan Posbakum Pengadilan.

6. Menghindari konflik kepentingan dengan penerima Layanan Posbakum Pengadilan.

7. Membuat laporan dan mendokumentasikan berkas penerimaan Layanan Posbakum Pengadilan untuk diserahkan kepada Ketua Pengadilan.

42 Pasal 28 Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum Bagi Masyarakat yang Tidak Mampu di Pengadilan.

Page 59: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

137

8. Menjaga dan memelihara ketertiban penyelenggaraan dansarana dan prasarana posbakum pengadilan.

Posbakum di Pengadilan Agama juga mendapatkan hak

pembayaran imbalan yang berdasarkan pada perjanjian kerjasama. Besarnya

imbalan jasa yang diberikan oleh Pengadilan diberikan

berdasarkan lamanya waktu pelayanan serta jumlah petugas Posbakum

Pengadilan yang disediakan lembaga dalam memberikan layanan di

Posbakum Pengadilan. Kuasa Pengguna Anggaran sesuai dengan

kesepakatan perjanjian kerjasama, membuat surat keputusan bahwa

imbalan jasa tersebut dibebankan kepada Anggaran Satuan Pengadilan dan

menyerahkan Surat Keputusan tersebut kepada Bendahara Pengeluaran

sebagai dasar pembayaran.43

Penyelenggaraan layanan hukum bagi masyarakat tidak mampu

di Pengadilan, diawasi oleh Ketua Pengadilan. Panitera pengadilan

melakukan pengawasan harian terhadap jalannya posbakum di Pengadilan

dan melaporkannya kepada Ketua Pengadilan. Petugas

posbakum mengisi Buku Register Khusus yang disediakan Pengadilan

mengenai penyelenggaraan posbakum yang dilaporkan kepada Ketua

Pengadilan.44

Pengadilan mencatat penyelenggaraan layanan hukum bagi

masyarakat tidak mampu secara rutin. Petugas Posbakum Pengadilan

43 Pasal 34 dan 35 Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014

tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum Bagi Masyarakat yang Tidak Mampu di Pengadilan.

Page 60: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

44 Pasal 36 Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum Bagi Masyarakat yang Tidak Mampu di Pengadilan.

Page 61: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

138

dibantu petugas pengadilan yang ditunjuk Ketua bertanggung jawab

melakukan pencatatan pemberian layanan di posbakum Pengadilan yang

dilaporkan kepada Ketua Pengadilan setiap bulannya.45

5. Syarat dan tata cara pemberian layanan bantuan hukum

Penerima Pelayanan bantuan hukum telah tegas diatur dalam

ketentuan Pasal 22 Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Nomor 1 Tahun 2014 yang menyebutkan bahwa:

“Setiap orang atau sekelompok orang yang tidak mampu secara ekonomi dan/atau tidak memiliki akses pada informasi dan konsultasi hukum yang memerlukan layanan berupa pemberian informasi, konsultasi dan advis hukum, atau bantuan pembuatan dokumen hukum yang dibutuhkan, dapat menerima layanan pada Posbakum Pengadilan.”.

Rakyat kecil yang tidak mampu dan buta hukum merupakan lapisan

masyarakat yang buta huruf atau berpendidikan rendah yang tidak

mengetahui dan menyadari hak-haknya sebagai subyek hukum atau karena

kedudukan sosial dan ekonomi serta akibat tekanan-tekanan dari yang lebih

kuat tidak mempunyai keberanian untuk membela dan memperjuangkan

haknya.

Mengenai penentuan miskin menurut Biro Pusat Statistik dilihat dari

jumlah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang dengan batasan minimum

2100 kalori per orang setiap harinya, selain tidak terpenuhinya juga

kebutuhan minimum untuk papan, sandang, kesehatan, dan pendidikan atau

45 Pasal 37 Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum Bagi Masyarakat yang Tidak Mampu di Pengadilan.

Page 62: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

139

penetapan upah minimum regional atau program jaringan pengaman sosial

lainnya46

Orang atau kelompok orang tersebut sebagaimana ketentuan

Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014

adalah pihak yang akan/telah bertindak sebagai penggugat/pemohon,

atau tergugat/termohon, atau terdakwa, atau saksi. Untuk membuktikan

bahwa pemohon tersebut termasuk kriteria orang yang tidak mampu,

dapat dibuktikan dengan melampirkan salah satu surat diantaranya:47

- Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang dikeluarkan oleh Kepala Desa/Lurah/Kepala Wilayah setingkat yangmenyatakan bahwa benar yang bersangkutan tidak mampumembayar biaya perkara, atau;

- Surat Keterangan Tunjangan Sosial lainnya seperti KartuKeluarga Miskin (KKM), Kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat(Jamkesmas), Kartu Beras Miskin (Raskin), Kartu ProgramKeluarga Harapan, Kartu Bantuan Langsung Tunai (BLT),Kartu Perlindungan Sosial (KPS) atau dokumen lainnya yangberkaitan dengan daftar penduduk miskin dalam basis dataterpadu pemerintah atau yang dikeluarkan instansi lain yangberwenang untuk memberikan keterangan tidak mampu, atau;

Jika tidak memiliki surat-surat sebagaimana telah diuraikan di atas,

dapat menyerahkan dokumen berupa surat pernyataan tidak mampu

membayar jasa advokat yang dibuat dan ditandatangani oleh Pemohon

layanan Posbakum Pengadilan dan disetujui oleh Petugas Posbakum

Pengadilan.

46 Bagong Suyatno, Perangkap Kemiskinan Problem & Strategi Pengentasannya, (Surabaya: Airlangga University Press, 1995), h. 30.

47 Pasal 22 ayat (3) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum Bagi Masyarakat yang Tidak Mampu di Pengadilan.

Page 63: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

140

Adapun mekanisme pemberian layanan di Pos bantuan Hukum

Pengadilan yaitu:48

- Mengajukan permohonan kepada Posbakum Pengadilan dengan mengisi formulir yang telah disediakan.

- Menyerahkan salah satu surat sebagai persyaratan sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 22 Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014.

B. Peradilan Agama

1. Pengertian peradilan agama

Peradilan Agama sebagai salah satu pelaksana kekuasaan

kehakiman di Indonesia mempunyai tugas pokok sebagaimana diatur

dalam Pasal 47 Undang-undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan

Kehakiman jo Pasal 2 ayat (1) Undang-undang Nomor 14 Tahun 1970

tentang Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman adalah menerima,

memeriksa, mengadili dan menyelesaikan perkara.

Peradilan agama adalah merupakan salah satu dari empat

lingkungan peradilan negara atau kekuasaan kehakiman yang sah di

Indonesia. Tiga lingkungan peradilan negara lainnya adalah Peradilan

umum, Peradilan Militer, dan Peradilan Tata Usaha Negara.49

Dalam kamus Bahasa Indonesia, peradilan adalah segala sesuatu

mengenai perkara peradilan.50 Sedangkan dalam kamus Bahasa Arab

Peradilan disebut dengan istilah qadha yang artinya menetapkan,

48 Pasal 32 ayat (3) Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum Bagi Masyarakat yang Tidak Mampu di Pengadilan.

49 Roihan A. Rosyadi, Hukum Acara Peradilan Agama, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), h. 5.

50 Cik Hasan Basri, Peradilan Agama di Indonesia, (Cet.IV; Jakarta: Rajawali Pers, 2003) ..., h. 2.

Page 64: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

141

memutuskan, menyelesaikan, mendamaikan diantara dua orang yang

bersengketa. Qadha menurut istilah adalah penyelesaian perkara antara

dua orang yang bersengketa, yang mana penyelesaiannya diselesaikan

menurut ketetapan-ketetapan (hukum) dari Allah dan Rasul. Sedangkan

pengadilan adalah suatu lembaga peradilan yang dibentuk oleh negara

untuk memeriksa, memutus atau mengadili perselisihan-perselisihan

hukum.51

Peradilan Agama adalah proses pemberian keadilan berdasarkan

hukum agama Islam kepada orang-orang Islam yang dilakukan di

Pengadilan agama dan Pengadilan Tinggi Agama. Sebagai lembaga

peradilan, peradilan agama dalam bentuknya yang sederhana berupa

tahkim, yaitu lembaga penyelesaian sengketa antara orang-orang Islam

yang dilakukan oleh para ahli agama, dan telah lama ada dalam

masyarakat Indonesia yakni sejak Agama Islam datang ke Indonesia.52

Dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989

tentang Peradilan Agama, Hukum Islam telah mendapatkan tempat khusus

tersendiri dalam Negara Republik Indonesia di bidang perkawinan,

kewarisan, dan perwakafan yang dikuatkan dengan Kompilasi Hukum

Islam dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1991

jo. Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 154

51 Cik Hasan Basri, Peradilan Agama di Indonesia, ..., h. 3.52http://restuandrian.blogspot.co.id/2012/05/pengertian-peradilan-pengadilan-

dan.html , diakses 6 Mei 2017.

Page 65: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

142

Tahun 1991, yang dianjurkan kepada umat Islam di Indonesia untuk

melaksanakan sebagai hukum positif.53

Adapun yang menjadi cita-cita hukum dari Syari'at Islam dengan

adanya peradilan agama adalah puncak keadilan yang dicita-citakan oleh

seluruh umat manusia, suatu keadilan yang tidak ada lagi keadilan di

atasnya, dan kemaslahatannya yang tidak ada lagi yang melebihi muatan

kemaslahatannya, niscaya jelas baginya bahwa hukum acara yang

diterapkan dalam sepanjang sejarah peradilan Islam merupakan komponen

syariat Islam sebagai suatu sub dari sub-sub

sistemnya.54

2. Kompetensi peradilan agama

Kata ”kekuasaan” disini sering disebut juga dengan

”kompetensi”, yang berasal dari bahasa Belanda “competentie”, yang

kadang-kadang diterjemahkan juga dengan ”kewenangan”, sehingga ketiga

kata tersebut dianggap semakna.55

Berbicara mengenai kekuasaan Peradilan biasanya menyangkut

dua hal, yaitu : tentang “kekuasaan relatif” dan “kekuasaan absolut”. Setiap

Badan Peradilan telah diberikan kewenangan berdasarkan pengaturan

peraturan perundang-undangan, termasuk juga Pengadilan Agama.

53 M. Idris Ramulyo, Hukum Perkawinan, Hukum Kewarisan, Hukum Acara Peradilan Agama dan Zakat Menurut Hukum Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2006), h. 125.

54 Adnan Qahar, Anshoruddin, Hukum Acara Peradilan Islam, Terjemah kitab Al-Thuruq AlKhukmiyyah Fi Al-Siyasah Al-Syariyyah, oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, h. 3

55 Roihan A. Rasyid, Hukum Acara Peradilan Agama, ..., h. 25.

Page 66: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

143

a. kewenangan absolut (absolute competentie)

Kekuasaan absolut (absolute competentie) merupakan

kekuasaan pengadilan yang berhubungan dengan jenis perkara atau

jenis pengadilan atau tingkatan pengadilan lainnya seperti:56

1. Pengadilan Agama mempunyai kewenangan mutlak atau kekuasaan atas perkara perkawinan bagi mereka yang beragama Islam, sedangkan bagi yang selain Islam menjadi kekuasaan atau kewenangan peradilan umum.

2. Pengadilan agamalah yang berkuasa memeriksa dan mengadili perkara dalam tingkat pertama, tidak boleh langsung berperkara di Pengadilan Tinggi Agama atau di Mahkamah Agung Republik Indonesia.

3. Banding dari Pengadilan Agama diajukan ke Pengadilan Tinggi Agama, tidak boleh diajukan ke Pengadilan Tinggi.

Pengadilan agama disini harus terlebih dahulu meneliti perkara

yang diajukan kepadanya, sehubungan dengan kompetensi absolut yang

diajukan kepadanya.

Menurut Mukti Arto dalam bukunya Praktek Perkara Perdata

Pada Pengadilan Agama, ada dua asas untuk menentukan

kekuasaan absolut peradilan agama, yaitu apabila : 57

1. Suatu perkara menyangkut status hukum seseorang muslim.

2. Suatu sengketa yang timbul dari suatu perbuatan/peristiwa

hukum yang dilakukan/terjadi berdasarkan Hukum Islam atau

berkaitan erat dengan status hukum sebagai seorang muslim.

Berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (1) Undang-undang Nomor

14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kekuasaan

56 Abdullah Tri Wahyudi, Peradilan Agama di Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), h. 91.

57 Mukti Arto, Praktek Perkara Perdata Pada Peradilan Agama, Edisi Revisi, Cet. VII, ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007). h. 6.

Page 67: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

144

Kehakiman, Pengadilan Agama sebagai salah satu penyelenggaraan

Kekuasaan Kehakiman dengan tugas pokok untuk menerima,

memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang

diajukan kepadanya.

Adapun yang menjadi kompetensi absolut jenis perkara dari

Pengadilan Agama sebagaimana di dalam ketentuan Pasal 49

Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, yang

berbunyi:

“Pengadilan agama bertugas dan berwenang memeriksa,memutus, dan menyelesaikan perkara-perkara di tingkatpertama antara orang-orang yang beragama Islam di bidang:a. Perkawinan;b. Kewarisan, wasiat dan hibah yang

dilakukan berdasarkan hukum Islam;c. Wakaf dan shadaqah.”

Setelah diundangkannya Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006

tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang

Peradilan Agama, maka kewenangan Pengadilan Agama dalam

ketentuan Pasal 49 menjadi bertambah yakni meliputi perkara:

a. perkawinanb. warisc. wasiatd. hibahe. wakaff. zakatg. infaqh. sodaqahi. dan ekonomi syari’ah.

Apabila dilihat dengan diundangkannya Undang-undang

Nomor 3 Tahun 2006, maka bertambahlah kewenangan pengadilan

Page 68: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

145

agama diantaranya meliputi perkara ekonomi syariah. Didalam

penjelasan Pasal 49 huruf i menyebutkan bahwa:

“Adapun yang dimaksud dengan ekonomi syariah adalah perbuatan atau kegiatan usaha yang dilaksanakan menurut prinsip syariah, antara lain meliputi:a. bank syariahb. lembaga keuangan mikro syariahc. asuransi syariahd. reasuransi syariahe. reksadana syariahf. obligasi syariahg. pembiayaan syariahh. pengadaian syariahi. dana pensiun lembaga keuangan syariahj. bisnis syariah”.

Selanjutnya mengenai kewenangan absolut tersebut juga diatur

didalam ketentuan Pasal 50 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006

tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang

Peradilan Agama yang berbunyi:

(1) Dalam hal terjadi sengketa hak milik atau sengketa lain dalam perkara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49, khusus mengenai objek sengketa tersebut harus terlebih dahulu diputus oleh pengadilan dalam lingkungan peradilan umum.

(2) Apabila terjadi sengketa hak milik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang subjek hukumnya antara orang-orang yang beragama Islam, objek sengketa tersebut diputus oleh Pengadilan Agama bersama-sama perkara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49.

Selain itu, Pengadilan Agama mempunyai kewenangan dan

kekuasaan lain setelah diterbitkan Undang-undang Nomor 3 Tahun

2006 tentang tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun

1989 tentang Peradilan Agama. Hal ini sebagaimana diatur dalam

ketentuan Pasal 52 A yang berbunyi:

Page 69: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

146

“Pengadilan Agama memberikan itsbat kesaksian rukyat thilal dalam penentuan awal bulan pada tahun Hijriah”.

Kewenangan dari Pengadilan Agama disini tidak serta merta

hanya kewenangan mengadili saja, akan tetapi juga mempunyai

kewenangan lainnya dalam penentuan awal bulan tahun Hijriah.

Pengadilan Agama diminta untuk memberikan penetapan (Itsbat)

terhadap kesaksian orang yang telah melihat atau menyaksikan hilal

bulan pada setiap memasuki Bulan Ramadhan dan awal Bulan Syawal

tahun Hijriah dalam mengeluarkan penetapan diseluruh Indonesia untuk

penetapan 1 Ramadhan dan 1 Syawal. Pengadilan Agama dapat

memberikan keterangan atau nasihat mengenai perbedaan penentuan

arah kiblat dan penentuan waktu sholat.58

Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa

kewenangan mutlak (kompetensi absolut) peradilan agama meliputi

bidang-bidang perdata tertentu seperti tercantum dalam Pasal 49 ayat

(1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 jo. Undang-undang

Nomor 3 Tahun 2006 jo. Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009

tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989

tentang Peradilan Agama dan berdasar atas asas personalitas

keislaman yang telah diperluas. Dengan kata lain, bidang-bidang

tertentu dari hukum perdata yang menjadi kewenangan absolut

peradilan agama dan tidak hanya bidang hukum keluarga saja dari

58 Penjelasan Pasal 52 A Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.

Page 70: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

147

orang-orang yang beragama Islam.59 Selain itu juga menjalankan fungsi

kewenangan lainnya dibidang Agama Islam.

b. kewenangan relatif (relative competantie)

Adapun yang dimaksud dengan kekuasaan relatif (relative

competentie) adalah kekuasaan dan wewenang yang diberikan antara

pengadilan dalam lingkungan peradilan yang sama atau wewenang yang

berhubungan dengan wilayah hukum antara pengadilan agama dalam

lingkungan peradilan agama. 60

Pengaturan mengenai kompetensi relatif pengadilan agama di

lingkungan badan peradilan agama tertuang dalam Pasal 4 ayat (1)

Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang berbunyi:

“Peradilan Agama berkedudukan di kota madya atau kabupaten dan daerah hukumnya meliputi wilayah kota madya atau kabupaten”.

Dalam penjelasan Pasal 4 ayat (1) menetapkan bahwa:61

“Pada dasarnya tempat kedudukan pengadilan agama ada di Kota Madya atau Kabupaten, yang daerah hukumnya meliputi wilayah Kota Madya atau Kabupaten, tetapi tidak tertutup kemungkinan adanya pengecualian”. Tiap pengadilan agama mempunyai wilayah hukum tertentu, dalam hal ini meliputi satu Kota Madya atau satu Kabupaten, atau dalam keadaan tertentu sebagai pengecualian, mungkin lebih atau mungkin kurang.

Adanya pengecualian itu banyak sekali ditemukan, oleh karena

proses pemecahan daerah kota dan kabupaten terjadi terus-menerus

59 Sulaikin lubis, Wismar ‘ain Marzuki, Gemala Dewi. Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia, (Jakarta : Kencana, 2008), h. 110.

60 Roihan A. Rasyid, Hukum Acara Peradilan Agama,..., h. 25.61 Penjelasan Pasal 4 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan

Agama.

Page 71: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

148

seiring dengan pertumbuhan dan penyebaran penduduk, selain proses

perubahan dari kawasan pedesaan menuju kawasan perkotaan

(urbanisasi). Disamping itu, pembentukan pengadilan dalam lingkungan

Peradilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama (PA dan PTA)

dilakukan secara bertahap. Hal itu untuk memenuhi tuntutan kebutuhan

karena beban perkara semakin besar, dan untuk melakukan penyesuaian

dengan pengembangan pengadilan dalam lingkungan peradilan umum.

62

Agar tidak salah dalam mengajukan gugatan maka harus

memperhatikan ketentuan wilayah yuridiksi sebuah pengadilan adalah

sebagaimana berikut : 63

1. Gugatan diajukan kepada pengadilan yang wilayahhukumnya meliputi wilayah kediaman tergugat. Apabila tidak diketahui tempat kediamannya maka pengadilan di mana tergugat bertempat tinggal.

2. Apabila tergugat lebih dari satu orang maka gugatan dapatdiajukan kepada pengadilan yang wilayah hukumnya meliputi wilayah salah satu kediaman tergugat.

3. Apabila tempat kediaman tergugat tidak diketahui atautempat tinggalnya tidak diketahui atau jika tergugat tidakdikenal (tidak diketahui) maka gugatan diajukan ke pengadilan yang wilayah hukumnya meliputi tempat tinggal penggugat.

4. Apabila objek perkara adalah benda tidak bergerak, gugatan dapat diajukan ke pengadilan yang wilayah hukumnya meliputi letak benda tidak bergerak.

5. Apabila dalam suatu akta tertulis ditentukan domisili pilihan, gugatan diajukan kepada pengadilan yang domisilinya terpilih.

62 Drs. Cik Hasan Bisri, MS., Peradilan Agama di Indonesia.,..., h. 218-219.

63 M. Fauzan, Pokok-Pokok Hukum Acara Perdata Peradilan Agama dan Mahkamah Syari`ah di Indonesia, Cetakan. I (Jakarta: Kencana, 2005), h. 12.

Page 72: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

149

Dalam hal perkara-perkara tertentu, Pengadilan Agama telah

menentukan kewenangan relatifnya sebagaimana Undang-undang

Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang mengatur:

1. Permohonan ijin poligami diajukan ke Pengadilan Agama yang wilayah hukumnya meliputi kediaman pemohon.

2. Permohonan dispensasi perkawinan bagi calon suami atau istri yang belum mencapai umur perkawinan (19 tahun bagi laki-laki dan 16 tahun bagi perempuan) diajukan oleh orang tuanya yang bersengketa kepada Pengadilan Agama yang wilayah hukumnya meliputi kediaman pemohon.

3. Permohonan pencegahan perkawinan diajukan ke Pengadilan Agama yang wilayah hukumnya meliputi tempat pelaksanaan perkawinan.

4. Permohonan pembatalan perkawinan diajukan kepada Pengadilan Agama yang wilayah hukumnya meliputi tempat dilangsungkannya pernikahan atau tempat tinggal suami atau istri.

Page 73: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

150

BAB III

DESKIPSI WILAYAH PENELITIAN

A. Visi dan misi Pengadilan Agama Bengkulu kelas I A

1. Visi Peradilan Agama Bengkulu Kelas I A mengacu pada visi Mahkamah

Agung Republik Indonesia sebagai puncak kekuasaan kehakiman di

Negara Indonesia, yaitu: “Terwujudnya Badan Peradilan Indonesia Yang

Agung”.64

2. Misi Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A, yaitu:65

a. Menjaga kemandirian badan peradilan.

b. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan.

c. Meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan.

d. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi peradilan.

B. Sejarah Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A

Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1957 (LN. N0.99 Tahun

1957) tentang Pembentukan Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah di

daerah luar Jawa dan Penetapan Menteri Agama Republik Indonesia

Nomor 58 Tahun 1957 tanggal 13 November 1957 tentang Pembentukan

Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah di Sumatera merupakan dasar

dibentuknya Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A. Pada saat

pembentukannya, wilayah hukum Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A

meliputi Kotamadya Bengkulu, Kabupaten Rejang Lebong,

64 Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A, Laporan Tahunan Tahun 2016, h. 3.65 http://pa-bengkulukota.go.id/ , diakses 1 Juni 2017.

52

Page 74: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

151

Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Arga Makmur. Keadaan

wilayah hukum Pengadilan Agama Kelas I A Bengkulu berlangsung

sampai terbentuknya Pengadilan Agama pada wilayah-wilayah kabupaten

lainnya.66

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia

Nomor 23 Tahun 1960 Pengadilan Agama Manna dibentuk dengan nama

Pengadilan Agama/Mahkamah Syari’ah Manna sebagai cabang dari

Pengadilan Agama/Mahkamah Syari’ah Bengkulu untuk

daerah Bengkulu Selatan. Pada tahun 1966 Pengadilan Agama/Mahkamah

Syari’ah Manna ditingkatkan menjadi Pengadilan Agama/Mahkamah

Syariah Manna tidak lagi menjadi cabang dari Bengkulu, atas dasar Surat

Keputusan Menteri Agama Nomor 43 Tahun 1966. Pengadilan Agama

Curup berdiri berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik

Indonesia tanggal 14 Nopember 1960 yang mulai kegiatan sidangnya

pada tanggal 4 Oktober 1961. Kemudian, berdasarkan Keputusan Menteri

Agama Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 1984 tentang Perubahan

Keputusan Menteri Agama Nomor 195 Tahun 1968, pada ayat (2) huruf b

menyatakan wilayah hukum Pengadilan Agama/Mahkamah Syari’ah di

Arga Makmur meliputi seluruh Kecamatan dalam Kabupaten Bengkulu

Utara. Dengan terbentuknya Pengadilan - Pengadilan Agama tersebut

maka wilayah hukum Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A hanya

meliputi wilayah Kota Bengkulu.

66 Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A, Laporan Tahunan Tahun 2016, h. 3.

Page 75: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

152

C. Tugas dan fungsi Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A

1. tugas pengadilan agama

Didalam ketentuan Pasal 2 jo. Pasal 49 Undang-undang Nomor

3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun

1989 tentang Peradilan Agama, Pengadilan Agama bertugas untuk

memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara tertentu khususnya

antara orang-orang yang beragama Islam yaitu di bidang perkawinan,

waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah, dan ekonomi

syari'ah.

2. fungsi pengadilan agama

Adapun fungsi yang dijalankan oleh Pengadilan Agama yaitu:67

a. Fungsi mengadili (judicial power), yakni menerima,

memeriksa, ,mengadili, memutus dan menyelesaikan perkara-perkara

yang terkait dengan kewenangan Pengadilan Agama dalam tingkat

pertama ( vide : Pasal 49 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006).

b. Fungsi pembinaan, yakni memberikan pengarahan, bimbingan, dan

petunjuk kepada pejabat struktural dan fungsional di bawah

jajarannya, baik menyangkut teknis yudisial, administrasi peradilan,

maupun administrasi umum/perlengkapan, keuangan, kepegawaian,

dan pembangunan. ( vide : Pasal 53 ayat (3) Undang-undang Nomor

3 Tahun 2006 jo. KMA Nomor KMA/080/VIII/2006).

67 Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A, Laporan Tahunan Tahun 2016, h. 4.

Page 76: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

153

c. Fungsi pengawasan, yakni mengadakan pengawasan melekat atas

pelaksanaan tugas dan tingkah laku dan kode etik Hakim, Panitera,

Sekretaris, Panitera Pengganti, dan Jurusita/ Jurusita Pengganti di

bawah jajarannya agar peradilan diselenggarakan dengan seksama

dan sewajarnya (vide : Pasal 53 ayat (1) dan (2) Undang-undang

Nomor Nomor 3 Tahun 2006) dan terhadap pelaksanaan administrasi

umum kesekretariatan serta pembangunan. (vide: KMA Nomor

KMA/080/VIII/2006).

d. Fungsi nasehat, yakni memberikan pertimbangan, bimbingan dan

nasehat tentang hukum Islam kepada instansi pemerintah di daerah

hukumnya, apabila diminta. (vide : Pasal 52 ayat (1) Undang-undang

Nomor 3 Tahun 2006).

e. Fungsi administratif, yakni menyelenggarakan administrasi peradilan

(teknis dan persidangan), dan administrasi umum (kepegawaian,

keuangan, dan umum/perlengkapan) (vide : KMA Nomor KMA/080/

VIII/2006).

f. Fungsi lainnya, yakni melakukan koordinasi dan kerjasama dalam

penyelenggaraan tugas hisab dan rukyat dengan instansi lain yang

terkait, seperti Departemen Agama, Majelis Ulama Indonesia, Ormas

Islam dan lain-lain (vide: Pasal 52 A Undang-undang Nomor 3

Tahun 2006).

g. Fungsi lainnya yakni melakukan pelayanan penyuluhan hukum,

pelayanan riset/penelitian dan sebagainya serta memberi akses yang

Page 77: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

154

seluas-luasnya bagi masyarakat dalam era keterbukaan dan

transparansi informasi peradilan, sepanjang diatur dalam Keputusan

Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor

KMA/144/SK/VIII/2007 tentang Keterbukaan Informasi di

Pengadilan.

D. Wilayah Hukum dan Wewenang Pengadilan Agama Bengkulu Kelas

IA

Wilayah hukum (yurisdiksi) Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I

A meliputi Kota Bengkulu.68 Kota Bengkulu dengan luas wilayah 144,52

km², terletak di pantai barat pulau Sumatera dengan panjang pantai sekitar

525 km. Kawasan kota ini membujur sejajar dengan pegunungan Bukit

Barisan dan berhadapan langsung dengan Samudra Hindia.69 Wilayah

yurisdiksi tersebut dapat dilihat pada peta berikut:

68Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A, Laporan Tahunan Tahun 2016, h. 3.69 Wikipedia. “Kota Bengkulu”. https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bengkulu., diakses

tanggal 2 Juni 2017.

Page 78: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

155

Gambar 3. 1 Peta Wilayah yurisdiksi Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A

Kota Bengkulu berbatasan sebelah Utara dan Timur dengan

Kabupaten Bengkulu Tengah, sebelah Selatan berbatasan dengan

Kabupaten Seluma, sebelah Barat berbatasan dengan Samudera

Indonesia.70 Jumlah penduduk Kota Bengkulu untuk tahun 2015

berdasarkan sensus penduduk sebanyak 351. 298 Jiwa. 71 Mayoritas

Masyarakat Kota Bengkulu hampir 95% memeluk Agama Islam, 4%

Kristen dan Katolik, sedangkan agama yang lainnya hanya 1 persen.72

Kota Bengkulu meliputi sembilan Kecamatan dan 67 Kelurahan

di Kota Bengkulu. Delapan Kecamatan tersebut meliputi:73

a. Kecamatan Selebar yang terdiri dari enam kelurahan yaitu

Kelurahan Pagar Dewa, Kelurahan Sukarami, Kelurahan Pekan Sabtu,

Kelurahan Betungan, Kelurahan Sumur Dewa, dan Kelurahan Bumi

Ayu.

b. Kecamatan Gading Cempaka, meliputi lima kelurahan yaitu

Kelurahan Padang Harapan, Kelurahan Jalan Gedang, Kelurahan

Timur Indah, Kelurahan Cempaka Permai, Kelurahan Lingkar Barat.

c. Kecamatan Singaran Pati terdiri dari enam kelurahan yaitu

Kelurahan Panorama, Kelurahan Jembatan Kecil, Kelurahan Dusun

70 https://jati08.wordpress.com/profil-kota-bengkulu , diakses tanggal 2 Juni 2017.71 https://bengkulukota.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/31 , diakses tanggal 2 Juni 2017.72 Wikipedia. “Kota Bengkulu”,…, diakses tanggal 2 Juni 2017.73https://bengkulukota.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/31 , diakses tanggal 2 Juni

2017.

Page 79: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

156

Besar, Kelurahan Sidomulyo, Kelurahan Lingkar Timur dan

Kelurahan Padang Nangka.

d. Kecamatan Teluk Segara yang meliputi tiga belas kelurahan yaitu

Kelurahan Berkas, Kelurahan Pasar Baru, Kelurahan Jitra, Kelurahan

Pasar Melintang, Kelurahan Kebun Ros, Kelurahan Tengah Padang,

Kelurahan Bajak, Kelurahan Pondok Besi, Kelurahan Kebun Keling,

Kelurahan Sumur Meleleh, Kelurahan Malabero, Kelurahan Pintu

Batu, Kelurahan Kampung Bali.

e. Kecamatan Muara Bangkahulu yang meliputi tujuh kelurahan yaitu

Kelurahan Kandang Limun, Kelurahan Bentiring, Kelurahan

Pematang Gubernur, Kelurahan Rawa Makmur, Kelurahan Beringin

Raya, Kelurahan Beringin Permai, Kelurahan Rawa Makmur Permai.

f. Kecamatan Kampung Melayu meliputi enam kelurahan yaitu

Kelurahan Kandang, Kelurahan Padang Serai, Kelurahan Kandang

Mas, Kelurahan Teluk Sepang, Kelurahan Sumber Jaya, Kelurahan

Muara Dua.

g. Kecamatan Ratu Agung meliputi delapan kelurahan yaitu Kelurahan

Kebun Tebeng, Kelurahan Tanah Patah, Kelurahan Nusa Indah,

Kelurahan Kebun Beler, Kelurahan Kebun Kenanga, Kelurahan

Sawah Lebar, Kelurahan Sawah Lebar Baru, Kelurahan Lempuing.

h. Kecamatan Ratu Samban meliputi sembilan kelurahan yaitu Kelurahan

Penurunan, Kelurahan Kebun Dahri, Kelurahan Belakang

Page 80: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

157

Pondok, Kelurahan Anggut Dalam, Kelurahan Kebun Geran,

Kelurahan Pengantungan, Kelurahan Anggut Bawah, Kelurahan

Padang Jati, dan Kelurahan Anggut Atas.

i. Kecamatan Sungai Serut meliputi tujuh kelurahan yang terdiri dari

Kelurahan Kampung Kelawi, Kelurahan Semarang, Kelurahan

Tanjung Agung, Kelurahan Tanjung Jaya, Kelurahan Surabaya,

Kelurahan Pasar Bengkulu, Kelurahan Sukamerindu.

E. Struktur Organisasi Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A

Berdasarkan ketentuan Pasal 9 Undang-undang Republik

Indonesia Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, susunan pada

pengadilan agama terdiri dari:

1. Pimpinan2. Hakim3. Panitera4. Sekretaris5. Juru Sita

Untuk struktur organisasi pada Pengadilan Agama berpedoman

pada ketentuan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 7

Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan

Kesekretariatan Peradilan. Pada struktur ini telah terdapat pemisahan

antara panitera dan sekretaris serta terdapat beberapa perubahan istilah

penyebutan pada jabatan struktural di bagian kesekretariatan. Selain itu

terdapat jabatan fungsional baru pada seluruh pengadilan, termasuk di

pengadilan agama.

Page 81: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

158

Keterangan:

………… garis koordinasi

------------- garis tanggung jawabSumber: Papan Organisasi Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A

Gambar 3.2. Struktur Organisasi Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A

Page 82: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

159

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Berdasarkan Peraturan

Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014

Melihat pentingnya bantuan hukum yang diberikan kepada orang

tidak mampu tidak hanya dalam perkara pidana saja tetapi juga dalam

pengadilan agama yang ranah perkaranya adalah perkara perdata islam dan

juga Mahkamah Syar’iyyah untuk perjalanan Qanun di Nangroe Aceh

Darussalam, pemerintah lalu merevisi Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006

tentang Pengadilan Agama dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009

tentang Peradilan Agama dengan memasukan Posbakum harus dibentuk

disetiap Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyyah untuk membantu orang-

orang yang tidak mampu.74

Dalam membentuk pos bantuan hukum, Pengadilan dapat

mengadakan kerjasama dengan lembaga. Berdasarkan ketentuan Pasal 26

Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014,

lembaga tersebut dapat berupa:75

1. Lembaga masyarakat sipil penyedia advokasi hukum, dan/atau2. Unit Kerja advokasi hukum pada Organisasi Profesi Advokat;

dan/atau3. Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Perguruan Tinggi.

74 Pengadilan Agama Rangkasbitung. “Legalitas dan Mekanisme Pos Bantuan Hukum (POSBAKUM) Di lingkungan Peradilan Agama”,…, h. 10.

75 Pasal 26 Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum Bagi Masyarakat yang Tidak Mampu di Pengadilan.

61

Page 83: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

160

Apabila Pengadilan dalam wilayah hukumnya tidak terdapat Lembaga

tersebut maka sementara dapat melakukan kerjasama secara perseorangan

dengan advokat sebagaimana ketentuan ayat (3) pasal tersebut.

Untuk bekerjasama dengan pihak Posbakum Pengadilan. Lembaga

tersebut haruslah memenuhi berbagai kriteria diantaranya sebagai berikut:76

1. Berbentuk badan hukum.2. Berdomisili di wilayah hukum pengadilan.3. Memiliki pengalaman dalam menangani perkara dan/atau beracara

di Pengadilan.4. Memiliki minimal satu advokat.5. Memiliki staf yang nantinya bertugas di Posbakum Pengadilan

yang bergelar minimal Sarjana hukum atau Sarjana Syariah.6. Lulus tes kualifikasi yang ditetapkan oleh Pengadilan.7. Apabila menyertakan mahasiswa untuk bertugas di Posbakum

Pengadilan, harus yang telah menempuh 140 SKS dan lulus mata kuliah Hukum Acara serta Praktek Hukum Acara dan selama bertugas ada dibawah pengawasan seorang Advokat atau Sarjana Hukum atau sarjana Syariah.

Kerjasama dengan lembaga bantuan hukum dilakukan melalui suatu

perjanjian kerjasama. Perjanjian kerjasama ditandatangani oleh Ketua

Pengadilan dan Pimpinan dari Lembaga Bantuan Hukum yang telah

ditetapkan. Perjanjian kerjasama tersebut dievaluasi setiap tahun

anggarannya.

Pelayanan hukum ini diberikan kepada masyarakat tidak mampu.

Didalam ketentuan Pasal 22 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung Republik

76 Pasal 27 Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum Bagi Masyarakat yang Tidak Mampu di Pengadilan.

Page 84: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

161

Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 dijelaskan bahwa penerima layanan

posbakum di Pengadilan adalah:

“Setiap orang atau sekelompok orang yang tidak mampu secara ekonomi dan/atau tidak memiliki akses pada informasi dan konsultasi hukum yang memerlukan layanan berupa pemberian informasi, konsultasi dan advis hukum, atau bantuan pembuatan dokumen hukum yang dibutuhkan, dapat menerima layanan pada Posbakum Pengadilan.”77

Pemohon layanan posbakum haruslah melampirkan syarat-syarat

yang harus dipenuhi untuk membuktikan bahwa pemohon layanan tersebut

tidak mampu berdasarkan ketentuan Pasal 22 ayat (2) Peraturan Mahkamah

Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014. Adapun syarat-syarat

tersebut diantaranya:

- Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang dikeluarkan oleh Kepala Desa/Lurah/Kepala Wilayah setingkat yang menyatakan bahwa benar yang bersangkutan tidak mampu membayar biaya

perkara, atau;- Surat Keterangan Tunjangan Sosial lainnya seperti Kartu

Keluarga Miskin (KKM), Kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat(Jamkesmas), Kartu Beras Miskin (Raskin), Kartu ProgramKeluarga Harapan, Kartu Bantuan Langsung Tunai (BLT),Kartu Perlindungan Sosial (KPS) atau dokumen lainnya yangberkaitan dengan daftar penduduk miskin dalam basis dataterpadu pemerintah atau yang dikeluarkan instansi lain yang berwenang untuk memberikan keterangan tidak mampu, atau;

- Surat keterangan pernyataan tidak mampu membayar jasa hukum advokat yang dibuat dan ditandatangani oleh Pemohon layanan Posbakum Pengadilan dan disetujui oleh Petugas posbakum pengadilan, apabila pemohon layanan Posbakum Pengadilan tidak memiliki dokumen sebagaimana disebut dalam huruf a atau b.

Berdasarkan ketentuan tersebut dapat diketahui bahwa pelayanan

hukum di pengadilan tidak hanya diberikan kepada masyarakat atau orang

77 Pasal 22 ayat (3) Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014

tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum Bagi Masyarakat yang Tidak Mampu di Pengadilan.

Page 85: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

162

tidak mampu secara ekonomi saja tetapi termasuk juga yang tidak

mempunyai pengetahuan cukup untuk beracara di pengadilan. Hal ini

dapat dilihat bahwa pemohon layanan bantuan hukum dari kriteria

orang yang tidak mampu harus mempunyai surat keterangan yang

menyatakan tidak mampu ataupun salah satu identitas yang dapat

menunjukan ketidakmampuan tersebut. Disini walaupun pemohon tidak

dapat menunjukan surat maupun kartu tidak mampu secara ekonomi, dapat

membuat pernyataan tidak mampu membayar jasa advokat yang cukup

disetujui oleh petugas posbakum pengadilan.

Pihak yang dapat penerima layanan dari Posbakum pengadilan

yaitu pihak yang akan/telah bertindak sebagai:78

1. Penggugat/pemohon, atau

2. Tergugat/termohon, atau

3. Terdakwa, atau

4. Saksi.

Banyak manfaat yang diperoleh dari adanya posbakum ini.

Masyarakat bisa mendapatkan pemahaman utuh tentang proses hukum yang

akan dilaluinya di Pengadilan. Selain itu mereka juga bisa menghemat uang,

waktu dan tenaga dengan bantuan dari Posbakum79

78 Pasal 26 Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum Bagi Masyarakat yang Tidak Mampu di Pengadilan.

79 Pengadilan Agama Rangkasbitung. “Legalitas dan Mekanisme Pos Bantuan Hukum(POSBAKUM) DiLingkungan Peradilan Agama”, …, h. 15.

Page 86: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

163

Ada beberapa bentuk pelayanan yang diberikan oleh Posbakum

pengadilan. Layanan yang dapat diberikan yaitu berupa:80

1. Pemberian informasi, konsultasi dan advis hukum.2. Bantuan pembuatan dokumen hukum yang dibutuhkan.3. Penyediaan informasi daftar organisasi Bantuan Hukum

sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum atau Organisasi Bantuan Hukum atau Advokat lainnya yang dapat memberikan bantuan hukum cuma-cuma.

Layanan yang diberikan oleh pengadilan berupa informasi

maksudnya disini apabila pihak pencari keadilan ingin mengetahui

mengenai tata cara berperkara di Pengadilan Agama, pihak posbakum

dapat menjelaskan secara detail sehingga pemohon memahaminya.

Pemberian advis merupakan pemberian nasehat hukum dari petugas

posbakum terhadap pemohon layanan. Pelayanan hukum berikut yang

dapat diberikan yaitu pemberian konsultasi, dimana petugas posbakum

memberikan konsultasi hukum terhadap para pihak agar dapat mengetahui

duduk perkara.

Untuk pembuatan dokumen hukum yang dibutuhkan seperti

pembuatan surat gugatan, serta dokumen lainnya yang berhubungan dengan

upaya hukum baik banding, kasasi maupun peninjauan kembali, dapat

dibantu oleh petugas posbakum. Hal ini dikarenakan karena masyarakat

80 Pasal 25 Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum Bagi Masyarakat yang Tidak Mampu di Pengadilan.

Page 87: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

164

banyak yang kurang memahami dan awam bila disangkutkan pada bahasa

hukum yang formal.81

Apabila pihak penerima layanan posbakum menginginkan adanya

pendampingan dari advokat atau pengacara, petugas posbakum hanya bisa

memberikan informasi mengenai Organisasi Bantuan Hukum yang telah

ditetapkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia agar

mendapatkan bantuan hukum secara cuma-cuma. Disini petugas posbakum

tidak dapat menjadi pendamping pihak yang berperkara di pengadilan.

Hal ini sangat tidak efektif, dimana pihak penerima layanan tidak

dapat memberikan pendampingan secara langsung, hanya sebatas bisa

membuat gugatan atau dokumen hukum yang diperlukan. Didalam

ketentuan Pasal 12 Undang-undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan

Hukum diatur bahwa:

“Penerima bantuan hukum berhak:a. mendapatkan Bantuan Hukum hingga masalah hukumnya selesai

dan/atau perkaranya telah mempunyai kekuatan hukum tetap, selama Penerima Bantuan Hukum yang bersangkutan tidak mencabut surat kuasanya.”

Berdasarkan ketentuan pasal tersebut dapat diketahui bahwa bantuan

hukum diberikan hingga perkara tersebut selesai bahkan telah mempunyai

kekuatan hukum tetap, tidak hanya sebatas membuat gugatan atau dokumen

hukum yang diperlukan. Didalam Peraturan Mahkamah Agung Republik

Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 peran bantuan hukum

81 Usep Saepullah. “Peranan Posbakum di Pengadilan Agama”. Fakultas Syariah dan hukum Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Jati Bandung.

Page 88: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

165

disini terlihat belum maksimal dikarenakan tidak adanya pendampingan

secara langsung. Adanya pendampingan ini akan sangat membantu

penerima layanan dalam menyelesaikan perkaranya secara tuntas. Jika

hanya sebatas pembuatan dokumen maka bantuan tersebut tidak akan

maksimal menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.

Posbakum pengadilan juga hanya bisa memberikan daftar organisasi

bantuan hukum sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 16

Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum atau Organisasi Bantuan Hukum atau

Advokat lainnya yang dapat memberikan bantuan hukum cuma-cuma

Disini muncul lagi permasalahan. Bagaimana jika pihak

posbakum telah menyarankan agar pemohon dapat menggunakan jasa

ataubantuan advokat secara cuma-cuma, tetapi pada saat pemohon

mendatangi lembaga bantuan hukum yang telah ditetapkan sebagai

organisasi bantuan hukum yang lulus verifikasi dan akreditasi sebagai

pemberi bantuan hukum secara cuma-cuma, ternyata dana yang

disediakan untuk bantuan hukum dari Departemen Kehakiman dan

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia kepada lembaga tersebut telah habis.

Ini akan mengakibatkan Pemohon merasa kecewa karena sejak awal sangat

mengharapkan didampingi oleh advokat. Apabila pihak posbakum

pengadilan bisa secara langsung memberikan pendampingan hukum secara

cuma-cuma, maka pemohon tidak perlu lagi mendatangi lembaga lain. Hal

ini akan mempermudah bagi pencari keadilan dan dapat menghemat waktu

tanpa mencari terlebih dahulu lembaga yang mempunyai dana untuk dapat

Page 89: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

166

mendampingi secara cuma-cuma. Hal ini juga bersesuaian dengan peran

posbakum sebelumnya. Hendaknya posbakum pengadilan dapat juga

sekaligus mendampingi para pencari keadilan dalam beracara di pengadilan.

Jika adanya pendampingan langsung maka pemohon tidak lagi kesulitan

untuk mencari dan menemui Lembaga Bantuan Hukum yang dapat

memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma. Untuk mencari dan

menemui Lembaga Bantuan Hukum tersebut juga mengeluarkan biaya

seperti biaya transportasi dan membutuhkan waktu lagi. Jika dana yang

diberikan kepada Lembaga Bantuan Hukum telah habis, maka pihak

pemohon kembali mencari dan menemui lembaga hukum lainnya. Apabila

posbakum bisa langsung melakukan pendampingan secara langsung, hal

tersebut akan sangat memudahkan dan meringankan beban pihak yang

membutuhkan bantuan.

Berdasarkan hal tersebut, hendaknya dana bantuan hukum untuk

pendampingan secara cuma-cuma diserahkan di seluruh Pengadilan. Ini akan

menjadi jauh lebih efektif serta dapat mewujudkan asas sederhana, cepat dan

biaya ringan.

Jika menginginkan pelayanan bantuan hukum di Pengadilan, maka

mekanisme yang dapat ditempuh oleh pemohon yakni mengajukan

permohonan kepada Posbakum Pengadilan dengan mengisi formulir yang

telah disediakan dan memberikan persyaratan yang diperlukan. Syarat

Page 90: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

167

tersebut sebagaimana yang telah tertuang dalam Pasal 22 Peraturan

Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014. 82

Dalam menjalankan tugasnya Pemberi layanan hukum mempunyai

kewajiban yaitu:83

1. Memberikan layanan yang profesional dan bertanggung jawab. Adapun yang dimaksud profesional disini adalah bersungguh-sunguh dalam memberikan layanan berdasarkan keahlian, kompetensi, wawasan dan tingkat pendidikan pemberi layanan Posbakum pengadilan sebagai orang yang telah memiliki izin advokat atau gelar sarjana syariah. Bertanggung jawab adalah memberikan pelayanan yang berdasarkan pada ilmu pengetahuan hukum, baik hukum materiil maupun hukum formil secara sebaik-baiknya dan bersedia menanggung akibat dari pelaksanaan layanan yang diberikannya.

2. Memberikan informasi hukum dan informasi lain yang terkait secara jelas dan akurat.

3. Memberikan konsultasi dan advis hukum yang seimbang dan komprehensif.Seimbang maksudnya adalah mengutamakan kepentingan penerima layanan Posbakum pengadilan untuk mencapai keadilan, tanpa menjatuhkan pihak lain atau menggunakan cara-cara yang tidak dibenarkan secara hukum.Komprehensif maksudnya adalah memberikan konsultasi atau advis hukum yang memperhatikan segala aspek dari hukum materiil maupun hukum formil sehingga penerima layanan posbakum pengadilan dapat mencapai keadilan yang sebaik-baiknya dalam menjalankan perkaranya.

4. Dalam hal Pengadilan bekerjasama dengan Lembaga Pemberi Layanan Posbakum Pengadilan, pembuatan dokumen hukum yang dilakukan oleh Sarjana Hukum atau Sarjana Syariah wajib mendapatkan persetujuan tertulis lebih dahulu dari Advokat pada Lembaga Pemberi Layanan Posbakum Pengadilan yang bersangkutan sebelum diserahkan kepada penerima Layanan Posbakum Pengadilan.

82 Pasal 32 ayat (3) Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum Bagi Masyarakat yang Tidak Mampu di Pengadilan.

83 Pasal 28 ayat (3) Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum Bagi Masyarakat yang Tidak Mampu di Pengadilan.

Page 91: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

168

5. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahui atau diperoleh dari penerima Layanan Posbakum Pengadilan.

6. Menjalankan prinsip-prinsip perlindungan terhadap penyandang disabilitas, perempuan, anak-anak dan orang lanjut usia.

7. Menghindari konflik kepentingan dengan Penerima Layanan Posbakum Pengadilan.

8. Membuat laporan dan mendokumentasikan berkas Penerima Layanan Posbakum Pengadilan untuk diserahkan kepada Ketua Pengadilan.

9. Bekerjasama dengan petugas Pengadilan yang ditunjuk Ketua Pengadilan dalam menjaga dan memelihara ketertiban penyelenggaraan dan sarana dan prasarana Posbakum Pengadilan.

10. Kepala Lembaga Pemberi Layanan Posbakum Pengadilan melakukan pengawasan bersama-sama dengan Ketua Pengadilan terhadap kualitas layanan yang diberikan Petugas Posbakum Pengadilan dari lembaganya.

Disini jelas bahwa ada berbagai kewajiban yang harus dipenuhi

oleh Pemberi Layanan Hukum untuk bertindak secara professional,

bertanggung jawab baik kepada penerima layanan maupun kepada

pengadilan serta pelayanan diberikan tanpa membeda-bedakan penerima

layanan.

Dalam menjalankan tugasnya selain memiliki kewajiban, pemberi

layanan Posbakum pengadilan mempunyai beberapa larangan yaitu:

1. Membedakan perlakuan terhadap Penerima Layanan Posbakum Pengadilan berdasarkan jenis kelamin, agama, politik, keturunan, ras, atau latar belakang sosial budaya.

2. Melakukan diskriminasi terhadap Penerima Layanan Posbakum pengadilan karena yang bersangkutan penyandang, disabilitas, perempuan, anak-anak, atau orang lanjut usia.

3. Memberikan informasi, konsultasi dan advis hukum yang tidak memiliki dasar hukum materiil maupun tidak sesuai dengan hukum formil.

4. Memberikan dokumen hukum kepada penerima layanan Posbakum pengadilan untuk digunakan dalam persidangan tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari advokat pada Lembaga Pemberi Layanan Posbakum Pengadilan terkait.

Page 92: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

169

5. Membuka rahasia penerima layanan Posbakum Pengadilan sehubungan dengan perkaranya pada setiap orang.

6. Memberikan layanan kepada Penggugat/pemohon dan tergugat/termohon dalam satu berkas perkara oleh petugas posbakum Pengadilan yang sama.

7. Memberikan informasi, konsultasi, atau advis hukum yang tidak berkualitas, yang secara berkala akan dievaluasi oleh Ketua Pengadilan dan Kepala Lembaga Pemberi Layanan Posbakum pengadilan yang bersangkutan.

8. Membuat kesalahan fatal dalam pembuatan dokumen hukum yang mengakibatkan penerima layanan Posbakum Pengadilan dirugikan dalam persidangan.

9. Menerima atau meminta imbalan dalam bentuk apapun dari penerima Layanan Posbakum Pengadilan dan/atau pihak lain yang terkait dengan perkara yang bersangkutan.

10. Meminta biaya atas layanan yang diberikan kepada penerima layanan Posbakum Pengadilan.

11. Memberikan janji-janji sehubungan dengan layanan atau perkara terkait;

12. Menjamin kepada penerima layanan Posbakum Pengadilan bahwa perkara yang ditanganinya akan menang.

13. Menggunakan sarana dan prasarana posbakum Pengadilan untuk kepentingan pribadi atau lembaga pemberi layanan atau kepentingan lain yang tidak sejalan dengan kepentingan pemberian layanan hukum.

Didalam Peraturan Mahkamah Agung ini jelas mengatur adanya

kewajiban-kewajiban serta larangan yang harus dipatuhi oleh pemberi

layanan Posbakum. Selain hal tersebut ada pula hak yang harus diberikan

kepada Pemberi layanan Posbakum. Mengenai hak diatur dalam Pasal 29

Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014

yaitu:

1. Sarana dan Prasarana yang menunjang kegiatan pemberian layanan hukum di Pengadilan.

2. Imbalan jasa yang diberikan secara resmi oleh Pengadilan dari anggaran satuan Pengadilan berdasarkan perjanjian kerjasama kelembagaan.

3. Mendapatkan bukti, informasi, dan/atau keterangan terkait perkara secara benar dari penerima layanan Pobakum pengadilan.

Page 93: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

170

Mengenai hak pemberi bantuan hukum berupa sarana dan

prasarana yang menunjang kegiatan pemberian layanan hukum di

Pengadilan, didalam Pasal 23 ayat (4) dan Pasal 33 telah diatur bahwa:

“Pengadilan menyediakan dan mengelola ruangan dan sarana/prasarana untuk Posbakum Pengadilan sesuai kemampuan dengan memperhatikan akses untuk penyandang disabilitas, perempuan, anak-anak, dan orang lanjut usia.”

Disini setiap Pengadilan diwajibkan untuk menyediakan dan

mengelola ruangan, sarana dan prasarana untuk posbakum. Hal ini

dilakukan agar masyarakat dapat secara mudah mendapatkan pelayanan

karena pelayanan tersebut langsung berada pada pengadilan yang dituju.

Adapun sarana dan prasarana untuk Posbakum pengadilan, pengadaannya

dibebankan kepada Anggaran Satuan Pengadilan dan sedapat mungkin

terdiri dari mebel, komputer, mesin printer, penyejuk ruangan dan alat tulis

kantor.

Sarana dan prasarana tersebut sebagai penunjang bagi petugas

posbakum dalam melaksanakan tugasnya seperti mebel dan penyejuk

ruangan agar dapat bekerja dengan nyaman. Untuk komputer dan alat tulis

kantor sangat diperlukan dalam mendukung pelaksanaan layanan

posbakum pengadilan.

Hak bagi pemberi bantuan hukum berikut berupa imbalan jasa

yang diberikan secara resmi oleh Pengadilan dari anggaran satuan

Pengadilan berdasarkan perjanjian kerjasama kelembagaan. Posbakum

dalam menjalankan tugasnya diberikan imbalan jasa oleh Pengadilan

Page 94: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

171

berdasarkan pada lamanya waktu pelayanan dan jumlah petugas posbakum

Pengadilan yang disediakan lembaga dalam memberikan layanan di

Posbakum Pengadilan.84

Terakhir mengenai hak mendapatkan bukti, informasi, dan/atau

keterangan terkait perkara secara benar dari penerima layanan Pobakum

pengadilan. Disini pihak penerima layanan posbakum harus memberikan

keterangan yang sebenarnya terkait hal yang menjadi permasalahan. Jika

bukti, informasi, dan/atau keterangan yang diberikan tersebut benar maka

pemberi layanan dapat memberikan advis hukum dengan baik dan secara

maksimal. Jika keterangan yang diberikan tidak benar maka pelayanan

yang diberikan akan menjadi sia-sia belaka.

Dalam melaksanakan tugas pelayanan hukumnya, Ketua

Pengadilan mengawasi pemberi layanan posbakum. Tanggung jawab

dalam pelaksanaan Layanan Hukum bagi masyarakat tidak mampu ada

pada Ketua Pengadilan. Untuk pengawasan harian posbakum dilakukan

oleh Panitera Pengadilan dan melaporkannya kepada Ketua Pengadilan.85

Disini pengawasan dan tanggung jawab pemberian layanan

posbakum ada pada Ketua Pengadilan. Hal ini dapat juga dilihat bahwa

perjanjian kerjasama posbakum ditandatangani oleh Ketua Pengadilan dan

Pihak yang telah ditetapkan oleh pengadilan sebagai pemberi layanan.

84 Pasal 34 Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum Bagi Masyarakat yang Tidak Mampu di Pengadilan.

85 Pasal 36 Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum Bagi Masyarakat yang Tidak Mampu di Pengadilan.

Page 95: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

172

Perpanjangan tangan dari ketua untuk melakukan pengawasan harian

adalah panitera.

Petugas Posbakum dibantu oleh Petugas Pengadilan yang

ditunjuk oleh Ketua Pengadilan bertanggung jawab melakukan pencatatan

pemberian layanan di Posbakum Pengadilan yang dilaporkan kepada

Ketua Pengadilan setiap bulannya sebagaimana ketentuan Pasal 37

Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2014.

Apabila masyarakat penerima layanan posbakum merasa

pelayanan yang diberikan tidak memuaskan ataupun terdapat

penyimpangan dari petugas pemberi layanan hukum dapat

menyampaikannya kepada Ketua Pengadilan dengan mengisi formulir

pengaduan dan memasukannya ke dalam kotak aduan yang tersedia di

Pengadilan.

Disetiap pengadilan telah disediakan kotak pengaduan. Petugas

informasi atau Petugas Posbakum Pengadilan menerima masyarakat yang

menyampaikan pengaduan atau keluhannya dengan mengarahkan orang

yang bersangkutan untuk mengisi formulir pengaduan dan memasukannya

dalam kotak aduan yang tersedia.86

Jelas disini terhadap pelayanan posbakum pada pengadilan,

pengawasan tidak hanya dilakukan oleh pihak intern pengadilan tetapi juga

86 Pasal 41 Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum Bagi Masyarakat yang Tidak Mampu di Pengadilan.

Page 96: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

173

dari penerima layanan posbakum pengadilan itu sendiri menyangkut

pelayanan hukum yang diberikan.

B. Penerapan Pelaksanaan Pos Bantuan Hukum (Posbakum) dalam

Melayani Masyarakat Pencari Keadilan yang Tidak Mampu pada

Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A

Pengadilan Agama Bengkulu untuk tahun 2016 menangani 856

perkara yang terdiri dari 729 perkara gugatan (contensius) dan 64 perkara

permohonan (voluntair).87 Untuk tahun 2017 sampai dengan bulan Mei

ada 415 perkara yang masuk ke Pengadilan Agama Bengkulu yang terdiri

dari 393 perkara gugatan (contensius) dan 22 perkara permohonan

(voluntair). 88

Posbakum Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A berdiri sejak

tahun 2011. Adapun lembaga hukum yang telah bekerjasama dengan

Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A yaitu Lembaga Bantuan Hukum

dan Konsultasi Universitas Bengkulu, Lembaga Bantuan Hukum dan

Konsultasi Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Lembaga Bantuan

Hukum dan Konsultasi Universitas Hazairin Bengkulu, Lembaga Bantuan

Hukum dan Konsultasi STAIN Bengkulu, Advokat Irwan, S.H. dan

Advokat Ilham Patahillah, S.H serta Posbakum PW’ Aisyiyah Kota

Bengkulu.89

87 Pengadilan Agama Bengkulu, Laporan Tahunan Tahun 2016, h. 19.88 Laporan Perkara Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A Bulan Januari-Mei 2017.89 Perjanjian Kerjasama Posbakum Tahun 2016 dan 2017 pada Pengadilan Agama

Bengkulu Kelas I A.

Page 97: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

174

Untuk tahun 2016 posbakum Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I

A telah bekerjasama dengan Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum

(LKBH) Universitas Muhammadiyah Bengkulu berdasarkan perjanjian

kerjasama Nomor: W7.a1/322.hk.05/2/2016 tanggal 12 Februari 2006 dan

juga telah menjalin kerjasama dengan Kantor Advokat Irwan, S.H. dan

Advokat Ilham Patahillah, S.H. Nomor: W7.a1/hk.05/2/2016 tanggal 16

Februari 2016. 90

Untuk tahun 2017 kerjasama dilakukan oleh Pengadilan Agama

Bengkulu Kelas IA dengan Lembaga Pemberi Layanan Posbakum PW

’Aisyiyah Kota Bengkulu dengan nomor: W7-A1/436/HK.05/3/2017

tertanggal 2 Maret 2017. Berdasarkan MOU tersebut, dibuatlah Surat

Perjanjian Kontrak Kerja Nomor W7-A1/437/HK.05/3/2017 tertanggal 2

Maret 2017.91

Alasan ditetapkannya Posbakum PW ’Aisyiyah Kota Bengkulu

bekerjasama dengan Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA untuk tahun

anggaran 2017 karena lembaga tersebut merupakan sebuah lembaga yang

telah memiliki badan hukum, serta dapat bertindak secara profesional.

Berdasarkan inilah maka lembaga tersebut dianggap layak untuk

memberikan pelayanan hukum bagi masyarakat pencari keadilan di

Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A. Hal ini sejalan dengan Peraturan

Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Pasal 26

90 Perjanjian Kerjasama Posbakum Tahun 2016 pada Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A.

91 Perjanjian Kerjasama Posbakum Tahun 2017 pada Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A.

Page 98: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

175

yang menyatakan bahwa lembaga yang dapat bekerjasama dengan

Pengadilan yaitu:

1. Lembaga masyarakat sipil penyedia advokasi hukum, dan/atau2. Unit Kerja advokasi hukum pada Organisasi Profesi Advokat;

dan/atau3. Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Perguruan Tinggi. Untuk Tahun 2016, anggaran yang tersedia untuk Pelayanan

Posbakum di Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A berjumlah Rp.

76.000.000,- (tujuh puluh enam juta rupiah) dengan target pelayanan 760

jam, akan tetapi pelayanan posbakum tersebut dilakukan melebih target

yaitu 798 jam 3 menit untuk pelayanan 376 perkara. Realisasi terhadap

anggaran posbakum sebesar 93,25 persen .92 Untuk tahun 2017 anggaran

yang disediakan dalam Anggaran Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA

untuk pelayanan hukum masih berjumlah Rp. 76.000.000,- (tujuh puluh

enam juta rupiah) dengan target pelayanan 760 jam. Sampai dengan Bulan

Mei 2017 realisasi anggaran sudah sebanyak 23, 18 persen. 93

Di Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A telah disediakan

tempat khusus untuk pelayanan posbakum yang berada di lobi pengadilan,

berdekatan dengan tempat pendaftaran gugatan/pemohonan. Hal ini sangat

mempermudah pencari keadilan untuk mendapatkan pelayanan posbakum

tersebut.

Untuk mendapatkan pelayanan hukum di Pengadilan Agama

Bengkulu Kelas I A juga sangatlah mudah. Pemohon layanan datang ke

92 Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A, Laporan Pelaksanaan Pelayanan Posbakum Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A Tahun 2016.

93 Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A, Laporan Pelaksanaan Realisasi Posbakum Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A Bulan Mei 2017.

Page 99: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

176

Pengadilan Agama menemui resepsionis, dan resepsionis mengarahkan ke

petugas informasi. Petugas informasi inilah yang mengarahkan mengenai

adanya pelayanan hukum di Pengadilan Agama Bengkulu, pelayanan yang

bisa diberikan oleh posbakum sebagaimana ketentuan Pasal 25 Peraturan

Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014. Pemohon

jasa bantuan hukum selanjutnya menghadap petugas posbakum dengan

mengisi formulir permohonan. Formulir dilampiri dengan dokumen Surat

Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dengan memperlihatkan aslinya, Surat

Keterangan Tunjangan Sosial dengan memperlihatkan kartu aslinya atau

membuat surat pernyataan tidak mampu membayar advokat. Setelah itu

pihak bisa mendapatkan layanan hukum.94

Menurut Wakil Panitera Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A

dan juga Petugas posbakum, bukan hanya orang yang tidak mampu secara

ekonomi yang bisa menggunakan jasa posbakum.95 Orang yang mampu

secara ekonomi pun bisa mendapatkan bantuan hukum. Dimana tidak

semua orang yang berpendidikan mengerti dan mengetahui tentang

hukum, apalagi mengenai tatacara beracara di pengadilan agama.

Berdasarkan laporan kegiatan posbakum tahun 2016 dan juga

tahun 2017, tidak ada penerima layanan bantuan hukum yang meminta

informasi, konsultasi dan advis serta pembuatan dokumen hukum yang

dibutuhkan dengan menyertakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM)

94 Wawancara pribadi dengan Petugas Posbakum pada Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A, Bengkulu, 23 Mei 2017.

95 Wawancara pribadi dengan Wakil Panitera dan Petugas Posbakum Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A, Bengkulu, 23 Mei 2017.

Page 100: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

177

maupun Surat keterangan tunjangan sosial. Yang menyertakan dokumen-

dokumen tersebut hanyalah pemohon yang mengajukan perkara secara

prodeo.

Permasalahan disini bisa muncul dimana orang yang mampu

secara ekonomi telah menggunakan jasa posbakum yang diperuntukan

bagi masyarakat yang tidak mampu. Ketentuan tidak mampu disini

berdasarkan Pasal 22 Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Nomor 1 Tahun 2014, termasuk orang tidak mampu membayar

advokat. Hendaknya dalam Peraturan Mahkamah Agung ini diatur

batasan penghasilan seseorang yang dikriteriakan tidak mampu

membayar advokat, penghasilan minimal dalam satu bulan yang

diterimanya sehingga tidak hanya berdasarkan surat pernyataan tidak

mampu yang ditandatangani oleh pemohon dan disetujui oleh petugas

posbakum. Terlebih lagi yang memohon bantuan adalah Pegawai Negeri

Sipil atau Pegawai Swasta yang berpenghasilan tetap. Apabila hanya ingin

memperoleh informasi mengenai tata cara pengajuan gugatan maupun

prosedur beracara di Pengadilan Agama maka pemohon bisa mendapatkan

informasi tersebut dari petugas informasi di Pengadilan Agama Bengkulu

Kelas IA.

Page 101: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

178

Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas posbakum

Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A, Posbakum telah menjalankan

perannya dengan telah memberikan layanan sebagai berikut:96

1. Pemberian informasi

Pemohon layanan posbakum yang datang ke Pengadilan Agama

Bengkulu Kelas I A rata-rata ingin mencari keadilan, akan tetapi

tidak memahami syarat-syarat dan prosedur pendaftaran perkara

serta tata cara beracara di Pengadilan Agama. Hal ini

dilatarbelakangi oleh banyak faktor diantaranya tingkat pendidikan

yang rendah serta minimnya pengetahuan tentang hukum.

Petugas disini hanya bertindak sebagai pemberi informasi saja.

Petugas pertama-tama menjelaskan terlebih dahulu apa saja yang

menjadi peran posbakum di Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A.

Lebih lanjut petugas menanyakan bantuan apa yang diinginkan oleh

pemohon. Jika pemohon hanya ingin informasi maka

petugas dapat menjelaskan tata cara pengajuan gugatan ataupun

permohonan serta syarat-syaratnya dan prosedur beracara yang akan

dihadapi. Petugas disini menjelaskan bahwa posbakum tidak dapat

bertindak sebagai advokat pendamping, akan tetapi hanya bisa

membantu dalam pembuatan dokumen yang dibutuhkan seperti

gugatan. Didalam perkara perceraian, petugas posbakum juga

menyarankan agar dilakukan mediasi terlebih dahulu sebelum

96 Wawancara pribadi dengan Petugas Posbakum pada Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A, Bengkulu, 23 Mei 2017.

Page 102: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

179

mengambil tindakan lebih lanjut. Apabila pihak berkeinginan untuk

mengajukan gugatan, maka petugas posbakum membantu untuk

membuatkan gugatan tersebut. Jika pemohon merupakan golongan

masyarakat tidak mampu yang tidak bisa membayar biaya perkara

maka petugas posbakum menyarankan untuk dapat mengajukan

perkara secara prodeo dengan melampirkan syarat-syarat yang

dibutuhkan.

2. Konsultasi

Pemohon dapat melakukan konsultasi dengan petugas posbakum

Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A mengenai permasalahan yang

dihadapi. Jika terdapat permasalahan mengenai waris, pernikahan,

wasiat, hibah dan lain-lainnya maka petugas dapat memberikan jalan

keluar terhadap masalah tersebut serta langkah-langkah apa yang

dapat ditempuh oleh pemohon.

3. Advis

Advis ini merupakan gambaran mengenai hal-hal apa saja yang harus

dilakukan oleh penggugat/pemohon ataupun tergugat/termohon di

persidangan. Disini petugas hanya membantu untuk mempermudah

pihak dalam menghadapi persidangan dikarenakan ketidakpahaman

mengenai proses beracara di pengadilan agama. Posbakum disini juga

tidak bisa berperan sebagai pengacara di persidangan.

4. Membantu membuat dokumen hukum yang dibutuhkan

Page 103: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

180

Petugas dapat membuatkan penerima layanan hukum di Pengadilan

Agama Kelas I A Bengkulu, dokumen hukum yang dibutuhkan

seperti gugatan. Pemohon disini menceritakan terlebih dahulu

kronologis permasalahan yang dihadapi sampai akan diajukannya

gugatan ke Pengadilan Agama. Apabila permasalahan yang telah

diuraikan oleh pemohon dapat diajukan gugatan ke Pengadilan

Agama maka petugas dapat membantu untuk membuat gugatan

tersebut. Selain gugatan, petugas posbakum juga dapat membantu

pemohon untuk membuat dokumen hukum lain serta yang

berhubungan dengan upaya hukum banding, kasasi maupun

peninjauan kembali.

5. Penyediaan informasi Daftar Organisasi Bantuan Hukum

Petugas Posbakum Pengadilan Agama Bengkulu juga menyediakan

Daftar Organisasi Bantuan Hukum yang dapat memberikan bantuan

hukum cuma-cuma.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi

Manusia Republik Indonesia Nomor: M.HH-01.HN.03.03 Tahun 2016

tanggal 7 Januari 2016 tentang Lembaga/Organisasi Bantuan Hukum

yang Lulus Verifikasi dan Akreditasi sebagai Pemberi Bantuan

Hukum Periode 2016 sampai dengan 2018, khusus untuk Kota

Bengkulu lembaga tersebut antara lain:

a. Perkumpulan Lembaga Bantuan Hukum Bhakti Alumni

Universitas Bengkulu.

Page 104: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

181

b. Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Universitas

Muhammadiyah Bengkulu.

c. Perkumpulan Lembaga Bantuan Hukum Bintang Keadilan.

d. Unit Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas

Bengkulu.

e. Yayasan Cahaya Perempuan Bengkulu.

f. Yayasan Pusat Pendidikan dan Pemberdayaan untuk Perempuan

dan Anak.

Keenam lembaga inilah yang dapat mendampingi pemohon

layanan jika membutuhkan jasa advokat secara cuma-cuma untuk

beracara di Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A. Perananyang

dilakukan oleh Posbakum Pengadilan Agama Kelas I A Bengkulu

dengan menginformasikan Daftar Organisasi Bantuan Hukum yang ada di

Kota Bengkulu sudah sangat sesuai dengan ketentuan Pasal 25 Peraturan

Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan yaitu Wakil

Panitera Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A bahwa yang menjadi

peranan dari posbakum sebatas yang diisyaratkan oleh Peraturan

Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014, tidak bisa

melebihi aturan tersebut.97

Menurut keterangan dari Petugas Posbakum Pengadilan Agama

Bengkulu Kelas I A, bahwa ada pihak yang berperkara dengan meminta

97 Wawancara pribadi dengan Wakil Panitera Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A, Bengkulu, 23 Mei 2017.

Page 105: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

182

pendampingan dari organisasi bantuan hukum yang telah disediakan oleh

pemerintah. Hal ini bukanlah menjadi kewenangan dari posbakum

Pengadilan untuk melakukannya, sehingga sedikit kurang efektif .98

Telah dikemukakan pada pembahasan sebelumnya peran

posbakum pada Pengadilan Agama belum efektif, karena pemberian

bantuan hukum itu tidak hanya sekedar pembuatan gugatan serta

dokumen lain yang berhubungan dengan perkara saja, akan tetapi

membantu pihak dalam menyelesaikan perkaranya sampai berkekuatan

hukum tetap.

Posbakum pengadilan juga tidak hanya sekedar sebagai pemberi

informasi mengenai daftar organisasi pemberi bantuan hukum saja, tetapi

juga dapat bertindak secara langsung mendampingi dalam beracara.

Permasalahan yang akan muncul jika pihak posbakum hanya sebagai

pemberi informasi saja yaitu bagaimana jika posbakum telah

menyarankan agar pemohon dapat menggunakan jasa atau bantuan

advokat secara cuma-cuma.

Disini hendaknya pihak posbakum bisa secara langsung

memberikan pendampingan hukum secara cuma-cuma, sehingga

pemohon tidak perlu lagi mendatangi lembaga lain. Penerima jasa

posbakum berdasarkan hasil wawancara menyampaikan keluhan tidak

98 Wawancara pribadi dengan Petugas Posbakum pada Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A, Bengkulu, 23 Mei 2017.

Page 106: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

183

adanya pendampingan hukum secara langsung.99 Pendampingan secara

langsung akan sangat memudahkan pihak dalam beracara dan

menyelesaikan permasalahannya.

Pelayanan posbakum di Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A

sangat memberikan manfaat bagi masyarakat di Kota Bengkulu.

Penerima layanan posbakum berdasarkan hasil wawancara sangat

terbantu dengan kehadiran posbakum di Pengadilan Agama Bengkulu

Kelas I A karena pemohon tidak mengerti mengenai hukum.100 Adanya

posbakum bisa membantu masyarakat menyelesaikan permasalahan

hukum yang dihadapi. Apalagi petugas posbakum pengadilan bisa secara

langsung melakukan pendampingan terhadap penerima layanan

posbakum.

Kemanfaatan posbakum tersebut dapat dilihat dari banyaknya

pelayanan yang telah diberikan oleh pihak Pengadilan Agama

Bengkulu Kelas I A kepada Pemohon jasa pelayanan hukum. Untuk

tahun 2016, seperti yang telah diuraikan sebelumnya pelayanan

hukum dilakukan oleh dua lembaga yaitu Lembaga Konsultasi dan

Bantuan Hukum (LKBH) Universitas Muhammadiyah Bengkulu

serta Kantor Advokat Irwan, S.H. dan Advokat Ilham Patahillah, S.H.

Mengenai jumlah layanan yang dilakukan oleh kedua lembaga tersebut

dapat lihat dengan tabel dibawah ini:

99 Wawancara pribadi dengan Sri Hastuti (Penerima Layanan Hukum pada Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A), Bengkulu, 23 Mei 2017.

100 Wawancara pribadi dengan Supardi dan Sri Hastuti (Penerima Layanan Posbakum pada Pengadilan Agama

Bengkulu Kelas I A), Bengkulu, 23 Mei 2017

Page 107: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

184

Tabel. 4.1 Kegiatan Posbakum Tahun 2016 Lembaga

Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH)

Universitas Muhammadiyah Bengkulu

PERIODE JUMLAH JUMLAH

LAYANAN PERKARA

17 Februari 2016 - 17 Maret 2016 54 24

18 Maret 2016 - 17 April 2016 57 24

18 April 2016 - 17Mei 2016 61 17

18 Mei 2016 - 17 Juni 2016 53 27

18 Juni 2016 -17 Juli 2016 43 33

18 Juli 2016 - 17 Agustus 2016 68 44

18 Agustus 2016 - 16 September 2016 58 34

Total 394 203

Sumber: Laporan Posbakum Periode 17 Februari 2016-16 September 2016 Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Tabel. 4.2 Kegiatan Posbakum tahun 2016 Kantor Advokat

Irwan, S.H. dan Advokat Ilham Patahillah, S.H.

PERIODE JUMLAH JUMLAH

LAYANAN PERKARA

17 Februari 2016 - 17 Maret 2016 65 16

18 Maret 2016 - 17 April 2016 52 21

Page 108: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

185

18 April 2016 - 17Mei 2016 52 25

18 Mei 2016 - 17 Juni 2016 47 21

18 Juni 2016 - 17 Juli 2016 41 12

18 Juli 2016 - 17 Agustus 2016 95 38

18 Agustus 2016 - 16 September 2016 68 30

Total 420 160

Sumber: Laporan Posbakum Periode 17 Februari 2016-16 September 2016 Kantor Advokat Advokat Irwan, S.H. dan Advokat Ilham Patahillah, S.H.

Berdasarkan tabel yang di atas dapat diketahui bahwa Pelayanan

hukum yang diberikan oleh Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum

(LKBH) Universitas Muhammadiyah Bengkulu untuk tahun 2016

sebanyak 394 Layanan, sedangkan pihak yang berperkara yang

menggunakan jasa posbakum ada 203 perkara. Untuk pelayanan yang

diberikan oleh Advokat Irwan, S.H. dan Advokat Ilham

Patahillah, S.H. pada tahun 2016 berjumlah 420 layanan dan pihak

berperkara yang menggunakan jasa posbakum ada 160 perkara. Total

untuk tahun 2016 pelayanan hukum yang diberikan yaitu 814 pelayanan,

yang mana untuk perkara yang menggunakan jasa posbakum sebanyak 363

perkara.

Untuk tahun 2007 di Pengadilan Agama Kelas Bengkulu I A, Layanan Posbakum

yang dilakukan oleh Posbakum PW ‘Aisyiyah Bengkulu dapat dilihat dengan table

berikut:

Page 109: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

186

Tabel. 4.3 Kegiatan Posbakum dari Lembaga Pemberi

Layanan Posbakum PW’ Aisyiyah Bengkulu

PERIODE JUMLAH JUMLAH

LAYANAN PERKARA

Maret 2017 54 29

April 2017 64 26

Mei 2017 93 41

Total 211 96

Sumber: Laporan Posbakum Periode Maret, April dan Mei2017 Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui sampai bulan Mei

2017, Petugas Posbakum Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA telah

melakukan pelayanan sebanyak 211 pelayanan dan perkara yang

menggunakan jasa posbakum sebanyak 96 perkara. Disini jelas sekali

peran posbakum sangat membantu masyarakat tidak mampu yang tidak

mengerti hukum serta dapat mewujudkan asas peradilan sederhana, cepat

dan biaya ringan.

Posbakum Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A mempunyai

kewajiban sebagaimana telah diuraikan dalam ketentuan Pasal 28

Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014.

Kewajiban yang diamanahkan tersebut telah dijalankan secara baik oleh

Petugas Posbakum dengan memberikan pelayanan yang profesional dan

bertanggung jawab, memberikan informasi hukum dan informasi lain yang

terkait secara jelas dan akurat, serta memberikan konsultasi atau advis

Page 110: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

187

hukum yang seimbang dan komprehensif. Didalam pembuatan dokumen

petugas posbakum yang merupakan sarjana hukum mendapatkan

persetujuan secara tertulis terlebih dahulu dari advokat pada Lembaga

Pemberi Layanan Posbakum Pengadilan yang untuk tahun 2017 ini pada

Posbakum PW “Aisyiyah yaitu Betra Sarianti, S.H., M.H. 101

Kewajiban lain yang dilakukan oleh petugas posbakum adalah

merahasiakan segala sesuatu yang diketahui atau diperoleh dari Penerima

Layanan Posbakum Pengadilan, menjalankan prinsip perlindungan

terhadap disbilitas, perempuan, anak-anak dan orang lanjut usia serta

menghindari konflik kepentingan dengan Penerima Layanan Posbakum

Pengadilan.

Selain adanya kewajiban, terdapat juga larangan terhadap petugas

posbakum Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A. Larangan tersebut

sebagaimana yang tercantum dalam ketentuan Pasal 30 Peraturan

Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014. Terdapat

salah satu jenis larangan yang menjadi permasalahan yaitu pada point f

yang melarang petugas posbakum untuk memberikan layanan kepada

penggugat/pemohon dan tergugat/ termohon dalam satu berkas perkara

oleh Petugas Posbakum Pengadilan yang sama. Bagaimana jika pemohon

bantuan hukum tersebut dalam satu perkara, sama-sama dari golongan

yang tidak mampu untuk membayar jasa advokat sehingga memerlukan

jasa posbakum Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA.

101 Wawancara Pribadi dengan Petugas Posbakum Pada Pengadilan Agama Bengkulu, Bengkulu, 23 Mei 2017.

Page 111: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

188

Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas posbakum

Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A bahwa pernah ada dalam satu

perkara kedua pihak yaitu Penggugat dan Tergugat sama-sama

membutuhkan bantuan dari Posbakum Pengadilan. Hal tersebut tidak

diperbolehkan dan petugas posbakum dapat menjelaskan dasar

sebagaimana Pasal 30 huruf f dan jika diberikan juga melanggar kode etik

advokat.102 Hal ini akan merugikan salah satu pihak yang

membutuhkan pelayanan. Hendaknya disini diberikan batasan bahwa yang

tidak diperbolehkan yaitu dalam hal pembuatan dokumen perkara serta

advis tentang materi perkara yang dijalani, jika meminta informasi, dan

konsultasi mengenai proses dan tata cara dalam persidangan

diperbolehkan untuk menggunakan layanan dari posbakum.

Posbakum Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A selain harus

melaksanakan kewajiban dan mematuhi larangan juga mempunyai hak

sebagaimana diatur dalam Peraturan Mahkamah Agung Republik

Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Pasal 29 yakni berhak atas sarana dan

prasarana yang menunjang kegiatan pemberian bantuan hukum.

Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A harus menyediakan salah satu

ruangan untuk menunjang penyelenggaraan Posbakum Pengadilan. Hal ini

telah dilakukan dengan adanya meja khusus pelayanan hukum di lobi

Pengadilan.

102 Wawancara Pribadi dengan Petugas Posbakum Pada Pengadilan Agama Bengkulu, Bengkulu, 23 Mei 2017.

Page 112: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

189

Petugas posbakum menyatakan bahwa sarana dan prasarana yang

tersedia yaitu mebel berupa meja, sedangkan untuk komputer, mesin

printer serta alat tulis kantor belum tersedia. 103Padahal sarana tersebut

memang sangat dibutuhkan untuk menunjang kinerja posbakum itu

sendiri. Hal tersebut berdasarkan ketentuan Pasal 33 Peraturan Mahkamah

Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014, dibebankan kepada

anggaran satuan Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A, sehingga jika

anggaran untuk itu belum tersedia maka sarana dan prasarana belum dapat

dilengkapi. Hal ini terdapat juga dalam ketentuan Pasal 4 Surat Perjanjian

Kerjasama antara Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA dengan Lembaga

Pemberi Layanan Posbakum PW ‘AISYIYAH Kota Bengkulu yang

mengatur bahwa adanya kewajiban dari Pengadilan Agama Bengkulu

Kelas I A yaitu menyediakan dan mengelola sarana/prasarana yang

diperlukan pada Pos Bantuan Hukum Pengadilan minimal berupa satu

ruangan, meja dan kursi. Berdasarkan surat perjanjian tersebut ada kata

“minimal”, berarti dapat diberikan lebih dari penyediaan ruangan dan meja

saja sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Mahkamah Agung Republik

Indonesia Nomor 1 Tahun 2014.

Didalam Surat Edaran Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama

Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor:

0508.a/DjA/HK.00/III/2014 tanggal 26 Maret 2014 tentang Petunjuk

103 Wawancara Pribadi dengan Petugas Posbakum Pada Pengadilan Agama Bengkulu, Bengkulu, 23 Mei 2017.

Page 113: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

190

Teknik Pelaksanaan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum Bagi

Masyarakat Tidak Mampu di Pengadilan Pasal 27 diatur bahwa:

(1) Pemberian Layanan Hukum di Posbakum dicatat dalam register sebagaimana form terlampir.

(2) Pencatatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan menggunakan komputer yang dicetak setiap akhir bulan dan ditandatangani oleh petugas Posbakum dan disampaikan kepada Ketua Pengadilan Agama melalui Panitera/Sekretaris.

Jelas disini bahwa petugas posbakum wajib untuk membuat

laporan dengan menggunakan komputer. Komputer dapat dikatakan sarana

pokok dalam membuat laporan.

Sarana dan prasarana yang sangat penting dalam melakukan

pelayanan adalah alat tulis kantor. Alat tulis kantor ini yang digunakan

petugas dalam melayani pemohon bantuan hukum dalam setiap pelayanan.

Alat tulis kantor antara lain seperti kertas digunakan untuk mengisi

permohonan pelayanan, untuk pembuatan gugatan serta dokumen hukum

lain, pembuatan laporan, pena untuk menulis layanan yang dilakukan, map

untuk menyimpan arsip serta lainnya.

Hendaknya Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA mengusulkan

alat tulis kantor untuk Posbakum dalam anggarannya dikarenakan pada

pengadilan lainnya seperti Pengadilan Tata Usaha Negara Bengkulu

didalam anggarannya selain adanya anggaran pelayanan posbakum

terdapat juga anggaran alat tulis kantor untuk posbakum.

Page 114: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

191

Hak lainnya yang dimiliki oleh Posbakum Pengadilan Agama

Bengkulu Kelas I A yaitu mendapatkan imbalan jasa yang diberikan secara

resmi oleh pengadilan dari satuan anggaran pengadilan berdasarkan

perjanjian kerjasama kelembagaan. Telah diuraikan sebelumnya bahwa

untuk tahun 2016 anggaran yang disediakan untuk jasa posbakum di

Pengadilan Agama sebanyak Rp. 76.000.000 (tujuh puluh enam juta

rupiah).104 Untuk tahun 2017 masih dalam angka yang sama. Didalam

surat perjanjian kerjasama antara Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA

dengan Lembaga Pemberi Layanan Posbakum PW ‘AISYIYAH Kota

Bengkulu Nomor: W7-A1/436/HK.05/3/2017 tanggal 2 Maret 2017

tentang Pemberian Layanan Bantuan Hukum pada Pos Bantuan Hukum

Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA Tahun Anggaran 2017 pasal 4

point b diatur bahwa :

1) Ketentuan besarnya imbalan jasa bagi pemberi layanan Posbakum pengadilan ditetapkan berdasarkan DIPA Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA Tahun Anggaran 2017.

2) Besarnya imbalan jasa didasarkan pada lamanya waktu layanan Posbakum Pengadilan disediakan lembaga dalam memberikan layanan di Posbakum Pengadilan.

Untuk tahun 2017 ini biaya pelaksanaan Perjanjian kerjasama

antara Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A dengan Lembaga Pemberi

Layanan Posbakum PW ‘AISYIYAH Kota Bengkulu dibebankan pada

DIPA Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A Tahun Anggaran 2017

Nomor: SP DIPA-005.04.2.309123/2017 MAK 522131 dengan jumlah

sebesar Rp. 76.000.000,- (tujuh puluh enam juta rupiah). Lebih lanjut

104 Perjanjian kerjasama posbakum tahun 2016 Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A.

Page 115: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

192

dalam Surat Perjanjian/Kontrak Kerja Nomor: W1-A7/437/HK.05/3/2017

tanggal 2 Maret 2017 diatur dalam Pasal 9 bahwa pembayaran jasa

bantuan hukum akan diperhitungkan setiap satu orang petugas posbakum

Pengadilan dibayarkan sebesar Rp. 100.000,- ( seratus ribu rupiah ) perjam

layanan.105 Hal ini juga untuk mengetahui jumlah pelayanan yang

dilakukan serta petugas piket untuk pemberian layanan posbakum,

sebagaimana ketentuan Pasal 24 ayat (2) Peraturan Mahkamah Agung

Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 yaitu “Ketua Pengadilan akan

mengatur jadwal dan jumlah Petugas Posbakum Pengadilan setiap

harinya.”

Pengawasan terhadap Pelayanan Posbakum Pengadilan Agama

Kelas IA Bengkulu ini dilakukan oleh Ketua Pengadilan. Untuk

pengawasan harian dilakukan oleh Panitera dan melaporkannya kepada

Ketua. Hal ini bersesuaian dengan ketentuan 36 Peraturan Mahkamah

Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014. Pada Pengadilan Agama

Bengkulu Kelas I A dalam Pasal 5 tentang Hak dan Kewajiban dalam

Perjanjian kerjasama Pengadilan Agama Bengkulu dengan Posbakum PW

‘Aisyiyah point c dan d juga megatur yaitu:

f. Membuat daftar petugas posbakum pengadilan dan sistem

pengaturan rotasi para petugas Posbakum pengadilan serta

mengajukannya ke Ketua Pengadilan.

g. Membuat Jadwal hari dan jam kerja layanan bantuan hukum.

105 Surat Perintah Kerja terhadap posbakum PW ‘Aisyiyah Bengkulu tahun 2017.

Page 116: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

193

Jadwal piket dan daftar petugas posbakum telah dibuat oleh

Lembaga yang bekerjasama dengan Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA

, yang dapat dilihat bahwa untuk tahun 2016 petugas piket dari Lembaga

Konsultasi dan Bantuan Hukum Muhammadiyah Bengkulu terdiri dari:106

- Betra Sarianti, S.H., M.H.

- Sidik Aulis, S.H., M.H.

- Riyan Syaputra, S.H.

Untuk Petugas piket posbakum dari Kantor Advokat Irwan, S.H.

dan Advokat Ilham Patahillah, S.H di Pengadilan Agama Kelas I A

Bengkulu terdiri dari:107

- Advokat Irwan, S.H.

- Advokat Ilham Patahillah, S.H.

- Advokat Jecky Haryanto, S.H.

- Advokat Rudi Firmansyah, S.H.

- Mariana, S.H.

Jadwal piket dan daftar petugas posbakum tahun 2017 juga telah

dibuat oleh Lembaga yang bekerjasama dengan Pengadilan Agama

Bengkulu Kelas IA yaitu Posbakum PW ‘Aisyiyah Kota Bengkulu yang

terdiri dari:108

- Betra Sarianti, S.H., M.H.

- Tri Murni Pujianti, S.H.

106 Jadwal Piket Petugas Posbakum Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Muhammadiyah Bengkulu Tahun 2016.

107 Jadwal Piket Petugas Posbakum Kantor Advokat Irwan, S.H. dan Advokat Ilham Patahillah, S.H Tahun 2016.

108 Jadwal Piket Petugas Posbakum PW ‘AISYIYAH Tahun 2016.

Page 117: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

194

- Doni Saputra, S.H.

Berdasarkan data petugas piket posbakum pada Pengadilan

Agama Bengkulu Kelas IA dapat diketahui bahwa lembaga yang

bekerjasama dengan Pengadilan tersebut tidak pernah menyertakan

mahasiswa sebagai petugas piket posbakum pengadilan. Ini menunjukan

bahwa pelayanan yang diberikan telah dilakukan secara maksimal. Jika

petugas piket posbakum adalah mahasiswa maka akan membutuhkan

waktu kembali. Mahasiswa tidak dapat memberikan konsultasi secara

langsung yang menyangkut materi permasalahan, dimana harus terlebih

dahulu menunggu advokat atau menemui advokat agar tidak terdapat

kesalahan dalam memberikan jalan keluar terhadap permasalahan yang

dihadapi. Disini mahasiswa hanya bertugas sebagai penjaga meja

posbakum pengadilan.

Untuk fungsi pengawasan, maka setiap dilakukannya piket

pelayanan hukum dibuat daftar hadir yang akan direkap setiap bulannya.

Selain untuk fungsi pengawasan, hal ini juga untuk merekap jumlah jasa

pelayanan yang harus dibayarkan kepada petugas posbakum pengadilan.

Lebih lanjut mengenai pengawasan ini didalam ketentuan pasal

24 Surat Edaran Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama Nomor

0508.a/DjA/HK/00/III/2014 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan

Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun2014

tentang Pedoman Layanan Hukum Bagi Masyarakat Miskin di Pengadilan

disebutkan:

Page 118: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

195

(1) PA/MS dan Lembaga Penyedia Petugas Jasa Hukum berkewajiban melakukan evaluasi berkala sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali terhadap pelaksanaan perjanjian kerjasama ini;

(2) PA/MS dan Lembaga Penyedia Petugas Jasa hukum melaksanakan pertemuan koordinasi sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam setahun untuk membahas permasalahan dan perkembangan yang timbul dalam kaitannya dengan kerjasama yang terjalin.

(3) Dalam melaksanakan pelayanan pos bantaun hukum secara optimal dan terpadu, PA/MS dan Lembaga Penyedia Petugas Jasa Hukum dapat berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan di tingkat Provinsi atau Kabupaten/Kota.

Selain itu, petugas posbakum berkewajiban untuk mengisi

register khusus yang disediakan oleh Pengadilan Agama Bengkulu

Kelas IA sehubungan dengan penyelenggaraan Posbakum dan

dilaporkan kepada Ketua. Sebagai fungsi pengawasan dari Pengadilan dan

juga yang menjadi kewajiban dari petugas posbakum yaitu membuat

laporan setiap bulannya untuk dilaporkan kepada Ketua Pengadilan

sebagai bentuk pertanggung jawaban dalam melaksanakan pelayanan

hukum.

Berdasarkan keterangan dari Wakil Panitera Pengadilan Agama

Kelas I A bahwa petugas posbakum diwajibkan untuk membuat laporan,

apabila tidak melaksanakan kewajibannya tersebut maka pihak

Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA menggangap petugas tidak

melakukan pelayanan hukum sehingga tidak dilakukan pembayaran

terhadap lembaga tersebut.109 Hal inilah yang juga menjadi pertimbangan

dari Pengadilan Agama Bengkulu, apakah Lembaga Bantuan Hukum

109 Wawancara Pribadi dengan Petugas Posbakum Pada Pengadilan Agama Bengkulu, Bengkulu, 23 Mei 2017.

Page 119: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

196

tersebut layak untuk bekerjasama kembali dengan Pengadilan Agama

Kelas I A Bengkulu.110

Untuk tahun 2016 terdapat Lembaga Bantuan Hukum yang

bekerjasama dengan Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA yang tidak

membuat laporan pelayanan posbakum. Padahal itu menjadi kewajibannya

setiap bulan. Terhadap hal tersebut, pihak Pengadilan Agama menganggap

Lembaga tersebut tidak melaksanakan kewajibannya sehingga

mendapatkan sanksi yaitu tidak mendapatkan haknya yaitu uang jasa.111

Hal ini berdampak pada penyerapan anggaran posbakum pada

Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A. Dimana untuk tahun 2016

terdapat sisa anggaran besar Rp. 4.750.000,00 (empat juta tujuh ratus ribu

rupiah) atau penyerpan sebesar 93, 75 %.

Untuk tahun 2016 dan tahun 2017 tidak adanya pengaduan dari

penerima layanan posbakum Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A. Hal

ini terbukti tidak adanya pengaduan yang masuk ke kotak pengaduan.

Disini jelas bahwa petugas posbakum pengadilan selain mendapatkan

pengawasan secara langsung dari pihak Pengadilan Agama Kelas I A

Bengkulu, juga mendapatkan pengawasan dari penerima layanan

posbakum yang tidak puas terhadap pelayanan yang dilakukan.

110 Wawancara Pribadi dengan Wakil Panitera Pada Pengadilan Agama Bengkulu, Bengkulu, 23 Mei 2017.

111Wawancara Pribadi dengan Wakil Panitera Pada Pengadilan Agama Bengkulu, Bengkulu, 23 Mei 2017.

Page 120: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

197

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Peran Posbakum berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik

Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 sangat membantu masyarakat yang tidak

mampu dengan melakukan pemberian informasi, konsultasi dan advis

hukum dan bantuan pembuatan dokumen hukum yang dibutuhkan serta

penyediaan informasi daftar Organisasi Bantuan Hukum sebagaimana

dimaksud dalam Undang-undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan

Hukum atau Organisasi Bantuan Hukum atau Advokat lainnya yang dapat

memberikan bantuan hukum cuma-cuma sebagaimana ketentuan Pasal 25.

Peran tersebut belum efektif karena tidak adanya pendampingan secara

langsung terhadap pencari keadilan dalam beracara di Pengadilan Agama

2. Penerapan pelaksanaan posbakum pada Pengadilan Agama Bengkulu

Kelas I A dalam melayani masyarakat tidak mampu secara keseluruhan

telah dilakukan dengan baik sesuai Peraturan Mahkamah Agung Republik

Indonesia Nomor 1 Tahun 2014, akan tetapi masyarakat masih merasa

kesulitan dengan tidak adanya pendampingan langsung oleh petugas

posbakum, dikhawatirkan pihak yang menerima layanan hukum berasal

dari golongan yang mampu membayar jasa advokat dikarenakan tidak ada

aturan yang mengatur mengenai batasan atau kriteria orang yang tidak

mampu membayar advokat. Permasalahan lain yaitu petugas posbakum

tidak dapat melayani dua pihak yang bersengketa dalam satu berkas

99

Page 121: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

198

perkara, padahal keduanya sangat membutuhkan pelayanan dari

posbakum.

B. Saran

1. Hendaknya pemberian bantuan hukum untuk mendampingi pihak

secara cuma-cuma dapat dilakukan langsung oleh Petugas Pos bantuan

hukum pengadilan tanpa harus mencari lagi lembaga yang dapat

membantu untuk mendampingi dalam beracara.

2. Untuk penerima layanan bantuan hukum hendaknya diberikan kriteria

mengenai pihak yang dianggap tidak mampu membayar jasa advokat,

baik dilihat dari penghasilan yang diterimanya dalam satu bulan atau

kriteria lainnya.

3. Diharapkan juga dalam aturan dicantumkan bahwa untuk pihak dalam

satu perkara juga dapat menerima pelayanan, jangan sama sekali salah

satu pihak tidak mendapatkan pelayanan posbakum jika sama-sama

membutuhkan pelayanan. Hendaknya bisa diberikan pelayanan sebatas

informasi dan konsultasi sehubungan proses dan tatacara dalam

persidangan, yang tidak diperbolehkan dalam hal pembuatan dokumen

perkara serta advis tentang materi perkara yang dijalani.

4. Diharapkan agar Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA dapat

memberikan sarana dan prasarana lainnya selain ruangan khusus untuk

posbakum, terutama untuk alat tulis kantor dan jika dimungkinkan

komputer karena hal tersebut sangat menunjang kinerja posbakum

dalam melayani masyarakat.

Page 122: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

199

DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU-BUKU:

Abdullah Tri Wahyudi, Peradilan Agama di Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004)

Adnan Buyung Nasution, Bantuan Hukum di Indonesia, ( Jakarta: LP3ES, 1988).

Adnan Qahar, Anshoruddin, Hukum Acara Peradilan Islam, Terjemah kitab Al-Thuruq AlKhukmiyyah Fi Al-Siyasah Al-Syariyyah, oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah.

Agustinus Edi Kristianto (ed.), 2009, Panduan Bantuan Hukum di Indoensia , (Jakarta, YLBHI: 2009).

Ahmad Mujahidin, “Perspektif HAM dalam Penerapannya di LingkunganPeradilan Agama,” Jurnal Mimbar Hukum dan Peradilan, (Jakarta: PPHIMM, 2011).

Bagong Suyatno, Perangkap Kemiskinan Problem & Strategi Pengentasannya, (Surabaya: Airlangga University Press, 1995).

Bambang Sunggono. Aries Harianto, Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia, (Bandung: Mandar Maju, 2009).

Cik Hasan Bisri, Peradilan Agama di Indonesia (Cet.IV; Jakarta: Rajawali Pers, 2003).

Departemen Agama RI, Al Quran dan Terjemahan (Jakarta: J:Art, 2005).

Frans Hendra Winarta, Bantuan Hukum Suatu Hak Asasi Manusia Bukan Belas Kasihan, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2000).

Frans Hendra Winarta, Hak Konstitusional Fakir Miskin untuk Memperoleh Bantuan Hukum, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009).

Frans Hendra Winata (B), Probono Publico, (Jakarta: Gramedia Pustaka Indonesia, 2009).

Hilman Hadikusuma, Bantuan Hukum Indonesia, (Bandung: Alumni, 1992).

101

Page 123: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

200

Gemala Dewi, Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia (Jakarta, Kencana, 2006).

Jimly Asshiddiqqie, Konsolidasi Naskah UUD 1945 Setelah Perubahan Ke Empat. (Jakarta: PSHTN FHUI, 2002).

Lasdin Wlas, Cakrawala Advokat Indonesia, (Yogyakarta: Liberty, 1989).

Marsono, Susunan Suatu Naskah UUD 1945 Dengan Perubahan-Perubahannya 1999-2002. (Jakarta: CV. Eka Jaya, 2003).

M. Fauzan, Pokok-Pokok Hukum Acara Perdata Peradilan Agama dan Mahkamah Syari`ah di Indonesia, Cetakan. I (Jakarta: Kencana, 2005).

M. Idris Ramulyo, Hukum Perkawinan, Hukum Kewarisan, Hukum Acara Peradilan Agama dan Zakat Menurut Hukum Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2006).

Moh. Nasir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005).

Mukti Arto, Praktek Perkara Perdata Pada Peradilan Agama, Edisi Revisi, Cet. VII, ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007).

M. Yahya Harahap, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP, Penyidik dan Penuntut, cet. Ke-5, (Jakarta: Sinar Grafik, 2003).

Riduan Syaharani, Beberapa Hal Tentang Hukum Acara Pidana, (Bandung:Alumni, 1983).

Roihan A. Rosyadi, Hukum Acara Peradilan Agama, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003).

Rony Hanitijo Soemitro, Metode Penelitian hukum, (Bandung: ALFABETA, 2012).

Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, (Jakarta:Cetakan Kelima, Ghalia Indonesia, 1994).

Soerjono Soekanto, Bantuan Hukum Suatu Tujuan Sosio Yuridis, (Jakarta:Ghalia Indonesia, 1983).

Sulaikin lubis, Wismar ‘ain Marzuki, Gemala Dewi. Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia, (Jakarta : Kencana, 2008).

Page 124: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

201

Supriyadi, Etika dan Tanggung Jawab Profesi Hukum di Indonesia, (Jakarta:Sinar Grafika, 2008).

YLBHI, Panduan Bantuan Hukum di Indonesia, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2009).

B. PERUNDANG-UNDANGAN :

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebelum dan Pasca Amandemen.

Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Undang-undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang Kekuasaan Kehakiman.

Undang-undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua dari Undang-undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung.

Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.

Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat. Undang-

undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum.

Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 10 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemberian Bantuan.

Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum bagi Masyarakat Tidak Mampu di Pengadilan.

Surat Edaran Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama Nomor 0508.a/DjA/HK/00/III/2014 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun2014 tentang Pedoman Layanan Hukum Bagi Masyarakat Miskin di Pengadilan.

C. MAKALAH, JURNAL ILMIAH DAN INTERNET:

Farizi,” Peran Bantuan Hukum Pasca Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 10 Tahun 2010 (Analisa Efektifitas Bantuan Hukum di Pengadilan

Agama Jakarta Timur),” (Skripsi pada Program Studi Hukum Keluarga, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam NegeriSyarifHidayatullahJakarta,Jakarta,2014).http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/ 123456789/24935/1/, diakses tanggal 2 Maret 2017.

Page 125: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

202

Mahkamah Agung Republik Indonesia, Laporan Tahunan Tahun 2013.

Ulfah, “Efektifitas Pos Bantuan Hukum dalam Memberikan Pelayanan Terhadap Masyarakat Golongan Tidak Mampu di Pengadilan Agama Kelas I A Medan,” (Tesis pada jurusan Ahwal Al-Syakhsiyah, Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, 2016). ), http://repository.uinsu.ac.id/589/, diakses tanggal 2 Maret 2017.

Ulfatus Sa’adah, “Efektifitas Bantuan Hukum dalam Proses Peradilan di Pengadilan Agama Yogyakarta Tahun 1997-1998,” (Skripsi pada Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2001). http://digilib.uin-suka.ac.id/4659/ , diakses 2 Maret 2017.

Usep Saepullah. “Peranan Posbakum di Pengadilan Agama”. Fakultas Syariah dan hukum Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Jati Bandung.

Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A, Laporan Tahunan Tahun 2016.

Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A, Perjanjian Kerjasama Posbakum Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A Tahun 2016 dan Tahun 2017.

Pengadilan Agama Rangkasbitung, “Legalitas dan Mekanisme Pos Bantuan Hukum (POSBAKUM) di Lingkungan Peradilan Agama”, Makalah disampaikan dalam Acara Diskusi Hukum Pengadilan Tinggi Agama Banten tanggal 20 Desember 2013.

Prihantono, “Kinerja Pelayanan Pos Bantuan Hukum di Pengadilan Kelas I A Pontianak.” Jurnal Khatulistiwa of-Journal Islamic studies volume 3 Nomor 1 (Maret 2013).

Berita, “Pos Bantuan Hukum ala Pengadilan Agama”,http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4c936c47d7e41 , diakses tanggal 5Februari 2017.

https://mufidahnurul9.blogspot.co.id/2015/04/ makalah- hadist- tentang-kepedulian -sosial. html, diakses tanggal 2 Maret 2017.

http://www.pembaruanperadilan.net/v2/2014/01/menyongsong-era-baru-layanan-hukum- pengadilan-bagi-masyarakat-tidak-mampu/ , diakses tanggal 5 Mei 2017.

http://restuandrian.blogspot.co.id/2012/05/pengertian-peradilan-pengadilan-dan. html , diakses 6 Mei 2017.

http://pa-bengkulukota.go.id/ , diakses 1 Juni 2017.

Page 126: repository.iainbengkulu.ac.idrepository.iainbengkulu.ac.id/31/1/ARI PRABOWO.doc · Web viewKey word : Posbakum, Religion Court iv Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan

203

Wikipedia. “Kota Bengkulu”. https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bengkulu., diakses tanggal 2 Juni 2017.

https://jati08.wordpress.com/profil-kota-bengkulu , diakses tanggal 2 Juni 2017.

https://bengkulukota.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/31 , diakses tanggal 2 Juni2017.