Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit ... fileInterkoneksi Mahakam, Nunukan, Long...

28
i

Transcript of Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit ... fileInterkoneksi Mahakam, Nunukan, Long...

Page 1: Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit ... fileInterkoneksi Mahakam, Nunukan, Long Ikis, Bulungan, Tanjung Redeb, Bontang, Malinau, Kota ... Adapun daftar tunggu PLN

i

Page 2: Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit ... fileInterkoneksi Mahakam, Nunukan, Long Ikis, Bulungan, Tanjung Redeb, Bontang, Malinau, Kota ... Adapun daftar tunggu PLN

Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis Gas Metana Batubara

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas tersusunnya Ringkasan Eksekutif Pra

Studi Kelayakan Pengembangan Investasi Pembangkit Listrik Berbasis Gas Metana Batubara

di Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013. Ringkasan Eksekutif Pra Studi Kelayakan ini

merupakan bentuk tanggung jawab konsultan berkaitan dengan laporan kemajuan kegiatan

sesuai dengan kerangka kerja yang telah ditetapkan.

Ringkasan Eksekutif ini dibuat untuk memenuhi kewajiban pelaporan kegiatan sesuai dengan

kerangka kerja yang telah ditetapkan. Ringkasan Eksekutif ini merupakan laporan yang

memaparkan Rencana Kerja konsultan dalam melakukan penyusunan Pra Studi kelayakan

Pengembangan Investasi Pembangkit Listrik Berbasis Gas Metana Batubara di Provinsi

Kalimantan Timur Tahun 2013.

Ringkasan Eksekutif ini disusun dengan melibatkan berbagai pihak dan instansi terkait

sehingga diharapkan dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan selanjutnya. Ucapan

terima kasih juga kami sampaikan kepada pihak-pihak yang terlibat langsung maupun tidak

langsung dalam penyusunan laporan ini.

Samarinda, September 2013

Tim Penyusun

Page 3: Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit ... fileInterkoneksi Mahakam, Nunukan, Long Ikis, Bulungan, Tanjung Redeb, Bontang, Malinau, Kota ... Adapun daftar tunggu PLN

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Proyeksi Daya Listrik yang Dihasilkan dari Total Gas Metana Tersimpan Di Kutai

Basin ..............................................................................................................................................................13

Gambar 3.2 Banyaknya Tenaga Listrik yang Diproduksi dan Terjual Tahun 2011(MWh) ..........17

Gambar 3.3 Diagram Alir Pengolahan Air Produksi CBM .............................................................................22

Page 4: Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit ... fileInterkoneksi Mahakam, Nunukan, Long Ikis, Bulungan, Tanjung Redeb, Bontang, Malinau, Kota ... Adapun daftar tunggu PLN

Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis Gas Metana Batubara

4

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Potensi Gas Metana Batubara di Provinsi Kalimantan Timur ............................................. 8

Tabel 3.2 Potensi Batubara untuk Tambang Dalam di Kalimantan Timur ...................................... 10

Tabel 3.3 Potensi Gas Metana di Provinsi Kalimantan Timur ................................................................ 11

Tabel 3.4 Potensi CBM Di Kalimantan Timur menurut Parameter penilaian potensi CBM ... 11

Tabel 3.5 Konversi Jumlah Potensi CBM Terhadap Jumlah Rumah Tangga yang Dapat

Dilayani ........................................................................................................................................................ 13

Tabel 3.6 Hasil Asumsi Keekonomian Pembangkit Listrik ...................................................................... 14

Tabel 3.7 Estimasi Biaya Investasi Pengusahaan Gas Metana Batubara .......................................... 15

Tabel 3.8 Estimasi Biaya Investasi ISBL untuk Pembangkit Microturbine...................................... 15

Tabel 3.9 Estimasi Biaya Investasi OSBL untuk Pembangkit Microturbine .................................... 16

Tabel 3.10 Kondisi Kelistrikan Kalimantan Timur ......................................................................................... 16

Tabel 3.11 Banyaknya Tenaga Listrik Terjual Menurut Jenis Pelanggan Tahun 2011 (MWh) 17

Tabel 3.12 Proyeksi Kebutuhan Listrik Di Kalimantan Timur ................................................................. 18

Tabel 3.13 Hasil Asumsi Keekonomian Pengusahaan GMB ....................................................................... 20

Tabel 3.14 Hasil Asumsi Keekonomian Pembangkit Listrik ...................................................................... 21

Page 5: Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit ... fileInterkoneksi Mahakam, Nunukan, Long Ikis, Bulungan, Tanjung Redeb, Bontang, Malinau, Kota ... Adapun daftar tunggu PLN

Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis Gas Metana Batubara

5

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tenaga listrik merupakan kebutuhan yang mendasar untuk berbagai aktivitas masyarakat, oleh

karena itu tenaga listrik sangat penting dan strategis bagi peningkatan kesejahteraan dan

kemakmuran rakyat pada umumnya serta untuk mendorong peningkatan dan penguatan

kegiatan ekonomi domestik pada khususnya. Oleh sebab itu usaha penyediaan tenaga listrik,

pemanfaatan dan pengelolaannya perlu ditingkatkan, agar tersedia tenaga listrik dalam jumlah

yang cukup dan merata dengan mutu pelayanan yang baik.

Data dari dokumen Human Development Index (HDI) tahun 2012 menyebutkan bahwa konsumsi

tenaga listrik di Indonesia masih 463 kWh/kapita. Angka ini masih di bawah negara tetangga

kita Malaysia (3.234 kWh/kapita), Thailand (1.860 kWh/kapita), Filipina (610 kWh/kapita),

dan Singapura (7.961 kWh/kapita).

Kebutuhan tenaga listrik di Provinsi Kalimantan Timur dipasok oleh satu sistem interkoneksi

melalui jaringan transmisi 150 kV yaitu Sistem Mahakam dan beberapa sistem terisolasi, yaitu

Sistem Nunukan, Sangata, Petung, Long Ikis, Bulungan, Tanjung Redeb, Bontang, Tanah Grogot,

Malinau, Kota Bangun, Melak, Kerang, Muara Komam, Sebatik, Tanjung Selor, Batu Sopang, dan

Tanjung Aru.

Dari 18 sistem yang memasok tenaga listrik di Provinsi Kalimantan Timur, 14 sistem (Sistem

Interkoneksi Mahakam, Nunukan, Long Ikis, Bulungan, Tanjung Redeb, Bontang, Malinau, Kota

Bangun, Melak, Kerang, Muara Komam, Sebatik, Batu Sopang, dan Tanjung Aru) berada dalam

kondisi “Surplus”, dan 4 sistem lainnya (Sistem Sangata, Petung, Tanah Grogot, dan Tanjung

Selor) berada pada kondisi “Defisit”.

Saat ini rasio elektrifikasi Provinsi Kalimantan Timur baru mencapai 68,56% dan rasio desa

berlistrik sebesar 92,46%. Adapun daftar tunggu PLN telah mencapai 101.169 permintaan atau

sebesar 300,8 MVA.

Salah satu sumber daya gas bumi yang dapat memenuhi kebutuhan energi adalah coal bed

methane (CBM) atau gas metana batubara. Gas hidrokarbon yang teradsorpsi di batubara ini

sudah banyak diproduksi di dunia sebagai salah satu alternatip sumber energi. Di Indonesia

mulai diupayakan untuk diproduksi, sampai saat ini pemerintah telah menandatangani

beberapa kontrak gas metana batubara. Gas metana batubara merupakan energi yang ramah

lingkungan sehingga dapat menjawab tantangan isu global warming.

Indonesia memiliki potensi sumberdaya gas metana batubara (GMB) sekitar 300 – 453 TCF

(Triliun Cubic Feet). Cadangan GMB sebesar itu terfokus pada dua pulau yaitu Kalimantan 209

Page 6: Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit ... fileInterkoneksi Mahakam, Nunukan, Long Ikis, Bulungan, Tanjung Redeb, Bontang, Malinau, Kota ... Adapun daftar tunggu PLN

Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis Gas Metana Batubara

6

TCF dan Sumatera 239 TCF, sisanya sebagian kecil cadangan GMB berada di Jawa 3 TCF. Dengan

cadangan sebesar itu menempatkan Indonesia sebagai negara penghasil GMB nomor 3 setelah

China dan India. Potensi gas metana batubara di Kalimantan Timur yaitu pada cekungan

Tarakan Utara sekitar 17,50 TCF, cekungan Berau tersedia 8,40 TCF, cekungan Kutai sekitar

80,40 TCF dan cekungan Pasir 3,0 TCF.

Dalam rangka untuk pencapaian visi penyediaan tenaga listrik yang andal, aman dan akrab

lingkungan untuk mendukung pertumbuhan perekonomian nasional dan meningkatkan

kesejahteraan rakyat perlu adanya pra studi kelayakan pengembangan investasi pembangkit

listrik berbasis gas metana batubara dalam upaya mendukung percepatan pembangunan

kelistrikan di Provinsi Kalimantan Timur.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan dalam studi ini, yaitu

bagaimanakah kelayakan pengembangan investasi pembangkit listrik berbasis gas metana

batubara di Provinsi Kalimantan Timur ?

1.3 Tujuan dan Sasaran

1.3.1 Tujuan

Tujuan dari studi ini adalah menganalisis kelayakan pembangunan pembangkit listrik berbasis

gas metana batubara di Provinsi Kalimantan Timur dalam usaha pemenuhan kebutuhan tenaga

listrik di Kalimantan Timur khususnya dan di Indonesia umumnya melalui program

pembangunan listrik berbasis gas metana batubara.

1.3.2 Sasaran

1. Identifikasi potensi ketersediaan gas metana batubara yang memungkinkan untuk

digunakan sebagai pembangkit listrik di Provinsi Kalimantan Timur

2. Identifikasi prospek pemanfaatan gas metana batubara sebagai sumberdaya pembangkit

listrik.

3. Analisis lokasi pembangkit listrik listrik berbasis gas metana batubara di Provinsi

Kalimantan Timur.

4. Analisis peran pembangkit listrik listrik berbasis gas metana batubara di Provinsi

Kalimantan Timur.

5. Analisis perkiraan kebutuhan investasi pembangunan pembangkit listrik berbasis gas

metana batubara di Provinsi Kalimantan Timur.

6. Analisis peluang pasar penggunaan listrik di Provinsi Kalimantan Timur

7. Analisis kelayakan pembangunan pembangkit listrik berbasis gas metana batubara di

Provinsi Kalimantan Timur.

Page 7: Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit ... fileInterkoneksi Mahakam, Nunukan, Long Ikis, Bulungan, Tanjung Redeb, Bontang, Malinau, Kota ... Adapun daftar tunggu PLN

Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis Gas Metana Batubara

7

BAB 2. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

RPJMD Kalimantan Timur Tahun 2009-2013

Berdasarkan RPJMD terdapat beberapa isu strategis terkait kebijakan tentang pemenuhan

kebutuhan listrik masyarakat dan pemanfaatan sumberdaya mineral batubara untuk berbagai

hal terutama sebagai bahan baku utama pembangkit listrik berbasis gas metana.

2.1.1. Visi, Misi dan Tujuan

Dengan mempertimbangkan potensi dan kondisi Kalimantan Timur saat ini dan untuk

memenuhi aspirasi yang berkembang di masyarakat mengenai tantangan lima tahun ke depan

serta memperhatikan amanat konstitusional, serta untuk mewujudkan motto, “Kaltim Bangkit

2013”, maka visi untuk pembangunan Kalimantan Timur adalah sebagai berikut.

“Mewujudkan Kalimantan Timur sebagai Pusat Agroindustri dan Energi Terkemuka

Menuju Masyarakat Adil dan Sejahtera”.

Berdasarkan makna yang terkandung dalam visi terkait dengan pemenuhan kebutuhan listrik

yaitu poin kedua visi RPJMD Kalimantan Timur Tahun 2009-2013 yaitu sebagai Pusat Energi

Terkemuka. Pusat Energi Terkemuka adalah menjadikan Kalimantan Timur sebagai pusat

energi terkemuka di Indonesia yang ditandai dengan tersedianya kebutuhan energi dengan

memanfaatkan secara optimal pada sumber energi yang tidak terbaharukan seperti gas alam,

batubara; terbangunnya sumber energi alternatif dengan memanfaatkan sumber energi

terbaharukan tenaga surya, tenaga angin dan bioenergi serta tumbuhanya kesadaran

masyarakat untuk melakukan penghematan energi.

Berdasarkan makna yang terkandung dalam visi terkait dengan sumber energi batubara yaitu

poin kedua visi RPJMD Kalimantan Timur Tahun 2009-2013 yaitu sebagai Pusat Energi

Terkemuka. Pusat Energi Terkemuka adalah menjadikan Kalimantan Timur sebagai pusat

energi terkemuka di Indonesia yang ditandai dengan tersedianya kebutuhan energi dengan

memanfaatkan secara optimal pada sumber energi yang tidak terbaharukan seperti gas alam,

batubara; terbangunnya sumber energi alternatif dengan memanfaatkan sumber energi

terbaharukan tenaga surya, tenaga angin dan bioenergi serta tumbuhanya kesadaran

masyarakat untuk melakukan penghematan energi.

Sedangkan misi RPJMD Katim yang menjabarkan hal tersebut adalah Mewujudkan

pemenuhan infrastruktur dasar untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat

yang layak dan sejahtera adalah memenuhi kebutuhan pelayanan air minum/air bersih;

pemenuhan kebutuhan listrik 600 MW dengan membangun PLTU, PLTG, PLTMG, PLTD, PLTH;

penyediaan perumahan sederhana dan sehat bagi masyarakat berpenghasilan rendah sebanyak

Page 8: Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit ... fileInterkoneksi Mahakam, Nunukan, Long Ikis, Bulungan, Tanjung Redeb, Bontang, Malinau, Kota ... Adapun daftar tunggu PLN

Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis Gas Metana Batubara

8

5.000 unit; penuntasan dan pembangunan jalan, jembatan, bandara, pelabuhan dan dermaga

penyebarangan.

Perwujudan misi tertuang dalam penjabaran tujuan RPJMD dimana kebutuhan listrik perlu

ditingkatkan mewujudkan Ekonomi Daerah yang Berdaya Saing dan Pro Rakyat dengan

meningkatkan kualitas infrastruktur dasar untuk membuka akses bagi kegiatan perekonomian.

Hal ini tertuang dalam sasaran berupa peningkatan pemenuhan kebutuhan listrik sebesar

250MW.

RTRW Kalimantan Timur

2.2.1. Tujuan, Kebijakan dan Strategi Umum

Tujuan dan kebijakan RTRW timur terkait pemanfaatan batubara dan pemenuhan kebutuhan

listrik tertuang dalam strategi pengembangan infrastruktur kawasan untuk mendukung

kawasan eksplorasi, kawasan industri sektor migas baik infrastruktur transportasi, energi dan

kelistrikan. Dukungan infrastruktur kelistrikan untuk meningkatkan keterkaitan antara wilayah

di Kalimantan Timur agar terjadi hubungan sinergi dan saling mendukung antar wilayah.

2.2.2. Sistem Prasaran Kelistrikan dalam Kebijakan Struktur Ruang

Pengembangan sistem jaringan energi di Provinsi Kalimantan Timur dimaksudkan untuk

penunjang penyediaan energi listrik dan pemenuhan energi lainnya, antara lain kegiatan

permukiman, produksi, jasa, dan kegiatan sosial ekonomi lainnya. Pengembangan ini meliputi

jenis sumber daya energi dan kelistrikan.

Strategi pengembangan sistem jaringan prasarana energi dan tenaga listrik meliputi upaya

untuk:

1. Mengamankan pasokan energi kepada pusat-pusat pemukiman perkotaan dan perdesaan

serta kawasan-kawasan strategi nasional lain meliptui industri, pariwisata dan pelabuhan.

2. Mengembangkan jaringan tenaga listrik interkoneksi lintas wilayah termasuk dengan

negara tetangga.

3. Mengatasi ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan atas tenaga listrik di

Kalimantan – baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

4. Mendorong pemanfaat sumber energi terbarukan seperti biomass dan mikrohidro sebagai

alternatif energi konvensional.

Sistem kelistrikan Provinsi Kalimantan Timur terdiri atas satu sistem interkoneksi dan

beberapa sistem terisolasi. Sistem interkoneksi yang terhubung pada jaringan transmisi 150 kV

disebut Sistem Mahakam. Beban puncak di Provinsi Kalimantan Timur sampai dengan bulan

Desember 2007 mencapai 209,45 MW. Sampai dengan tahun 2007, penjualan tenaga listrik

untuk Provinsi Kalimantan Timur adalah sebesar 1.405,9 GWh dengan komposisi penjualan per

Page 9: Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit ... fileInterkoneksi Mahakam, Nunukan, Long Ikis, Bulungan, Tanjung Redeb, Bontang, Malinau, Kota ... Adapun daftar tunggu PLN

Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis Gas Metana Batubara

9

sektor pelanggan untuk sosial adalah 41,7 GWh (2,97%), rumah tangga adalah 808,2 GWh

(57,49%), bisnis 322,7 GWh (22,95%), industri 138,5 GWh (9,85%), dan publik 94,8 GWh

(6,74%). Rasio elektrifikasi di Provinsi Kalimantan Timur untuk tahun 2007 mencapai 68,37%

dan rasio desa berlistrik mencapai 91,7%.

2.2.3. Kawasan Budidaya Peruntukan Pertambangan, Mineral, Minyak, dan Gas Bumi

Di Provinsi Kalimantan Timur yang kaya akan migas dan bahan mineral terdapat beberapa WKP

dan KP migas, batubara, dan emas yang berlokasi pada beberapa kabupaten dan kota. Oleh

karena masa eksploitasi bahan mineral umumnya berjangka panjang, maka hingga akhir tahun

rencana kawasan pertambangan migas dan mineral lainnya diarahkan pada kawasan yang telah

diterbitkan kuasa pertambangannya dan kawasan yang memiliki potensi bahan mineral yang

signifikan.

Kawasan pertambangan migas di darat (onshore) berlokasi di Mahakam Blok sampai Delta

Mahakam dan kawasan lepas pantai (offshore); Kabupaten Kutai Timur; Tarakan; lepas pantai

Bunyu dan Blok Ambalat.

Kawasan pertambangan batubara berlokasi di Kabupaten Paser, Kutai Barat, Kutai Kartanegara,

Kutai Timur, Berau, Bulungan, Nunukan, dan Malinau. Sedang pertambangan emas berlokasi di

Kabupaten Paser, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Bulungan, dan Malinau.

Berkaitan dengan kawasan pertambangan migas dan mineral lainnya yang pada saatnya akan

mengakhiri kegiatannya (mine closure), maka pemanfaatan lahan dan prasarana bekas tambang

perlu diakomodasikan dalam perencanaan tata ruang wilayah kabupaten dan kota masing-

masing. Untuk kegiatan tambang yang umumnya berskala besar, lahan dan prasarana tambang

yang dimiliki juga berskala besar; seperti pembangkit listrik, prasarana pengolahan air bersih,

dan jaringan jalan; sehingga pada masa pengakhiran tambang dapat dimanfaatkan untuk

kepentingan umum.

Kawasan peruntukan pertambangan mineral dan batubara terdapat di wilayah Kabupaten

Malinau, Nunukan, Tana Tidung, Bulungan, Berau, Kutai Timur, Kutai Kertanegara, Kutai Barat,

Penajam Paser Utara, dan Paser, serta Kota Tarakan, Bontang, Balikpapan dan Samarinda.

RTRW Kabupaten Berau

2.3.1. Rencana Sistem Jaringan Prasarana Energi

Rencana sistem jaringan prasarana energi meliputi energi listrik dan energi lainnya. Dalam

rangka pemerataan pembangunan, maka penerangan ke wilayah terisolasi atau wilayah yang

belum terjangkau kebutuhan akan listrik harus dilakukan melalui pengembangan jaringan baru.

Page 10: Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit ... fileInterkoneksi Mahakam, Nunukan, Long Ikis, Bulungan, Tanjung Redeb, Bontang, Malinau, Kota ... Adapun daftar tunggu PLN

Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis Gas Metana Batubara

10

Diharapkan jaringan prasarana energi listrik akan mampu memenuhi kebutuhan akan energi

listrik di wilayah Kabupaten Berau . Untuk mengoptimalkan pelayanan energi listrik pada masa

depan, diperlukan adanya peningkatan pelayanan utamanya pada daerah-daerah yang menjadi

pusat pertumbuhan wilayah dan wilayah yang menjadi target pengembangan. Pengembangan

pelayanan energi listrik yang dilakukan antara lain :

1. Peningkatan daya energi listrik pada daerah-daerah pusat pertumbuhan dan daerah

pengembangan berupa pembangunan dan penambahan gardu-gardu listrik.

2. Penambahan dan perbaikan sistem jaringan listrik pada daerah-daerah yang belum

terlayani, utamanya bagi kawasan-kawasan permukiman yang belum memperoleh

pelayanan energi listrik yang bersumber dari PLN.

3. Meningkatkan dan mengoptimalkan pelayanan listrik sehingga terjadi pemerataan

pelayanan diseluruh wilayah Kabupaten Berau , sehingga dapat diasumsikan bahwa

setiap KK akan memperoleh layanan jaringan listrik, sehingga tidak ada masyarakat

yang belum terlayani.

Dasar Hukum Pengusahaan Tambang

Undang-undang No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi sebagaimana telah

berubah dengan Putusan Mahkamah Konstitusi No. 002/PUU-I/2003 tanggal 21

Desember 2004 (Pasal 1 ayat 15, 17, 18, 19, 23, 25).

Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas

Bumi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2005

(Pasal 1 ayat 2, 6, 7, Pasal 103).

Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 1669 Tahun 1998 tentang

Pelaksanaan Pengembangan Coalbed Methane (CBM).

Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 035 Tahun 2008 tentang

Tatacara Penetapan dan Penawaran Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi.

Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 036 Tahun 2008 tentang

Pengusahaan Gas Metana Batubara.

Page 11: Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit ... fileInterkoneksi Mahakam, Nunukan, Long Ikis, Bulungan, Tanjung Redeb, Bontang, Malinau, Kota ... Adapun daftar tunggu PLN

Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis Gas Metana Batubara

11

2.4.1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 Tentang Minyak Dan Gas Bumi

Pasal 1

ayat 2 :

Gas Metana Batubara (Coalbed Methane) adalah gas bumi (hidrokarbon) dimana gas

metana merupakan komponen utamanya yang terjadi secara alamiah dalam proses

pembentukan batubara (coalification) dalam kondisi terperangkap dan terserap

(terabsorbsi) di dalam batubara dan/atau lapisan batubara.

ayat 6 :

Kontraktor adalah Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap yang diberikan wewenang

untuk melaksanakan Eksplorasi dan Eksploitasi pada suatu Wilayah Kerja berdasarkan

Kontrak Kerja Sama dengan Badan Pelaksana.

ayat 7 :

Data adalah semua fakta, petunjuk, indikasi, dan informasi baik dalam bentuk tulisan

(karakter), angka (digital), gambar (analog), media magnetik, dokumen, perconto

batuan, fluida, dan bentuk lain yang didapat dari hasil Survei Umum, Eksplorasi dan

Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi.

Pasal 103 :

Ketentuan mengenai pengusahaan Gas Metana Batubara termasuk bentuk dan ketentuan-

ketentuan Kontrak Kerja Samanya diatur lebih lanjut dengan Keputusan Menteri.

2.4.2. Peraturan Menteri Esdm Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pengusahaan Gas Metana

Batubara

Pasal 3

ayat 1

Pengusahaan Gas Metana Batubara tunduk dan berlaku ketentuan peraturan

perundang-undangan di bidang Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi.

Page 12: Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit ... fileInterkoneksi Mahakam, Nunukan, Long Ikis, Bulungan, Tanjung Redeb, Bontang, Malinau, Kota ... Adapun daftar tunggu PLN

Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis Gas Metana Batubara

12

BAB 3. ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

3.1. Identifikasi Potensi Batu Bara

Sektor pertambangan batubara di Kalimantan diidentifikasi sebagai salah satu kegiatan

ekonomi utama yang dapat menopang perekonomian Koridor Ekonomi Kalimantan di saat

produktivitas sektor migas menurun. Pada tahun 2010, jumlah batubara yang digunakan untuk

kebutuhan dalam negeri adalah sebesar 60 juta ton (18 persen dari total produksi). Sektor

kelistrikan merupakan pengguna batubara terbesar di dalam negeri. Berdasarkan data tahun

2011, disamping Sumatera, porsi cadangan batubara di Kalimantan juga merupakan salah satu

yang terbesar di Indonesia. Hampir 50 persen dari cadangan batubara nasional terdapat di

Kalimantan.

Dalam penelitian potensi gas metana batubara di Kalimantan Timur dilakukan analisis terhadap

31 lintasan seismik dan sembilan data sumuran. Dari hasil analisis seismik dan sumuran dapat

dipetakan adanya dua siklus pengendapan batubara di lokasi penelitian. Analisis batubara juga

dilakukan terhadap enam sample bawah permukaan untuk mengetahui tingkat kematangan dan

komposisi maceral. Dari hasil perhitungan Gas In Place didapatkan volume gas pada dua siklus

pengendapan batubara di lokasi penelitian sebesar 10.3 TCF di seluruh area penelitian. Pada

high prospect area 1 volume gas in place sebesar 5.5 TCF dan High prospect Area 2 volume gas

in place sebesar hampir 1 TCF.

Tabel 0.1 Potensi Gas Metana Batubara di Provinsi Kalimantan Timur

No Wilayah Jumlah 1. Cekungan Tarakan Utara (North Tarakan

Basin) 17,50 TCF

2. Berau Basin 8,4 TCF 3. Kutai Basin 80,40 TCF 4. Pasir dan Asem-Asem Basin 3,00 TCF TOTAL KALTIM 109,30 TCF

Kandungan CBM di Kutai Basin sudah mulai dimanfaatkan sebagai bahan pembangit tenaga

listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga. Adapun pengelola blok Kutai Basin

dipegang oleh Perusahaan minyak dan gas asing Vico Indonesia. Perusahaan asal Amerika

Serikat ini sedang melakukan proses eksplorasi pengangkatan kandungan CBM Blok Kutai

Basin. Kandungan CBM Kutai Basin mencapai 84 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Eksploitasi

kandungan CBM dilakukan di Balikpapan dan Kutai Kartanegara.

Page 13: Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit ... fileInterkoneksi Mahakam, Nunukan, Long Ikis, Bulungan, Tanjung Redeb, Bontang, Malinau, Kota ... Adapun daftar tunggu PLN

Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis Gas Metana Batubara

13

3.2. Identifikasi Prospek Pemanfaatan Gas Metana batu bara

CBM memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan sebagai energi primer kelistrikan nasional

mengingat PT PLN selalu mengalami kekurangan pasokan gas. Total kebutuhan gas PT PLN

setahunnya minimal 770 TBTU, namun hanya terealisasi sekitar 314 TBTU atau 40% saja.

Kendala utama dalam pemenuhan gas tersebut adalah sumur-sumur gas di Indonesia telah

memiliki pembeli tetap dari luar negeri (seperti Singapura dan Jepang) serta keterbatasan

kapasitas infrastruktur terminal LNG maupun pipa gas.

Potensi sumber daya CBM yang terkonsentrasi di wilayah Kalimantan Timur dan Selatan selaras

dengan rencana perbaikan bauran energi. Produksi listrik di wilayah Indonesia Timur tahun

2011 diperkirakan diperkirakan mengalami peningkatan pasokan listrik di wilayah operasi

Indonesia Timur yang sebagian besar portofolio pembangkitnya berbahan bakar minyak. Profil

pembangkit PT PLN di sistem kelistrikan Indonesia Timur sebagian besarnya adalah PLTD

dengan skala kapasitas 5- 50 MW. Komposisi pembangkit BBM di wilayah ini dapat mencapai

68,5%. Sehingga wajar jika BPP listrik per KWh di wilayah Indonesia Timur lebih tinggi dari

pada BPP per KWh nasional. Salah satu upaya untuk menurunkan BPP Indonesia Timur dapat

dilakukan melalui gasifikasi PLTD. Gasifikasi dilakukan dengan memodifikasi PLTD agar juga

dapat menggunakan gas. Potensi penghematan biaya per KWh yang dapat diperoleh PT PLN

dapat mencapai Rp1000/KWh dengan asumsi harga gas USD5/MMBTU dan harga

pengangkutan BBM dan gas adalah sama.

Berdasarkan studi kasus pembangkit listrik berbasis gas metana yang telah dilakukan oleh VICO

di cekungan Kutai Basin, penggunaan CBM dapat meminimalkan beban subsidi BBM. Dengan

pembangkit listrik solar, PLN harus mengeluarkan uang sebesar Rp 2.600 per kilowatt per jam

(kWh). Sedangkan bila menggunakan CBM, rata-rata hanya membutuhkan Rp 1.150 per kWh.

Dengan kapasistas pembangkit yang masih minim PLTMG dapat menghasilkan daya sebesar 2

MW yang dapat memenuhi energi listrik sekitar 2.000 – 2.500 kepala keluarga.

Coal Bed Methane yang pada dasarnya adalah gas methana sama seperti yang terdapat didalam

gas alam, sehingga selain dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik juga dapat dimanfaatkan

untuk bahan bakar pengganti bahan bakar minyak (BBM), maupun sebagai bahan baku

pembuatan berbagai macam produk kimia.

3.3. Analisis Lokasi Pembangkit Listrik Berbasis Gas Metana Batu Bara

3.3.1 Parameter Potensi CBM

Terdapat beberapa parameter penting yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan penilaian

potensi CBM (Sumaatmadja, 2006), diantaranya:

Page 14: Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit ... fileInterkoneksi Mahakam, Nunukan, Long Ikis, Bulungan, Tanjung Redeb, Bontang, Malinau, Kota ... Adapun daftar tunggu PLN

Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis Gas Metana Batubara

14

1. Rank atau tingkat kematangan batubara, yang ditunjukkan dengan nilai vitrinit

reflectance (Ro) batubara. Batubara dengan rank menengah Ro 0,55% - 2 % memiliki

kapasitas serapan gas metan yang baik

2. Kedalaman lapisan batubara, yang ideal untuk tersimpannya gas metan adalah antara

300 m sampai 1000 meter. Pada kedalaman kurang dari 300 meter, gas metan sangat

mudah terlepas ke udara sehingga tidak dapat diharapkan tersimpan pada batubara

dengan baik; sedangkan pada kedalaman lebih dari 1000 meter kapasitas serapan

batubara akan terganggu oleh temperatur yang tinggi.

3. Tekanan. Makin besar tekanan makin besar kapasitas serapan gas tetapi dengan

kecepatan yang makin berkurang sewaktu mendekati batas jenuhnya.

4. Temperatur. Makin tinggi temperatur makin kecil kapasitas serapannya atau

mempertinggi desorpsi gasnya.

5. Mineral matter. Makin tinggi kandungan mineral matternya, makin kecil kapasitas

serapan gasnya. Kandungan abu dan sulfur termasuk dalam mineral matter.

6. Moisture. Makin tinggi kandungan air dalam batubara maka makin kecil kapasitas

serapannya.

7. Komposisi maceral batubara. Liptinite (Type II dari organik matter) yang banyak

mengandung hidrogen akan paling banyak menghasilkan gas metana disusul dengan

vitrinite (Type III organik matter).

3.3.2 Potensi dan Persebaran Sumberdaya CMB Di Kalimantan Timur

Pusat Sumber Daya Geologi telah melakukan kajian mengenai potensi batubara bawah

permukaan mulai kedalaman 100 meter sampai dengan 500 meter pada beberapa daerah di sisi

timur Pulau Kalimantan, mulai dari Cekungan Tarakan di utara sampai dengan Cekungan Barito

& Asam-asam di selatan (Fatimah, 2004, 2005, 2006; Susilawati, 2005). Hasil dari kajian ini

disajikan pada Tabel 2.11. Pada tabel tersebut terlihat bahwa sumber daya batubara pada

kedalaman 300-500 meter adalah sebesar 2.883,359 juta ton, suatu angka yang cukup

memberikan harapan akan potensi CBM yang cukup besar.

Page 15: Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit ... fileInterkoneksi Mahakam, Nunukan, Long Ikis, Bulungan, Tanjung Redeb, Bontang, Malinau, Kota ... Adapun daftar tunggu PLN

Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis Gas Metana Batubara

15

Tabel 0.2 Potensi Batubara untuk Tambang Dalam di Kalimantan Timur

Surayana.Fatimah, Kelompok Program Penelitian Energi Fosil, Pusat Sumber Daya Geologi

Potensi gas metana batubara di Kalimantan Timur tersebar di 4 lokasi dengan komposisi CMB

terbesar di Kutai Basin yaitu sebesar 73,6 % dari total potensi CBM yang terdapat di Kalimantan

Timur.

Tabel 0.3 Potensi Gas Metana di Provinsi Kalimantan Timur

Tabel 0.4 Potensi CBM Di Kalimantan Timur menurut Parameter penilaian potensi CBM

No Basin Coal

Bearing Formation

Coal Thickness

(ft)

Coal Rank

Ro (%)

Depth (ft)

Gas Content

(ft3/ton)

Ash (%)

Moist (%)

CO2 (%)

Area (ml2)

Gas in place (tft3)

1 Kutai Balikpapan 70 0.5 3000 195 10 5 2 6100 80.04

2 North Tarakan

Tabul 48 0.45 2300 147 12 6 5 2634 17.5

3 Berau Lati 48 0.45 2200 144 10 7.5 2 780 8.4

4 Pasir Asam-asam

Warukin 50 0.45 2300 164 7.5 7.5 2 385 3.0

Sumber: ARII,2013 dalam Surayana.Fatimah, Kelompok Program Penelitian Energi Fosil, Pusat Sumber Daya Geologi

Berdasarkan tabel potensi CBM, maka dapat diidentifikasi bahwa potensi CBM terbaik terdapat

di Kutai Basin dengan simpanan gas paling tinggi diantara seluruh basin di Kalimantan Timur.

Page 16: Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit ... fileInterkoneksi Mahakam, Nunukan, Long Ikis, Bulungan, Tanjung Redeb, Bontang, Malinau, Kota ... Adapun daftar tunggu PLN

Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis Gas Metana Batubara

16

Selain itu Coal Rank Ro menunjukan bahwa Kutai Basin memiliki kualitas mendekati baik. Hal

ini terlihat dari nilai Coal rank ro yang mendekati 0,55%. Batubara dengan rank menengah Ro

0,55% - 2 % memiliki kapasitas serapan gas metan yang baik.

Di Indonesia, pengusahaan CBM di kuasakan pada beberapa perusahaan. Kalimantan Timur

salah satu satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi CBM yang tinggi turut menjadi

bagian dalam kawasan yang dikuasakan kepada swasta dalam pengelolaan CBM nya. Adapun

Perusahaan yang sudah berjalan saat ini yaitu VISCO di Kutai Bahsin. Total jumlah pengusaha

GMB yang beroperasi di Kalimantan Timur sebanyak 13 perusahaan yang tersebar di empat

Bahsin.

Saat ini baru terdapat 13 perusahaan pengusaha CBM di Kalimantan Timur. Dengan kondisi

sumberdaya CBM yang berlimpah serta besarnya peluang pemanfaatannya untuk dijadikan

sebagai bahan baku pembangkit listrik, maka sangat besar peliung untuk berinvestasi terutama

pada pengusahaan pembangkit listrik berbasis CBM di Kalimantan Timur.

3.4. Analisis peran Pembangkit Listrik Berbasis Gas Metana

Potensi Gas Metana sebagai salah satu alternatif energi pembangkit listrik memiliki potensi

yang sangat tinggi mengingat PT, PLN selalu mengalami kekurangan pasokan gas untuk

pembangkit listrik. Total kebutuhan gas PT PLN setahunnya minimal 770 TBTU, namun hanya

terealisasi sekitar 314 TBTU atau 40% saja.

Gambar 3.1 merupakan proyeksi daya listrik yang dihasilkan dari gas metana batubara

tersimpan di masing-masing cekungan, yakni cekungan Tarakan Utara, Kutai, Berau dan Pasir &

Asam-asam, dan total di Kalimantan Timur, dengan asumsi sebagaimana disebutkan di atas.

Jelaslah bahwa daya yang dibangkitkan semakin besar, maka waktu yang disediakan untuk

pemasokan listrik semakin pendek, dan sebaliknya bila daya yang dibangkitkan semakin kecil

maka waktu untuk pemasokan listrik semakin lama, dimana hubungan keduanya mengikuti

kurva hiperbola.

Page 17: Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit ... fileInterkoneksi Mahakam, Nunukan, Long Ikis, Bulungan, Tanjung Redeb, Bontang, Malinau, Kota ... Adapun daftar tunggu PLN

Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis Gas Metana Batubara

17

Kutai Basin

North Tarakan Basin

Berau Basin

Pasir & Asam-asam Basin

Gambar 0.1 Proyeksi Daya Listrik yang Dihasilkan dari Gas Metana Batubara Tersimpan Di Masing-masing Cekungan dan Kalimantan Timur

Tipikal daya untuk CBM adalah 2 MW, yang memerlukan energi 0,5 MMSCFD (million standard

cubic feet perday). Dengan asumsi energi yang dipakai 20% dan mampu bertahan sampai 75

0

3,000

6,000

9,000

12,000

15,000

18,000

21,000

24,000

27,000

30,000

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150

DURASI (TAHUN)

KA

PA

SIT

AS

(M

W)

KUTAI TARAKAN UTARA BERAU PASIR & ASAM-ASAM KALTIM

KUTAI BASIN

0

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150

DURASI (TAHUN)

KA

PA

SIT

AS

DIP

AK

AI

(MW

) U

TK

20

%

NORTH TARAKAN BASIN

0

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150

DURASI (TH)

DA

YA

DIP

AK

AI (M

W)

UT

K 2

0%

BERAU BASIN

0

500

1,000

1,500

2,000

2,500

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150

DURASI (TH)

DA

YA

DIP

AK

AI

(MW

) U

TK

20

%

PASIR & ASAM-ASAM BASIN

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150

DURASI (TH)

DA

YA

DIP

AK

AI (M

W)

UT

K 2

0%

Page 18: Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit ... fileInterkoneksi Mahakam, Nunukan, Long Ikis, Bulungan, Tanjung Redeb, Bontang, Malinau, Kota ... Adapun daftar tunggu PLN

Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis Gas Metana Batubara

18

tahun, sebagaimana disebutkan di atas, maka suatu pembangkit dengan kapasitas tersebut

memerlukan cadangan GMB (CBM) sebesar 68484.375 MMCF. Sehingga dengan asumsi setiap

rumah memerlukan daya listrik 900 watt maka dapat memasok sebanyak 3.546.631. Adapun

secara rinci masing-masing cekungan akan menyuplai jumlah rumah tangga sebagaimana sesuai

Tabel 3.8 di bawah.

Tabel 0.5 Konversi Jumlah Potensi CBM Terhadap Jumlah Rumah Tangga yang Dapat Dilayani

No Cekungan (Basin) Volume

(TCF)

Jumlah Pembangkit

(@ 2 MW)

Daya listrik yang dihasilkan (MW)

Rumah tangga yang dilayani

1 Tarakan Utara 17.5 256 511 567.850 2 Berau 8,4 123 245 272.568 3 Kutai 80,4 1174 2348 2.608.868 4 Pasir & Asam-asam 3,0 44 88 97.345

Jumlah 109,3 1.597 3.092 3.546.631

Sumber: Hasil Analisis 2013

3.5. Analisis Keekonomian PLTMG Menggantikan PLTD

Pemanfaatan biaya pembangkit listrik bebasis gas metana yang menggantikan pembangkit

listrik dengan tenaga solar memiliki prospek yang sangat baik dengan sistem diskon harga jual

listrik sebesar 20% dari harga jual listrik dengan tenaga solar. Harga jual listrik /kWH di

Kalimantan Timur saat ini yang mencapa 2.600/kWH dan dijual menjadi 2.100 rupiah. maka

diperoleh IRR 26%. Pada level tersebut NPV yang diperoleh mencapai Rp. 48,1 milyar dan B/C

rasio sebesar 4,6.

Tabel 0.6 Hasil Asumsi Keekonomian Pembangkit Listrik

ASUMSI Waktu operasi/Hari 24 jam Waktu operasi/Tahun 365 Hari Kapasitas 1000 kW Waktu infestasi 5 Tahun Waktu produksi 25 Tahun Raw Gas 50.000 Rp/mmbtu Biaya Operasi dan Perawatan 952.540.450 Rp/Tahun Harga produk 2.100 Rp/kWh

IRR 26% NPV Rp 48,189,807,150.39 Benevit Rp 137,407,884,913.13 Cost Rp 29,779,116,936.81 B/C Ratio 4.614236386

Berdasarkan perhitungan sebelumnya, dari VICO Indonesia, total biaya produksi dengan

pembangkit gas metana batubara sebesar Rp 1.135,-/kWh. Sementara biaya produksi dengan

Page 19: Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit ... fileInterkoneksi Mahakam, Nunukan, Long Ikis, Bulungan, Tanjung Redeb, Bontang, Malinau, Kota ... Adapun daftar tunggu PLN

Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis Gas Metana Batubara

19

menggunakan solar mencapai Rp 2.600,-/kWh. Pada sisi lain, diperoleh data jumlah dan

kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Kalimantan Timur berturut-turut sebesar

427 unit dan 394,2 MW. Bila mana PLTD tersebut digantikan dengan pembangkit listrik

berbahan gas metana batubara, maka akan diperoleh penghematan sebesar Rp 1.465,-/kWh.

Dengan kata lain di seluruh Kalimantan Timur total akan memperoleh penghematan sebesar Rp

5,058,926,280,000,- pertahun atau Rp 13,860,072,000,- perhari.

3.6. Analisis Perkiraan Kebutuhan Investasi Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis

Gas Metana

3.6.1 Analisis Investasi CBM

Total biaya investasi adalah 248,17 Juta US$, dengan pengeluaran terbesar adalah pemboran

untuk 370 sumur mencapai 155.77 Juta US$. Pemboran tersebut dilakukan secara bertahap

selama kurun waktu 25 tahun. Sedangkan biaya fasilitas untuk memproduksi gas adalah 92,4

juta US$. Adapun rincian biaya yang dimaksud dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 0.7 Estimasi Biaya Investasi Pengusahaan Gas Metana Batubara

Jenis Biaya Biaya total Pemboran dan Penyelesaian Sumur 180429 180,429.00 Simulasi Hidrolik 90214 90,214.00 Peralatan Permukaan 60143 60,1430.00 Pengujian Sumur 60143 60,143.00 pengujian Laboratorium 6014 6,01400.00 Biaya Operasi 12 Bulan 24057 24,057.00 Total biaya Pengeboran 370 sumur 421000 155,700,000.00 biaya fasilias produksi 92400000 92,400,000.00 Jumlah 248,170,000.00

Selain itu terdapat pula biaya operasi yang terdiri dari pemeliharaan sumur yang ada, biaya

produksi, unit pemrosesan, penanganan air, dan kompresi. Total biaya operasi adalah 15, 943

juta US$ untuk 25 tahun.

3.6.2 Analisis Investasi Pembangkit Listrik

Perhitungan biaya investasi fasilitas produksi diasumsikan lokasi pembangkit dekat dengan

sumur sehingga yang dihitung hanya biaya peralatan utamanya saja. Biaya peralatan tersebut

diperoleh dari beberapa sumber

Tabel 0.8 Estimasi Biaya Investasi ISBL untuk Pembangkit Microturbine

USD Rupiah 1. Engineering design 55.556 555.560.000 2. Main process

Separator unit 47.848 478.480.000

Page 20: Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit ... fileInterkoneksi Mahakam, Nunukan, Long Ikis, Bulungan, Tanjung Redeb, Bontang, Malinau, Kota ... Adapun daftar tunggu PLN

Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis Gas Metana Batubara

20

Scrubber unit 74.400 744.000.000 Cooler Unit 62.698 626.980.000 Compressor Unit 312.500 3.125.000.000 Dehydrational plant Unit 1.100.000 11.000.000.000 Microturbine Unit 925.000 9.250.000.000

3. Transmission 296.000 2.960.000.000 Total 2.874.002 28.740.020.000

Sedangkan biaya fasilitas yang tercakup dalam komponen selain mesin diantaranya waste water

treatment, electrical, linstrument & piping, civil, structure and construction engineering design.

Total biaya tersebut adalah 323.233 US$ atau 3,23 milyar. Tabel berikut menjelaskan secara

detil biaya-biaya tersebut.

Tabel 0.9 Estimasi Biaya Investasi OSBL untuk Pembangkit Microturbine

Komponen non mesin USD Rupiah Utilities 52.762 527.620.000 Waste Water Treatment Unit 35.175 351.750.000 Electrical, Instrument Control & Piping 131.905 1.319.050.000 Civil, structure & Construction 65.952 659.520.000 Egineering Design 16.862 168.620.000 Project management 13.432 134.320.000 Contingency 2.5% 7.145 71.450.000 Total 323.233 3.232.330.000

ISBL 2.874.002 28.740.020.000 Total (IBL + OBL) 3.197.235 31.972.350.000

3.7. Analisis Peluang Pasar Penggunaan Listrik Di Kalimantan Timur

3.7.1. Suply Listrik

Kebutuhan tenaga listrik di Provinsi Kalimantan Timur dipasok oleh satu sistem interkoneksi

melalui jaringan transmisi 150 kV yaitu Sistem Mahakam dan beberapa sistem terisolasi, yaitu

Sistem Nunukan, Sanggatta, Petung, Longikis, Bulungan, Tanjung Redep, Bontang, Tanah Grogot,

Malinau, Kota Bangun, Melak, Kerang, Muara Komam, Sebatik, Tanjung Selor, Batu Sopang, dan

Tanjung Aru.

Tabel 0.10 Kondisi Kelistrikan Kalimantan Timur

Sistem Pembangkit Listrik Daya mampu Beban puncak Surplus/

defisit Sistem Nunukan 7.750 kW 5.960 kW 1.790 kW Sistem Bunyu 2.300 kW 1.020 kW 1.280 kW Sistem Sangatta 15.000 kW 13.6000 kW 1.400 Kw Sistem Interkoneksi Mahakam

292,62 MW 309,70 MW -17,08 MW

Sistem Bontang 24.800 kW 20.050 kW 6.700 kW

Page 21: Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit ... fileInterkoneksi Mahakam, Nunukan, Long Ikis, Bulungan, Tanjung Redeb, Bontang, Malinau, Kota ... Adapun daftar tunggu PLN

Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis Gas Metana Batubara

21

Sistem Pembangkit Listrik Daya mampu Beban puncak Surplus/

defisit Sistem Petung 13.200 kW 12.700 kW 500 kW Sistem Tanah Grogot 12.800 kW 12.700 kW 300 kW Sistem Malinau 5.800 kW 4.991 kW 809 kW Sistem Tj. Selor 8.150 kW 6.800 kW 1.350 kW Sistem Melak 9.500 kW 9.031 kW 461 kW Sumber: PT. PLN tahun 2013

Dari 10 sistem yang memasok tenaga listrik di Provinsi Kalimantan Timur, 9 sistem (Sistem

Interkoneksi, Nunukan, Bunyu, Sangatta, Bontang, Petung, Tanah Grogot, Malinau, Tanjung

Selor, dan Melak) berada dalam kondisi surplus, dan 1 sistem lainnya (Sistem Interkoneksi

Mahakam) berada pada kondisi defisit sebesar 17,08 MW. Kondisi yang deficit ini merupakan

potensi penerapan CBM untuk listrik yang perlu diprioritaskan.

3.7.2. Demand Listrik Di Provinsi Kalimantan Timur

Hingga Tahun 2011 energi listrik terjual di Kalimantan Timur meningkat menjadi 2.277.217, 12

MWh dari semula 1.435.714,45 MWh pada tahun 2007. Hal ini menunjukan adanya peningkatan

kebutuhan listrik total sebesar 58,16% dalam kurun waktu 5 tahun.

Tabel 0.11 Banyaknya Tenaga Listrik Terjual Menurut Jenis Pelanggan Tahun 2011 (MWh)

Kabupaten/ Kota Rumah Tangga Usaha Industri Umum Jumlah Pasir 56988.79 10598.75 3664.87 10040.81 81293.22 Kutai Barat 24688.22 7492.12 3166.36 4288.54 39653.24 Kutai Kartanegara 159368.57 45958.27 31992.46 25483.72 262803.02 Kutai Timur 61216.11 16409.82 0 6936.8 84562.73 Berau 50320.57 16948.87 3910.81 12387.79 83568.05 Malinau 13756.96 4633.59 1069.16 3386.65 22849.37 Bulungan 25368.59 8544.6 1971.59 6245.18 42129.95 Nunukan 24556.64 8217.12 1908.49 6045.29 40781.54 Penajam Paser Utara 35099.79 5631.61 1091.95 6171.8 47995.15 Tana Tidung 992.74 334.37 77.15 244.39 1648.65 Balikpapan 289205.9 236909,74 38504.35 50932.36 615551.35 Samarinda 419723.52 127373.3 53831.16 72909.3 673837.3 Tarakan 78959.74 79345.14 0 19316.72 177621.6 Bontang 70935.98 19976.59 3585.82 8444.56 102942.95

Jumlah

2011 1311181.12 588427.9 144744.2 232833.9 2277217.12 2010 1179356.93 543740.5 142998.5 250800.2 2116886.08 2009 1279241.08 272066.8 56523.43 113123.6 1720955.11 2008 1417198.2 92383.41 855.18 46282.74 1556673.49 2007 808196.04 322671.4 138542.1 166304.9 1435714.45

Sumber: Kalimantan Timur dalam Angka 2012

Page 22: Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit ... fileInterkoneksi Mahakam, Nunukan, Long Ikis, Bulungan, Tanjung Redeb, Bontang, Malinau, Kota ... Adapun daftar tunggu PLN

Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis Gas Metana Batubara

22

Sumber: Kalimantan Timur dalam Angka 2012

Gambar 0.2 Banyaknya Tenaga Listrik yang Diproduksi dan Terjual Tahun 2011(MWh)

Adapun kebutuhan listrik hingga tahun 2022 diperkirakan akan meningkat seiring dengan

pertambahan jumlah penduduk dan meningkatnya aktivitas perekonomian. Dengan

pertumbuhan rata-rata kebutuhan listrik sebesar 7.96% per tahun diperkirakan hingga tahun

2022 Kalimantan Timur akan membutuhkan listrik sebesar 5.287.986.67 MWh.

Tabel 0.12 Proyeksi Kebutuhan Listrik Di Kalimantan Timur

Tahun Proyeksi Kebutuhan Listrik

(MWh)

2010 2116896.10

2011 2277187.11

2012 2458451.20

2013 2654143.92

2014 2865413.78

2015 3093500.71

2016 3339743.37

2017 3605586.94

2018 3892591.66

2019 4202441.96

2020 4536956.34

3.7.3. Pengusahaan Listrik

Secara alami, Usaha penyediaan tenaga listrik bersifat padat modal dan padat teknologi.

Ditambah dengan ketatnya persaingan untuk mendapatkan energi primer, usaha penyediaan

tenaga listrik menjadi lebih beresiko. Berbagai karakter ini menciptakan hambatan alami untuk

Page 23: Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit ... fileInterkoneksi Mahakam, Nunukan, Long Ikis, Bulungan, Tanjung Redeb, Bontang, Malinau, Kota ... Adapun daftar tunggu PLN

Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis Gas Metana Batubara

23

investasi yang kemudian membatasi pelaku usaha di bidang penyediaan tenaga listrik sehingga

terjadilah monopoli alamiah (natural monopoly).

Partisipasi swasta membangun kelistrikan nasional bukan hal yang baru. UU No. 15/1985

tentang Kelistrikan telah membuka kesempatan bagi pihak swasta untuk membangun

pembangkit listrik. Pada kurun waktu 1990-1997, terdapat 25 proyek listrik swasta, beberapa

diantaranya bahkan memiliki kontrak penjualan tenaga listrik hingga lebih dari 30 tahun

dengan PLN. Pasca krisis ekonomi 1997, partisipasi swasta menurun hingga 2003, dan kembali

mengalami kenaikan setelah 2004. Usaha penyediaan tenaga listrik oleh swasta yang

terintegrasi vertikal pada kawasan tertentu juga sudah ada sejak akhir 1990-an dan masih

berlangsung hingga kini (Tumiwa, 2012).

Dengan UU Kelistrikan terbaru, peluang usaha yang paling menjanjikan bagi investasi swasta

adalah di pembangkitan tenaga listrik. Bisnis pembangkitan menjanjikan tingkat keuntungan

yang relatif tinggi, dibandingkan dengan transmisi dan distribusi. Rate of return bisnis

pembangkitan tenaga listrik berkisar 15- 22 persen, sedangkan transmisi biasanya 5-6 persen

(Tumiwa, 2012).

Pada prakteknya pembangkit listrik swasta menjual listriknya kepada PLN melalui kontrak

jangka panjang dengan harga yang disepakati kedua belah pihak yang tertuang dalam perjanjian

pembelian tenaga listrik (power purchase agreement) atau penjualan energi (energy sales

contract), atau konsep sewa (leasing) pembangkit, atau dengan skema kemitraan publik dan

swasta, dimana pihak swasta membangun pembangkit listrik, dengan insentif dari pemerintah,

yang kemudian listriknya dibeli atau pembangkitnya dioperasikan oleh PLN (Tumiwa, 2012).

3.8. Analisis kelayakan pembangunan pembangkit listrik berbasis gas metana batubara

di Kalimantan Timur.

3.8.1. Kelayakan Ekonomi

Dalam analisis kelayakan ekonomi, agar suatu kegiatan usaha—dalam hal ini adalah

penyelenggaraan angkutan sungai—dikatakan layak, maka ada 3 hal yang harus dipenuhi yang

merupakan syarat batas. Syarat-syarat batas tersebut adalah :

Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) harus lebih besar dari 1 (satu)

Net Present Value (NPV) harus lebih besar dari 0 (nol)

Financial Internal Rate of Return (FIRR) harus lebih besar dari bunga bank yang berlaku

Ketiga syarat batas tersebut harus semuanya dipenuhi, salah satu saja yang tidak terpenuhi,

maka suatu kegiatan usaha dapat dikategorikan sebagai tidak layak.

Page 24: Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit ... fileInterkoneksi Mahakam, Nunukan, Long Ikis, Bulungan, Tanjung Redeb, Bontang, Malinau, Kota ... Adapun daftar tunggu PLN

Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis Gas Metana Batubara

24

Perhitungan NPV, Net B/C, dan IRR untuk pembangunan pembangkit listrik berbasis gas

metana disajikan dengan perhitungan sesuai dengan ketentuan di atas. Asumsi bunga bank yang

berlaku yang digunakan dalam analisis kelayakan finansial ini adalah sebesar 11 % .

A. Kajian Ekonomi Pengelolaan Gas Metana Batubara

Pada prakteknya, biaya operasional produksi GMB pada tahap awal ternyata sedikit lebih besar

dibandingkan dengan biaya operasional produksi gas konvensional. Hal ini terjadi karena

proses produksi GMB harus melewati dewatering stage yang lebih lama, sementara tahapan

dewatering dalam proses produksi gas konvensional lebih cepat. Biaya eksplorasi satu kepala

sumur diperkirakan mencapai 421.000 US$ berdasarkan standar menurut ESDM, belum

termasuk biaya fasilitas produksi permukaan, instalasi penanganan dan pembuangan air.

Penghitungan keekonomian pengembangan dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

1. Total biaya investasi adalah 248,1 juta US$, dengan pengeluaran terbesar adalah

pemboran untuk 370 sumur mencapai 155,77 juta US$. Pemboran tersebut dilakukan

bertahap selama 25 tahun. Biaya fasilitas untuk memproduksi gas adalah 92,4 juta US$.

2. Biaya operasi terdiri dari pemeliharaan sumur yang ada, biaya produksi, unit

pemrosesan, penanganan air, dan kompresi/ transportasi gas. Total biaya O&M sesuai

kebutuhan operasional tersebut adalah 15,94 juta US$ selama 25 tahun.

Hasil keekonomian GMB menunjukan bahwa dengan asumsi harga gas adalah 5 US$/MMBTU,

dengan rata-rata produksi GMB sebanyak 80 mfc/hari, menghasilkan IRR 20%.

Tabel 0.13 Hasil Asumsi Keekonomian Pengusahaan GMB

IRR 20%

NPV $118,890,135.82

Benefit $246,095,193.81

Cost $127,205,057.99

B/C 1.934633714

Berasarkan tabel tersebut, maka diketahui bahwa pengelolaan gas metana batubara layak

dijalankan, hal ini ditunjukan oleh nilai benefit cost ratio senilai 1,9.

B. Kajian Ekonomi Pembangkit Listrik Berbasis Gas Metana

Pada bagian hilir pengusahaan GMB akan dibangun fasilitas pembangkit listrik menggunakan

mikroturbin yang secara keseluruhan membutuhkan biaya yang sangat mahal. Untuk

Page 25: Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit ... fileInterkoneksi Mahakam, Nunukan, Long Ikis, Bulungan, Tanjung Redeb, Bontang, Malinau, Kota ... Adapun daftar tunggu PLN

Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis Gas Metana Batubara

25

pembangkit skala kecil membutuhkan investasi sebesar 31,97 milyar. Biaya terbesar dari

pengadaan fasilitas pembangkit ini yaitu untuk main proses sebesar 25,22 milyar.

Dari informasi harga hulu GMB, biaya investasi pengembangan pembangkit listrik skala kecil

GMB dan beberapa parameter keekonomian yang didasarkan dari Rule of Thumb seperti asumsi

biaya O&M. Maka keseluruhan informasi tersebut diolah untuk mendapatkan informasi harga

listik per kWh.

Perhitungan keekonomian dengan harga beli gas hulu sebesar 5 US$ dan umur proyek 25 tahun

memberikan hasil dengan harga jual listrik sebesar Rp. 1.325,- sesuai permen 04 Tahun 2012,

maka diperoleh IRR 18%. Pada level tersebut NPV yang diperoleh mencapai Rp. 17,7 milyar dan

B/C rasio sebesar 2,81.

Tabel 0.14 Hasil Asumsi Keekonomian Pembangkit Listrik

ASUMSI Waktu operasi/Hari 24 jam Waktu operasi/Tahun 360 Hari Kapasitas 1000 kW Waktu infestasi 5 Tahun Waktu produksi 25 Tahun Raw Gas 50.000 Rp/mmbtu Biaya Operasi dan Perawatan 952.540.450 Rp/Tahun Harga produk 1.325 Rp/kWh

IRR 18% NPV Rp 17,730,812,099.69 Benevit Rp 83,728,728,306.90 Cost Rp 29,779,116,936.81 B/C Ratio 2.811659207

3.8.2. Kelayakan Lingkungan

Proses pengeboran untuk memperoleh gas metana dilakukan dengan metode fracking, yaitu

mengeluarkan seluruh kandungan air sampai habis untuk kemudian diambil CMB nya. Semakin

sedikit air yang keluar, semakin banyak CMB yang didapat.

Proses fracking ini memicu beragam lingkungan. Sumur-sumur yang dibor secara tidak benar

atau casing yang rusak dapat mengeluarkan cairan fracking, bahan kimia di dalamnya, atau gas

metana ke lapisan batuan atau pasir tempat air mengalir (aquifer) terdekat dan sumur air

(Aprilianto, 2013).

Tantangan lingkungan yang lebih besar terpusat pada keamanan pembuangan miliaran galon

limbah cairan fracking yang diproduksi di sumur gas alam setiap tahunnya. Dari lima sampai

sepuluh juta galon air yang digunakan dalam pekerjaan fracking ini, sekitar 20 persen akan

Page 26: Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit ... fileInterkoneksi Mahakam, Nunukan, Long Ikis, Bulungan, Tanjung Redeb, Bontang, Malinau, Kota ... Adapun daftar tunggu PLN

Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis Gas Metana Batubara

26

mengalir kembali ke permukaan. Aliran balik (flowback) ini mengandung campuran bahan

kimia fracking serta mineral, logam berat, dan gas radon radioaktif yang terlarut dari formasi

batuan (Aprilianto, 2013).

Kandungan kimia limbah air dari proses produksi CBM (produced water) masing-masing sumur

berbeda sehingga cara pengolahan limbahnyapun akan disesuaikan sesuai kebutuhan. Contoh

pengolahan limbah dari Warrior Basin dapat dilihat pada Gambar 3.20.

Gambar 0.3 Diagram Alir Pengolahan Air Produksi CBM

Proses utama dalam pengolahan air limbah produksi CBM adalah proses aerasi dan

pengendapan. Proses aerasi akan mengoksidasi besi dan mangan yang terkandung dalam air

sehingga kedua senyawa tersebut akan mudah mengendap. Proses aerasi juga akan

menghilangkan volatile matter dan BOD akan berkurang sampai dengan 90%.

Page 27: Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit ... fileInterkoneksi Mahakam, Nunukan, Long Ikis, Bulungan, Tanjung Redeb, Bontang, Malinau, Kota ... Adapun daftar tunggu PLN

Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis Gas Metana Batubara

27

BAB 4 KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan penelitian, potensi CBM di Kalimantan Timur memiliki potensi CBM yang

tinggi, dengan potensi kandungan CBM tertinggi berada di Kutai Bahsin.

2. Potensi CBM yang terkonsentrasi di Kalimantan Timur selaras dengan prospek

pengembangannya sebagai energi terbarukan yang dapat mensubstitusi kekurangan bahan

bakar akan pembangkit tenaga listrik. Rencana perbaikan bauran energi listrik di

Kalimantan Timur serta perkiraa peningkatan kebutuhan listrik merupakan prospek bagi

pengembangan pembangkit energi berbasis GMB.

3. Pembangkit listrik berbasis gas metana mampu menggantikan PLTD yang telah beroperasi

dengan keuntungan ekonomi yang cukup signifikan. Dengan IRR sebesar 26%, pembangkit

listrik berbasis gas metana mampu menghemat biaya listrik sebesar Rp. 305.950.000,- per

hari.

4. Berdasarkan jumlah dan kapasitas serapan, Kutai Bahsin memiliki potensi CBM paling

banyak dengan kapasitas serapan paling baik, sehingga lokasi pembangunan pembangkit

listrik paling optimal berada pada kawasan cekungan ini. Selain itu, Berau Bahsin dapat

dijadikan sebagai alternatif lain bagi lokasi pengembangan pembangkit listrik berbasis

CBM.

5. Dengan jumlah potensi CBM di kalimantan timur sebanyak 80,4 TCF dapat dibangun 1597

pembangkit listrik. Dengan daya yang dihasilkan dari pembangkit listrik tersebut mampu

melayani 3.546.631 rumah tangga.

6. Total biaya investasi pengembangan gas metana mencapai 248,17 juta US$ sedangkan total

biaya investasi pembangunan pembangkit listrik mencapai Rp. 28 milyar mencakup

komponen biaya mesin, bahan baku dan jaringan transmisi.

7. Demand kebutuhan listrik di Kalimantan Timur mengalami peningkatan yang signifikan

setiap tahun. Diperkirakan pada tahun 2020 kalimantan Timur akan mengalami

kekurangan daya sebesar 169,73 MW. Hingga tahun 2010 kondisi listrik di Kalimantan

Timur berada pada kondisi defisit sebesar 2,93 MW meskipun kondisinya kian membaik

pada tahun 2012.

8. Berdasarkan analisis kelayakan ekonomi, pengembangan keekonomian gas metana layak

dikembangkan, hal ini ditunjukan dengan nilai B/C ratio sebesar 2,1 dan IRR sebesar 19%.

Page 28: Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit ... fileInterkoneksi Mahakam, Nunukan, Long Ikis, Bulungan, Tanjung Redeb, Bontang, Malinau, Kota ... Adapun daftar tunggu PLN

Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis Gas Metana Batubara

28

9. Keusahaan pembangkit listrik berbasis gas metana layak dilakukan. Dengan harga jual Rp.

1.325 diperoleh IRR 19%. Pada level tersebut NPV yang diperoleh mencapai Rp. 3,06

milyar dan B/C rasio sebesar 3,08.

4.2 Rekomendasi

1. Pembangunan pembangkit listrik berbasis gas metana dilakukan dengan pertimbangan

mesin yang dipakai menggunakan tipe gas turbin. Hal ini dikarenakan biaya produksi lebih

murah serta memiliki nilai efisiensi yang sukup baik.

2. Perlu dilakukan studi analisis dampak lingkungan lebih lanjut terhadap pembangunan

pembangkit listrik berbasis gas metana.