Pra Planning
-
Upload
maemunah-wiranto -
Category
Documents
-
view
734 -
download
1
Embed Size (px)
Transcript of Pra Planning

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 1/77
BAB IV
PELAKSANAAN
4.1 Kegiatan di Masyarakat
4.1.1 Pengkajian
4.1.1.1 Rancangan Kegiatan Pengkajian Warga RW V Kelurahan Pagentan
Kec. Singosari Kab. Malang
4.1.1.1.1 Latar Belakang
Praktek klinik keperawatan komunitas bertujuan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang ditujukan pada individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat. pendekatan yang digunakan adalah berdasarkan proses
keperawatan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu dilakukan pendataan/
pengkajian di lingkungan RT 01-07 RW V Kelurahan Pagentan.
Pengkajian merupakan tahap pertama dari proses keperawatan. Tujuan
dari pengkajian adalah untuk mendapatkan data-data yang ada di RW V
terutama mengenai masalah kesehatan. Dari hasil pendataan tersebut, akan
diketahui masalah kesehatan yang dirasakan masyarakat sehingga bisa
dilakukan intervensi yang tepat.
4.1.1.1.2 Tujuan
• Tujuan Umum
Setelah melakukan pendataan/ pengkajian di RW 05 Kelurahan Pagentan
mahasiswa dapat mengetahui masalah kesehatan yang ada di wilayah tersebut.
• Tujuan Khusus
Setelah melakukan pendataan/ pengkajian mahasiswa dapat:a. Membina hubungan baik dengan pengurus RW, RT,
kader kesehatan, pemuka agama, pengurus PKK dan masyarakat di RW
V Kelurahan Pagentan.
b. Mengenalkan program kegiatan praktek profesi kepada
masyarakat melalui acara-acara yang dilakukan masyarakat RW V
misalnya pengajian, PKK dan lain-lain.
c. Menemukan masalah kesehatan yang ada di wilayah
RW V kelurahan Pagentan.
100

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 2/77
d. Membuat peta masalah kesehatan yang ada di wilayah
RW V Kelurahan Pagentan.
e. Menyajikan data hasil pengkajian ke tokoh masyarakat,
tokoh agama di wilayah RW V kelurahan Pagentan.
4.1.1.1.3 Pelaksanaan Kegiatan
Hari/Tanggal : Selasa-Jum’at (6-9 Nopember 2007)
Waktu : Ba’da Ashar (karena warga banyak yang bekerja)
Sasaran : Masyarakat RT 1-7 di RW V Kelurahan Pagentan
Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.
Penanggung jawab: RT 1 (Rosi Granada, Ida Zuhroida, Ida Sukesi)
RT 2 dan 3 (Agus Fery, Zain Arif, Inung Sholikha)
RT 4 dan 5 (Ari Yani, Kadek Mahedi, Suko Ayu)
RT 6 dan 7 (Ucik I, Vendi E, Zahrotul W, Dadang RA)
4.1.1.1.4 Susunan Kegiatan
- Perkenalan dengan pengurus RW VI, ketua RT, kader posyandu dan
pengurus PKK sekaligus meminta izin untuk melakukan pendataan
di RT 1-7 RW V Kelurahan Pagentan.
- Membagikan angket ke masing-masing warga RT 1-7 dengan
metode Cluster Random Sampling (sesuai penanggung jawab
masing-masing RT) sekaligus perkenalan ke warga.
- Melakukan tabulasi data.
4.1.1.1.5 Evaluasi
• Evaluasi Proses
Penilaian terhadap kelancaran kegiatan dari awal hingga akhir.
• Evaluasi Hasil
Penilaian terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
4.1.2 Laporan Kegiatan Pengkajian Warga RW V Kelurahan Pagentan
4.1.1.2 Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan pengkajian dilaksanakan mulai hari selasa 6 Nopember sampai
jum’at 9 Nopember 2007. Sedangkan waktu pelaksanaannya menyesuaikan
101

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 3/77
dengan waktu luang warga, yaitu sore hari dan malam hari dimana warga sudah
pulang dari tempat kerjanya.
4.1.1.2.1 Susunan Kegiatan
• Tanggal 5 Nopember 2007
a. memperkenalkan diri dengan ketua RW V dan meminta ijin
dari ketua RW.
• Tanggal 6-7 Nopember 2007
a. Memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud tujuan kegiatan ke
ketua posyandu RW (Bu Asmat).
b. Memperkenalkan diri dengan kader-kader posyandu di tiap-tiap
RT.
c. Memperkenalkan diri dengan ketua masing-masing RT, pengurus
RW dan pengurus PKK.
d. Membagikan angket dan menjelaskan cara pengisian angket ke
masing-masing warga melalui melalui kader dan sebagian langsung ke
warga sambil perkenalan dengan warga yang dipilih secara acak di tiap-
tiap RT. Angket yang dibagikan sejumlah 90.
• Tanggal 8-9 Nopember 2007
a. Mengambil angket dari rumah warga.
4.1.1.2.2 Evaluasi
1. Evaluasi Proses
• Kendala yang dihadapi antara lain:
a. Warga RW V Kelurahan Pagentan banyak
yang bekerja sebagai pekerja swasta dan sore hari mereka baru pulang,
sehingga waktu yang tersedia sedikit dan sulit menemui warga.
b. Ada beberapa warga yang tidak bersedia
mengisi angket karena kesibukan mereka di tempat kerja.
• Masyarakat menerima kedatangan
mahasiswa dengan baik dan bersikap ramah.
2. Evaluasi Hasil
Dari seluruh angket yang dibagikan sejumlah 90, kembali semua 90
angket.
102

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 4/77
4.1.2 Musyawarah Masyarakat Rukun Warga
4.1.2.1 Rencana Kegiatan Musyawarah Masyarakat Rukun Warga (MMRW)
4.1.2.1.1 Latar Belakang
Praktek klinik keperawatan komunitas bertujuan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang ditujukan pada individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan melalui penerapan
askep komunitas, mulai dari tahap pengkajian, perencanaan sampai evaluasi.
Setelah melalui tahap pengkajian, yang dilakukan dengan pengambilan
data di wilayah RW 05 Pagentan sejak tanggal 6 Nopember 2007, dilakukan
pengolahan data, selanjutnya dilakukan perencanaan. Perencanaan tersebut
dilakukan dengan memberdayakan masyarakat yang ada di wilayah ini. Untuk
selanjutnya dapat menentukan masalah dan rencana intervensi yang bisa
dilakukan. Salah satu wujud pemberdayaan masyarakat adalah melalui
musyawarah bersama antara warga masyarakat, pihak Puskesmas, pembimbing
institusi dan mahasiswa yang praktek.
4.1.2.1.2 Tujuan
• Tujuan Umum:
Setelah melakukan musyawarah masyarakat rukun warga (MMRW),
masyarakat RW V Kelurahan Pagentan dapat mengetahui gambaran data
tentang kesehatan di wilayahnya.
• Tujuan Khusus:
Setelah melakukan musyawarah rukun warga (MMRW) masyarakat dapat:
1. Menentukan masalah kesehatan yang ada di wilayahnya
2. Menentukan penyelesaian masalah kesehatan yang ada.
3. Bersedia mematuhi keputusan bersama yang telah disepakati.
4.1.2.1.3 Sasaran
Warga masyarakat RW 05 kelurahan Pagentan
4.1.2.1.4 Waktu dan Tempat
Hari/ tanggal : Jumat, 22 September 2006
Waktu : Pkl. 19.00 - selesai
103

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 5/77
Tempat : Rumah Bpk. Soehermanto, ketua RW 06 kelurahan
Bumiayu (PCP blok AP-12).
4.1.2.1.5 Pelaksanaan:
4.1.2.1.5.1 Tahap Persiapan
Persiapan MMRW dilakukan dengan mempersiapkan data yang akan
disampaikan, konsultasi dengan pembimbing, persiapan undangan dan segala
keperluan lain seperti tempat, dokumentasi, konsumsi serta mempersiapkan
salah satu tokoh masyarakat untuk mempresentasikan data.
4.1.2.1.5.2 Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan MMRW dengan susunan acara sebagai berikut:
a. Pembukaan dan sambutan dari mahasiswa (5 menit)
b. Sambutan dari ketua RW atau pihak yang mewakili (5 menit)
c.Presentasi data oleh masyarakat (10 menit)
d. Diskusi:
- Penentuan masalah (25 menit)
- Penentuan penyelesaian masalah (20 menit)
e. Penyelesaian dari pihak Puskesmas Singosari (10 menit)
f. Penjelasan atau penambahan dari pihak institusi (10 menit)
g. Penutup/ doa ( 5 menit).
4.1.2.1.5.3 Tahap Evaluasi
Evaluasi Proses
Kendala proses pelaksanaan kegiatan.
Evaluasi Akhir
Hasil Kesepakatan bersama.
4.1.2.2 Laporan Kegiatan MMRW
4.1.2.2.1 Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Hari/ tanggal : Jumat, 22 September 2006
Waktu : Pkl. 19.00 - selesai
104

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 6/77
Tempat : Rumah Bpk. Soehermanto ketua RW VI kelurahan
Bumiayu (PCP blok AP-12)
4.1.2.2.2 Pelaksanaan
1. Tahap Persiapan
Sebelum pelaksanaan kegiatan, perlu dilakukan persiapan. persiapan –
persiapan yang dilakukan antara lain:
- Mempersiapkan materi/ bahan/ data yang akan dipresentasikan
- Mempersiapkan media penyampaian data
- Mempersiapkan masyarakat sebagai presenter
- Berkonsultasi dengan pembimbing baik pihak Puskesmas maupun
institusi
- Mempersiapkan dan membagikan undangan kepada ketua RT, tokoh
masyarakat, remaja, tokoh agama yang ada di wilayah RW 05 kelurahan
Pagentan
- Mempersiapkan keperluan penunjang lainnya yaitu tempat, dokumentasi
dan konsumsi.
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan:
1. Pembukaan dan sambutan dari wakil mahasiswa ( Dafir ) selama 4
menit
2. Sambutan dari wakil RW ( sekretaris RW yaitu Bpk. Setiawan )
selama 5 menit
3. Penyajian data oleh salah satu tokoh masyarakat ( Bu Ninik S. )
selama 10 menit)
4. Diskusi:
- Penentuan masalah kesehatan ( 30 menit)
- Penentuan penyelesaian masyarakat (25 menit)
5. Klarifikasi dari pihak Puskesmas (Bpk. Agus W.) selama 10 menit
6. Klarifikasi dari pihak institusi ( Bpk. Ahsan) selama 4 menit
7. Penutup: kesimpulan dan doa selama 3 menit
8. Dokumentasi.
3. Tahap Evaluasi
105

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 7/77
Evaluasi proses:
- Kendala-kendala yang dihadapi adalah terbatasnya
waktu (deadline pelaksanaan MMRW)
- Masyarakat merasa jenuh dengan rapat-rapat karena
kesibukan warga sendiri.
- Undangan yang dibagikan sebanyak 30 undangan tapi
yang hadir sekitar 5 orang warga ditambah 2 orang pembimbing. Hal
ini dikarenakan waktu pelaksanaan MMRW bersamaan dengan waktu
penyelenggaraan rapat RT ( RT 5) dan rapat di kelurahan untuk
pembentukan karang taruna.
- Acara berjalan lancar, meskipun acara baru dimulai
pukul 20.00 WIB ( terlambat 1 jam dari jadwal), masyarakat cukup
antusias terhadap diskusi yang dilakukan.
Evaluasi akhir
Diperoleh kesimpulan dan kesepakatan bersama yaitu mengenai masalah
kesehatan dan penangangannya.
o Prioritas Masalah Kesehatan di RW V Kelurahan Pagentan:
1. Masalah kesehatan lingkungan.
Masalah ini berkaitan dengan kebersihan bak mandi/bak air,
saluran pembuangan limbah/selokan dan pemeliharaan unggas
peliharaan mendapat prioritas utama sebagai masalah yang harus
segera diatasi. Hal ini ditunjukkan dengan data hasil pengkajian
dari 88 sampel keluarga menunjukkan bahwa:
• 10% membersihkan bak mandi > 2 minggu, 27%
membersihkan bak mandi selama seminggu sekali
• 15% menggunakan SPAL terbuka untuk
pembuangan air kotor dan 37% dibuang diselokan.
• 29,24 % memiliki unggas dengan 19,23%nya
mempunyai kandang bersatu dengan rumah.
Masalah kesehatan lingkungan merupakan prioritas masalah
karena dirasakan warga sebagai gangguan lingkungan sekitar dan
mengancam kesehatan.
2. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
106

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 8/77
Masalah kurangnya kesadaran ibu-ibu yang memiliki balita di
lingkungan RW VI untuk datang ke posyandu secara rutin dan
pemberian ASI secara eksklusif.
Data hasil pengkajian dari 88 sampel keluarga menunjukkan
bahwa 47% memiliki balita dan 58%nya tidak mengikuti
penimbangan balita di Posyandu, sedangkan 29%nya tidak
memberikan ASI secara eksklusif. Hal ini dirasakan sebagai
masalah yang perlu mendapat perhatian sebab kurangnya
partisipasi ibu-ibu dalam penimbangan dan pemberian ASI
eksklusif akan menyebabkan gangguan kesehatan serta tumbuh
kembang balita tidak dapat dipantau dengan baik.
3. Masalah remaja berkaitan dengan narkoba.
Dari data pengkajian yang telah dilakukan, didapatkan 10%
remaja dari total penduduk RW VI dengan 10%nya memiliki
riwayat pengguna Narkoba. Hal ini dirasakan warga sebagai
ancaman bagi kesehatan remaja sebagai penerus bangsa yang
idealnya sehat secara jasmani dan rohani dan bebas dari
penyalahgunaan narkotika dan obat-obat berbahaya lainnya.
o Penanggulangan Masalah Kesehatan di RW VI Puri Cempaka
Putih Kelurahan Bumiayu
Dari hasil musyawarah bersama masyarakat RW V disepakati
perlu adanya penanggulangan bersama masalah-masalah tersebut
dengan mengadakan kerjasama antara seluruh warga RW V dengan
Mahasiswa Keperawatan Universitas Brawijaya. Di bawah ini diuraikan
beberapa solusi yang dapat dilakukan antara lain:
1. Perlu adanya penyuluhan tentang kesehatan lingkungan khususnya
mengenai: Kebersihan bak mandi/bak air untuk mencegah penularan
penyakit demam berdarah melalui nyamuk Aedes agepty .
Selokan
Perawatan hewan peliharaan (unggas), yaitu tentang
kebersihan kandang, pencegahan flu burung, dan pemeliharaan
unggas liar agar tidak mengganggu kenyamanan warga lainnya
107

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 9/77
2. Perlu adanya penyuluhan tentang pentingnya kunjungan rutin ke
Posyandu kepada ibu-ibu balita agar status kesehatan dan tumbuh
kembang balita dapat dipantau dengan baik.
3. Perlu adanya penyuluhan tentang Narkoba agar remaja di lingkungan
RW VI mengetahui dan memahami serta mengerti tentang Narkoba
dan akibat buruknya bagi kesehatan dan pembentukan pribadi remaja
sebagai generasi penerus bangsa.
4.1.3. Laporan Pelaksanaan Kegiatan/ Intervensi
4.1.3.1 Masalah Kesehatan Lingkungan
4.1.3.1.1 Preplanning Kesehatan Lingkungan RW V Kelurahan Pagentan
4.1.3.1.1.1 Latar Belakang
Lingkungan merupakan tempat individu atau masyarakat berada dan
bertempat tinggal. Lingkungan terbagi atas dua yaitu: lingkungan biotik dan
abiotik. Lingkungan biotik yaitu makhluk-makhluk hidup yang ada di sekitar
manusia misalnya hewan ternak/ peliharaan, tanaman, hewan pengerat,
serangga, bakteri dan lain-lain. Lingkungan abiotik yaitu makhluk-makhluk tak
hidup seperti perumahan, air, udara, tanah, cuaca, iklim dan lain-lain. Semuanya
dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Bila salah satunya terganggu maka
kehidupan manusia pun terganggu.
Dari hasil pendataan didapatkan bahwa lingkungan RW V memiliki
beberapa masalah kesehatan lingkungan yang harus segera diatasi. Masalah ini
berkaitan dengan kebersihan bak mandi/bak air, saluran pembuangan
limbah/selokan dan pemeliharaan unggas peliharaan. Hasil pengkajian dari 88
sampel keluarga menunjukkan bahwa: 10% membersihkan bak mandi > 2
minggu, 27% membersihkan bak mandi selama seminggu sekali, 15%
menggunakan SPAL terbuka untuk pembuangan air kotor dan 37% dibuang di
selokan sehingga menyebabkan aliran air yang tidak lancar dan beresiko
menimbulkan media yang baik untuk pertumbuhan jentik-jentik nyamuk
khususnya nyamuk Aedes aegepty sebagai vektor dari penyakit Demam
Berdarah. Beberapa keadaan lain yang mengancam kesehatan seperti 29,24%
memiliki unggas dengan 19,23%nya mempunyai kandang bersatu dengan
rumah, dimana hal ini patut diwaspadai terhadap resiko penularan penyakit flu
burung. Dari hasil pendataan kesehatan lingkungan di atas ditengarai
108

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 10/77
disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan perilaku yang tidak sesuai
dengan kesehatan.
Penyakit Demam Berdarah (DHF) adalah penyakit yang mempunyai
resiko besar diderita warga RW V kelurahan Pagentan. Sedangkan penyakit Flu
Burung perlu diwaspadai sedini mungkin oleh warga agar wabah flu burung tidak
sampai menjangkiti lingkungan RW V kelurahan Pagentan. Hasil dari pengkajian
banyak warga yang belum mengerti tentang penyakit tersebut dan bagaimana
pencegahannya, padahal hal tersebut sangat penting untuk mengurangi angka
kejadian penyakit. Penyuluhan ini akan memberi informasi kepada warga tentang
penyakit tersebut guna mencegah timbulnya penyakit Demam Berdarah dan Flu
Burung dan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
4.1.3.1.1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Masyarakat menyadari tentang keadaan lingkungannya yang tidak sehat
demi terpeliharanya lingkungan sehat dan perumahan sehat.
2. Tujuan Khusus
Masyarakat RW V Kelurahan Pagentan diharapkan dapat melakukan
pencegahan terhadap Demam Berdarah.
Masyarakat RW V Kelurahan Pagentan diharapkan dapat melakukan
pencegahan terhadap penyakit Flu Burung.
Masyarakat dapat mengidentifikasi lingkungan sehat dan tidak sehat.
Setelah dilakukan pembinaan, masyarakat dapat merubah perilaku
yang kurang sehat menjadi perilaku yang sesuai dengan kesehatan
demi mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat.
4.1.3.1.1.3 Rencana Kegiatan
Penyuluhan tentang Demam Berdarah dan Flu Burung
a. Materi :
Penyuluhan tentang Demam berdarah
Penyuluhan tentang Flu Burung
b. Metode : Ceramah dan tanya jawab
c. Sasaran : Seluruh warga RW V Kelurahan Pagentan
109

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 11/77
d. Tempat : Rumah warga RT 02, RT 03, RT 04, RT 05, RW VI
Kelurahan Bumiayu
e. Waktu : Tanggal 1-15 Oktober 2006
4.1.3.1.1.4 Kegiatan
1. Penyuluhan tentang Demam Berdarah dan Flu Burung
2. Diskusi dan tanya jawab tentang Demam Berdarah dan Flu Burung
4.1.3.1.1.5 Evaluasi
1. Evaluasi Proses
Penilaian terhadap kelancaran kegiatan dari awal hingga akhir.
2. Evaluasi Hasil
Penilaian terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
4.1.3.1.2 Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
4.1.3.1.2.1 SAP Demam Berdarah
A. Topik : Kesehatan lingkungan
B. Sub topik : Demam berdarah
C. Tujuan Instruksional:
1. Umum :
Setelah diberikan penyuluhan sasaran diharapkan mampu memahami
tentang demam berdarah
2. Khusus
Setelah diberikan penyuluhan sasaran mampu :
a. Menyebutkan pengertian demam berdarah
b. Menyebutkan cara penularan demam berdarah
c. Menyebutkan gejala-gejala demam berdarah
d. Menyebutkan pertolongan pertama pada penderita demam berdarah
e. Menyebutkan cara pencegahan demam berdarah
D. Perencanaan Penyuluhan
1. Waktu :
110

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 12/77
a. Hari : Menyesuaikan dengan kegiatan warga
b. Tanggal : 1-15 Oktober 2006
c. Jam : Menyesuaikan dengan kegiatan warga
2. Tempat : Rumah warga
3. Sasaran : Warga RW V kelurahan Pagentan
4. Metode : Ceramah dan Tanya jawab
5. Media : flipchart (lembar balik) dan leaflet
6. Penyaji : Mahasiswa
E. Kegiatan Penyuluhan
Tahap
Kegiatan
Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Media
Pendahuluan 5 mnt 1. Memperkenalkandiri danmenjelaskan topikpenyuluhan dantujuan penyuluhan2. Menggalipengetahuan
tentang demamberdarah
1. Mendengarkandanmemperhatikan
2. Menjawabpertanyaan yangdiajukan olehpenyaji
Penyajian 15 mnt Menjelaskan materitentang :
pengertian demam
berdarah
cara penularan
demam berdarah
gejala gejala
demam berdarah
pertolongan
pertama padapenderita demamberdarah
cara pencegahan
demam berdarah
1. Mendengarkandan
memperhatikan2. Mengajukan
pertanyaan bilakurang mengerti
Lembar Balik,Leaflet
Penutup 10 mnt 1. Melakukanevaluasi denganmemberikanpertanyaan2. Menyimpulkan
materi yang telah
Memperhatikandan menjawabpertanyaan
111

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 13/77
disampaikan3. Memberikesempatankepada peserta
untuk bertanyakembali jikakurang jelas
4.1.3.1.2.2 SAP Flu Burung
A. Topik : Kesehatan Lingkungan
B. Sub Topik : Flu Burung
• Sub pokok bahasan : Mencegah Flu Burung
C. Tujuan
I. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan sasaran dapat memahami tentang
penyakit flu burung.
II. TUJUAN KHUSUS
Setelah dilakukan penyuluhan, warga dapat:
• Menyebutkan pengertian penyakit flu burung.
• Menyebutkan cara penularan penyakit flu burung
• Menyebutkan gejala-gejala flu burung
•Menyebutkan tindakan-tindakan yang dapat dilakukan untuk
mencegah penularan flu burung di lingkungan rumah.
• Merumuskan sarat-sarat daging unggas yang aman untuk
dikonsumsi.
III. MEDIA
Lembar balik (flipchart), Leaflet
D.Perencanaan Penyuluhan
112

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 14/77
Sasaran : Warga RW VI Puri Cempaka Putih II
Kelurahan Bumiayu Malang
Tempat : Rumah warga
Hari/Tanggal : 1-15 Oktober 2006
Waktu : 30 menit
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Penyaji : Mahasiswa
E.Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan
Peserta
1 3 Menit Pembukaan
Membuka kegiatan dengan
mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
Menjawab
salam,
memperhatikan
dan
mendengarkan2 7 Menit
10 Menit
Pelaksanaan
• Menjelaskan tentang
penyakit flu burung dan cara
penularannya.
• Menjelaskan tentang
gejala-gejala flu burung pada
manusia dan unggas.
• Menjelaskan tentang
tindakan-tindakan yang dapat
dilakukan untuk mencegah
penularan flu burung di lingkungan
rumah.
• Menjelaskan pada warga
bahwa memakan daging ayam/
produk unggas adalah aman apabila
dimasak sampai matang.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
Bertanya
113

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 15/77
3 7 Menit Evaluasi
• Menanyakan kepada peserta (warga
RW V) tentang materi yang
diberikan
• Memberikan reinforcement kepada
peserta (warga RW V) atas jawaban
yang diberikan
Menjawab
pertanyaan
4 3 Menit Terminasi
Mengucapkan terimakasih atas
perhatian dan peran serta
Mendengar dan
menjawab salam
F. EVALUASI
• Evaluasi Proses
Bagaimanakah kelancaran kegiatan, antusiasme peserta.
• Evaluasi Hasil
1. Peserta dapat menjelaskan penyakit flu burung dan cara
penularannya.
2. Peserta dapat menjelaskan gejala-gejala flu burung
3. Peserta dapat menyebutkan tindakan-tindakan yang dapat dilakukan
untuk mencegah penularan flu burung di lingkungan rumah.
4. Peserta dapat menjelaskan cara yang benar memasak daging ayam/
produk unggas agar aman dari virus flu burung.
4.1.3.1.3 Materi Penyuluhan
4.1.3.1.3.1 Materi penyuluhan DHF
A. Definisi DHF
Demam Berdarah Dengue (DBD)/ Dengue Hemorragic Fever (DHF)
adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue.
B. Cara Penularannya
• DHF hanya dapat ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti betina, yang
tersebar luas dirumah-rumah dan tempat-tempat umum (sekolah, pasar,
terminal, warung, dsb)
114

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 16/77
• Nyamuk ini mendapatkan virus dengue sewaktu menggigit/menghisap
darah orang yang sakit DHF atau orang yang tidak sakit tetapi dalam
darahnya terdapat Virus Dengue.
• Orang yang darahnya mengandung virus dengue tetapi tidak sakit dapat
pergi kemana-mana dan menularkan virus itu kepada orang lain di tempat
yang ada nyamuk Aedes Aegyptinya.
• Virus dengue yang terhisap nyamuk Aedes aegypti akan bekembang biak
dalam tubuh nyamuk.
• Bila nyamuk tersebut menggigit/menghisap darah orang lain, virus
tersebut akan dipindahkan bersama air liur nyamuk ke orang tersebut.
• Orang yang digigit nyamuk Aedes aegypti yang mengandung virus
dengue akan menunjukkan gejala sakit/demam setelah 4-6 hari (masa
inkubasi).
• Bila orang yang ditulari tidak memiliki daya tahan tubuh yang baik, ia akan
segera menderita DHF.
• Nyamuk Aedes aegypti yang sudah mengandung virus dengue, seumur
hidupnya dapat menularkan virus tersebut kepada orang lain.
C. Gejala Demam Berdarah
1. Panas badan mendadak tinggi (lebih tinggi dari 38 derajat celcius) selama
2-7 hari.
2. Tampak bintik-bintik merah pada kulit (kalau kulit diregangkan bintik-bintik
merah lebih jelas)
3. Kadang-kadang terjadi perdarahan di hidung (mimisan).
4. Mungkin terjadi muntah dan atau berak darah berwarna hitam & bau amis
5. Perdarahan di lambung juga menyebabkan nyeri di ulu hati dan mual.
6. Tekanan darah penderita turun, denyut nadi cepat dan lemah serta
gelisah. Sedangkan ujung kaki dan tangannya dingin berkeringat.
D. Pertolongan bagi Penderita
1. Penderita diberi minum yang banyak
2. Penderita di kompres dengan air es
3. Penderita diberi obat penurun panas
115

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 17/77
4. Secepatnya penderita dibawa ke dokter, puskesmas atau Rumah Sakit,
khususnya bila penderita tampak gelisah, ujung kaki dan tangannya
dingin dan berkeringat
E. Cara Pencegahannya
Pertumbuhan nyamuk :
Pertumbuhan nyamuk Aedes aegypti terjadi dalam air jernih : bak mandi,
gentong, vas bunga, botol dan kaleng bekas, tempat minuman burung,
ban bekas, perangkap semut, biasanya beraktifitas di siang hari. Nyamuk
yang menghisap darah adalah nyamuk betina yang mencapai 2-3 bulan.
Pertumbuhannya dari telur, menjadi jentik, kemudian kepompong dan
dewasa, membutuhkan waktu 1-2 minggu.
Pemberantasan Nyamuk Demam Berdarah
Untuk memberantas telur, larva dan pupa nyamuk Aedes aegypti bisa
dilakukan dengan menaburkan bubuk Abate pada tempat penampungan
air, dengan dosis 1 sendok makan peres (10 gr) untuk 100 liter air. Cara yang paling efektif adalah dengan melakukan Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN) dengan gerakan 3M:
Menguras dan menyikat tempat penampungan air seperti bak mandi. tandon
air, gentong, vas bunga, dll.
Mengubur /memusnahkan barang bekas (kaleng, botol, ban bekas, dll).
Merombeng tidak mengatasi masalah tapi hanya memindahkan masalah
ketempat lain.
Menutup rapat-rapat tempat penampungan air (tandon, gentong, dll).
Untuk memberantas nyamuk dewasa bisa dilakukan dengan :
1. Fogging /pengasapan dengan insektisida.
2. Memakai obat anti nyamuk, dll.
Tetapi cara fogging ini kurang efektif karena hanya berefek sementara
dan dapat mencemari lingkungan.
Perlindungan diri untuk mencegah jangan sampai digigit nyamuk
dengan cara :
1. Tidur mamakai kelambu
116

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 18/77
2. Selalu beraktivitas
3. Menggunakan krem anti nyamuk, dsb.
4.1.3.1.3.2 Materi Penyuluhan Flu Burung
I. Definisi Flu Burung
Flu burung atau avian influenza adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh virus influenza tipe A jenis H5N1.
II. Cara Penularan Flu Burung pada Manusia
Penularan Flu burung dari unggas ke manusia terjadi bila manusia
bersinggungan langsung dengan ayam atau unggas yang terinfeksi flu
burung. Virusnya mungkin berasal dari kotorannya, liurnya, wadah makanan
dan air minumnya, kandang dan semua permukaan tanah yang dicemarinya.
Penularan juga dapat terjadi secara airborne (Aiborne infection) baik dari
unggas ke manusia maupun dari manusia sudah terinfeksi ke manusia lain
apabila manusia menghirup udara yang sudah mengandung virus ke dalam
pernapasannya.
III. Masa Inkubasi
Masa inkubasi pada manusia berlangsung 1-3 hari.
IV. Gejala-Gejala Flu Burung
Pada manusia:
Gejala-gejala flu burung pada manusia umumnya seperti orang terkena flu
biasa. Namun perlu diwaspadai apabila ditemukan gejala-gejala; demam atau
adanya peningkatan suhu tubuh diatas 38 derajat Celsius, batuk dengan
tenggorokan terasa kering dan nyeri, nyeri otot, sesak napas, adanya radang
saluran pernapasan atas (ISPA) atau radang paru-paru. Disamping gejala-
gejala tersebut, gejala penyakit Flu Burung yang lain adalah conjunctivitis,
pusing, mual disertai nyeri perut, muntah, diare, keluar lendir dari hidung
serta tidak adanya nafsu makan.
Pada unggas:
Pada unggas yang menderita flu burung ditemukan adanya gejala-gejala;
jengger berwarna biru, terdapat borok di kaki dan kematian unggas yang
mendadak
117

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 19/77
V. Tindakan Pencegahan Flu Burung di Lingkungan Rumah
1. Menjaga kebersihan diri (rajin cuci tangan dengan sabun setelah
menangani unggas/burung).
2. Penanganan kulit telur dan telur mentah perlu mendapat perhatian.
3. Gunakan penutup mulut dan hidung, sarung tangan bila akan mengolah
tanaman dengan pupuk kandang.
4. Jangan membuang kotoran (jeroan, bulu ayam, dll.) sembarangan.
Bungkuslah dengan plastik dan buang di tempat sampah.
5. Amati dengan teliti kesehatan anda apabila telah melakukan kontak
dengan unggas/burung. Segeralah ke puskesmas/ tempat pelayanan
kesehatan apabila timbul gejala-gejala demam, infeksi mata, kesulitan
bernapas.
Untuk Pemelihara Unggas:
1. Bersihkan kandang setiap hari, kalau perlu semprot dengan desinfektan
2. Menjauhkan kandang unggas (ayam, itik, dan burung) dari rumah/ tempat
tinggal.
3. Jemur kandang setiap hari.
4. Bersihkan makanan ternak/ burung yang tercecer di tanah/ lantai, agar
tidak mengundang burung liar datang.
5. Vaksinasi unggas ke dokter hewan terdekat.
VI. Serba-serbi Flu Burung:
Vaksin Flu Burung
Saat ini belum terdapat vaksin manusia untuk flu burung.
Obat Flu Burung
Selain perawatan medis intensif, Oseltamivir (Tamiflu) merupakan obat
anti-viral utama untuk flu burung. Tamiflu akan efektif apabila diberikan
pada tahap awal perkembangan penyakit flu burung.
Konsumsi daging ayam/produk unggas
Masyarakat aman untuk memakan daging ayam/produk unggas lainnya
apabila telah dimasak secara matang (goreng, rebus, panggang) dengan
suhu di atas 80 derajat dan lebih dari satu menit.
118

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 20/77
4.1.3.1.4 Laporan Hasil Kegiatan Penyuluhan Demam Berdarah Dan Flu
Burung
Penyuluhan tentang kesehatan lingkungan yang meliputi pencegahan
dan pertolongan Demam Berdarah dan pencegahan penyakit Flu Burung
dilakukan pada tanggal 1-15 Oktober 2006 pada waktu yang sudah ditentukan.
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di RT 01-07 RW V, bertempat di
rumah salah satu warga di masing-masing RT. Peserta penyuluhan terdiri dari
ibu-ibu peserta pertemuan Dasawisma dan PKK di RT 01-07 RW V Kelurahan
Pagentan. Sebagai pemateri dari penyuluhan ini adalah mahasiswa PSIK FKUB
dengan penanggung jawab kegiatan adalah Achmad Dafir dan Indah Anggraeni.
4.1.3.1.4.1 Laporan Hasil Kegiatan Penyuluhan Demam Berdarah dan Flu
Burung di RT 02 RW VI Kelurahan Bumiayu
Hari/Tanggal : Minggu / 1 Oktober 2006 dan Minggu/ 8 Oktober 2006
Waktu : 10.00-selesai
Tempat : Rumah Ibu Bambang (Dasawisma I) dan rumah Ibu Aris
(pertemuan PKK) warga RT 02 RW VI Kelurahan
Bumiayu
Topik : Demam Berdarah dan Flu Burung
Penyuluh : Mahasiswa PSIK FKUB
Peserta : Pertemuan Dasawisma I dan Pertemuan PKK RT 02 RW
VI Kel. Bumiayu.
Penanggung Jawab : Indah Anggraeni P. dan Ahmad Dafir F.
I. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan dibagi menjadi 3 tahap, yaitu:
1. Tahap Perkenalan dan Penggalian Pengetahuan Peserta
Setelah memberi salam dan perkenalan, pemateri terlebih dahulu
menyampaikan maksud dan tujuan diberikan penyuluhan sebelum materi
disampaikan. Kemudian pemateri memberi pertanyaan pembuka untuk
119

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 21/77
mengetahui tingkat pengetahuan peserta (pretest) tentang materi yang
akan diberikan.
Pertanyaan yang diberikan, sebagai berikut:
Apakah ibu-ibu tahu tentang Demam Berdarah?
Apakah penyebab penyakit Demam Berdarah?
Apakah ibu-ibu tahu tentang Flu Burung?
Apakah penyebab penyakit Flu Burung?
Peserta menjawab pertanyaan pemateri dengan bahasa mereka, dimana
sebagian besar peserta dapat menjawab pertanyaan dengan benar.
Setelah itu penyaji langsung masuk pada materi penyuluhan.
2. Tahap Penyajian MateriPenyajian materi sesuai dengan materi penyuluhan yang terlampir pada
SAP.
3. Evaluasi
Evaluasi Struktur
Mahasiswa datang sebelum waktu yang ditetapkan untuk
mempersiapkan sarana dan prasarana untuk kegiatan penyuluhan.
Semua peserta datang tepat waktu. Penyuluhan dimulai setelah acara
arisan Dasawisma selesai.
Evaluasi Proses
Peserta yang hadir berjumlah 37 orang. Pelaksanaan penyuluhan
berjalan sesuai rencana dimana peserta antusias bertanya kepada
pemateri juga menjawab pertanyaan yang diajukan pemateri.
Evaluasi Hasil
Lebih dari 60% dari peserta yang hadir dengan aktif melontarkan
pertanyaan kepada mahasiswa tentang materi yang disampaikan. Hal ini
membuktikan bahwa rasa kepedulian peserta terhadap kesehatan
lingkungan dan antusiasme untuk mencari tahu tentang informasi
kesehatan terbaru sebagai langkah awal untuk mencegah terjadinya
penyakit cukup besar.
Pertanyaan yang muncul dari peserta antara lain:
120

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 22/77
1. Apakah yang dimaksud dengan penyakit Demam Berdarah dan
bagaimana cara penularannya?
2. Apakah penyakit flu burung itu dan bagaimana cara
penularannya?
3. Apakah kotoran ayam dapat menyebabkan penyakit flu burung?
4.1.3.1.4.2 Laporan Hasil Kegiatan Penyuluhan Demam Berdarah dan Flu
Burung di RT 04 RW VI Kel. Bumiayu
Hari/Tanggal : Minggu / 8 Oktober 2006
Waktu : 11.00 WIB -selesai
Tempat : Rumah Ibu Yusuf warga RT 04 RW VI Kelurahan
Bumiayu
Topik : Demam Berdarah dan Flu Burung
Peserta : Pertemuan PKK RT 04 RW VI Kel. Bumiayu.
Penanggung Jawab : Indah Anggraeni P. dan Ahmad Dafir F.
I. Pelaksanaan
Kegiatan penyuluhan dibagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama diawali dengan
penyuluhan Demam Berdarah sedangkan sesi kedua dilanjutkan dengan
penyuluhan Flu Burung.
Pelaksanaan penyuluhan dibagi menjadi 3 tahap, yaitu tahap perkenalan
dan penggalian pengetahuan peserta, tahap penyajian materi, dan tahap
evaluasi. Penyuluhan tentang demam Berdarah disampaikan oleh Indah
Anggraeni Prasetya pada pukul 11.10-11.20 dilanjutkan dengan penyuluhan Flu
Burung pada pukul 11.21-11.33. Penyuluhan dipimpin oleh moderator Endah
Silfiyanti. Setelah materi selesai disampaikan, dibuka sesi tanya jawab.
II. Evaluasi Kegiatan
Pelaksanaan penyuluhan berjalan sesuai rencana peserta yang hadir 20
orang. Lebih dari 70% warga aktif melontarkan pertanyaan seputar materi yang
disampaikan. Beberapa pertanyaan disampaikan oleh peserta antara lain:
121

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 23/77
a. Jenis obat nyamuk apa yang paling aman digunakan untuk mencegah gigitan
nyamuk demam berdarah namun tidak memberikan efek samping terhadap
pernapasan?
b. Bagaimana penanganan terhadap air selokan yang tersumbat agar tidak
menyebabkan sarang nyamuk?
c. Apa saja gejala-gejala dari flu burung dan kapan gejala tersebut muncul pada
manusia?
d. Bagaimana cara mengetahui bahwa unggas peliharaan terkena flu burung?
e. Apakah kotoran ayam dapat menularkan penyakit flu burung?
f. Bagaimana membedakan unggas yang sehat dengan unggas yang terkena
flu burung?
g. Jika hanya memelihara satu ekor unggas, bagaimana cara memastikan
unggas tersebut terkena flu burung?
Banyaknya pertanyaan yang dilontarkan peserta menunjukkan
antusiasme warga terhadap topik yang disampaikan pemateri sangat besar. Hal
ini membuktikan bahwa warga cukup peduli terhadap masalah kesehatan
lingkungan.
4.1.3.1.4.3 Laporan Hasil Kegiatan Penyuluhan Flu Burung di RT 03 RW VI
Kel. Bumiayu
Hari/Tanggal : Minggu / 8 Oktober 2006
Waktu : 16.30-selesai
Tempat : Rumah Ibu Eddy warga RT 03 RW VI Kelurahan Bumiayu
Topik : Demam Berdarah dan Flu Burung
Peserta : Pertemuan Dasawisma RT 03 RW VI Kel. Bumiayu.
Penanggung Jawab : Indah Anggraeni P.
I. Pelaksanaan
Penyuluhan tentang Flu Burung disampaikan Agustin Chusnul pada pukul
16.30-16.40. Penyuluhan dipimpin oleh moderator Ismatul Quddus. Kegiatan
meliputi pemberian materi dan tanya jawab. Adapun materi yang disampaikan
meliputi pengertian flu burung, cara penularan, gejala-gejala flu burung pada
122

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 24/77
manusia dan unggas, tindakan pencegahan, dan lain-lain sesuai dengan SAP.
Setelah materi selesai disampaikan, dibuka sesi tanya jawab.
II. Evaluasi Kegiatan
Pelaksanaan penyuluhan berjalan sesuai rencana peserta yang hadir 21
orang. Antusiasme warga terhadap informasi kesehatan khususnya flu burung
sangatlah besar. Hal ini ditunjukkan dengan lebih dari 60% warga aktif
melontarkan pertanyaan seputar materi yang disampaikan. Diskusi juga terjalin
tidak hanya antara peserta dengan mahasiswa namun juga antara peserta
dengan peserta yang lain. Beberapa pertanyaan disampaikan oleh peserta
antara lain:
a. Kapan penyakit flu burung mulai menimbulkan gejala pada manusia?
b. Apakah gejala flu burung sama dengan flu biasa?
c. Bagaimana cara membedakan flu burung dengan flu biasa?
d. Bagaimana tindakan yang bisa dilakukan untuk mewaspadai gejala flu
burung pada unggas peliharaan jika unggas belum menampakkan gejala-
gejala terkena flu burung dan belum ada kematian mendadak?
4.1.3.2 Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
4.1.3.2.1 Preplanning Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) RW VI Kelurahan
Bumiayu
4.1.3.2.1.1 Latar Belakang
Masalah KIA merupakan prioritas ketiga (terakhir) dari hasil Musyawarah
Masyarakat RW VI. Dari hasil pendataan didapatkan bahwa di RW VI banyak ibu
menyusui yang bekerja sehingga ada beberapa warga yang tidak memberikan
ASI Eksklusif bagi bayinya. Padahal ASI Eksklusif (mulai usia 0-6 bulan) sangat
dibutuhkan untuk pertumbuhan bayi yang optimal. Oleh karena itu perlu diadakan
penyuluhan tentang “Kiat Memberikan ASI Eksklusif Bagi Ibu Bekerja Dan
Berpuasa”, karena bertepatan dengan datangnya bulan Ramadhan.
4.1.3.2.1.2 Tujuan
A. Tujuan Umum
123

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 25/77
Setelah dilakukan penyuluhan ibu-ibu dapat mengetahui cara pemberian ASI
Eksklusif ketika sibuk bekerja
B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan ibu-ibu dapat:
a. Menyebutkan pengertian ASI Eksklusif
b. Menjelaskan kapan ASI Eksklusif mulai
diberikan.
c. Menyebutkan manfaat ASI Eksklusif bagi
balita.
d. Menjelaskan cara memberikan ASI
Eksklusif (terutama bagi ibu-ibu yang bekerja dan berpuasa).
e. Menjelaskan cara memerah ASI dan cara
penyimpanan ASI perah.
4.1.3.2.3 Pelaksanaan Kegiatan
Hari/Tanggal : Sabtu, 23 September 2006
Waktu : 09.00 WIB-selesai
Sasaran : Ibu-ibu Posyandu RW VI Kelurahan Bumiayu
Tempat : Rumah Pak Hadi RT 01
Penanggung Jawab : Nur’aini
4.1.3.2.4 Susunan Kegiatan
1. Pembukaan dan perkenalan
2. Penyampaian materi tentang “Kiat Memberikan ASIEksklusif Bagi Ibu Bekerja Dan Berpuasa”
3. Diskusi atau tanya jawab
4. Pemberian leaflet
4.1.3.2.4 Evaluasi
1. Evaluasi Proses
Penilaian terhadap kelancaran kegiatan dari awala hingga akhir.
2. Evaluasi Hasil
124

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 26/77
Penilaian terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
A. Topik : ASI Eksklusif
B. Tujuan
I. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan ibu-ibu dapat memahamii
tentang bagaimana cara memberikan ASI Eksklusif bagi ibu yang sedang
bekerja.
II. TUJUAN KHUSUS
Setelah dilakukan penyuluhan ibu-ibu dapat:
a. Menyebutkan pengertian ASI Eksklusif
b. Menjelaskan kapan ASI Eksklusif mulai
diberikan.
c. Menyebutkan manfaat ASI Eksklusif bagi
balita.
d. Menjelaskan cara memberikan ASI
Eksklusif (terutama bagi ibu-ibu yang bekerja dan berpuasa).
e. Menjelaskan cara memerah ASI dan cara
penyimpanan ASI perah.
D. Media
Lembar balik (flipchart), Leaflet
E. Rencana Pelaksanaan Penyuluhan
Sasaran : Ibu-ibu Posyandu di RW VI Puri Cempaka Putih KelurahanBumiayu Malang
Tempat : Rumah B.Hadi RT 01 RW.VI
Hari/Tanggal : Sabtu/23 September 2006
Waktu : 30 menit
Metode : Ceramah
F. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan
125

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 27/77
Peserta
1 3 Menit PembukaanMembuka kegiatan denganmengucapkan salam
Memperkenalkan diriMenjelaskan tujuan dari penyuluhan
Menjawabsalam,memperhatikan
danmendengarkan
2 7 Menit
10 Menit
PelaksanaanMenjelaskan tentang lamanya pemberianASI eksklusif dan pentingnya pemberianASI eksklusif Menjelaskan manfaat/keunggulan ASIMenjelaskan tentang cara pemberianASI perah bagi ibu yang bekerjaMenjelaskan tentang kiat memberikanASI di bulan RamadhanMemberikan kesempatan pada peserta
(ibu-ibu posyandu) untuk bertanya
Mendengarkandanmemperhatikan
Bertanya
3 7 Menit EvaluasiMenanyakan kepada peserta (ibu-ibuPosyandu) tentang materi yang diberikanMemberikan reinforcement kepadapeserta (ibu-ibu Posyandu) atas jawabanyang diberikan
4 3 Menit TerminasiMengucapkan terimakasih atas perhatiandan peran serta
Mendengar danmenjawab salam
G. Evaluasi
• Evaluasi proses
Mengetahui bagaimanakah proses kegiatan penyuluhan berjalan.
• Evaluasi Hasil,
Mengetahui apakah:
1. peserta dapat menyebutkan pengertian ASI Eksklusif
2. peserta dapat menjelaskan kapan ASI Eksklusif mulai diberikan.
3. peserta dapat menyebutkan manfaat ASI Eksklusif bagi balita.
4. peserta dapat menjelaskan cara memberikan ASI Eksklusif (terutama
bagi ibu-ibu yang bekerja dan berpuasa).
5. peserta dapat menjelaskan cara memerah ASI dan cara penyimpanan
ASI perah.
4.1.3.2.2 Materi Penyuluhan ASI Eksklusif
4.1.3.2.2.1 Pengertian ASI Eksklusif
126

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 28/77
ASI Eksklusif adalah ASI yang diberikan terus menerus tanpa penambahan
makanan atau minuman selain ASI.
4.1.3.2.2.2 Kapan ASI Eksklusif diberikan?
Pemberian ASI Eksklusif diberikan selama 6 bulan.
4.1.3.2.2.3 Mengapa ASI penting bagi bayi?
ASI mengandung zat nutrisi yang kualitas dan komposisi ideal untuk
pertumbuhan kesehatan dan kecerdasan bayi terutama karena ASI
mengandung protein khusus, yaitu taurin, juga mengandung laktosa dan
asam lemak ikatan panjang dalam jumlah lebih banyak dibandingkan susu
sapi atau susu kaleng. Kandungan colostrum pada ASI membentuk antibodi
dalam tubuh bayi sehingga menghindarkan bayi dari infeksi dan alergi.
4.1.3.2.2.4 12 Keunggulan ASI:
ASI mengandung zat gizi paling sempurna untuk pertumbuhan
bayi dan perkembangan kecerdasannya.
ASI mengandung kalori 65 Kcal/ 100 ml yang memberikan cukup
energi bagi pertumbuhan bayi.
Sebanyak 90% kandungan lemak ASI dapat diserap bayi.
ASI dapat menyebabkan pertumbuhan sel otak yang optimal
Protein ASI adalah spesifik spesies sehingga jarang
menyebabkan alergi
ASI memberikan perlinndungan terhadap infeksi dan alergi
Dapat mempererat ikatan ibu dan bayi
Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi
ASI selalu tersedia, bersih dan segar
Jarang menyebabkan diare dan sembelit
Lebih ekonomis, hemat dan praktis
Membantu program KB
4.1.3.2.2.5 Cara agar Ibu Bekerja Dapat Terus Memberikan ASI Eksklusif
127

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 29/77
Caranya adalah dengan memberikan bayi ASI perah, yaitu ASI yang diambil
dengan cara diperas langsung dari payudara ibu, kemudian disimpan dan
nantinya diberikan pada bayi.
4.1.3.2.2.6 Cara-Cara Memberikan ASI Perah
a. Cuci tangan dengan sabun sebelum memerah
b. Perah ASI dengan jari. Jangan gunakan pompa manual
karena dapat merusak jaringan payudara.
c. Simpan ASI dalam botol steril
d. Gunakan air panas yang mengalir atau air panas yang
dituang dalam mangkuk untuk menghangatkan ASI sebelum diberikan
pada bayi. Jangan memanaskan ASI langsung di atas api karena akan
menyebabkan beberapa enzim yang terkandung dalam ASI rusak. Lama
penghangatan tergantung suhu ASI, namun pada prinsipnya buatlah suhu
ASI seperti suhu tubuh karena akan menyerupai ASI yang dikeluarkan
langsung.
e. Berikan ASI dengan sendok kecil, bukan dengan botol
susu atau dot.
ASI yang telah dipanaskan tidak dapat disimpan kembali di dalam termos
atau lemari pendingin (ASI sudah tidak bisa dipakai lagi).
f. Jika ingin memberikan susu formula, berikan setelah bayi
berusia 5-6 minggu. Namun disarankan memberi ASI dulu baru susu
formula supaya produksi ASI tidak berkurang.
4.1.3.2.2.7 Cara Menyimpan ASI Perah
Simpan ASI di dalam botol kecil yang telah disterilkan
ASI yang telah dipanaskan tidak dapat disimpan kembali di dlaam
termos atau kulkas.
Bila tiodak terpaksa jangan, tidak disarankan untuk menyimpan
ASI di freezer.
4.1.3.2.2.8 Ketahanan ASI
ASI bias tahan selama:
6-8 jam di udara terbuka
128

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 30/77
24 jam di termos es
2x24 jam di lemari es
2 minggu di freezer yang berpintu sama dengan tempat buah
3 bulan di freezer yang beda pintu dengan tempat buah
4.1.3.2.2.9 Kiat memberikan ASI Eksklusif di bulan Ramadhan
Selama bulan Ramadhan, produksi ASI bisa tetap lancar asalkan ibu
meningkatkan nutrisinya.
Tambah kalori
Konsumsi makanan tinggi karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral
terutama pada saat berbuka dan sahur.
Perbanyak cairan
Ibu dianjurkan minum 10-12 gelas/hari ditambah susu 3 gelas/hari.
Jangan langsung minum susu setelah menyantap buka puasa karena
dapat menyebabkan mual. Sebaiknya minum susu setelah menyantap
makanan kecil menjelang tidur dan saat sahur.
Banyak istirahat
Pada saat berpuasa, jika ibu merasa lemas sehabis menyusui, maka
beristirahatlah. Dapat dengan istirahat tidur atau dengan sekedar
relaksasi untuk menenangkan pikiran.
4.1.3.2.3 Laporan Hasil Kegiatan Penyuluhan Pemberian Asi Eksklusif
Penyuluhan tentang Pemberian Asi Eksklusif dilakukan pada tanggal 23
September 2006. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Posyandu
Kemuning yaitu di rumah bapak Hadi (warga RT 01). Peserta penyuluhan terdiri
dari ibu-ibu yang mengikuti kegiatan posyandu. Sebagai pemateri dari
penyuluhan ini adalah mahasiswa PSIK FKUB dengan penanggung jawab
kegiatan adalah Nur’aini
Hari/Tanggal : Sabtu/23 September 2006
Waktu : 08.00-selesai
Tempat : Posyandu Kemuning RW VI kelurahan Bumiayu
Topik : Pemberian ASI Eksklusif
Penyuluh : Indah Anggraeni P.
Peserta : ibu-ibu balita posyandu Kemuning RW VI Kel. Bumiayu.
Penanggung Jawab : Nur’aini
129

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 31/77
4.1.3.2.3.1 Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan dibagi menjadi 3 tahap, yaitu:
1. Tahap Perkenalan dan Penggalian Pengetahuan Peserta
Setelah memberi salam dan perkenalan, pemateri terlebih dahulu
menyampaikan maksud dan tujuan diberikan penyuluhan sebelum materi
disampaikan. Kemudian pemateri memberi pertanyaan pembuka untuk
mengetahui tingkat pengetahuan peserta (pretest) tentang materi yang akan
diberikan.
Pertanyaan yang diberikan, sebagai berikut:
Apakah ibu-ibu tahu tentang ASI Eksklusif?
Apakah Cara Pemberian ASI Eksklusif?
Peserta menjawab pertanyaan pemateri dengan bahasa mereka, dimana
sekitar 50% peserta dapat menjawab pertanyaan dengan benar. Setelah itu
penyaji langsung masuk pada materi penyuluhan.
2. Tahap Penyajian Materi
Penyajian materi sesuai dengan materi penyuluhan yang terlampir pada
SAP.
3. Evaluasi
Evaluasi Proses
1. penyuluhan dimulai tepat jam 09.00 sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan.
2. penyuluhan terbagi dalam 2 gelombang untuk mengoptimalkan waktu
karena ibu-ibu yang datang ke posyandu datang tidak bersamaan dan
sedikit demi sedikit.
3. peserta yang hadir sejumlah 15 orang hal ini dikarenakan banyak ibu-
ibu yang sibuk sehinggga setelah selesai penimbangan langsung
pulang sehingga tidak bisa mengikuti penyuluhan.
4. penyuluhan berjalan cukup lancar dan ibu-ibu antusias mengikuti
penyuluhan dan menanyakan tentang materi yang diberikan.
Adapun pertanyaan yang muncul dari peserta antara lain adalah;
o Apakah boleh memberikan ASI lebih dari 2 tahun?
o Bagaimana jika ASI tidak mau keluar?
130

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 32/77
o Mana yang lebih baik, memerah ASI dengan tangan atau
dengan pompa?
Evaluasi Hasil
Peserta diberikan beberapa pertanyaan yang isinya sama dengan
saat sebelum penyuluhan. Peserta yang hadir 80% mampu menjawab
pertanyaan dari mahasiswa tentang materi yang telah disampaikan.
Sedangkan pada saat pre-test peserta hanya mampu menjawab 50% dari
pertanyaan yang diajukan. Hal ini membuktikan bahwa peserta
memperhatikan materi yang disampaikan dan terjadi peningkatan
pengetahuan setelah diberikan penyuluhan.
:
4.1.3.3 Pelatihan Kader
4.1.3.3.1 Preplanning Pelatihan Kader Posyandu RW VI Kelurahan Bumiayu
4.1.3.3.1.1 Latar Belakang
Posyandu merupakan sarana pelayanan masyarakat khususnya balita
dan WUS. Salah satu fungsi posyandu adalah melakukan penimbangan,
penyuluhan kesehatan, imunisasi dan konsultasi KB.
Hal ini penting dilakukan karena untuk mengetahui tumbuh kembang
anak dan mendeteksi dini kesehatan balita dan ibu sehingga apabila ditemukan
suatu masalah kesehatan maka dapat segera dilakukan intervensi atau tindakan
yang cepat dan tepat. Untuk mewujudkan fungsi posyandu maka diperlukan
adanya partisipasi masyarakat dan tenaga kesehatan. Wujud partisipasi
masyarakat adalah dengan pembentukan kader posyandu.
Kader posyandu berfungsi dalam mengefektifkan ke-4 meja dalam
posyandu yaitu: meja 1 untuk pendaftaran, meja 2 untuk penimbangan, meja 3
untuk pencatatan dan meja 4 untuk penyuluhan. Sedangkan untuk meja 5 yang
berfungsi dalam pelaksanaan KB dan imunisasi dilakukan oleh petugaskesehatan. Untuk mengoptimalkan fungsi dari kader-kader tersebut maka
diperlukan adanya pelatihan kader.
Rencana yang akan dilakukan adalah mengadakan pelatihan kader. Hal
ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman kader tentang posyandu dan
pengoptimalan 5 meja dalam posyandu. Harapan kami, setelah dilakukan
pelatihan kader maka fungsi posyandu akan menjadi lebih baik lagi serta
masyarakat akan merasakan manfaat dari posyandu, tidak sekedar melakukan
penimbangan balita saja.
131

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 33/77
4.1.3.3.1.2 Tujuan Rencana Kegiatan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pelatihan, kader posyandu dapat memahami
bagaimana pelaksanaan posyandu yang efektif dan efisien.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pelatihan, kader posyandu dapat:
a. Menjelaskan pengertian posyandu
b. Menjelaskan tugas-tugas kader dalam penyelenggaraan posyandu
c. Menjelaskan fungsi 5 meja pada posyandu
d. Menjelaskan langkah-langkah pelaksanaan 5 meja pada posyandu.
4.1.3.3.1.3 Rencana Kegiatan
1. Penyusunan materi dan SAP
- Bahan : Kertas HVS
- Tempat : Posko praktik komunitas RW 06 kelurahan Bumiayu
- Waktu : 28 September 2006
2. Pembuatan Modul
- Bahan : Kertas, printer warna- Tempat : Posko praktik komunitas RW 06 kelurahan Bumiayu
- Waktu : 28 September 2006
3. Pembuatan lembar balik
- Bahan : Kertas manila, spidol, gambar-gambar yang berhubungan
dengan posyandu.
- Tempat : Posko praktik komunitas RW 06 kelurahan Bumiayu
- Waktu : 8 Oktober 2006
4. Pelaksanaan penyuluhan
- Bahan : Leaflet, flow chart , materi penyuluhan
- Tempat : Rumah B.Totok PCP blok AO-42 RT.04 RW VI (posko praktik
komunitas)
- Waktu : Selasa, 10 Oktober 2006
4.1.3.3.1.4 Kegiatan
a. Penyusunan materi dan SAP
132

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 34/77
b. Pembuatan leaflet
c. Pembuatan lembar balik
d. Pelaksanaan penyuluhan.
4.1.3.3.1.5 Kepanitiaan
1. Ketua : Agustin Khusnul Chotimah
2. Koordinator:
- Penyusunan materi SAP dan modul pelatihan: Nur Aini,
Agustin
- Pembuatan lembar balik: Nur Aini, Nia
- Pelaksanaan penyuluhan: Endah Silfiyanti
4.1.3.3.1.6 Evaluasi Kegiatan
1. Evaluasi Proses
• Apakah kegiatan berjalan dengan lancar dan tepat waktu.
• Apakah undangan seluruhnya hadir
• Apakah peserta antusias mengikuti pelatihan
2. Evaluasi Hasil
Terjadi peningkatan pengetahuan kader posyandu yang ditunjukkan
dengan berfungsinya meja 1-4 dalam posyandu.
4.1.3.3.2 Satuan Acara Penyuluhan Pelatihan Kader Posyandu
4.1.3.3.2.1 Pokok Bahasan : Tugas kader posyandu
4.1.3.3.2.2 Sub Pokok Bahasan : Tugas kader sebelum, saat dan sesudah
hari H posyandu
4.1.3.3.2.3 Tujuan
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pelatihan, kader posyandu dapat memahami
bagaimana pelaksanaan posyandu yang efektif dan efisien.
B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan pelatihan kader mampu:
1. Menjelaskan pengertian posyandu
2. Menjelaskan tugas-tugas kader dalam penyelenggaraan
posyandu
133

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 35/77
3. Menjelaskan fungsi 5 meja pada posyandu
4. Menjelaskan langkah-langkah pelaksanaan 5 meja pada
posyandu.
4.1.3.3.2.4 Sasaran : Kader Posyandu di wilayah RW VI Kelurahan
Bumiayu Malang
4.1.3.3.2.5 Media : Lembar balik dan buku panduan
4.1.3.3.2.6 Rencana Pelaksanaan penyuluhan
Hari/Tanggal : Selasa/10 Oktober 2006
Waktu : Pukul 15.00 WIB
Tempat : Posko praktik komunitas (rumah Bu Totok PCP blok AO-42)
4.1.3.3.2.7 Kegiatan Pembelajaran
TahapKegiatan
Waktu KegiatanPenyuluhan
Kegiatan Peserta Media
Pendahuluan 5 mnt 1. M
emper-kenalkan
diri.
Menjelaskantopik
penyuluhan dan
tujuan
penyuluhan
2. Menggali
pengetahuan
tentang
posyandu
1. Mendengarkan-
memperhatikan
2. Menjawab
pertanyaanyang diajukan
oleh penyaji
Ceramah
Penyajian
1.Penyampaian
materi
20
mnt
1. Menjelaskan
materi
tentang :
ttugas kader
sebelum hari
H posyandu
ttugas kader
saat hari H
1.Mendengarkan-
memperhatikan
2. Mengajukan
pertanyaan bila
kurang mengerti
3. Memperagakan
sistem 5 meja
posyandu
Booklet/
Modul
pelatihan,
Lembar
Balik
134

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 36/77
2. Peragaan/
demonstrasi 20
mnt
posyandu
ttugas kader
setelah hari H
posyandu
2. Memperaga-
kan sistem 5
meja kader
posyandu
Penutup 15
mnt
1. Melakukan
evaluasi
dengan
memberikan
pertanyaan
2. Menyimpulkan
materi yang
telah
disampaikan
3. Memberi
kesempatan
kepada
peserta untuk
bertanya
kembali jika
kurang jelas
Memperhatikan
dan menjawab
pertanyaan
Ceramah
dan Tanya
jawab
4.1.3.3.3 Materi Pelatihan Kader Posyandu
4.1.3.3.3.1 Tugas Kader
A. Pengertian
Tugas – tugas kader dalam rangka menyelenggarakan Posyandu, dibagi
dalam 3 kelompok yaitu :
• Tugas sebelum hari buka Posyandu atau disebut juga tugas pada HΘ
Posyandu, yaitu berupa tugas-tugas persiapan oleh kader agar kegiatan
pada hari buka Posyandu berjalan dengan baik.
• Tugas pada hari buka Posyandu atau disebut juga tugas pada H
Posyandu, yaitu berupa tugas-tugas untuk melaksanakan pelayanan 5 meja.
135

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 37/77
• Tugas sesudah hari buka Posyandu atau disebut juga tugas pada H+
Posyandu, yaitu berupa tugas-tugas setelah hari Posyandu.
B. Tugas-Tugas Kader
Tugas – tugas kader posyandu pada HΘ atau saat persiapan hari buka
posyandu, meliputi:
• Menyiapkan alat dan bahan, yaitu : alat penimbangan bayi, KMS, alat
peraga, alat pengukur LILA, obat-obatan yang dibutuhkan (pil besi,
vitamin A, oralit, dll), bahan/materi penyuluhan, dll.
• Mengundang dan menggerakkan masyarakat, yaitu memberitahu ibu-ibu
untuk datang ke Posyandu, serta melakukan pendekatan tokoh yang bisa
membantu memotivasi masyarakat untuk datang ke Posyandu.
• Menghubungi Pokja Posyandu yaitu menyampaikan rencana kegiatan
kepada kantor desa dan meminta mereka untuk memastikan apakah
petugas sektor bisa hadir pada hari buka posyandu.
• Melaksanakan pembagian tugas yaitu menentukan pembagian tugas di
antara kader Posyandu baik untuk persiapan maupun pelaksanaan
kegiatan.
a. Tugas – tugas kader pada hari buka Posyandu disebut juga dengantugas pelayanan 5 meja, meliputi:
1. Meja 1, terdiri dari tugas-tugas sbb:
• Mendaftar bayi/balita, yaitu menuliskan nama balita pada KMS dan
secarik kertas yang diselipkan di KMS
• Mendaftar ibu hamil, yaitu menuliskan nama ibu hamil pada formulir
register ibu hamil.
2. Meja 2
• Menimbang bayi/balita (sesuai dengan sembilan langkah
penimbangan)
• Mencatat hasil penimbangan pada secarik kertas yang akan
dipindahkan di KMS.
3. Meja 3
• Mengisi KMS atau memindahkan catatan hasil
penimbangan balita dari secarik kertas ke KMS anak.
136

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 38/77
4. Meja 4
• Menjelaskan data KMS atau keadaan anak berdasarkan data
kenaikan berat badan yang digambarkan dalam grafik KMS pada
ibu
• Memberikan penyuluhan kepada setiap ibu dengan mengacu pada
KMS atau dari hasil pengamatan mengenai masalah.
• Memberikan rujukan ke Puskesmas apabila diperlukan.
• Balita : apabila berat badannya di bawah garis merah
(BGM) pada KMS 2 kali berturut-turut berat badannya tidak naik,
kelihatan sakit (lesu, kurus, busung lapar, mencret, rabun mata)
• Ibu hamil atau menyusui : apabila keadaanya kurus, pucat,
bengkak kaki, pusing terus-menerus, perdarahan, sesak nafas,
gondokan
• Orang sakit
• Memberikan pelayanan gizi dan kesehatan dasar oleh kader
Posyandu
5. Meja 5
Merupakan kegiatan pelayanan sektor yang biasanya dilakukan oleh
petugas kesehatan, PLKB, PPL. Pelayanan yang yang diberikan antara
lain:
• Pelayanan imunisasi
• Pelayanan Keluarga Berencana
• Pengobatan
• Pemberian pil tambah darah (pil besi), vitamin A, oralit, dan obat
lainnya.
b. Tugas – tugas kader setelah hari buka Posyandu, meliputi:
• Memindahkan catatan-catatan dalam KMS ke dalam register atau buku
Bantu kader
• Menilai hasil kegiatan dan merencanakan kegiatan hari Posyandu pada
bulan berikutnya.
• Kegiatan diskusi kelompok bersama ibu-ibu yang lokasi rumahnya
berdekatan/dasawisma
137

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 39/77
• Kegiatan kunjungan rumah, sekaligus untuk tindak lanjut dan mengajak
ibu-ibu datang ke Posyandu pada bulan berikutnya.
4.1.3.3.3.2 Pelaksanaan Kegiatan 5 Meja
A. Pengertian
Kegiatan 5 meja adalah kegiatan pelayanan yang dilaksanakan pada hari
buka Posyandu. Meja 1-4 dilaksanakan oleh kader sedang meja 5 oleh petugas
sektor. Kegiatan 5 meja ini bukan berarti harus ada 5 meja, karena ini hanya
istilah.
B. Langkah – Langkah Melaksanakan Kegiatan 5 Meja:
a. Langkah meja 1
• Kader mendaftar bayi/ balita, yaitu nama yang ditulis di secarik kertas
yang diselipkan dii KMS. Apabila balita peserta baru, berarti KMS baru
diberikan diisi dan dituliskan nama di secarik kertas.
• Kader juga mendaftar ibu hamil yaitu nama ibu dan ditulis di register ibu
hamil dan langsung menuju meja 4.
b. Langkah meja 2
•
Kader meja 1 meminta ibu membawa balita/bayinya dan menyerahkanKMS di meja2.
• Kader meja 2 menimbang dan mencatat pada secarik kertas yang
diselipkan di KMS.(sesuai dengan 9 langkah penimbangan: pertama,
mendirikan kaki tiga kemudian memasang dacin. Kedua, memastikan dacin
terpasang dengan kuat dengan menariknya dari bawah. Ketiga,
memposisikan bandul geser pada posisi nol sedangkan ujung batang
timbang dimasukkan pada tali pengaman. Langkah keempat, memasang
sarung timbang/celana timbang/kotak timbang pada dacin. Langkah kelima,
menyeimbangkan dacin yang sudah dipasang sarung timbang dengan
memberikan pasir pada ujung batang timbang. Langkah keenam, menimbang
balita dengan menggeser bandul geser sehinggga seimbang. Langkah
ketujuh, membaca hasil penimbangan. Langkah kedelapan, menuliskan hasil
penimbangan pada kertas. Langkah kesembilan, mengenolkan bandul geser
kemudian anak diturunkan).
c. Langkah meja 3
138

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 40/77
• Kader meja 2 meminta ibu menyerahkan KMS dan kertas catatan pada
kader meja3. Kader meja 3 memindahkan ke KMS.
• Kader menyerahkan KMS pada ibu menuju meja 4.
d. Langkah meja 4
• Kader meja 4 menerima KMS. Kader membaca dan menjelaskan data
KMS.
• Kader memberikan penyuluhan pada ibu, baik dengan mengacu pada
data KMS maupun hasil pengamatan.
• Apabila tidak ada petugas kesehatan di meja 5, kader dapat melakukan
rujukan ke tenaga kesehatan, bidan, PLKB atau Puskesmas.
• Kader memberikan penyuluhan gizi atau pertolongan dasar.
e. Langkah meja 5
• Imunisasi
• KB
• Pemberian tablet besi, vitamin A, obat-obatan.
C. Kesulitan Yang Sering Terjadi Dalam Posyandu
Beberapa kesulitan yang kemungkinan bisa ditemukan di lapangan:
• Meja 1 : balita biasanya tidak sabar menunggu giliran bila yang datang
banyak.
• Meja 2 : bayi/balita biasanya menangis apabila ditimbang.
• Meja 3 : kader kesulitan mencatat hasil penimbangan ke dalam KMS
apabila pesertanya banyak
• Meja 4: proses yang paling sulit karena harus melayani penyuluhan
perorangan sedangkan ibu dan anaknya biasanya tidak sabar menunggu
giliran.
D. Saran Agar Kegiatan 5 Meja Dapat Berjalan Baik :
• Selama menunggu, berikan makanan PMT dan mainan KB
• Kader sebaiknya mengusahakan agar penimbangan ini seperti
kegiatan bermain yang menggembirakan, mintalah para ibu terlibat dalam
menimbang balita.
• Kader sebaiknya saling membantu
139

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 41/77
• Dalam melakukan penyuluhan, kader mengutamakan peserta
yang balitanya memang perlu diberi penyuluhan. Selain itu kader juga bisa
melaksanakan penyuluhan kelompok sebelum pendaftaran
• Laksanakan kegiatan buka Posyandu dengan disiplin waktu,tidak
perlu menunggu ibu-ibu yang terlambat.
4.1.3.3.3.3 KMS
A. Pengertian
KMS adalah kartu yang memuat data pertumbuhan serta beberapa
informasi lain mengenai perkembangan anak, yang dicatat setiap bulan dari lahir
sampai umur 5 tahun selain itu juga sebagai ”raport” kesehatan gizi atau riwayat
kesehatan dan gizi balita.
B. Jenis Catatan Pada KMS
a. Pengisian KMS dilakukan pada hari buka Posyandu, yaitu di meja:
• Meja 3 : memindahkan catatan hasil penimbangan ke grafik KMS
• Meja 4 : membaca data KMS, menjelaskan kepada ibu dan
menanyakan
berbagai informasi yang penting untuk tumbuh kembang anak.
b. Jenis catatan dalam KMS:
• Berat badan anak /pertumbuhan anak
• Pemberian ASI eksklusif untuk bayi umur 0 sampai 6 bulan
• Imunisasi yang telah diberikan pada anak
• Pemberian vitamin A
• Penyakit yang pernah diderita anak dan tindakan yang diberikan.
Selain itu, kader juga menggunakan KMS untuk menanyakan perkembangananak yaitu kemampuan yang harus dimiliki sesuai usia.
C. Manfaat Catatan/Informasi Pada KMS
• Catatan pada KMS merupakan alat pemantau keadaan balita
yang dijadikan acuan untuk memberikan penyuluhan pada ibu.
• Sebagai acuan untuk memberi rujukan, baik ke meja 5 maupun ke
puskesmas.
• Rujukan diberikan pada KMS terdapat catatan sbb:
140

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 42/77
• Berat badan balita di bawah garis merah pada KMS
• Berat badan balita 2 kali (2 bulan) berturut-turut tidak naik
•Berat badan balita berada di atas normal pada KMS
• Balita sakit
• Balita belum diimunisasi dan mendapat vitamin A.
D. Langkah-Langkah Mencatat KMS
•
Mencatat nama Posyandu, identitas anak dan orang tua padatabel di sebelah kiri atas
• Mencatat pemberian imunisasi pada tabel di sebelah kiri tengah
• Mencatat pemberian vitamin A pada tabel sebelah kiri bawah
• Mencatat hasil penimbangan balita pada grafik KMS, caranya:
• Pada kolom yang harus diisi bulan, cantumkan pada kolom yang
pertama, bulan kelahiran anak, kolom selanjutnya diisikan bulan
berikutnya.
• Masukkan data berat badan dalam grafik dengan cara membuat
titik yang mempertemukan garis tegak (bulan penimbangan) dan garis
datar (kilogram BB).
• Apabila bulan lalu anak ditimbang, sambungkan titik bulan ini
dengan titik bulan lalu. Apabila tidak, titik tidak disambungkan.
• Mencatat pemberian ASI eksklusif pada umur 0 sampai 6 bulan
pada kotak di bawah 6 bulan, caranya:
•Membuat tanda silang (dicoret) pada kotak, apabila bayi diberi
makanan/ minuman lain selain ASI.
• Mencantumkan kode E0 sampai E6 pada kotak apabila bayi
hanya diberi ASI saja.
• Mencatat lain-lain, yaitu catatan tentang sakit yang pernah dialami
anak dan penanganannya, ditulis di dalam garis-garis tegak pada grafik KMS.
4.1.3.3.3.4 Penyuluhan
A. Pengertian
141

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 43/77
Penyuluhan merupakan penyampaian informasi kepada satu atau
sekelompok orang mengenali berbagai hal yang berkaitan dengan suatu
program. Penyuluhan yang diberikan Posyandu lebih banyak mengenai
kesehatan ibu dan anak.
B. Kekurangan Penyuluhan:
Merupakan proses komunikasi 1 arah, karena itu pendengar tidak bisa
menceritakan pendapat/pengalamannya. Karena tidak dilibatkan, seringkali
peserta menjadi bosan dan kurang memperhatikan pembicaraan.
C. Kelebihan Penyuluhan:
Bisa menjangkau lebih banyak orang dan kader bisa lebih mudah
mempersiapkan informasii apa saja yang akan disampaikan. Untuk mengatasi
kelemahan di atas, kader bisa memberi kesempatan untuk bertanya dan
mengemukakan pendapat.
D. Topik Penyuluhan Yang Wajib di Meja 4:
Penyuluhan di meja 4 dibagi dalam 2 kategori, yaitu:
• Penyuluhan tentang bayi/balita yang mengacu pada KMS
• Penyuluhan tentang cara membina pertumbuhan anak yang baik
• Penyuluhan pemberian ASI eksklusif
• Penyuluhan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) untuk
bayi berusia 6 bulan sampai 2 tahun.
• Penguluhan tentang gigi dan mulut.
• Penyuluhan tentang gizi dan vitamin A.
• Penyuluhan tentang manfaat imunisasi bagi balita.
• Penyuluhan tentang perkembangan dan latihan yang perlu
diberikan sesuai usia anak.
• Penyuluhan tentang ibu hamil, menyusui, nifas, meliputi:
• Penyuluhan tentang cara merawat ibu hamil/ menyusui
(pemeriksaan teratur, , perawatan gigi, imunisasi TT)
• Penyuluhan tentang gizi dan pemberian tablet tambah darah.
• Penyuluhan tentang persalinan yang aman.
142

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 44/77
• Penyuluhan tentang Keluarga Berencana setelah melahirkan.
Penyuluhan di meja 4 dilakukan melalui pendekatan perorangan.
Meskipun begitu, kader atau petugas kesehatan kadang melaksanakan
penyuluhan pada hari posyandu atau di luar hari posyandu.
E. Isi Penyuluhan:
a. Dalam menyusun informasi penyuluhan, sebaiknya memuat hal-hal sbb:
• Pesan – pesan pokok: informasi yang diharapkan sasaran mau
melaksanakan.
• Manfaat: penjelasan mengenai manfaat apabila sasaran
melaksanakan pesan-pesan.
• Akibat: penjelasan mengenai apa akibatnya bila hal itu tidak
dilaksanakan.
• Apabila masalah sudah terjadi: penjelasan mengenai cara
mengatasi masalah masalah yang sudah terjadi, baik oleh keluarga atau
sendiri, atau bisa dibantu Posyandu atau dirujuk.
Agar kader menjadi penyuluh yang baik, kader harus menguasai materi dan
pesan setiap pokok penyuluhan yang wajib di meja 4.
b. Bagaimana caranya agar penyuluhan bisa menarik?
• Informasi dan saran-saran yang diberikan berdasar
keadaan/permasalahan peserta yang datang ke posyandu.
• Saran yang disampaikan, jelas dan cukup praktis sehingga bisa
dilaksanakan langsung oleh ibu-ibu.
• Penjelasan dan saran diberikan dengan bahasa yang sederhana
dan dimengerti masyarakat.
• Kader bersikap ramah dalam memberikan informasi dan saran,
tidak disertai kecaman atau omelan terhadap ibu atau seseorang yang
bermasalah.
• Peserta diberi kesempatan untuk bertanya bukan hanya
mendengarkan saja.
4.1.3.3.3.5 System Informasi Posyandu (SIP)
A. Pengertian
143

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 45/77
SIP adalah seperangkat alat penyusunan data/ informasi yang berkaitan
dengan kegiatan, kondisi dan perkembengan yang terjadi di setiap Posyandu.
B. Manfaat SIP antara Lain:
• Menjadi bahan acuan bagi kader Posyandu untuk memahami
permasalahan sehingga bisa mengembangkan kegiatan yang tepat dan
disesuaikan dengan kebutuhan sasaran.
• Menyediakan informasi yang tepat guna dan tepat waktu mengenai
pengelolaan Posyandu, agar berbagai pihak yang berperan dalam
pengelolaan Posyandu bisa menggunakannya untuk membina Posyandu
demi kepentingan masyarakat
C. Tujuan Format SIP
Tujuan format SIP adalah untuk menata dan menyederhanakan tugas
pencatatan kader yang sangat banyak; untuk melaksanakan hal ini, kader perlu
mendapatkan pelatihan pengisian format SIP terlebih dahulu.
D. Macam – Macam Format SIP:
1. Catatan ibu hamil, kelahiran, kematian bayi, dan kematian ibu
hamil, melahirkan, nifas, berisi catatan dasar mengenai sasaran posyandu
2. Register bayi di wilayah kerja posyandu, berisi catatan pemberian
pil besi, vitamin A, oralit, tanggal imunisasi dan tanggal bayi meninggal di
wilayah layanan Posyandu tersebut.
3. Register anak balita di bawah wilayah kerja posyandu berisi
catatan mengenai pemberian pil besi, vitamin A, pemberian oralit pada anak
balita di wilayah kerja Posyandu
4. Register ibu hamil di wilayah kerja posyandu, berisi daftar hamil,
catatan umur kehamilan, pemberian pil tambah darah, imunisasi, danpemberian kapsul yodium, pemeriksaan kehamilan, resiko kehamilan, tanggal
dan penolong kehamilan.
5. Register WUS – PUS di wilayah kerja Posyandu, berisi daftar
wanita dan suami istri usia produktif yang memiliki kemungkinan mempunyai
anak (hamil).
6. Data penunjang posyandu, kelahiran dan kematian bayi dan ibu
hamil, melahirkan/nifas, berisi catatan jumlah pengunjung (bayi, balita, WUS,
144

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 46/77
PUS, ibu hamil, menyusui, bayi lahir dan meninggal), jumlah petugas yang
hadir (kader posyandu, kader PKK, PKB/PLKB, paramedis).
7. Data hasil kegiatan posyandu, berisi catatan jumlah ibu hamil
(yang diperiksa dan mendapat zat besi), jumlah ibu menyusui, peserta KB
yang dilayani, penimbangan balita, semua balita yang punya KMS, balita
yang timbanganya baik dan dibawah garis standar, balita yang mendapat
vitamin A, KMS yang yang dikeluarkan (dibagikan), balita yang mendapat
sirup besi dan diimunisasi serta balita yang menderita diare.
E. Cara Mengisi Format SIP
1. Catatan ibu hamil, kelahiran, kematian bayi, dan kematian ibu
hamil, melahirkan, nifas, dilaksanakan setiap bulan oleh kader dasa wisma
dan diserahkan kepada:
• Ketua kelompok PKK, RW/Dusun/ Lingkungan melalui ketua
kelompok RT.
• Ditembuskan kepada kader Posyandu di wilayah yang
bersangkutan.
2. Register bayi di wilayah kerja posyandu, dilaksanakan oleh kader
Posyandu setiap bulan. Satu lembar format ini berlaku untuk 1 tahun.
3. Register anak balita di bawah wilayah kerja posyandu,
dilaksanakan oleh kader posyandu setiap bulan. 1 lembar format ini berlaku
untuk 1 tahun.
4. Register ibu hamil di wilayah kerja posyandu, dilaksanakan oleh
kader posyandu setiap bulan. 1 lembar format ini berlaku untuk 1 tahun.
5. Register WUS – PUS di wilayah kerja Posyandu, dilaksanakan
oleh kader posyandu setiap bulan. 1 lembar format ini berlaku untuk 1 tahun.
6. Data penunjang posyandu, kelahiran dan kematian bayi dan ibu
hamil, melahirkan/nifas, dilaksanakan oleh kader posyandu setiap bulan
setelah hari buka posyandu (atau setiap ada kegiatan).
7. Data hasil kegiatan posyandu, dilaksanakan oleh kader posyandu
setiap bulan setelah hari buka posyandu (atau setiap kegiatan).
4.1.3.3.3.6 Masalah atau Kebutuhan
A. Pengertian
145

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 47/77
Masalah atau kebutuhan adalah keadaan-keadaan yang dianggap
mengganggu, menghambat atau mengurangi kesejahteraan hidup masyarakat.
Masalah atau kebutuhan yang menjadi perhatian kader posyandu adalah
masalah atau kebutuhan dari orang-orang yang menjadi sasaran kegiatan
posyandu:
• Masalah dari kelompok sasaran umum; antara lain ibu hamil, ibu
menyusui/ibu nifas, bayi, balita dan PUS.
• Masalah dari kelompok sasaran yang perlu perhatian segera
antara lain:
• Ibu hamil/menyusui/nifas: ibu hamil resiko tinggi, ibu hamil kurang
gizi dan anemia, ibu hamil berisiko.
• Bayi/balita: BB lahir rendah, balita kurang gizi, balita yang belum
diimunisasi, rabun ayam, di daerah gondok, dengan nafas sesak,
mencret.
Pada saat ini, kader sebaiknya mengutamakan untuk memperhatikan
masalah gizi masyarakat, khususnya gizi ibu hamil, ibu menyusui, bayi atau
balita yang diakibatkan oleh krisis ekonomi.
B. Penilaian masalah
• Penilaian masalah adalah pembahasan masalah-masalah yang
berhasil ditemukan kader di Posyandu untuk melihat apa penyebab dan
akibat suatu masalah.
• Manfaat penilaian masalah antara lain:
• Kader bisa menentukan masalah yang paling mendesak untuk
segera ditangani.
• Kader bisa menentukan kegiatan yang tepat untuk menangani
suatu masalah.
• Perlu diingat, kader posyandu bukanlah orang yang mampu
memecahkan masalah masyarakat, masyarakat sendirilah yang harus
didorong agar berusaha memecahkan masalah-masalah sendiri, dan
sebaiknya mencegahnya agar tidak terjadi
146

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 48/77
C. Kapan kader melakukan penilaian masalah?
Kader bisa melakukan penilaian masalah pada saat:
• Kegiatan buka posyandu atau kegiatan pelayanan 5 meja karena pada saat
itu biasanya ditemukan sejumlah masalah peserta posyandu.
• Kegiatan evaluasi bulanan bersama petugas sektor atau puskesmas untuk
merencanakan kegiatan posyandu bulan berikutnya.
Bahan-bahan yang bisa dipergunakan untuk melihat masalah:
• Data KMS dan catatan kegiatan posyandu lainnya.
• Buku Bantu kader.
D. Tiga jenis kegiatan:
1. Kegiatan oleh masyarakat
• Melakukan kebiasaan hidup sehat dalam keluarga
• Menggunakan pelayanan kesehatan yang terjamin untuk ibu
hamil, bayi serta balita yang sakit.
• Melaksanakan anjuran-anjuran dari kader posyandu maupun
petugas lainnya.
2. Kegiatan oleh posyandu
• Kegiatan-kegiatan posyandu yang paling dasar disebut sebagai
kegiatan paket pelayanan minimal posyandu yang terdiri dari kegiatan
perbaikan gizi, kesehatan ibu dan anak, KB, imunisasi, pemantauan
kasus lumpuh layu, penanggulangan diare dan radang paru-paru
• Kegiatan di luar paket minimal disebut paket pelayanan minimal
posyandu.
3. Pemberian rujukan oleh kader
• Apabila kader tidak bisa membantu masyarakat untuk menangani
sesuatu masalah, kader memberikan rujukan ke puskesmas agar orang
tersebut segera ditangani oleh petugas kesehatan
• Biasanya kader hanya merujuk ke puskesmas, kecuali untuk hal-
hal yang kelas gawat, kader sebaiknya menganjurkan segera dibawa ke
RS.
E. Pengertian Pemberian Rujukan
147

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 49/77
• Pemberian rujukan adalah pemberian surat pengantar kepada
orang yang dianggap memiliki tanda-tanda masalah, biasanya ditujukan pada
puskesmas.
• Meskipun pemberian rujukan merupakan tugas utama dari
petugas kesehatan yang bertugas di meja 5 pada hari posyandu, tetapi kader
perlu juga memberikan rujukan apabila diperlukan.
• Biasanya kader memberikan rujukan pada meja 4 , tetapi bisa
juga memberi rujukan di luar hari posyandu, ketika menemukan masalah:
• Keadaan anak lemah, lesu dan tidak bergairah
• Suhu badannya tinggi
• Rewel dan tidak mau makan
• Tidak mau menetek
• Memiliki bercak putih pada matanya
• Badannya bercak merah
• Ibu hamil yang mengalami tanda-tanda sebagai berikut :
• Lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm atau kurus
• Kepala sering pusing
• Penglihatan berkunang-kunang
• Nafsu makan kurang
• Kaki bengkak
• Sesak napas
• Orang sakit yang minta pertolongan kader
4.1.3.3.3.7 Diskusi Kelompok
A. Pengertian
Kegiatan diskusi kelompok di posyandu yaitu kegiatan di luar hari buka
POSYANDU untuk membahas suatu topik atau permasalahan, khususnya
mengenai topik kesehatan keluarga, ibu dan anak.
B. Perbedaan penyuluhan dengan diskusi kelompok
• Penyuluhan
• Penyuluhan adalah cara belajar yang kurang partisipatif atau tidak
banyak melibatkan peserta.
148

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 50/77
• Penyuluh bersifat seperti guru dan lebih banyak memberitahu
peserta tentang cara pemecahan masalah.
• Kegiatan diskusi kelompok
• Cara belajar yang bersifat partisipatif atau melibatkan peserta
secara aktif. Pemimpin diskusi berperan sebagai pemandu.
• Pemandu berperan untuk mendorong peserta agar aktif
mengemukakan pengalaman dan gagasan tentang cara pemecahan
masalah. Pemandu hanya memberi saran jika diperlukan.
C. Manfaat diskusi kelompok
• Kegiatan belajar menjadi mudah dihayati
• Menciptakan suasana belajar yang akrab dan santai sehingga
masyarakat tidak merasa seperti belajar di dalam kelas.
D. Tahap-Tahap Diskusi Kelompok:
a. Tahap persiapan
• Mengundang peserta
• Kader mengundang ibu-ibu saat hadir dalam hari buka posyandu.
• Dalam 1 kelompok dibatasi 12-15 orang.
• Menetapkan waktu pertemuan
• Sebaiknya kegiatan diskusi dilakukan beberapa hari setelah
posyandu.
• Bisa juga dilakukan pada hari arisan atau pengajian, sesudah
kegiatan selesai.
• Menetapkan tempat
• Kader sebaiknya membuat pertemuan kelompok untuk ibu-ibu
yang rumahnya berdekatan (dasawisma).
• Bisa dilaksanakan di rumah ibu-ibu atau kader atau di kantor
posyandu, sebaiknya ada tempat untuk duduk melingkar.
• Pembagian tugas tim pemandu
• Apabila dipandu 2 kader, tentukan siapa yang menjadi pemandu
utama dan pemandu pendamping.
149

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 51/77
• Kader perlu membagi tugas siapa dan kapan akan mengundang
kembali ibu.
• Persiapan materi belajar
• Kader harus menguasai materi diskusi. Bacalah bahan mengenai
materi dari berbagai bacaan dan bahan pegangan kader.
b. Tahap pelaksanaan
• Pengaturan tempat belajar
• Semua peserta diatur bisa duduk melingkar, tanpa ada yang
duduk di belakang.
• Kader membaur dengan peserta.
•
Pelaksanaan kegiatan belajar • Kader memandu kegiatan belajar sesuai topik yang dipersiapkan.
• Kader menggunakan media untuk proses diskusi.
• Diskusi sebaiknya tidak lebih 1 jam.
• Kegiatan diskusi ditutup dengan rangkuman dan kesimpulan
diskusi.
c. Tahap sesudah pelaksanaan
• Mencatat hasil kegiatan pada buku Bantu kader.
E. Sikap pemandu yang baik
• Bersikap sabar
• Mendengarkan dan tidak mendominasi
• Menghargai dan rendah hati
• Mau belajar
• Bersikap sederajat dan akrab
• Tidak menggurui
• Tidak memihak, menilai atau mengkritik
• Bersikap terbuka
• Bersikap positif
4.1.3.3.3.8 Menggerakkan Masyarakat
Kader perlu terus-menerus menggerakkan dan memotivasi ibu-ibu dan
masyarakat agar mau memanfaatkan pelayanan di posyandu. Karena tidak
gampang membuat masyarakat bersedia menanggapi suatu ajakan, apalagi
melaksanakan ajakan kita.
150

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 52/77
Bagaimana cara menggerakkan masyarakat?
Menggerakkan atau memotivasi ibu-ibu agar datang ke posyandu
merupakan seni dalam bekerja untuk masyarakat. Untuk menghadapi berbagai
alasan ibu-ibu yang sulit digerakkan atau dimotivasi antara lain dengan cara sbb:
• Memberikan contoh langsung melalui penerapan hidup sehat
pada keluarga kader sendiri agar mereka tergerak untuk meniru.
• Melakukan pendekatan individu melalui kunjungan rumah.
• Melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat yang bisa
membantu menggerakkan atau memotivasi masyarakat.
• Mengembangkan kegiatan – kegiatan posyandu secara menarik
dan berdasarkan kebutuhan masyarakat, sehingga mereka merasakan
masyarakat.
4.1.3.3.3.9 Kunjungan Rumah
A. Pengertian dan Tujuan Kunjungan Rumah:
Kunjungan rumah adalah salah satu kegiatan kader posyandu yang
bertujuan untuk melakukan pendekatan kepada masyarakat tentang kegiatan di
posyandu dan manfaatnya. Selain itu, kunjungan rumah juga dilakukan untuk
menggerakkan mereka agar mau ke posyandu.
B. Sasaran Kunjungan Rumah
Dalam menentukan sasaran yang perlu dikunjungi, kader bisa
mempertimbangkan beberapa hal berikut ini:
• Sasaran yang pernah datang ke posyandu tetapi kemudian tidak
datang lagi.
• Sasaran yang tidak pernah datang ke posyandu dan tidak
menggunakan sarana kesehatan lainnya.
Sasaran yang perlu dikunjungi adalah sbb:
• Ibu yang anak balitanya selama 2 bulan berturut-turut tidak hadir
ke posyandu.
• Ibu yang anak balitanya belum mendapat vitamin A.
• Ibu yang anak balitanya bulan lalu dikirim ke puskesmas karena: 2
bulan berturut-turut BB tidak naik, BB di bawah garis merah, sakit.
• Ibu hamil selama 2 bulan berturut-turut tidak mengadiri kegiatan
posyandu.
151

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 53/77
• Ibu yang kehamilannya baru saja diketahui.
• Ibu yang mengalami kesulitan menyusui anaknya.
• Ibu hamil dan menyusui yang belum mendapat kapsul yodium.
• Ibu yang mempunyai balita terlalu gemuk.
C. Langkah Kunjungan Rumah:
a. Tahap persiapan
• Memilih sasaran yang akan dikunjungi
• Pembagian tugas kader
• Persiapan materi belajar.
b. Tahap pelaksanaan kunjungan
• Kader mengucapkan salam dan beramah tamah terlebih dahulu sebelum
sampai pada tujuan pokok.
• Kader menyampaikan tujuan kedatangan.
• Kader kemudian berbincang dengan keluarga tentang keadaan ibu hamil/
menyusui,i bayi / balita.
• Kader memberikan pil besi, vitamin A, yodium untuk balita apabila
diperlukan.
• Sebelum berpamitan pulang, kader mengajak untuk menghadiri
posyandu.
c. Tahap sesudah kunjungan
• Membuat catatan kegiatan pada buku bantu kader.
D. Saran – Saran Untuk Kader:
• Banyak kader yang mengeluh bahwa kedatangan mereka seringkali
dianggap “gangguan” apalagi sasaran termasuk orang yang sulit didekati dandiajak melaksanakan posyandu.
• Beberapa saran agar kunjungan rumah berjalan baik:
• Kader sebaiknya ramah, sabar, tidak menggurui,
jangan sampai memarahi atau mengomel.
• Berikan penjelasan dengan cara sederhana,
terutama manfaat melaksanakan saran.
• Laksanakan kunjungan rumah dengan santai,
jangan berlama-lama.
152

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 54/77
• Penggunaan media Bantu (kartu konseling) hanya
untuk sasaran yang telah menerima kedatangan kader.
4.1.3.3.3.10 Peningkatan Gizi Keluarga
A. Pengertian
Zat gizi adalah unsur yang diperlukan oleh tubuh agar seseorang hidup
sehat. Zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh bermacam-macam unsur sehingga
kita perlu makan berbagai jenis makanan.
Upaya memelihara gizi dalam keluarga perlu dilaksanakn terutam usia 0-5 tahun,
karena usia tersebut merupakan usia terpenting bagi pertumbuhan jasmani dan
perkembangan otak anak.
B. Tiga Kelompok Utama Zat Gizi
• Makanan pokok dan lemak/minyak yaitu makanan yang
dibutuhkan tubuh agar kita punya tenaga, antara lain:
• Makanan pokok, yaitu yang mengandung zat tepung seperti:
beras, jagung, gandum.
• Makanan yang mengandung minyak atau lemak, seperti minyak,
mentega, santan.
• Lauk pauk (protein), yaitu makanan yang dibutuhkan sebagai zat
pembangun tubuh dan otak kita antara lain :
• Lauk pauk dari tumbuhan, seperti kacang, tahu, tempe.
• Lauk pauk dari hewan, seperti telur, ayam, daging.
• Sayur-sayuran dan buah-buahan yaitu makanan yang dibutuhkan
agar tubuh kuat, segar, tidak mudah sakit.
C. Masalah Gizi
Masalah gizi adalah masalah yang disebabkan oleh kekurangan gizi.
Meskipun anak tidak sakit dan makan banyak, apabila makanan itu tidak
memenuhi syarat gizi yang baik, maka tetap saja anak akan kekurangan gizi.
Akibat kekurangan gizi pada anak bisa sekarang dan bisa terjadi pada waktu
dewasa.
D. Cara menyusun menu bergizi
• Menu yang sehat dan bergizi sebaiknya memenuhi ke 3 zat gizi utama.
153

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 55/77
• Tidak perlu makanan yang mahal, gunakan bahan lokal, baik yang
berasal dari kebun/pekarangan.
• Sayuran yang mudah diperoleh adalah daun singkong, labu, pucuk daun
labu, kangkung, kacang panjang.
• Sebagai sumber protein, biasanya disesuaikan dengan bahan yang
murah di wilayah kita
• Sebaiknya sebagian makanan digoreng agar mengandung minyak/ lemak
yang dibutuhkan oleh tubuh kita.
E. Alasan yang menjadi penghambat perilaku makan yang sehat dari
masyarakat:
• Rendahnya pengetahuan masyarkat tentang gizi.
• Rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi bagi masa
depan anak.
• Kebiasaan yang sulit diubah, misalnya : hanya makan ikan dan daging
tanpa sayuran sehingga pola makannya kurang seimbang.
• Kepercayaan yang sulit diubah, misalnya:
• Menganggap perlunya makanan tambahan setelah usianya
beberapa hari dan menganggap pemberian ASI eksklusif akan membuat
bayi terasa lapar.
• Tidak memberi makan pada anak karena takut cacingan.
• Anak gadis tidak boleh makan nanas atau pisang ambon.
F. Cara kader menghadapi tantangan ini:
• Kader sebaiknya menguasai materi tentang gizi sehingga
bisa memberi penjelasan dengan tepat, praktis, sesuai keadaan.
•
Menggiatkan pelayanan posyandu untuk memperkenalkancara meningkatkan gizi keluarga, antara lain:
• Kegiatan penyuluhan gizi.
• Pemberian obat-obatan.
• Pemberian makanan tambahan.
• Demo mengolah makanan sehat.
• Pemberian rujukan apabila menemukan kasus kurang gizi.
• Menyelenggarakan “lomba balita sehat”.
154

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 56/77
Kader posyandu yang berhasil adalah kader yang bisa mendorong
masyarakat melaksanakan sendiri usaha-usaha meningkatkan kebiasaan
makanan bergizi.
4.1.3.4 Laporan Hasil Kegiatan Pelatihan Kader Posyandu “Kemuning” RW
VI Kelurahan Bumiayu
Pelatihan kader Posyandu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
kader dalam menjalankan Posyandu. Kegiatan dalam pelatihan ini meliputu
penjelasan tentang fungsi kader dan pembagian meja-meja dalam Posyandu.
Selain itu juga dilakukan simulasi terhadap tugas kader pada masing-masing
meja dan dilakukan buka bersama setelah kegiatan pelatihan berakhir. Kegiatan
tersebut dilakukan pada:
Hari/Tanggal : Selasa/10 Oktober 2006
Waktu : 16.00 – selesai
Tempat :Posko mahasiswa, Rumah Bpk. Totok, Perumahan
Puri Cempaka Putih II blok AO-42 Kel. Bumiayu
Topik :Pelatihan Kader Posyandu “Kemuning” tentang
tugas Kader dan fungsi meja dalam Posyandu.
Penyampaian materi : Endah Silfiyanti
Pemberi Simulasi :
Meja I: Indah Anggraeni
Meja II: Agustin Khusnul Chotimah
Meja III: Nia Agustiningsih
Meja IV: Nur Aini
Meja V:Ismatul Quddus
Peserta : Kader Posyandu “Kemuning” RW VI kelurahan
Bumiayu.
Penanggung Jawab : Agustin Khusnul C, Endah Silfiyanti, Nur Aini.
4.1.3.4.1 Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan dibagi menjadi 3 tahap, yaitu:
1. Pembukaan dan sambutan
Acara dimulai dengan pembacaan doa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing yang dipimpin oleh MC kemudian dilanjutkan
dengan pemberitahuan maksud dan tujuan dilakukan pelatihan.
155

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 57/77
2. Penyajian Materi
Sebelum dimulai penyajian materi, pemateri memberikan pertanyaan-
pertanyaan tentang:
• Apa pengertian dari Posyandu?
• Apa tugas dari Kader Posyandu?
Setelah dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan pembuka itu maka dilanjutkan
dengan penyajian materi seperti yang terlampir dalam SAP.
3. Evaluasi
Evaluasi Proses
Acara dimulai pukul16.00 WIB, kader Posyandu yang hadir 7 orang dari
12 kader yang diundang sedangkan ketua PKK tidak dapat hadir.
Pemberian materi berjalan sesuai rencana dimana peserta antusias
bertanya kepada pemateri juga menjawab pertanyaan yang diajukan
pemateri. Setelah dilakukan pemberian materi kemudian dilakukan
simulasi, dimana peserta membagi diri mereka sendiri sesuai dengan
kebiasaan tugas mereka di masing-masing meja. Setelah semua
membagi diri kemudian mahasiswa juga menempatkan diri sesuai dengan
pembagian meja yang telah ditentukan. Pada masing-masing meja
mahasiswa membantu mengarahkan cara-cara kerja sesuai dengan meja
masing-masing.
Meja I : mahasiswa membantu dengan mengarahkan tentang
cara-cara mendaftar dalam buku pendaftaran.
Meja II : mahasiswa membantu dengan mengarahkan dan
memberikan simulasi tentang cara penimbangan yang benar (sesuai
dengan 9 langkah penimbangan).
Meja III : mahasiswa membantu dengan mengarahkan dan
memberikan simulasi tentang cara mencatat yang benar.Meja IV : mahasiswa membantu dengan mengarahkan cara
melakukan penyuluhan.
Setelah dilaksanakan simulasi, kemudian diberikanlah pengarahan dari
Bapak Agus. Peserta sangat antusias dan sangat memperhatukan pengarahan
yang diberikan dan banyak pertanyaan yang diajukan.
Setelah rangkaian acara dilaksanakan kemudian acara ditutup dengan
pembacaan doa dan dilanjutkan dengan acara buka bersama. Setelah buka
156

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 58/77
bersama selesai maka peserta dapat pulang ke rumah masing-masing. Acara
pelatihan benar-benar selesai pada pukul 18.15 WIB.
Pertanyaan yang muncul dari peserta antara lain:
1. Bagaimana cara memotivasi masyarakat yang berlatar belakang
orang tuanya kerja untuk mengikuti Posyandu?
2. Bagaimana cara memberikan penyuluhan jika yang mengantarkan
Posyandu adalah pembantunya?
3. Bagaimana cara melakukan pendokumentasian yang benar?
4. Bagaimana cara mengisi balok SKDN
Evaluasi Hasil
Peserta mampu menjawab 80% pertanyaan yang diberikan pemateri.
4.1.3.3 Masalah Pada Remaja
4.1.3.3.1 Narkoba
4.1.3.3.1.1 Pre-planning Kegiatan Penyuluhan Narkoba di RW VI Kelurahan
Bumiayu-Malang
A. Latar Belakang
Remaja merupakan komponen masyarakat yang memiliki peranan yang
sangat penting. Baik tidaknya suatu masyarakat di masa depan sangat
tergantung dari kondisi remajanya saat ini. Meskipun memiliki potensi yang
sangat besar, namun usia remaja juga merupakan tahapan usia yang rentan
terutama oleh pengaruh buruk dari luar. Salah satu bentuk pengaruh sangat
buruk yang ditakuti saat ini adalah narkoba.
Jumlah remaja di RW VI Kelurahan Bumiayu cukup banyak. Persentase
remajanya sekitar 10,29%. Dari jumlah ini, berdasarkan jumlah angket yangdisebarkan (88 angket), sekitar 10,34% remaja diwilayah ini memiliki riwayat
penggunaan narkoba. Hal ini cukup memprihatinkan mengingat begitu besarnya
bahaya yang diakibatkan oleh narkoba. Selain dapat menimbulkan gangguan
psikologis, narkoba juga dapat menimbulkan gangguan yang bersifat fisik.
Narkoba dapat merusak sistem saraf, kardiovaskuler, paru dan berbagai organ
penting lainnya. Narkoba juga dapat menimbulkan gangguan sosial. Para
pengguna narkoba merupakan orang-orang yang biasanya bersikap antisosial
dan introvert . Mereka cenderung menutup diri dari pergaulan masyarakat.
157

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 59/77
Semua dampak negatif penggerak masyarakat akan berbalik menjadi beban
masyarakat.
Biasanya penggunaan narkoba dikalangan remaja awalnya hanya bersifat
ikut-ikutan dan coba-coba. Mereka merasa gengsi jika tidak memakai narkoba.
Hal ini terjadi karena kurang pengetahuan mereka akan narkoba terutama
bahaya yang ditimbulkan akibat memakai narkoba. Karena itulah diperlukan
upaya bersama dari semua komponen masyarakat untuk memangkas peredaran
narkoba dan mencegah generasi bangsa dari kehancuran akibat penggunaan
narkoba. Salah satu upaya yang ditempuh adalah dengan meningkatkan
pengetahuan remaja tentang bahaya narkoba melalui penyuluhan-penyuluhan
“Narkoba” sehingga mereka dapat melakukan proteksi diri agar tidak terjerumus
untuk memakai narkoba.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Narkoba, remaja di RW VI
Kelurahan Bumiayu dapat memahami tentang narkoba.
2. Tujuan Khusus
• Peserta penyuluhan (remaja) mampu menjelaskan pengertian narkoba
• Peserta penyuluhan (remaja) dapat menyebutkan jenis dan bentuk
narkoba
• Peserta penyuluhan (remaja) dapat menyebutkan gejala-gejala
pemakaian narkoba
• Peserta penyuluhan (remaja) dapat menyebutkan penyakit/gangguan
akibat penggunaan narkoba
• Peserta penyuluhan dapat menjelaskan cara pencegahan diri agar tidak
terjerumus dalam pemakaian narkoba
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
Hari/Tanggal : Sabtu, 7 Oktober 2006
Waktu : 19.30 WIB
Sasaran : Seluruh remaja RW VI Kel. Bumiayu
Tempat : Di rumah Ketua RW (Pak Soehermanto)
Penanggung Jawab : Ismatul Quddus dan Nia Agustiningsih
158

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 60/77
D. SUSUNAN KEGIATAN
1. Pembukaan acara dari Ketua RW, Sekretaris RW dan
wakil dari pihak pemuda
2. Pemilihan pengurus perkumpulan muda-mudi
3. Penyuluhan tentang narkoba
E. EVALUASI
1. Evaluasi Proses
Penilaian terhadap kelancaran kegiatan dari awal hingga akhir.
2. Evaluasi Hasil
Penilaian terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
4.1.3.3.1.2 Satuan Acara Penyuluhan Narkoba
A. Tujuan
Memberikan informasi tentang narkoba meliputi: definisi, jenis-jenis,
bentuk, gejala pemakaian, gangguan/penyakit akibat penggunaan narkoba, dan
pencegahan diri terhadap narkoba
B. Tempat dan Waktu
Sasaran : Remaja di RW VI Puri Cempaka Putih Kelurahan Bumiayu
Tempat : Rumah Pak Hermanto (Ketua RW) PCP blok AP-12
Waktu : 19.30 - selesai
C. Alat
Leaflet
Flip chart
D. Metode
Diskusi
Tanya jawabE. Langkah-Langkah Kegiatan
1. Persiapan
Membuat kontrak dengan remaja di RW VI
Menyiapkan alat-alat yang diperlukan
2. Orientasi
a.Salam terapeutik
Salam.
Perkenalan nama mahasiswa
159

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 61/77
b.Evaluasi/validasi
Menanyakan kabar peserta saat ini.
Menanyakan persepsi peserta tentang narkoba selama ini.
3. Tahap Kerja
a. Tanyakan pendapat peserta tentang narkoba.
b. Jelaskan hal-hal yang berkaitan dengan narkoba.
c. Dorong peserta untuk memberikan pendapat
sehubungan dengan penjelasan yang telah diberikan
d. Berikan pujian atas kemampuan peserta untuk
memberikan pendapat.
e. Berikan leaflet yang telah kita sediakan kepada para
peserta.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
Memberikan beberapa pertanyaan kepada peserta
untuk mengevaluasi tingkat pengetahuannya setelah diberi informasi
tentang narkoba.
Memberikan reinforcement atas kemampuan peserta
dalam menjawab pertanyaan.
b.Tindak lanjut
Menganjurkan peserta untuk menghindari penggunaan narkoba dan
lebih waspada terhadap ancaman narkoba.
4.1.3.3.1.3 Materi Narkoba
A. Definisi
Narkoba adalah kepanjangan dari narkotik dan obat berbahaya. Yang
termasuk narkotika adalah ganja, heroin atau putau dan kokain. Sedang obatberbahaya adalah zat adiktif yang yang bisa menimbulkan ketagihan atau
kecanduan, seperti sabu, ecstasy dan pil koplo. Sebetulnya ada satu jenis lagi
barang berbahaya, yaitu minuman keras yang mengandung kadar alkohol tinggi.
B. Jenis-jenis Narkoba
1. Opium : jus dari bunga opium, Papaver somniverum.
2. Candu : Getah tanaman Papaver Somniferum.
160

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 62/77
3. Morfin: hasil olahan dari opium/candu mentah. Rasanya pahit, berbentuk
tepung halus putih atau cairan berwarna.
4. Heroin ( putaw): obat bius yang sangat kuat efeknya.
5. Codein: turunan dari candu/ opium.
6. Methadone: narkotika sintetis.
7. Kokain : zat adiktif yang sangat berbahaya berasal dari tanaman
Erythroxylon coca.
8. Ganja : terbuat dari daun Canabis Sativa.
9. Ecstasy: mendorong pemakai untuk aktivitas yang berlebihan dan dapat
mengalami dehidrasi ( kekurangan cairan ).
10. Shabu-shabu: nama aslinya methamphetamine, berbentuk seperti gula
atau penyedap masakan, tidak berwarna dan tidak berbau.
C. Bentuk-Bentuk Narkoba
1. Adonan : candu.
2. Tepung halus : morfin, heroin, shabu-shabu.
3. Cairan berwarna atau jernih: heroin, codein.
4. Tablet / pil / kapsul: heroin, codein, methadone, kokain, ekstasi.
5. Daun: ganja
D. Gejala-Gejala Pemakaian Narkoba Yang Berlebihan
1. Opiat
Pada orang-orang memakai narkoba jenis opiat ditemukan gejala-gejala;
perasaan senang dan bahagia, acuh tak acuh,malas bergerak, sering
mengantuk, mual, bicara cadel, pupil mata mengecil dan adanya gangguan
perhatian/daya ingat
2. Ganja
Pada pemakai ganja terdapat gejala-gejala; perasaan senang dan
bahagia, santai dan lemah, sikap acuh tak acuh, mata merah, nafsu makan
meningkat dan mulut kering. Disamping gejala-gejala tersebut, pada pemakai
ganja ditemukan pula adanya pengendalian diri yang kurang, sering
menguap/mengantuk, konsentrasi yang kurang dan depresi.
3. Amfetamin (shabu, ekstasi)
161

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 63/77
Pada pemakai narkoba dengan jenis amfetamin ditemukan adanya
gejala-gejala; kewaspadaan yang meningkat, bergairah, rasa senang dan
bahagia, pupil mata melebar, denyut nadi dan tekanan darah meningkat,
insomnia dan nafsu makan yang berkurang
4. Kokain
Pemakai narkoba jenis kokain sering menunjukkan gejala-gejala; denyut
jantung yang cepat (takikardi), gelisah, euphoria (rasa gembira berlebihan) harga
diri yang meningkat, banyak bicara, kewaspadaan meningkat, kejang, pupil
melebar dan tekanan darah meningkat. Disamping itu, pada pengguna narkoba
jenis ini terdapat gejala-gejala berkeringat/rasa dingin,mual/muntah, mudahberkelahi, psikosis, perdarahan otak, penyumbatan pembuluh darah, nystagmus
horisontal/mata bergerak tak terkendali serta distonia (kekakuan otot leher)
5. Alkohol
Pada orang-orang yang mengkonsumsi alkohol, sering ditemukan gejala-
gejala; bicara cadel, jalan sempoyongan, wajah kemerahan, banyak bicara,
mudah marah, gangguan pemusatan perhatian serta nafas bau alkohol
6. Benzodiazepin (pil nipam, BK, mogadon)
Narkoba jenis Benzodiazepin menimbulkan gejala-gejala; Bicara cadel,
Jalan sempoyongan, wajah kemerahan, banyak bicara, mudah marah dan
gangguan pemusatan perhatian
E. Tanda-Tanda Kemungkinan Penyalahgunaan Narkotika dan Zat Adiktif
a. Fisik
Tanda-tanda fisik yang menunjukkan adanya kemungkinan
penyalahgunaan Narkoba adalah: berat badan turun drastis, mata terlihat cekung
dan merah, muka pucat, dan bibir kehitam-hitaman. Pada tangan penuh dengan
bintik-bintik merah, seperti bekas gigitan nyamuk dan ada tanda bekas luka
sayatan, goresan dan perubahan warna kulit di tempat bekas suntikan. Buang air
besar dan kecil kurang lancar serta sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang
162

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 64/77
jelas juga dapat menjadi tanda-tanda fisik kemungkinan penyalahgunaan
narkoba.
b. Emosi
Perubahan emosi yang menunjukkan kemungkinan penyalahgunaan
narkoba adalah; sangat sensitif dan cepat bosan, bila ditegur atau dimarahi, dia
malah menunjukkan sikap membangkang. Emosinya naik turun dan tidak ragu
untuk memukul orang atau berbicara kasar terhadap anggota keluarga atau
orang di sekitarnya.
c. Perilaku
Perubahan perilaku yang dapat menjadi tanda-tanda seseorang
kemungkinan menggunakan narkoba adalah, malas dan sering melupakan
tanggung jawab dan tugas-tugas rutinnya, menunjukkan sikap tidak peduli dan
jauh dari keluarga, Mereka juga sering bertemu dengan orang yang tidak dikenal
keluarga, pergi tanpa pamit dan pulang lewat tengah malam . Untuk memenuhi
kebutuhannya akan narkoba, mereka dapat melakukan berbagai cara
diantaranya suka mencuri uang di rumah, sekolah ataupun tempat pekerjaan dan
menggadaikan barang-barang berharga di rumah. Begitupun dengan barang-
barang berharga miliknya, banyak yang hilang serta selalu kehabisan uang.
Perilaku yang lain yang sering ditunjukkan oleh pemakai narkoba adalah
waktunya di rumah kerapkali dihabiskan di kamar tidur, kloset, gudang, ruang
yang gelap, kamar mandi, atau tempat-tempat sepi lainnya serta takut akan air.
Jika terkena akan terasa sakit – karena itu mereka jadi malas mandi. Sering
batuk-batuk dan pilek berkepanjangan, biasanya terjadi pada saat gejala “putus
zat”. Sikapnya cenderung jadi manipulatif dan tiba-tiba tampak manis bila ada
maunya, seperti saat membutuhkan uang untuk beli obat
Tanda-tanda perubahan perilaku lainnya adalah sering berbohong dan
ingkar janji dengan berbagai macam alasan, mengalami jantung berdebar-debar,
Sering menguap, mengeluarkan air mata berlebihan, mengeluarkan keringat
berlebihan.Pemakai narkoba juga sering mengalami mimpi buruk, nyeri kepala,
serta nyeri/ngilu sendi-sendi
163

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 65/77
F. Ancaman Medis Akibat Penggunaan Narkoba
Penggunaan narkoba dapat menimbulkan berbagai ancaman medis
diantaranya adalah HIV, Hepatitis dan beberapa penyakit menular lainnya,
penyakit jantung dan pembuluh darah, penyakit gangguan pernapasan, penyakit
nyeri lambung, penyakit kelumpuhan otot, penyakit gagal ginjal, penyakit
neurologist, penyakit kelainan mental, penyakit kelainan hormon, penyakit kanker
serta penyakit gangguan kehamilan
G. Pengobatan Narkoba
Pengobatan narkoba dapat dilakukan dengan metoda pengobatan adiksi
(detoks), pengobatan infeksi, rehabilitasi dan pelatihan mandiri
H. Pencegahan Narkoba
Penyebaran narkoba dapat dicegah dengan cara memperkuat keimanan,
memilih lingkungan pergaulan yang sehat, komunkasi yang sehat serta
menghindari pintu masuk narkoba yaitu rokok
I. Pertolongan Pertama
Pertolongan pertama penderita dimandikan dengan air hangat, minum
banyak, makan makanan bergizi dalam jumlah sedikit dan sering dan dialihkan
perhatiannya dari narkoba. Bila tidak berhasil perlu pertolongan dokter.
Pengguna harus diyakinkan bahwa gejala-gejala sakaw mencapai puncak dalam
3-5 hari dan setelah 10 hari akan hilang.
Empat Cara Alternatif Menurunkan Risiko atau "Harm Reduction":
1. Menggunakan jarum suntik sekali pakai
2. Mensuci hamakan (sterilisasi) jarum suntik
3. Mengganti kebiasaan menyuntik dengan menghirup atau oral dengan tablet
4. Menghentikan sama sekali penggunaan narkoba
J. Detoksifikasi
164

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 66/77
Detoksifikasi adalah proses menghilangkan racun (zat narkotika atau
adiktif lain) dari tubuh dengan cara menghentikan total pemakaian semua zat
adiktif yang dipakai atau dengan penurunan dosis obat pengganti.
Detoksifikasi bisa dilakukan dengan berobat jalan atau dirawat di rumah
sakit. Biasanya proses detoksifikasi dilakukan terus menerus selama satu
sampai tiga minggu, hingga hasil tes urin menjadi negatif dari zat adiktif.
K. Rehabilitasi
Setelah menjalani detoksifikasi hingga tuntas (tes urin sudah negatif),
tubuh secara fisik memang tidak “ketagihan” lagi, namun secara psikis ada rasa
rindu dan kangen terhadap zat tersebut masih terus membuntuti alam pikiran dan
perasaan sang pecandu. Sehingga sangat rentan dan sangat besar
kemungkinan kembali mencandu dan terjerumus lagi.
Untuk itu setelah detoksifikasi perlu juga dilakukan proteksi lingkungan
dan pergaulan yang bebas dari lingkungan pecandu, misalnya dengan
memasukkan mantan pecandu ke pusat rehabilitasi.
L. Undang-Undang Narkotika (No. 22/1997)
1. Menanam atau memelihara tanaman penghasil narkoba : hukuman 10
tahun + denda max Rp. 500 juta/
2. Memproduksi narkotika : hukuman 7 tahun s.d pidana mati / seumur
hidup + denda Rp. 200 juta s.d 1 milyar.
3. Membawa atau mengirimkan narkotika : hukuman 7 tahun s.d 15 tahun +
denda Rp. 250 juta s.d 750 juta.
4. Mengedarkan narkotika : hukuman 5 tahun s.d 15 tahun + denda Rp. 250
juta s.d Rp 750 juta.
5. Menggunakan narkotika : hukuman 1 tahun s.d 4 tahun
M. Sumber Pertahanan Diri Pengguna Narkoba
1. Komunikasi yang efektif.
2. Sistem pendukung sosial yang kuat.
3. Alternatif kegiatan yang menyenangkan.
4. Teknik reduksi stres.
5. Ketrampilan kerja.
165

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 67/77
6. Motivasi untuk mengubah perilaku
4.1.3.3.2 Kesehatan Reproduksi Remaja
4.1.3.3.2.1 Rancangan Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja
di RW VI Kelurahan Bumiayu Malang
A. Latar Belakang
Remaja merupakan komponen masyarakat yang memiliki peranan yang
sangat penting. Baik tidaknya suatu masyarakat di masa depan sangat
tergantung dari kondisi remajanya saat ini. Meskipun memiliki potensi yang
sangat besar, namun usia remaja juga merupakan tahapan usia yang rentan
terutama oleh pengaruh buruk dari luar. Salah satu bentuk pengaruh sangat
buruk yang ditakuti selain narkoba adalah free sex akibat pergaulan bebas.
Free sex pada remaja diakibatkan karena kurangnya pengetahuan remaja
tentang kesehatan reproduksi, alat-alat reproduksi dan perubahan-perubahan
yang terjadi pada tumbuh kembang remaja. Remaja perlu mengetahui komponen
tersebut agar mereka mampu mengendalikan perilakunya. Remaja harus
mengerti bahwa begitu dia mendapatkan menstruasi atau mimpi basah maka
secara fisik dia telah siap dihamili atau menghamili. Bisa hamil atau tidaknya
remaja putri bila melakukan hubungan seksual tidak tergantung pada berapa kali
dia melakukan hubungan seksual tetapi tergantung pada kapan dia melakukan
hubungan seksual (dikaitkan dengan siklus kesuburan) dan apakah sistem
reproduksinya berfungsi dengan baik (tidak mandul). Banyak remaja yang tidak
mengetahui akan hal ini, sehingga mereka menyangka bahwa untuk hamil orang
harus terlebih dahulu melakukan hubungan seksual berkali-kali. Jadi, remaja
sangat perlu mengetahui tentang kesehatan reproduksi remaja agar memiliki
informasi yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang
ada di sekitarnya. Dengan informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki
sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses reproduksi.
Dari uraian diatas penyuluhan tentang “Kesehatan Reproduksi Remaja” perlu
diadakan untuk meningkatkan pengetahuan remaja.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
166

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 68/77
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan para peserta dapat mengerti
tentang kesehatan reproduksi remaja.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, para remaja dapat:
• menjelaskan tentang pengertian reproduksi, kesehatan
reproduksi, dan kesehatan reproduksi remaja.
• menjelaskan tentang perubahan yang dialami pada masa remaja
• menyebutkan bagian–bagian alat reproduksi pada laki- laki dan
perempuan
C. Pelaksanaan Kegiatan
Hari/Tanggal : Sabtu, 7 Oktober 2006
Waktu : 19.30 WIB
Sasaran : Seluruh remaja RW VI Kel. Bumiayu
Tempat : Rumah Ketua RW (Pak Soehermanto)
Penanggung Jawab : Ismatul Quddus dan Nia Agustiningsih
D. Susunan Kegiatan
1. Pembukaan acara dari Ketua RW, Sekretaris RW dan
wakil dari pihak pemuda
2. Pemilihan pengurus perkumpulan muda-mudi3. Penyuluhan tentang narkoba
4. Penyuluhan tentang kesehatan reproduksi remaja
4.1.3.3.2.2 Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Tema : Kesehatan Reproduksi Remaja
Sasaran : Seluruh remaja RW VI Puri Cempaka Putih II Kel. Bumiayu
Tempat : Rumah Pak Soehermanto (Ketua RW VI) Puri Cempaka Putih II
Kel. Bumiayu
Hari/Tanggal : Sabtu/7 Oktober 2006
Waktu : 30 menit
Metode : Ceramah
Materi : Terlampir
I. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan para peserta dapat mengerti
tentang kesehatan reproduksi remaja.
II. Tujuan Khusus
167

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 69/77
Setelah dilakukan penyuluhan, para remaja dapat:
• menjelaskan tentang pengertian reproduksi, kesehatan
reproduksi, dan kesehatan reproduksi remaja.
• menjelaskan tentang perubahan yang dialami pada masa remaja
• menyebutkan bagian–bagian alat reproduksi pada laki- laki dan
perempuan
III. Media
Lembar balik (flipchart ), Leaflet
IV. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan
Peserta
1 3 Menit Pembukaan
Membuka kegiatan dengan
mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
Memberikan pertanyaan tentang
kesehatan reproduksi (pre test)
Menjawab
salam,
memperhatikan,
mendengarkan,
menjawab
pertanyaan pre
test
2 17 Menit Pelaksanaan
Menjelaskan tentang pengertian
reproduksi dan kesehatan reproduksi
Menjelaskan tentang bagian – bagian
dari alat reproduksi laki – laki dan
perempuan
Menjelaskan pengertian kesehatan
reproduksi remaja dan perubahan –
perubahan yang terjadi pada masa
remaja
Memberikan kesempatan pada peserta
(para remaja) untuk bertanya
Mendengarkan
dan
memperhatikan
Bertanya
3 7 Menit Evaluasi
Menanyakan kepada peserta (remaja)
tentang materi yang diberikan
Memberikan reinforcement kepada
peserta (para remaja) atas jawaban yang
diberikan
Menjawab
pertanyaan ( post
test )
168

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 70/77
4 3 Menit Terminasi
Mengucapkan terima kasih atas
perhatian dan peran serta
Mendengar dan
menjawab salam
V. Evaluasi• Evaluasi Proses
Mengetahui jalannya pelaksanaan acara, kelancaran acara maupun
antusiasme peserta penyuluhan.
• Evaluasi Hasil
Mengetahui keberhasilan pencapaian target sesuai dengan yang ditetapkan:
1. Peserta dapat menjelaskan pengertian reproduksi, kesehatan reproduksi
dan kesehatan reproduksi remaja
2. Peserta dapat menyebutkan bagian – bagian alat reproduksi pada laki –
laki dan perempuan
3. Peserta dapat menjelaskan pengertian kesehatan reproduksi remaja
4. Peserta dapat menyebutkan perubahan – perubahan yang terjadi pada
masa remaja
4.1.3.3.2.3 Materi Penyuluhan Kesehatan Reproduksi
1. Definisi
• Reproduksi Secara sederhana reproduksi berasal dari kata re =
kembali dan produksi = membuat atau menghasilkan, jadi reproduksi
mempunyai arti suatu proses kehidupan manusia dalam menghasilkan
keturunan demi kelestarian hidup.
• Kesehatan Reproduksi (Kespro) adalah Keadaan sejahtera fisik,
mental dan sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan
fungsi, peran & sistem reproduksi.
• Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang
menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh
remaja. Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti bebas penyakit
atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial
kultural.
2. Mengapa remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi?
Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang
169

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 71/77
benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada
disekitarnya. Dengan informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki sikap
dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses reproduksi.
3. Perubahan yang terjadi saat Remaja
a) Perubahan fisik
Tubuh mengalami perubahan dari waktu ke waktu sejak lahir. Perubahan
yang cukup menyolok terjadi ketika remaja baik perempuan dan laki-laki
memasuki usia antara 9 sampai 15 tahun, pada saat itu mereka tidak
hanya tubuh menjadi lebih tinggi dan lebih besar saja, tetapi terjadi juga
perubahan-perubahan di dalam tubuh yang memungkinkan untuk
bereproduksi atau berketurunan.
Perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa atau sering
dikenal dengan istilah masa pubertas ditandai dengan datangnya
menstruasi (pada perempuan) atau mimpi basah (pada laki-laki).
Datangnya menstruasi dan mimpi basah pertama tidak sama pada setiap
orang. Banyak faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut. Salah
satunya adalah karena gizi. Saat ini ada seorang anak perempuan yang
mendapatkan menstrusi pertama (menarche) di usia 8-9 tahun. Namun
pada umumnya sekitar 12 tahun.
b) Perubahan emosinal
Remaja juga mengalami perubahan emosional yang kemudian tercermin
dalam sikap dan tingkah laku. Perkembangan kepribadian pada masa ini
dipengaruhi tidak saja oleh orangtua dan lingkungan keluarga, tetapi juga
lingkungan sekolah, ataupun teman-teman pergaulan di luar sekolah.
4. Mengapa remaja perlu mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi
saat remaja?
Remaja perlu mengetahui perubahan di atas agar mereka mampu
mengendalikan perilakunya. Remaja harus mengerti bahwa begitu dia
mendapatkan menstruasi atau mimpi basah maka secara fisik dia telah siap
dihamili atau menghamili. Bisa hamil atau tidaknya remaja putri bila
melakukan hubungan seksual tidak tergantung pada berapa kali dia
melakukan hubungan seksual tetapi tergantung pada kapan dia melakukan
hubungan seksual (dikaitkan dengan siklus kesuburan) dan apakah sistem
170

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 72/77
reproduksinya berfungsi dengan baik (tidak mandul). Banyak remaja yang
tidak mengetahui akan hal ini, sehingga mereka menyangka bahwa untuk
hamil orang harus terlebih dahulu melakukan hubungan seksual berkali-kali.
5. Apa yang perlu kita ketahui tentang alat reproduksi kita?
Alat Reproduksi Perempuan
• Bagian luar:
a) Bibir luar/labia majora
b) Bibir dalam/labia minora
c) Kelentit (clitoris) yang sangat peka karena banyak saraf, ini
merupakan bagian yang paling sensitif dalam menerimanrangsangan seksual.
d) Lubang kemaluan (lubang vagina) terletak antara lubang
kencing dan anus (dubur)
e) Rambut kemaluan yang tumbuhnya saat perempuan
memasuki usia pubertas
• Bagian dalam:
a) Vagina (liang kemaluan/liang senggama), bersifat elastis
dan dapat membesar serta memanjang sesuai kebutuhan fungsinya
sebagai organ baik saat berhubungan seks, jalan keluarnya bayi
saat melahirkan atau saluran keluarnya darah saat haid.
b) Mulut rahim (cervix), saat berhubungan seks, sperma yang
dikeluarkan penis laki-laki di dalam vagina akan masuk ke dalam
mulut rahim hingga bertemu sel telur perempuan.
c) Mulut rahim (cervix), adalah tempat rumbuhnya janin
hingga dilahirkan. Rahim dapat membesar dan mengecil sesuai
kebutuhan (hamil dan setelah melahirkan).
d) Dua buah saluran telur (tuba fallopi) yang terletak
disebelah kanan dan kiri rahim. Sel telur yang sudah matang atau
yang sudah dibuahi akan disalurkan ke dalam rahim melalu saluran
ini.
e) Dua buah indung telur (ovarium) kanan dan kiri. Ketika
171

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 73/77
seorang perempuan lahir, ia sudah memiliki ovarium yang
mempunyai sekitar setengah juta ova (cikal bakal telur). Tiap ova
punya kemungkinan untuk bekembang menjadi telur matang. Dari
sekian banyak ova, hanya sekitar 400 saja yang berhasil
berkembang menjadi telur semasa usia produktif perempuan.
Alat Reproduksi Laki-Laki
1. Zakar atau penis.
Berbentuk buat memanjang dan memiliki ujung berbentuk seperti helm
disebut Glans. Ujung penis ini dipenuhi serabut saraf yang peka. Penis
tidak memiliki tulang, hanya daging yang dipenuhi dengan pembuluh
darah. Penis dapat menegang yang disebut ereksi. Ereksi terjadi karena
rangsangan yang membuat darah dalam jumlah besar mengalir dan
memenuhi pembuluh darah yang ada di dalam penis, dan membuat penis
menjadi besar, tegang dan keras.
2. Buah zakar atau testis.
Jumlahnya dua berbentuk bulat lonjong dan menggantung pada pangkal
penis. Testis inilah yang menghasilkan sel kelamin pria (sperma).
3. Saluran zakar atau uretra.
Berfungsi untuk mengeluarkan air mani dan air seni.
4. Kantong pelir atau skrotum
Merupakan lapisan kulit yang agak berkerut membentuk kantong yang
menggelantung di belakang penis. Skrotum gunanya untuk mengontrol
suhu dari testis, yaitu 6 derajat celcius lebih rendah dari suhu bagian
tubuh lainnya agar testis dapat berfungsi menghasilkan sperma.
5. Epididimis
Merupakan tempat pematangan sperma sesudah dibentuk dalam testis
6. Saluran sperma atau vas deferens.
7. Seminal Vesicle
Berguna untuk memproduksi semacam gula. Ini berguna sebagai sumber
kekuatan untuk sperma agar dapat bertahan hidup dan berenang mencari
telur di dalam alat reproduksi perempuan. Pada saat ejakulasi seminal
vesicle mengalirkan gula tersebut ke vas deferens.
172

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 74/77
8. Kelenjar prostat
Merupakan kelenjar yang menghasilkan cairan yang berisi zat makanan
untuk menghidupi sperma.
9. Bladder (kandung kencing)
Merupakan tempat terkumpulnya air seni yang nantinya disalurkan ke
uretra ketika buang air kecil.
4.1.3.3.2.4 Laporan Hasil Kegiatan Penyuluhan Narkoba Dan Kesehatan
ReproduksiPenyuluhan tentang Narkoba dan Kesehatan Reproduksi Remaja
dilakukan pada tanggal 7 Oktober 2006 pada waktu yang sudah ditentukan.
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di rumah ketua RW VI (Bapak
Soehermanto). Peserta penyuluhan terdiri remaja di kelurahan Bumiayu yang
mengikuti kegiatan pembentukan karang taruna. Sebagai pemateri dari
penyuluhan ini adalah mahasiswa PSIK FKUB dengan penanggung jawab
kegiatan adalah Ismatul Quddus dan Nia Agustiningsih
Hari/Tanggal : Sabtu / 7 Oktober 2006
Waktu : 20.00 – selesai
Tempat : Rumah Ketua RW VI (Pak Soehermanto) Puri
Cempaka Putih II Kel. Bumiayu
Topik : Narkoba dan Kesehatan Reproduksi Remaja
Penyuluh : Ismatul Quddus, Nia Agustiningsih
Peserta : Remaja yang mengikuti kegiatan pembentukan
karang taruna
Penanggung Jawab : Ismatul Quddus, Nia Agustiningsih
I. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan dibagi menjadi 3 tahap, yaitu:
1. Tahap Perkenalan dan Penggalian Pengetahuan Peserta
Setelah memberi salam dan perkenalan, pemateri terlebih dahulu
menyampaikan maksud dan tujuan diberikan penyuluhan sebelum materi
disampaikan. Kemudian pemateri memberi pertanyaan pembuka untuk
173

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 75/77
mengetahui tingkat pengetahuan peserta (pretest) tentang materi yang akan
diberikan.
Pertanyaan yang diberikan, sebagai berikut:
1. Apa yang anda ketahui tentang pengertian narkoba?
2. Sebutkan jenis-jenis narkoba?
3. Sebutkan gejala-gejala pada orang yang memakai narkoba.
4. Apa yang anda ketahui tentang kesehatan reproduksi?
5. Apa saja perubahan-perubahan yang terjadi pada saat remaja?
2. Tahap Penyajian Materi
Penyajian materi sesuai dengan materi penyuluhan yang terlampir pada
SAP.
3. Evaluasi
Evaluasi Proses
Peserta yang hadir berjumlah 30 orang. Pelaksanaan penyuluhan
berjalan sesuai rencana dimana peserta antusias bertanya kepada
pemateri juga menjawab pertanyaan yang diajukan pemateri. Sebagian
peserta juga bertanya tentang seputar Narkoba dan Kesehatan
Reproduksi di sela-sela diskusi dan tanya jawab. Pertanyaan yang
muncul antara lain:
1. Apakah gejala-gejala yang muncul pada pemakai
narkoba?
2. Apakah pendidikan kesehatan reproduksi itu perlu
diberikan pada remaja?
3. Siapa saja yang perlu memberikan pendidikan
kesehatan reproduksi?
4. Apa saja materi yang perlu disampaikan saat
memberikan pendidikan tentang kesehatan reproduksi pada
remaja?
5. Apakah zat adiktif itu termasuk narkoba dan apa
saja contohnya?
6. Apakah pada pemakai narkoba terjadi penurunan
ukuran organ vital?
Evaluasi Hasil
174

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 76/77
Peserta diberikan beberapa pertanyaan yang isinya sama dengan
saat sebelum penyuluhan. Peserta yang hadir 80% mampu menjawab
pertanyaan dari mahasiswa tentang materi yang telah disampaikan.
Sedangkan pada saat pre-test peserta hanya mampu menjawab 45% dari
pertanyaan yang diajukan Hal ini membuktikan bahwa peserta
memperhatikan materi yang disampaikan dan terjadi peningkatan
pengetahuan setelah diberikan penyuluhan.
4.1.4 Kegiatan di Puskesmas
4.1.4.1 Persiapan Kegiatan
Sebelum memulai kegiatan di puskesmas, kegiatan yang dilakukan
adalah:
1. Menemui pembimbing lahan dan kepala Puskesmas Arjowinangun untuk
mendapatkan pengarahan dan menentukan lokasi praktik di masyarakat.
2. Mengatur pembagian shift jaga di Puskesmas Arjowinangun
4.1.4.2 Pelaksanaan Kegiatan
1. Mahasiswa yang bertugas di Puskesmas datang pada pukul 07.30
WIB dan mengikuti kegiatan yang ada di puskesmas. Kegiatan tersebut
antara lain:
• Mengikuti kegiatan pendaftaran di loket
• Mengikuti kegiatan di Poli Umum
• Mengikuti kegiatan di BKIA
• Mengikuti kegiatan di Apotek
• Mengikuti kegiatan posyandu sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan.
• Membantu kegiatan yang bersifat administratif
2. Setelah kegiatan di Puskesmas selesai, mahasiswa meninggalkan
Puskesmas pada pukul 12.30 WIB
175

5/12/2018 Pra Planning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pra-planning-55a4d2f9f24a5 77/77
176