PPT.Dislokasi
-
Upload
dewi-utami-tamami -
Category
Documents
-
view
450 -
download
14
Transcript of PPT.Dislokasi
ASUHAN KEPERAWATAN PADA DISLOKASI
KELOMPOK 9
Chintya Sweeta s.
Ika Pratiwi
Sularni
Pengertian
Keadaan dimana tulang-tulang yang membentuk sendi tidak lagi berhubungan secara anatomis. Secara kasar (tulang lepas dari sendi) (brunner&suddarth).
Dislokasi traumatik adalah kedaruratan ortopedi, karena struktur sendi yang terlibat. Pasukan darah, dan saraf rusak susunannya dan mengalami stres berat.
Subluksasi adalah dislokasi parsial permukaan persendian
Bila dislokasi todak ditangani segera, maka dapat terjadi nekrosis avaskuler dan paralisis saraf.
Dislokasi dapat di bagi :
Kongenital ( terjadi sejak lahir, akibat kesalahan
pertumbuhan, paling sering terlihat pada pinggul )
Spontan atau Patologik (akibat penyakit struktur sendi dan jaringan sekitar
sendi)
Traumatik( akibat cedera dimana sendi mengalami kerusakan Akibat kekerasan )
Patofisiologis
Dislokasi biasanya disebabkan oleh jatuh pada tangan .Humerus terdorong kedepan ,merobek kapsul tepi glenoid teravulsi. Kadang-kadang bagian posterolateral kaput hancur.Mesti jarang prosesus akromium dapat mengungkit kaput ke bawah dan menimbulkan luksasio erekta (dengan tangan mengarah ;lengan ini hampir selalu jatuh membawa kaput ke posisi da bawah karakoid).
Etiologi
1. Cedera olah raga2. Trauma yang tidak berhubungan
dengan olah raga
3. Terjatuh4. Patologis
Tanda dan Gejala
Nyeri Perubahan kontur sendi Perubahan panjang ekstremitas Kehilangan mobilitas normal, dan Perubahan sumbu tulang yanng
mengalami dislokasi
Manifestasi klinis Pergerakan yang terbatas di daerah
yang terkena Posisi tungkai yang asimetris Lipatan lemak yang asimetris Hilangnya tonjolan yang normal Kedudukan yang khas untuk
dislokasi tertentu
Penatalaksanaan medis Nyeri terasa hebat . Dislokasi reduksi: dikembalikan ketempat semula dengan
menggunakan anastesi jika dislokasi berat. Kaput tulang yang mengalami dislokasi dimanipulasi dan
dikembalikan ke rongga sendi. Sendi kemudian dimobilisasi dengan pembalut, bidai, gips
atau traksi dan dijaga agar tetap dalam posisi stabil. Beberapa hari sampai minggu setelah reduksi dilakukan
mobilisasi halus 3-4X sehari yang berguna untuk mengembalikan kisaran sendi.
Memberikan kenyamanan dan melindungi sendi selama masa penyembuhan
Komplikasi
Dini- Cedera saraf - Cedera pembuluh darah - Fraktur disloksi
Lanjut- Kekakuan sendi bahu- Kelemahan otot
Pemeriksaan Diagnostik
1) Rontgen Menunjukkan lokasi / luasnya fraktur / trauma
2) Scan tulang, tonogram, CT scan / MRI Memperlihatkan fraktur, juga dapat
digunakan untuk mengidentifikasi kerusakan jaringan lunak
ASUHAN KEPERAWATAN Pengkajian
- identitas keluhan utama- riwayat penyakit masa lalu- riwayat penyakit sekarang- riwayat masa pertumbuhan- pemeriksaan fisik terutama masalah persendian
Diagnosa1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan diskontuinitas jaringan2. Gangguan mobilitas fisik dengan deformitas dan nyeri saat mobilisasi3. Gangguan body image berhubungan deformitas dan perubahan bentuk tubuh
Intervensi Dx 1
Kaji skala nyeri Berikan posisi relaks pada pasien Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi Kolaborasi pemberian analgesik
Dx 2 Kaji tingkat mobilisasi pasien Berikan latihan ROM Anjurkan penggunaan alat Bantu jika diperlukan
Dx 3 Kaji konsep diri pasien
Kembangkan BHSP dengan pasien Bantu pasien mengungkapkan masalahnya Bantu pasien mengatasi masalahnya.
THANK YOU FRIENDS