Ppt ulumul qur’an ii

17
Afiful Ikhwan, M.Pd.I Dosen Pengampu : Oleh: AINIS SAHDATUL FITRIA NIM : (2013.4.047.0001.1.001666) IFA DEWI MASYTA NIM : (2013.4.047.0001.1.001680) Dipresentasikan pada 11 November 2014 di STAIM Tulungagung oleh : Ainis Sahdatul Fitria dan Ifa Dewi Masyta

Transcript of Ppt ulumul qur’an ii

Page 1: Ppt ulumul qur’an ii

Afiful Ikhwan, M.Pd.I

Dosen Pengampu :

Oleh:

AINIS SAHDATUL FITRIA

NIM : (2013.4.047.0001.1.001666)

IFA DEWI MASYTA

NIM : (2013.4.047.0001.1.001680)

Dipresentasikan pada 11 November 2014 di STAIM Tulungagung oleh :

Ainis Sahdatul Fitria dan Ifa Dewi Masyta

Page 2: Ppt ulumul qur’an ii

1. Pengertian Ahruf Dan Perselisihan Ulama’ DiDalamnya

2. Dalil-Dalil Mengenai Turunnya Al-Qur’anDengan 7 Ahruf

3. Hikmah Turunnya AL-Qur’an Dengan 7 Ahruf

4. Penjelasan Apakah 7 Ahruf Tersebut SamaDengan Qiro’at Sab’ah ?

03ARAH BAHASAN

TURUNNYA AL-QUR’AN DENGAN 7 HURUF :

Dipresentasikan pada 11 November 2014 di STAIM Tulungagung oleh :

Ainis Sahdatul Fitria dan Ifa Dewi Masyta

Page 3: Ppt ulumul qur’an ii

1. Jika hamzah pada huruf alif itu dihilangkan, apa diperbolehkan ?

Jelaskan berdasarkan dalil yang menguatkan ! (Feni)2. Berikan contoh ayat al-Qur’an dengan 7 huruf dan qira’at sab’ah !

(Risma)3. Apakah perbedaan dalam pengucapan makhroj dalam al-Qur’an 7

huruf ? (Khusnul/Imah)4. Bagaimana pendapat anda ketika seseorang tidak menyakini terhadap

7 huruf, yang mana mereka menyakini kalau al-Qur’an itu hanya 1huruf dalam al-Qur’an ? (Fiana)

5. Sebelum pembukuan ustmani, apakah pembukuan itu menggunakan 7huruf yang berbeda-beda ? (Rinsky)

6. Sebutkan contoh-contoh bacaan dari 7 imam qira’at sab’ah ? (Arfian)7. Al-Qur’an diturunkan dengan 7 ahruf, tapi kenapa pada zaman

kholifah ustman al-Qur’an dijadikan 1 ? (Lutfi)8. Apakah sab’ah al-ahruf itu ada dalam mushaf-mushaf al-Qur’an ?

(Mita)Dipresentasikan pada 11 November 2014 di STAIM Tulungagung oleh :

Ainis Sahdatul Fitria dan Ifa Dewi Masyta

Page 4: Ppt ulumul qur’an ii

Pengertian Ahruf04

Al-Ahruf (األحرف) bentuk jamak dari harf ( (حرف

Mempunyai makna yang banyak, diantaranya :

1. Harf yang berartiujungnya atau tepinya.Hurf al-Ahruf yangberarti “huruf” istilahdalam ilmu nahwu

2. Harf yangbermakna puncakseperti ( الجبلحرف )diartikan “puncakgunung”

3. Harf diartikansebagai salah satuhuruf hijaiyyah

Dipresentasikan pada 11 November 2014 di STAIM Tulungagung oleh :

Ainis Sahdatul Fitria dan Ifa Dewi Masyta

Sedangkan yang dimaksud al-Qur’an diturunkan dengan tujuh huruf adalah sebagaikelonggaran dan kemudahan bagi pembaca, sehingga bisa memilih di antara bacaan-bacaanyang diinginkan, tapi bukan dimaksudkan bahwa semua kalimah yang ada dalam al-Qur’an bisa dibaca dengan tujuh macam bacaan, akan tetapi yang dimaksudkan tujuhbacaan yang berbeda itu pada beberapa tempat yang berbeda-beda yang bisa dibaca sampaitujuh bacaan.

Page 5: Ppt ulumul qur’an ii

Perbedaan Pendapat Para Ulama tentang Pengertian Kata “Al-Ahruf”

05

Para ulama berbeda pendapat dalam menafsirkan maksud tujuh huruf ini denganperbedaan yang bermacam-macam. Sehingga Ibnu Hayyan mengatakan, “Ahliilmu berbeda pendapat tentang arti kata tujuh huruf menjadi 35 pendapat”.Berikut ini kami akan memaparkan beberapa pendapat yang dianggap palingmendekati kebenaran, diantaranya :

Pertama

Sebagian ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan tujuhhuruf adalah tujuh macam bahasa dari bahasa-bahasa arab mengenaisatu makna. Dan dikatakan bahwa ketujuh bahasa itu adalah bahasaQuraisy, Hudzail, Saqif, Hawazin, Kinanah, Tamim dan Yaman.

Kedua

yang dimaksud dengan tujuh huruf adalah tujuh macam bahasa dari bahasa-bahasa arab yang ada, yang mana dengannyalah Al-Quran diturunkan,dengan pengertian bahwa kata-kata dalam Al-Quran secara keseluruhan tidakkeluar dari ketujuh macam bahasa tadi, yaitu bahasa paling fasih di kalanganbangsa Arab, meskipun sebagian besarnya dalam bahasa Quraisy. Sedangsebagian yang lain dalam bahasa Hudzail, Tsaqif, Hawazin, Kinanah, Tamim atauYaman; karena itu maka secara keseluruhan Al-Quran mencakup ketujuhbahasa tersebut.

Dipresentasikan pada 11 November 2014 di STAIM Tulungagung oleh :

Ainis Sahdatul Fitria dan Ifa Dewi Masyta

Page 6: Ppt ulumul qur’an ii

Ketiga

sebagian ulama menyebutkan, yang dimaksud dengan tujuhhuruf adalah tujuh segi, yaitu; amr (perintah), nahyu(larangan), wad (ancaman), jadal (perdebatan), qashash (cerita)dan matsal ( perumpaman), Atau amr, nahyu, halal, haram,muhkam, mutasyabih dan amtsal.

Keempat

segolongan ulama berpendapat, bahwa yang dimaksud dengan tujuh huruf adalah tujuh macam hal yang di

dalamnya terjadi ikhtilaf (perbedaan), yaitu;

1. Ikhtilaful asma` (perbedaan kata benda);

Dalam bentuk mufrod mudzakkar dan cabang-cabangnya, seperti tasniyah,

jamak, ta`nist

Misalnya : firman alloh dalam surat Al-Mukminun: 8,راعونوعهدهمألماناتهمهموالذين dibaca dengan bentuk jamak

dan dibaca pula dengan bentuk mufrod.

2. Perbedaan segi i`rob

seperti firman-Nya: رب همنآدمفتلقى

كلمات dalam Al-Baqoroh: 37. Di siniآدم dibaca dengan nashab dan كلمات

dibaca dengan rafa` .كلمات

Dipresentasikan pada 11 November 2014 di STAIM Tulungagung oleh :

Ainis Sahdatul Fitria dan Ifa Dewi Masyta

Page 7: Ppt ulumul qur’an ii

3. Perbedaan dalam tashrifSeperti firman-Nya : أسفارناينبباعدربنافقالواdalam (Saba`:19), dibaca denganmenashobkan, ربنا karena menjadi mudof

dan باعد dibaca dengan bentuk perintah (fiilamr).

7. Perbedaan lahjah dengan pembacaan tafkhim (tebal) dan

tarqiq (tipis), fathah danimalah, izhar dan idghom,

hamzah dan tashil, isymam, dan lain-lain

6. Perbedaan dengan adanya penambahan dan

pengurangan

5. Perbedaan dalam segi ibdal (penggantian)

4. Perbedaan dalam taqdim(mendahulukan) dan takhir

(mengakhirkan)Seperti ويقتلونفيقتلون (At-Taubah : 111)

Seperti firman-Nya: المنفوشكالعهن (Al-Qoriah : 5) Ibnu Masud dan lain-lainmembacanya dengan المنفوشكالصوفDalam penambahan, misalnya: لهموأعد

األنهارتحتهاتجريجنات (At-taubah :100),dibaca dengan tambahan من yaitu من

األنهارتحتها , dan pengurangan (naqs), sepertiاتخذوقالوا ولداالل (Al-Baqoroh: 116), tanpa

huruf wawu jumhur ulama membacanyaاتخذقالوا ولداالل

Dipresentasikan pada 11 November 2014 di STAIM Tulungagung oleh :

Ainis Sahdatul Fitria dan Ifa Dewi Masyta

Seperti membaca imalah dan tidakimalah seperti موسىحديثأتاكهل (thaha: 9),yang dibaca dengan mengimalahkan katadanاتى موسى

Page 8: Ppt ulumul qur’an ii

Dalil-dalil Mengenai Turunnya Al-Qur’an Dengan 7 Ahruf

06

Ada beberapa dalil Hadits yang menjelaskan bahwa al-Qur’an diturunkan dengan tujuh huruf. Antara lain :

عبدحدثنا ببنعروةعنشهاب ابنعنمالك أخبرنايوسفبنالل حمنعبدعنيرالز عبد بنالر بنعمرعتسمقالأنهالقاري

رضيالخطاب رسولوكانأقرؤهاماغيرعلىلفرقاناسورةيقرأحزام بنحكيمبنهشامسمعتيقولعنهالل صلىالل الل

رسولبهفجئتبردائهلببتهمثانصرفحتىأمهلتهثمعليهأعجلأنوكدتأقرأنيهاوسلمعليه صلىالل فقلتوسلمعليهالل

أنزلتهكذافقالفقرأتاقرأليقالثمأنزلتهكذاقالفقرأرأاقلهقالثمأرسلهليفقالأقرأتنيهاماغيرعلىيقرأهذاسمعتإن ي

(بخارىرواه).تيسرمامنهفاقرءواأنزلالقرآنإن سبعةعلى

أحرف “Meriwayatkan yang lafazhnya dari Bukhari bahwa; “Umar bin Khattab berkata: “Aku mendengar

Hisham bin Hakim membaca surat al-Furqan di masa hidupya Rasulullah saw, aku mendengarbacaannya, tiba-tiba ia membacanya dengan beberapa huruf yang belum pernah Rasulullah sawmembacakannya kepadaku sehingga aku hampir beranjak dari salat, kemudian aku menunggunyasampai salam. Setelah ia salam aku menarik sorbannya dan bertanya: “Siapa yang membacakan surat inikepadamu?”. Ia menjawab: “Rasulullah saw yang membacakannya kepadaku”, aku menyela: “Dustakau, Demi Allah sesungguhnya Rasulullah saw telah membacakan surat yang telah kudengar dari yangkau baca ini”. Setelah itu aku pergi membawa dia menghadap Rasulullah saw lalu aku bertanya: “WahaiRasulullah aku telah mendengar lelaki ini, ia membaca surat al-Furqan dengan beberapa huruf yangbelum pernah engkau bacakan kepadaku, sedangkan engkau sendiri telah membacakan surat al-Furqanini kepadaku”. Rasulullah saw menjawab: “Hai ‘Umar! lepaskan dia. “Bacalah Hisham!”. Kemudian iamembacakan bacaan yang tadi aku dengar ketika ia membacanya. Rasululllah saw bersabda: “Begitulahsurat itu diturunkan” sambil menyambung sabdanya: “Bahwa al-Qur’an ini diturunkan atas tujuh hurufmaka bacalah yang paling mudah!”.

Dipresentasikan pada 11 November 2014 di STAIM Tulungagung oleh :

Ainis Sahdatul Fitria dan Ifa Dewi Masyta

Page 9: Ppt ulumul qur’an ii

دحدثنا عبدبنمحم عبدعنخالد أبيبنإسمعيلحدثناأبيحدثنانمير بنالل أبيبنحمنالرعبدبنعيسىبنالل

هعنليلى عنجد قراءةفقرأآخردخلثمعليهأنكرتهاقراءةفقرأصل ييرجل فدخلالمسجدفيكنتقالكعب بنأبي

اصاحبهقراءةسوى لةقضينافلم رسولعلىجميعادخلناالص قراءةأقرهذاإنفقلتوسلمعليهاللهمصلىالل

رسولفأمرهماصاحبهقراءةسوىفقرأآخرودخلعليهأنكرتها صلىالنبيفحسنفقرأاوسلمعليهاللهمصلىالل

االجاهليةفيتكنإذولالتكذيبمننفسيفيفسقطشأنهماوسلمعليهاللهم رسولرأىفلم عليههماللصلىالل

لىإأنظروكأنماعرقاففضتصدريفيضربغشينيقدماوسلم اقرأأنإليأرسلأبيياليفقالفرقاوجلعزالل

نأنإليهفرددتحرف علىالقرآن تيعلىهو نأنإليهفرددتحرفينعلىاقرأهيةالثانإليفردأم تيعلىهو فردأم

تياغفراللهمفقلتتسألنيهاسألة مرددتكهاردة بكل فلكأحرف سبعةعلىاقرأهالثالثةإلي تياغفرهماللألم ألم

رت .إبراهيمحتىكلهمالخلقإلييرغبليوم الثالثةوأخ“Diriwayatkan dengan sanadnya dari Ubay bin Ka’ab ia berkata: “Aku berada di masjid, tiba-tiba

masuklah lelaki, ia shalat kemudian membaca bacaan yang aku ingkari. Setelah itu masuk lagi lelaki lainmembaca berbeda dengan bacaan kawannya yang pertama”. Setelah kami selesai salat, kami bersama-sama masuk ke rumah Rasulullah saw, lalu aku bercerita: “Bahwa si lelaki ini membaca bacaan yang akuingkari dan kawannya ini membaca berbeda dengan bacaan kawannya yang pertama”. AkhirnyaRasulullah saw memerintahkan keduanya untuk membaca. Setelah mereka membaca Rasulullah sawmenganggap baik bacaannya. Setelah menyaksikan hal itu, terhapuslah dalam diriku sikap untukmendustakan, tidak seperti halnya diriku ketika masa Jahiliyyah. Nabi menjawab demikian tatkala beliaumelihat diriku bersimbah peluh karena kebingungan, ketika itu keadaan kami seolah-olah berkelompok-kelompok di hadapan Allah Yang Maha Agung. Setelah melihat saya dalam keadaan demikian, beliaumenegaskan pada diriku dan berkata: “Hai Ubay! Aku diutus untuk membaca al-Qur’an dengan suatuhuruf lahjah (dialek)”, kemudian aku meminta pada Jibril untuk memudahkan umatku, diamembacakannya dengan huruf kedua, akupun meminta lagi padanya untuk memudahkan umatku, lalu iamenjawab untuk ketiga kalinya. “Hai Muhammad, bacalah al-Qur’an dalam 7 lahjah dan terserah padamuMuhammad apakah setiap jawabanku kau susul dengan pertanyaan permintaan lagi”. Kemudian akumenjawabnya: “Wahai Allah! Ampunilah umatku, ampunilah umatku dan akan kutangguhkan yangketiga kalinya pada saat dimana semua makhluk mencintaiku sehingga Nabi Ibrahim as”.

Dipresentasikan pada 11 November 2014 di STAIM Tulungagung oleh :

Ainis Sahdatul Fitria dan Ifa Dewi Masyta

Page 10: Ppt ulumul qur’an ii

بنزر عنعاصم عنبانشيحدثناموسىبنالحسنحدثنامنيع بنأحمدحدثنا عنحبيش كعب بنأبي

رسوللقيقال ة إلىبعثتإن يجبريلايفقالجبريلوسلمعليهاللهمصلىالل ي ينأم العجوزنهممأم

جلوالجاريةوالغلمالكبيروالشيخ دياقالقطكتابايقرألمالذيوالر سبعةلىعأنزلالقرآنإنمحم

األنصأيوبأبيامرأةوهيأيوبوأم هريرةوأبياليمانبنوحذيفةعمرعنالبابوفيأحرف اري

وابنوسمرة ةبنالحارثبنجهيموأبيعباس م عيسىأبموقالبكرةوأبيالعاصبنمرووعالص

عنرويوقدصحيح حسن حديث هذا {النسائرواه}.وجه غيرمنكعب بنأبي “Riwayat Ubay bin Ka’ab, ia mengatakan: “Rasulullah saw berjumpa dengan

Jibril di gundukan Marwah”. Ia (Ka’ab) berkata: “Kemudian Rasul berkata kepadaJibril bahwa aku ini diutus untuk ummat yang ummy (tidak bisa menulis danmembaca). Diantaranya ada yang kakek-kakek tua, nenek-nenek bangka dan anak-anak”. Jibril menjawab: “Perintahkan, membaca al-Qur’an dengan tujuh huruf”. Imamal-Turmudhy mengatakan: “Hadits ini hasan lagi shahih”. Dan hadits ini juga diriwayatkan oleh Ubay bin Ka’ab dari sisi yang lain. {Di riwayatkan oleh Nasa’i}

Rasulullah SAW bersabda ;

ابنعن رضيعباس رسولأنعنهماالل صلىالل علىجبريلأقرأني):قالوسلمعليهالل

(أحرف سبعةإلىىانتهحتىويزيدنيأستزيدهأزلفلمفراجعتهحرف

.”Dari Ibnu Abbas r.a. bahwa ia berkata: “Berkata Rasulullah SAW:

“Jibril membacakan kepadaku atas satu huruf, maka aku kembalikepadanya, maka aku terus-menerus minta tambah dan ia menambahibagiku hingga berakhir sampai tujuh huruf.” (HR. Bukhari Muslim).

Dipresentasikan pada 11 November 2014 di STAIM Tulungagung oleh :

Ainis Sahdatul Fitria dan Ifa Dewi Masyta

Page 11: Ppt ulumul qur’an ii

Hikmah Turunnya Al-Qur’an Dengan 7 Ahruf07

Hikmah diturunkannya Al-Qur’an dengan tujuh huruf ,diantaranya :

1. Memberikan kemudahan dalam membaca danmenghafal bagi kaum yang masih umi (tidak bisamembaca dan menulis).

2. Sebagai bukti kemukjizatan Al-Qur’an bagi kebahasaanorang arab.

3. Sebagai kemukjizatan Al-Qur’an dalam aspek maknadan hukum-hukumnya.

4. Di dalamnya juga menunjukkan keistimewaan al-Qur’andibandingkan dengan kitab-kitab samawi yang lain.

5. Di dalam turunnya al-Qur’an dalam tujuh huruf adakemuliaan yang diberikan oleh Allah kepada ummat ini.

6. Di dalamnya adalah permulaan untuk menyatukanbahasa-bahasa (dialek) Arab menjadi satu bahasa terpilihyang paling fasih.

7. Sebagai bentuk perhatian terhadap kondisi kehidupan suku-suku di jazirah Arab yang berdiri di atas fanatisme penuhterhadap segala sesuatu yang ada kaitannya dengan suku

Dipresentasikan pada 11 November 2014 di STAIM Tulungagung oleh :

Ainis Sahdatul Fitria dan Ifa Dewi Masyta

Page 12: Ppt ulumul qur’an ii

Apakah 7 Ahruf Itu Sama Dengan Qira’at Sab’ah ?08

Dipresentasikan pada 11 November 2014 di STAIM Tulungagung oleh :

Ainis Sahdatul Fitria dan Ifa Dewi Masyta

Makna sab’ah ahruf yang menurut ulama’ pendapatnya paling kuatadalah tujuh macam bahasa dari bahasa-bahasa arab mengenai satumakna, yaitu Quraisy, Hudzail, Saqif, Hawazin, Kinanah, Tamim, danYaman.

Sedangkan Qiro’at sab’ah adalah macam cara membaca al-qur’anyang berbeda. Disebut qiro’at sab’ah karena ada tujuh imam qiro’at yangterkenal masyhur yang masing-masing memiliki cara bacaan tersendiri.Tiap imam qiro’at memiliki dua orang murid yang bertindak sebagaiperawi.

Sebagaimana telah dikemukakan bahwasannya sab’ah ahruf yangditurunkan ke dalam Al-Qur’an, tidak mungkin dimaksudkan denganqira’at sab’ah yang masyhur itu. Hal ini ditegaskan karena banyak ulama’yang menyangka bahwa qira’at sab’ah ini sama dengan sab’ah ahruf.

Abu Syamah di dalam kitab Al Mursyidul Wajiz berkata: “Segolonganorang menyangka bahwasannya qira’at sab’ah yang berkembang sekarang,itulah yang dikehendaki di dalam hadits. Persangkaan yang demikianberlawanan dengan ijma’ semua ahli ilmu.”

Page 13: Ppt ulumul qur’an ii

Timbulnya sangkaan yang demikian itu lantaran tindakan AbuBakar Ahmad ibn Musa ibn Abbas yang terkenal dengan nama IbnMujahid yang telah berusaha pada penghujung abad ke-3 H di Baghdad,untuk mengumpulkan tujuh qira’at dari tujuh imam yang terkenal diMakkah, Madinah, Kuffah, Bashrah, dan Syam. Mereka ini terkenal orng-orang kepercayaan, kuat hafalan dan terus menerus membaca Al Qur’an.Usaha memgumpulkan qira’at-qira’at yang tujuh itu, adalah secarakebetulan saja. Karena masih ada imam-imam qira’at yang lebih tinggiderajatnya dari ketujuh orang itu, dan banyak juga jumlahnya. AbuAbbas ibn Amma seorang muqri besar, mencela keras Ibnu Mujahid danmengatakan bahwa usaha itu akan menimbulkan persangkaan bahwaqira’at sab’ah inilah yang dimaksudkan oleh hadits. Alangkah baiknyakalau yang dikumpulkan itu kurang dari tujuh atau lebih dari tujuhsupaya hilang kesamaran itu.

Jadi yang dimaksud dengan qira’at sab’ah yaitu, tujuh versi qira’atyang dinisbatkan kepada para Imam qira’at yang berjumlah tujuh orangyaitu: Ibn ‘Amir, Ibn Kasir, ‘Ashim, Abu ‘Amr, Hamzah, Nafi’, dan Alkasa’i.

Dipresentasikan pada 11 November 2014 di STAIM Tulungagung oleh :

Ainis Sahdatul Fitria dan Ifa Dewi Masyta

Page 14: Ppt ulumul qur’an ii

Adapun nama lengkap beserta sanad dan rawi

dari ketujuh Imam qira’at sab’at

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Ibn ‘Amir

2. Ibn kasir

3. ‘Ashim

Nama lengkapnya Abdullah ibn ‘Amir al-Yahshabi(8-118 H). Ia membaca al-Qur’an dari al-Mughirahibn Abi Syihab al-Makhzumi dan Abu al-Darda’. Al-Mughirah membaca dari Usman ibn Affan dan Abual-Darda’ membaca dari Nabi SAW.Dan dua orangrawi qira’at Ibn ‘Amir yaitu Hisyam dan Ibn Zakwan.

Nama lengkapnya Abu Muhammad Abdullah ibnkasir al-Makki(45-120 H). Ia membaca al-Qur’an dariAbdullah ibn al-SA’ib, Mujahid ibn Jabar, dan Dirbas.Abdullah ibn al-Sa’ib membaca dari Ubay ibn Ka’abdan Umar ibn al-khattab. Mujahid ibn Jabar danDirbas membaca dari Ibn ‘Abbas. Ibn ‘Abbasmembaca dari Ubay ibn Ka’ab dan Zayd ibn Sabit.Sementara Ubay ibn Ka’ab, Umar ibn khattab danZayd ibn Sabit membaca dari Nabi SAW. Dua orangrawi qira’at Ibn Kasir yaitu Al-Bazzi dan Qunbul.

Nama lengkapnya ‘Ashim ibn al-Nujad al-Asadi(w.129 H). Ia membaca al-Qur’an dari Abu Abd al-Rahman al-Silmi. Abu Abd al-Rahman membaca dariibn Mas’ud, Usman ibn Affan, Ali ibn Abi Thalib,Ubay ibn Ka’ab dan Zayd ibn Sabit. Para sahabattersebut menerima bacaan al-Qur’an dari Nabi SAW.Dan dua orang rawi qira’at ‘Ashim yaitu HafshSyu’bah.

Dipresentasikan pada 11 November 2014 di STAIM Tulungagung oleh :

Ainis Sahdatul Fitria dan Ifa Dewi Masyta

Page 15: Ppt ulumul qur’an ii

7. Al-Kisa’i

6. Nafi’

5. Hamzah

4. Abu ‘Amr

Nama lengkapnya Abu ‘Amr Zabban ibn al’A’la ibn ‘Ammar(68-154H). Ia membaca al-Qur’an dari Abu Ja’far Yazid ibn Qa’Qa’ danHasan al-Bashri membaca dari al-Haththan dan Abu al-Aliyah. Abual-Aliyah membaca dari Umar ibn al-Khattab dan Ubay ibn Ka’ab.Kedua sahabat yang disebut terakhir ini membaca al-Qur’an dariNabi SAW. Dan dua orang rawi qira’at Abu ‘Amr yaitu al-Duri danal-Susi.

Nama lengkapnya Hamzah ibn Hubayd ibn al-Ziyyat al-Kufi(80-156H)Ia membaca al-Qur’an dari ‘Ali Sulayman al-Amasy, Ja’far al-Shadiq, Hamran ibn A’yan, Manhal ibn ‘Amr, dan lain-lain. Merekasemua bersambung sanadnya kepada Nabi SAW. Dan dua orangrawi qira’at Hamzah yaitu Khallad dan Khalaf.

Nama lengkapnya Nafi’ ibn Abd rahman ibn Abi Nu’yam al-Laysi(w.169H). ia membaca al-Qur’an dari Ali ibn Ja’far, AbdRahman ibn Hurmuz Muhammad ibn Muhammad ibn Muslim al-Zuhri.mereka bersambung sanadnya kepada Nabi SAW. Dan duaorang rawi qira’at Nafi’ yaitu Warasyi dan Qalun.

Nama lengkapnya Abu Hasan ‘Ali ibn Hamzah al-Kisa’i (w.187H). ia membaca al-Qur’an dari Hamzah, Syu’bah, Isma’il ibn Ja’far. Mereka bersambung sanadnya kepada Nabi. Dan dua orang rawi qira’at al-Kisa’i yaitu Al-Duri dan Abu al-Haris.

Dipresentasikan pada 11 November 2014 di STAIM Tulungagung oleh :

Ainis Sahdatul Fitria dan Ifa Dewi Masyta

Page 16: Ppt ulumul qur’an ii

Dipresentasikan pada 11 November 2014 di STAIM Tulungagung oleh :

Ainis Sahdatul Fitria dan Ifa Dewi Masyta

Page 17: Ppt ulumul qur’an ii

Dipresentasikan pada 11 November 2014 di STAIM Tulungagung oleh :

Ainis Sahdatul Fitria dan Ifa Dewi Masyta