Ppt uas admin & tekno
-
Upload
ikaramaapriliani -
Category
Documents
-
view
352 -
download
0
Transcript of Ppt uas admin & tekno
Nama : Ika Rama Apriliani
Kelas : B
KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN
Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin yang
artinya seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan
kelebihan, Selain itu pemimpin dapat didefinisikan
sebagai orang yang mendapat amanah serta memiliki
sifat, sikap, dan gaya yang baik untuk mengurus atau
mengatur orang lain
perencanaan, pengelolaan kelas dan Penilaiankemampuan belajar siswa. Dalam proses iniseorang pimpinan membimbing, memberipengarahan, mempengaruhi perasaan danperilaku, serta menggerakkan orang lain untukbekerja menuju sasaran yang diingini bersama.
Berpakaian rapi dan sederhana
Mengajar dengan penuh kesungguhan
Bertutur kata dengan lantang, tegas, lugas dan meyakinkan
Disiplin
Kemampuan menguasai kelas.
Teladan.
1. Pandangan ke masa depan dan memiliki visi
2. Berkemampuan bekerja keras
3. Tekun dan tabah, tak mudah putus asa
4. Memiliki disiplin
5. Memiliki sikap kepelayanan
1. Idealized
influence (pengaruh
ideal)
2. Inspirational
motivation
(motivasi
inspirasi).
3. disebut intellectual
stimulation (stimulasi
intelektual).
4. Dimensi yang
keempat adalah
individualized
consideration
(konsiderasi
individu).
Dimensi
Kepemim
pinan
Yang dimaksud pendekatan kepemimpinandisini adalah sudut pandang terhadapkepemimpinan, yang mana pendekatankepemimpinan ini ada 3 yaitu: Pertama, yaitupendekatan sifat yang menfokuskan padakarakteristik pribadi pemimpin. Kedua, yaitupendekatan perilaku dalam hubungannya denganbawahannya. Ketiga, Pendekatansituasional, perilaku seorang pemimpin dengankarakteristik situasional.
1. Kecerdasan
2. Kedewasaan
3. Motivasi diri dan dorongan berprestasi
4. Sikap hubungan kemanusiaan
1. Model Kepemimpinan Kontingensi Fielder
2. Model Kepemimpinan Empat Dimensi
3. Model kepemimpinan Situasional
Gaya yang efektif yaitu:
1) Eksekutif
3) Otokratis yang baik (Benevolent autocrat),
4) Birokrat
2) Pecinta pengembangan (developer).
Sedangkan gaya yang
tidak efektif yaitu:
1. Pencinta kompromi (compromiser).
4. Deserter (Lain dari tugas). 3. Otokrat
2. Missionari.
.
1)Gaya Mendikte (Telling). Gaya ini diterapkanjika anak buah dalam tingkat kematanganrendah, dan memerlukan petunjuk sertapengawasan yang jelas.
2)Gaya Menjual (Selling). Gaya ini diterapkanapabila kondisi anak buah dalam taraf rendahsampai moderat. Mereka telah memilikikemauan untuk melakukan tugas, tetapi belumdidukung oleh kemampuan yang memadai
3)Gaya Melibatkan Diri (Participating). Gaya iniditerapkan apabila tingkat kematangan anakbuah berada pada taraf kematangan moderatsampai tinggi. Mereka mempunyaikemampuan, tetapi kurang memiliki kemauankerja dan kepercayaan diri.
4)Gaya Mendelegasikan (Delegating). Gaya iniditerapkan jika kemampuan dan kemauan anakbuah telah tinggi. Gaya ini disebutmendelegasikan karena anak buah dibiarkanmelaksanakan kegiatan sendiri, melaluipengawasan umum
Kepemimpinan adalah kemampuan untukmempengaruhi perilaku seseorang atausekelompok orang untuk meneapai tujuantertentu pada situasi tertentu.Kepemimpinan merupakan masalah sosial yangdi dalamnya terjadi interaksi antara pihakyang memimpin dengan pihak yang dipimpinuntuk mencapai tujuan bersama, baik dengancara mempengaruhi, membujuk, memotivasidan mengkoordinasi.
ILMU ADMISTRASI PENDIDIKAN
“ PERAN PEMIMPIN DALAM PENDIDIKAN
“
Peran adalah perilaku yang diatur dan diharapkan dariseseorang dalam posisi tertentu. Aspek dinamika daristatus (kedudukan) apabila seseorang atau beberapaorang atau sekelompok orang atau organisasi yangmelaksanakan hak dan kewajiban sesuai denganjabatanya
Pemimpin adalah seseorang yang mampu untukberaktifitas, memimpin, menggerakkan, ataumempengaruhi bawahan, melakukan koordinasi sertamengambil keputusan untuk mencapai tujuan yang telahditetapkan.
Kepemimpinan dalam pendidikan hakikatnya
melibatkan banyak stake holder yang sangat
berperan penting dalam kelangsungan proses
pengembangan kualitas pendidikan, diantaranya :
Kepala Sekolah
Guru
Orangtua / Masyarakat
1. Peran Pemimpin dalam Manajemen Sumber
Daya Manusia
2. Peran Pemimpin Dalam Pengambilan
Keputusan
3. Peran Pemimpin Dalam Pembangunan Tim
4. Peranan kepemimpinan dalam tim
5. Peran Pemimpin Sebagai Pembangkit
Semangat
6. Peran Menyampaikan Informasi
1. Educator2. Manajer3. Administrator4. Supervisor
(penyelia)5. Leader
(pemimpin)6. Pencipta iklim
kerja7. Wirausahawan
Begitu kompleksnya tugas dan peran pimpinan dalam kependidikan
untuk tercapainya tujuan yang harus dicapai memerlukan tanggung
jawab dan sikap yang konsisten akan atasan yang berlaku dengan tidak
melupakan unsur kearifan. Pemimpin harus melakukan beberapa
peran untuk menunjang keberlangsungan organisasi mereka, terlebih
pada organisasi pendidikan yang sangat penting bagi perkembangan
kualitas SDM di Indonesia
administrasi pendidikan dalam arti
seluas-luasnya adalah suatu ilmu yang
mempelajari penataan sumber daya untuk
mencapai tujuan pendidikan secara
produktif
Tujuan administrasi pendidikan adalah
meningkatkan efisiensi dan efektifitas
penyelenggaraan kegiatan operasional
kependidikan dalam mencapai tujuan
pendidikan
Fungsi perencanaan
Fungsi organisasi
Fungsi koordinasi
Fungsi motivasi
Fungsi pengawasan
Administrasi kesiswaan
Administrasi personal
Administrasi kurikulum
Administrasi keuangan
Administrasi pelayanan khusus
Administrasi kesiswaan merupakan
bagian dari kegiataan administrasi yang
dilaksanakan disekolah, berupa usaha
kerjasama yang dilakukan oleh para
pendidik agar terlaksananya proses
belajar mengajar yang
relevan, efektif, efisien, guna tercapainya
tujuan pendidikan yang diharapkan.
pengelolaan penerimaan siswa baru
pengelolaan bimbingan dan penyuluhan
pengelolaan kelas
pengelolaan organisasi siswa intra sekolah
(OSIS)
pengelolaan data tentang siswa
dll.
1. Mengatur Kegiatan Penerimaan Siswa
Baru.
2. Mengatur Kegiatan Orientasi Siswa
Baru.
3. Pengelolaan Kelas.
4. Pembinaan Disiplin Murid/Siswa.
5. Pengelolaan Data Siswa
Administrasi Personalia adalah proses
yang paling dasar dalam pengumpulan
informasi yang berhubungan dengan
sistem kepegawaian.
Biodata Pegawai
Sejarah Kepangkatan
Sejarah jabatan
Sejarah Pendidikan Formal
Sejarah Pendidikan Penjenjangan
administrasi kurikulum merupakan seluruh
proses kegiatan yang direncanakan dan
diusahakan secara sengaja dan
bersungguh - sungguh untuk
membantu, melayani, dan mengarahkan
serta membina secara kontinu situasi
belajar mengajar, agar berjalan efektif dan
efesien demi tercapainya tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan.
Berhubungan dengan tugas guru atau
pendidik
Berhubungan dengan peserta didik
Berhubungan dengan seluruh sivitas
akademika atau warga sekolah.
Menyangkut proses belajar mengajar
(PBM)
Administrasi keuangan yaitu
penyelenggaraan kegiatan pendidikan
memerlukan adanya dana
arti sempit, yaitu segala pencatatan
masuk dan keluarnya keuangan untuk
membiayai suatu kegiatan organisasi kerja
yang berupa tata usaha atau tata
pembukuan keuangan.
Administrasi layanan khusus adalah
suatu usaha yang tidak secara langsung
berkenaan dengan proses belajar
mengajar dikelas, tetapi secara khusus
diberikan oleh pihak sekolah kepada para
siswanya agar mereka lebih optimal dalam
melaksanakan proses belajar mengajar.
Layanan Bimbingan dan Konseling
Layanan Perpustakaan
Layanan Kantin atau Kafetaria
Layanan Kesehatan
Layanan Transportasi Sekolah
Layanan Asrama
Layanan Koperasi
Layanan Laboratorium
ADMINISTRASI PENDIDIKAN KEBIDANAN
ADMINISTRASI SEBAGAI PROSES KEGIATAN
MANAJEMEN DAN SUPERVISI DALAM
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Manajemen merupakan suatu proses yang
terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan
pengendalian yang dilakukan uituk
menentukan serta mencapai sasaran-sasaran
yang telah ditentukan melalui pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya (R Terry)
ilmu dan seni
proses
profesi
1.Mewujudkan suasana kerja sama yang aktif, inofatif, kreatif, efektif, menyenangkandan bermakna bagi para karyawan atau anggota.
2.Terciptanya karyawan atau anggota yang aktifmengembangkan potensi dirinya untuk memilikikekuatan spritual keagamaan, pengendaliandiri, kepribadian , kecerdasan, ahlakmulia, serta keterampilan yang diperlukandirinya manyarakat bangsa dan negara.
3.Terpenuhinya salah satu dari 4 (empat) kopetensibekerja para anggota serta tertunjangnyakopetensi manajerial para atasan dan anggotasebagai manajer.
perencanaan (Planning),
pengorganisasian (Organizing),
Penggerakan (Actuating),
pengawasan (Controling),
pengarahan (Directing),
koordinasi (Coordinating),
staf (Staffing),
penilaian (Evaluating)
Supervisi adalah bantuan dalam pengembangansituasi pembelajaran yang lebih baik.
Pengertian Supervisi Menurut Pendapat Para Ahli :
Good Carter
Boardman.
Wilem Mantja (2007)
Kimball Wiles (1967)
Mulyasa (2006)
Ross L (1980),
Purwanto (1987),
Memenuhi keinginan pegawai-pegawai
bawahannya dan selalu memberi keterangan
yang sebaik-baiknya kepada pegawainya.
Mengizinkan pegawainya menggunakan
kebijaksanaan dan putusannya sendiri
sebanyak yang mereka sanggup membuatnya.
Tidak melampaui wewenang dari para ahli
dan selalu mebuka pintu selebar-lebarnya
untuk keperluan konferensi dan pembicaraan
dengan para bawahannya.
Supervisi dapat menemukan kegiatan yang
sudah sesuai dengan tujuan
Supervisi dapat menemukan kegiatan yang
belum sesuai dengan tujuan.
Supervisi dapat memberi keterangan tentang
apa yang perlu dibenahi lebih dahulu
(diprioritaskan).
Melalui supervisi dapat diketahui petugas
(guru, kepala sekolah) yang perlu ditatar.
Fungsi teknik supervisi
Super berarti diatas
vision berarti melihat, masih serumpun dengan inspeksi,
pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti
kegiatan yang dilakukan oleh atasan / orang yang berposisi
diatas, pimpinan – terhadap hal-hal yang ada dibawahnya.
Supervisi pendidikan : pembinaan yang berupa bimbingan atau
tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya
dan peningkatan mutu mengajar dan belajar pada khususnya.
Penelitian (research)
Penilaian (evaluation)
Perbaikan ( improvement )
Pembinaan → berupa bimbingan (guidance)
1. Teknik Supervisi Individual
a) Kunjungan Kelas, (Classroom Visitation)
b) Kunjungan Observasi (Observation Visits)
c) Pertemuan Individual
d) Kunjungan Antar Kelas
Tahap-tahap kunjungan kelas
1. tahap persiapan
2. tahap pengamatan selama kunjungan
3. tahap akhir kunjungan
4. tahap terakhir adalah tahap tindak lanjut
aspek-aspek yang diobservasi adalah:
usaha-usaha dan aktivitas guru-siswa dalam proses pembelajaran,
cara menggunakan media pengajaran,
variasi metode
c. Pertemuan Individualempat jenis pertemuan (percakapan) individual
Classroom-conference
Office-conference
Causal-conference
Observational visitation
Cara-cara melaksanakan kunjungan antar kelas adalah
sebagai berikut.
Jadwal kunjungan harus direncanakan.
Guru-guru yang akan dikunjungi harus diseleksi.
Tentukan guru-guru yang akan mengunjungi
Sediakan segala fasilitas yang diperlukan.
2. Teknik Supervisi Kelompok
Mengadakan pertemuan atau rapat (meeting)
Mengadakan diskusi kelompok (group discussions)
Mengadakan penataran-penataran (inservice-training)
Model supervisiPola konvensionalPola supervisi klinis
Perilaku supervisiAda dua kegiatan yang terdapatdalam supervisi, yaitu kegiatanpengumpulan data dan pembinaan
CIRI – CIRI PENGAJARAN MODUL
Modul pembelajaran merupakan satuan program
belajar mengajar yang terkecil, yang dipelajari
oleh siswa sendiri secara perseorangan atau
diajarkan oleh siswa kepada dirinya sendiri (self-
instructional) (Winkel, 2009:472).
Modul pembelajaran adalah bahan ajar yang
disusun secara sistematis dan menarik yang
mencakup isi materi, metode dan evaluasi yang
dapat digunakan secara mandiri untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan (Anwar, 2010).
1. Modul merupakan unit pengajaran terkecil dan
lengkap.
2. Modul memuat rangkaian kegiatan belajar yang
direncanakan dan sistematik
3. Modul memuat tujuan belajar yang dirumuskan
secara jelas dan spesifik (khusus)
4. Modul memungkinkan siswa belajar sendiri
(independent).
5. Modul merupakan realisasi pengakuanperbedaan individual dan merupakan salah satuperwujudan dan pengajaran individual.
1. Dapat belajar sesuai dengan kesanggupan
dan menurut lamanya waktu yang
digunakan mereka masing-masing.
2. Dapat belajar sesuai dengan cara dan
teknik mereka masing-masing.
3. Memberikan peluang yang luas untuk
memperbaiki kesalahan dengan remedial
dan banyaknya ulangan.
4. Siswa dapat belajar sesuai dengan topik
yang diminati.
Anwar (2010), menyatakan bahwa
karakteristik modul pembelajaran yaitu:
Self instructional
Self contained
Stand alone
Adaptif,
User friendly
Konsistensi
Prinsip Fleksibilitas
Prinsip Balikan (feedback)
Prinsip Penguasaan Tuntas (mastery
learning)
Prinsip Remidial
Prinsip motivasi dan kerja sama
Prinsip Pengayaan
Modul Inti
Modul Pengayaan
PENGAJARAN MODUL
1. Tujuan : dirumuskan dalam
bentuk kelakuan murid,
2. Penyajian bahan
pelajaran : bahan
pelajaran disajikan secara
individual.
3.Kegiatan intruksional :
menggunakan aneka ragam
kegiatan belajar
PENGAJARAN KONVENSIONAL
1. Tujuan : tidak dirumuskan
secara spesifik dalam bentuk
kelakuan
2. Penyajian bahan
pelajaran : bahan pelajaran
disajikan kepada kelompok.
3.Kegiatan intruksional :
bahan pelajaran di buat
menurut pertimbangan guru
4.Pengalaman belajar : berorientasi padakegiatan murid
5.Partisipasi : Para siswaselalu aktif
6.Kecepatan belajar :tiap siswa majumenurut kecepatannyamasing-masing
4.Pengalaman belajar :berorientasi padakegiatan guru
5.Partisipasi : murid-murid kebanyakanbersikap Pasif
6.Kecepatan belajar : murid semuanya harusbelajar menurutkecepatan ditentukanoleh kecepatan guru mengajar.
a. Kesulitan bagi siswa
b. Kesulitan bagi guru
c. Kesulitan bagi
administrator
(Suryaningsih, 2010:31), keuntungan yang
diperoleh dari pembelajaran dengan
penerapan modul adalah sebagai berikut :
Meningkatkan motivasi siswa, karena
setiap kali mengerjakan tugas pelajaran
yang dibatasi dengan jelas dan sesuai
dengan kemampuan.
PENGERTIAN :
Pengelolaan Pengajaran adalah proses
mengendalikan, dan mengatur, dan
memanejemeni proses pengajaran
(proses belajar-mengajar).
Pengelolaan pengajaran pada hakikatnya
mengacu pada suatu upaya untuk mengatur/
mengendalikan/memanejemeni aktivitas
pengajaran berdasarkan konsep-konsep dan
prinsip-prinsip pengajaran untuk menyukseskan
tujuan pengajaraan sehingga tercapai lebih
efektif, efisien, dan produktif .
Konsep pengajaran memiliki pokok-pokok
umum. Adapun pokok-pokok umum sebagai
berikut :
- Metodik Khusus, dan
- Didaktik
1. Sistem Pengajaran, meliputi :
Pendididkan, Latihan, Pengajaran, dan
Teknologi Pendidikan.
2. Pendekatan Sistem Pengajaran
Ada 2 ciri pendekatan :
- Pendekatan sistem pengajaran mengarah
ke proses belajar mengajar.
- Penggunaan metode khusus untuk
mendesain sistem pengajaran
1. Prinsip Aktivitas
2. Prinsip Motivasi
3. Prinsip Individualistis
4. Prinsip Kebebasan
5. Prinsip Korelasi
6. Prinsip efisiensi dan Efektivitas
7. Prinsip Globalits
1. Konsep Strategi Belajar Mengajar
2. Sasaran kegiatan belajar mengajar
3. Belajar-mengajar sebagai suatu sistem
4. Hakikat Proses Belajar
5. Perubahan Tingkah Laku Siswa
6. Pola-pola Belajar Siswa
- Signal Learning
- Stimulus-Respon Learning
- Descrimination Learning
- Concept Learning
- Problem Solving
PRINSIP BELAJAR TUNTAS
Pembelajaran tuntas (mastery learning)
adalah pendekatan dalam pembelajaran yang
mempersyaratkan peserta didik menguasai
secara tuntas seluruh standar kompetensi
maupun kompetensi dasar mata pelajaran
tertentu.
Kompetensi yang harus dicapai peserta didik dirumuskan
dengan urutan yang hirarkis.
Evaluasi yang digunakan adalah penilaian acuan
patokan, dan setiap kompetensi harus diberikan feedback,
Pemberian pembelajaran remedial serta bimbingan yang
diperlukan,
Pemberian program pengayaan bagi peserta didik yang
mencapai ketuntasan belajar lebih awal. (Gentile &
Lalley: 2003)
Agar bahan yang dipelajari dapat dikuasai
sepenuhnya oleh seluruh siswa. Penerapan konsep
pembelajaran tuntas dalam pembelajaran dapat
mempertinggi rata-rata prestasi siswa dalam belajar
dengan memberikan kualitas pembelajaran yang lebih
sesuai, bantuan serta perhatian khusus bagi siswa-
siswa yang lambat agar menguasai standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang di tetapkan.
Model belajar tuntas akan terlaksana apabila:
(1) siswa menguasai semua bahan pelajaran yang
disajikan secara penuh.
(2) bahan pengajaran dibetulkan secara sistematis.
1. Bahwa adanya korelasi antara tingkat keberhasilan
dengan kemampuan potensial (bakat).
2. Apabila dilaksanakan secara sistematis, maka
semua peserta didik akan mampu menguasai bahan
yang disajikan kepadanya.
1. Metode Pembelajaran
2. Peran Guru
3. Peran Peserta didik
4. Evaluasi
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI ADMINISTRATOR
Kepala sekolah adalah tenagafungsional guru yang diberikan tugastambahan untuk memimpin suatusekolah di mana diselenggarakan prosesbelajar mengajar atau tempat di manaterjadi interaksi antara guru yangmemberi pelajaran dan murid yangmenerima pelajaran.
a. Memiliki ijazah yang sesuai dengan ketentuan/peraturan
yang telah ditetapkan oleh pemerintah
b. Mempunyai pengalaman kerja yang cukup, terutama di
sekolah yang sejenis dengan sekolah yang dipimpinnya.
c. Mempunyai sifat kepribadian yang baik, terutama sikap dan
sifat-sifat kepribadian yang diperlukan bagi kepentingan
pendidikan.
d. Mempunyai keahlian dan pengetahuan yang luas, terutama
mengenai bidang-bidang pengetahuan pekerjaan yang
diperlukan bagi sekolah yang dipimpinnya.
e. Mempunyai ide dan inisiatif yang baik untuk kemajuan dan
pengembangan sekolahnya
Dalam menjalankan fungsinya sebagai
administrator, kepala sekolah harus mampu
menguasai tugas-tugasnya dan
melaksanakan tugasnya dengan baik yaitu :
Membuat perencanaan
Kepala sekolah bertugas menyusun struktur
organisasi sekolah
Kepala sekolah sebagai koordinator dalam
organisasi sekolah
Kepala sekolah mengatur kepegawaian dalam
organisasi sekolah
Sepervisi adalah salah satu tugas pokok
dalam administrasi pendidikan bukan hanya
merupakan tugas pekerjaan para inspektur
maupun pengawas saja melainkan juga
tugas pekerjaan kepala sekolah terhadap
pegawai-pegawai sekolahnya.
1. Lingkungan masyarakat di mana sekolah
berada.
2. Besar kecilnya sekolah yang menjadi
tanggung jawab kepala sekolah.
3. Tingkatan dan jenis sekolah.
4. Keadaan guru-guru dan pegawai-pegawai
yang tersedia.
5. Kecakapan dan keahlian kepala sekolah itu
sendiri.
Kepala sekolah hendaknya dapat membimbing para guru
Membimbing dan mengawasi guru-guru
Menyelenggarakan rapat-rapat dewan guru
Mengadakan kunjungan kelas (class visit) yang teratur
Mengadakan saling kunjungan kelas antara guru (inter
class visit).
Setiap permulaan tahun ajaran guru diwajibkan
menyusun suatu silabus mata pelajaran.
Setiap akhir tahun ajaran masing-masing guru
mengadakan penilaian cara dan hasil, kerjanya.
Setiap akhir tahun ajaran mengadakan penelitian
bersama guru-guru mengenai situasi dan kondisi sekolah
PARTISIPASI GURU DALAM ADMINISTRASI PENDIDIKAN
MASA KEMERDEKAAN
Politik feodal-kolonial menghendaki adanya garispemisah yang tegas antara status bawahan danatasan. Sebagai akibat politik ini, sistempengawasan sekolah-sekolah bersifat otokratis danterutama ditujukan untuk meneliti apakah putusan-putusan yang telah ditetapkan atasan dan perintah-perintahnya ditaati.
Sistem pendidikan di sekolah-sekolah bersifatnasional dan demokratis. Untuk mencapai tujuanini, diperlukan administrasi dan pengawasan yangdemokratis pula, dan sekolah-sekolah harus benar-benar hidup dan tumbuh di atas dasar-dasar filsafatnegara, yaitu Pancasila.
MASA KOLONIAL
Partisipasi guru dalam administrasi sekolah sangatpenting dan menjadi keharusan. Partisipasi dimaksudhendaknya ditafsirkan sebagai kesempatan-kesempatankepada para guru dan kepala sekolah untuk membericontoh tentang bagaimana demokrasi dapat diterapkanuntuk memecahkan berbagai masalah pendidikan.
Penerapan demokrasi dalam administrasi sekolah adalah administrasi sebagai kegiatan atau rangkaian kegiatan kepemimpinan;
Kegiatan kepemimpinan ini meliputi :
1. Kegiatan mengorganisasi personel dan material,
2. Merencanakan program/kegiatan-kegiatan,
3. Membangun semangat guru-guru dan inisiatif perseorangan/kelompok ke arah tercapainya tujuan-tujuan.
4. Menilai hasil-hasil dari rencana-rencana, prosedur-prosedur, serta pelaksanaannya oleh perseorangan dan kelompok.
1. Menghormati kepribadian orang-seorang;
2. Memperhatikan hak kebebasan orang lain;
3. Kerja sama dengan orang lain;
4. Menggunakan kecakapan-kecakapan mereka untuk memajukan kesejahteraan umum dan kemajuan sosial;
5. Lebih menghargai penggunaan kecerdasan secara efektif dalam memecahkan masalah-masalah dari pada penggunaan kekerasan atau emosi;
6. Menyelediki, menemukan, dan menerima kekurangan-kekurangan diri sendiri dan berusaha memperbaikinya;
7. Mereka memimpin dan mengikuti sesuai dengan kesanggupan mereka bagi keungtungan kelompok/bersama;
a. Arti dan perlunya orientasi
Bagi guru-guru baru yang mulai menjalankan tugasnya, ada masa orientasi sangat diperlukan.
Yang dimaksud dengan masa orientasi ialah suatu kesepakatan yang diberikan kepada seorang pegawai guru yang baru mulai bekerja, untuk mengadakan observasi dan berpastisipasi langsung dengan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan tugasnya sebagai guru di sekolah itu. Agar waktu yang relatif singkat ia dapat segera mengenal dan menyesuaiakn diri dengan lingkungan tempat ia bekerja.
Masalah-masalah yang dihadapi oleh guru-guru baru padaumumnya dapat di kelompokkan sebagai berikut:
1. Kebutuhan akan perumahan/tempat tinggal yang sesuai atau wajarbagi seorang guru.
2. Memperoleh perkenalan dengan personel sekolah (guru-guru danpegawai).
3. Memperoleh pengertian tentang sistem dan tujuan sekolah.
4. Mengerti tentang peraturan-peraturan dan tata tertib yangberlaku di sekolah itu.
5. Mengerti dan dapat mengenal masyarakat serta lingkungan sekitar.
6. Mengenal organisasi-organisasi profesional dan etika jabatan, dan
7. Masalah-masalah penting lainnya yang berhubungan langsung.
1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan yang ber-pancasila.
2. Guru ememiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing.
3. Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan.
4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua murid dengan sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik.
5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan.
6. Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya.
7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik berdasarkan lingkungan kerja sama maupun didalam hubungan keseluruhan.
8. Guru secara bersama-sama memelihara, membina, dan meningkatkan organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdiannya.
9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.
sistem yang bergerak dan berperan dalam
merumuskan tujuan pendewasaan manusia
sebagai mahluk sosial agar mampu
berinteraksi dengan lingkungan. Dengan
begitu disana kita bisa belajar bagaimana
cara menyikapi diri kita ketika berhadapan
dengan suatu masalah sehingga kita bisa
menyelesaikannya.
Wewenang dan tanggung jawab sekolah
adalah hak dari organisasi sekolah
untuk memerintah orang lain untuk
melakukan sesuatu di sertai
pertanggung jawaban dari organisasi
sekolah dalam mengambil keputusan
agar tujuan dapat tercapai.
Pengertian Pembagian
1.Kepala sekolah
2.Komite sekolah
3.Kepala tatausaha
4. Wakil kepala sekolah bidang kurikulum
5. Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan
6. Wakil kepala sekolah bidang sarana dan
prasarana
7.Wakil kepala sekolah bidang HUMAS
8. Koordinator BK
9.Guru
10.SISwa
Tingkat sekolah
Jenis sekolah
Besar kecilnya sekolah
iklim sekolah merupakan
suatu kondisi,dimana keadaan
sekolah dan lingkungannya
dalam keadaan yag sangat
aman,nyaman, damai dan
menyenangkan untuk kegiatan
belajar mengajar
IKLIM TERBUKA
IKLIM BEBASIKLIM
TERKONTROL
IKLIM YANG FAMILIAR
IKLIM KEAYAHAN
IKLLIM TERTUTUP
JENIS-JENIS IKLIM
SEKOLAH
Cara Mengkreasikan Iklim Sekolah
1. Saling memberi informasi, ide, persepsi, dan wawasan.
2. Kerja sama dalam kelompok mereka
3. Membuat para personalia pendidikan khususnya para pengajar sebagaimasyarakat paguyuban di lembaga pendidikan.
4. Mengusahakan agar fungsi kepemimpinan dapat dilakukan secara bergantian,sehingga tiap orang mendapat kesempatan mengalami sebagai pemimpinuntuk menunjukkan kemampuannya.
5. Menciptakan jaringan komunikasi yang memajukan ketergantungan paraanggota satu dengan yang lain.
IKLIM SEKOLAH YANG KONDUSIF
Lingkungan yang aman, nyaman dan tertib
Ditunjang oleh optimisme dan harapan warga sekolah
Kesehatan sekolah
Kegiatan-kegiatan yang berpusat pada perkembangan
peserta didik
Seperti halnya iklim fisik, suasana kerja yang tenang
dan menyenangkanjuga akan membangkitkan kinerja para
tenaga kependidikan Mulyasa (2004:120).Untuk itu semua
pihak sekolah harus mampu menciptakan hubungan kerja
yangharmonis, serta menciptakan lingkungan sekolah
yang aman dan menyenangkan.
“PROGRAM ORGANISASI BIMBINGAN SEKOLAH”
layanan dasar bimbingan
layanan responsif
layanan perencanaan individual
layanan dukungan sistem. Keterkaitan
keempat komponen program bimbingan dan
konseling.
Fungsi pemahaman
Fungsi preventif
Fungsi pengembangan
Fungsi penyembuhan
Fungsi adaptasi
Fungsi adaptasi
Fungsi perbaikan
Fungsi fasilitasi
Fungsi pemeliharaan
Pengertian :
Menurut pendapat Hotch dan Costor yang
dikutip oleh Gipson dan Mitcheell (1981)
program yang memberikan layanan khusus
yang dimaksudkan untuk membantu individu
dalam mengadakan penyesuaian diri.
1. Tugas guru dalam layanan bimbingan di
dalam kelas
2. Tugas guru dalam layanan bimbingan di luar
kelas.
Sasaran layanan
Berkenaan dengan permasalahan yang
dialami individu
Program pelayanan bimbingan dan konseling
Berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan
pelayanan
1. Orientasi
2. Informasi
3. Penempatan dan penyaluran
4. Penguasaan konten
5. Konseling perseorangan
6. Bimbingan kelompok
7. Konseling kelompok
8. Konsultasi
9. meditasi
Kepala sekolah
1. Edukator,
2. Manager,
3. Administrator,
4. Supervisor,
5. Leader,
6. Inovator
7. dan Motivator
(EMASLIM).
Wakil kepala
sekolah
Guru mata
pelajaran
Guru BK
Pustakawan
sekolah
Hubungan antara sekolahdan masyarakat
Hubungan dengan masyarakat bagi
suatu sekolah adalah hubungan dua arah
antara sekolah dengan masyarakat untuk
memusyawarahkan ide-ide dan informasi-
informasi tertentu yang berguna bagi
peningkatan pendidikan
Bagi masyarakat:
Tahu hal-hal persekolahan dan inovasi-
inovasinya
Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tentang
pendidikan lebih mudah diwujudkan.
Menyalurkan kebutuhan berpartisipasi dalam
pendidikan.
Melakukan tekanan/tuntutan terhadap
sekolah.
Memudahkan memperbaiki pendidikan.
Memperbesar usaha meningkatkan profesi
staf.
Konsep masyarakat tentang guru menjadi
benar.
Mendapat dukungan moral dari masyarakat.
Memudahkan meminta bantuan dan material
dari masyarakat
Memudahkan pemakaian media pendidikan di
masyarakat.
Memelihara kelangsungan hidup sekolah.
Meningkatkan mutu pendidikan disekolah
yang bersangkutan.
Memperlancar proses belajar mengajar.
Memperoleh dukungan dan bantuan dari
masyarakat yang diperlukan dalam
pengembangan dan pelaksanaan program
sekolah.
Orang tua
Guru
Komite sekolah
Kepala sekolah
Supervisor
Laporan kepada orang tua murid
Buletin Bulanan
Pameran Sekolah
Kunjungan ke sekolah (“school visitation”)
Kunjungan ke rumah murid (”home
visitation”)
Melalui penjelasan oleh staf sekolah
Laporan Tahunan
Hubungan edukatif
Hubungan cultural
Hubungan institusional
Aktivitas para siswa/kelas atau tingkat kelas.
Aktivitas guru, beberapa guru, atau guru-
guru satu bidang studi.
Kunjungan warga masyarakat atau orangtua
siswa ke sekolah.
Pertemuan dengan kelompok masyarakat
yang menaruh perhatian kepada pendidikan
di sekolah.
Nama : Ika Rama Apriliani
Kelas : B
DEFINISI MENGAJAR…
Mengajar adalah sebuah cara dan sebuah proses
hubungan timbal balik antara guru dengan siswa
yang sama – sama aktif melakukan kegiatan, dimana
guru bertujuan membantu dan memudahkan siswa
untuk melakukan kegiatan belajar .
HASIL BELAJAR
Hasil belajar merupakan kemampuan – kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar.
Pengelolaan Tempat Belajar
Pengelolaan Siswa
Pengelolaan Kegiatan Pembelajaran
Pengelolaan isi/materi pembelajaran
Pengelolaan Sumber Belajar
Behaviourisme
Behavorisme merupakan pendekatan dalam psikologi yang didasarkan atas proposisi (gagasan awal) bahwa perilaku dapat dipelajari dan dijelaskan secara ilmiah.
Kognitivisme
Kognitivisme tidak seluruhnya menolak gagasan behaviorisme, namun lebih cenderung perluasannya, khususnya pada gagasan eksistensi keadaan mental yang bisa mempengaruhi proses belajar
Humanisme dipelopori oleh pakar psikologi Carl Rogers dan Abraham Maslow.
Menurut Rogers, semua manusia yang lahir sudahmembawa dorongan untuk meraih sepenuhnya apayang diinginkan dan berperilaku dalam cara yang konsisten menurut diri mereka sendiri.
KonstruktivismeKonstruktivisme memandang belajar sebagai proses dimana pembelajar secara aktif mengkonstruksi ataumembangun gagasan-gagasan atau konsep-konsepbaru didasarkan atas pengetahuan yang telah dimilikidi masa lalu atau ada pada saat itu.
Yaitu bahwa manusia belajar melalui pengamatannya
terhadap perilaku orang lain.
Pakar yang paling banyak melakukan riset teori
belajar sosial adalah Albert Bandura dan Bernard
Weiner.
Mengajar dalam arti luas adalah mengorganisasikan
aktivitas siswa. Peranan guru bukan semata – mata
memberikan informasi, melainkan mengarahkan dan
memberikan fasilitas belajar (directing and facilitating the
learning) agar proses belajar lebih memadai.
Teori belajar merupakan upaya untuk mendeskripsikan
bagaimana manusia belajar, sehingga membantu kita
semua memahami proses inhern yang kompleks dari
belajar.
ILMU TEKNOLOGI PENDIDIKAN
“ PROGRAM PENGAJARAN “
Program Pengajaran adalah perangkat kegiatanbelajar mengajar yang direncanakan untuk mencapaitujuan.
FUNGSI PROGRAM PENGAJARAN
Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuanpembelajaran yang dilakukan
Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagisetiap unsur yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran
Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik guru maupunmurid
Sebagai alat ukur keefektifan suatu proses pembelajaransehingga setiap saat dapat diketahui ketepatan dankelambanan kerja
Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangankerja
Definisi
PPSI adalah sistem yang saling berkaitan
dari satu instruksi yang terdiri atas
urutan, desain tugas yang progresif bagi
individu dalam belajar. Oemar Hamalik
(2006) mendefinisikan PPSI sebagai
pedoman yang disusun oleh guru dan
berguna untuk menyusun satuan pelajaran
Komponen-komponen yang terdapat dalam
PSSI adalah sebagai berikut:
Pedoman perumusan tujuan
Pedoman prosedur pengembangan alat
penilaian
Pedoman proses kegiatan belajar siswa
Pedoman program kegiatan guru
Pedoman pelaksanaan program
Pedoman perbaikan atau revisi
M o d e l P e n g e mb a n g a n
I n s t r u k s i o n a l
B r i g g s
M o d e l B e l a H . B a n a t h y
M o d e l P P S I
M o d e l K e mp
M o d e l P e n g e mb a n g a n
G e r l a c h d a n E l y
M o d e l I D I
(I n s t r u c t i o n a l
D e v e l o p me n t
I n s t i t u t e )
B e r f o k u s p a d a s i s w a
P e n d e k a t a n s i s t e m
P e ma n f a a t a n s u mb e r
b e l a j a r s e c a r a
ma k s i ma l
K r i t e r i a i n i d i ma k s u d k a ns e b a g a i p e d o ma n p e mb u a t a n d a np e n i l a i a n M o d e l S a t u a nP e l a j a r a n , y a n g p e r l ud i l a k u k a n o l e h s e t i a p c a l o ng u r u / g u r u d a l a m r a n g k ame l a k s a n a k a n P P S I .K r i t e r i a n n y a s b b :
A p a k a h p o k o k b a h a s a n d a ns u b p o k o k b a h a s a n t e l a hd i i d e n t i f i k a s i d a nd i j a d i k a n d a s a r d a l a mme n e n t u k a n “S a t u a n B a h a s a n ”y a n g a k a n d i a j a r k a n ?
K e l a s b e r a p a d a n b e r a p a l a map e n g a j a r a n i t u a k a nd i b e r i k a n ?
A p a k a h t e l a h d i r u mu s k a nt u j u a n i n s t r u k s i o n a l u mu m(T I U ) y a n g b e r s u mb e r d a r i T I Ud a l a m G B H N ?
S i a p k a n b a h a n p e n g a j a r a n
B u a t l a h b a h a n y a n gs i s t e m a t i s .
T e m u k a n l a h a n a l o g i a t a ui l u s t r a s i u n t u km e m p e r m u d a h p e n j e l a s a nf a k t a -f a k t a d a n p r i n s i p -p r i n s i p y a n g s u l i td i m e n g e r t i o l e h s i s w a .
K o n e k s i k a n /h u b u n g k a n h a ly a n g d i a j a r k a n d e n g a nk e n y a t a a n s e h a r i -h a r iy a n g d i a l a m i s i s w a .
G u n a k a n s e b a n y a k m u n g k i ns u m b e r r e f e r e n s i b e r u p ab u k u -b u k u a t a u b a h a n -b a h a n y a n g s e s u a i ,
B e l a j a r s e d i k i t t e t a p im e n d a l a m j a u h l e b i h b a i kd a r i p a d a b e l a j a r b a n y a k
Andragogi berasal dari bahasa Yunani yakni
andra yang berarti “orang dewasa” dan
agogos yang berarti “memimpin atau
membimbing”. Orang dewasa sendiri dapat
didefenisikan dalam tiga aspek yaitu :
Biologis
Psikologis
Sosiologis
Pendidikan orang dewasa adalah apa yang
dipelajari pelajar, bukan apa yang diajarkan
pengajar.
Andragogi berasal dari bahasa Yunani yakni andra yang berarti
“orang dewasa” dan agogos yang berarti “memimpin atau
membimbing”. Orang dewasa sendiri dapat didefenisikan dalam tiga
aspek yaitu :
Biologis
Psikologis
Sosiologis
Pendidikan orang dewasa adalah apa yang dipelajari pelajar, bukan
apa yang diajarkan pengajar.
Orang dewasa mempunyai konsep diri
Orang dewasa kaya akan pengalaman
Orang dewasa memiliki masa kesiapan untuk
belajar
Orang dewasa berpandangan untuk segera
mempraktekkan hasil belajaranya
Orang dewasa dapat belajar
Belajar merupakan proses yang terjadi pada
diri sendiri
Membantu melakukan penyesuaian psikologis
dengan kondisi social.
Melengkapi keterampilan yang diperlukan
untuk menemukan dan memecahkan masalah
yang menekankan pemecahan dengan
keterampilan bukan isi.
Menolong merubah kondisi sosial orang
dewasa.
Memberi bantuan agar orang dewasa menjadi
individu bebas dan otonom.
Metode Ceramah (Preaching Method)
Metode demontrasi (Demonstration method)
Metode diskusi (Discussion method)
Metode latihan keterampilan (Drill method)
Metode percobaan (Experimental method)
Metode pemecahan masalah (Problem solving method)
Metode Discovery
Melakukan asesment kebutuhan
belajar, merumuskan tujuan, mengidentifikasi
hambatan, dan menetapkan prioritas yang akan
digunakan untuk mengelola kegiatan
pembelajaran.
Memilih pokok bahasan dan atau tugas yang
harus dilakukan dalam pembelajaran dan
menentuka indicator pencapaian tujuan
pembelajaran.
Mengenai dan mengkaji karakteristik peserta
didik
Mengidentifikasi materi atau bahan
pelajaran/rincian tugas pembelajaran
Pedagogy
Konsep diri (self-cocept) Anakialah pribadi yangtergantung.
Pengalaman pelajar masihsangat terbatas
Kesiapan belajar Pendidikmenentukan apa yang akandipelajari, bagaimana dankapan belajar
Perspektif waktu danorientasi terhadap belajar.
Androgogy
Si pelajar bukan pribadi yangtergantung, tetapi pribadi yangtelah masak secara psikologis
Pengalaman pelajar orang dewasadinilai sebagai sumber belajaryang kaya.
Pelajar menentukan apa yangmereka perlu pelajariberdasarkan pada persepsimereka sendiri terhadap tuntutansituasi sosial mereka.
Belajar merupakan proses untukpenemuan masalah danpemecahan masalah pada saat itujuga.
Metode secara harfiah berarti “cara”. Secara umum, metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu.
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran
Metode Ceramah
Metode Pembelajaran Ceramah Plus
Metode Tanya Jawab
Metode Diskusi
Metode Penugasan (Resistasi)
Metode Karyawisata
Metode Role Playing
Kelebihan metode ceramah
Berikut ini adalah kelebihan dari metode ceramah:
a. Guru mudah menguasai kelas.
b. Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar.
c. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.
d. Mudah dilaksanakan
Kelebihan metode tanya jawaba. Kelas lebih aktif karena siswa tidak hanya mendengarkan saja.b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya sehingga
guru mengetahui hal-hal yang belum diketahui siswa.c. Guru dapat mengetahui sejauh mana penangkapan siswa
terhadap sesuatu yang diterangkan.
Kelemahan metode tanya jawaba. Dengan tanya-jawab kadang-kadang pembicaraan menyimpang
dari pokok persoalan bila dalam mengajukan pertanyaan, siswa menyinggung hal-hal lain walaupun masih ada hubungannya dengan pokok yang dibicarakan. Dalam hal ini sering tidak terkendalikan sehingga membuat persoalan baru.
b. Membutuhkan waktu lebih banyak. (Sofa, 2008)
Kelebihan Metode Resitasi
a. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar peserta didik
b. Memupuk rasa tanggung jawab
c. Memperkuat motivasi belajar
d. Menjalin hubungan antara sekolah dengan keluarga.
e. Mengembangkan keberanian berinisiatif
1. Kelebihan Metode Karya Wisata
2. Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar.
3. Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan di masyarakat.
4. Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang kreatifitas siswa.
5. Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas, mendalam dan actual.
Kekurangan Metode Karya Wisata
1. Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah.2. Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak.3. Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang.4. Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi tumpang
tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata.5. Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan
utama, sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan.6. Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan mengarahkan
mereka kepada kegiatan studi yang menjadi permasalahan.
Berbagai kekurangan tersebut dapatdiatasi apabila seorang guru ataupimpinan dalam kelas bisa membacasituasi dan menguasai kelas dengan baikuntuk mencari solusi. Guru harus bisamenjadi penengah dan mengatur situasidalam kelas sebaik mungkin. Caranyayaitu dengan menguasai betul-betulmateri yang akan disampaikan danmembuat perencanaan proses belajarmengajar dengan matang.
PENGELOLAAN KELAS
Kegiatan untuk menciptakan dan
mempertahankan kondisi yang optimal bagi
terjadinya proses belajar (pembinaan
rapport, penghentian perilaku siswa yang
menyelewengkan perhatian kelas, pemberian
ganjaran, penyelesaian tugas oleh siswa secara
tepat waktu, penetapan norma kelompok yang
produktif), didalamnya mencakup pengaturan
orang (siswa) dan fasilitas.
PengertianPengertian
Masalah Kelompok
Masalah Individual
a. Attention Getting Behaviors
b. Power Seeking Behaviors
c. Revenge Seeking Behaviors
d. Peragaan Ketidakmampuan
Kelas kurang kohesif, karena alasan jenis kelamin, suku, tingkatan sosial ekonomi, dsb.
Penyimpangan dari norma-norma tingkah laku yang telah disepakati sebelumnya.
Kelas mereaksi secara negatif terhadap salah seorang anggotanya.
“Membombong” anggota kelas yang justru melanggar norma kelompok.
Kelompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya dari tugas yang tengah digarap.
Semangat kerja rendah atau semacam aksi protes kepada guru, karena menganggap tugas yang diberikan kurang fair.
Kelas kurang mampu menyesuakan diri dengan keadaan baru.
1. Behavior-Modification Approach
2. Socio-Emotional Climate Approach
3. Group Process Approach
RANCANGAN PEMBELAJARAN PRAKTEK
Desain bermakna adanyakeseluruhan, struktur, kerangka atauoutline, dan urutan atau sistematika kegiatan(Gagnon dan Collay, 2001). Selain itu, katadesain juga dapat diartikan sebagai prosesperencanaan yang sistematika yang dilakukansebelum tindakan pengembangan ataupelaksanaan sebuah kegiatan (Smith danRagan, 1993, p. 4).
Kegiatan pertama dalam merancangpembelajaran adalah menetapkan dan memerincitujuan pembelajaran. Rancangan pembelajarandimulai dan berfokus pada penetapan tujuanpembelajaran. Langkah berikutnya adalahmenentukan pokok-pokok bahasan dan tugasajaran yang harus diberikan pada siswa agartujuan pembelajaran tersebut tercapai
Kegiatan pertama dalam merancangpembelajaran adalah menetapkan danmemerinci tujuan pembelajaran.Rancangan pembelajaran dimulai danberfokus pada penetapan tujuanpembelajaran. Langkah berikutnyaadalah menentukan pokok-pokok bahasandan tugas ajaran yang harus diberikanpada siswa agar tujuan pembelajarantersebut tercapai
Langkah – langkah PembelajaranPendahuluan
Awal
a. Orientasi
b. Apersepsi
c. Motivasi
d. Pemberian Acuan
e. Pembagian kelompok belajar dan
penjelasan mekanisme pelaksanaan
pengalaman belajar
Langkah – langkah pembelajaran
Inti
Sesuai permen No. 41 tahun 2007
Pembelajaran inti melalui 3 tahapan
yakni Ekplorasi, Elaborasi, dan
Konfirmasi
Langkah – langkah Pembelajaran
Akhir ( penutup )
(1) menganalisis hari efektif,
(2) menyusun program tahunan,
(3) menyusun program semester,
(4) menyusun program tagihan,
(5) menyusun silabus
(6) menyusun rencana pembelajaran, dan
(7) membuat rancangan penilaian hasil belajar
siswa.
STRATEGI BELAJAR
Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru.
Seorang guru banyak mempunyai tugas baik yang terikat oleh dinas atau di luar dinas, dalam bentuk pengabdian.
Tugas Profesi •Mendidik•Mengajar•Melatih
Peran Guru
DemostratorPengelola KelasMediator& FasilisatorEvaluator
Profesional, jelas berkaitan dengan kemampuan fungsional seorang guru untuk memahami, bersikap, menilai, memutuskan, atau bertindak di dalam kaitan tugasnya.
Memiliki semangat juang yang tinggi
Mampu mewujudkan dirinya dalam keterkaitan perkembangan IPTEK
Mampu belajar dan bekerjasama dengan profesi lain
Memiliki etos kerja yang kuat
Memiliki kejelasan dan kepastian pengembangan karir
Berjiwa profesional tinggi
Mengidentifikasi kualifikasi perubahan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
Memilih sistem pendekatan belajar-mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.
Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan tehnik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif
Menetapkan norma-norma dan batas-batas keberhasilan serta standar keberhasilan
Klasifikasi Strategi Belajar Mengajar
Konsep dasar strategi belajar-
mengajar
Sasaran kegiatan belajar-mengajar
1) Memiliki tujuan
2) Ada suatu prosedur
3) Penggarapan materi yang khusus
4) Adanya aktifitas anak didik
5) Guru sebagai pembimbing
6) Disiplin
7) Ada batas waktu
8) Evaluasi
Komponen Belajar Mengajar
1) Tujuan-tujuan yang
ingin dicapai
2)Bahan pelajaran
3)Kegiatan belajar
mengajar
4)Metode
“MICROTEACHING”
Pengertian : Pengajaran mikro (micro-teaching)
merupakan salah satu bentuk model praktek
kependidikan atau pelatihan mengajar.
Dalam konteks yang sebenarnya, mengajar
mengandung banyak tindakan, baik
mencakup teknis penyampaian
materi, penggunaan metode, penggunaan
media, membimbing belajar, memberi
motivasi, mengelola kelas, memberikan
penilaian dan seterusnya.
Microteaching mempunyai tujuan yaitu :
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
Mengembangkan kemampuan mawas diri dan menilai
orang lain
Memungkinkan adanya perbaikan dalam waktu singkat.
Menanamkan rasa percaya pada diri dan bersifat
terbuka dengan kritik orang lain
Mengembangkan sikap kritis murobbi.
Menanamkan kesadaran akan nilai ketrampilan mngajar
dan komponen-komponenya.
Mengenal kelemahan-kelemahan dan keliruan –keliruan
dalam penampilan ketrampilan mengajar dan tahu
penampilan yang baik.
Ciri-ciri pokok Micro Teaching :
1. Jumlah subyek belajar sedikit sekitar 5-10
orang
2. Waktu mengajar terbatas sekitar 10 menit
3. Komponen mengajar yang dikembangkan
terbatas
4. Sekadar real teaching.
Microteaching is a real teaching
Micro teaching lessons the complexities of
normal classroom teaching
Microteaching focuses on training for the
accomplishment of specific tasks
Micro teaching allows for the increased
control of practice
Micro teaching greatly expands the normal
knowledge of results or feedback dimension
in teaching
Korelasi antara pengajaran mikro (micro teaching) dan praktik keguruan sangat tinggi.
Praktikan yang lebih dulu menempuh program pengajaran mikro (micro teaching) ternyata lebih baik/lebih terampil dibandingkan praktikan yang tidak mengikuti pengajaran mikro (micro teaching).
Praktikan yang menempuh pengajaran mikro (micro teaching) menunjukkan prestasi mengajar yang lebih tinggi.
Bagi praktikan yang telah memiliki kemampuan tinggi dalam pengajaran, pengajaran mikro (micro teaching) kurang bermanfaat.
Setelah mengikuti pengajaran mikro (micro teaching), praktikan dapat menciptakan interaksi dengan siswa secara lebih baik.
Penyajian model rekaman mengajar lebih baik daripada model lisan sehingga lebih signifikan dengan keterampilan mengajar.
Microteaching berasal dari dua katayaitu micro yang berarti kecil, terbatas, sempit danteaching berarti mengajar. Jadi, Microteaching berartisuatu kegiatan mengajar yang dilakukan dengan caramenyederhanakan atau segalanya dikecilkan.Maka, dengan memperkecil jumlah siswa, waktu, bahanmengajar dan membatasi keterampilan mengajartertentu, akan dapat diidentifikasi berbagai keunggulandan kelemahan pada diri calon guru secara akurat.Pembelajaran microteaching juga memiliki tujuan danmanfaat. Tujuan dari microteaching diantaranya adalahMahasiswa terampil untuk membuat persiapanmengajar, Membentuk sikap profesional sebagai calonguru/dosen,dll. Dan salah satu manfaatnya yaitu Praktikanyang menempuh pengajaran mikro (micro teaching)menunjukkan prestasi mengajar yang lebih tinggi,dll.Dalam microteaching juga terdapat delapan komponenmengajar yang harus diperhatikan seperti yang telahdijelaskan diatas.
PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN MEDIA DAN ALAT PENGAJARAN”
MEDIA PEMBELAJARAN
ADALAH suatu yang dapat diinderai, khususnya
penglihatan dan pendengaran baik yang
terdapat di dalam maupun di luar kelas, yang
digunakan sebagai alat bantu penghubung
(medium komunikasi) dalam proses interaksi
belajar-mengajar untuk meningkatkan
efektifitas hasil belajar siswa
Fungsi media pembelajaran
Media Pembelajaran itu di bagi menjadi 2 bagian
1. Media Presentasi Pembelajaran disingkat MPP
2. Software Pembelajaran Mandiri (SPM) atau Media Pembelajaran Mandiri
.
SYARAT ISI MULTIMEDIA
SYARAT DESAIN
PEMBELAJARAN
SYARAT REKAYASA
PERANGKAT LUNAK
SYARAT KOMUNIKASI
VISUAL
SYARAT POKO MEMBUAT MULTIMEDIA PEMBELJARAN
• Efektivitas Media Pembelajaran
• Taraf Berpikir Siswa
• Interaktivitas Media Pembelajaran
• Ketersediaan Media Pembelajaran
• Minat Siswa Terhadap Media Pembelajaran
• Kemampuan Guru Menggunakan Media Pembelajaran
• Alokasi Waktu
• Fleksibelitas (kelenturan) Media Pembelajaran
• Keamanan Penggunaan Media Pembelajaran
• Kualitas Teknis Media Pembelajaran
Prinsip-Prinsip Pemilihan Media
Pembelajaran
Alat pembelajaran
Alat pembelajaran
adalah setiap peralatan
yang dapat menunjang
efektivitas dan efisiensi
pembelajaran
DEFINISI KLASIFIKASI
VISUAL
AUDIO
AUDIO VISUAL
Kesesuaian dengan tujuan pengajaran
Ketepatan dalam memilih media pengajaran
Objektifitas
Program pengajaran
Sasaran program
Situasi dan kondisi
Kualitas teknik
Keefektifan dan efisiensi
Sumber media dan alatPembelajaran
Media pembelajaran merupakan alat bantu
yang berfungsi untuk menjelaskan sebagian
dari keseluruhan program pembelajaran yang
sulit dijelaskan secara verbal.
Ciri-ciri media
fiksatif manipulatiif distributif
Media telah menjadi bagian integral dalam
pembelajaran.
alat bantu visual dalampengajaran
-mendorong motivasi belajar
memperjelas dan mempermudahkonsep yang kompleks dan abstrakmenjadi lebih sederhana
Dimensi Daya Jangkau/Akses Informasi
Dimensi Kecepatan Informasi
Dimensi Jumlah/ Kuantitas Informasi
Dimensi Keefektifan Memperoleh Pengetahuan
Dimensi Kesesuaian Informasi
Dimensi motivasi
Barang Bekas
Realitas
Benda yang mempunyai nilai khusus
Terdapat beberapa media sederhana yang dapat
dikembangkan guru untuk kepentingan yang segera
dipenuhi, misalnya membuat media-media sederhana
seperti poster, ceritera bergambar dengan
menggunakan foto, OHT, rekaman cerita
(pembelajaran melalui audio), papan planel dan
sejenisnya
TEKNOLOGI PENDIDIKAN CARA BELAJAR SISWA AKTIF (CBSA)
Definisi
pendekatan pengajaran yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk aktif
terlibat secar
fisik, mental, intelektual, dan emosional
dengan harapan siswa memperoleh
pengalaman belajar secara
maksimal, baik dalam ranah
kognitif, afektif, maupun psikomotor
Siswa
• bahwa CBSA merupakan proses kegiatanyang dilakukan siswa dalam rangkabelajar.
Guru
• merupakan suatu strategi yang dipilihguru agar keaktifan siswa dalam kegiatanbelajar berlangsung secara optimal
1. Aktivitas belajar anak didik
2. Aktivitas Guru Mengajar
3. Program Belajar
4. Suasana Belajar
5. Sarana Belajar
1. Dimensi subjek didik :
2. Dimensi Guru
3. Dimensi Program
4. Dimensi situasi belajar-
mengajar