PPT Tonsilitis

30
TONSILITIS Koas Trisakti Jakarta, 24 Desember 2013 RSUD BEKASI

description

tonsilitis

Transcript of PPT Tonsilitis

TONSILITIS

Koas Trisakti

Jakarta, 24 Desember 2013RSUD BEKASI

Pendahuluan

Anatomi Faring

NasofaringO Batas atas = dasar tengkorak/ basis

craniiO Batas bawah = palatum moleO Batas depan = rongga hidung/koanaO Batas belakang = vertebra servikalStruktur penting=Adenoid, fosa Rosenmuller, kantong

Rathke, tuba eustachius, torus tubarius, koana, foramen jugulare

OrofaringO Batas atas = palatum moleO Batas bawah = tepi atas epiglotisO Batas depan = rongga mulutO Batas belakang = vertebra servikalO Struktur-struktur dalam rongga

orofaring = dinding posterior faring, tonsil palatina, fosa tonsil, arkus faring anterior dan posterior, uvula, tonsil lingual dan foramen sekum

Fosa TonsilO Dibatasi oleh arkus faring anterior

dan posteriorO Batas lateral adalah m. konstriktor

faring superiorO Batas atas terdapat kutub atas

(upper pole) yang berisi fosa supra tonsil (jaringan ikat jarang)

O Fosa tonsil diliputi oleh fasia yang merupakan bagian dari fasial bukofaring

TonsilO Merupakan massa yang terdiri dari

jaringan limfoid dan ditunjang oleh jaringan ikat dengan kriptus di dalamnya.

Tonsil

Histologi Faring

Fisiologi Faring

TonsilitisO Definisi:

Merupakan peradangan umum dan pembengkakan dari jaringan tonsila palatina yang biasanya disertai dengan pengumpulan leukosit, sel-sel epitel mati, dan bakteri patogen dalam kripta.

Tonsilitis Akut

Berdasarkan penyebabnya, tonsilitis akut dibagi menjadi dua penyebab yaitu:OTonsilitis ViralOTonsilitis Bakterial

PatofisiologiBakteri menginfiltrasi

lapisan epitel jaringan tonsil

Bakteri menginfiltrasi lapisan epitel jaringan tonsil

Reaksi radang

Keluarnya leukosit

polimorfonuklear

Keluarnya leukosit

polimorfonuklear

Detritus terbentukDetritus

terbentuk

Detritus merupakan kumpulan leukosit, bakteri yang mati dan epitel yang

terlepas

Detritus merupakan kumpulan leukosit, bakteri yang mati dan epitel yang

terlepas

Detritus mengisi kripta

Detritus mengisi kripta

Gejala dan TandaO Nyeri tenggorokO Nyeri menelanO Demam dengan

suhu tubuh tinggiO Rasa lesuO Tidak nafsu

makanO Nyeri telinga

(otalgia)

Pada pemeriksaan ditemukan:OPembengkakan tonsilOTonsil terlihat hiperemis dan adanya detritus berbentuk folikel/lakuna/tertutup membran semuONyeri tekan dan bengkak pada kelenjar submandibula

TatalaksanaO Tirah baringO Pemberian cairan adekuatO Diet ringanO Antipiretik analgesikO Antibiotika spektrum lebar penisilin,

eritromisinO Antivirus (jika diperlukan)O Obat kumur

Tonsilitis Kronik

Merupakan peradangan kronis Tonsila Palatina setelah serangan akut yang berulang atau infeksi subklinis. Tonsilitis berulang banyak terdapat pada anak-anak, yang diantara serangan infeksi tonsil dapat terlihat sehat atau dapat juga terlihat membesar.

Tonsilitis Kronik

PatologiProses radang

berulangProses radang

berulang

Epitel mukosa tonsil dan

jaringan limfoid terkikis

Epitel mukosa tonsil dan

jaringan limfoid terkikis

Jaringan limfoid diganti oleh jaringan

parut

Jaringan limfoid diganti oleh jaringan

parut

Jaringan parut akan mengkerut dan kripti akan

melebar

Jaringan parut akan mengkerut dan kripti akan

melebar

Kripti akan terisi dengan

detritus

Kripti akan terisi dengan

detritus

Proses terus berlanjut hingga menembus

kapsul tonsil

Proses terus berlanjut hingga menembus

kapsul tonsil

Perlekatan dengan jaringan sekitar fosa

tonsilaris

Perlekatan dengan jaringan sekitar fosa

tonsilaris

Gejala dan TandaO Rasa mengganjal

di tenggorokO Rasa kering di

tenggorokanO Nafas berbauO Tidur mengorok

O Pada pemeriksaan didapatkan:

O Tonsil membesar dengan permukaan yang tidak rata, kriptus melebar dan beberapa kripti terisi oleh detritus

Ukuran Tonsil

T0 = tonsil masuk di dalam fosa/ post

tonsilektomi

T1 = < 25% volume tonsil dibandingkan

volume orofaring

T2 = 25-50% volume tonsil dibandingkan

volume orofaring

T3 = 50-75% volume tonsil dibandingkan

volume orofaring

T4 = > 75% volume tonsil dibandingkan

volume orofaring

DiagnosisO Anamnesis= Adanya keluhan rasa sakit di tenggorok,

nyeri menelan, rasa mengganjal pada tenggorok, nafas berbau, terkadang ada demam, malaise

O Pemeriksaan Fisik=Tampak tonsil membesar dengan adanya

hipertrofi dan jaringan parut. Tampak kripti melebar dan terisi oleh detritus

O Pemeriksaan Penunjang=Kultur dan uji resistensi dari sediaan

apus tonsil

Diagnosis Banding

PenatalaksanaanO Pengobatan pasti untuk tonsilitis

kronik adalah dengan pengangkatan tonsil (tonsilektomi diseksi), dengan atau tanpa pengangkatan adenoid.

O Dilakukan apabila terapi konservatif dengan antibiotika spektrum luas tidak berhasil.

TonsilektomiBerdasarkan AAO-HNS tahun 1995, indikasi tonsilektomi dibagi menjadi dua:O Indikasi Absolut = Tonsil yang besar hingga mengakibatkan gangguan pernafasan, nyeri telan yang berat, gangguan tidur atau komplikasi penyakit-penyakit kardiopulmonal.OAbses peritonsiler (Peritonsillar abscess) yang tidak menunjukkan perbaikan dengan pengobatanOTonsillitis yang mengakibatkan kejang demam.OTonsil yang diperkirakan memerlukan biopsi jaringan untuk menentukan gambaran patologis jaringan.

Indikasi RelatifO Jika mengalami tonsilitis 3 kali atau lebih dalam satu

tahun dan tidak menunjukkan respon sesuai harapan dengan pengobatan medikamentosa yang memadai.

O Bau mulut atau bau nafas tak sedap yang menetap pada tonsillitis kronis yang tidak menunjukkan perbaikan dengan pengobatan.

O Tonsillitis kronis atau tonsilitis berulang yang diduga sebagai carrier kuman Streptokokus yang tidak menunjukkan repon positif terhadap pengobatan dengan antibiotika.

O Pembesaran tonsil di salah satu sisi (unilateral) yang dicurigai berhubungan dengan keganasan (neoplastik)

KontraindikasiO Radang akut tonsil.O Demam, albuminuria.O Penyakit paru-paruO Penyakit darah.O Hipertensi.O Poliomielitis epidemic

Komplikasi

Kesimpulan