PPT skenario 1 hematologi

16
Skenario 1 Blok Hematologi Lekas Lelah Bila Bekerja KELOMPOK B-2 Ketua : Mauren Anastasya P P (1102013164) Sekretaris : Marlita Adelina Pratiwi (1102013163) Anggota : Marisa (1102013162) Mazaya Indah B A (1102013165) Meidika Wulandari (1102013166) Miftahudin Alif Sugeng (1102013168) Miftahurrahmah Galuh M S (1102013169) M.Hafiz.ASH S (1102012175) Pungky Dio Azzawahani (1102012213)

description

LEKAS LELAH BILA BEKERJAYani 19 tahun, memeriksakan diri ke dokter dengan keluhan sering merasa lekas lelah setelah melakukan aktivitas. Keluhan ini sudah di alami 3 bulan terakhir. Sebelumnya tidak pernah mengalami hal seperti ini.Pada anamnesis tambahan di dapatkan keterangan bahwa sejak usia kanak-kanak pola makan yani tidak teratur, jarang makan sayur, ikan, maupun daging, hanya tahu/tempe dan kerupuk. Tidak di jumpai riwayat penyakit yang di derita sebelumnya dan riwayat pengobatan tidak jelas.Pada pemeriksaan fisik di dapatkan :Wajah terlihat lelah, TD 110/60 mmHg, frekuensi nadi 88 x/menit, frekuensi pernafasan 20 x/menit, suhu tubuh 36,80c, TB = 160cm, BB=60 kg, konjungtiva palpebra inferior pucatPemeriksaan jantung paru dan abdomen dalam batas normal

Transcript of PPT skenario 1 hematologi

Page 1: PPT skenario 1 hematologi

Skenario 1 Blok Hematologi

Lekas Lelah Bila Bekerja KELOMPOK B-2 Ketua : Mauren Anastasya P P (1102013164) Sekretaris : Marlita Adelina Pratiwi (1102013163) Anggota : Marisa (1102013162) Mazaya Indah B A (1102013165) Meidika Wulandari (1102013166) Miftahudin Alif Sugeng (1102013168) Miftahurrahmah Galuh M S (1102013169) M.Hafiz.ASH S (1102012175) Pungky Dio Azzawahani (1102012213)

Page 2: PPT skenario 1 hematologi

SKENARIO 1

LEKAS LELAH BILA BEKERJA

Yani 19 tahun, memeriksakan diri ke dokter dengan keluhan sering merasa lekas lelah setelah melakukan aktivitas. Keluhan ini sudah di alami 3 bulan terakhir. Sebelumnya tidak pernah mengalami hal seperti ini.

Pada anamnesis tambahan di dapatkan keterangan bahwa sejak usia kanak-kanak pola makan yani tidak teratur, jarang makan sayur, ikan, maupun daging, hanya tahu/tempe dan kerupuk. Tidak di jumpai riwayat penyakit yang di derita sebelumnya dan riwayat pengobatan tidak jelas.

Pada pemeriksaan fisik di dapatkan :

Wajah terlihat lelah, TD 110/60 mmHg, frekuensi nadi 88 x/menit, frekuensi pernafasan 20 x/menit, suhu tubuh 36,80c, TB = 160cm, BB=60 kg, konjungtiva palpebra inferior pucat

Pemeriksaan jantung paru dan abdomen dalam batas normal

Page 3: PPT skenario 1 hematologi

SASARAN BELAJAR

LI.1 Memahami dan menjelaskan Eritrosit

LO.1.1 Definisi Eritrosit

LO.1.2 Mekanisme Eritropoesis

LO.1.3 Fungsi Eritrosit, Morfologi, Sifat Fisik

LI.2 Memahami dan menjelaskan Hemoglobin

LO.2.1 Definisi Hemoglobin

LO.2.2 Biosintesis dan Fungsi Hemoglobin

LO.2.3 Peranan zat besi terhadap tubuh

LO.2.4 Kurva disosiasi oksigen

LI.3 Memahami dan menjelaskan Anemia

LO.3.1 Definisi Anemia

LO.3.2 Etiologi Anemia

LO.3.3 Klasifikasi Anemia

LI.4 Memahami dan menjelaskan Anemia defisiensi besi

LO.4.1 Definisi Anemia defisiensi besi

LO.4.2 Etiologi Anemia defisiensi besi

LO.4.3 Patofiologi Anemia defisiensi besi

LO.4.4 Manifestasi Klinis Anemia defisiensi besi

LO.4.5 Pemeriksaan Laboratorium Anemia defisiensi besi

LO.4.6 Penatalaksaan Anemia defisiensi besi

LO.4.7 Diagnosis Banding Anemia defisiensi besi

LO.4.8 Pencegahan Anemia defisiensi besi

LO.4.9 Prognosis Anemia defisiensi besi

Page 4: PPT skenario 1 hematologi

LI.1 MM Eritrosit

LO.1.1 Definisi EritrositEritrosit adalah sel darah merah;korpus sel, salah satu unsur yang dibentuk pada darah tepi

Page 5: PPT skenario 1 hematologi

LO 1.3 Fungsi Eritrosit, Morfologi dan sifat fisik

Eritrosit normal berbentuk lempeng bikonkaf dengan diameter ± 7,8 μm, dengan ketebalan pada bagian yang paling tebal 2,5 μm dan pada bagian tengah1 μm atau kurang.

Volume eritrosit adalah 90 - 95 μm3.

Jumlah eritrosit normal pada pria 4,6 - 6,2 juta/μLdan pada wanita 4,2 - 5,4 juta/μL. Kadar normal hemoglobin pada pria 14 - 18 g/dL dan pada wanita12 - 16g/dL.

Fungsi eritrosit : 1. berfungsi dalam penentuan golongan darah◦ 2. berfungsi dalam kekebalan tubuh◦ 3. Eritrosit juga melepaskan senyawa S-nitrosothiol saat hemoglobin terdeoksigenasi, yang juga

berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah dan melancarkan arus darah supaya darah menuju ke daerah tubuh yang kekurangan oksigen

Page 6: PPT skenario 1 hematologi

LI.2 M.M Hemoglobin LO.2.1 Definisi Hemoglobin

Pigmen merah pembawa oksigen pada eritrosit, di bentuk oleh eritrosit yang berkembang dalam sumsum tulang. Merupakan homoprotein yang mengandung empat gugus hem dan globin serta mempunyai kemampuan oksigenasi reversible.

Kamus Kedokteran Dorland 31th edition, 2007

LO.2.2 Biosintesis dan fungsi Hemoglobin

Sintesis hemoglobin membutuhkan produksi dari heme dan globin yang terkoordinasi. Heme adalah kelompok prostetik yang menjembatani pengikatan oksigen melalui hemoglobin. Globin adalah protein yang mengelilingi dan melindungi molekul heme

Fungsi utama hemoglobin dalam tubuh adalah bergabung dengan oksigen dalam paru kemudian melepaskan oksigen ini di dalam kapiler jaringan perifer yang tertekan gas oksigennya jauh lebih rendah daripada di paru paru

Page 7: PPT skenario 1 hematologi

Sintesis heme&globinSickle.bwh.harvard.edu/hbsynthesis.html & Sickle.bwh.harvard.edu/hbsynthesis.html

Page 8: PPT skenario 1 hematologi

LO.2.3 Peranan zat besi terhadap tubuh

Zat besi penting untuk pembentukkan hemoglobin namun juga penting untuk elemen lainnya (contoh : myoglobin, sitokrom, sitokrom oksidase, peroksidase, katalase)

Jumlah total besi rata-rata dalam tubuh sebesar 4 sampai 5 gram, kira-kira 65 persen di jumpai dalam bentuk hemoglobin

LO.2.4 Kurva disosiasi oksigen

Sifat penting darah dalam transport oksigen adl ikatan yang reversibel oksigen dengan Hb

Hb + O2 ↔ HbO2

Pd kons. tinggi Hb berkombinasi dgn O2 untuk membentuk Oksihemoglobin (HbO2) dan reaksi bergeser ke kanan. Tiap atom Fe dlm mol. Hb mengikat satu mol. O2. Bila kita plot jml Oksihemoglobin yg ada pada tiap kons. O2 diperoleh kurva disosiasi oksigen - hemoglobin

Page 9: PPT skenario 1 hematologi

LI.3 M.M Anemia LO.3.1 Definisi anemia

Anemia berarti kurangnya hemoglobin di dalam darah, yang dapat di sebabkan oleh jumlah sel darah merah yang terlalu sedikit atau jumlah hemoglobin dalam sel yang terlalu sedikit.

Guyton 11th edition, 2006

Ketidak cukupan massa eritrosit di dalam darah yang mengakibatkan tidak adekuatnya hantaran oksigen ke jaringan perifer

Wintrobe’s clinical hematology 10th edition,1998

LO.3.2 ETIOLOGI ANEMIA

I. Anemia akibat kehilangan darag

II. Anemia aplastic

III. Anemia hemolitik

IV. Gangguan pembentukkan eritrosit

V. Berkurangnya masa hidup eritrosit

Page 10: PPT skenario 1 hematologi

LO.3.3 KLASIFIKASI ANEMIA

Morfologi

I. Anemia hipokromik mikrositer (MCV < 80 fl; MCH < 27 pg)

II. Anemia normokromik normositer (MCV 80-95 fl; MCH 27-34 pg)

III. Anemia makrositer (MCV > 95 fl)

etiopatogenesis

I. Produksi eritrosit menurun

II. Kehilangan eritrosit dari tubuh

III. Peningkatan/penghancuran eritrosit dalam tubuh (hemolysis)

IV. Bentuk campuran

V. Bentuk yang patogenesisnya belum jelas

Page 11: PPT skenario 1 hematologi

LI.4 M.M Anemia Defisiensi Besi LO.4.1 Definisi aDB

Jenis anemia mikrositik hipokrom yang di sebabkan oleh rendahnya atau tidak adanya simpanan besi dan konsentrasi besi serum, terdapat peningkatan porfirin eritrosit bebas, saturasi transferrin rendah, transferrin meninggi, feritinin serum rendah dan kondisi hemoglobin rendah.

Kamus Kedokteran Dorland 31th edition, 2007

LO.4.2 ETIOLOGI ADB

I. Kehilangan besi akibat perdarahan menahun

II. Faktor nutrisi

III. Kebutuhan besi meningkat

IV. Gangguan absorpsi besi

Page 12: PPT skenario 1 hematologi

LO.4.3 Patofisiologi Anemia defisiensi besi

a. kegagalan sintesis hemoglobin

b. Berkurangnya masa hidup eritrosit, biasanya pada anemia berat

Kekurangan besi Hb turun adanya penurunan formabilitas dan fleksibilitas membran mudah didestruksi oleh limpa sel pensil, ovalosit, sel target

Bentuk dan fleksibilitas membran eritrosit dipertahankan oleh O2 dan Co2.

Hoffbrand AV, Petit TE, Moss PAH. Essential Haematology 4th ed. London : Blackwell Scientific Publication. 2001; 1-97.

Page 13: PPT skenario 1 hematologi

1. Pemeriksaan Darah tepi Lengkap2. Evaluasi Sediaan Hapus Darah Tepi3. Pemeriksaan dan evaluasi sumsum tulang4. pemeriksaan khusus untuk mencari etiologi: misalnya analisa makanan, tumor

LO.4.4 MANIFESTASI KLINIS

Gejala umumberupa badan lemah, lesu, cepat lelah, mata berkunang kunang, serta telinga mendenging.

Gejala khas, koilonychias,atrofi papil lidah,stomatitis angularis, disfagia, atrofi mukosa gaster

LO.4.5 PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Page 14: PPT skenario 1 hematologi

LO.4.6 PENATALAKSANAAN

Terapi kausal

Pemberian preparat besi untuk mengganti kekurangan besi dalam tubuh : pemberian secara oral atau parenteral

Pengobatan lain, transfuse darah, pemberian vitamin C, makan-makanan bergizi

LO.4.7 DIAGNOSIS BANDING

Anemia akibat penyakit kronik

Thalasemia

Anemia sideroblastik

Page 15: PPT skenario 1 hematologi

LO.4.8 PENCEGAHAN

Pendidikan kesehatan

Pemberantasan infeksi cacing tambang

Suplementasi besi

Fortifikasi bahan makanan dengan besi

LO.4.9 PROGNOSIS

Sembuh

Tidak sembuh, karena pasien tidak patuh obat yang di berikan tidak di minum, Dosis besi kurang, Masih ada perdarahan cukup banyak, Ada penyakit lain seperti penyakit kronik, keradangan menahun atau pada saat yang sama ada defisiensi asam folat, Diagnosis defisinsi besi salah

Page 16: PPT skenario 1 hematologi

DAFTAR PUSTAKABunn dan Forget, Saunders (2002). Hemoglobin Synthesis. Diakses melalui: http://sickle.bwh.harvard.edu/hbsynthesis.html, 25-10-2013, 01.15 am Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi V 2009 Guyton 11th edition, 2006 Gambar 1 Sintesis heme Di akses melalui : Sickle.bwh.harvard.edu/hbsynthesis.html, 26-10-2013, 08.00 Hoffbrand AV, Petit TE, Moss PAH. Essential Haematology 4th ed. London : Blackwell Scientific Publication. 2001; 1-97. Kamus Kedokteran Dorland 31th edition, 2007 Lee GR, Iron Deficiency and Iron-Deficiency Anemia. In: Lee GR et al. (eds). Wintrobe’s clinical hematology. Philadelphia : Lee&Febiger. 1999: 979-1010 Made I Bakta (2003). Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC Psychologymania.com (2013). Fungsi Hemoglobin. Diakses melalui: http://www.psychologymania.com/, 26-10-2013, 05.33 am Sadikin Muhamad, 2002, Biokimia Darah, widia medika, jakartaWintrobe’s clinical hematology 10th edition,1998, hantaran oksigen ke jaringan periferWintrobe’s clinical hematology 10th edition,1998