Ppt resume administrasi pendidikan

60
PPT RESUME ADMINISTRASI PENDIDIKAN OLEH : RINANTI YULI PERMANA SARI

Transcript of Ppt resume administrasi pendidikan

  • 1. OLEH : RINANTI YULI PERMANA SARI

2. Kepemimpinan Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau sekelompok orang untuk meneapai tujuan tertentu pada situasi tertentu. Tiga fungsi kepemimpinan dalam mengajar yaitu: perencanaan, pengelolaan kelas dan Penilaian kemampuan belajar siswa 3. pendekatan kepemimpinan ini ada 3 yaitu: pendekatan sifat yang menfokuskan pada karakteristik pribadi pemimpin. pendekatan perilaku dalam hubungannya dengan bawahannya. Pendekatan situasional, perilaku seorang pemimpin dengan karakteristik situasional. 4. Ada tiga model Kepemimpinan yaitu: 1. Model Kepemimpinan Kontingensi Fielder 2. Model Kepemimpinan Tiga Dimensi 3. Model kepemimpinan Situasional 5. Kepemimpinan dalam pendidikan hakikatnya melibatkan banyak stake holder yang sangat berperan penting dalam kelangsungan proses pengembangan kualitas pendidikan, diantaranya : Kepala Sekolah : Kepala Sekolah adalah pengelola pendidikan di sekolah secara keseluruhan. Kedua, Kepala Sekolah adalah pemimpin formal pendidikan di sekolahnya. Guru : Guru adalah pemimpin yang menentukan kondisi kenyamanan proses belajar mengajar di dalam kelas. Guru adalah pemimpin yag menciptakan siswa yang berkualitas. Orangtua / Masyarakat : Orangtua adalah motivator peserta didik untuk selalu hadir dalam proses pembelajaran. 6. Sifat- Sifat Pemimpin Percaya Diri Inisiatif Energi Menentukan Sikap Dengan Waktu Yang Tepat Kejernihan Berpikir Kegigihan Keberanian 7. Peranan seorang pemimpin dalam manajemen SDM adalah Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen untuk memperoleh hasil yang ditargetkan yang telah menjadi kesepakatan bersama. Mengembangkan dan memperbaiki sistem agar program pengembangan mutu SDM berhasil sesuai harapan. Melaksanakan beberapa hal yang benar People who do the right thing (karakter seorang pemimpin) dan melaksanakan sesuatu secara benar atau disebut People who do things right (karakter seorang manajer) 8. Definisi Administrasi Pendidikan Administrasi pendidikan adalah suatu ilmu yang mempelajari penataan sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan secara produktif. Selanjutnya mengatakan penataan mengandung makna, mengatur, administrasi, memimpin, mengelola atau mengadministrasikan sumber daya yang meliputi merencanakan, melaksanakan dan mengawasi, atau membina. 9. Tujuan Administrasi Pedidikan Tujuan administrasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan kegiatan operasional kependidikan dalam mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan pada dasarnya bermaksud mengambangkan kepribadian dan mengambangkan kemampuan peserta didik agar menjadi warga negara yang memiliki kualitas sesuai dengan cita-cita bangsa berdasarkan falsafah dan dasar negara pancasila. 10. Fungsi Admininistrasi Pendidikan Fungi-fungsi pengelolaan proses belajar mengajar sebagai berikut; Fungsi perencanaan, mencakup berbagai kegiatan seperti menentukan kebutuhan, yang diikuti oleh penentuan strategi pencapaian tujuan dan penentuan program guna melaksanakan stategi pencapaian tersebut. Fungsi organisasi, meliputi personel, sarana dan prasarana, distribusi pengelolaan personel, distribusi tugas dan tanggung jawab, yang terwujud sebagai suatu badan pengelolaan yang integral Fungsi koordinasi, merupakan stabilisator antar berbagai tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk menjamin tercapainya relevansi dan efektivitas program kerja yang dilaksanakan Fungsi motivasi, terutama meningkatkan efisiensi proses dan efektifitas hasil kerja Fungsi pengawasan, meliputi pengamatan proses pengelolaan secara menyeluruh, sehingga tercapai hasil sesuai dengan program kerja 11. Kegiatan-Kegiatan Administrasi Kesiswaan Mengatur Kegiatan Penerimaan Siswa Baru Mengatur Kegiatan Orientasi Siswa Baru Pengelolaan Kelas Pembinaan Disiplin Murid/Siswa. Mengatur Pemberian Bimbingan dan Penyuluhan Pengelolaan Osis (Organisasi Siswa Intra Sekolah) Pengelolaan Data Siswa Promosi dan Mutasi 12. Hubungan Antara Administrasi dan Menejemen Sebagaimana telah diuraikan di atas, administrasi adalah proses penyelenggaraan kerja untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Kerja dapat terselenggara dengan baik sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai bila ada orang yang menyelenggarakannya. Dan masalah orang yang menyelenggarakan kerja untuk mencapai tujuan inilah yang menjadi masalah pokok daripada manajemen, karena intisari daripada manajemen ialah suatu proses/usaha dari orang-orang secara bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Jadi administrasi adalah penyelenggaranya dan manajemen adalah orang yang menyelenggarakan kerja.Maka kombinasi dari keduanya adalah penyelengaraan kerja yang dilakukan oleh orang-orang secara bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. 13. Pengertian supervisi Super berarti diatas vision berarti melihat, masih serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan / orang yang berposisi diatas, pimpinan terhadap hal-hal yang ada dibawahnya. 14. Supervisi pendidikan : pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar pada khususnya. 15. Fungsi supervisi Penelitian (research) Penilaian (evaluation) Perbaikan ( improvement ) Pembinaan berupa bimbingan (guidance) 16. Teknik supervisi 1. TeknikSupervisiIndividual a) KunjunganKelas,(ClassroomVisitation) b) KunjunganObservasi(ObservationVisits) c) PertemuanIndividual d) KunjunganAntarKelas 17. 2. Teknik SupervisiKelompok Mengadakan pertemuan atau rapat (meeting) Mengadakan diskusi kelompok (groupdiscussions) Mengadakan penataran-penataran(inservice-training) 18. Model supervisi Pola konvensional Pola supervisi klinis 19. Program supervisi Perancanaan organisasi program evaluasi alat-alat 20. MODUL PEMBELAJARAN Modul pembelajaran merupakan satuan program belajar mengajar yang terkecil, yang dipelajari oleh siswa sendiri secara perseorangan atau diajarkan oleh siswa kepada dirinya sendiri (self-instructional) (Winkel, 2009:472). Modul pembelajaran adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri untuk mencapai kompetensi yang diharapkan (Anwar, 2010). 21. SIFAT-SIFAT MODUL 1. Modul merupakan unit pengajaran terkecil dan lengkap. 2. Modul memuat rangkaian kegiatan belajar yang direncanakan dan sistematik 3. Modul memuat tujuan belajar yang dirumuskan secara jelas dan spesifik (khusus) 4. Modul memungkinkan siswa belajar sendiri (independent). 5. Modul merupakan realisasi pengakuan perbedaan individual dan merupakan salah satu perwujudan dan pengajaran individual. 22. TUJUAN PEMBELAJARAN MODUL 1. Dapat belajar sesuai dengan kesanggupan dan menurut lamanya waktu yang digunakan mereka masing-masing. 2. Dapat belajar sesuai dengan cara dan teknik mereka masing-masing. 3. Memberikan peluang yang luas untuk memperbaiki kesalahan dengan remedial dan banyaknya ulangan. 4. Siswa dapat belajar sesuai dengan topik yang diminati. 23. CIRI-CIRI/KARAKTERISTIK MODUL Anwar (2010), menyatakan bahwa karakteristik modul pembelajaran yaitu: Self instructional Self contained Stand alone Adaptif, User friendly Konsistensi 24. PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN MODUL Prinsip Fleksibilitas Prinsip Balikan (feedback) Prinsip Penguasaan Tuntas (mastery learning) Prinsip Remidial Prinsip motivasi dan kerja sama Prinsip Pengayaan 25. MASALAH-MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MODUL a. Kesulitan bagi siswa b. Kesulitan bagi guru c. Kesulitan bagi administrator 26. KEUNTUNGAN PEMBELAJARAN MODUL (Suryaningsih, 2010:31), keuntungan yang diperoleh dari pembelajaran dengan penerapan modul adalah sebagai berikut : Meningkatkan motivasi siswa, karena setiap kali mengerjakan tugas pelajaran yang dibatasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan. 27. Setelah dilakukan evaluasi, guru dan siswa mengetahui benar, pada modul yang mana siswa telah berhasil dan pada bagian modul yang mana mereka belum berhasil. Bahan pelajaran terbagi lebih merata dalam satu semester. Pendidikan lebih berdaya guna, karena bahan pelajaran disusun menurut jenjang akademik. 28. HAMBATAN PEMBELAJARAN MODUL Menurut Suparman (1993:197), menyatakan bahwa bentuk kegiatan belajar mandiri ini Mempunyai kekurangan-kekurangan sebagai berikut : Biaya pengembangan bahan tinggi dan waktu yang dibutuhkan Menentukan disiplin belajar yang tinggi yang mungkin kurang dimiliki oleh siswa pada umumnya dan siswa yang belum matang pada khususnya. 29. LANJUTAN... Membutuhkan ketekunan yang lebih tinggi dari fasilitator untuk terus menerus memantau proses belajar siswa, memberi motivasi dan konsultasi secara individu setiap waktu siswa membutuhkan 30. PRINSIP BELAJAR TUNTAS Pembelajaran tuntas (mastery learning)adalah pendekatan dalam pembelajaran yang mempersyaratkan peserta didik menguasai secara tuntas seluruh standar kompetensi maupun kompetensi dasar mata pelajaran tertentu. 31. Prinsip utama pembelajaran tuntas Kompetensi yang harus dicapai peserta didik dirumuskan dengan urutan yang hirarkis. Evaluasi yang digunakan adalah penilaian acuan patokan, dan setiap kompetensi harus diberikan feedback, Pemberian pembelajaran remedial serta bimbingan yang diperlukan, Pemberian program pengayaan bagi peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar lebih awal. (Gentile & Lalley: 2003) 32. Tujuan belajar tuntas agar bahan yang dipelajari dapat dikuasai sepenuhnya oleh seluruh siswa. Penerapan konsep pembelajaran tuntas dalam pembelajaran dapat mempertinggi rata-rata prestasi siswa dalam belajar dengan memberikan kualitas pembelajaran yang lebih sesuai, bantuan serta perhatian khusus bagi siswa-siswa yang lambat agar menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang di tetapkan. 33. Model belajar tuntas Model belajar tuntas akan terlaksana apabila: (1) siswa menguasai semua bahan pelajaran yang disajikan secara penuh. (2) bahan pengajaran dibetulkan secara sistematis 34. Model belajar dilandasi oleh dua asumsi yaitu: 1. Bahwa adanya korelasi antara tingkat keberhasilan dengan kemampuan potensial (bakat). 2. Apabila dilaksanakan secara sistematis, maka semua peserta didik akan mampu menguasai bahan yang disajikan kepadanya. 35. Indikator Pelaksanaan Pembelajaran Tuntas 1. Metode Pembelajaran 2. Peran Guru 3. Peran Peserta didik 4. Evaluasi 36. KEPALA SEKOLAH SEBAGAI ADMINISTRATOR Kepala sekolah adalah tenaga fungsional guru yang diberikan tugas tambahan untuk memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan proses belajar mengajar atau tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran. 37. Syarat-syarat Kepala Sekolah a. Memiliki ijazah yang sesuai dengan ketentuan/peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah b. Mempunyai pengalaman kerja yang cukup, terutama di sekolah yang sejenis dengan sekolah yang dipimpinnya. c. Mempunyai sifat kepribadian yang baik, terutama sikap dan sifat-sifat kepribadian yang diperlukan bagi kepentingan pendidikan. d. Mempunyai keahlian dan pengetahuan yang luas, terutama mengenai bidang-bidang pengetahuan pekerjaan yang diperlukan bagi sekolah yang dipimpinnya. e. Mempunyai ide dan inisiatif yang baik untuk kemajuan dan pengembangan sekolahnya 38. Kepala Sekolah Sebagai Adminstrator Dalam menjalankan fungsinya sebagai administrator, kepala sekolah harus mampu menguasai tugas-tugasnya dan melaksanakan tugasnya dengan baik yaitu : Membuat perencanaan Kepala sekolah bertugas menyusun struktur organisasi sekolah Kepala sekolah sebagai koordinator dalam organisasi sekolah Kepala sekolah mengatur kepegawaian dalam organisasi sekolah 39. PARTISIPASI GURU DALAM ADMINISTRASI PENDIDIKAN Pentingnya Partisipasi Guru dalam Administrasi Pendidikan MASA KOLONIAL Politik feodal-kolonial menghendaki adanya garis pemisah yang tegas antara status bawahan dan atasan. Sebagai akibat politik ini, sistem pengawasan sekolah-sekolah bersifat otokratis dan terutama ditujukan untuk meneliti apakah putusan- putusan yang telah ditetapkan atasan dan perintah- perintahnya ditaati. 40. MASA KEMERDEKAAN Sistem pendidikan di sekolah-sekolah bersifat nasional dan demokratis. Untuk mencapai tujuan ini, diperlukan administrasi dan pengawasan yang demokratis pula, dan sekolah-sekolah harus benar- benar hidup dan tumbuh di atas dasar-dasar filsafat negara, yaitu Pancasila 41. Arti Demokrasi Dalam Administrasi Sekolah Penerapan demokrasi dalam administrasi sekolah adalah administrasi sebagai kegiatan atau rangkaian kegiatan kepemimpinan; Kegiatan kepemimpinan ini meliputi : 1. Kegiatan mengorganisasi personel dan material, 2. Merencanakan program/kegiatan-kegiatan, 3. Membangun semangat guru-guru dan inisiatif perseorangan/kelompok ke arah tercapainya tujuan- tujuan. 4. Menilai hasil-hasil dari rencana-rencana, prosedur- prosedur, serta pelaksanaannya oleh perseorangan dan kelompok. 42. tingkah laku yang demokratis yang seyogyanya dimiliki oleh guru : 1. Menghormati kepribadian orang-seorang; 2. Memperhatikan hak kebebasan orang lain; 3. Kerja sama dengan orang lain; 4. Menggunakan kecakapan-kecakapan mereka untuk memajukan kesejahteraan umum dan kemajuan sosial; 5. Lebih menghargai penggunaan kecerdasan secara efektif dalam memecahkan masalah-masalah dari pada penggunaan kekerasan atau emosi; 6. Menyelediki, menemukan, dan menerima kekurangan- kekurangan diri sendiri dan berusaha memperbaikinya; 7. Mereka memimpin dan mengikuti sesuai dengan kesanggupan mereka bagi keungtungan kelompok/bersama; 43. 8. Memikul tanggung jawab terhadap tercapainya cita-cita dan tujuan-tujuan bersama dan mendahulukan kewajiban dari pada hak; 9. Mereka memerintah diri sendiri untuk kebaikan semua; 10. Bersikap toleran; 11. Menghargai musyawarah untuk memperoleh kata sepakat; 12. Senantiasa berusaha untuk mencapai cara hidup demokratis yang paling efektif; 13. Berusaha dengan contoh sendiri untuk membimbing orang- orang lain supaya hidup secara demokratis, 14. Menyesuaikan diri kepada kondisi-kondisi yang selalu berubah dan berkembang ke arah perbaikan dan kemajuan. 44. Kode Etik Guru 1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan yang ber- pancasila. 2. Guru ememiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing. 3. Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan. 4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua murid dengan sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik. 45. LANJUTAN... 5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan. 6. Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya. 7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik berdasarkan lingkungan kerja sama maupun didalam hubungan keseluruhan. 8. Guru secara bersama-sama memelihara, membina, dan meningkatkan organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdiannya. 9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan. 46. ADMINISTRASI PENDIDIKAN PROGRAM ORGANISASI BIMBINGAN SEKOLAH Layanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang terencana berdasarkan pengukuran kebutuhan (need asessment) yang diwujudkan dalam bentuk program bimbingan dan konseling 47. Komponen layanan dasar bimbingan layanan responsif layanan perencanaan individual layanan dukungan sistem. Keterkaitan keempat komponen program bimbingan dan konseling. 48. Fungsi Bimbingan Fungsi pemahaman Fungsi preventif Fungsi pengembangan Fungsi penyembuhan Fungsi adaptasi Fungsi adaptasi Fungsi perbaikan Fungsi fasilitasi Fungsi pemeliharaan 49. Fungsi khusus bimbingan di sekolah : Menolong anak dalam kesulitan belajarnya Berusaha memberikan pelajaran yang sesuai dengan minat dan kecakapan anak-anak Memberi nasihat kepada anak yang akan berhenti dari sekolahnya Memberi petunjuk kepada anak-anak yang melanjutkan belajarnya, dan sebagainya. 50. Prinsip-prinsip program bimbingan Sasaran layanan Berkenaan dengan permasalahan yang dialami individu Program pelayanan bimbingan dan konseling Berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan pelayanan 51. 9 jenis layanan program bimbingan 1. Orientasi 2. Informasi 3. Penempatan dan penyaluran 4. Penguasaan konten 5. Konseling perseorangan 6. Bimbingan kelompok 7. Konseling kelompok 8. Konsultasi 9. meditasi 52. 6 kegiatan pendukung pelayanan diatas 1. Aplikasi instrumentasi 2. Himpunan dana 3. Konferensi kasus 4. Kunjungan rumah 5. Tampilan kepustakaan 6. Alih tangan kasus 53. Hubungan antara sekolah dan masyarakat Hubungan dengan masyarakat bagi suatu sekolah adalah hubungan dua arah antara sekolah dengan masyarakat untuk memusyawarahkan ide-ide dan informasi-informasi tertentu yang berguna bagi peningkatan pendidikan 54. Manfaat Bagi masyarakat: Tahu hal-hal persekolahan dan inovasi-inovasinya Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tentang pendidikan lebih mudah diwujudkan. Menyalurkan kebutuhan berpartisipasi dalam pendidikan. Melakukan tekanan/tuntutan terhadap sekolah. 55. BAGI SEKOLAH Memudahkan memperbaiki pendidikan. Memperbesar usaha meningkatkan profesi staf. Konsep masyarakat tentang guru menjadi benar. Mendapat dukungan moral dari masyarakat. Memudahkan meminta bantuan dan material dari masyarakat Memudahkan pemakaian media pendidikan di masyarakat. 56. Tujuan Memelihara kelangsungan hidup sekolah. Meningkatkan mutu pendidikan disekolah yang bersangkutan. Memperlancar proses belajar mengajar. Memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat yang diperlukan dalam pengembangan dan pelaksanaan program sekolah. 57. Peranan Pihak-pihak yang Terkait Hubungan antara Sekolah dan Masyarakat Orang tua Guru Komite sekolah Kepala sekolah Supervisor 58. Teknik Hubungan Sekolah dan Masyarakat Laporan kepada orang tua murid Buletin Bulanan Pameran Sekolah Kunjungan ke sekolah (school visitation) Kunjungan ke rumah murid (home visitation) Melalui penjelasan oleh staf sekolah Laporan Tahunan 59. Jenis Hubungan Sekolah dengan Masyarakat Hubungan edukatif Hubungan cultural Hubungan institusional 60. Bentuk Hubungan Sekolah dengan Masyarakat Aktivitas para siswa/kelas atau tingkat kelas. Aktivitas guru, beberapa guru, atau guru-guru satu bidang studi. Kunjungan warga masyarakat atau orangtua siswa ke sekolah. Pertemuan dengan kelompok masyarakat yang menaruh perhatian kepada pendidikan di sekolah.