PPT Referat Terapi Inhalasi pada anak

36
Terapi Inhalasi pada Anak Mohammad Evan Ewaldo (030.09.138) Pembimbing: dr. Rosida Sihombing, Sp.A

description

Presentasi tugas referat terapi inhalasi kepaniteraan klinik ilmu kesehatan anak RSUD Budhi Asih

Transcript of PPT Referat Terapi Inhalasi pada anak

  • Terapi Inhalasi pada Anak Mohammad Evan Ewaldo (030.09.138)Pembimbing: dr. Rosida Sihombing, Sp.A

  • PendahuluanTerapi inhalasi adalah pemberian obat yang secara langsung ke dalam saluran napas melalui hirupan.

    Terapi ini sudah lama dikenal pemakaiannya 4000 tahun SM pada masyarakat Mesir, India, Yunani maupun Roma.

    Prinsip terapi inhalasi mengubah obat cair menjadi bentuk aerosol

  • AerosolSediaan yang mengandung satu atau lebih zat berkhasiat dalam wadah yang diberi tekanan, berisi propelan atau campuran propelan yang cukup untuk memancarkan isinya hingga habis

    Aerosol farmasetik adalah sediaan yang dikemas dibawah tekanan,mengandung zataktif terapeutik yangdilepas pada saat sistem katup yangsesuai ditekan.

  • Mekanisme pertahanan sistem pernapasanSistem pernapasan memiliki mekanisme pertahanan dibuat metode agar partikel aerosol yang dihasilkan tidak tereliminasi

    Partikel berukuran 15 m tersaring oleh filtrasi rambut hidung Partikel berukuran 10m akan mengendap di hidung dan nasofaring.Partikel berukuran 0,5-5m akan mengendap secara sedimentasi akibat gaya gravitasiPartikel berukuran 0,1m akan mengendap akibat gerak Brown

  • Syarat obat aerosol

  • Faktor-faktor yang mempengaruhi delivery aerosol pada anakPerubahan anatomi saluran pernapasan anak relatif lebih kecil dibandingkan dengan dewasa aliran udara inspirasi rendah deposit obat pada saluran pernapasan sentralKompetensi anak kecil tidak mempunyai kompetensi untuk melakukan manuver inhalasi yang kompleks. Pola pernapasan aliran udara yang cepat akan menyebabkan deposit pada saluran napas yang lebih proksimal.Usia bayi usia kurang dari 12 bulan memilki respon yang kurang baik terhadap 2 agonis. Inhalasi ipratropium bromida efektif diberikan pada bayi dengan gejala wheezing Menangis obat yang diinhalasi ke paru-paru berkurang waktu menangis pernapasan pendek dan cepat.

  • Jenis terapi inhalasi

  • NebulizerAlat yang dapat mengubah obat yang bentuk awalnya berupa larutan lalu diubah menjadi bentuk aerosol yang dikeluarkan secara terus menerus dengan tenaga yang berasal dari udara yang dipadatkan atau gelombang ultrasonik.

    Keuntungan : tidak atau sedikit memerlukan koordinasi pasien, hanya memerlukan pernafasan tidal, beberapa jenis obat dapat dicampur (natrium kromoglikat dan salbutamol)

    Kekurangan : memerlukan sumber tenaga listrik dan harga yang relatif lebih mahal.

  • Ultrasonic nebulizerNebuliser yang dapat menghasilkan aerosol melalui osilasi frekuensi tinggi dari piezo-electric crystal yang berada dekat larutan dan cairan memecah menjadi aerosol.

    Keuntungan : tidak menimbulkan suara bising dan dapat terus menerus mengubah larutan menjadi aerosol

    Kerugian : mahal dan memerlukan biaya perawatan lebih besar

  • Jet NebulizerGas jet berkecepatan tinggi yang berasal dari udara yang dipadatkan dalam silinder kemudian ditiupkan melalui lubang kecil sehingga akan dihasilkan tekanan negatif yang selanjutnya akan memecah larutan menjadi bentuk aerosol yang akan dihisap oleh pasien melalui mouth piece atau sungkup.

  • Metered dose inhaler

    Cara inhalasi yang bahan aktif obatnya disuspensikan dalam cairan pendorong (propelan) sebanyak kurang lebih 10 ml.

    Kanister ditekan aerosol disemprotkan keluar dengan kecepatan tinggi (30 m/detik) dalam bentuk droplet dengan dosis tertentu melalui aktuator (lubang)

  • Metered dose inhalerBila dilakukan dengan teknik inhalasi yang benar maka 80% aerosol yang dihasilkan akan mengendap di mulut dan orofarings oleh karena kecepatan yang tinggi dan ukurannya besar, 10% tetap berada dalam aktuator, dan hanya sekitar 10% aerosol yang disemprotkan akan sampai ke dalam paru-paru.

    Memerlukan koordinasi antara penekanan kanister dengan inspirasi napas.

  • MDI dengan spacerSpacer = benda berbentuk tabung yang digunakan sebagai alat penyambung pada pemakaian inhaler

    Berfungsi sebagai penambah jarak antara aktuator dengan mulut kecepatan aerosol pada saat dihisap menjadi berkurang dan akan dihasilkan partikel berukuran kecil yang berpenetrasi ke saluran pernafasan perifer.

    Koordinasi pada saat menekan kanister dengan saat penghisapan dapat dikurangi atau bahkan tidak memerlukan koordinasi sangat menguntungkan pada anak

  • EasyhalerSuatu inhaler yang terdiri dari plastik dan cincin stainless steel yang mengandung serbuk dengan multidosis

    Masing-masing dosis obat dihitung secara akurat dengan cara menekan puncak alat (overcap) yang akan memutari silinder (metering cylindric) pada bagian bawah alat tersebut.

    Saluran udara ke arah mouthpiece ini berbentuk corong dengan tujuan agar obat di saluran napas dapat terdeposisi secara baik.

    Contoh: Buventol easyhaler (Salbutamol)

  • Turbuhaler

    Digunakan dengan cara menghisap dosis obat ke dalam mulut kemudian diteruskan ke paru-paru.

    Tidak perlu menyemprotkan obat terlebih dahulu.

    Satu produk turbuhaler mengandung 60-200 dosis.

    Contoh: Bricasma, Pulmicort, Symbicort

  • Dry powder inhalerPada tahun 1957 Dry Powder Inhaler digunakan untuk delivery serbuk antibiotik. Pada tahun 1970 dapat digunakan sebagai terapi asma

    Penggunaan obat serbuk kering pada DPI memerlukan inspirasi yang cukup kuat sulit dilakukan pada anak kecil

    Pada anak yang lebih besar kurang memerlukan koordinasi dibandingkan dengan MDI deposisi obat di dalam paru lebih tinggi dan lebih konstan dibandingkan MDI

  • Terapi Oksigen

  • DefinisiUpaya pengobatan dengan obat oksigen untuk mencegah atau memperbaiki hipoksia jaringan dengan cara meningkatkan masukan oksigen ke dalam sistem respirasi, meningkatkan daya angkut oksigen dalam sirkulasi dan meningkatkan pelepasan oksigen ke jaringan atau ekstraksi oksigen jaringan.

    Pertama kali digunakan sebagai obat pada tahun 1794 oleh Thomas Beddoes.

  • Indikasi pemberian terapi oksigenMenurut American College of Chest Physicians and National Heart Lung and Blood Institute:

    Cardiac-respiratory arrestHipoksemia (PaO2 < 60 mmHg, SaO2

  • Tujuan terapi oksigen

  • Teknik pemberian oksigen

  • Low flow

    Pada sistem aliran rendah, udara ruangan terpakai karena aliran oksigen tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan aliran udara inspirasi

    Sistem aliran rendah akan memberikan konsentrasi oksigen 23-60%

  • Kanul oksigenKanul nasal sederhana dan nyaman untuk pemakaian jangka panjang.

    Dapat memberikan oksigen konsentrasi yang rendah (24-40%), tergantung flow oksigen (1-6 l/menit).

    Aliran oksigen lebih dari 4 l/ menit akan mengakibatkan ketidaknyamanan (iritasi dan dermatitis).

  • Simple Oxygen MaskSimple oxygen mask dapat menyediakan 40-60% FiO2, dengan aliran 5-10 liter/menit.

    Aliran dapat dipertahankan 5 L/m atau lebih dengan tujuan mencegah CO2yang telah dikeluarkan dan tertahan di masker terhirup kembali

    Penggunaan jangka panjang iritasi kulit dan pressure sores

  • Partial Rebreathing MaskSungkup dengan reservoir (partial rebreathing mask) akan memberikan oksigen dengan konsentrasi yang lebih tinggi (60-90%).

    Reservoir tersebut mendapat oksigen ditambah udara ekshalasi dengan jumlah kurang lebih sama dengan volume dead space anatomis pasien.

  • High flowPada sistem aliran tinggi, aliran oksigen dan kapasitas reservoir cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan aliran udara inspirasi.

    Sistem aliran tinggi akan memberikan konsentrasi oksigen sesuai dengan konsentrasi yang diatur baik rendah ataupun tinggi.

  • Sungkup dengan sistem venturiBila sungkup oksigen biasa akan memberikan oksigen dengan konsentrasi 40-60% dengan aliran 5-6 sampai 7-8 l per menit.

    Maka sungkup dengan sistem venturi akan memberikan konsentrasi oksigen sesuai dengan konsentrasi yang diinginkan antara 25-60%.

  • Sungkup dengan sistem venturiKatup venturi menggunakan prinsip Bernoulli (prinsip jet mixing) Jika oksigen melewati lubang yang sempit maka akan menghasilkan aliran dengan kecepatan tinggi sehingga menghasilkan proporsi udara ruangan yang konstan melalui dasar katup venturi.

  • Pemberian oksigen sistem tertutup (Enclosure system)

  • Sungkup terbuka (face tent)

    Biasanya lebih ditolerir oleh anak daripada sungkup biasa

    Hanya akan memberikan konsentrasi oksigen paling tinggi 40% dengan aliran oksigen yang tinggi (10-15 l/menit)

    Digunakan pada bayi yang lebih besar, yang tidak cukup memakai kotak oksigen.

  • Kotak Oksigen (Oxygen hood)Biasanya digunakan pada bayi baru lahir atau bayi kecil

    Kelemahan: Untuk dapat memberikan oksigen dengan konsentrasi 80-90%, alat ini memerlukan aliran oksigen yang tinggi (10-15l/ menit)

  • CPAPContinuous Positive Airway Pressure

    Metode ini mempertahankan tekanan jalan napas tetap positif sepanjang siklus pernapasan

    Hanya digunakan pada penderita dengan napas spontan

    Biasa diberikan pada anak yang mempunyai gejala obstructive sleep apnea syndrome (OSAS)

  • Indikasi penggunaan CPAP pada neonatusNeonatus preterm dengan Respiratory Distress Syndrome (RDS)Neonatus dengan Transient Tachypnea of Newborn (TTN)Neonatus dengan Meconium Aspiration Syndrome (MAS)Neonatus dengan paralisis diafragmaNeonatus dengan apnea berulang dan bradikardiNeonatus dengan trakeomalasia dan bronkiolitisNeonatus setelah menjalani operasi abdomen atau thorax

  • Penghentian terapi oksigenOksigenasi arterial adekuat

    Pasien dapat bernapas dengan udara kamar (PaO2 >8 kPa, SaO2 > 90%).

  • KontraindikasiTidak terdapat kontraindikasi spesifik jika terdapat indikasi pemberian oksigenKanul oksigen dan kateter nasal tidak boleh diberikan pada pasien dengan obstruksi nasal misalnya polip nasal dan atresia choanaKateter nasal tidak boleh diberikan pada pasien dengan trauma maksilofasial, pasien dengan atau dicurigai fraktur basis cranii atau terdapat gangguan koagulasiBayi yang diintubasi untuk proteksi jalan napas sebaiknya dipasang Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) dibanding T-piece karena glottis yang terbuka dapat menyebabkan hilangnya end-expiratory pressure fisiologis