PPT Profesionalisme Komisi Pemilihan Umum Dalam Upaya Peningkatan Pemilu

24
Profesionalisme Komisi Pemilihan Umum dalam Upaya Peningkatan Pemilu yang Demokratis

description

kinerja profesionalisme KPu

Transcript of PPT Profesionalisme Komisi Pemilihan Umum Dalam Upaya Peningkatan Pemilu

Page 1: PPT Profesionalisme Komisi Pemilihan Umum Dalam Upaya Peningkatan Pemilu

Profesionalisme Komisi Pemilihan Umum dalam Upaya Peningkatan Pemilu yang Demokratis

Page 2: PPT Profesionalisme Komisi Pemilihan Umum Dalam Upaya Peningkatan Pemilu

Disusun oleh:

0Olivia Dia Anggraeni (115030100111113)0Renora Lendy R0Amanda H P0Dimas Nugroho0Prasetya Eka 0Shinta Ayu Bestari (125030100111138)0Nur Hidayati (125030101111028)

Page 3: PPT Profesionalisme Komisi Pemilihan Umum Dalam Upaya Peningkatan Pemilu

LATAR BELAKANG0Pemerintahan rakyat di Indonesia ditandai dengan

adanya Pemilihan Umum (Pemilu). Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang - Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

0Pemilu merupakan salah satu instrumen demokrasi yang mengikutsertakan partisipasi kualitas masyarakat dalam mewujudkan aspirasinya yang disalurkan melalui wadah Parpol.

Page 4: PPT Profesionalisme Komisi Pemilihan Umum Dalam Upaya Peningkatan Pemilu

0Dalam menjalankan Pemilihan Umum maka dibentuk suatu badan yang ditujukan pada setiap rangkaian pelaksanaan Pemilihan Umum yang bernama Komisi Pemilihan Umum (KPU).

0Undang-undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilu diatur mengenai penyelenggara Pemilihan Umum yang dilaksanakan oleh suatu Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri.

Page 5: PPT Profesionalisme Komisi Pemilihan Umum Dalam Upaya Peningkatan Pemilu

0KPU merupakan suatu badan yang mandiri tanpa campur tangan atau intervensi dari pihak lain dan menunjung tinggi tugas dan kewenangannya. Profesionalitas kerja Komisi Pemilihan Umum harus dilakukan sesuai dengan tugas, pokok, dan fungsi dari KPU.

0Dalam pelaksanaan kinerja Komisi Pemilihan Umum masih mengalami kendala atau hambatan yang menggangu jalannnya Pemilihan Umum di Indonesia. Banyaknya tindakan pidana yang telah dilakukan maupun kesalahan distribusi masih terlihat ddalam setiap Pemilu.

Page 6: PPT Profesionalisme Komisi Pemilihan Umum Dalam Upaya Peningkatan Pemilu

RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Profesionalitas kinerja Komisi Pemilihan Umum di Indonesia?

2. Bagaimana kendala dan masalah yang dihadapi Komisi Pemilihan Umum di Indonesia ?

Page 7: PPT Profesionalisme Komisi Pemilihan Umum Dalam Upaya Peningkatan Pemilu

KAJIAN PUSTAKADEMOKRASI Pemilihan Umum

Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat di mana kekuasaan tertinggi di tangan rakyat dan dijalankan langsung oleh mereka atau oleh wakil-wakil yang mereka pilih di bawah sistem pemilihan bebas.

Soedarsono mengemukakan bahwa pemilihan umum adalah syarat minimal bagi adanya demokrasi dan diselenggarakan dengan tujuan memilih wakil rakyat, wakil daerah, presiden untuk membentuk pemerintahan demokratis

Page 8: PPT Profesionalisme Komisi Pemilihan Umum Dalam Upaya Peningkatan Pemilu

Komisi Pemilihan Umum

Komisi Pemilihan Umum adalah lembaga negara yang menyelenggarakan pemilihan umum di Indonesia yang bersifat nasional, tetap dan mandiri (independen). Pemilihan umum yang diselenggarakan oleh komisi pemilihan umum meliputi pemilihan Umum Anggota DPR/DPD/DPRD, Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, serta Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Kedudukan komisi pemilihan umum tidak ditentukan dalam UUD 1945, maka kedudukan komisi pemilihan umum tidak dapat disejajarkan dengan lembaga-lembaga negara yang telah ditentukan dalam UUD 1945.

Page 9: PPT Profesionalisme Komisi Pemilihan Umum Dalam Upaya Peningkatan Pemilu

Profesionalitas Kinerja Komisi Pemilihan Umum

Institusi penyelenggara pemilu merupakan pihak yang bertanggungjawab atas terlaksananya pemilu secara adil dan lancar. Secara umum tanggungjawab penyelenggara pemilu adalah implementasi proses pemilihan (electoral process) yang telah digariskan oleh peraturan perundang-undangan.

Proses pemilihan itu meliputi tahap sebelum pemungutan suara, tahap pemungutan suara dan tahap setelah berlangsungnya pemunguatan suara. Berkaitan dengan lembaga penyelenggara pemilu, stadard internasional pemilu demokratis menegaskan perlu adanya jaminan hukum, bahwa lembaga tersebut bisa bekerja independen.

Page 10: PPT Profesionalisme Komisi Pemilihan Umum Dalam Upaya Peningkatan Pemilu

Institute for Democracy and Electoral Assistance (IDEA), merumuskan beberapa masalah penting yang harus diperhatikan pada saat pembentukan lembaga penyelenggara pemilu, antara lain:

1. Struktur, undang undang pemilu harus menetapkan lembaga penyelenggara tingkat pusat atau nasional dengan wewenang dan tanggungjawab ekslusif terhadap lembaga yang lebih rendah.

2. Wewenang dan tanggungjawab.3. Komposisi dan kualifikasi.4. Masa jabatan.5. Pembiayaan.6. Tugas dan fungsi.

Page 11: PPT Profesionalisme Komisi Pemilihan Umum Dalam Upaya Peningkatan Pemilu

Penyelenggaraan Pemilu di awal era reformasi tidak lagi dilakukan oleh LPU dan PPI beserta perangkatnya sebagaimana yang dipraktikkan pada masa Orde Baru, namun oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang bebas dan mandiri, yang terdiri dari atas unsur partai-partai politik peserta Pemilu dan Pemerintah, yang bertanggung jawab kepada Presiden.

Pada pemilu tahun 1999 KPU dianggap berkembang menjadi ajang sengketa antara partai-partai yang hanya memperjuangkan kepentingan partai atau pribadinya.

Begitu pula dengan perkambangan pemilu pada periode berikutnya, masih ditemukan kecurangan-kecurangan pada saat berjalannya pemilu.

Page 12: PPT Profesionalisme Komisi Pemilihan Umum Dalam Upaya Peningkatan Pemilu

Untuk meningkatkan profesionalitas KPU, Dalam UU No. 22/2007 tentang Penyelenggara Pemilu, maka lembaga penyelenggara Pemilu memasuki era baru.UU ini diatur mengenai penyelenggara Pemilu yang tetap dilaksanakan oleh suatu KPU yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri.

Sifat nasional mencerminkan bahwa wilayah kerja dan tanggung jawab KPU sebagai penyelenggara Pemilu mencakup seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sifat tetap menunjukkan KPU sebagai lembaga yang menjalankan tugas secara berkesinambungan meskipun dibatasi oleh masa jabatan tertentu. Sifat mandiri menegaskan KPU dalam menyelenggarakan Pemilu bebas dari pengaruh pihak manapun.

Page 13: PPT Profesionalisme Komisi Pemilihan Umum Dalam Upaya Peningkatan Pemilu

Era baru penyelenggara Pemilu dalam UU No. 22/2007 meliputi pengaturan mengenai lembaga penyelenggara Pemilu anggota DPR, DPD, dan DPRD; Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden; serta Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang sebelumnya diatur dalam beberapa peraturan perundang-undangan kemudian disatukan dalam 1 (satu) undang-undang secara lebih komprehensif.

KPU menurut UU No. 22 ini tidak hanya menyelenggarakan Pemilu legislatif dan Pemilu presiden/wakil presiden, namun sepanjang 5 tahun masa kerjanya lembaga ini juga menyelenggarakan Pemilu kepala daerah.

Page 14: PPT Profesionalisme Komisi Pemilihan Umum Dalam Upaya Peningkatan Pemilu

UU No. 22/2007 merumuskan bahwa KPU berkedudukan di ibukota negara, KPU Provinsi berkedudukan di ibukota provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota berkedudukan di ibukota kabupaten/kota dengan masa keanggotaan 5 (lima) tahun terhitung sejak pengucapan sumpah/janji.

KPU dalam menjalankan tugas di bidang keuangan bertanggung jawab sesuai dengan peraturan perundang- undangan, dan dalam hal penyelenggaraan seluruh tahapan Pemilu dan tugas lainnya memberikan laporan kepada DPR dan Presiden.

KPU Provinsi dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada KPU. Untuk itu KPU Provinsi menyampaikan laporan kinerja dan penyelenggaraan Pemilu secara periodik kepada KPU.

Page 15: PPT Profesionalisme Komisi Pemilihan Umum Dalam Upaya Peningkatan Pemilu

Dalam hal Pemilu kepala daerah, KPU Provinsi menyampaikan laporan kegiatan setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi kepada gubernur dan DPRD Provinsi

KPU Kabupaten/Kota, dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada KPU Provinsi. Untuk itu KPU Kabupaten/Kota menyampaikan laporan kinerja dan penyelenggaraan Pemilu secara periodik kepada KPU Provinsi.

Dalam hal Pemilu kepala daerah, KPU Kabupaten/Kota menyampaikan laporan kegiatan setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah Kabupaten/Kota kepada bupati/walikota dan DPRD Kabupaten/Kota.

Page 16: PPT Profesionalisme Komisi Pemilihan Umum Dalam Upaya Peningkatan Pemilu

UU No. 22/2007 juga mengatur tentang kedudukan panitia pemilihan yang bersifat ad.hoc yang meliputi Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), Kelompok Penyelenggaran Pemungutan Suara (KPPS), Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN), serta Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN).

Untuk mengawasi jalannya Pemilu, UU No. 22/2007 juga menetapkan lembaga pengawas Pemilu yang terdiri atas Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan, Pengawas Pemilu Lapangan (PPL), dan Pengawas Pemilu Luar Negeri (PPLN).

Page 17: PPT Profesionalisme Komisi Pemilihan Umum Dalam Upaya Peningkatan Pemilu

Kendala dan Masalah yang Dihadapi Komisi Pemilihan Umum (KPU)

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, KPU dibantu oleh Sekretariat Jenderal KPU, sedangkan KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota dibantu oleh Sekretariat KPU Provinsi dan Sekretariat KPU Kabupaten/Kota. Setjen KPU dipimpin oleh Sekretaris Jenderal. Untuk melaksanakan tugas, wewenang dan kewajiban Setjen KPU, Sekretaris Jenderal dibantu oleh Wakil Sekretaris Jenderal, sesuai dengan Keputusan KPU Nomor 98/Kpts/KPU/Tahun 2010 tentang Penetapan Tugas, Wewenang dan Kewajiban Wakil Sekretaris Jenderal dan Wakil Kepala Biro di Lingkungan Setjen KPU.

Page 18: PPT Profesionalisme Komisi Pemilihan Umum Dalam Upaya Peningkatan Pemilu

Untuk pelaksanaan penyelenggaraan pemilu dilapangan, tugas dan fungsi yang dijalankan oleh KPU ini banyak yang melanggar dan tidak sesuai dengan aturan-aturan yang ada. dihadapi oleh beberapa kendala atau hambatan, diantaranya :

1. Adanya letak geografi Indonesia yang terdiri dari beberapa pulau sehingga terjadi keterlambatan pengiriman logistik surat suara terutama ke daerah-daerah yang kurang terjangkau oleh KPU

2. Adanya akses transportasi yang kurang memadai dalam pendistribusian logistic surat suara. Dalam penyelenggaraan pemilu, KPU dihadapi oleh keterbatasan sarana transportasi untuk mengakses pendistribusian logistic surat suara kepada daerah-daerah terpencil.

Page 19: PPT Profesionalisme Komisi Pemilihan Umum Dalam Upaya Peningkatan Pemilu

3. Adanya data administrasi kependudukan laporan yang tidak tersusun. Laporan kependudukan yang tidak tersusun dengan rapi diberbagai daerah akan menjadi penghambat KPU dalam kinerjanya. Karena laporan administrasi kependudukan ini merupakan faktor yang paling penting untuk menetapkan daftar pemilih dalam pemilu.

4. Adanya masalah pendidikan politik tentang pemilu yang kurang terhadap masyarakat. Pendidikan politik adalah proses pembelajaran dan pemahaman tentang hak, kewajiban, dan tanggung jawab setiap warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

5. Adanya ketidakberpihakan atau tidak adanya sikap netral yang diselenggarakan oleh KPUD.

Page 20: PPT Profesionalisme Komisi Pemilihan Umum Dalam Upaya Peningkatan Pemilu

6. Adanya kualitas SDM yang tidak bisa dipungkiri menjadi penghambat dalam penyelenggaraan pemilu terutama bagi penyelenggara didaerah-daerah yang jauh dari pusat,

7. Adanya letak geografi yang terdiri dari beberapa pulau ini juga bisa mengakibatkan adanya surat suara yang tertukar dan salah cetak.

8. Adanya kekurangan atau belum adanya anggaran yang didapatkan dari KPU pusat untuk KPUD, selanjutnya KPUD akan memberikan dana kepada KPPS yang bertugas di masing-masing TPS.

Page 21: PPT Profesionalisme Komisi Pemilihan Umum Dalam Upaya Peningkatan Pemilu

9. KPU mengalami kendala kinerja dalam menetapkan daftar pemilih baik sementara atau tetap, yang diakibatkan oleh adanya KTP ganda yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia.

10. Hambatan kinerja KPU juga meliputi adanya kasus kerusuhan karena kurangnya keamanan.

Page 22: PPT Profesionalisme Komisi Pemilihan Umum Dalam Upaya Peningkatan Pemilu

Kesimpulan

Profesionalitas kinerja KPU dalam pemilu untuk menciptakan pemilihan yang sesuai dengan apa yang direncanakan dan mencapai keberhasilan. Untuk meningkatkan profesionalitas KPU, dalam UU No. 22/2007 tentang Penyelenggara Pemilu, maka lembaga penyelenggara Pemilu melakukan perubahan yang untuk meningkatkan mutu kinerja mereka. Dalam penyelenggaran pemilu, KPU juga menemukan banyak kendala yang ditemukan dalam mencapai keberhasilan pemilu. Untuk pelaksanaan penyelenggaraan pemilu dilapangan, tugas dan fungsi yang dijalankan oleh KPU ini banyak yang melanggar dan tidak sesuai dengan aturan-aturan yang ada.

Page 23: PPT Profesionalisme Komisi Pemilihan Umum Dalam Upaya Peningkatan Pemilu

Saran

Untuk menyelenggarakan pemilu yang sesuai dengan harapan banyak pihak, maka dibutuhkan partisipasi dari segala pihak bukan hanya menitikberatkan keberhasilan pada Komisi Pemilihan Umum sebagai penyelenggaraan pemilu. Perlunya kerjasama antara masyarakat, pemerintah dan pihak lembaga pengawasan pemilu. KPU sudah mulai meningkatkan profesionalitas mereka walaupun masih banyak kendala yang ditemukan di lapangan. Hal ini membutuhkan kesadaran dari berbagi pihak untuk menyelesaikan kendala atau masalah yang ada dan juga menciptakan pemilihan umum secara langsung, bersama, jujur dan adil.

Page 24: PPT Profesionalisme Komisi Pemilihan Umum Dalam Upaya Peningkatan Pemilu

T E R I M A

K A S I H