Ppt Pkn Sd Revisi (Lengkap)

54
SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN BAHAN AJAR RAYON 134 UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012 DISUSUN OLEH: TIM PKN SD

Transcript of Ppt Pkn Sd Revisi (Lengkap)

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN

PKN SDDISUSUN OLEH: TIMRAYON 134 UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012

RUANG LINGKUP PEMBELAJARAN TENTANG SIKAP NASIONALISME BENTUK-BENTUK MANIFESTASI NASIONALISME DALAM

KEHIDUPAN SEHARI-HARI NORMA YANG BERLAKU DI SEKOLAH PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI PEMILU DAN PILKADA DI INDONESIA PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI TINGKAT PUSAT DAN DAERAH SEJARAH TERBENTUKNYA PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP DAN SEBAGAI DASAR NEGARA NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA PENTINGNYA KEUTUHAN NKRI LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAH TINGKAT DESA, KABUPATEN/KOTA, PROVINSI DAN PUSAT PRISIP POLITIK LUAR NEGERI DAN ASEAN

TUJUAN PEMBELAJARAN MEMBUAT TES PROSES PEMBELAJARAN TENTANG SIKAP NASIONALISME MENELAAH BENTUK-BENTUK MANIFESTASI NASIONALISME DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI MEMBUAT CONTOH SANKSI PELANGGARAN NORMA YANG BERLAKU DI SEKOLAH

MENELAAH PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI MENELAAH SISTEM PEMILU DAN PILKADA DI INDONESIA MENGKATEGORIKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI TINGKAT PUSAT DAN DAERAH MENGEMUKAKAN SEJARAH TERBENTUKNYA PANCASILA SEBAGAI

PANDANGAN HIDUP DAN SEBAGAI DASAR NEGARA MENYIMPULKAN NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA MENGANALISIS PENTINGNYA KEUTUHAN NKRI MENELAAH LEMAGA-LEMBAGA PEMERINTAH TINGKAT DESA, KABUPATEN/KOTA, PROVINSI DAN PUSAT MENELAAH PRISIP POLITIK LUAR NEGERI DAN ASEAN.

PETUNJUK PENGGUNAAN BAGI INSTRUKTUR MATERI INI TERDIRI DARI 54 SLIDE TERMASUK

HALAMAN JUDUL SETIAP SLIDE BERISIKAN INTI DARI KISI-KISI UKA SISIPKAN METODE, PROSES PEMBELAJARAN TERUTAMA PADA MATERI NASIONALISME MATERI INI UNTUK DIKEMBANGKAN SECARA MENDALAM/ LUAS

PEMBELAJARAN DAN BENTUK MANIFESTASI NASIONALISME

MAKNA NASIONALISMEKata nasionalisme secara etimologis berasal dari kata nasional dan isme yaitu paham kebangsaan yang mengandung makna kesadaran dan semangat cinta tanah air, memiliki rasa kebanggaan sebagai bangsa, memelihara kehormatan bangsa Menurut Ensiklopedi Indonesia, nasionalisme di artikan sebagai sikap politik dan sosial dari kelompokkelompok suatu bangsa yang mempunyai kesamaan kebudayaan, bahasa dan wilayah serta kesamaan citacita dan tujuan, dengan demikian, merasakan adanya kesetiaan mendalam terhadap kelompok bangsa itu. Nasionalisme juga dapat diartikan sebagai suatu ikatan antar manusia yang didasarkan atas ikatan kekeluargaan, klan, dan kekuasaan.

ARTI NASIONALISME Nasionalisme dalam arti sempit

Nasionalisme dalam arti sempit diartikan sebagai perasaan kebangsaan atau cinta terhadap bangsanya yang tinggi atau berlebih-lebihan, sehingga memandang bangsa lain lebih rendah (Chauvinisme). Nasionaisme dalam arti luas Adalah perasan cinta dan bangga terhadap tanah air dan bangsanya dengan tetap menghormati bangsa lain karena merasa sebagai bagian dari bangsa lain di dunia. Dengan prinsip : kebersamaan, persatuan, dan kesatuan, demokrasi atau demokratisDiskusikan: BAGAIMANA MANIFESTASI NASIONALISME DI SEKOLAH?

BAGAIMANA MEMBUAT TES PROSES PEMBELAJARAN TENTANG

SIKAP NASIONALISME?

NORMA YANG BERLAKU DI INDONESIA

HAKIKAT NORMANorma adalah tolok ukur/alat untuk mengukur benar salahnya suatu sikap dan tindakan manusia. Norma juga bisa diartikan sebagai aturan yang berisi rambu-rambu yang menggambarkan ukuran tertentu, yang di dalamnya terkandung nilai benar/salah. Norma yang berlaku dimasyarakat Indonesia, yaitu (1) norma agama, (2) norma susila, (3) norma kesopanan, dan (4) norma hukum

Norma Agama : Ialah peraturan hidup yang harus diterima manusia sebagai perintah-perintah, laranganlarangan dan ajaran-ajaran yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa. 2. Norma Kesusilaan : Ialah peraturan hidup yang berasal dari suara hati sanubari manusia. Pelanggaran norma kesusilaan ialah pelanggaran perasaan yang berakibat penyesalan. 3. Norma Kesopanan : Ialah norma yang timbul dan diadakan oleh masyarakat itu sendiri untuk mengatur pergaulan sehingga masing-masing anggota masyarakat saling hormat menghormati. 4. Norma Hukum : Ialah peraturan-peraturan yang timbul dan dibuat oleh lembaga kekuasaan negara.1.

PRINSIP PRINSIP NEGARA DEMOKRASI

MAKNA DEMOKRASI Demokrasi berasal dari istilah Yunani yakni demokratie yang

berasal dari kata demos (rakyat) dan kratein (memerintah), cratos (pemerintahan). Kata demokrasi ini bermakna sebagai cara memerintah negara oleh rakyat. Dalam makna yang sesungguhnya, bentuk demokrasi tidak akan pernah ada dan tidak akan mungkin ada. (Maurice Duverger:1954), sebab pada kenyatannya senantiasa jumlah sebagian kecil orang yang memerintah jumlah mayoritas dalam negara. George Vedel, mengakui hak yang sama bagi semua penduduk negara, tidak berarti bahwa semua orang memiliki kecakapan yang sama untuk diserahi memikul pemerintahan negara. Jika itu terjadi, maka tidak mungkin semua orang menjalankan pemerintahan negara secara teratur dan beres.

KONSEP DASAR DEMOKRASI

FOR FROM THE PEOPLE BY

13

PRINSIP PRINSIP NEGARA DEMOKRASI: 1. PEMERINTAH BERDASARKAN KONSTITUSI. 2. ADANYA PEMILU YANG BEBAS, JUJUR, DAN ADIL. 3. ADANYA JAMINAN HAK ASASI MANUSIA (HAM). 4. ADANYA PERSAMAAN KEDUDUKAN DI DEPAN HUKUM. 5. ADANYA PERADILAN YANG BEBAS DAN TIDAK MEMIHAK. 6. ADANYA KEBEBASAN BERSERIKAT / BERORGANISASI DAN BERPENDAPAT. 7. ADANYA KEBEBASAN PERS ATAU MEDIA MASSA.

SISTEM PEMILU DAN PILKADA DI INDONESIAPemilu dan sistem demokrasi di Indonesia Pemilu di Indonesia telah mempraktikkan beberapa sistem politik atas nama demokrasi. Pemilu di Indonesia mengikut system demokrasi yang berbeda dari sejak Indonesia merdeka sampai masa reformasi. Demokrasi sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat dan kratos yang berarti pemerintahan. Jadi, bisa diartikan bahwa dekorasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Sistem demokrasi tersebut mau tidak mau membawa pengaruh terhadap system pemerintahan dan system pemilu di Indonesia.

Sistem pemilihan dan pilkada di Indonesia

Praktik penyelenggaraan pemerintahan lokal di Indonesia telah mengalami kemajuan sejak masa reformasi, ini dapat dilihat dari diberlakukannya undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Dengan diberlakukannya undang -undang ini, hubungan antara pemerintah pusat dan daerah menjadi lebih desentralistis, dalam arti sebagian besar wewenang dibidang pemerintahan diserahkan kepada daerah. Secara umum undangundang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah ini telah banyak membawa kemajuan bagi daerah dan juga bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Namun demikian disisi lain, undang-undang ini

dalam pelaksanaannya juga telah menimbulkan dampak negatif, antara lain tampilnya kepala daerah sebagai raja-raja kecil didaerah karena luasnya wewenang yang dimiliki, tidak jelasnya hubungan hierarkis dengan pemerintahan diatasnya, tumbuhnya peluang korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) di daerah-daerah akibat wewenang yang luas dalam pengelolaan kekayaan dan keuangan daerah serta money politic yang terjadi dalam pemilihan kepala daerah (Abdullah, 2005: 3).

Menurut Fitriyah (2005:1) :

Pentingnya PILKADA secara langsung membuat

semua daerah harus mempersiapkan diri mereka sebaik-baiknya dan berusaha bagaimana dapat berlangsung demokratis dan berkualitas sehingga benar-benar mendapatkan kepala daerah dan wakil kepala daerah yang dapat membawa kemajuan bagi daerah sekaligus memberdayakan masyarakat daerahnya. Selain itu, salah satu tujuan diselenggarakannya pilkada secara langsung ini juga dapat memberikan pendidikan politik bagi masyarakat didaerah, dimana nantinya mereka menjadi lebih pengalaman dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan politik.

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI TINGKAT PUSAT DAN DAERAH

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Berdasarkan TAP MPR No. III/MPR/2000 tentang

Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan Perundangundangan, tata urutan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia adalah: 1. Undang-Undang Dasar 1945 2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia 3. Undang-Undang 4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) 5. Peraturan Pemerintah 6. Keputusan Presiden 7. Peraturan Daerah

SEJARAH TERBENTUKNYA PANCASILA DAN FUNGSINYA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP DAN SEBAGAI DASAR NEGARA

SEJARAH TERBENTUKNYA PANCASILA

Sejarah pembuatan Pancasila ini berawal dari pemberian janji kemerdekaan di kemudian hari kepada bangsa Indonesia oleh Perdana Menteri Jepang saat itu, Kuniaki Koiso pada tanggal 7 September 1944. Lalu, pemerintah Jepang membentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia)]] pada tanggal 29 April 1945 (2605, tahun Showa 20) yang bertujuan untuk mempelajari halhal yang berhubungan dengan tata pemerintahan Indonesia Merdeka.

Sejarah Perumusan Pancasila

Secara EtimologisSecara Historis Secara Sosiologis Idiologis

Sejarah Perumusan Pancasila

Secara Etimologis

Sejak zaman Majapahit yaitu pada sekitar abad ke XIV, dalam buku Nagarakertagama karangan Prapanca dan buku Sutasoma karangan Tantular telah disebut-sebut istilah Pancasila. Istilah Pancasila dalam kitab Sutasoma mempunyai arti berbatu sendi yang kelima (dari bahasa Sansekerta) juga memiliki arti pelaksanaan kesusilaan yang lima (Pancasila krama), yaitu; 1) tidak boleh melakukan kekerasan, 2) tidak boleh mencuri, 3) tidak boleh berjiwa dengki, 4) tidak boleh berbohong, 5) tidak boleh mabuk minuman keras. (Mateni, Maling, Madon, Mabok, Main).

Secara Historis

Secara Historis istilah Pancasila pertama kali dikemukakan yaitu pada tanggal 1 Juni 1945 (dalam sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) oleh Ir. Soekarno yang memberikan nama Pancasila sebagai lima dasar dan pada saat itu beliau mengusulkan agar dasar negara Indonesia adalah Pancasila.

Peri Kebangsaan Peri Kemanusiaan

Pada sidang Pertama tgl 29 Mei 1945, Mr. M. Yamin mengemukakan lima asas dasar sebagai berikut.

Peri Ketuhanan Peri Kerakyatan Kesejahteraan Rakyat

Ketuhanan Yang Maha Esa

Di dalam pembukaan UUD tercantum rumusan lima dasar negara yang rumusannya sebagai berikut :

Kebangsaan Persatuan Indonesia

Rasa kemanusiaan yang adil dan beradap

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Persatuan KekeluargaanKemudian pada 31 Mei 1945, Mr. Soepomo mengemukakan lima asas sebagai dasar Negara, yaitu.

Keseimbangan lahir dan Batin Musyawarah Keadilan Rakyat.

Pada Sidang 1 Juni 1945, Ir Soekarno mengucapkan pidato mengenai dasar Negara Indonesia Merdeka (Philosopische Grondslag), yaitu.

Kebangsaan Indonesia

Internasionalisme atau Perikemanusiaan

Mufakat atau Demokrasi

Kesejahteraan Sosial

Ketuhanan yang berbudaya

Piagam Jakarta (22 Juni 1945), Adapun rumusan Pancasila yang terdapat dalam Piagam Jakarta sebagai berikut : Ketuhanan dan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya

Kemanusiaan yang adil dan beradap

Persatuan Indonesia

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Dalam konstitusi RIS (Republik Indonesia Serikat) 29 September 1949 Dalam konstitusi RIS yang berlakuk Tanggal 29 september 1949 sampai dengan 17 agustus 1950 , rumusan Pancasila sebagai berikut:

Keadilan sosial

Kerakyatan

Ketuhanan Yang Maha Esa

Kebangsaan

Peri Kemanusian

Dalam UUDS 1950 yang mulai berlaku tanggal 17 agustus 1950 sampai dengan 5 juli 1959, terdapat rumusan pancasila seperti rumusan Konstitusi RIS sebagai berikut:Kerakyatan Kebangsaan Keadilan sosial

Peri KemanusianKetuhanan Yang Maha Esa

Rumusan Pancasila di kalangan Masyarakat Ketuhanan Yang Maha Esa

Keadilan sosial

Kerakyatan

Peri Kemanusian

Kebangsaan

1. PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA.

Pengertian Pancasila sebagai dasar negara diperoleh dari alinea keempat Pembukaan UUD 1945 dan sebagaimana tertuang dalam Memorandum DPR-GR 9 Juni 1966 yang menandaskan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang telah dimurnikan dan dipadatkan oleh PPKI atas nama rakyat Indonesia menjadi dasar negara Republik Indonesia.Pancasila mempunyai kedudukan sebagai pokok kaidah negara yg fundamental. Dlm hal ini pancasila merupakan sumber dr segala sumber hukum / sumber dr tertib hukum ketatanegaraan di ind

2. PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP.PS MEGANDUNG NILAI-NILAI & NORMA-NORMA YG DIYAKINI AKAN KEBENARANNYA, DIANGGAP PALING BAIK DAN PALING LAYAK UNT DIPERGUNAKAN SBG PEDOMAN HIDUP DAN ACUAN TINDAKAN. PS SBG PANDANGAN HIDUP MEMILIKI 2 FUNGSI SBG UKURAN BAIK BURUK, BENAR SALAH DAN SBG PENGARAH, PEDOMAN, PETUNJUK ARAH, BIMBINGAN DAN TUNTUNAN BAGI SETIAP TINDAKAN YANG AKAN DILAKUKAN.34

3. PANCASILA SEBAGAI KEPRIBADIAN BANGSA.BERPERAN DLM MENUNJUKKAN ADANYA KEPRIBADIAN BGS IND YG DPT DIBEDAKAN DENGAN KEPRIBADIAN BGS LAIN, YAITU BERUPA SIKAP, TINGKAH LAKU DAN PERBUATANNYA YANG SENANTIASA SELARAS, SERASI DAN SEIMBANG SESUAI DGN PENGHAYATAN & PENGAMALAN SILA SILA PANCASILA SCR BULAT DAN UTUH.

4. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONALBERSUMBER PD PANDANGAN HIDUP BGS INDONESIA, HSL PEMIKIRAN YG SEDALAM DALAMNYA TTG KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA YG DIINGINKAN SERTA AKAN DIGUNAKAN UNT MENGATUR DAN MENYELENGGARAKAN PEM.

5. PANCASILA SEBAGAI JIWA BGSBERFUNGSI DAN BERPERAN MEMBERIKAN SEMANGAT, MENDORONG DINAMIKA MASYARAKAT, SERTA MEMBIMBING BANGSA KEARAH TUJUAN NAS UNT MEWUJUDKAN MASY YG ADIL DAN MAKMUR BERDSRKAN PANCASILA DAN UUD 1945.35

6. PANCASILA SEBAGAI TUJUAN BANGSA INDONESIA TUJUAN YG AKAN DICAPAI OLEH BANGSA IND, SUATU MASYARAKAT ADIL DAN MAKMUR YG MERATA MATERIIL DAN SPIRITUIL, DIDLM WADAH NKRI YG MERDEKA BERKEDAULATAN RAKYAT, BERSATU, AMAN, TERTIB DAN DAMAI, DLM KAWASAN NASIONAL DAN INTERNASIONAL. 7. PANCASILA SEBAGAI PERJANJIAN LUHUR

PERJANJIAN LUHUR RAKYAT IND YG DISETUJUI OLEH WAKIL RAKYAT IND MENJELANG DAN SESUDAH PROKLAMASI KEMERDEKAAN YG KITA JUNJUNG TINGGI, BUKAN SEKEDAR KRN IA DITEMUKAN KEMBALI DR KEPRIBADIAN & CITA CITA BGS IND, MELAINKAN KRN PANCASILA MAMPU MEMBUKTIKAN KEBENARANNYA SETELAH DIUJI OLEH SEJARAH PERJUANGAN BANGSA.36

8. PANCASILA SEBAGAI PEMBANGUNAN

MORAL

PERJUANGAN/

A. SEBAGAINILAI PENGUKUR BAIK BURUKNYA KEBIJAKSANAAN& PELAKS PEMBANGUNAN DI SEGALA BIDANG. B. SEBAGAI NILAI PENGUKUR BAGI CARA2 DLM MELAKS PEMB C. SUMBER INSPIRASI PERJUANGAN PEMBANGUNAN D. SBG KEKUATAN PENDORONG & PENGGERAK PEMB NASIONAL

E. PENGARAH & SUMBER CITA2 BGS DAN SASARAN2 PEMB NASIONALF. SUMBER KETAHANAN NAS YG MRPN MODAL PERJUANGAN UNT MENCAPAI SASARAN PEMB NASIONAL. G. SEBAGAI PEMBIMBING MORAL DLM PELAKSANAAN &PENGAWASAN PEMBANGUNAN PD TINGKAT OPERASIONAL UNIT2 PEMB NASIONAL.37

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARA

PENGERTIAN IDEOLOGIIstilah ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harafiah ideologi berarti ilmu tentang pengertian dasar, ide atau citacita. Cita-cita yang dimaksudkan adalah cita-cita yang tetap sifatnya dan harus dapat dicapai sehingga cita-cita itu sekaligus merupakan dasar, pandangan, paham. Ideologi yang semula berarti gagasan, ide, cita-cita itu berkembang menjadi suatu paham mengenai seperangkat nilai atau pemikiran yang oleh seseorang atau sekelompok orang menjadi suatu pegangan hidup.

Beberapa pengertian ideologi: A.S.

Hornby mengatakan bahwa ideologi adalah seperangkat gagasan yang membentuk landasan teori ekonomi dan politik atau yang dipegangi oleh seorang atau sekelompok orang. Soerjono Soekanto menyatakan bahwa secara umum ideologi sebagai kumpulan gagasan, ide, keyakinan, kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut bidang politik, sosial, kebudayaan, dan agama. Gunawan Setiardja merumuskan ideologi sebagai seperangkat ide asasi tentang manusia dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan cita-cita hidup. Frans Magnis Suseno mengatakan bahwa ideologi sebagai suatu sistem pemikiran yang dapat dibedakan menjadi ideologi tertutup dan ideologi terbuka.40

Ideologi tertutup, merupakan suatu sistem pemikiran

tertutup. Ciri-cirinya: merupakan cita-cita suatu kelompok orang untuk mengubah dan memperbarui masyarakat; atas nama ideologi dibenarkan pengorbanan-pengorbanan yang dibebankan kepada masyarakat; isinya bukan hanya nilainilai dan cita-cita tertentu, melainkan terdiri dari tuntutantuntutan konkret dan operasional yang keras, yang diajukan dengan mutlak. Ideologi terbuka, merupakan suatu pemikiran yang terbuka. Ciri-cirinya: bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dapat dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari moral, budaya masyarakat itu sendiri; dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan hasil musyawarah dari konsensus masyarakat tersebut; nilai-nilai itu sifatnya dasar, secara garis besar saja sehingga tidak langsung operasional.41

Fungsi utama ideologi dalam masyarakat menurut

Ramlan Surbakti (1999) ada dua, yaitu: sebagai tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai secara bersama oleh suatu masyarakat, dan sebagai pemersatu masyarakat dan karenanya sebagai prosedur penyelesaian konflik yang terjadi dalam masyarakat. Pancasila sebagai ideologi mengandung nilai-nilai yang berakar pada pandangan hidup bangsa dan falsafat bangsa. Dengan demikian memenuhi syarat sebagai suatu ideologi terbuka. Sumber semangat yang menjadikan Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah terdapat dalam penjelasan UUD 1945: terutama bagi negara baru dan negara muda, lebih baik hukum dasar yang tertulis itu hanya memuat aturanaturan pokok, sedangkan aturan-aturan yang menyelenggarakan aturan pokok itu diserahkan kepada undang-undang yang lebih mudah caranya membuat, mengubah dan mencabutnya42

Sifat IdeologiAda tiga dimensi sifat ideologi, yaitu dimensi realitas, dimensi idealisme, dan dimensi fleksibilitas.1. Dimensi Realitas: nilai yang terkandung

dalam dirinya, bersumber dari nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, terutama pada waktu ideologi itu lahir, sehingga mereka betulbetul merasakan dan menghayati bahwa nilai-nilai dasar itu adalah milik mereka bersama. Pancasila mengandung sifat dimensi realitas ini dalam dirinya. 2. Dimensi idealisme: ideologi itu mengandung cita-cita yang ingin diicapai dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila bukan saja memenuhi dimensi idealisme ini tetapi juga berkaitan dengan dimensi realitas. 3. Dimensi fleksibilitas: ideologi itu memberikan penyegaran, memelihara dan memperkuat relevansinya dari waktu ke waktu sehingga bebrsifat dinamis, demokrastis. Pancasila memiliki dimensi fleksibilitas karena memelihara, memperkuat relevansinya dari masa ke masa.

43

Makna Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Makna Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia adalah

bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila itu menjadi cita-cita normatif bagi penyelenggaraan bernegara. Dengan kata lain, visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia adalah terwujudnya kehidupan yang berKetuhanan, yang ber-Kemanusiaan, yang ber-Persatuan, yang ber-Kerakyatan, dan yang ber-Keadilan. Pancasila sebagai ideologi nasional selain berfungsi sebagai cita-cita normatif penyelenggaraan bernegara, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan nilai yang disepakati bersama, karena itu juga berfungsi sebagai sarana pemersatu masyarakat yang dapat memparsatukan berbagai golongan masyarakat di Indonesia.44

MENGANALISIS PENTINGNYA KEUTUHAN NKRI

PENGERTIAN NEGARA MENURUT BEBERAPA PARA AHLI Prof. Mr. Kranenburg: Negara adalah suatu organisasi

kekuasaan yang diciptakan oleh sekelompok manusia yang disebut bangsa. Prof. Miriam Budiardjo: Negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya diperintah oleh sejumlah pejabat dan yang berhasil menuntut dari warga negaranya ketaatan pada peraturan perundangundangannya melalui penguasaan (kontrol) monopolistis dari kekuasaan yang sah. Dr. Wiryono Prodjodikoro, SH: Negara adalah suatu organisasi di antara kelompok atau beberapa kelompok manusia yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dengan mengakui adanya suatu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia itu.

TEORI TERJADINYA NEGARAA) TEORI KENYATAAN B) TEORI KETUHANAN,

Ketika telah terpenuhi unsur-unsur negaraC) TEORI PERJANJIAN

Karena tuhan menghendakiD) TEORI PENAKLUKAN

Perjanjian itu disebut perjanjian masyarakat (contract social) menurut ajaran Rousseau

Timbul karena serombongan manusia menaklukan daerah dan rombongan manusia lain

TEORI: PELEBURAN (FUSI), PROKLAMASI,PEMBERONTAKAN, PENDUDUKAN

UNSUR TERBENTUKNYA NEGARARAKYAT WILAYAH

PEMERINTAHAN YANG BERDAULAT

PENGAKUAN DARI NEGARA LAIN

de FACTO

de YURE

LEMAGA-LEMBAGA PEMERINTAH TINGKAT DESA, KABUPATEN/KOTA, PROVINSI DAN PUSAT

PERANGKAT DESA

Perangkat Desa bertugas membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya. Perangkat Desa terdiri dari Sekretaris Desa dan Perangkat Desa Lainnya. Salah satu perangkat desa adalah Sekretaris Desa, yang diisi dari Pegawai Negeri Sipil. Perangkat Desa lainnya diangkat oleh Kepala Desa dari penduduk desa, yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. perangkat desa juga mempunyai tugas untuk mengayomi kepentingan masyarakatnya.

LEMBAGA TINGKAT KABUPATEN/KOTA Bupati/walikota DPRD Kepolisian resort (polres)

Komando distrik militer (kodim) Pengadilan negeri Kejaksaan negeri

STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN PROVINSI

TERIMAKASIH