PPT PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PENGHUJAN (Studi...

27
Anggota Kelompok: Teguh Bambang Setyo Wibowo (G24070033) Hanifah Nurhayati (G24080013) Achmad Sururi (G24080041) Nadita Zairina Suchesdian (G24080044) PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PENGHUJAN (Studi Kasus Purwakarta)

Transcript of PPT PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PENGHUJAN (Studi...

Page 1: PPT PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PENGHUJAN (Studi Kasus Purwakarta)

Anggota Kelompok:Teguh Bambang Setyo Wibowo (G24070033)Hanifah Nurhayati (G24080013)Achmad Sururi (G24080041)Nadita Zairina Suchesdian (G24080044)

PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU

DAN PENGHUJAN (Studi Kasus Purwakarta)

Page 2: PPT PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PENGHUJAN (Studi Kasus Purwakarta)

Peringkat 3 terbesar dalam produksi pada famili

Cucurbitaceae (Robinson dan Waltres 1996 dalam Oktafianti

2006)

Biji melon digunakan sebagai bahan bakar

penerangan (Oktafianti 2006)

Daun melon sebagai sayuran maupun

pakan ternak (Oktafianti 2006) Dapat digunakan sebagai

obat maupun terapi kesehatan (Wijayakusumah

1995 dalam Wulandari, 2000)

Page 3: PPT PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PENGHUJAN (Studi Kasus Purwakarta)

Prospek yang baik untuk dikembangkan di Indonesia

Iklim Indonesia yang sesuai untuk

tumbuhnya tanaman melon

Penentuan lokasi yang sesuai untuk

meningkatkan kualitas melon

Page 4: PPT PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PENGHUJAN (Studi Kasus Purwakarta)

TUJUAN

Mengetahui perbandingan tingkat respon pertumbuhan tanaman melon pada musim kemarau dan penghujan dengan model

simulasi pertumbuhan.

Page 5: PPT PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PENGHUJAN (Studi Kasus Purwakarta)

Klasifikasi Melon

1) Divisi : Spermatophyta2) Sub-divisi : Angiospermae3) Klas : Dicotyledonae4) Sub-klas : Sympetalae5) Ordo : Cucurbitales6) Famili : Cucurbitaceae7) Genus : Cucumis8) Spesies : Cucumis melo L

MELON

Page 6: PPT PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PENGHUJAN (Studi Kasus Purwakarta)

• Benih ditanam sedalam 3 - 4 cm dengan suhu lebih dari 20°C, kecambah muncul dalam waktu satu minggu

• Kecambah tanaman melon muncul pada 4 – 8 hari setelah penanaman.

• Daun sejati tumbuh atau muncul setelah 5 – 6 hari setelah membukanya kotiledon

• Cluster bunga jantan pertama muncul pada ruas buku sekitar 30 – 50 hari setelah penanaman,

• Perkembangan buah terjadi setelah 10 – 40 hari setelah bunga mekar hingga buah melon mengalami pemasakan (Rubatzky dan Yamaguchi, 1997).

Page 7: PPT PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PENGHUJAN (Studi Kasus Purwakarta)

Suhu rata–rata optimum 18°C sampai 24°C

Pertumbuhan tanaman meningkat nyata jika intensitas

cahaya tinggi

genangan air harus dihindari

Mulsa, penutup barisan dan sungkup panas digunakan

untuk mempercepat pertumbuhan tanaman

(Yamaguchi, 1983)

jarak tanam di Greenhouse dari 60 cm x 70cm

hingga 60 cm x 100 cm

dapat ditanam secara zig-zag ataupun berpola persegi

panjang (Rubatzky dan Yamaguchi,

1997).

Page 8: PPT PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PENGHUJAN (Studi Kasus Purwakarta)

Kabupaten Purwakarta

• bagian dari wilayah Propinsi Jawa Barat yang terletak diantara 107°30' - 107°40' BT dan 6°25' - 6°45' LS.

• iklim di Kab. Purwakarta termasuk pada zona iklim tropis

• rata-rata curah hujan 3.093 mm/tahun dan terbagi ke dalam 2 wilayah zona hujan, yaitu: 1. Zona dengan suhu berkisar

antara 22°-28° 2. zona dengan suhu berkisar

17°-26°

• kemiringan lahan di Kabupaten Purwakarta

bervariasi antara 0 – 40%

• Ketinggian daerah Kabupaten Purwakarta

antara 40 - 2.064 meter di atas permukaan laut

Page 9: PPT PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PENGHUJAN (Studi Kasus Purwakarta)

• Personal computer (PC) yang dilengkapisoftware Visual Basic 6.0

• data iklim harian dari stasiun Meteorologi Citalang,

Purwakarta tahun 2002

ALAT DAN BAHAN

Page 10: PPT PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PENGHUJAN (Studi Kasus Purwakarta)

LANGKAH KERJA

• Submodel pertumbuhan mensimulasikan aliran biomassa hasil fotosintesis ke organ-organtanaman (akar, batang, daun, dan tongkol)

•Asumsi yang digunakan untuk penyusunan sub model pertumbuhan tanaman melon adalah sebagai berikut :1. Kebutuhan air tanaman bukan merupakanfaktor pembatas2. Kebutuhan nutrisi tanaman bukan merupakan faktor pembatas3. Kebutuhan agroklimat lain seperti jenis tanah, PH tanahdan

Iainnya bukan merupakan faktor pembatas

Page 11: PPT PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PENGHUJAN (Studi Kasus Purwakarta)

PRODUKSI BIOMASSA (Pb)

Pb = εQint = εQo(1 -e -k.ILD)

Keterangan , (Charles-Edwards et al. 1986):Pb = Produksi biomassa potensialε = efesiensi penggunaan radiasi

Nilai ILD untuk tanaman melon yang digunakan 1,11 (Tedeschi, et. al. 2009)

Page 12: PPT PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PENGHUJAN (Studi Kasus Purwakarta)

PRODUKSI BIOMASSA (Pb)

dWx = ηxPa - Rg - Rm = ηx (l-kg) Pa - km Wx Q10

Keterangan :dWx = penambahan berat organ x (kg/ha.d)Pa = Biomassa aktualηx = proporsi biomassa yang dialokasikan ke organ xkg = koefisien respirasi pertumbuhankm = koefisien respirasi pemeliharaanWx = berat organ x (kg ha-1)T = suhu udara (°C)Q10 = 2 (T-20)/10

Page 13: PPT PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PENGHUJAN (Studi Kasus Purwakarta)

INDEKS LUAS DAUN

dILD = sla*dWD

Keterangan , (Handoko 1994):dILD = perubahan indeks luas daunsla = luas daun spesifik (ha kg-1)dWD = perubahan berat daun (kg /ha.hari)

Page 14: PPT PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PENGHUJAN (Studi Kasus Purwakarta)

Nilai thermal unit untuk tiap fase pertumbuhan (Ortiz and Silvertooth,2007)

Page 15: PPT PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PENGHUJAN (Studi Kasus Purwakarta)

Diagram Forrester Biomassa Melon

Page 16: PPT PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PENGHUJAN (Studi Kasus Purwakarta)

HASIL DAN PEMBAHASAN• Kabupaten Purwakarta

termasuk pada zona iklim tropis, dengan rata-rata curah hujan 3.093 mm/tahun dan terbagi ke dalam 2 wilayah zona hujan, yaitu:1. Zona dengan suhu berkisar

antara 22°-28° C2. zona dengan suhu berkisar

17°-26° C• Rata-rata suhu udara harian

di Purwakarta adalah 28,2 °C, dengan kisaran 26,3 °C – 29,2 °C

• Pertumbuhan optimal, melon membutuhkan suhu rata-rata 24 °C sampai 30°C selama periode pertumbuhan (Prihatman, 2000).

Page 17: PPT PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PENGHUJAN (Studi Kasus Purwakarta)

Suhu, curah hujan dan radiasi Purwakarta (Oktober 2001-September

2002)

Page 18: PPT PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PENGHUJAN (Studi Kasus Purwakarta)

Perbandingan biomassa daun melon

Page 19: PPT PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PENGHUJAN (Studi Kasus Purwakarta)

Perbandingan biomassa batang melon

Page 20: PPT PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PENGHUJAN (Studi Kasus Purwakarta)

Perbandingan biomassa akar melon

Page 21: PPT PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PENGHUJAN (Studi Kasus Purwakarta)

Perbandingan biomassa buah melon

Page 22: PPT PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PENGHUJAN (Studi Kasus Purwakarta)

HASIL DAN PEMBAHASAN

• Pembentukan buah pada melon terjadi pada 100 hari setelah tanam

• Setelah 117 hari setelah tanam buah pada musim kemarau akan memiliki biomassa yang lebih tinggi karena masih mengalami pertumbuhan biomassa

• Pada musim penghujan pertumbuhan biomassa buah melon relatif konstan, tidak mengalami peningkatan

Pada waktu pemanenan didapatkan nilai biomassa buah pada musim kemarau sebesar 8484.51 kg/ha, dan pada musim penghujan sebesar 6908.65 kg/ha

Page 23: PPT PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PENGHUJAN (Studi Kasus Purwakarta)

Perbandingan biomassa total melon

Page 24: PPT PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PENGHUJAN (Studi Kasus Purwakarta)

Perbandingan biomassa melon

Page 25: PPT PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PENGHUJAN (Studi Kasus Purwakarta)

• Biomassa total tanaman melon merupakan penjumlahan dari biomassa daun, batang, akar dan buah dari tanaman melon

• Berdasarkan hasil simulasi dapat diketahui bahwa produktivitas melon yang ditanam pada musin kemarau akan lebih besar dibandingkan dengan produktivitas melon yang ditanam pada musim hujan

• Biomassa total melon pada musin kemarau dan hujan yaitu 10312.33 kg/ha dan 9237.035 kg/ha

• Usia tanam pada musim kemarau juga lebih singkat daripada musin penghujan, yaitu 130 hari dan 137 hari

Page 26: PPT PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PENGHUJAN (Studi Kasus Purwakarta)

KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan:

•Tanaman melon yang ditanam pada musim kemarau memiliki produktivitas yang lebih tinggi dibanding dengan tanaman melon yang ditanam pada musim hujan

• Usia tanam tanaman melon musim kemarau lebih pendek dibanding dengan usia tanam tanaman melon musim hujan

Saran:• Model ini belum dikalibrasi maupun divalidasi , maka perlu adanya percobaan langsung di lokasi kajian (Purwakarta) untuk mendapatkan data pembanding yang valid

Page 27: PPT PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PENGHUJAN (Studi Kasus Purwakarta)

TERIMA KASIH