Ppt Pembentukan Peraturan Daerah

13
Disusun oleh: KELOMPOK 3 Mohammed Surya Pratama 8111411017 Gustina Pardede 8111411031 Faariq Muhammad 8111411042 PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

description

Perda

Transcript of Ppt Pembentukan Peraturan Daerah

PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

Disusun oleh: KELOMPOK 3Mohammed Surya Pratama8111411017Gustina Pardede8111411031Faariq Muhammad 8111411042PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

Dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 jo. Undang-Undang 12 Tahun 2008 tentang Pemerintah Daerah dalam Pasal 42 ayat (1) huruf a ;menjelaskan yang pada intinya adalah bahwa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) bersama Kepala Daerah membentuk Peraturan Daerah yang dibahas untuk mendapat persetujuan bersama Junto Pasal 25 butir b dan c yang berbunyi ; Kepala Daerah mempunyai tugas dan wewenang mengajukan Peraturan Daerah dan menetapkan Peraturan Daerah yang telah mendapat persetujuan bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

Peraturan Daerah ini menjadi sangat penting karena selain merupakan penjabaran atas peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, peraturan daerah juga harus memperhatikan betul kebutuhan dan perkembangan yang ada di daerah yang bersangkutan, artinya dengan diterbitkannya Peraturan Daerah ini jangan sampai mengakibatkan terganggunya kerukunan antar warga masyarakat, terganggunya pelayanan umum dan ketentraman/ketertiban umum serta menimbulkan kebijakan yang bersikap diskriminatif.

Dalam Undang-Undang No. 32 pengertian Perda dijelaskan dalam BAB I ketentuan umum Pasal 1 angka 10, yaitu : Peraturan Daerah selanjutnya disebut Peraturan Daerah adalah Peraturan Daerah Propinsi dan/atau Peraturan Daerah Kabupaten/Kabupaten.

apa sebenarnya yang dimaksud dengan Peraturan Daerah....Pengertian berikutnya dapat disimak dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 2004 jo. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011, tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan dalam Bab I Pasal 1 angka 7, menjelaskan : Peraturan Daerah adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dengan persetujuan bersama Kepala Daerah.

Dari beberapa pengertian diatas dapatlah disimpulkan bahwasanya yang dimaksud dengan Peraturan Daerah itu adalah ;

Peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh Pemerintah Daerah setempat dalam hal ini Kepala Daerah bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dalam rangka pelaksanaan Otonomi Daerah.

Peraturan Daerah Provinsi dibuat oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi bersama dengan Gubernur.Peraturan Daerah Kabupaten/Kabupaten dibuat oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kabupaten bersama Bupati/WaliKabupaten.Peraturan Desa/Peraturan yang setingkat, dibuat oleh Badan Perwakilan Desa atau nama lainnya bersama dengan Kepala Desa atau nama lainnya.

Peraturan daerah sebagaimana yang dimaksud diatas terbagi dalam tiga bagian, seperti yang telah digariskan dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Pasal 7 ayat (1), point f dan g yaitu :

Peraturan Daerah Provinsi, yang berlaku di provinsi tersebut. Peraturan Daerah Provinsi dibentuk oleh DPRD Provinsi dengan persetujuan bersama Gubenur.Peraturan Daerah Kabupaten/Kota, yang berlaku di kabupaten/kota tersebut. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota dibentuk oleh DPRD Kabupaten/Kota dengan persetujuan bersama Bupati/walikota.Peraturan Daerah Kabupaten/Kota tidak subordinat terhadap Peraturan Daerah Provinsi.

;

Jenis-Jenis PerdaJenis-jenis Perda adalah sebagai berikut Pajak DaerahRetribusi DaerahTata Ruang Wilayah Daerah Kabupaten / KotaAPBD Rencana Program Jangka Menengah DaerahPerangkat DaerahPemerintahan Desa

Adapun Perda yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kota dan Propinsi antara lain:

Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) dapat berasal dari DPRD atau kepala daerah (gubernur, bupati, atau walikota). Raperda yang disiapkan oleh Kepala Daerah disampaikan kepada DPRD. Sedangkan Raperda yang disiapkan oleh DPRD disampaikan oleh pimpinan DPRD kepada Kepala Daerah.Pembahasan Raperda di DPRD dilakukan oleh DPRD bersama gubernur atau bupati/walikota. Pembahasan bersama tersebut melalui tingkat-tingkat pembicaraan, dalam rapat komisi/panitia/alat kelengkapan DPRD yang khusus menangani legislasi, dan dalam rapat paripurna.

B. MEKANISME PEMBENTUKAN PERDA

Raperda yang telah disetujui bersama oleh DPRD dan Gubernur atau Bupati/Walikota disampaikan oleh Pimpinan DPRD kepada Gubernur atau Bupati/Walikota untuk disahkan menjadi Perda, dalam jangka waktu palinglambat 7 hari sejak tanggal persetujuan bersama. Raperda tersebut disahkan oleh Gubernur atau Bupati/Walikota dengan menandatangani dalam jangka waktu 30 hari sejak Raperda tersebut disetujui oleh DPRD dan Gubernur atau Bupati/Walikota.

Jika dalam waktu 30 hari sejak Raperda tersebut disetujui bersama tidak ditandangani oleh Gubernur atau Bupati/Walikota, maka Raperda tersebut sah menjadi Perda dan wajib diundangkan.

ADAKAH PERTANYAAN .........SEKIAN DAN TRIMKASIH