ppt pbl skenario 1 .pptx

31

Click here to load reader

Transcript of ppt pbl skenario 1 .pptx

Page 1: ppt pbl skenario 1 .pptx

Wrap UpSkenario 1

Nyeri Sendi Siku

Kelompok B-10

 

Ketua : Muhammad Rayi Wicaksono- 1102014170

Sekertaris : Rafa” Assidiq - 1102014218

Anggota : Tiara Meutia Putri - 1102012295

Muhammad Rifai Suparta - 1102014171

Melati Ganeza - 1102014153

Santi Noor Apriliana - 1102014273

Shalma Destiany Ganar - 1102014246

Winda Afdilla J - 1102014280

` Zulha Annisa Ichwan - 1102014295

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS YARSI 2014

JL. LETJEN. SUPRAPTO, CEMPAKA PUTIH, JAKARTA 10510

TELP. 62.21.4244574 FAX. 62.21.4244574

Page 2: ppt pbl skenario 1 .pptx

SkenarioNyeri Sendi Siku

Seorang laki-laki 50 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan sendi siku dirasakan nyeri dan berdenyut serta mengganggu rentang gerak (range of movement / ROM) sejak 2 bulan ini.

Page 3: ppt pbl skenario 1 .pptx

Hipotesis

Secara umum sendi dibagi menjadi 3, yaitu synarthrosis, ampiathrosis, dan diarthrosis. Sendi-sendi tersebut memiliki fungsi-fungsi tersendiri. Salah satu contoh gangguan pada sendi adalah Gout Artritis terjadi karenavpenumpukan kristal asam urat pada sendi. Faktor yang mempengaruhi penyakit ini adalah umur, makanan, gaya hidup, meroko, dan keturunan. Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan fisik dan pemeriksaan jumlah kadar asam urat dalam darah. Pengobatan untuk penyakit ini yaitu diberikan obat NSAID dan uriko surik.

Page 4: ppt pbl skenario 1 .pptx

SASARAN BELAJAR

Page 5: ppt pbl skenario 1 .pptx

LI.I Memahami dan Menjelaskan Anatomi Persendian

Page 6: ppt pbl skenario 1 .pptx

Klasifikasi Persendian

• Berdasarkan Fungsi1. Synarthrosis2. Diartrosis3. Amfiartosis

Page 7: ppt pbl skenario 1 .pptx

Klasifikasi Persendian Berdasarkan Fungsi

• Synarthrosis

•Diartrosis• Sendi peluru

• Sendi pelana

•Sendi putar

•Sendi luncur/geser

•Sendi engsel

•Amfiartosis•Sindesmosis

•Simfisis

Page 8: ppt pbl skenario 1 .pptx

LO.I.1 Makroskopis

• Anatomi makro ekstremitas superior

Page 9: ppt pbl skenario 1 .pptx

• Anatomi makro ekstremitas Inferior

Page 10: ppt pbl skenario 1 .pptx

LO.I.2 Mikroskopis

• Sendi fibrosa

Contoh: sutura

Page 11: ppt pbl skenario 1 .pptx

• Sendi Kartilagenosa

contoh: Synchondrosis

Symphisis

Page 12: ppt pbl skenario 1 .pptx

• Sendi Synovial

Page 13: ppt pbl skenario 1 .pptx

• LI.II Memahami dan menjelaskan Gout Artritis

Page 14: ppt pbl skenario 1 .pptx

LO.II.1 Definisi Gout Artritis

• Gout adalah penyakit heterogen sebagai akibat deposisi Kristal monosodium urat pada jaringan atau akibat supersaturasi asam urat didalam cairan ekstraseluler

• Gout arthritis adalah suatu proses inflamasi (pembengkakan yang terjadi karena timbunan Kristal asam urat pada jaringan sekitar sendi)

. (sumber : buku ilmu penyakit dalam jilid III)

Page 15: ppt pbl skenario 1 .pptx

• Gout primer: akibat langsung pembentukan asam urat tubuh yang berlebihan atau akibat dari penurunan ekskresi asam urat

• Gout sekunder: pembentukan asam urat tubuh yang berlebihan atau akibat dari penurunan ekskresi asam urat akibat proses penyakit lain atau pemakaian obat tertentu

Page 16: ppt pbl skenario 1 .pptx

LO.II.2 Etiologi Gout Artritis

• Produksi asam urat dalam tubuh meningkat

• Kurangnya pembuangan asam urat

• Produksi asam urat berlebih, sedangkan pembuangannya terganggu

Page 17: ppt pbl skenario 1 .pptx

LO.II.3 Patogenesis Gout Artritis

Page 18: ppt pbl skenario 1 .pptx
Page 19: ppt pbl skenario 1 .pptx

2.4 patofisiologi gout artritis

Page 20: ppt pbl skenario 1 .pptx

LO.II.5 Manifestasi Gout Artritis

• Tahap 1: Hiperurikemia Asimtomatik

• Tahap 2: Serangan gout akut

• Tahap 3: Interval kritis

• Tahap 4: Gout tingkat lanjut

Page 21: ppt pbl skenario 1 .pptx

LO.II.6 Diagnosis Gout Artritis

• Mengacu pada kriteria yang ditetapkan oleh The American Reumatism Association (ARA) tahun 1977. Kriteria tersebut sebagai berikut: • Diagnosis pasti ditegakkan apabila ditemukan Kristal monosodium

urat

• (MSU) pada cairan sendi atau tofi • Ditemukan 6 dari 12 kriteria berikut

1. Inflamasi maksimal pada hari pertama

2. Serangan antritis akut lebih dari satu kali

3. Artritis monoartikular (arthritis pada satu persendian)

4. Sendi yang terkena berwarna kemerahan

5. Pembengkakan dan sakit pada sendi mtp i

6. Serangan pada sendi mtp unilateral

7. Serangan pada sendi tarsal unilateral

8. Tofus

9. Hiperurisemia

10. Terdapat pembengkakan sendi asimetris pada gambaran radiologik

11. Terdapat kista subkortikal tanpa erosi pada gambaran radiologik

12. Pada pemeriksaan kultur bakteri cairan sendi hasilnya negative.

Page 22: ppt pbl skenario 1 .pptx

1. Pemeriksaan fisik • Inspeksi

• Deformitas dan eritema • Palpasi

• Pembengkakan karena peradangan • Perubahan suhu kulit • Perubahan anatomi tulang / jaringan

lunak • Nyeri tekan dan krepitus • Perubahan range of movement

Page 23: ppt pbl skenario 1 .pptx

2. Pemeriksaan laboratorium

• Serum asam urat

• Kadar normal asam urat wanita: 2,6-6 mg/dl

• Kadar normal asam urat pria: 3,5-7 mg/dl

• Angka leukosit

• Menunjukkan peningkatan yang signifikan mencapai 20.000/mm3 selama serangan akut. Selama periode asimtomatik angka leukosit masih dalam batas normal yaitu 5000 – 10.000/mm3.

• Eusinofil Sedimen rate (ESR)

• Meningkat selama serangan akut. Peningkatan kecepatan sedimen rate mengindikasikan proses inflamasi akut, sebagai akibat deposit asam urat di persendian.

• Urin spesimen 24 jam

• Urin dikumpulkan dan diperiksa untuk menentukan produksi dan ekskresi dan asam urat. Jumlah normal seorang mengekskresikan 250 - 750 mg/24 jam asam urat di dalam urin. Ketika produksi asam urat meningkat maka level asam urat urin meningkat. Kadar kurang dari 800 mg/24 jam mengindikasikan gangguan ekskresi pada pasien dengan peningkatan serum asam urat.Instruksikan pasien untuk menampung semua urin dengan peses atau tisu toilet selama waktu pengumpulan. Biasanya diet purin normal direkomendasikan selama pengumpulan urin meskipun diet bebas purin pada waktu itu diindikasikan.

• Analisis cairan aspirasi dari sendi yang mengalami inflamasi akut atau material aspirasi dari sebuah tofi menggunakan jarum kristal urat yang tajam, memberikan diagnosis definitif gout. Merupakan gold standard untuk diagnose gout.

Page 24: ppt pbl skenario 1 .pptx

3. Pemeriksaan radiologis

• Pada tahap awal dari gout, temuan klinis terbatas pada jaringan lunak, yang merupakan pembengkakan asimetris di sekitar sendi yang terkena. Temuan lain yang mungkin jelas adalah edema jaringan lunak di sekitar sendi.

• Radiografi kaki pada pasien dengan gout kronis. Podagra, atau pertama nyeri sendi metatarsophalangeal, mudah dapat dipahami ketika radiografi ini dievaluasi. Penyempitan terlihat pada sendi metatarsophalangeal pertama, serta pada interphalangeal sendi keempat.

Page 25: ppt pbl skenario 1 .pptx

LO.II.7 Diagnosis banding Gout Artritis

• Pseudogout

• Rheumatoid Arthritis

• Osteoarthtritis

• Sarcoidarthritis

• Infectious arthritis

• Cellculitis

• Acute Bursitis

• Acute rheumatoid fever

• LES

• Arthritis septik

Page 26: ppt pbl skenario 1 .pptx

Arthritis Gout Reumatoid arthritis

Penyakit metabolic pada sendi-sendi kecil Penyakit autoimun bisa menyerang sendi kecil dan sendi besar

Biasanya pada pria 40 tahun Biasanya pada wanita muda

Serangan unilateral Serangan bilateral dan simetris

Sering terjadi ada persendian MTP-1 Sering terjadi pada persendian PIP, pergelangan tangan/kaki, siku, MTP kanan kiri

Page 27: ppt pbl skenario 1 .pptx

LO.3.9 tatalaksanaan gout arthritis

1. Farmakologi

• Serangan Akut• NSAID• COX-2 inhibitor• Kolkisin • Steroid

•Serangan Kronik• Urikosurik

• Probenesid• Sulfinpirazon • Benzbromaron

e• Allopurinol

2. Non-Farmakologi

•Mengurangi makanan tinggi purin•Mengurangi konsumsi alkohol•Diet rendah lemak•Banyak mengonsumsi cairan

Page 28: ppt pbl skenario 1 .pptx

LO.II.9 Komplikasi Gout Artritis

1. risiko cacat sendi seumur hidup

2. Artritis tofus kronis

3. Nefropati gout

Page 29: ppt pbl skenario 1 .pptx

LO.II.10 Prognosis Gout Artritis

• Sendi yang sakit dan dibebani dapat timbul rasa nyeri yang parah, gerakan sendi berkurang, dan terjadi kekakuan. Berlanjut menjadi Low back pain lebih sering terjadi pada usia lanjut.

• Tanpa terapi yang adekuat, serangan dapat berlangsung berhari-hari, bahkan beberapa minggu. Periode asimtomatik akan memendek apabila penyakit menjadi progresif, semakin muda usia pasien pada saat mulai penyakit, maka semakin besar kemungkinan menjadi progresif

Page 30: ppt pbl skenario 1 .pptx

Daftar Pustaka• Leeson, C.Roland. Anthony A. Paparo. (1996).Buku Ajar

Histologi Ed V.Jakarta: EGC.

• MACKENZIE, B. (2004).Range Of Movement (ROM).[WWW]available from :http://www.brianmac.co.uk/musrom.htm[Accessed 17/9/2011]

• Mansjoer,Arif, dkk. (2001).Kapita Selekta Kedokteran edisi 3 Jilid 1.Jakarta : FKUI

• Putz,R.Pabst. (2002).Sobotta : atlas anatomi manusia ed.22. jilid 1 & 2.Jakarta : EGC

• Gunawan SG, Setiabudy R, Nafrialdi. (2007). Farmakologi dan Terapi ed 5. Jakarta : FKUI.

• Hardjasasmita, Pantjita. (2010). Ikhtisar Biokimia Dasar B. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.

Page 31: ppt pbl skenario 1 .pptx

• http://www.sparkpeople.com/resource/health_a-z_detail.asp?AZ=212&Page=9 11/09/2013 21:32.

• Dorland, W. A. Newman. (2011). Kamus Saku Kedokteran Dorland, Ed.25. Jakarta : EGC.

• Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. (2009). Biokimia Harper. Ed. 27 Jakarta: EGC.

• Price, Sylvia A. dan Wilson, Lorraine M. (2005). PATOFISIOLOGI Edisi 6. Jakarta : EGC.

• Putz,R.Pabst. (2012). Sobotta : atlas anatomi manusia ed.23. jilid 1 & 2. Jakarta : EGC.

• Sudoyo AW,dkk. (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi V Jilid III. Jakarta : Interna Publishing.