PPT PBL Blok 5

18
Anatomi dan Mekanisme Kerja Otot Tungkai Bawah Mariska Nada Debora 102014139 C 1

description

Kelompok C1

Transcript of PPT PBL Blok 5

Anatomi dan Mekanisme Kerja Otot Tungkai Bawah

Mariska Nada Debora

102014139

C 1

SKENARIO 4

Seorang perempuan umur 57 tahun datang ke klinik dengan keluhan sering kram betis. Dari pemeriksaan fisik, dokter tidak menemukan kelainan. Dokter memberikan keterangan tentang hal kram tersebut.

Istilah yang tidak diketahui

• Tidak ada

Rumusan Masalah

• Perempuan umur 57 tahun sering mengalami kram betis.

Analisis Masalah

RM

Struktur anatomi ekstremitas inferior

Mekanisme kerja otot somatik

Metabolisme kerja otot

Mikroskopik otot somatik

Hipotesis

• Kontraksi otot yang terus menerus dapat menyebabkan kram betis.

Sasaran Pembelajaran

• Mahasiswa/i mampu memahami dan menjelaskan struktur anatomi extremitas inferior

• Mahasiswa/i mampu memahami dan menjelaskan mikroskopik otot somatik

• Mahasiswa/i mampu memahami dan menjelaskan mekanisme kerja otot somatik

• Mahasiswa/i mampu memahami dan menjelaskan metabolisme otot

Struktur Makroskopik

Susunan otot tungkai bawahOtot fleksor tungkai bawah lapis dangkal

Otot flexor tungkai bawah lapis dalam

1. M. gastrocnemeus2. M. soleus3. M. plantaris

1. M.popliteus

2. M. flexor digitorum longus

3. M. tibialis posterior

4. M. flexor hallucis longus

Otot ekstensor tungkai bawah

M. tibialis anterior

M. ekstensor digitorum longus

M. ekstensor hallucis longus

M. peroneus tertius

Struktur Mikroskopik

Otot skelet : -silindris panjang dan ujungnya tumpul-inti gepeng, banyak dan terletak dipinggir

Otot jantung :-silindris bercabang-bersifat seperti :

-serat otot skelet bercorak-serat otot polos, inti ditengah serat

Otot polos :-inti ditengah

Filamen tebal Pita A (gelap) = Miosin

Filamen tipis Pita I (terang) = Aktin, troponin & tropomiosin

Metabolisme Otot

Untuk kontraksi diperlukan energi. Energi yang digunakan disuplai dalam bentuk energi kimia, yaitu dari penguraian ATP.

ATP ADP + P + Energi

ADP AMP + P + Energi

Keratin fosfat adalah senyawa energi tinggi yang ditemukan dalam sel otot yang digunakan untuk mengubah ADP menjadi ATP dengan menyumbang molekul fosfat ke ADP. Fase ini disebut fase anaerob. ATP harus dibentuk kembali agar otot dapat bergerak.

Glikogen laktasidogen

Asam laktat glukosa

O2

CO2 + H2O + Energi

Proses ini semuanya terjadi pada saat otot mengalami relaksasi. Karena pada relaksasi diperlukan oksigen untuk mengoksidasikan glukosa dan atau asam laktat, maka fase relaksasi disebut juga fase aerob.

KramIkatan aktin-miosin akan lepas jika kepala miosin sudah mengikat ATP kembali. Akan tetapi, jika tidak tersedia cukup ATP, ikatan aktin miosin dapat menjadi stabil. Ikatan aktin-miosin yang stabil ini menyebabkan kontraksi otot yang berkepanjangan. Keadaan ini biasa disebut kram otot.

Kesimpulan

Hipotesis diterima. Dalam tubuh manusia terdapat otot yang menjadi penggerak bagi tulang. Aktivitas otot terdiri dari kontraksi dan relaksasi yang membutuhkan ATP sebagai sumber energi.

Apabila seseorang melakukan aktivitas yang berlebihan tanpa peregangan terlebih dahulu, hal tersebut dapat menyebabkan kejang pada otot. Penyebab kejang pada otot diantaranya adalah kelelahan otot dan penimbunan asam laktat.

TERIMA KASIH