ppt pbl 1.pptx

50
Skenario 1 Ibu shinta 35 tahun, memeriksakan diri ke dokter dengan keluhan sering merasa lekas lelah setelah mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Keluhan ini sudah di alami 3 bulan terakhir. Sebelumnya tidak pernah mengalami hal seperti ini. Pada anamnesis tambahan didapatkan keterangan bahwa pola makan ibu Shinta tidak teratur, jarang makan sayur, ikan, maupun daging, hanya tahu/tempe dan kerupuk. Tidak dijumpai riwayat penyakit yang diderita sebelumnya dan riwayat pengobatan tidak jelas, Pada pemeriksaan fisik didapatkan :

description

school work

Transcript of ppt pbl 1.pptx

Slide 1

Skenario 1

Ibu shinta 35 tahun, memeriksakan diri ke dokter dengan keluhan sering merasa lekas lelah setelah mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Keluhan ini sudah di alami 3 bulan terakhir. Sebelumnya tidak pernah mengalami hal seperti ini.Pada anamnesis tambahan didapatkan keterangan bahwa pola makan ibu Shinta tidak teratur, jarang makan sayur, ikan, maupun daging, hanya tahu/tempe dan kerupuk. Tidak dijumpai riwayat penyakit yang diderita sebelumnya dan riwayat pengobatan tidak jelas,Pada pemeriksaan fisik didapatkan :Pemeriksaan Kadar Nilai normalHemoglobin 10,5 g/dl12-14 g/dlHematokrit47%37-42%Eritrosit6,75 x 106/l3,9-5,3 x 106/lMCV70 fL82 92 fLMCH20 pg27 - 31 pgMCHC22%32 36%Leukosit6500 /l 5000 10.000/l Trombosit300.000 /l 150.000 400.000 /l Dokter menyimpulkan Ibu Shinta mengalami anemiaSASARAN BELAJAR

LI 1 Memahami dan Menjelaskan Mengapa Terjadi EritropoesisLO 1.1 Definisi EritropoesisLO 1.2 Mekanisme EritropoesisLO 1.3 Faktor yang Mempengaruhi Eritropoesis LI 2 Memahami dan Menjelaskan Hemoglobin LO 2.1 Definisi dan Fungsi HemoglobinLO 2.2 Struktur HemoglobinLO 2.3 Biosintesis HemoglobinLO 2.4 Interaksi Hemoglobin dengan O2LI 3 Memahami dan Menjelaskan Bagaimana Terjadinya AnemiaLO 3.1 Klasifikasi AnemiaLO 3.2 Etiologi AnemiaLO 3.3 Pemeriksaan LO 3.4 Manifestasi KlinisLO 3.6 Memahami dan Menjelaskan Mengapa Terjadi Defisiensi BesiLO 3.1 Patologi Anemia Defisiensi BesiLO 3.2 DiagnosisLO 3.3 PenatalaksanaanLO 3.4 Pencegahan

1. Memahami dan Menjelaskan Eritropoiesis1.1. Memahami dan Menjelaskan Definisi Eritropoiesis : Proses dimana eritrosit diproduksi (pembentukan sel darah merah).

1.2. Memahami dan Menjelaskan Fisiologi (pembentukan) EritropoiesisProses Pembentukan Eritrosit

RubriblastRubriblast disebut juga pronormoblast atau proeritroblast, merupakan sel termuda dalam sel eritrosit. ProrubrisitProrubrisit disebut juga normoblast basofilik atau eritroblast basofilik. Ukuran lebih kecil dari rubriblast. RubrisitRubrisit disebut juga normoblast polikromatik atau eritroblast polikromatik. Inti sel ini mengandung kromatin yang kasar dan menebal secara tidak teratur, di beberapa tempat tampak daerah-daerah piknotik.

MetarubrisitSel ini disebut juga normoblast ortokromatik atau eritroblast ortokromatik.

RetikulositSetelah dilepaskan dari sumsum tulang, sel normal akan beredar sebagai retikulosit selama 1-2 hari.

EritrositEritrosit normal merupakan sel berbentuk cakram bikonkaf dengan ukuran diameter 7-8 mikron dan tebal 1,5- 2,5 mikron.Bagian tengan sel ini lebih tipis daripada bagian tepi. Umur eritrosit adalah sekitar 120 hari dan akan dihancurkan bila mencapai umurnya oleh limpa.

1.3. Memahami dan Menjelaskan Struktur EritrositStruktur Eritrosit (Morfologi)Komponen eritrosit terdiri atas:Membran eritrositSistem enzim, yang terpenting: dalam Embden Meyerhoff pathway: pyruvate kinase; dalam pentose pathway: enzim G6PD (glucose 6-phosphate dehydrogenase)Hemoglobin: berfungsi sebagai alat angkut oksigen

Morfologi:Eritrosit tidak memiliki inti, dipenuhi oleh protein hemoglobin pembawa O2.Eritrosit dikelilingi oleh plasmalema. Membran ini terdiri atas lebih kurang 40% lipid (fosfolipid, kolesterol, glikolipid), 50% protein, 10% karbohidrat.Diskus bikonkaf, bentuknya bulat dengan lengkungan pada sentralnya dengan diameter 7,65 m.Kelenturan (fleksibilitas) membran memungkinkan eritrosit berjalan melalui kapiler yang sempit dan berkelok-kelok tanpa mengalami ruptur.

Luas daerah pucat biasanya tidak melebihi diameter eritrosit, besarnya sama dengan besar inti limfosit kecil.

Rouleaux merupakan suatu kelompok abnormal eritrosit yang saling melekat menyerupai setumpuk koin.

Destruksi Eritrosit

Eritrosit hemolisis atau proses penuaan

HemoglobinHemGlobinAsam aminoPool proteinDisimpan/ digunakan lagiProtoporfirinBilirubin indirekBilirubin direkFeses: sterkobilinogenUrin UrobilinogenHatiEmpeduCOFeDisimpan/ digunakan lagi

Pool besiFungsi EritrositEritrosit mentranspor O2 ke seluruh jaringan melalui pengikatan Hb terhadap oksigen.Hemoglobin eritrosit berikatan dengan CO2 untuk ditranspor ke paru-paru, tetapi sebagian besar CO2 yang dibawa plasma berada dalam bentuk ion bikarbonat. Suatu enzim (karbonat anhidrase) dalam eritrosit memungkinkan sel darah merah bereaksi dengan CO2 untuk membentuk ion bikarbonat. Ion bikarbonat berdifusi keluar dari eritrosit dan masuk ke dalam plasma.Eritrosit berperan penting dalam pengaturan pH darah karena ion bikarbonat dan hemoglobin merupakan buffer asam-basa.

Ketika eritrosit berada dalam tegangan pembuluh darah yang sempit, eritrosit akan melepaskan ATP yang akan menyebabkan dinding jaringan untuk berelaksasi dan melebar.Eritrosit juga melepaskan senyawa S-nitrosotiol saat hemoglobin terdeoksigenasi yang juga berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah dan melancarkan arus darah supaya darah menuju ke daerah tubuh yang kekurangan oksigen.Eritrosit juga berperan dalam sistem imun. Ketika sel darah mengalami proses lisis oleh akibat patogen atau bakteri, maka Hb pada eritrosit akan melepaskan radikal bebas yang akan menghancurkan dinding dan membran sel patogen, serta membunuhnya.

2. Memahami dan menjelaskan Hemoglobin2.1. Memahami dan Menjelaskan Definisi HemoglobinHemoglobinadalahmetaloprotein(proteinyang mengandung zat besi) di dalamsel darah merahyang berfungsi sebagai pengangkutoksigendariparu-paruke seluruh tubuh,padamamaliadanhewanlainnya. Hemoglobin juga pengusung karbon dioksidakembali menuju paru-paru untuk dihembuskan keluartubuh. Molekul hemoglobin terdiri dariglobin,apoprotein, dan empat gugusheme, suatu molekul organik dengan satu atom besi.

2.2. Memahami dan Menjelaskan Pembentukan HemoglobinSetiap eritrosit mengandung sekitar 640 juta hemoglobin.berikut tahapan pembentukan hemoglobin:1. 2 Suksini-KoA + 2 glisin membentuk senyawa pirol2. 4 senyawa pirol akan membentuk senyawa protoporfirin IX3. Protoporfirin IX + Fe2+ akan membentuk senyawa Heme4. 4 heme + polopeptida membentuk rantai hemoglobin alfa atau beta5. Rantai 2alfa + 2beta membentuk hemoglobin AAdapun faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan hemoglobin: Faktor patologis seperti anemia mempengaruhi pembentukan hemoglobin. Jika seseorang mengalami anemia maka kadar eritrosit dalam darahnya pun berkurang sehingga kadar hemoglobin pun ikut berkurang.Fe merupakan inti molekul hemoglobin. Jika kekurangan Fe menyebabkan penurunan produksi hemogglobinKekurangan vitamin E mengakibatkan integritas sel darah merah menjadi lemah dan tidak normal sehingga sangat sensitif terjadinya hemolisis kadar hemoglobin pun ikut berkurang.Vitamin B6 merupakan kofaktor pembentukan hemoglobin. Jika kekurangan B6 kadar hemoglobin dalam eritrosit pun ikut berkurang

Protein dipergunakan sebagai bahan dasar hemoglobin dan sel darah merahVitamin B12 dan asam folat diperlukan untuk sintesis DNA dalam pembentukan eritrositEritropoietin merupakan prekursor pembentukan eritrosit. Ketika kadar oksigen rendah (dataran tinggi) menyebabkan pembentukan eritropoietin meningkat sehingga kadar Hb juga meningkat.Struktur HemoglobinHemoglobin merupakan protein dengan berat molekul 64.450.Hemoglobin adalah molekul yang berbentuk bulat dan terdiri atas empat subunit.Tiap-tiap subunit mengandung satu gugus heme yang terkonjugasi oleh suatu polipeptida.Heme adalah gabungan protoporfirin (derivate porfirin) dengan besi.Dan ada dua pasang polipeptida di setiap molekul hemoglobin, yaitu globin, yang terdiri atas 2 rantai alfa (masing-masing mengandung 141 residu asam amino) dan 2 rantai beta (masing-masing mengandung 146 residu asam amino).Sepasang rantai globin dikode oleh kromosom 11 (beta) dan kromosom 16 (alfa).

2.4. Memahami dan Menjelaskan Fungsi HemoglobinHemoglobin berperan dalam memelihara fungsi transport oksigen dari paru-paru ke jaringan-jaringan. Sel darah merah dalam darah arteri sistemik mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan dan kembali dalam darah vena dengan karbon dioksida (CO2) ke paru-paru.2.5. Memahami dan Menjelaskan Transportasi (Sirkulasi) HemoglobinMekanisme Biosintesis Hemoglobin

Peranan Fe pada Biosintesis Hemoglobin

Reaksi antara O2 dan HemoglobinHemoglobin mengikat oksigen untuk membentuk oksihemoglobin, oksigen menempel pada Fe2+ dalam heme.Masing-masing dari keempat atom besi dapat mengikat satu molekul oksigen secara reversibel.Atom besi tetap berada dalam bentuk ferro, sehingga reaksi pengikatan oksigen merupakan suatu reaksi oksigenasi.Dengan reaksi : Hb + O2 HbO2Bila tekanan O2 tinggi, seperti dalam kapiler paru, O2 berikatan dengan hemoglobin. Sedangkan jika tekanan oksigen rendah, oksigen akan dilepas dari hemoglobin (deoksihemoglobin).

2.6. Memahami dan Menjelaskan Klasifikasi HemoglobinHBF (fetal), terdapat dalam eritrpsit janin, dibentuk setelah janin berusia 6 minggu kehamilan, dan 1 tahun.HB A (Adult), terdapat pada eritrosit orang dewasa. Pada bayi usia 6 bulan terdapat 80-90% HBA.HBS : Hemoglobulin sel sabit yaitu HB abnormal yang paling berat dari jenis HB lainnya.

Penurunan HB, terdapat pada penderita anemia, kangker, penyakit ginjal, pemberian cairan intra vena berlebihan, dan penyakit Hodkins. Dapat disebabkan oleh obat - obatan, misalnya : antibiotiks, aspirin, antineoplastik (obat kanker), indometasin, sulfonamida, primaquin, rifampin, dan trimetadion.Peningkatan HB, terdpaat pada pasien dehidrasi, polisitemia, penyakit paru obstruksi menahun (COPD), gagal jantung kongesti, dan luka bakar hebat.Obat yang dapat meningkatkan pemeriksaan HB adalah meltidopa dan gentamidin.

3. Memahami dam menjelaskan Anemia3.1. Memahami dan Menjelaskan Definisi AnemiaAnemia secara fungsional didefinisikan sebagai penurunan jumlah eritrosit sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa O2 dalam jumlah yang cukup ke jaringan tubuh.

3.2. Memahami dan Menjelaskan Etiologi AnemiaPada dasarnya anemia disebabkan oleh gangguan pembentukan eritrosit di sumsum tulang (produksi eritrosit menurun), kehilangan eritrosit dari tubuh (perdarahan), proses peningkatan penghancuran eritrosit dalam tubuh sebelum waktunya (hemolisis).

3.3. Memahami dan Menjelaskan Klasifikasi Anemia1. Berdasarkan morfologi eritrositAnemia hipokromik mikrositer (MCV 100 mg/L memastikan tidak adanya anemia defisiensi besi

TIBC: Total Iron Binding Capacity biasanya akan meningkat >350mg/L (normal: 300-360 mg/L )Saturasi transferin: Saturasi transferin bisanya menurun