Ppt Osteoporosis lansia by ika yes
-
Upload
ika-yesika-sari -
Category
Documents
-
view
108 -
download
29
description
Transcript of Ppt Osteoporosis lansia by ika yes
Osteoporosis adalah kelainan Osteoporosis adalah kelainan dimana terjadi penurunan dimana terjadi penurunan massa tulang totalmassa tulang total. Terdapat perubahan pergantian tulang homeostatis normal, kecepatan resorbsi tulang lebih besar dari kecepatan pembentukan tulang, mengakibatkan penurunan massa tulang total. Tulang secara progresif menjadi porus, rapuh dan mudah patah, tulang menjadi mudah fraktur dengan stress yang tidak akan menimbulkan pengaruh pada tulang normal. (Keperawatan Medikal Bedah, 2335)
o Osteoporosis primer, Osteoporosis primer adalah osteoporosis yang tidak diketahui penyebabnya. Pada tahun 1983, Riggs dan Melton membagi osteoporosis primer menjadi 2 tipe, yaitu :
Osteoporosis tipe I yang disebut juga osteoporosis pasca menopause. Osteoporosis tipe ini disebabkan oleh defisiensi estrogen akibat menopause.
Osteoporosis tipe II disebut juga osteoporosis senilis, disebabkan oleh gangguan absorpsi kalsium di usus sehingga menyebabkan hiperparatiroidisme sekunder yang mengakibatkan timbulnya osteoporosis.
o Osteoporosis sekunder,osteoporosis sekunder adalah osteoporosis yang diketahui nyebabnya, yaitu terjadi karena adanya penyakit lain yang mendasari, defisiensi atau konsumsi obat yang dapat menyebabkan osteoporosis.Penyebab genetik (kongenital) seperti : Kistik fibrosis, Ehlers – Danlos syndrome, penyakit penyimpanan glikogen, penyakit Gaucher, Hemokromatosis.Keadaan hipogonad, seperti : Insensitifitas androgen, Anoreksia nervosa/ bulimia nervosa, Hiperprolaktinemia, dllGangguan endokrin, seperti : Akromegali, Insufisiensi adrenal , Sindroma Cushing , Diabetes Melitus, Hiperparatiroidism,Hipertiroidisme, Hipogonadism, Kehamilan, Prolaktinoma, dll.Gangguan yang diinduksi obat, seperti : Glukokortikoid, Heparin, Antikonvulsan.
Osteoporosis dimanifestasikan dengan :
1. Nyeri dengan atau tanpa fraktur yang nyata.
2. Nyeri timbul mendadak.
3. Sakit hebat dan terlokalisasi pada vertebra yg terserang.
4. Nyeri berkurang pada saat istirahat di tempat tidur.
5. Nyeri ringan pada saat bangun tidur dan akan bertambah jika melakukan aktivitas.
6. Deformitas vertebra thorakalis (Penurunan tinggi badan)
Pemeriksaan radiologik Pemeriksaan densitas
massa tulang (Densitometri)
Sonodensitometri Magnetic Resonance
Imaging (MRI) Biopsi tulang dan
Histomorfometri Radiologis CT-Scan Pemeriksaan Lab
(Kadar Ca, P, Fosfatase ,Kadar HPT ,Eksresi fosfat dan hidroksipolin ,Kadar 1,25-(OH)2-D3 absorbsi Ca menurun)
Osteoporosis mengakibatkan tulang secara progresif menjadi panas, rapuh dan mudah patah. Osteoporosis sering mengakibatkan fraktur. antara lain ;
o fraktur vertebra, o fraktur pinggul, o fraktur femur, o fraktur pergelangan
tangan,o dan berbagai macam
fraktur lainnya.
1. Pengobatan : esterogen, kalsitonin, bifosfonat
2. Latihan pembebanan (olahraga )
Nama : A Umur : 41th Agama : Islam Suku / bangsa :
Sumbawa / Indonesia
Pendidikan : Sarjana Pekerjaan : PNS Status perkawinan : Sudah
kawin Alamat :
Kelurahan Pekat No. RM : - Tgl masuk RS : 26 April 2012 Tgl pengkajian : 26 April 2012
1. Keluhan utama : pasien mengatakan nyeri pada punggung dan susah bergerak.
2. Riwayat perjalanan penyakit : osteoporosis yang diderita pasien disebabkan oleh usia yang telah memasuki 63 tahun. Sehingga menyebabkan kekurangan estrogen yang membantu mengatur pengangkutan kalsium dalam tulang. Keluhan utama pasien adalah nyeri pada punggung. Pasien belum pernah memeriksakan diri ke dokter dan hanya minum obat mengurangi rasa nyeri.
3. Riwayat Kesehatan Sebelumnya
a. Penyakit kronis yang pernah dialami : Klien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit kronis, seperti jantung, diabetes mellitus, dan hipertensi.
b. Operasi yang pernah dialami : Klien mengatakan belum pernah mengalami operasi.
c. Alergi : Klien mengatakan tidak mengalami alergi.
1. Bernafas secara normal : Pasien sebelum sakit dan sesudah sakit tdk ada keluhan.
2. Makan dan minum yang mencukupiPasien seblm sakit mampu menghabiskan 1 porsi makan dan minum 8 gelas sehari , saat setelah sakit haya mampu menghabiskan ¼ porsi dan minum tetap. (Nutrisi terganggu)
3. EliminasiPasien sebelum sakit mampu melakkan BAB dan BAK sendiri , saat sakit pasien perlu bantuan keluarga untuk BAB dan BAK . (Eliminasi terganggu)
4. Gerak dan Ketahanan tubuhPasien mengatakan saat sakit mampu melakuka aktifitas bergerak dan ketahanan tubuh yang kuat, setelah sakit pasien tidak mampu beraktifitas da ketahan tubuh lemah. (Aktifitas terganggu)
5. Tidur dan IstirahatPasien mengatakan pola istirahat sebelum sakit terpenuhi, tetapi saat sakit pasien mengatakan sering insomnia,tidur tidak nyenyak. (Gangguan istirahat tidur)
6. Memilih Pakaian yang TepatPasien mengatakan sebelum sakit mampu memilih pakaian yang sesuai dan tepat, saat sakit pasien mengatakan tidak mamp memilih pakaian yag tepat
7. Suhu TubuhPasien mengatakan sebelum sakit suhu DBN,suhu 370C, saat sakit suhu meningkat DBN 36,50C
8. Kebersihan Tubuh dan KerapihanPasien mengatakan sebelum sakit bisa melakukan perawatan sendiri,saat sakit perawatan dari ujung rambut sampai kaki perlu bantuan keluarga dan perawat.
9. Menjaga LingkunganPasien tidak mampu menjaga lingkugan saat sakit.
10. KomunikasiPasien dalam berkomunikasi sangat normal.
11. Beribadah Sesuai dengan Satu KepercayaanPasien sebelum sakit ibadah secara normal, saat sakit harus ibadah secara duduk.
12. Prestasi pekerjaanPasien mengatakan mempunyai prestasi kerja sangat memuaskan sebelum sakit dapat menyelesaikan pekerjaan 1-2hr, tp saat sakit pasien tidak mampu melakukan pekerjaan dan prestasi menurun.
13. RekreasiPasien saat sakit tidak bisa rekreasi seerti saat sehat dlu.
14. PengetahuanPasien mengatakan tidak tau tentang penyakit osteoporosis saat sebelum sakit, tapi saat sakit pasien baru mengerti penyakit osteoporosis dari tenaga medis.
No Symptom Etiologi Problem
1 DS : Pasien mengatakan nyeri pada punggung saat bergerak, nyeri seperti ditusuk pada tulang, skala 7-8, nyeri hilang timbulDO : Pasien tampak menahan nyeriPasien memegangi dan menggosok area yang nyeriPasien merintih kesakitan, grimace (-)Skala nyeri : 7-8TD : 140/90 mmHgRR : 18 x/menitNadi : 90x/menitS : 36,50C
proses reabsorbsi tulang lebih besar dari pada proses
pembentukan tulang
Kepadatan tulang berkurang/penipis
n tulang
Terjadi fraktur dan deformitas
tulang
Nyeri akut
Nyeri akut
No Symptom Etiologi Problem
2 DS : Pasien mengatakan susah bergerakPasien mengatakan stamina menurunDO : Pasien tampak lemahKemampuan bergerak pasien menurunPostur tulang belakang kifosisPasien menggunakan penyanggah tulang belakang
Kepadatan tulang berkurang/penipisan tulang
Terjadi fraktur dan deformitas tulang belakang (kifosis)
Nyeri akut
Hambatan mobilitas fisik
Hambatan mobilitas fisik
No Symptom Etiologi Problem
3 DS : -
DO :
-Pasien menggunakan
penyanggah tulang belakang
-Klien lamah, kemampuan
gerak menurun
Kepadatan tulang
berkurang/penipisan
tulang
Terjadi fraktur dan
deformitas tulang
belakang (kifosis)
Penurunan kekuatan
otot dan aktivitas
otot
Risiko jatuh
Risiko jatuh
1. Nyeri akut berhubungan dengan dampak sekunder dari fraktur vertebra spasme otot, deformitas tulang ditandai dengan klien mengeluh nyeri punggung
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan disfungsi sekunder akibat perubahan skeletal (kifosis), nyeri sekunder klien mengatakan badan terasa lemah, stamina menurun, dan terdapat penurunan tinggi badan.
3. Risiko jatuh berhubungan dengan dampak sekunder perubahan skeletal dan ketidakseimbangan tubuh.
EVALUASI
Indra Dwi A (1301100001) Daniar Ade S (1301100006) Amanda Rusyda (1301100011) Devilia R (1301100014) Anggyta Puspitasari (1301100018) Renita Amelia Sari (1301100019) Irzam Beni K (1301100026) Saidatul Arifah (1301100030) Lailatun Nisak (1301100037) Fina Aula R (1301100038) M. Sahrul M (1301100039) Riris Eka Utari (1301100043) Ika Yesika Sari (1301100049) Farchia Yunitasari (1301100050) Olivia Maulina (1301100055)