Ppt Omsk Dwi

29
CASE REPORT Dwi Indah Setiawati 0861050020 Pembimbing Dr. Bambang Suprayogi, SpTHT Ilmu Penyakit Telinga, Hidung, dan Tenggorokan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia 21 Oktober – 15 November 2013

description

omsk

Transcript of Ppt Omsk Dwi

Page 1: Ppt Omsk Dwi

CASE REPORT

Dwi Indah Setiawati0861050020

PembimbingDr. Bambang Suprayogi, SpTHT

Ilmu Penyakit Telinga, Hidung, dan Tenggorokan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia

21 Oktober – 15 November 2013

Page 2: Ppt Omsk Dwi

IDENTITAS PASIEN

• Nama : Nn. P• Umur : 17 tahun• Jenis Kelamin: Perempuan• Pekerjaan : Pelajar• Agama : Islam• Suku : Sunda• Alamat : jl. cacing 15 no. 112,

cakung utara

Page 3: Ppt Omsk Dwi

KELUHAN

Telinga kanan mengeluarkan cairan kental sejak 1 minggu yang lalu.

Keluhan tambahan

Keluhan utama

Telinga kanan terasa gatal, nyeri dan terasa penuh serta pendengaran dirasa menurun

Dilakukan autoanamnesis pada tanggal 4 November 2013

Page 4: Ppt Omsk Dwi

Pasien datang dengan keluhan telinga kanan mengeluarkan cairan kental sejak 1 minggu yang lalu. Cairan berwana putih, berbau, dan mengalir dari liang telinga kanan. Keluhan ini muncul setelah pasien berenang satu hari sebelumnya, pasien sempat mengeluhkan telinga kanannya kemasukan air. Untuk memperingan keadaan pasien sering mengorek kuping dan memiringkan kepalanya supaya airnya keluar dari telinga. Pasien juga mencoba memasukkan air ke dalam telinga kanannya pada saat mandi untuk memancing airnya agar keluar dari telinga kanannya. Namun keluhan dirasakan semakin berat ketika pasien selesai mandi dan lama kelamaan justru keluar cairan berwarna putih. Selain keluhan diatas pasien juga mengeluh telinga kanan terasa gatal, nyeri dan terasa penuh serta pendengaran dirasa menurun. Batuk, pilek dan demam disangkal. Pasien mempunyai kebiasaan sering berenang.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Page 5: Ppt Omsk Dwi

• Pasien pernah mengalami keluhan tersebut sebelumnya sekitar 1 tahun yang lalu

• Pasien belum pernah dirawat di rumah sakit dan memiliki penyakit berat sebelumnya

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Page 6: Ppt Omsk Dwi

Keluarga pasien tidak ada yang memiliki keluhan

seperti pasien

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Page 7: Ppt Omsk Dwi

PEMERIKSAAN FISIK

STATUS GENERALIS

•Keadaan umum : Tampak sakit ringan•Kesadaran : Compos Mentis•Tekanan darah : 110/80 mmHg•Frekuensi nadi: 85x/menit•Frekuensi nafas : 20x/menit•Suhu : 36,5˚ C•Kepala : Dalam batas normal•Leher : Dalam batas normal•Thorax : Dalam batas normal•Abdomen : Dalam batas normal•Ekstremitas : Dalam batas normal

Page 8: Ppt Omsk Dwi

PEMERIKSAAN FISIKSTATUS THT

DEXTRA TELINGA LUAR SINISTRA

Normal Bentuk telinga luar Normal

Normotia Daun telinga Normotia

Normal Retroaurikuler Normal

- Radang -

- Nyeri tarik -

- Nyeri tragus -

TELINGA LUAR

Page 9: Ppt Omsk Dwi

STATUS THT

DEXTRA LIANG TELINGA SINISTRA

Terisi cairan Kondisi Lapang

Merah muda Warna Merah muda

- Hiperemis -

- Edema -

- Massa -

LIANG TELINGA

DEXTRA SEKRET SINISTRA- Serumen -

Putih Warna sekret -Banyak Jumlah sekret -Kental Konsistensi sekret -

SEKRET

Page 10: Ppt Omsk Dwi

STATUS THT

DEXTRA TES GARPU TALA SINISTRA

+ Rinne 512 Hz +

Lateralisasi ke kanan Weber Lateralisasi ke kanan

Memanjang Schwabach Sama dengan pemeriksa

3/6 Tes berbisik 6/6

Suspek tuli konduktif Kesimpulan normal

TES GARPU TALA

DEXTRA MEMBRAN TIMPANI SINISTRA

- Utuh +

suram Warna Putih mutiara

- Reflek cahaya +

+sentral

Perforasi -

utuh Tulang pendengaran utuh

MEMBRAN TIMPANI

Page 11: Ppt Omsk Dwi

STATUS THT

DEXTRA HIDUNG SINISTRA

Normal Bentuk hidung Normal

- Deformitas -

- Nyeri tekan -

Normal Dahi Normal

Normal Pipi Normal

- Krepitasi -

DEXTRA SINUS PARANASAL SINISTRA

- Radang -

- Trauma -

- Massa -

- Nyeri tekan -

- Nyeri ketuk -

- Sikatriks -

HIDUNG

Page 12: Ppt Omsk Dwi

STATUS THT

DEXTRA RINOSKOPI ANTERIOR

SINISTRA

Lapang Vestibulum LapangEutrofi, tidak

hiperemisKonka inferior Eutrofi, tidak

hiperemisEutrofi, tidak

hiperemisKonka media Eutrofi, tidak

hiperemisTidak terlihat Konka superior Tidak terlihat

Tidak ada kelainan Meatus nasi Tidak ada kelainanTidak ada kelainan Kavum nasi Tidak ada kelainan

Tidak hiperemis Mukosa Tidak hiperemis- Sekret -

Tidak ada deviasi Septum Tidak ada deviasi

RINOSKOPI ANTERIOR

Page 13: Ppt Omsk Dwi

STATUS THT

DEXTRA PALATUM MOLE & ARKUS FARING

SINISTRA

Simetris Posisi SimetrisMerah muda Warna Merah muda

- Edema -- Eksudat -

PALATUM MOLE & ARKUS FARING

Page 14: Ppt Omsk Dwi

STATUS THT

DEXTRA OROFARING SINISTRAMerah muda Warna faring Merah muda

Licin Permukaan faring LicinT1 Ukuran tonsil T1

Merah muda Warna tonsil Merah mudaLicin Permukaan tonsil Licin

Tidak melebar Muara kripta Tidak melebar- Detritus -- Eksudat -- Perlengketan

dengan pilar-

OROFARING

Page 15: Ppt Omsk Dwi

STATUS THT

• Pemeriksaan Rhinoskopi Posterior dan Laringoskopi Indirek: Tidak dilakukan karena pasien tidak kooperatif

• Pemeriksaan Kelenjar Getah Bening Leher: Tidak terdapat pembesaran KGB

Page 16: Ppt Omsk Dwi

RESUME

Pasien datang dengan keluhan telinga kanan mengeluarkan cairan kental sejak 1 minggu yang lalu. Cairan berwana putih, berbau, dan mengalir dari liang telinga kanan. Keluhan ini muncul setelah pasien berenang satu hari sebelumnya, pasien sempat mengeluhkan telinga kanannya kemasukan air. Untuk memperingan keadaan pasien sering mengorek kuping dan memiringkan kepalanya supaya airnya keluar dari telinga. Pasien juga mencoba memasukkan air ke dalam telinga kanannya pada saat mandi untuk memancing airnya agar keluar dari telinga kanannya. Namun keluhan dirasakan semakin berat ketika pasien selesai mandi dan lama kelamaan justru keluar cairan berwarna putih. Selain keluhan diatas pasien juga mengeluh telinga kanan terasa gatal, nyeri dan terasa penuh serta pendengaran dirasa menurun. Pasien mempunyai kebiasaan sering berenang.

Page 17: Ppt Omsk Dwi

RESUME

Pada pemeriksaan otoskopi, ditemukan adanya sekret dengan jumlah yg sedikit berwarna putih kental pada telinga kanan. Membran timpani pada telinga kanan ditemukan berwarna pucat, refleks cahaya menghilang, dan tidak intak (perforasi). Pada pemeriksaan fungsi pendengaran dengan menggunakan tes penala (Rinne, Weber, Schwabach) dapat disimpulkan bahwa pasien kemungkinan mengalami gangguan pendengaran dengan dugaan tuli konduktif pada telinga kanan. Pada pemeriksaan rinoskopi anterior dan pemeriksaan orofaring tidak ditemukan kelainan. Pemeriksaan rinoskopi posterior dan laringoskopi indirek tidak dilakukan karena pasien tidak kooperatif.

Page 18: Ppt Omsk Dwi

• Otitis media supuratif kronik eksaserbasi akut auricula dextra

• Suspek tuli konduktif auricula dextra

DIAGNOSA KERJA

Page 19: Ppt Omsk Dwi

PEMBAHASAN

- Keluhan telinga kanan mengeluarkan cairan kental dan terasa gatal sejak kurang lebih 1 minggu yang lalu.

- Cairan kental berwarna putih, jumlahnya banyak tidak berdarah

- Telinga terasa gatal, sedikit nyeri dan dirasakan penurunan pendengaran pada telinga kanan

- Os memiliki riwayat sering berenang dan satu hari sebelum keluhan muncul, telinga kanan pasien kemasukan air pada saat berenang

- Membran timpani pada telinga kanan ditemukan berwarna pucat, refleks cahaya menghilang, dan tidak intak, perforasi pada bagian sentral.

Page 20: Ppt Omsk Dwi

PEMBAHASAN

• Pendengaran telinga kanan dirasakan penurunan sejak keluhan telinga berair muncul

• Pada pemeriksaan fungsi pendengaran dengan menggunakan tes penala (Rinne +, Weber lateralisasi ke kanan, Schwabach memanjang) didapatkan kesan bahwa pasien mengalami gangguan pendengaran dugaan tuli konduktif telinga kanan

Page 21: Ppt Omsk Dwi

DIAGNOSA BANDING

- otitis media akut-

Page 22: Ppt Omsk Dwi

PEMERIKSAAN LANJUTAN

• Tes Audiometri → menentukan jenis tuli pasien secara objektif

• Kultur sekret telinga dan uji resistensi obat

Page 23: Ppt Omsk Dwi

• Otitis media supuratif kronik eksaserbasi akut auricula dextra

• Suspek tuli konduktif auricula dextra

DIAGNOSA KERJA

Page 24: Ppt Omsk Dwi

RENCANA PENATALAKSANAAN

• Medikamentosa

• Non medikamentosa

Page 25: Ppt Omsk Dwi

MEDIKAMENTOSA

1. Obat pencuci telinga→H2O2 3%. Berikan selama 3-5 hari,

diberikan bila sekret telinga keluar terus-menerus.

2. Obat tetes telinga yg mengandung antibiotik &

kortikosteroid stlh sekret yg keluar telah berkurang.

Jangan diberikan > 1-2 minggu scr berturut-turut. Juga

hindari pemberiannya pada otitis media supuratif kronik

OMSK) tenang. Hal ini disebabkan semua antibiotik tetes

telinga bersifat ototoksik.

3. Obat antibiotik. Berikan antibiotik oral golongan ampisilin

atau eritromisin sebelum hasil tes resistensi obat kita

terima. Berikan eritromisin jika pasien alergi terhadap

golongan penisilin. Berikan ampisilin asam klavulanat bila

terjadi resistensi ampisilin.

Page 26: Ppt Omsk Dwi

NON MEDIKAMENTOSA

Page 27: Ppt Omsk Dwi

terapi operatif

• bila sekret telah kering dan perforasi masih ada setelah diobservasi selama 2 bulan maka dilakukan tindakan miringoplasti atau timpanoplasti

Page 28: Ppt Omsk Dwi

PROGNOSIS

• Ad vitam : Ad Bonam• Ad sanationam : Dubia ad Bonam• Ad fungtionam : Dubia ad Malam

Page 29: Ppt Omsk Dwi

“Terima KasihSemoga bermanfaat”