Ppt Makalah Maya

62
Oleh: Maya diyaswari (G99112094) Pembimbing: Vita Nurmala, drg., Sp. Pros., Sp.KG

description

gilut presentasi

Transcript of Ppt Makalah Maya

  • Oleh:Maya diyaswari (G99112094)

    Pembimbing: Vita Nurmala, drg., Sp. Pros., Sp.KG

  • Oligodontia

  • GIGI IMPAKSIgigi yang erupsi normalnya terhalang atau terhambat, sehingga gigi tersebut tidak keluar dengan sempurna mencapai oklusi yang normal didalam deretan susunan gigi geligi lain yang sudah erupsi (Fadillah,dkk. 2010).

  • Klasifikasi impaksi menurut Archer dan KrugerMesioangularInvertedLinguoangularBuccoangularHorizontalVerticalDistoangular

  • Foto rontgen Impaksi

  • MALOKLUSIadalah bentuk hubungan rahang atas dan bawah yang menyimpang dari bentuk standar yang diterima sebagai bentuk yang normal, suatu kelainan susunan gigi geligi atas dan bawah yang berhubungan dengan bentuk rongga mulut serta fungsinya. Maloklusi dapat disebabkan karena tidak ada keseimbangan dentofasial.

  • Kelas I Angle Tonjol mesiobukal M1 atas beroklusi dengan cekung bukal M1 bawah (gambar B).Kelas II Angle (distoklusi)Gigi atas lebih ke depan daripada gigi bawah (gambar C)Kelas III Angle (mesioklusi)Gigi di rahang atas berada di belakang gigi di rahang bawah (gambar D) (Grob, 1995).

  • MICROGNATIA DAN MAKROGNATIAMicrognathia adalah suatu kelainan maksila dan atau mandibula dengan ukuran lebih kecil dari normal. ((Morokuma, 2010).

  • Macrognathia adalah suatu kelainan pertumbuhan mandibula lebih besar dari normal

  • Labial and Palatal Cleft

  • LABIAL CLEFT (LABIOSCHISIS)PALATAL CLEFT (PALATOSCHISIS)LABIAL PALATAL CLEFT (LABIOPALATOSCHISIS)

  • Etiologi

  • TerapiPembedahan oleh tim dokter khusus yang mencakup:dokter gigi spesialis bedah mulut, dokter spesialis bedah plastik, ahli terapi bicara, audiologist (ahli pendengaran), dokter spesialis anak, dokter gigi spesialis gigi anak, dokter gigi spesialis orthodonsi, psikolog, dan ahli genetikLabioplasty :usia tiga bulan dan memiliki berat badan yang cukup. Palatoplasty :5-6 bulan. Terapi bicara dengan ahli terapi bicara.

  • DEBRIS

    Sisa makanan yang menetap di rongga mulut, yang terakumulasi di leher gigi dan di sela-sela-sela gigi

    food retention (sisa makanan yang mudah dibersihkan dengan air liur, pergerakan otot-otot mulut, berkumur, atau dengan menyikat gigi) food impaction (makanan yang terselip dan tertekan di antara gigi dan gusi, (Toothclub, 2011).

  • Skor Debris Index

    SkorKriteria0Jika tidak ada debris pada sonde setelah digoreskan ke permukaan sepertiga cervical.1Jika terdapat debris pada sepertiga permukaan gigi.2Jika terdapat debris lebih dari sepertiga tetapi tidak lebih dari dua pertiga permukaan gigi.3Jika terdapat debris di lebih dari dua pertiga permukaan gigi.

  • CALCULUSmaterial keras dari garam inorganik yang terdiri dari kalsium karbonat dan posfat yang bercampur dengan debris, mikroorganisme, dan sel epitel yang telah terdeskuamasi dipermukaan gigi, disebut juga karang gigi

  • Kriteria perhitungan sebagai berikut:Nilai 0 : tidak terdapat calculusNilai 1 :calculus supraginggiva pada 1/3 permukaan gigi.Nilai 2 :calculus supraginggiva lebih dari 1/3 tetapi tidak lebih dari dua pertiga permukaan gigi atau terdapat titik calculus subginggiva pada cervical gigi.Nilai 3 :calculus supraginggiva lebih dari 2/3 permukaan gigi atau terdapat calculus subginggiva di sepanjang cervical gigi.

  • CI S = Jumlah nilai calculus Jumlah gigi yang diperiksa

    Kriteria CI adalah sebagai berikut :0,0-0,6 = Baik0,7-1,8 = Sedang1,9-3,0 = Buruk

  • Calculus Indeks Simplified (CI-S) dihitung bersama dengan Debris Indeks Simplified (DI-S) untuk menentukan kebersihan mulut seseorang Oral Hygiene Simplified (OHI-S) dari Greene dan Vermillion. OHI-S = DI-S + CI-STingkat kebersihan mulut secara klinis pada OHI-S dapat dikategorikan sebagai berikut :0,0-1,2= Baik 1,3 -3,0= Sedang 3,1- 6,0= Buruk

  • PLAQUEdeposit lunak terakumulasi pada gigi. terdiri dari : biofilm bakteri, sel epitel, leukosit, makrofag, matriks ekstraseluler yang terbentuk dari produk bakteri dan saliva. komponen anorganik seperti kalsium dan fosfor yang terdapat pada saliva. Plak yang mengalami kalsifikasi akan membentuk kalkulus. (Susanto, 2010).

  • PLAQUE

    Patogenesis : proses pembentukan plak dapat dibagi menjadi tiga fase, yaitupembentukan pelikelkolonisasi awal pada permukaan gigi serta kolonisasi sekunderpematangan plakDiagnosis :tidak terlihat secara visual dapat dideteksi dengan disclosing material (iodine, mercurochrome, bahan pewarna makanan seperti gincu kue berwarna merah dan bismarck brown)

  • DENTAL DECAY

    penyakit jaringan gigi yang mengalami kalsifikasi yang ditandai oleh demineralisasi dari bagian inorganik dan destruksi dari substansi organik dari gigi. Ditandai dengan kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi (pit, fissure, dan daerah interproksimal) meluas kearah pulpa.

  • Etiologi

  • patogensis

  • Caries superficial Caries Media Caries Profunda

  • anamnesis : warna coklat atau hitam pada permukaan gigi, lubang dalam gigi atau terasa nyeri. nyeri dirasakan bila pasien memasukkan makanan manis atau terangsang oleh panas atau dingin. Bila karies sudah sangat dekat dengan pulpa atau sudah menembusnya, menimbulkan gejala atau hanya gejala ringan saja.

    Pemeriksaan fisik:Untuk menegakkan diagnosa, digunakan sonde tajam, untuk mendeteksi karies di email, untuk mendeteksi cavitas dini pada permukaan halus.

    Pemeriksaan penunjang : dental X-ray.

  • Penataksanaan karies gigi ditentukan oleh stadium saat karies terdeteksi:1. Penambalan (filling) dilakukan untuk mencegah progresi karies lebih lanjut.. Bahan yang digunakan yaitu amalgam, compsite resin dan glass ionomer atau dengan inlay.2. Perawatan saluran akar (PSA) atau root canal treatment dilakukan bila sudah terjadi pulpitis atau karies sudah mencapai pulpa. Setelah dilakukan PSA, dibuat restorasi yang dinamakan Onlay.3. Ektraksi gigi merupakan pilihan terakhir dalam penatalaksanaan karies gigi. Ekstraksi dilakukan bila jaringan gigi sudah sangat rusak sehingga tidak dapat direstorasi. Gigi yang telah diekstraksi perlu diganti dengan pemasangan gigi palsu (denture), implant atau jembatan (brigde).

  • PULPITISPulpitis adalah proses radang pada jaringan pulpa gigi. Pulpitis reversible merupakan proses inflamasi ringan yang apabila penyebabnya dihilangkan maka inflamasi menghilang dan pulpa akan kembali normal. pulpitis irreversible merupakan inflamasi parah yang tidak akan bisa pulih walaupun penyebabnya dihilangkan dan lambat atau cepat pulpa akan menjadi nekrosis.

  • PULPITIS REVERSIBELperadangan pulpa awal-sedang akibat rangsangan.Anamnesa:nyeri bila minum panas, dingin, dan asam Nyeri tajam singkat tidak spontan, tidak terus menerusRasa nyeri cepat hilangnya setelah rangsangan hilangPemeriksaan Objektif:Ekstra oral : Tidak ada pembengkakan.Intra oral : Perkusi tidak sakit, karies mengenai dentin /karies profunda, pulpa belum terbuka, sondase (+), chlor etil (+).PULPITIS IREVERSIBEL:peradangan pulpa yang berlangsung lama.Anamnesa :Gigi sebelumnya pernah sakit.Rasa sakit dapat hilang timbul secara spontan.Nyeri tajam menyengat, bila ada rangsangan seperti; panas, dingin, asam, manis.Penderita masih bisa menunjukkan gigi yang sakit.Pemeriksaan ObjektifEkstra oral ; tidak ada pembengkakaIntra oral ; karies profunda, bisa mencapai pulpaa/ tidak, sondase (+), perkusi (-).

  • NEKROSIS PULPA:* matinya pulpa, dapat sebagian atau seluruhnya, tergantung pada seluruh atau sebagian yang terlibat. Anamnesa: Nyeri spontan atau tidak ada keluhan nyeri tapi pernah nyeri spontan.Bau mulut, gigi berubah warna.Lesi radiolusen yang berukuran kecil hingga besar disekitar apeks dari salah satu atau beberapa gigi, tergantung pada kelompok gigi.Pemeriksaan Objektif:Gigi berubah warna, menjadi abu-abu kehitam-hitamanSondase (-), Perkusi (-), dan Palpasi (-)Terdapat lubang gigi yang dalam

  • PERIODONTITISPeriodontitis merupakan inflamasi pada jaringan penyangga gigi yaitu yang melibatkan gingival, ligament periodontal, sementum, dan tulang alveolar.

  • Tahapan periodontitis

  • GINGGIVITIS

    penyakit periodontal stadium awal berupa peradangan pada gingiva Dengan ciri warnanya merah keung uan, bagian tepinya bengkak, ada eksudat, mudah berdarah, konsistensinya empuk/ lunak.

  • GLOSSITISGlossitis adalah peradangan atau infeksi pada lidah. Hal ini menyebabkan lidah membengkak dan perubahan warna. Seperti proyeksi Finger di permukaan lidah (papila) mungkin hilang, menyebabkan lidah untuk tampil halus (Zieye ,2009).

  • Infeksi.

  • Lidah menjadi halus bengkak dan berubah warnaTanda : Lidah bengkak, kemerahan, s/d ulserasi, atrofi papil, sulit berbicaraGejala : Nyeri pada lidah, sulit mengunyah, menelan, atau untuk bercakap-cakap. Pengobatan :Menghilangkan peradanganMenghilangkan penyebab

  • CANDIDIASIS ORALinfeksi pada rongga mulut yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan dari jamur Candida terutama Candida albicans.

    Etiologi:1. lokal : rokok, kondisi saliva2. sistemik: imunokompromis, gangguan nutrisi3.iatrogenik: antibiotik, steroid, radioterapi dan kemoterapi

  • Patogenesis

  • Klasifikasi dan Gambaran Klinis

    1. Akut

  • 2. kronis

  • 3.Keilitis Angularis

  • DIAGNOSISAnamnesis (rasa tidak nyaman pada mulut, panas, nyeri)Pemeriksaan Klinis (oral trush)Pemeriksaan Penunjang (sitologi eksfoliatif, metode kultur , swab, uji saliva, dan biopsi)

    Swab KOH gambaran pseudohifa/ blastosporaKultur agar sabaroud/ eosinmethilen blue terbentuk koloni dalam 24-48 jamKasus hiperplastik kandidiasis kronis biopsi Periodic Acid Schiff (PAS) gambaran pseudomyselia dan hyfa

  • Terapimenjaga kebersihan rongga mulut, pemberian obat-obatan antifungal, dan menghilangkan faktor predisposisi penyebab kandidiasis oral

  • MOUTH ULCER Ulkus ialah defek lokal atau ekskavasasi permukaan jaringan atau organ, yang lebih dalam dari jaringan epitel. Etiologiinfeksi atau gangguan sistemik lainnyatrauma atau luka bakar, aphtha, obat-obatan

  • Mouth ulcerLuka terbuka (berupa ulkus) pada mulut, atau terkadang pada mukosa atau epitel bibir atau sekitar mulutdefek lokal atau ekskavasasi permukaan jaringan atau organ, yang lebih dalam dari jaringan epitelEtiologiinfeksi atau gangguan sistemik lainnyatrauma atau luka bakar, aphtha, obat-obatan

  • Ulkus pada rongga mulut

  • PatogenesisLapisan paling atas dari mukosa rusak jaringan dibawahnya terlihat terbetuk sebuah lubang, yang tampak putih karena adanya sel-sel yang mati dalam lobang tersebut.Terjadi karena perlukaan atau iritasi pada jaringan misal, karena trauma atau bahan iritan

  • Terapi:Menjaga higiene oral secara adekuat dapat membantu meredakan gejala. Antihistamin, kortikosteroid topikal dapat membantu untuk meringankan nyeri ulserasi, dan dapat juga diberikan oral analgesik seperti paracetamol atau ibuprofen Menghindari makanan pedas dan merangsang dapat mengurang nyeri.

  • PrognosisSebagian besar mouth ulcer tidak berbahaya dan akan sembuh dengan sendirinya dalam bebebrapa hari.

    Aphthous ulcer atau yang disebabkan oleh infeksi herpes simplex misalnya, membutuhkan pengobatan medis

    Sulit untuk mempercepat penyembuhan mouth ulcer, namun gejala dapat diperingan dengan pemberian regimen simtomatis serta hal ini dapat meringankan resiko komplikasi

  • XEROSTOMIAkondisi yang berhubungan dengan penurunan sekresi saliva dan perubahan dalam komposisi saliva seperti saliva menjadi kental, dengan keluhan subjektif mulut kering

  • ORAL SQUAMOUS CELL CARCINOMAkarsinoma sel skuamosa tumbuh dalam setiap epitel berlapis skuamosa atau mukosa yang mengalami metaplasia skuamosa. Lokasinya dapat terjadi pada lidah, bibir, esophagus. Leukoplakia merupakan faktor predisposisi penting pada permukaan mukosa mulut atau vulva

  • LEUKOPLAKIA

  • etiologi

  • Patogenesis:Praleukoplakia plak abu-abu tipis, bening, translusen, permukaannya halus, konsistensi lunak dan datarLeukoplakia pelebaran lesi ke lateral,keratin menebal-putih, berfisura dan permukaan kasar

  • diagnosisLesi pada daerah alveolar, bibir, palatum lunak dan keras, daerah dasar mulut, ginggiva, mukosa lipatan bucal, serta mandibular alveolar ridge dan kadang-kadang lidah

    Pemeriksaan histopatologiHiperkeratosis epitel dengan atau tanpa displasia

  • terapiDalam stadium awal, menghilangkan seluruh iritasi yang ada di sekitar rongga mulut. Obat antijamur akan diberikan secara terus-menerus selama satu sampai dua minggu. bercak putih sudah meluas, akan dilakukan pengangkatan lesi atau bercak putih lewat proses pembedahan.Pada kasus pasien yang mengalami kekurangan vitamin, perawatan dengan pemberian vitamin B kompleks dan vitamin C sangat dianjurkan