Ppt kondifikasi hadist

31
Kodifikasi hadis pada Sahabat Kecil dan Tabiin

Transcript of Ppt kondifikasi hadist

Page 1: Ppt kondifikasi hadist

Kodifikasi hadis pada Sahabat Kecil dan Tabiin

Page 2: Ppt kondifikasi hadist

• Kodifikasi hadis pada Sahabat Kecil dan Tabiin

• Sahabat kecil adalah umat muslim yang pada masa nabi Muhammad ia masih berusia belum balig atau mukalaf. Dalam artian orang yang sempat melihat nabi dan pada saat itu ia masih kecil.

• Tabi'in (bahasa Arab: التابعون, pengikut), adalah orang Islam awal yang masa hidupnya setelah para Sahabat Nabi dan tidak mengalami masa hidup Nabi Muhammad.

Page 3: Ppt kondifikasi hadist

• Sahabat Kecil• Abu Hurairah• Abu Hurairah nama lengkapnya

adalah Abd Ar-Rahman ibn Shakhr Ad-Dausi Al-Yamani, sebagai mana banyak ditulis oleh ahli para sejarah. Dia masuk Islam setelah mendengar dakwah dari kawan sekampungnya, yaitu Thufail ibn Amr Ad-Dausi, yang pernah datang ke Madinah menghadap Nabi Muhammad SAW dengan telinganya yang sengaja disumbat dengan kapas. Sebab, hanya dengan cara demikian, ia diizinkan orang-orang kafir Mekah untuk bertemu dengan Nabi SAW. Akan tetapi, ternyata ayat-ayat Al-Quran menembus telinganya dan langsung menempati hati nurani Thufail, dan ia menjadi muslim yang ikhlas dan patuh.

Page 4: Ppt kondifikasi hadist

•2. Abdullah ibn Umar ibn Al-Kaththab ibn Nufail Al-Quraisy Al-Adawi Abu Abd-Rahman Al-Makki•Ia termasuk yang paling awal memasuki Islam yaitu sejak usia kanak-kanak dan berhijrah ers ‘’/ama ayahnya. Ia masih dianggap kanak-kanak pada saat Perang Uhud. Ia mengikuti Perang Khandaq dan Bai'at Ar-Ridhwan juga mengikuti perang yang lainnya.•Ia menerima riwayat dari Nabi SAW, ayahnya, pamannya Zaid dan saudara perempuannya, Hafsah, istri Rasulullah SAW, Abu Bakar, Utsman bin Affan, Ali, Sa'id, Bilal, Zaid bin Tsabit, Shuahaib ibn Mas'ud, Aisyah, Rafi' ibn Khadij, dan lainnya.

SEJARAH HADIS: MASA

KODIFIKASI DAN PERKEMBANGAN

Page 5: Ppt kondifikasi hadist
Page 6: Ppt kondifikasi hadist

• . Aisyah binti Abu Bakar As-Shiddiq • Aisyah adalah Ummu Al-Mukmini, istri Rasulullah

yang paling terkenal. Rasulullah menikahinya dua tahun sebelum hijrah. Dan pada saat itu Aisyah baru berusia 6 tahun dan masih perawan.

• Imam Al-Bukhari menceritakan suatu riwayat tentang Ummu Salamah ketika tidak menghiraukan Aisyah sampai tiga kali, Nabi SAW bersabda, Wahai Ummu Salamah janganlah menyakitiku dengan sebab menyakiti Aisyah, karena demi Allah tidak diturunkan wahyu kepadaku ketika aku berada dalam pangkuan istri salah seorang diantara kamu, selain dalam pangkuan Aisyah.

• Aisyah merupakan orang yang paling paham dan baik pandangannya dalam segala hal, seperti fiqh, kesehatan, dan syi'ir. Aisyah banyak meriwayatkan hadis dari Nabi SAW dan banyak pula yang menerima riwayat darinya, seperti Umar ibn Al-Khaththa, ataupun dari kalangan para tabi'in yang tidak terhitung jumlahnya.

• Aisyah meninggal ada tahun 57 H/58 H pada malam Selasa tanggal 27 Ramadhan. Dia berwasiat untuk dikuburkan di Baqi pada malam itu juga. Abu Hurairah termasuk salah seorang sahabat yang menshalati jenazahnya serta menguburkannya. Ketika Nabi wafat, Aisyah baru berusia 18 tahun. Dan ia meriwayatkan hadis mencapai jumlah 2.210 hadis.

Page 7: Ppt kondifikasi hadist

• 5. Abdullah ibn Abbas ibn Abd Al-Muttalib Al-Madani Ath-Thaifi Al-Hasyimi

• Abdullah ibn Abbas dikatakan Rasulullah sebagai tinta dan lautan karena banyak ilmunya. Ia menerima hadis dari Nabi SAW, dari ayah dan ibunya, Ummu Al-Fadhi, saudaranya Al-Fadhi, bibinya, Maemunah, Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Abd-Rahman, dan lainnya.

• Nabi SAW telah mendoakannya dengan hikmah sebanyak dua kali. Ibn Mas'ud berkata, " Sebaik-baiknya penerjemah Al-Quran adalah ibn Abbas. Shubhi Ash-Shalih mencata hadis yang diriwayatkan Ibn Abbas berjumlah 1.660 hadis. An-Nasa'i menyebutnya sanadnya yang yang paling shahih adalah yang terdapat dalam hadis yang diriwayatkan Az-Zubri dari Ubaidillah ibn Abdullah ibn 'Atabal dari ibn Abbas.

Page 8: Ppt kondifikasi hadist

•6. Jabir ibn Abdullah ibn Amr ibn Haram Al-Anshari•Ia termasuk sahabat keenam diantara para sahabat Nabi SAW, yang banyak meriwayatkan hadis dan hadisnya mencapai jumlah 1.540 buah. Ia meninggal setelah tahun 70-an di Madinah dalam usia 94 tahun. •Ia menerima riwayat dari Nabi SAW, Abu Bakar, Umar, Ali, Abu Ubaidah, Thalhah, Mu'az ibn Jabal, Amar ibn Yasar, Khalid ibn Al Walid, dan lainnya.•Orang - orang yang menerima riwayat darinya adalah anak-anaknya, Abd Ar-Rahman, Uqail, Abu Az-Zubair, Amr ibn Dinar, Abu Ja'far Al-Baqir, dan lainnya.

Page 9: Ppt kondifikasi hadist

• 7. Abu Sa'id Al-Khudri • Sejak kecil, ia senantiasa

mengikuti perang bersama Rasulullah SAW, mulai Perang Uhud dan sampai sebanyak 12 kali peperangan setelah itu.

• Ia menerima hadis dari Nabi SAW, ayahnya, saudara ibunya, Qatadah ibn Nu'man, Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Zaid ibn Tsabit, Usaid ibn Hudair , dan lainnya.

• Orang - orang yang menerima riwayat darinya adalah anaknya, Abd Ar-Rahman, istrinya, Zaenab binti Ka'ab ibn 'Ajrah, Ibn Umar, Jabir, Ibn Musayyab, dan lainnya.

Page 10: Ppt kondifikasi hadist

Ahli Hadist dari Kalangan TabiinKhalifah Umar ibn Abdul Aziz• Umar ibn Abdul Aziz adalah

seorang khalifah dari bani umayyah yang berkuasa pada tahun 99 – 101 H. Nama lengkapnya ialah Umar ibn Abdul Al- Aziz ibn Marwan ibn Al-Hakam Al-Imam Aimir Al-Mukmin Abu Hafsh Al-Amawi Al-Quraisy.

• Ia menerima hadist dari Abdullah ibn Ja’far, Anas ibn Malik, Abu Bakar ibn Abd Ar-Rahman, Said ibn Musayyab, Ubaidillah ibn Atabah, dan lainnya.

• Usianya hanya mencapai 40 tahun. Tiga tahun diantaranya ia berkuasa, yakni pada tahun 99 – 101 H. Ia berkuasa penuh keadilan dan penuh kezuhudan dan ia merupakan figur yang dimisalkan sebagai orang yang diridloi Allah. As-Syafii menyatakan bahwa ia termasuk Al-Khulafah Ar-Rasyidin yang kelima, setelah Abu Bakar, Abu Umar, Utsman, Ali.

Page 11: Ppt kondifikasi hadist

Amarah Binti Abd Ar-Rahman Ibn Sa’ad Ibn Zararah Al-Anshariya Al-Madaniyah

• Amarah adalah anak asuh Aisyah. Ia banyak menerima riwayat dari Aisyah. Saudara perempuan yang seibu dengannya ialah Ummu Hisyam binti Haritsah ibn Nu’man, Habibah binti Sahal, dan Ummu Habibah Hamna binti Jahsyin.

• Ibn Hibban menyebutkannya dalam daftar orang tsiqat Nuh ibn Habib Al-Qaumisy, yang dinyatakan, “Barangsiapa berkata bahwa Amarah binti Abd Ar-Rahman ibn Sa’ad Ibn Zararah itu tidak terkenal, ia salah. Ia adalah saudara As’ad. Yang termashur itu bukan dia, melainkan, Amarah. Saya mendengar hal itu dari Ali ibn Al-Madini dan orang-orang yang mengetahui nasabnya Al-Anshori. Ia termasuk orang yang paling mengetahui hadist Aisyah

Page 12: Ppt kondifikasi hadist

• Abd Ar-Rahman Ibn Al-Qasim• Nama lengkapnya adalah Abd

Ar-Rahman ibn Al-Qasim ibn Muhammad ibn Abi Bakar As-Shidiq At-Taimi Abu Muhammad Al-Madini. Ia dilahirkan pada masa Aisyah masih hidup.

• Ia menerima hadist darri ayahnya, Ibn Al-Musayyab Abdullah ibn Abdullah ibn Umar, Salim ibn Abdullah ibn Umar, Nafiq Mawla ibn Umar, Muhammad ibn Ja’far ibn Az-Zubair dan lainnya.

• Ibn Hibban memasukkannya pada kelompok Ats-Tsiqat. Ia pula termasuk bangsawan Madinah, Ahli fiqh, berilmu, taat beragama, memiliki keutamaan, penghapal yang teguh. Al-Hutsaim ibn ‘Adi dan ibn Qani’ menyemutkan bahwa ia meninggal pada tahun 31 H.

Page 13: Ppt kondifikasi hadist

• Muhammad ibn Muslim Ibn Ubaidillah ibn Abdullah ibn Syihab ibn Abdullah ibn Al-Harits ibn Zahrah ibn Kilab ibn Marrah Al-Quraisy Az-Zuhri Al-Faqih Abu Bakar Al-Hafidzh Al-Madani

• Ia dikenal dengan nama Az-Zuhri, salah seorang imam, ulama Hijaz dan Syam. Ia menerima riwayat dari Abdullah ibn Umar ibn Al-Khottob, Abdullah ibn ja’far, Rubai’ah ibn ‘Ubbad, Al-Musawwar ibn Mahramah, Abd Ar-Rahman ibn Azhar, dan banyak lagi.

• Al-Bukhori dari Ali ibn Al-Madini berkata, “Ia memiliki hadist sebanyak 2000 hadist.” Al-Ajari dan Abi Dawud berkata, “ Jumlah keseluruhan hadist Az-Zuhri mencapai 2.250 hadist, diantaranya hadist musnad 200 hadist yang diterima dan tidak di tsiqat, 50 buah hadist yang diperselisihkan.

• Al-Waqidi mengatakan Az-Zuhri lahir pada tahun 58 H dan meninggal pada tahun 123 H. Yahya ibn Bakir berkata”Ia dilahirkan pada tahun 56 H. Abu Dawud dari Ahmad ibn Shalih berkata ia dilahirkan pada tahun 50-an. Abu Ubaid dan Ibn Al-Madini, Amr Ibn Ali, mengatakan ia meninggal pada akhir tahun 124 H. Az-Zubair ibn Bakar mengatakan dengan menambahkan pada bulan Romadlon dalam usia 72 tahun. Ibn Yunus dan yang berkata, “Ia meninggal pada bulan Romadlon tahun 125 H”.

Page 14: Ppt kondifikasi hadist

• Abu Bakar Ibn Muhammad Ibn Amr Ibn Hazm Al-Anshori Al-Khazraji An-Najjari Al-Madhani Al-Qadha

• Ia menerima riwayat dari ayahnya. Ia dikirimkan kepada kakeknya, Abdullah ibn Zaid ibn Abd Rabbah Al-Anshori. Ia menerima pula riwayat dari bibinya, Amrah binti Abd Ar-Rahman, Abi Hayyah Al-Badri dan Khalidah binti Anas.

• Umar ibn Abdullah At-Tamimi berkaata bahwa ia meninggal pada tahun 110 H, Al Hutsaim ibn ‘Adi, Abu Musa, Ibn Bakir berkata bahwa ia meninggal pada tahun 117 H. Al-Qaqidi, Ibn Al-Madini, dan lainnya berkata bahwa ia meninggal pada tahun 120 H. Al-Waqidi menambahkan, ia termasuk seorang yang tsiqat banyak pemberdaharaan hadiistnya.

Page 15: Ppt kondifikasi hadist

• Konflik Deologi dan Teologi Antara Shunni dan Syi’ah Sehingga Memungkinkan Terjadinya Pemalsuan Hadis

•Pergolakan politik yang terjadi pada masa sahabat, setelah terjadinya perang jamal dan perang shiffin, yaitu ketika kekuasaan dipegang oleh Ali bin Abi Thalib. Akan tetapi akibatnya cukup panjang dan berlarut-larut dengan terpecahnya umat Islam ke dalam beberapa kelompok yaitu; pertama: golongan Syi’ah, pendukung ‘Ali bin Abi Thalib. Kedua: golongan khawarij, penentang Ali dan Mu’awiyah, ketiga: golongan jama’ah yang tidak mendukung kedua golongan di atas.

Page 16: Ppt kondifikasi hadist

• Mereka mendatangkan keterangan dan hujjah untuk mendukungnya dengan beberapa cara, yaitu:a. Mereka mencari ayat-ayat Alquran dan hadits yang dapat dijadikan hujjah.b. Apabila mereka tidak menemukannya, mereka menakwilkan ayat Alquran dan menafsiri hadits-hadits sesuai dengan golongannya.c. Langkah terakhir, apabila mereka tidak mendapatkannya dari kedua sumber tersebut, maka mereka memalsukan hadis-hadis, dan yang pertama mereka palsukan adalah hadits yang mengenai orang-orang yang mereka agung-agungkan.

Page 17: Ppt kondifikasi hadist

• Cara-cara ulama dalam menjaga hadis, yaitu dengan adanya keharusan menyebutkan sanad, mengadakan perlawatan mencari hadis dan berhati-hati dalam menerimanya, mengadakan penelitian terhadap orang-orang yang diduga sering membuat hadis palsu dan memerangi mereka, menjelaskan keadaan perawi dan menetapkan kaidah-kaidah untuk dapat mengetahui hadis-hadis palsu.

Page 18: Ppt kondifikasi hadist

• Dari pergolakan politik seperti di atas, cukup memberikan pengaruh terhadap perkembangan hadits berikutnya, yaitu;1. Pengaruh yang langsung dan bersifat negatif, ialah dengan munculnya hadis-hadis palsu (maudhu) untuk mendukung kepentingan politiknya masing-masing kelompok dan untuk menjatuhkan posisi lawannya.2. Pengaruh positifnya ialah, lahirnya rencana dan usaha yang mendorong diadakannya kodifikasi hadis, sebagai upaya penyelamatan dari pemusnahan dan pemalsuan, sebagai akibat dari pergolakan politik tersebut

Page 19: Ppt kondifikasi hadist

• A. Pengertian Hadits Maudhu’• المختلق هوا الموضوع يث الحد

المصنوع”Hadist Maudhu’ adalah Hadist yang diada-adakan dan dibuat-buat.”

• Al-Maudhu’ secara bahasa merupakan isim maf’ul dari, wa-dha-‘a, ya-dha-‘u, wadh-‘an,kata yang mempunyai arti al-isqath (meletakkan tau memyimpan), Kata Al-Maudhu’ juga bermakna (al-iftira) meninggalkan, (wa al-ikhtilaq)mengada-ada dan membuat-buat.

Page 20: Ppt kondifikasi hadist

•  • B. Sejarah Awal Terjadinya Hadits

Maudhu’• Ketika Rasulullah Saw wafata, Hadits

masih dalam keadaan bersih dari berbagai pemalsuaan maupun perubahan. Keadaan ini terus berlangsung pada zaman ai- Khaulafah Al-Rasyidin, para sahabat sabgat berhati-hati dan teliti serta tegas dalam menerimah hsdits dari Rasul. Sedangkan Analisis Ahmad Amin dalam bukunya Fajr Al-Islam yang berkesimpulan telah terjadi hadis maudhu’ sejak masa Rasulullah saw karena pendustaan terhadap Beliau inilah yang melatarbelakangi timbulnya sabda beliau.

•  • لر الن من مقعده بوا فليت متعمدا علي كذب من•  • Artinya: “Barang siapa yang mendustakan

aku dengan sengaja, maka hendaklah bersiap-siap tinggal di neraka”.

Page 21: Ppt kondifikasi hadist

• Latar belakang terjadinya Hadist Naudhu’ adalah sebagai berikut:

•  1. Faktor politik• 2. Usaha Kaum

Zindik( Musuh Islam)•  3. Perbedaan Ras dan

Fanatik Golongan•  4. Qashshash (tukang

cerita/ pendongeng)• 5. Mendekatkan dengan

kebodohan•  6. Menjilat penguasa• 7. Perbedaan (khilafiyah)

dalam madzhab

Page 22: Ppt kondifikasi hadist

• Munculnya Hadits-hadist palsu dalam masalah fiqih dan ilmu kalam ini berasal dari para pengikut Mazhab. Mereka berani melakukan pemalsuan Hadits karena didorong sifat fanatik dan ingi menguatkan mazhabnya masing-masing. Diantara hadits-hadits palsu tentang masalah ini adalah:

• Siapa yang mengangkat kedua tanggannya dalam shalat, maka shalatnya tidak sah.

 • Jibril menjadi imamku dalam

shalat di ka’ba, ia(jibril) membaca basmalah dengan nyaring.

• Semua yang dibumi dan langit serta diantara keduanya

Page 23: Ppt kondifikasi hadist

• Hukum Meriwayatkan Hadits Maudhu’ • Umat islam telah sepakat

bahwa membuat hadits maudhu’ hukumnya haram secara mutlak tidak ada perbedaan antara mereka. Menciptakan hadits maudhu’ sama dengan menduakan kepada Rasulullah saw. Orang yang melekukan hal demikian diancam dengan api neraka, sebagaimana sabda Beliau:

 • ار الن من مقعده فليتبوأ متعمدا علي كذب من

• Artinya : “Barang siapa yang

mendustakanku dengan sengaja, maka hendak bersiap-siaplah tempat tinggalnya didalam neraka”.

 

Page 24: Ppt kondifikasi hadist

• E. Ciri-Ciri Hadits Maudhu’

• Hadits maudhu’ dapat diketahui melalui tanda-tandanya yang ada pada sanad atau pada matan.

• Tanda-Tanda Maudhu’ pada Sanad.

•  adanya Pengakuan pembuatnya sendiri

•   Adanya bukti (qarinah) menempati pengakuan

• Kedustaan perawi

Page 25: Ppt kondifikasi hadist

•2. Tanda-Tanda Maudhu’ pada Matan• •a. Lemah susunan dan lafalnya.•B, Rusaknya makna

c.Menyalahi teks Al-Qur’an atau hadits mutawatird. Menyalahi realita sejarahe.Hadits sesuai dengan madzhab perawif.Mengandung pahala yang mengandung kelebihan bagi amal yang kecilg.Sahabat dituduh membunyikan hadits• F. Usaha Para Ulama dalam Menanggulangi Hadits Maudhu’• 

Page 26: Ppt kondifikasi hadist

• Agar jelas posisi hadits maudhu’ tidak tercampur dengan hadits-hadits shahih dari Rasulullah saw. Diantara usaha-usaha itu sebagai berikut:

•  1. Memelihara sanad hadits• 2. Meningkatkan

kesungguhan penelitian• 3. Mengisolir para

pendusta hadits .• 4. Menerangkan keadaan

para perawi.•  5. Memberikan kaidah-

kaidah hadits.

Page 27: Ppt kondifikasi hadist

  G. Para Pendusta dan Kitab-Kitab Hadits

Maudhu’1. Para pendusta dalam hadits. Diantara para pendusta hadits yang diketahui

setelah penelitian yang dilakukan oleh para ulama, asalah sebagai berikut:

a. Aban bin Ja’far Al-Numaiqi, membuat 300 buah hadits yang disandarkan kepada Abu Hanifah.

b. Ibrahim bin Zaid Al-Aslami, membuat hadits disandarkan pada Malik.

c. Ahmad bin Abdullah Al-Juwaini, juga membuat beribu-ribu hadits kepentingan kelompok As-Karramiyah.

d. Jabir bin Zaid Al-Jua’fi, membuat 30.000 buah hadits.

 e. Nuh bin Abu Maryam, membuat hadits maudhu’ tentang fadhail surah-surah dalam Al-Qur’an.

f. Muhammad bin Syuja’ Al-Wasithi, Al-Harits bin Abdullah Al-A’war, Muqatil bin Sulaiman, Muhammad bin Sa’id Al-Mashlub, Al-Waqidi dan Ibnu Abu Yahya

Page 28: Ppt kondifikasi hadist

2. Kitab-kitab tafsir  Kitab-kitab tafsir yang terdapat banyak hadits maudhu’,

antara lain: Ats-Tsa’labi, Al-Wahidi, Az-Zamakhsyari, Al-Baidhwi dan Asy-Syaukani.

 3. Kitab-kitab maudhu’ yang terkenal  Diantara kitab-kitab yang memuat hadits maudhu’

adalah sebagai berikut: a) Tadzkirah Al-Maudhu’at, karya Abu Al-Fadhal Muhammad

bin Thahir Al-Maqdisi (448-507 H). Kitab ini menyebutkan hadits secara alphabet dan disebutkan nama perawi yang di nilai cacat (tajrih).

 b) Al-Maudhu’at Al-Kubra, karya Abu Al-Faraj Abdurahman Al-

Jauzi (508-587 H) 4 jilid. c) Al-La’ali Al-Mashnu’ah fi Al-Ahadits Al-Maudhu’ah, karya

Jalaluddin As-Suyuthi (849-911 H). d) Al-Ba’its ‘ala Al-Khalash min Hawadits Al-Qashash, karya

Zainuddin Abdurrahman Al-Iraqi (725-806H). e) Al-Fawa’id Al-Majmu’ah fi Al-Ahadits Al-Maudhu’ah, karya

Al-Qadhi Abu Abdullah Muhammad bin Ali Asy-Syaukani (1173-1255 H).

 

Page 29: Ppt kondifikasi hadist
Page 30: Ppt kondifikasi hadist
Page 31: Ppt kondifikasi hadist

• Disusun Oleh Kelompok 3

• 1.Rudlotun Nasikah• 2.Devi Ainun Zuhoh• 3.Dinda Mar’atus S• 4.Yeni Sri W• 5.Misbahul Haris• 6.Amin Thohari• 7.M.Wahyu R