PPT KASUS Alergi Rifky

download PPT KASUS Alergi Rifky

of 32

description

fff

Transcript of PPT KASUS Alergi Rifky

IMPETIGO BULOSA

Rhinitis AlergiOleh : M. Rifki El MuammaryG1A107054Pembimbing : dr. H. Armaidi Darmawan, MEpidIdentitas PasienNama/Jenis Kelamin/Umur: An. W/ Perempua/ 10 TahunPekerjaan: PelajarAlamat: RT 03 Olak Kemang

Kondisi Rumah: Pasien tinggal dirumah permanen bata, berlantai keramik dan semen, dan beratap seng. Memiliki 1 ruang tamu, 3 kamar tidur, 1 ruang keluarga, dapur sekaligus ruang makan dan 1 kamar mandi. Sumber air dari ledeng. Kamar mandi menggunakan wc jongkok. Dalam 1 rumah ditempati oleh 5 orang.Kondisi Lingkungan Keluarga :Pasien tinggal di perkampungan yang tidak terlalu padat tinggal bersama dengan kedua orang tuanya, nenek serta adiknya. Keharmonisan keluarga pasien biasa-biasa saja. Tidak ada masalah dalam hubungan satu sama lain. Di sebelah rumah pasien masih terdapat mini market dan toko kaca sekaligus bangsal kayu. Rumah pasien berada di pinggir jalan yang sering dilalui oleh kendaraan mobil ataupun motor.

Aspek psikologis di keluarga :Pasien merupakan anak pertama dikeluarga dan disayang oleh ayah dan ibunya serta juga oleh keluarganya. Ayah bekerja wiraswasta dan ibu sebagai ibu rumah tangga.

Riwayat Penyakit Dahulu/Keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang sakit seperti ini.Pasien belum pernah sakit seperti ini sebelumnyaRiwayat alergi obat dan makanan disangkalPasien datang ke puskesmas dengan keluhan bersin-bersin terus menerus setiap hari sejak 4 hari yang lalu. Setiap bersin dapat mencapai 4-5 kali. Bersin didapatkan pada waktu yang tidak menentu, baik pagi siang ataupun malam. Pilek dengan cairan berwarna bening, encer, dan banyak, namun tidak berbau. terkadang sampai dengan hidung tersumbat. Bersin lebih sering apabila terpapar debu dan pada saat cuaca dingin. Keluhan juga disertai dengan pilek, hidung tersumbat, dan rasa gatal pada hidung. Keluhan Utama : Pasien mengeluh bersin terus menerus sejak 4 hari sebelum ke puskesmas

Riwayat Perjalanan Penyakit SekarangKeluhan Tambahan :Hidung terasa gatal dan tersumbatPasien juga sering merasakan gatal pada hidung, keluhan tidak disertai nyeri pada wajah (-), nyeri pada belakang mata (-), batuk, nyeri tenggorok. Keluhan pada pasien tidak mengganggu aktivitas. Pasien belum pernah berobat sebelumnya dan pasien tidak ada mengkonsumsi obat-obatan tertentu maupun alergi obat.Pemeriksaan FisikKeadaan umum :Tampak sakit sedangKesadaran:kompos mentisTanda-tanda VitalRespirasi:20 x/menitNadi :78 x/menitSuhu:36,50CBB:40 KgKepala: normochepalMata: konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-Telinga: tidak ada sekret, tidak ada perdarahanHidung: nafas cuping hidung (-), sianosis (-)Mulut: bibir sianosis(-), lidah kotor (-), lidah tremor (-)Leher: pembesaran kelenjar tiroid (-) pembesaran KGB(-) struma (-)

ThoraxBentuk: simetrisPergerakan dinding dada: tidak ada yang tertinggal.PulmoPemeriksaanKananKiriInspeksiStatis & dinamis: simetrisStatis & dinamis : simetrisPalpasiStem fremitus normalStem fremitus normalPerkusiSonorBatas paru-hepar :ICS VI kananSonorAuskultasiVesikuler (+) Normal,Wheezing (-), rhonki (-)Vesikuler (+) normal.Wheezing (-), rhonki (-)CorInspeksiIctus cordis terlihat di ICS V linea midclavicula kiriPalpasiIctus cordis teraba di ICS V linea midclavicula kiriPerkusiBatas-batas jantung :Atas : ICS II kiriKanan : linea sternalis kananKiri : ICS V2 jari medial linea midclavicula kiriAuskultasiBJ I/II regular, murmur (-), gallop (-)AbdomenInspeksiDatar, skar (-), venektasi (-), spidernevi (-)Palpasinyeri tekan (-) nyeri lepas (-) murphy s (-)hepar & Lien tidak teraba.PerkusiTimpaniAuskultasiBising usus (+) NEkstremitas AtasEdema (-), akral hangat, kekuatan otot 5 5

Ekstremitas bawahEdema (-), akral hangat., kekuatan otot 5 5

PEMERIKSAAN ANJURANPemeriksaan sitologiPemeriksaan IgEDIAGNOSISRhinitis Alergi (Kode ICD 10: J.30.1)

DIAGNOSIS BANDINGRhinitis vasomotorRhinitis infeksiSinusitisMANAJEMENPromotif :Menjelaskan pada pasien mengenai penyakitnya dan hal-hal yang perlu dilakukan untuk menangani penyakitnya.Menjelaskan faktor resiko dan komplikasi yang dapat terjadi

Preventif :Hindari faktor pencetus (debu, udara dingin, kasur kapuk, karpet, asap rokok dan makanan)Mencuci alas tidur, sarung bantal dan selimut setiap mingguMenjemur cucian di bawah sinar matahari langsung.Sedikit mungkin menggunakan perabotan rumah dari bahan kain atau kain berbulu.Jaga kebersihan rumah agar tidak berdebu.

Kuratif :Nonfarmakologi : Makan makanan yang bergizi untuk menjaga imunitas tubuhMenggunakan masker

Farmakologis :Sistemik : (1)CTM selama 5 hari.Parasetamol tablet 3 x 500 mg. selama 5 hariVitamin C tablet selama 5 hariSistemik : (2)Citirizin 2 x 10 mg. Selama 5 Hari Vit B.Complek tab 1 x 1. selama 5 hariPseudio efedrrin ablet 3 x 60 mg. selama 5 hari

Tradisional15 gram sambiloto, 30 gram temulawak, 30 gram meniran segar. Cuci bersih lalu direbus dengan 800 cc air hingga sisa 400 cc disaring kemudian airnya diminum 2 kali sehari selama 5 hari.

RehabilitatifMenjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar.Mengkonsumsi makanan bergizi dan vitamin untuk mempercepat pemulihan daya tahan tubuh.Mandi air hangat saat pagi hari Olahraga ringan seperti lari-lari marathon saat sesudah bangun tidur (meningkatkan metabolisme tubuh)

Hubungan Diagnosis dengan keadaan rumah dan lingkungan sekitarTerdapat hubungan antara diagnosis dengan keadaan rumah dan lingkungan sekitar pasien. Dimana rumah pasien yang berada di pinggir jalan yang sering dilalui oleh banyak kendaraan dan disamping rumah pasien terdapat toko kaca dan bangsal kayu merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penyakit pada pasien ini, selain itu kebersihan rumah yang kurang seperti adanya debu juga merupakan faktor pencetus dari penyakit ini.Hubungan diagnosis dengan keadaan keluarga dan hubungan keluarga Tidak ada hubungan antara diagnosis dengan keadaan keluarga dan hubugan dalam keluarga pasien. Karena pasien berhubungan baik dengan keluarganya dan penyakit ini tidak faktor pencetus dari faktor psikologis.

Hubungan diagnosis dengan perilaku kesehatan dalam keluarga dan lingkungan sekitarTerdapat hubungan diagnosis dengan lingkungan sekitar pasien. Karena lingkungan rumah pasien yang banyak terdapat faktor pencetus dari penyakit ini yaitu debu yang berasal dari bangsal kayu dan juga karena letak rumah pasien di pinggir jalan sehingga sering kali terpapar polusi udara dari kendaraan yang lalu lalang. Disamping itu tempat tidur os yang jarang dibersihkan bisa juga sebagai pemicu

Analisis kemungkinan berbagai faktor risiko atau etiologi penyakit pada pasien ini kemungkinan faktor risiko atau etiologi pada pasien ini adanya faktor risiko atau faktor pencetus dari penyakit ini yaitu alergen debu dari bangsal kayu dan rumah pasien serta polutan yang disebabkan dari kendaraan yang melewati rumah pasien yang berada di pinggir jalanAnalisis untuk mengurangi paparan/memutus rantai penularan dengan faktor risiko atau etiologi pada pasien inipasien sebaiknya menggunakan masker untuk menghindari faktor pencetus penyebab dari penyakitnyapasien dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan diri dan menjaga kebersihan lingkunganmemberi saran kepada kedua orang tuanya untuk dapat menjaga kebersihan rumahnyamengkonsumsi makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh

TERIMAKASIH