PPT KANKER SERVIKS

17
SKRINING KANKER LEHER RAHIM DENGAN SKRINING KANKER LEHER RAHIM DENGAN IVA IVA

description

kedokteran

Transcript of PPT KANKER SERVIKS

Page 1: PPT KANKER SERVIKS

SKRINING KANKER LEHER RAHIM DENGAN IVASKRINING KANKER LEHER RAHIM DENGAN IVA

Page 2: PPT KANKER SERVIKS

Kanker leher rahim adalah keganasan dari leher rahim (serviks) yang disebabkan oleh virus HPV (Human Papiloma Virus). Diseluruh dunia, penyakit ini merupakan jenis kanker ke dua terbanyak yang diderita perempuan.

Saat ini di seluruh dunia diperkirakan lebih dari 1 juta perempuan menderita kanker leher rahim dan 3-7 juta orang perempuan memiliki lesi prekanker derajat tinggi (high grade dysplasia).

Di Indonesia, kanker leher rahim merupakan keganasan yang paling banyak ditemukan dan merupakan penyebab kematian utama pada perempuan dalam tiga dasa warsa terakhir. Diperkirakan insidens penyakit ini adalah sekitar 100 per 100.000 penduduk.

Page 3: PPT KANKER SERVIKS

WHO menggariskan 4 komponen penting dalam program penanganan kanker leher rahim nasional yaitu :• pencegahan primer, deteksi dini melalui peningkatan• kewaspadaan dan program skrining yang terorganisasi, diagnosis dan tatalaksana,• serta perawatan paliatif untuk kasus lanjut.

Deteksi dini kanker leher rahim meliputi program skiring yang terorganisasi dengan target pada kelompok usia yang tepat dan sistim rujukan yang efektif di semua tingkat pelayanan kesehatan.

Page 4: PPT KANKER SERVIKS

Beberapa metode skrining yang dapat digunakan adalah pemeriksaan sitologi berupa : - Pap tes konvensional atau sering dikenal dengan Tes Pap dan pemeriksaan sitologi cairan (liquid-base cytology /LBC)- pemeriksaan DNA HPV, dan pemeriksaan visual berupa inspeksi visual dengan asam asetat (IVA) - inspeksi visual dengan lugol iodin (VILI).

Page 5: PPT KANKER SERVIKS

Saat ini banyak penelitian tentang skrining dengan metode IVA dilakukan di berbagai negara berkembang. Skrining dengan metode IVA dilakukan dengan cara yang sangat sederhana, murah, nyaman, praktis, dan mudah. Sederhana, yaitu dengan hanya mengoleskan asam asetat (cuka) 3-5% pada leher rahim lalu mengamati perubahannya, dimana lesi prakanker dapat terdeteksi bila terlihat bercak putih pada leher rahim.

Page 6: PPT KANKER SERVIKS

Permasalahan1. Masih tingginya angka morbiditas dan mortalitas kanker leher rahim di Indonesia 2. Rendahnya cakupan skrining kanker leher rahim sebagai salah satu komponen untuk menekan jumlah pasien kanker leher rahim. akibat keterbatasan sumber daya. 3. Terdapat berbagai metode skrining kanker leher rahim, salah satu diantaranya adalah metode IVA yang mudah dilaksanakan pada masyarakat dengan sumber daya yang terbatas.

Page 7: PPT KANKER SERVIKS

Tujuan Umum

Melakukan kajian ilmiah metode skrining IVA dalam upaya meningkatkan cakupan skrining kanker leher rahim untuk menurunkan angka morbiditas dan mortalitas kanker leher rahim.

Page 8: PPT KANKER SERVIKS

KANKER LEHER RAHIM• Kanker leher rahim adalah kanker primer yang terjadi pada

jaringan leher rahim (serviks) Sementara lesi prakanker, adalah kelainan pada epitel serviks akibat terjadinya perubahan sel-sel epitel, namun kelainannya belum menembus lapisan basal (membrana basalis).

• Penyebab primer kanker leher rahim adalah infeksi kronik leher rahim oleh satu atau lebih virus HPV (Human Papiloma Virus) tipe onkogenik yang beresiko tinggi menyebabkan kanker leher rahim yang ditularkan melalui hubungan seksual (sexually transmitted disease).

Page 9: PPT KANKER SERVIKS

Beberapa ko-faktor yang memungkinkan infeksi HPV berisiko menjadi kanker leher rahim adalah :•Faktor HPV :

– tipe virus – infeksi beberapa tipe onkogenik HPV secara bersamaan – jumlah virus (viral load)

•Faktor host/ penjamu : – status imunitas, dimana penderita imunodefisiensi (misalnya

penderita HIV positif) yang terinfeksi HPV lebih cepat mengalami regresi menjadi lesi prekanker dan kanker.

– jumlah paritas, dimana paritas lebih banyak lebih berisiko mengalami kanker

• Faktor eksogen – merokok – ko-infeksi dengan penyakit menular seksual lainnya – penggunaan jangka panjang ( lebih dari 5 tahun) kontrasepsi oral

Page 10: PPT KANKER SERVIKS

Perjalanan Alamiah Kanker Leher rahim

Pada perempuan saat remaja dan kehamilan pertama, terjadi metaplasia sel skuamosa serviks. Bila pada saat ini terjadi infeksi HPV, maka akan terbentuk sel baru hasil transformasi dengan partikel HPV tergabung dalam DNA sel. Bila hal ini berlanjut maka terbentuklah lesi prekanker dan lebih lanjut menjadi kanker.

Kanker leher rahim invasif berawal dari lesi displasia sel-sel leher rahim yang kemudian berkembang menjadi displasia tingkat lanjut, karsinoma in-situ dan akhirnya kanker invasif. Penelitian terakhir menunjukkan bahwa prekursor kanker adalah lesi displasia tingkat lanjut (high-grade dysplasia) yang sebagian kecilnya akan berubah menjadi kanker invasif dalam 10-15 tahun, sementara displasia tingkat rendah (low-grade dysplasia) mengalami regresi spontan.

Page 11: PPT KANKER SERVIKS

Sistem Klasifikasi Lesi PrakankerAda beberapa sistem klasifikasi lesi prakanker yang digunakan saat ini, dibedakan berdasarkan pemeriksaan histologi dan sitologinya. Berikut tabel klasifikasi lesi prakanker :

Klasifikasi Sitologi (untuk skrining) Klasifikasi Histologi (untuk diagnosis)

Pap Sistem Bethesda NIS ( Neoplasia Klasifikasi Intraepitel Serviks) Deskriptif WHO

Kelas I Normal Normal Normal Kelas II ASC-US Atypia Atypia

ASC-H Kelas III LISDR NIS1 termasuk Koilositosis

kondiloma Kelas III LISDT NIS 2 Displasia sedang Kelas III LISDT NIS 3 Displasia berat Kelas IV LISDT NIS 3 Karsinoma in situ Kelas Kelas V Karsinoma invasif Karsinoma invasif Karsinoma invasif

ASC-US : atypical squamous cell of undetermined significanceASC-US : atypical squamous cell of undetermined significance  ASC-H : atypical squamous cell: cannot exclude a high grade squamous epithelial ASC-H : atypical squamous cell: cannot exclude a high grade squamous epithelial lesionlesion  LISDR : Lesi Intraepitel Skuamosa Derajat Rendah LISDR : Lesi Intraepitel Skuamosa Derajat Rendah LISDT : Lesi Intraepitel Skuamosa Derajat TinggiLISDT : Lesi Intraepitel Skuamosa Derajat Tinggi

Page 12: PPT KANKER SERVIKS

Stadium Kanker RahimStadium Karakteristik

0 Lesi belum menembus membrana basa I Lesi tumor masih terbatas di leher rahim IA1 Lesi telah menembus membrana basalis kurang dari 3 mm dengan diameter

permukaan tumor < 7 mm IA2 Lesi telah menembus membrana basalis > 3 mm tetapi < 5 mm dengan

dengan diameter permukaan tumor < 7 mm IB1 Lesi terbatas di leher rahim dengan ukuran lesi primer < 4 cm IB2 Lesi terbatas di leher rahim dengan ukuran lesi primer > 4 cm II Lesi telah keluar dari leher rahim (meluas ke parametrium dan sepertiga

proksimal vagina) IIA Lesi telah meluas ke sepertiga proksimal vagina IIB Lesi telah meluas ke parametrium tetapi tidak mencapai dinding panggul III Lesi telah keluar dari leher rahim (menyebar ke parametrium dan atau

sepertiga vagina distal) IIIA Lesi menyebar ke sepertiga vagina distal IIIB Lesi menyebar ke parametrium sampai dinding panggul IV Lesi menyebar keluar organ genitalia IVA Lesi meluas ke rongga panggul, dan atau menyebar ke mukosa vesika

Urinaria IVB Lesi meluas ke mukosa rektum an atau meluas ke organ jauh

Page 13: PPT KANKER SERVIKS

• Skrining kanker leher rahim Berbagai metode skrining kanker leher telah dikenal

dan diaplikasikan, dimulai sejak tahun 1960-an dengan pemeriksaan tes Pap. Selain itu dikembangkan metode visual dengan gineskopi, atau servikografi, kolposkopi. Hingga penerapan metode yang dianggap murah yaitu dengan tes IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat). Skrining DNA HPV juga ditujukan untuk mendeteksi adanya HPV tipe onkogenik, pada hasil yang positif, dan memprediksi seorang perempuan menjadi berisiko tinggi terkena kanker serviks.

Page 14: PPT KANKER SERVIKS

Gejala yang timbul dapat berupa perdarahan pasca sanggama atau dapat juga terjadi perdarahan diluar masa haid dan pasca menopause, Gejala lain yang timbul dapat berupa gangguan organ yang terkena misalnya otak (nyeri kepala, gangguan kesadaran), paru (sesak atau batuk darah), tulang (nyeri atau patah), hati (nyeri perut kanan atas, kuning, atau pembengkakan)

Page 15: PPT KANKER SERVIKS

DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM

• Kanker leher rahim adalah penyakit yang diawali oleh infeksi virus HPV yang merubah sel-sel leher rahim sehat menjadi displasia dan bila tidak diobati pada gilirannya akan tubuh menjadi kanker leher leher rahim

• Deteksi dini kanker leher rahim meliputi program skirining yang terorganisasi dengan sasaran perempuan kelompok usia tertentu, pembentukan sistem rujukan yang efektif pada tiap tingkat pelayanan kesehatan, dan edukasi bagi petugas kesehatan dan perempuan usia produktif

Page 16: PPT KANKER SERVIKS

Hasil kajian perbandingan akurasi skrining metode IVA dengan metode-metode yang lain

• Meskipun protokol pelaksanaan pemeriksaan ini bervariasi, hasil penelitian yang dilakukan di beberapa negara berkembang menunjukkan bahwa metode IVA mempunyai sensitivitas yang sebanding dengan tes Pap dalam mendeteksi lesi prakanker derajat tinggi meskipun spesifisitasnya lebih rendah dari tes Pap . Hal tersebut dapat diperbaiki dengan meningkatkan supervisi atau melakukan pemeriksaan triase.

• Upaya lain adalah dengan triase untuk meningkatkan efektivitas suatu pemeriksaan dengan menambahkan pemeriksaan lain, jika hasil pemeriksaan pertama menunjukkan hasil positif

Page 17: PPT KANKER SERVIKS

REKOMENDASI

• Tes Pap merupakan pilihan utama metode skrining kanker leher rahim. Namun dalam penerapan di pelayanan primer yang lebih luas, metode IVA direkomendasikan menjadi metode skrining alternatif pada kondisi yang tidak memungkinkan dilakukan pemeriksaan yang berbasis sitologi.

• Sasaran skrining IVA adalah perempuan usia 30-50 tahun. Pada usia diatas 50 tahun, atau sudah menopause, dianjurkan untuk melakukan skrining yang berbasis sitologi. Bila tes Pap tidak mungkin dilakukan, tetap dianjurkan melakukan pemeriksaan inspekulo untuk tujuan downstaging.