ppt jurnal forensik

20
Journal reading Estimasi Umur dalam Ilmu Forensik APLIKASI KOMBINASI RASEMISASI ASAM ASPARTAT DAN ANALISIS RADIOKARBON

Transcript of ppt jurnal forensik

Page 1: ppt jurnal forensik

Journal readingEstimasi Umur dalam Ilmu ForensikAPLIKASI KOMBINASI RASEMISASI ASAM ASPARTAT DAN ANALISIS RADIOKARBON

Page 2: ppt jurnal forensik

Disusun oleh:UNISSULA

Dimas Prasetyo A 01.209.5873

Doni Ikhsan M 01.208.5636

Dwi Jati SB 01.208.5640

Edi Saefudin 01.209.5889

Fadhila Kamayanti 01.209.5901

Femmy Widya S 01.209.5909

Ikha Mawarni 01.209.5930

Haffidz WA 01.208.5685

Harry Mulyono 01.207.5383

Rizki Jatiningrum 01.208.5772

Saeful Anwar 01.208.5777

Page 3: ppt jurnal forensik

Pendahuluan Penentuan usia dari tubuh manusia yang tidak diketahui

sangat penting dalam penyelidikan kejahatan atau bencana besar karena dapat membimbing para peneliti

untuk menentukan identitas yang benar diantara sejumlah besar kemungkinan kecocokan

Metode morfologi tradisional yang digunakan oleh para antropologis untuk menentukan usia sering tidak tepat,

sedangkan analisa kimia gigi geligi, seperti konversi Asam Aspartat, telah menunjukkan hasil yang lebih

akurat dan reproduktif

Dalam studi ini, menggunakan konversi Asam Aspartat dan metodologi radiokarbon. Dimana analisis

radiokarbon memberikan perkiraan tahun kelahiran, analisis konversi menunjukkan kronologis umur individu

pada waktu kematian.

Page 4: ppt jurnal forensik

Latar belakang Identifikasi tubuh manusia, dimana tidak ada petunjuk

tentang identitas dari data situasional, menimbulkan masalah yang sulit untuk penyelidik

Penentuan umur dan jenis kelamin merupakan hal yang penting untuk membatasi pencarian individu yang kemungkinan cocok dengan daftar orang hilang dan meminimalkan upaya alternatif yang tidak diharapkan

Jenis kelamin ditentukan berdasarkan metode DNA, sedangkan perkiraan usia ditentukan berdasarkan metode morfologi (seperti evaluasi gigi atau morfologi tulang) atau metode laboratorium (seperti konversi Asam Aspartat dalam dentin atau enamel gigi atau radiokarbon dari enamel gigi).

Page 5: ppt jurnal forensik

Latar belakang Metode konversi asam aspartat digunakan sejak

tahun 1975 Terjadi perubahan L form as amino menjadi D

form as amino Perubahan ini dipengaruhi oleh suhu,

kelembapan dan pH Penelitian sebelumnya dilaporkan bahwa

terdapat korelasi tinggi antara rasio konversi Asam Aspartat dan usia

Penelitian lain yaitu dengan Analisis konversi Asam Aspartat untuk estimasi usia yang dilakukan pada kedua enamel gigi dan dentin mahkota gigi, hasilnya menyebutkan bahwa analisis dentin mahkota terbukti menghasilkan Estimasi umur lebih akurat daripada enamel gigi

Page 6: ppt jurnal forensik

Latar belakangradiokarbon enamel gigi adalah teknik

yang relatif baru (pertama kali dijelaskan pada tahun 2005 ) dan belum secara signifikan diuji oleh komunitas forensik

penanggalan radiokarbon dari enamel menyediakan informasi mengenai tanggal kelahiran. Ketika tanggal kematian diketahui, usia kronologis dapat ditentukan

Dasar metode ini adalah untuk menentukan tahun pembentukan gigi berdasarkan tingkat radiokarbon yang ada dalam enamel gigi

Page 7: ppt jurnal forensik

Latar belakangKombinasi metode konversi asam aspartat dan

metode analisis radiokarbon dilakukan dalam kasus pembunuhan di Swedia dimana identitas korban tetap tidak diketahui. Ketepatan radiokarbon dari enamel gigi untuk menentukan tahun kelahiran individu adalah alat forensik berharga untuk digunakan oleh polisi yang berwenang dalam menemukan kemungkinan kecocokan dalam investigasi awal.

Ketika tanggal kematian tidak bisa ditentukan, analisis radiokarbon dapat digunakan dengan bantuan analisi konversi asam aspartat dentin gigi untuk menentukan tahun kematian dan usia kronologis korban

Page 8: ppt jurnal forensik

Prosedur eksperimen

40 gigi dari

Klinik Gigi

Swedia

Informed

Cosent

Pencatatan

jumlah,

tanggal

ekstraksi,

tanggal lahir (tahun

dan bulan), dan jenis

kelamin

dianalisis

Page 9: ppt jurnal forensik

Prosedur analisis konversi

Buat potongan longitudinal pada gigi dengan tebal 1-mm median dengan low speed cutter.

Daerah lain kecuali dentin secara hati-hati dipisahkan dengan Cutter, dan dentin dibilas dengan gelombang ultrasonik secara berurutan dalam 0.2 M HCl, air suling (tiga kali), etanol, dan etil eter masing-masing selama 5 menit.

Kemudian bagian dentin dihaluskan memakai lesung batu akik, dan 10 mg bubuknya digunakan sebagai spesimen untuk penentuan rasio konversi

D-Asp dan L-Asp diukur oleh gas kromatografi menggunakan kapiler kaca setelah hidrolisis dan derivatisasi

Page 10: ppt jurnal forensik

Persiapan sampel Persiapan enamel

◦ mahkota gigi telah dipotong dari akarnya pada l dan

◦ diinkubasikan pada 10 N NaOH pada suhu ruangan di sonicator. Setiap 24 jam NaOH digant.

◦ struktur non enamel dihilangkan dengan cara mekanik menggunakan odontologic electric drill.

◦ Enamel dimurnikan kemudian dicuci tiga kali dengan ddH2O dan ditempatkan kembali di sonicator water bath. Prosedur ini diulang setiap hari selama 3–5 hari (sampai semua dentin dan struktur lembut lepas dari enamel).

◦ Enamel kemudian dibilas beberapa kali dalam ddHO dan dikeringkan pada suhu ruangan selama semalam

◦ Enamel, gigi yang hancur, dan seluruh mahkota ditimbang dan disegel dalam tabung kaca sampai pra perawatan untuk analisis AMS

Page 11: ppt jurnal forensik

Pre treatment AMS◦Pre treatment asam dirancang untuk

menghapus permukaan luar dari enamel yang terkena alkali keras pada lingkungan sebelumnya tanpa melarutkan banyak enamel

Page 12: ppt jurnal forensik

Hasil 47 gigi dari total 41 orang Swedia dianalisis

untuk rasemisasi asam aspartat dan / atau analisis radiokarbon. Gigi dari individu dengan tanggal lahir mulai dari 1936 hingga 1994 (umur 13-70 tahun) dianalisis

analisis regresi dari perkiraan tanggal kelahiran menggunakan penanggalan radiokarbon dari enamel gigi dan analisis rasemisasi asam aspartat mahkota dentin menjelaskan aadanya korelasi yang kuat antara dua metode untuk gigi yang terbentuk selama dan setelah periode penelitian

Analisis radiokarbon enamel gigi dari sembilan orang Swedia ( 10 gigi ) , dimana tanggal nya lahir telah diketahui , akurasi estimasi tanggal lahir mencapai 1,3 tahun ( SD 0,9 tahun )

Page 13: ppt jurnal forensik
Page 14: ppt jurnal forensik

Sedangkan metode asam aspartat yang dilakukan pada gigi yang sama, estimasi tanggal lahir mencapai 6,3 tahun (SD =5 tahun)

Gigi dari 22 sampel tambahan juga dianalisis, 11 gigi dianalisis dengan metode as aspatat an 11 gigi lain dg metode radiocarbon. Hasilnya estimasi usia kronologis pada metode as aspartat adalah 4.7 tahun (SD=2,8 thn) sedangkan estimasi uisa kronologis metode radocarbon 0,8 tahun (SD= 0,4)

Page 15: ppt jurnal forensik
Page 16: ppt jurnal forensik

Diskusi Penelitian ini menunjukkan bahwa kedua rasemisasi asam

aspartat dan AMS analisis radiokarbon dapat dilakukan pada gigi tunggal dan gabungan analisis dapat memberikan informasi tentang tahun kelahiran dan tahun kematian seseorang

Kedua metode ini memiliki keunggulan dan kelemahan. Metode radiokarbon dapat menentukan tanggal lahir seseorang

dengan tanpa melihat tanggal kematian. Tetapi metode ini tidak dapat digunakan pada orang yang lahir sebelum tahun 1940, karena perhitungan berdasarkan pada paparan bom yang pernah diperoleh

Page 17: ppt jurnal forensik
Page 18: ppt jurnal forensik

Keuntungan metode as aspartat yaitu metode ini tidak dipengaruhi oleh nuklir, sehingga metode ini bisa digunakan pada orang yang lahir jauh se belum adanya percobaan nuklir

Penelitian ini menunjukkan bahwa penanggalan radiokarbon dari enamel gigi memberikan estimasi yang sangat tepatuntuk informasi tanggal lahir seseorang.

AMS radiokarbon dapat menentukan tanggal pembentukan gigi, sedangkan rasemisasi asam aspartat menentukan usia kematian.

Kombinasi dari metodologi ini menawarkan daya yang cukup untuk ahli patologi forensik dan polisi berwenang untuk membantu menentukan identitas dan waktu kematian orang yang tidak dikenal.

Adanya penelitian sangat berharga dalam strategi investigasi pembunuhan dan dalam identifikasi terkait dengan bencana massal.

Page 19: ppt jurnal forensik

Kesimpulan Metode as aspartat dan radiokarbon dapat

digunakan secara tunggal maupun kombinasi dalam identifikasi perkiraan tanggal kematian dari korban yang tak dikenal.

Strategi ini dapat membantu secara signifikan dalam kasus forensik yang melibatkan identifikasi korban mati.

Page 20: ppt jurnal forensik