PPT INTERVENSI DESA.pptx

52
HASIL SURVEI DAN KEGIATAN INTERVENSI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT DUSUN KWANGSAN DESA DONOREJO KECAMATAN SECANG

Transcript of PPT INTERVENSI DESA.pptx

HASIL SURVEI DAN KEGIATAN INTERVENSI MASALAHKESEHATAN MASYARAKAT DUSUN KWANGSAN

DESA DONOREJO KECAMATAN SECANG

Intervensi Desa

Ngasinan Dusun Bleder

BAB I

BAB II

BAB III

BAB IV

BAB VBAB VI

BAB VII

BAB VIII

BAB IX

BAB IPENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Kesehatan adalah hak asasi manusia sejak lahir dan

merupakan investasi bagi kelangsungan hidup baik sosial

maupun ekonomi.

UU RI No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan Bab I Pasal 1 keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun

sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup

produktif secara sosial dan ekonomis.

Menurut Hendrick L. Bloem (1974) seperti dikutip Azwar (1983),terdapa tempat faktor

yang besar pengaruhnya terhadap derajat kesehatan,

yaitu faktor lingkungan, faktor perilaku, faktor pelayanan

kesehatan dan faktor keturunan yang saling mempengaruhi.

Lawrence Green menjelaskan bahwa perilaku dilatarbelakangi atau dipengaruhi oleh tiga factor pokok, yaitu: faktor-faktor predisposisi (predisposing factors), faktor-faktor yang mendukung (enabling factors),

faktor-faktor yang memperkuat atau mendorong (reinforcing factors).

KONSEP H.L BLOOM

Keturunan

Status Kesehatan

Perilaku

Lingkungan: Fisik Sosial ekonomi Budaya dll

Pelayanan Kesehatan

Hubungan status kesehatan, perilaku, dan promosi kesehatan

Predisposing factors

Pelayanankesehatan

Perilaku

Status kesehatan

Keturunan

Reinforcing factors Enabling factors

Promosikesehatan

Training Pemberdayaanmasyarakat

(pemberdayaansosial)

Lingkungan

Komunikasi (penyuluhan)

I.1 LATAR BELAKANG

MDGs

Pengentasan kemiskinan

dan kelaparan

ekstrimPemerataan pendidikan

dasar

Mendukung adanya

persamaan gender dan

pemberdayaan perempuan

Mengurangi tingkat

kematian anak

Meningkatkan kesehatan ibu

Perlawanan terhadap HIV/AIDS,

malaria dan penyakit lainnya

Menjamin daya dukung lingkungan

hidup

Mengembangkan kemitraan global

untuk pembangunan.

• Mewujudkan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.

• Menciptakan kewaspadaan dan partisipasi masyarakat di bidang kesehatan.

• Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengenal dan mengatasi permasalahan kesehatan.

• Menciptakan dukungan tokoh masyarakat dan perangkat desa/dusun dalam pembangunan kesehatan masyarakat di desa.

• Mewujudkan pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh masyarakat dan tenaga professional kesehatan.

Cara agar tercapainya Dusun Sehat adalah:

• Tumbuhnya kesadaran, pengetahuan dan pemahaman akan kesehatan bagi individu, kelompok atau masyarakat.

• Timbulnya kemauan atau kehendak ialah sebagai bentuk lanjutan dari kesadaran dan pemahaman terhadap kesehatan.

bertahap tujuan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah :

PERUMUSAN

MASALAH

• Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dirumuskan beberapa masalah, antara lain:• Masalah kesehatanapa yang terdapat di Dusun Bleder Desa Ngasinan?• Bagaimanakah pola perilaku masyarakat, lingkungan, pelayanan kesehatan, kependudukan, kesadaran, dan

lain-lain di Dusun Bleder Desa Ngasinan, yang mempengaruhi status kesehatan di dusun tersebut?• Apasaja alternatif pemecahan masalah kesehatan yang terdapat di Dusun Bleder Desa Ngasinan?

TUJUAN

PENELITIA

N

• TUJUAN UMUM• TUJUAN KHUSUS

MANFAAT PENELITIA

N

• BAGI PUSKESMAS• BAGI MASYARAKAT• BAGI MAHASISWA

UPAYA PE DERAJAT

KESEHATAN MASYARAKAT

PERILAKUAKSES PADA PELAYANAN KESEHATAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

LINGKUNGANKETURUNAN/KEPENDUDUKAN

POTENSISMDSITUASI STATUS

KESEHATAN SETEMPAT

MMD

Masalah kesehatan : versi petugas & versi masyarakat

PENDEKATAN KEMASYARAKATAN melalui PRA (Participatory Rural Appraisal) pertemuan dengan perangkat

dusun, Ketua RT/RW, Kader/tokoh masyarakat.

RENCANA/BAHAN RENCANA

PEMBANGUNAN KESEHATAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2PROFIL DESA NGASINAN

KEADAAN GEOGRAFIS

• Letak wilayah

Desa Ngasinan merupakan salah satu desa di Jawa Tengah yang terletak di sebelah Timur kecamatan Grabag. Berada 3 km dari kota Kecamatan dan 28 km dari Ibukota Kabupaten dengan batas desa :

- sebelah utara : Desa Tirto- sebelah Timur : Desa Selomirah- sebelah Selatan : Desa Banaran- sebelah Barat : Desa Sumurarum

• Demografi

Sebagai gambaran kependudukan di Desa Ngasinan, berikut tabel kependudukan yang dapat terdokumentasikan :

Jumlah Kepala Keluarga : 1106 KKJumlah Kepala Keluarga dusun Bleder : 364 KK Jumlah penduduk menurut jenis kelamin

Laki-laki : 1971 orang

Perempuan : 1947 orang

• Jumlah Penduduk Menurut Dukuh :

NO Dusun

Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan

1. Ngasinan 320 303

2. Ngaran 250 265

3. Bleder 569 474

4. Candi Lor 71 67

5. Kembangan 345 333

6. Candi Wetan 191 207

7. Candi Kulon 201 220

KEADAAN SOSIAL

• Mata Pencaharian Penduduk

NO Dusun

Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan

1. Ngasinan 320 303

2. Ngaran 250 265

3. Bleder 569 474

4. Candi Lor 71 67

5. Kembangan 345 333

6. Candi Wetan 191 207

7. Candi Kulon 201 220

• Kepercayaan yang dianut :

NO Dusun

Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan

1. Ngasinan 320 303

2. Ngaran 250 265

3. Bleder 569 474

4. Candi Lor 71 67

5. Kembangan 345 333

6. Candi Wetan 191 207

7. Candi Kulon 201 220

• Tingkat Pendidikan Penduduk

N

o

Tingkat Pendidikan Jumlah Penduduk Tamat %

1 Tidak Tamat SD 843 Orang 21,1

2 SD 1231 Orang 30,8

6

3 SMP 427 Orang 10,7

4 SLTA 382 Orang 9,57

5 Perguruan Tinggi 55 Orang 1,38

6 Belum Sekolah 1050 Orang 26,3

2

KONDISI PEMERINTAHAN DESA• Pembagian Wilayah Desa

Luas wilayah Desa Ngasinan 357,5 Ha, yang terbagi menjadi 7 Dusun dengan 11`Rw dan 41 RT meliputi :NO

DUSUN RW RT KETERANGAN

1 Ngasinan 2 6

2 Ngaran 2 7

3 Bleder 2 10

4 Candi Lor 1 3

5 Kembangan 2 8

6 Candi Wetan 1 3

7 Candi Kulon 1 4

• Struktur Organisasi Pemerintah Desa1. Kepala Desa dan Perangkat Desa

2. BPD

3. LPMD

4. RW

5. RT

6. PKK

7. LPP

8. Linmas

9. Posyandu

10. Kelompok Tani : Gapoktan Telogo Mulyo

Dengan susunan pengurus :

Ketua : Edi Sugiyanto

Sekretaris : Waljari

Bendahara : Zakariya

• Tokoh Masyarakat

BAB 3

HASIL SUREY MAWAS DIRI

Sebelum dilakukan Survei Mawas Diri (SMD), terlebih dahulu dilakukan upaya pendekatan terhadap perangkat dusun/desa. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar mempermudah akses pencarian data saat dilakukannya SMD

PRA SMD : Senin, 23 Februari 2015 pukul 09.00-11.00 WIB di Balai Desa Ngasinan dengan jumlah kader sebanyak 16 orang

SMD : Rabu, tanggal 25 Februari @015 pukul 15.00-17 dilaksanakan dengan pemilihan secara acak. Sasaran populasi dihitung dengan rumus Slovin dengan tingkat kepercayaan 90%:

rumus Slovin n = N

N.d2 +1

n = 364 kk = 78kk

364 (0.1)2 + 1

Dimana :

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

d = galat pendugaan

Survei dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk

mendapatkan satu masalah yang dilihat dari beberapa faktor:

Faktor : dampak dan resiko

Kuesioner dibuat dengan suatu pertanyaan yang terstruktur meliputi 3 komponen dasar yang menyokong

desa siaga

3 komponen dasar desa siaga lainnya dilakukan dengan wawancara, yang meliputi PKD (Pos Kesehatan Desa),

FKD (Forum Kesehatan Desa), kegiatan gotong royong masyarakat

di bidang kesehatan. Wawancara dilakukan kepada bidan desa.

Kuesioner

BAB 4

HASIL SUREY MAWAS DIRI DUSUN BLEDER

Survei Mawas Diri telah dilakukan di Dusun Bleder, Desa Ngasinan pada tanggal 23

Februari 2015.

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah pembagian kuesioner yang berisi daftar pertanyaan, meliputi

data umum (identitas subyek penelitian) serta faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan yaitu kependudukan,

lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan.

HASIL SURVEY

DIREKAPITULASIDIANALISISPRORITAS MASALAH

Hasil SMD memberikan gambaran permasalahan yang ada di Dusun Bleder, Desa Ngasinan.

Suatu hal dianggap sebagai masalah adalah apabila didapatkan persentase pencapaian <80% dan dinilai berdasarkan nilai target sasaran dari presentase SPM Kabupaten Magelang.

Permasalahan yang didapatkan dari hasil Survei Mawas Diri (SMD) adalah sebanyak masalah, yaitu :

NO MASALAH PERSENTASE

1. Kurangnya responden yang menjadi peserta

BPJS Kesehatan

23%

2 Kurangnya responden yang memiliki langit-

langit pada rumahnya

33%

3 Kurangnya responden yang memiliki pintu pada

setiap ruangan

22%

4 Kurangnya responden yang memiliki jendela

pada ruang keluarga

21%

5 Kurangnya responden yang memiliki ventilasi

sesuai dengan rumah sehat dan dipasang kasa

nyamuk

87%

6 Kurangnya responden yang memiliki lantai

kedap air

21%

7 Kurangnya responden yang memiliki dinding

dengan bangunan permanen

36%

8 Kurangnya responden yang memiliki lubang

asap dapur

61%

9 Kurangnya responden yang memiliki

pencahayaan alamiah yang terang dan cukup

untuk membaca

70%

10 Kurangnya responden yang memiliki jamban

sehat

50%

11 Kurangnya responden yang memiliki tempat

pembuangan sampah

60%

12 Responden yang terdapat tikus di rumahnya 78%

13 Responden yang ada kecoa di rumahnya 74%

14 Kurangnya responden yang kandang ternahknya

terpisah dari rumah >10m atau tidak memiliki

ternak

64%

15 Kurangnya responden yang membuang sampah

pada tempatnya

93%

16 Responden yang keluarganya merokok 81%

17 Kurangnya responden yang memiliki jamban

yang sehat

50%

18 Kurangnya responden yang melakukan

pemberantasan jentik nyamuk di lingkungan

seminggu sekali

85%

Masalah yang ditemukan berdasarkan kuesioner sebanyak 18 masalah

Masalah yang ada dibahas dengan pihak Puskesmas dan mahasiswa persamaan persepsi dengan Puskesmas mengacu pada program- program kesehatan yang dimiliki oleh Puskesmas.

Setelah prioritas masalah ditemukan, dilakukan diskusi dengan masyarakat Dusun Bleder sehingga didapatkan jumlah masalah sebanyak 7 masalah, yang termasuk dari masalah fisik dan non fisik yang terdiri dari faktor dampak dan faktor resiko.

No Masalah fisik Hasil (%)

1 Kurangnya responden yang memiliki langit-langit pada

rumahnya

33%

Kurangnya responden yang memiliki pintu pada setiap

ruangan

22%

Kurangnya responden yang memiliki jendela pada ruang

keluarga

21%

Kurangnya responden yang memiliki ventilasi sesuai

dengan rumah sehat dan dipasang kasa nyamuk

87%

Kurangnya responden yang memiliki lantai kedap air 21%

Kurangnya responden yang memiliki dinding dengan

bangunan permanen

36%

Kurangnya responden yang memiliki lubang asap dapur 61%

Kurangnya responden yang memiliki pencahayaan

alamiah yang terang dan cukup untuk membaca

70%

2 Kurangnya responden yang memiliki jamban sehat 50%

3 Kurangnya responden yang memiliki tempat

pembuangan sampah

60%

No Masalah non fisik Hasil (%)

1. Kurangnya responden tidak menjadi peserta BPJS Kesehatan 23%

2. Responden yang terdapat tikus di rumahnya 78%

Responden yang ada kecoa di rumahnya 74%

3. Kurangnya responden yang kandang ternahknya terpisah dari rumah >10m atau tidak memiliki ternak 64%

4. Responden yang keluarganya merokok 81%

Setelah dilakukan diskusi dengan masyarakat setempat di Dusun Bleder, terdapat 7 masalah yang ditemukan

Dari 7 masalah tersebut, dilakukan persamaan persepsi antara masyarakat dan petugas survei (mahasiswa) sehingga didapatkan prioritas masalah yang terdiri dari 3 masalah fisik dan 4 masalah non-fisik.

Berbagai masalah fisik dan non fisik di atas kemudian diprioritaskan berdasarkan metode USGP. Modifikasi metode ini mengacu pada 4 indikator sebagai berikut: •Urgency ( mendesaknya ).• Seriousness (kegawatannya).•Growth (perkembangannya).•Potensi (sumber daya).

No. Daftar Masalah U S G P Jumlah Urutan Prioritas

Non Fisik

1 Keanggotaan responden dalam BPJS Kesehatan 2,75 3 3,06 2,93 11,74 III

2 Kandang ternak yang memenuhi syarat 2,68 2,93 2,81 2,56 10,98 IV

3.Responden yang di dalam rumahnya terdapat

tikus, kecoa, lalat, nyamuk dalam rumah4 4,56 4,68 4,68 17,92 I

4. Responden yang keluarganya merokok 3,06 4 3,93 3,5 14,49 II

Fisik

1Sarana pembuangan sampah yang memenuhi syarat

2,87 3,56 3,31 3,25 12,99 I

2 Jamban yang memenuhi syarat 2,37 2,31 2,5 1,62 8,8 II

3Jendela di ruang keluarga, pintu tiap ruangan,

ventilasi dan kasa nyamuk, lantai kedap air, lubang asap dapur, dinding permanen dan langit- langit

1,75 2,06 2,8 1,25 7,24 III

BAB 4

HASIL SUREY MAWAS DIRI DUSUN BLEDER

Reka

pitu

lasi

Pem

ecah

an

Mas

alah

: Mengadakan penyuluhan yang bekerja sama dengan Karang Taruna mengenai cara pengelolaan sampah organik dan non organikPenyuluhan mengenai bahaya merokok bagi kesehatanMemperbaiki jamban yang sudah ada menjadi jamban yang idealMembuat jadwal piket untuk membersihkan jambanMenambahkan kassa nyamuk di masing-masing ventilasi rumahMenyediakan suatu lahan khusus untuk semua ternak warga desa ( kandang kolektif)Sosialisasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)Memasang jerat tikus Menjaga kebersihan rumahPemasangan kasa nyamuk pada ventilasi rumahKegiatan PSNMelakukan kegiatan 3MMemakai abate di tempat penampungan airSosialisasi pentingnya PSNKoordinasi dengan BPJS dan pihak terkaitSosialisasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pe

ngga

bung

an P

emec

ahan

M

asal

ah : Mengadakan penyuluhan yang bekerja sama dengan

Karang Taruna mengenai cara pengelolaan sampah organik dan non organikPenyuluhan mengenai bahaya merokok bagi kesehatanMemperbaiki jamban yang sudah ada menjadi jamban yang memenuhi syaratMembuat jadwal piket untuk membersihkan jamban Menambahkan kassa nyamuk di masing-masing ventilasi rumahMenyediakan suatu lahan khusus untuk semua ternak warga desa ( kandang kolektif)Sosialisasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)Memasang jerat tikus Menjaga kebersihan rumahPemasangan kasa nyamuk pada ventilasi rumahKegiatan PSNMelakukan kegiatan 3MMemakai abate di tempat penampungan air11) Koordinasi dengan BPJS dan pihak terkait

BAB 6

Pengelompokan Intervensi Masalah

Pelaksanaan kegiatan penanggulangan masalah kesehatan.

Tahapan intervensi masalah dirumuskan bersama dengan masyarakat Dusun Bleder, Desa Ngasinan yang hadir dalam Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) pada tanggal 23 Februari 2015 di Rumah Kepala Dusun Dusun Bleder dengan menggunakan tabel 2 x 2 seperti di bawah ini.

Mudah Sulit Penting 1. Penyuluhan rumah sehat terutama

kandang ternak, tempat pembuangan sampah, jendela,

jamban di lngkungan rumah2. Penyuluhan mengenai perilaku

hidup bersih dan sehat3. Pembuatan jadwal piket dalam

membersikan jamban bersama4. Penyuluhan mengenai pengelolaan

sampah organik dan non organik

1. Sosialisasi keikutsertaan asuransi/BPJS kesehatan oleh warga

2. Perawatan ulang jamban3. Pembuatan kandang lemak di satu

lahan untuk semua ternak-ternak warga

Kurang Penting 1. Penyuluhan rumah sehat terutama keberadaan tikus, kecoa, nyamuk

dan lalat di lingkungan rumah2. Penyuluhan mengenai PSN

(Pemberantasan Sarang Nyamuk)3. Penyuluhan mengenai kebiasaanMembuang sampah pada tempatnya

Pembuatan jendela, kassa nyamuk, ventilasi, tempat sampah dan jamban

sehat.

Rencana tolak ukur yang ingin dicapai

Rencana sumber pembiayaan intervensi

Rencana lokasi pelaksanaan kegiatan

Rencana sumberdaya manusia yang akan melaksanakan intervensi

Rencana sasaran kegiatan

Rencana tujuan kegiatan

Rencana kegiatan

Setelah dapat menentukan intervensi masalah yang akan dilaksanakan langkah berikutnya yaitu membuat rencana pelaksanaan intervensi masalah (Plan of Action)

• Rencana pelaksanaan jangka pendek yaitu kegiatan yang dilaksanakan dalam jangka waktu 1 tahun

• Rencana pelaksanaan jangka panjang yaitu kegiatan yang dilaksanakan dalam jangka waktu 3-5 tahun

rencana pelaksanaan intervensi di masyarakat

POA

BAB 7

Intervensi Desa

Laporan Pelaksanaan Musyawarah Desa di Dusun Bleder

Musyawarah Masyarakat Desa telah dilaksanakan pada hari Rabu,

25 Februari 2015 pukul 15.00- 17.30 WIB di Rumah Kepala Dusun Bleder. Pertemuan ini dilaksanakan

dengan tujuan:

Menentukan masalah kesehatan yang timbul berdasarkan hasil SMD

Memaparkan penentuan prioritas masalah yang ditemukan melalui

SMD

Menentukan cara mengatasi masalah kesehatan yang timbul

berdasarakan masalah yang ditemukan dalam SMD

Menentukan pemecahan masalah berdasarkan prioritas masalah

Pemecahan masalah baik jangka pendek, menengah/panjang

dengan memperhatikan potensi yang ada di tempat tersebut, serta

bentuk kontribusi masyarakat setempat dan pengembangannya.

Hasil survey

• Adanya nyamuk, tikus dan kecoa dirumah dan di lingkungan rumah• Kurangnya sarana pembuangan sampah• Jarak kandang ternak dengan rumah kurang dari 10 meter• Kurangnya ketersediaan jamban yang memenuhi syarat dalam rumah • Masalah asuransi kesehatan BPJS• Kurangnya kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya• Kurangnya jendela, ventilasi dengan kassa nyamuk, lamgit- langit rumah yang belum berbentuk plafon, lantai yang masih

belum kedap air seluruhnya dan tidak adanya lubang asap di dapur pada setiap rumah

Dari pelaksanaan Survei Mawas Diri (SMD)/ Survei Dusun yang telah dilaksanakan pada tanggal 23 Februari 2015 Pukul 11.00-15.00 WIB di Dusun Bleder didapatkan sembilan masalah kesehatan, yaitu :

• prioritas utama masalah kesehatan pada Dusun Bleder adalah masalah rumah sehat dengan mengelola sampah organik dan non organik

Prioritas masalah

• penyuluhan mengenai cara mengelola sampah organik dan non organik menjadi suatu hal yang lenih bernilai

Perumusan Rencana Kegiatan

• Hari/tanggal : Rabu, 25 Februari 2015 • Pukul 15.00 – 17.30 WIB

• Tempat : Rumah Kepala Dusun Bleder• Peserta : Tokoh masyarakat, kader, warga dusun Bleder, dan mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta

Laporan Kegiatan MMD

• intervensi dusun : penyuluhan di Dusun Bleder• Intervensi dilakukan pada Hari Jumat 27 Februari 2015, di Rumah Warga Dusun Bleder,

dihadiri oleh Kepala Dusun Bleder, para Tokoh Masyarakat, para Kader, Ketua Karang Taruna, Masyarakat Dusun Bleder, serta Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.

• Materi penyuluhan : pengelolaan sampah organik dan non- organik menjadi sesuatu yang lebih bernilai, sosialisasi tambahan mengenai Miras dan Napza bagi kesehatan, Hipertensi dan Stroke.

Laporan Intervensi Dusun Bleder

Sesi Tanya-Jawab

Bagaimana memilah sampah yang baik ?• Jawab : • Dengan memisah- misahkan antara sampah basah seperti sayur- sayuran, daun- daunan dan sampah kering

seperti kertas, plastik dan kaca. Sampah kering nantinya akan dipisah kembali antara plastik, kertas dan kaca. Pemisahan dilakukan sesuai dengan lamanya waktu sampah tersebut dapat terurai.

Apakah hasilnya bila sampah sudah dipilah- pilah?• Jawab :• Bila sampah seperti daun- daunan atau sayur- sayuran, dapat dijadikan pupuk kompos, juga kotoran ternak

bisa di jadikan pupuk kandang ataupun diproses menjadi biogas. Sampah seperti plastik, kaca atau kertas, dapat di daur ulang kembali. Bisa dijadikan barang yang sama atau diubah sesuai tingkat kreatifitas. Seperti hiasan, menjadi tas, dompet dan masih banyak lagi.

Bagaimana caranya membuat pupuk dari bahan sampah?• Jawab :• Terdapat 2 cara, pupuk kandang atau pupuk kompos. Pupuk kandang dibuat dengan cara mengumpulkan

kotoran ternak seperti sapi, kerbau ataupun kambing kemudian ditambahkan (bioaktivator) lalu dimasukan kedalam wadah seprti tong dan dilanjutkan untuk diproses. Sedangkan Pupuk kompos dapat dicampurkan antara daun atau sisa sayur ke dalam tanah galian kira- kira 20x30x 20cm ditutup tanah, campurkan bioaktivator lalu aduk. Biarkan selama satu minggu lalu pindahkan ke wadah lain yang membutuhkan pupuk.

Bab 8

Berdasarkan data hasil survei kesehatan

didapatkan 7 permasalahan kesehatan utama

Masalah fisik yang ditemukan yaitu: Kandang

ternak, tempat pembuangan sampah,

jendela, ventilasi, pintu, jamban

masalah non- fisik berupa keberadaan nyamuk, tikus,

dan lalat, keikutsertaan asuransi kesehatan/BPJS

kesehatan, perilaku membuang sampah pada

tempatnya.

dilakukan pemecahan masalah berupa

penyuluhanKendala yang dialami :

Keterbatasan waktu Kurangnya partisipasi warga

SaranSaran

masyarakat Puskesmas Grabag I