PPT INTERVENSI DESA.pptx
-
Upload
annisa-rizki-ratih-pratiwi -
Category
Documents
-
view
11 -
download
4
Transcript of PPT INTERVENSI DESA.pptx
HASIL SURVEI DAN KEGIATAN INTERVENSI MASALAHKESEHATAN MASYARAKAT DUSUN KWANGSAN
DESA DONOREJO KECAMATAN SECANG
Intervensi Desa
Ngasinan Dusun Bleder
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB VBAB VI
BAB VII
BAB VIII
BAB IX
I.1 LATAR BELAKANG
Kesehatan adalah hak asasi manusia sejak lahir dan
merupakan investasi bagi kelangsungan hidup baik sosial
maupun ekonomi.
UU RI No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan Bab I Pasal 1 keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomis.
Menurut Hendrick L. Bloem (1974) seperti dikutip Azwar (1983),terdapa tempat faktor
yang besar pengaruhnya terhadap derajat kesehatan,
yaitu faktor lingkungan, faktor perilaku, faktor pelayanan
kesehatan dan faktor keturunan yang saling mempengaruhi.
Lawrence Green menjelaskan bahwa perilaku dilatarbelakangi atau dipengaruhi oleh tiga factor pokok, yaitu: faktor-faktor predisposisi (predisposing factors), faktor-faktor yang mendukung (enabling factors),
faktor-faktor yang memperkuat atau mendorong (reinforcing factors).
KONSEP H.L BLOOM
Keturunan
Status Kesehatan
Perilaku
Lingkungan: Fisik Sosial ekonomi Budaya dll
Pelayanan Kesehatan
Hubungan status kesehatan, perilaku, dan promosi kesehatan
Predisposing factors
Pelayanankesehatan
Perilaku
Status kesehatan
Keturunan
Reinforcing factors Enabling factors
Promosikesehatan
Training Pemberdayaanmasyarakat
(pemberdayaansosial)
Lingkungan
Komunikasi (penyuluhan)
I.1 LATAR BELAKANG
MDGs
Pengentasan kemiskinan
dan kelaparan
ekstrimPemerataan pendidikan
dasar
Mendukung adanya
persamaan gender dan
pemberdayaan perempuan
Mengurangi tingkat
kematian anak
Meningkatkan kesehatan ibu
Perlawanan terhadap HIV/AIDS,
malaria dan penyakit lainnya
Menjamin daya dukung lingkungan
hidup
Mengembangkan kemitraan global
untuk pembangunan.
• Mewujudkan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
• Menciptakan kewaspadaan dan partisipasi masyarakat di bidang kesehatan.
• Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengenal dan mengatasi permasalahan kesehatan.
• Menciptakan dukungan tokoh masyarakat dan perangkat desa/dusun dalam pembangunan kesehatan masyarakat di desa.
• Mewujudkan pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh masyarakat dan tenaga professional kesehatan.
Cara agar tercapainya Dusun Sehat adalah:
• Tumbuhnya kesadaran, pengetahuan dan pemahaman akan kesehatan bagi individu, kelompok atau masyarakat.
• Timbulnya kemauan atau kehendak ialah sebagai bentuk lanjutan dari kesadaran dan pemahaman terhadap kesehatan.
bertahap tujuan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah :
PERUMUSAN
MASALAH
• Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dirumuskan beberapa masalah, antara lain:• Masalah kesehatanapa yang terdapat di Dusun Bleder Desa Ngasinan?• Bagaimanakah pola perilaku masyarakat, lingkungan, pelayanan kesehatan, kependudukan, kesadaran, dan
lain-lain di Dusun Bleder Desa Ngasinan, yang mempengaruhi status kesehatan di dusun tersebut?• Apasaja alternatif pemecahan masalah kesehatan yang terdapat di Dusun Bleder Desa Ngasinan?
TUJUAN
PENELITIA
N
• TUJUAN UMUM• TUJUAN KHUSUS
MANFAAT PENELITIA
N
• BAGI PUSKESMAS• BAGI MASYARAKAT• BAGI MAHASISWA
UPAYA PE DERAJAT
KESEHATAN MASYARAKAT
PERILAKUAKSES PADA PELAYANAN KESEHATAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
LINGKUNGANKETURUNAN/KEPENDUDUKAN
POTENSISMDSITUASI STATUS
KESEHATAN SETEMPAT
MMD
Masalah kesehatan : versi petugas & versi masyarakat
PENDEKATAN KEMASYARAKATAN melalui PRA (Participatory Rural Appraisal) pertemuan dengan perangkat
dusun, Ketua RT/RW, Kader/tokoh masyarakat.
RENCANA/BAHAN RENCANA
PEMBANGUNAN KESEHATAN
METODOLOGI PENELITIAN
KEADAAN GEOGRAFIS
• Letak wilayah
Desa Ngasinan merupakan salah satu desa di Jawa Tengah yang terletak di sebelah Timur kecamatan Grabag. Berada 3 km dari kota Kecamatan dan 28 km dari Ibukota Kabupaten dengan batas desa :
- sebelah utara : Desa Tirto- sebelah Timur : Desa Selomirah- sebelah Selatan : Desa Banaran- sebelah Barat : Desa Sumurarum
• Demografi
Sebagai gambaran kependudukan di Desa Ngasinan, berikut tabel kependudukan yang dapat terdokumentasikan :
Jumlah Kepala Keluarga : 1106 KKJumlah Kepala Keluarga dusun Bleder : 364 KK Jumlah penduduk menurut jenis kelamin
Laki-laki : 1971 orang
Perempuan : 1947 orang
• Jumlah Penduduk Menurut Dukuh :
NO Dusun
Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
1. Ngasinan 320 303
2. Ngaran 250 265
3. Bleder 569 474
4. Candi Lor 71 67
5. Kembangan 345 333
6. Candi Wetan 191 207
7. Candi Kulon 201 220
KEADAAN SOSIAL
• Mata Pencaharian Penduduk
NO Dusun
Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
1. Ngasinan 320 303
2. Ngaran 250 265
3. Bleder 569 474
4. Candi Lor 71 67
5. Kembangan 345 333
6. Candi Wetan 191 207
7. Candi Kulon 201 220
• Kepercayaan yang dianut :
NO Dusun
Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
1. Ngasinan 320 303
2. Ngaran 250 265
3. Bleder 569 474
4. Candi Lor 71 67
5. Kembangan 345 333
6. Candi Wetan 191 207
7. Candi Kulon 201 220
• Tingkat Pendidikan Penduduk
N
o
Tingkat Pendidikan Jumlah Penduduk Tamat %
1 Tidak Tamat SD 843 Orang 21,1
2 SD 1231 Orang 30,8
6
3 SMP 427 Orang 10,7
4 SLTA 382 Orang 9,57
5 Perguruan Tinggi 55 Orang 1,38
6 Belum Sekolah 1050 Orang 26,3
2
KONDISI PEMERINTAHAN DESA• Pembagian Wilayah Desa
Luas wilayah Desa Ngasinan 357,5 Ha, yang terbagi menjadi 7 Dusun dengan 11`Rw dan 41 RT meliputi :NO
DUSUN RW RT KETERANGAN
1 Ngasinan 2 6
2 Ngaran 2 7
3 Bleder 2 10
4 Candi Lor 1 3
5 Kembangan 2 8
6 Candi Wetan 1 3
7 Candi Kulon 1 4
• Struktur Organisasi Pemerintah Desa1. Kepala Desa dan Perangkat Desa
2. BPD
3. LPMD
4. RW
5. RT
6. PKK
7. LPP
8. Linmas
9. Posyandu
10. Kelompok Tani : Gapoktan Telogo Mulyo
Dengan susunan pengurus :
Ketua : Edi Sugiyanto
Sekretaris : Waljari
Bendahara : Zakariya
Sebelum dilakukan Survei Mawas Diri (SMD), terlebih dahulu dilakukan upaya pendekatan terhadap perangkat dusun/desa. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar mempermudah akses pencarian data saat dilakukannya SMD
PRA SMD : Senin, 23 Februari 2015 pukul 09.00-11.00 WIB di Balai Desa Ngasinan dengan jumlah kader sebanyak 16 orang
SMD : Rabu, tanggal 25 Februari @015 pukul 15.00-17 dilaksanakan dengan pemilihan secara acak. Sasaran populasi dihitung dengan rumus Slovin dengan tingkat kepercayaan 90%:
rumus Slovin n = N
N.d2 +1
n = 364 kk = 78kk
364 (0.1)2 + 1
Dimana :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
d = galat pendugaan
Survei dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk
mendapatkan satu masalah yang dilihat dari beberapa faktor:
Faktor : dampak dan resiko
Kuesioner dibuat dengan suatu pertanyaan yang terstruktur meliputi 3 komponen dasar yang menyokong
desa siaga
3 komponen dasar desa siaga lainnya dilakukan dengan wawancara, yang meliputi PKD (Pos Kesehatan Desa),
FKD (Forum Kesehatan Desa), kegiatan gotong royong masyarakat
di bidang kesehatan. Wawancara dilakukan kepada bidan desa.
Kuesioner
Survei Mawas Diri telah dilakukan di Dusun Bleder, Desa Ngasinan pada tanggal 23
Februari 2015.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah pembagian kuesioner yang berisi daftar pertanyaan, meliputi
data umum (identitas subyek penelitian) serta faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan yaitu kependudukan,
lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan.
HASIL SURVEY
DIREKAPITULASIDIANALISISPRORITAS MASALAH
Hasil SMD memberikan gambaran permasalahan yang ada di Dusun Bleder, Desa Ngasinan.
Suatu hal dianggap sebagai masalah adalah apabila didapatkan persentase pencapaian <80% dan dinilai berdasarkan nilai target sasaran dari presentase SPM Kabupaten Magelang.
Permasalahan yang didapatkan dari hasil Survei Mawas Diri (SMD) adalah sebanyak masalah, yaitu :
NO MASALAH PERSENTASE
1. Kurangnya responden yang menjadi peserta
BPJS Kesehatan
23%
2 Kurangnya responden yang memiliki langit-
langit pada rumahnya
33%
3 Kurangnya responden yang memiliki pintu pada
setiap ruangan
22%
4 Kurangnya responden yang memiliki jendela
pada ruang keluarga
21%
5 Kurangnya responden yang memiliki ventilasi
sesuai dengan rumah sehat dan dipasang kasa
nyamuk
87%
6 Kurangnya responden yang memiliki lantai
kedap air
21%
7 Kurangnya responden yang memiliki dinding
dengan bangunan permanen
36%
8 Kurangnya responden yang memiliki lubang
asap dapur
61%
9 Kurangnya responden yang memiliki
pencahayaan alamiah yang terang dan cukup
untuk membaca
70%
10 Kurangnya responden yang memiliki jamban
sehat
50%
11 Kurangnya responden yang memiliki tempat
pembuangan sampah
60%
12 Responden yang terdapat tikus di rumahnya 78%
13 Responden yang ada kecoa di rumahnya 74%
14 Kurangnya responden yang kandang ternahknya
terpisah dari rumah >10m atau tidak memiliki
ternak
64%
15 Kurangnya responden yang membuang sampah
pada tempatnya
93%
16 Responden yang keluarganya merokok 81%
17 Kurangnya responden yang memiliki jamban
yang sehat
50%
18 Kurangnya responden yang melakukan
pemberantasan jentik nyamuk di lingkungan
seminggu sekali
85%
Masalah yang ditemukan berdasarkan kuesioner sebanyak 18 masalah
Masalah yang ada dibahas dengan pihak Puskesmas dan mahasiswa persamaan persepsi dengan Puskesmas mengacu pada program- program kesehatan yang dimiliki oleh Puskesmas.
Setelah prioritas masalah ditemukan, dilakukan diskusi dengan masyarakat Dusun Bleder sehingga didapatkan jumlah masalah sebanyak 7 masalah, yang termasuk dari masalah fisik dan non fisik yang terdiri dari faktor dampak dan faktor resiko.
No Masalah fisik Hasil (%)
1 Kurangnya responden yang memiliki langit-langit pada
rumahnya
33%
Kurangnya responden yang memiliki pintu pada setiap
ruangan
22%
Kurangnya responden yang memiliki jendela pada ruang
keluarga
21%
Kurangnya responden yang memiliki ventilasi sesuai
dengan rumah sehat dan dipasang kasa nyamuk
87%
Kurangnya responden yang memiliki lantai kedap air 21%
Kurangnya responden yang memiliki dinding dengan
bangunan permanen
36%
Kurangnya responden yang memiliki lubang asap dapur 61%
Kurangnya responden yang memiliki pencahayaan
alamiah yang terang dan cukup untuk membaca
70%
2 Kurangnya responden yang memiliki jamban sehat 50%
3 Kurangnya responden yang memiliki tempat
pembuangan sampah
60%
No Masalah non fisik Hasil (%)
1. Kurangnya responden tidak menjadi peserta BPJS Kesehatan 23%
2. Responden yang terdapat tikus di rumahnya 78%
Responden yang ada kecoa di rumahnya 74%
3. Kurangnya responden yang kandang ternahknya terpisah dari rumah >10m atau tidak memiliki ternak 64%
4. Responden yang keluarganya merokok 81%
Setelah dilakukan diskusi dengan masyarakat setempat di Dusun Bleder, terdapat 7 masalah yang ditemukan
Dari 7 masalah tersebut, dilakukan persamaan persepsi antara masyarakat dan petugas survei (mahasiswa) sehingga didapatkan prioritas masalah yang terdiri dari 3 masalah fisik dan 4 masalah non-fisik.
Berbagai masalah fisik dan non fisik di atas kemudian diprioritaskan berdasarkan metode USGP. Modifikasi metode ini mengacu pada 4 indikator sebagai berikut: •Urgency ( mendesaknya ).• Seriousness (kegawatannya).•Growth (perkembangannya).•Potensi (sumber daya).
No. Daftar Masalah U S G P Jumlah Urutan Prioritas
Non Fisik
1 Keanggotaan responden dalam BPJS Kesehatan 2,75 3 3,06 2,93 11,74 III
2 Kandang ternak yang memenuhi syarat 2,68 2,93 2,81 2,56 10,98 IV
3.Responden yang di dalam rumahnya terdapat
tikus, kecoa, lalat, nyamuk dalam rumah4 4,56 4,68 4,68 17,92 I
4. Responden yang keluarganya merokok 3,06 4 3,93 3,5 14,49 II
Fisik
1Sarana pembuangan sampah yang memenuhi syarat
2,87 3,56 3,31 3,25 12,99 I
2 Jamban yang memenuhi syarat 2,37 2,31 2,5 1,62 8,8 II
3Jendela di ruang keluarga, pintu tiap ruangan,
ventilasi dan kasa nyamuk, lantai kedap air, lubang asap dapur, dinding permanen dan langit- langit
1,75 2,06 2,8 1,25 7,24 III
Reka
pitu
lasi
Pem
ecah
an
Mas
alah
: Mengadakan penyuluhan yang bekerja sama dengan Karang Taruna mengenai cara pengelolaan sampah organik dan non organikPenyuluhan mengenai bahaya merokok bagi kesehatanMemperbaiki jamban yang sudah ada menjadi jamban yang idealMembuat jadwal piket untuk membersihkan jambanMenambahkan kassa nyamuk di masing-masing ventilasi rumahMenyediakan suatu lahan khusus untuk semua ternak warga desa ( kandang kolektif)Sosialisasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)Memasang jerat tikus Menjaga kebersihan rumahPemasangan kasa nyamuk pada ventilasi rumahKegiatan PSNMelakukan kegiatan 3MMemakai abate di tempat penampungan airSosialisasi pentingnya PSNKoordinasi dengan BPJS dan pihak terkaitSosialisasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pe
ngga
bung
an P
emec
ahan
M
asal
ah : Mengadakan penyuluhan yang bekerja sama dengan
Karang Taruna mengenai cara pengelolaan sampah organik dan non organikPenyuluhan mengenai bahaya merokok bagi kesehatanMemperbaiki jamban yang sudah ada menjadi jamban yang memenuhi syaratMembuat jadwal piket untuk membersihkan jamban Menambahkan kassa nyamuk di masing-masing ventilasi rumahMenyediakan suatu lahan khusus untuk semua ternak warga desa ( kandang kolektif)Sosialisasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)Memasang jerat tikus Menjaga kebersihan rumahPemasangan kasa nyamuk pada ventilasi rumahKegiatan PSNMelakukan kegiatan 3MMemakai abate di tempat penampungan air11) Koordinasi dengan BPJS dan pihak terkait
Pelaksanaan kegiatan penanggulangan masalah kesehatan.
Tahapan intervensi masalah dirumuskan bersama dengan masyarakat Dusun Bleder, Desa Ngasinan yang hadir dalam Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) pada tanggal 23 Februari 2015 di Rumah Kepala Dusun Dusun Bleder dengan menggunakan tabel 2 x 2 seperti di bawah ini.
Mudah Sulit Penting 1. Penyuluhan rumah sehat terutama
kandang ternak, tempat pembuangan sampah, jendela,
jamban di lngkungan rumah2. Penyuluhan mengenai perilaku
hidup bersih dan sehat3. Pembuatan jadwal piket dalam
membersikan jamban bersama4. Penyuluhan mengenai pengelolaan
sampah organik dan non organik
1. Sosialisasi keikutsertaan asuransi/BPJS kesehatan oleh warga
2. Perawatan ulang jamban3. Pembuatan kandang lemak di satu
lahan untuk semua ternak-ternak warga
Kurang Penting 1. Penyuluhan rumah sehat terutama keberadaan tikus, kecoa, nyamuk
dan lalat di lingkungan rumah2. Penyuluhan mengenai PSN
(Pemberantasan Sarang Nyamuk)3. Penyuluhan mengenai kebiasaanMembuang sampah pada tempatnya
Pembuatan jendela, kassa nyamuk, ventilasi, tempat sampah dan jamban
sehat.
Rencana tolak ukur yang ingin dicapai
Rencana sumber pembiayaan intervensi
Rencana lokasi pelaksanaan kegiatan
Rencana sumberdaya manusia yang akan melaksanakan intervensi
Rencana sasaran kegiatan
Rencana tujuan kegiatan
Rencana kegiatan
Setelah dapat menentukan intervensi masalah yang akan dilaksanakan langkah berikutnya yaitu membuat rencana pelaksanaan intervensi masalah (Plan of Action)
• Rencana pelaksanaan jangka pendek yaitu kegiatan yang dilaksanakan dalam jangka waktu 1 tahun
• Rencana pelaksanaan jangka panjang yaitu kegiatan yang dilaksanakan dalam jangka waktu 3-5 tahun
rencana pelaksanaan intervensi di masyarakat
POA
Laporan Pelaksanaan Musyawarah Desa di Dusun Bleder
Musyawarah Masyarakat Desa telah dilaksanakan pada hari Rabu,
25 Februari 2015 pukul 15.00- 17.30 WIB di Rumah Kepala Dusun Bleder. Pertemuan ini dilaksanakan
dengan tujuan:
Menentukan masalah kesehatan yang timbul berdasarkan hasil SMD
Memaparkan penentuan prioritas masalah yang ditemukan melalui
SMD
Menentukan cara mengatasi masalah kesehatan yang timbul
berdasarakan masalah yang ditemukan dalam SMD
Menentukan pemecahan masalah berdasarkan prioritas masalah
Pemecahan masalah baik jangka pendek, menengah/panjang
dengan memperhatikan potensi yang ada di tempat tersebut, serta
bentuk kontribusi masyarakat setempat dan pengembangannya.
Hasil survey
• Adanya nyamuk, tikus dan kecoa dirumah dan di lingkungan rumah• Kurangnya sarana pembuangan sampah• Jarak kandang ternak dengan rumah kurang dari 10 meter• Kurangnya ketersediaan jamban yang memenuhi syarat dalam rumah • Masalah asuransi kesehatan BPJS• Kurangnya kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya• Kurangnya jendela, ventilasi dengan kassa nyamuk, lamgit- langit rumah yang belum berbentuk plafon, lantai yang masih
belum kedap air seluruhnya dan tidak adanya lubang asap di dapur pada setiap rumah
Dari pelaksanaan Survei Mawas Diri (SMD)/ Survei Dusun yang telah dilaksanakan pada tanggal 23 Februari 2015 Pukul 11.00-15.00 WIB di Dusun Bleder didapatkan sembilan masalah kesehatan, yaitu :
• prioritas utama masalah kesehatan pada Dusun Bleder adalah masalah rumah sehat dengan mengelola sampah organik dan non organik
Prioritas masalah
• penyuluhan mengenai cara mengelola sampah organik dan non organik menjadi suatu hal yang lenih bernilai
Perumusan Rencana Kegiatan
• Hari/tanggal : Rabu, 25 Februari 2015 • Pukul 15.00 – 17.30 WIB
• Tempat : Rumah Kepala Dusun Bleder• Peserta : Tokoh masyarakat, kader, warga dusun Bleder, dan mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
Laporan Kegiatan MMD
• intervensi dusun : penyuluhan di Dusun Bleder• Intervensi dilakukan pada Hari Jumat 27 Februari 2015, di Rumah Warga Dusun Bleder,
dihadiri oleh Kepala Dusun Bleder, para Tokoh Masyarakat, para Kader, Ketua Karang Taruna, Masyarakat Dusun Bleder, serta Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.
• Materi penyuluhan : pengelolaan sampah organik dan non- organik menjadi sesuatu yang lebih bernilai, sosialisasi tambahan mengenai Miras dan Napza bagi kesehatan, Hipertensi dan Stroke.
Laporan Intervensi Dusun Bleder
Sesi Tanya-Jawab
Bagaimana memilah sampah yang baik ?• Jawab : • Dengan memisah- misahkan antara sampah basah seperti sayur- sayuran, daun- daunan dan sampah kering
seperti kertas, plastik dan kaca. Sampah kering nantinya akan dipisah kembali antara plastik, kertas dan kaca. Pemisahan dilakukan sesuai dengan lamanya waktu sampah tersebut dapat terurai.
Apakah hasilnya bila sampah sudah dipilah- pilah?• Jawab :• Bila sampah seperti daun- daunan atau sayur- sayuran, dapat dijadikan pupuk kompos, juga kotoran ternak
bisa di jadikan pupuk kandang ataupun diproses menjadi biogas. Sampah seperti plastik, kaca atau kertas, dapat di daur ulang kembali. Bisa dijadikan barang yang sama atau diubah sesuai tingkat kreatifitas. Seperti hiasan, menjadi tas, dompet dan masih banyak lagi.
Bagaimana caranya membuat pupuk dari bahan sampah?• Jawab :• Terdapat 2 cara, pupuk kandang atau pupuk kompos. Pupuk kandang dibuat dengan cara mengumpulkan
kotoran ternak seperti sapi, kerbau ataupun kambing kemudian ditambahkan (bioaktivator) lalu dimasukan kedalam wadah seprti tong dan dilanjutkan untuk diproses. Sedangkan Pupuk kompos dapat dicampurkan antara daun atau sisa sayur ke dalam tanah galian kira- kira 20x30x 20cm ditutup tanah, campurkan bioaktivator lalu aduk. Biarkan selama satu minggu lalu pindahkan ke wadah lain yang membutuhkan pupuk.
Bab 8
Berdasarkan data hasil survei kesehatan
didapatkan 7 permasalahan kesehatan utama
Masalah fisik yang ditemukan yaitu: Kandang
ternak, tempat pembuangan sampah,
jendela, ventilasi, pintu, jamban
masalah non- fisik berupa keberadaan nyamuk, tikus,
dan lalat, keikutsertaan asuransi kesehatan/BPJS
kesehatan, perilaku membuang sampah pada
tempatnya.
dilakukan pemecahan masalah berupa
penyuluhanKendala yang dialami :
Keterbatasan waktu Kurangnya partisipasi warga