ppt ikm kelompok 6

31
R Anggota Kelompok : Fachrunissa Nindya Ayu V. (135070501111006) Winda Fatmawati (135070501111013) Nabila Nadyaning R. (135070501111033) Elsy Herninda Yaudilla P. (135070507111021) Hasanah (135070508111002) Fenny K. P. (0910753024) Medical Faculty Brawijaya University P E N Y A K I T J A N T U N N G K O R O E

description

ilmu kesehatan masyarakat

Transcript of ppt ikm kelompok 6

R

Anggota Kelompok :Fachrunissa Nindya Ayu V. (135070501111006)

Winda Fatmawati (135070501111013)Nabila Nadyaning R. (135070501111033)

Elsy Herninda Yaudilla P. (135070507111021)Hasanah (135070508111002)

Fenny K. P. (0910753024)

Medical FacultyBrawijaya University

PE NY A K I T

J ANTU N NG K ORO E

PENDAHULUAN1

Pada saat ini penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Menurut WHO 60% dari seluruh penyebab kematian penyakit jantung adalah penyakit jantung koroner (PJK).

Sensus nasional tahun 2001 menunjukkan bahwa kematian akibat penyakit jantung koroner adalah sebesar 26,4% dan sampai dengan saat ini PJK juga merupakan penyebab utama kematian dini pada sekitar 40% dari sebab kematian laki-laki usia menengah.

Latar Belakang

Berdasarkan penelitian Framingham, Multiple Risk Factors Interventions Trial dan Minister Heart Study (PROCAM)

A. faktor yang tidak dapat dikendalikan (nonmodifiable risk factors)

1. Keturunan2. Umur3. jenis kelamin.

B. faktor yang dapat dikendalikan (modifiable risk factors)1. tekanan darah tinggi

(hipertensi)2. Merokok3. diabates mellitus4. Stress5. obesitas.

Faktor yang berperan terhadap timbulnya PJK

a. Bagaimana natural history of disease dari penyakit jantung koroner?

b. Bagaimana pencegahan primer, sekunder dan tersier pada penyakit jauntung koroner?

c. Bagaimanakah contoh judul penelitian untuk masing-masing jenis epidemiologi?

d. Bagaimana target populasi, desain penelitian, variabel dependent, dan variabel indipendent dari masing-masing jenis epidemiologi?

RUMUSAN MASALAH

a. Mendeskripsikan natural history of disease dari penyakit jantung koroner

b. Mendeskripsikan pencegahan primer, sekunder dan tersier pada penyakit jauntung koroner

c. Mendeskripsikan contoh judul penelitian untuk masing-masing jenis epidemiologi

d. Mendeskripsikan target populasi, desain penelitian, variabel dependent, dan variabel indipendent dari masing-masing jenis epidemiologi

TUJUAN PENULISAN

PEMBAHASAN2

Prepatogenesis Patogenesis

Gejala Penyakit Jatung Koroner

Kovalen

Progresivitas Penyakit

Natural history of disease dari Penyakit Jantung

Koroner

a. kadar kolesterol yang tidak seimbang

b. tekanan darah tinggi (Hipertensi)

c. Merokokd. diabetes mellitus

1. Prepatogenesis

berhubungan dengan tekanan darah, untuk setiap penurunan tekanan darah diastolik sebesar 5 mmHg resiko PJK berkurang sekitar 16%.

Faktor resiko adalah :

e. Kegemukanf. riwayat keturunan penyakit

jantung dalam keluargag. kurang olah ragah. stress.

tekanan darah sistemik meningkat

pemompaan darah dari ventrikel kiri meningkat

hipertropi ventrikelKebutuhan oksigen oleh miokardium meningkat

peningkatan beban kerja jantung angina dan infark miokardium

Peran rokok dalam patogenesis

peningkatan trombogenesis

vasokonstriksipeningkatan tekanan darah denyut jantung

provokasi aritmia jantungpeningkatan kebutuhan oksigen miokard

penurunan kapasitas pengangkutan oksigen

Aterosklerosis

Diabetes mellitus berhubungan dengan perubahan fisik-patologi pada sistem kardiovaskuler

Diantaranya dapat berupa

disfungsi endotelial

gangguan pembuluh darah

serta adanya mikroalbuminemia atau diabetes nefropati

yang pada akhirnya meningkatkan resiko terjadinya PJK

Antara obesitas dengan risiko peningkatan PJK terdapat saling keterkaitan

Faktor familial dan genetika mempunyai peranan dalam patogenesis dapat merupakan manifestasi kelainan gen tunggal spesifik yang berhubungan dengan mekanisme terjadinya aterosklerotik.

Beberapa faktor pembekuan darah dapat mempengaruhi insiden PJK termasuka. kadar fibrinogenb. aktifitas fibrinolitik

endogen, danc. viskositas darah

Infeksi oleh Clamydia pneumoniae, suatu organisme Gram negatif intraseluler dan penyebab umum penyakit saluran nafas, tampaknya berhubungan dengan adanya penyakit koroner aterosklerotik.

usia 12 tahuntimbunan lemak dalam pembuluh darah dimulai

remajacenderung malas berolahraga, suka makan makanan berlemak, bahkan merokok, berarti berada pada fase rentan.

Fase prepatogenesis

jika terdapat tempat penempelan (attachment) dan jalan masuk yang tepat maka paparan agen infeksi dapat menyebabkan invasi agen infeksi dan terjadi infeksi

Periode waktu sejak infeksi hingga terdeteksinya infeksi melalui tes laboratorium atau screening disebut “window period” sehingga dalam tahap pre-patogenesis tubuh masih dalam keadaan sehat karena tubuh belum menunjukkan gejala.

Faktor resiko ini menyebabkan penumpukan kolesterol pada pembuluh-pembuluh darah

mengakibatkan

terbentuknya plag-plagtersumbatnya pembuluh darah

ketidakseimbangan kondisi tubuh dan memicu terbentuknya penyakit kardiovaskuler

Jika hipertensi tidak dapat dikendalikan, maka pada usia 45 ke atas, kemungkinan akan terjadi penyumbatan lemak pada pembuluh darah koroner. Terjadilah penyakit jantung koroner.

2. Patogenesis

Jika kondisi pada pre-patogenesis terus berlangsung, bahkan meningkat lebih parah ketika memasuki usia sukses (30 tahun ke atas.

Jika usia antara 30-40 tahun terjadi hipertensi, berarti fase klinis dimulai.

fase subklinis dimulai.

fase klinis dimulai.

kemungkinan akan terjadi penyumbatan lemak pada pembuluh darah koroner. Terjadilah penyakit jantung koroner.

Penyumbatan pembuluh darah koroner terjadi akibat adanya proses ateroskelosis, yang diawali dengan penimbunan lemak pada lapisan-lapisan pembuluh darah tersebut.

Selain proses aterosklerosis ada juga proses lain, yakni spasme (penyempitan) pembuluh darah koroner tanpa adanya kelainan anatomis, yang secara tersendiri atau bersama-sama memberikan gejala iskemia.

Proses terjadinya PJK

Mual dan muntah, disertai sesak nafas, banyak berkeringat, bahkan kesadaran menurun.

Gejala utama serangan jantung berupa nyeri terus menerus pada dada, lengan dan rahang, yang berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam

3. Gejala PJK

Mengeluhkan adanya nyeri dada atau nyeri hebat di ulu hati (epigastrium) seperti tertekan benda berat, rasa tercekik, ditinju, ditikam, diremas, atau rasa seperti terbakar pada dada

Rasa nyeri atau tidak nyaman di ulu hati yang penyebabnya tidak dapat dijelaskan

• Penyakit jantung koroner timbul akibat timbunan lemak atau karang yang disebut atheroma, terjadi di dalam dinding arteri pemasok darah beroksigen ke jantung dan menyempit hingga aliran darah terganggu.

4. Kovalen

• Tanpa mengontrol lemak darah dengan obat dan diet, diperkirakan hanya perlu waktu 10 tahun untuk menjadikan pipa pembuluh koroner menjadi tersumbat total. Hal–hal tersebut yang kemudian dapat menyebabkan terjadinya cardiac arrest yang bisa menyebabkan kematian mendadak.

5. Progesivitas Penyakit

Sembuh sempurna : penyakit berakhir karena pejamu sembuh secara sempurna

Sembuh tetapi cacat : penyakit yang diderita berakhir dan penderita sembuh. Sayangnya kesembuhan tersebut tidak sempurna, karena ditemukan cacat pada pejamu.

Karier : pada karier, perjalanan penyakit seolah-olah terhenti, karena gejala penyakit memang tidak tampak lagi. Padahal dalam diri pejamu masih ditemukan bibit penyakit

Kronis : perjalanan penyakit tampak terhenti karena gejala penyakit tidak berubah, dalam arti tidak bertambah berat dan ataupun tidak bertambah ringan.

Meninggal dunia : terhentinya perjalanan penyakit disini, bukan karena sembuh, tetapi karena pejamu meninggal dunia.

Pencegahan Penyakit Jantung Koroner

PrimerSekunder

Tersier

Tekanan darah, indeks massa tubuh, lingkar pinggang, kolesterol, kadar gula darah dan aktivitas fisik harus dievaluasi secara rutin juga.

perubahan pola hidup dan kepatuhan berobat bagi mereka yang sudah pernah menderita PJK

Cara yang lain dalam pencegehan sekunder penyakit jantung koroner adalah pembedahan (operasi)

pencegahan terjadinya komplikasi yang lebih berat atau kematian.

berupa rehabilitasi jantung

b. Tingkat Kejadian Penyakit Jantung Koroner terhadap Riwayat Pasien

Hipertensi di RSSA

Target Populasi: Dewasa umur 18-50 tahun (a dan b)

Desain Penelitian: Deskriptif Retrospektif

Variabel dependent Pasien Penyakit Jantung Koroner (a dan b)

Variabel Indipendent Pasien penyakit jantung koroner yang merokok

(a) dan hipertensi (b)

Penelitian tentang Penyakit Jantung Koroner

Deskriptif: a.Tingkat Kejadian Penyakit Jantung Koroner

terhadap Riwayat Pasien Perokok Di RSSA

a. Pengaruh Pemberian Obat Golongan Loop Diuretic pada Lama Rawat Inap Pasien Penyakit Jantung Koroner dengan Komorbid Diabetes Mellitus di RSSA

Analitik:

b. Pengaruh Pemberian Obat Golongan Statin pada Lama Rawat Inap Pasien Penyakit Jantung Koroner dengan Komorbid Diabetes Mellitus di RSSA• Target Populasi: Dewasa 18-50 tahun dengan Penyakit

Jantung Koroner dengan Komorbid Diabetes Mellitus • Desain Penelitian: Studi Kohort• Variabel dependent: Lama rawat inap pasien PJK di RSSA (a

dan b)• Variabel Independent: Pemberian Obat Golongan Loop

Diuretic (a) dan Golongan Statin (b)

b. Uji Efektivitas Peningkatan Kadar Kalsium Darah dengan Kalsium Karbonat terhadap Resiko Penyakit Jantung Koroner pada Tikus Wistar • Target Populasi : Tikus Putih (Rattus Norvegicus) strain

Wistar Jantan Usia 8 minggu berat badan berkisar 150-220 gram.

• Desain Penelitian: Eksperimental• Variabel dependent: Kadar Glukosa Darah (a) dan Kadar

Kalsium Darah (b)• Independent: Biji Jintan Hitam 30 mg, 40 mg, 50 mg (a)

dan Kalsium Karbonat 500, 600, dan 700 (b)

Eksperimental:a. Uji Efektivitas Penurunan Kadar

Gula Darah dengan Biji Jintan Hitam terhadap resiko Penyakit Jantung Koroner pada Tikus Wistar

PENUTUP3

Penyakit Jantung Koroner merupakan penyakit yang disebabkan oleh berbagai faktor.

kESIMPULAN

Penencegahan penyakit Jantung Koroner ada primer, sekunder dan tersier.

Peran farmasis dalam pencegahan PJK salah satunya dengan mengadakan penelitian baik analitik, deskriptif, atau eksperimental untuk memberikan informasi baru dan atau memperbaharui data yang sudah ada mengenai penyakit jantung koroner.

Sekian

dan

Terima kasih