PPT Geriatri Fraktur, Osteoporosis and Arthritis

56
OSTEOARTHRITIS

description

geriatri

Transcript of PPT Geriatri Fraktur, Osteoporosis and Arthritis

FRAKTUR

OSTEOARTHRITISDEFINISIOsteoarthritis adalah suatu penyakit sendi degeneratif yang terutama terjadi pada orang yang berusia lanjut dan ditandai oleh:degenerasi kartilago artikularis, perubahan pada membran sinovia serta hipertrofi tulang pada tepinya. Rasa nyeri dan kaku, khususnya setelah melakukan aktivitas yang lama akan menyertai perubahan degeneratif tersebut.

Patogenesis Dua perubahan morfologis utama: 1. Kerusakan fokal tulang rawan sendi yang progresif 2. Pembentukan tulang baru pada dasar lesi tulang rawan dan tepi sendi yang dikenal sebagai osteofit Peningkatan aktivitas enzim-enzim yang merusak makromolekul matriks tulang rawan sendi yaitu kolagen dan proteoglikanKadar proteoglikan dan kolagen berkurang sehingga kadar air tulang rawan sendi juga berkurang Tulang rawan sendi rentan terhadap beban biasa ETIOLOGIPernah mengalami trauma dan radang pada sendiKarena faktor usiaKebanyakan orang yang terkena osteoarthritis adalah orang dengan usia diatas 50 tahun.Berat badan yang berlebihanBerat badan yang berlebihan, dapat memberatkan sendi dalam menopang tubuh.Stres pada sendiBiasanya stres pada sendi ini terjadi pada olahragawan.KLASIFIKASI BERDASARKAN KLINISSubklinis. Pada tingkatan ini belum ada keluhan atau tanda klinis lainnya. Kelainan baru terbatas pada tingkat seluler dan biokimiawi sendi.ManifestPada tingkat ini biasanya penderita datang ke dokter. Kerusakan rawan sendi bertambah luas disertai reaksi peradangan.DekompensasiRawan sendi telah rusak sama sekali, mungkin terjadi deformitas dan kontraktur. Pada tahap ini biasanya diperlukan tindakan bedah.

TANDA-TANDANyeri SendiKaku SendiPembengkakan SendiPerubahan Gaya JalanPemeriksaan Penunjang LaboratoriumPemeriksaan laboratorium berguna untuk menyingkirkan penyakit sendi lain, karena tidak ada satupun yang spesifik untuk osteoartritis Pemeriksaan hematologis umumnya normal, jumlah leukosit dan laju endap darah normal, kecuali jika disertai infeksi lainCairan sendi akan meningkat jumlahnya, berwarna kuning transparan, kental, terdapat gumpalan musin, jumlah leukosit kurang dari 2000 / mm3 dengan proporsi sel normal (25 % PMN) RadiologisPemeriksaan radiologis membantu diagnosis osteoarthritis, tetapi adanya kelainan radiologis tidak terlalu berarti bahwa ini sebagai penyebab satu-satunya keluhan penderita Kriteria radiologis osteoarthritis: - Osteofit pada tepi sendi atau tempat melekatnya ligamen- Adanya periartikuler ossicle - Penyempitan celah sendi disertai sklerosis jaringan tulang subkondrial- Adanya kista dengan dinding yang sklerotik pada daerah subkondrial- Perubahan bentuk tulang, misal pada caput femur Kriteria diagnosis radiologis 1. Meragukan: bila ditemukan 1 dari 5 kriteria di atas2. Osteoartritis ringan: bila ditemukan 2 dari 5 kriteria di atas3. Osteoartritis moderate: bila ditemukan 3 dari 5 kriteria di atas4. Osteoartritis berat: bila ditemukan 4 dari 5 kriteria di atasDiagnosis AnamnesisPemeriksaan fisikRadiologisBila perlu dengan pemeriksaan laboratorium Penatalaksanaan Stadium awal paling baik ditangani dengan tindakan konservatif, termasuk pengobatan dengan anti inflamasi non steroid (NSAID) seperti preparat Piroxicam 10 mg 2x1 / hari, Naproxen 250 - 500 mg 2x1 / hari Penggunaan injeksi sodium hyaluronate yang berfungsi sama seperti cairan sinovial pada rongga sendi dapat juga digunakan. Dosis yang dipakai adalah 1 x 2 mL / minggu selama 5 minggu berturut-turut

Indikasi bedah bila nyeri dan pengurangan fungsi masih ada setelah pemberian obat-obat anti inflamasi non steroid, suntikan steroid ke dalam sendi dan penggunaan bidai kecil Istirahat atau proteksi terhadap sendi yang terkenaKoreksi semua faktor-faktor yang menimbulkan stress berlebihan pada rawan sendi Diet Fisioterapi Alat bantuPenatalaksanaanPenatalaksanaanPengobatan terbaru: dapat dipakai kombinasiChondroitin Sulfate (CS) dan Glucosamine Sulfate (GS) OSTEOPOROSISDEFINISIOsteoporosis adalah penyakit tulang sistemik yang ditandai dengan rendahnya massa tulang dan terjadinya perubahan mikroarsitektur jaringan tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah.PATOGENESIS Massa tulang mengalami perubahan selama hidup melalui tiga fase: fase tumbuh, fase konsolidasi, fase involusi FAKTOR RESIKOfaktor resiko turunan:jenis kelamin perempuanUsiaRasStruktur tulang dan berat tubuh.sejarah keluarga dan pribadi.berat badan dan body mass index (BMI) rendah

B. faktor resiko lingkungankekurangan hormon estrogen kekurangan hormon testosteron diet ketat untuk menurunkan berat badan sampai menyebabkan terhentinya haid.menderita penyakit kronis.makanan yang kurang kalsium dan vitamin D.rokok, alkohol, kopi, garam dan minuman ringan asupan protein berlebihobat-obatan.gaya hidup inaktif.

KLASIFIKASIPatogenesis Osteoporosis PrimerSetelah menopause resorpsi tulang akan meningkat, terutama pada dekade awal setelah menopause, sehingga insidens fraktur, terutama fraktur vertebra dan radius distal meningkat.

Penurunan kadar estrogen akibat menopause meningkatkan produksi berbagai sitokin aktivitas osteoklas meningkat.

Untuk mengatasi keseimbangan negatif kalsium akibat menopause, maka kadar PTH akan meningkat pada wanita menopause.

Patogenesis Osteoporosis SekunderGenetik

Defisiensi Kalsium dan Vit D3

Lingkungan MerokokAlkoholObat-obatanImobilisasi lama

Resiko fraktur yang lebih tinggi pada orang tua, berhubungan dengan penurunan kekuatan ototgangguan keseimbangan dan stabilitas posturalgangguan penglihatanlantai yang licin atau tidak rata

Tipe Pasca MenopauseTipe Senilis1. Usia terjadinya (tahun)51-75>702.Rasio jenis kelamin (W:P)6:12:13. Hilangnya tulangTerutama trabekulerTrabekuler dan kortikal4. Derajat hilang tulangDengan percepatanTanpa percepatan5. Letak frakturVertebrae dan radius (distal)Vertebrae dan pinggul (collum femur)6. Penyebab utamaFaktor yang berhubungan dengan menopauseFaktor yang berhubungan dengan proses menuaDiagnosisAnamnesis Tinggi badan yang makin menurun.Obat-obatan yang diminum.Penyakit-penyakit yang diderita selama masa reproduksiJumlah kehamilan dan menyusui.Bagaimana keadaan haid selama masa reproduksi.Apakah sering beraktivitas di luar rumah , sering mendapat paparan matahari cukup.Apakah sering minum susu, Asupan kalsium lainnya.Apakah sering merokok, minum alkoholPemeriksaan FisikTinggi badan dan berat badanDemikian juga gaya berjalan penderita osteoporosisDeformitas tulangNyeri spinalPEMERIKSAAN LABORATORIUMpemeriksaan untuk mengetahui adanya resorpsi tulangmengukur kadar kalsium urin puasa dibagi dengan kreatinin.mengukur kadar hidroksiprolin urin puasa dibagi dengan kreatininpemeriksaan untuk mengetahui adanya pembentukan tulangmengukur kadar fosfatase alkali serum (ALP)mengukur kadar osteokalsinPemeriksaan Radiologipemeriksaan radiologi vertebra torakalis dan lumbalis AP dan lateral untuk mencari adanya frakturBMD TeknikNamaBagian yang di scanSPASingle Photon AbsorptiometryRadius, Calcaneus (tumit)DEXADual Energy X-ray AbsorptiometryTulang punggung lumbalTulang punggung lumbal lateralFemur Seluruh tubuhQCTQuantitative Computed TomographyTulang punggung lumbalFemurPQCTPeripheral Quantitative Computed TomographyLengan bawahQUSQuantitative UltrasoundTempurung lututTungkai bawahTumitPemeriksaan Densitas Massa tulang (Densitometri)Kriteria WHO:

1.Normal bila densitas massa tulang di atas -1 SD rata-rata nilai densitas massa tulang orang dewasa muda (T-score)2.Osteopenia bila densitas massa tulang diantara -1 SD dan -2,5 SD dari T-score.3.Osteoporosis bila densitas massa tulang -2,5 SD T-score atau kurang.4.Osteoporosis berat yaitu osteoporosis yang disertai adanya fraktur.

Region of Interest (ROI)Bagian-bagian tulang yang diukur (Region of Interest, ROI):Tulang belakang (L1-L4)PanggulFemoral neckTotal femoral neckTrochanter3. Lengan bawah (33% radius), bila:Tulang belakang dan/atau panggul tak dapat diukurHiperparatiroidismeSangat obeseDari ketiga lokasi tersebut, maka nilai T-score yang terendah yang digunakan untuk diagnosis osteoporosis. T-score dan Z-score BMD pasien BMD rata-rata orang dewasa mudaT-score = --------------------------------------------------------------- 1 SD BMD rata-rata orang dewasa muda BMD pasien BMD rata-rata orang seusia pasienZ-score = --------------------------------------------------------------- 1 SD BMD rata-rata orang seusia pasien

Nilai Z-score tidak digunakan untuk diagnosis. Z-score yang rendah ( +1

0 s/d +1

-1 s/d 0

-1 s/d -2,5

1 cm tanpa kerusakan jaringan lunak yang beratIIIKerusakan jaringan lunak yang berat dan luas, fraktur segmental terbuka, trauma amputasi, luka tembak dengan kecepatan tinggi, fraktur terbuka di pertanian, fraktur yang perlu repair vaskuler dan fraktur yang lebih dari 8 jam setelah kejadian.TipeBatasanIIIAPeriosteum masih membungkus fragmen fraktur dengan kerusakan jaringan lunak yang luasIIIBKehilangan jaringan lunak yang luas, kontaminasi berat, periosteal striping atau terjadi bone exposeIIICDisertai kerusakan arteri yang memerlukan repair tanpa melihat tingkat kerusakan jaringan lunak.

ETIOLOGIMANIFESTASI KLINIS(BLACH)1. NyeriNyeri kontinue/terus-menerus dan meningkat semakin berat sampai fragmen tulang tidak bisa digerakkan.

2. Gangguan fungsiSetelah terjadi fraktur ada bagian yang tidak dapat digunakan dan cenderung menunjukkan pergerakan abnormal, ekstremitas tidak berfungsi secara teratur karena fungsi normal otot tergantung pada integritas tulang yang mana tulang tersebut saling berdekatan.

3. Deformitas/kelainan bentukPerubahan tulang pada fragmen disebabkan oleh deformitas tulang yang diketahui ketika dibandingkan dengan daerah yang tidak luka.

4. PemendekanPada fraktur tulang panjang terjadi pemendekan yang nyata pada ekstremitas yang disebabkan oleh kontraksi otot yang berdempet di atas dan di bawah lokasi fraktur.

5. KrepitasiSuara detik tulang yang dapat didengar atau dirasakan ketika fraktur digerakkan. 6. Bengkak dan perubahan warnaHal ini disebabkan oleh trauma dan perdarahan yang mengikuti fraktur.

DIAGNOSISAnamnesis Riwayat mekanisme cedera Riwayat cedera atau fraktur sebelumnyaRiwayat sosial ekonomi, pekerjaan, obat-obatan yang dia konsumsi.Riwayat osteoporosis serta penyakit lain.

Pemeriksaan Fisik

a.Inspeksi / LookDeformitas : angulasi, rotasi, pemendekan, pemanjangan, bengkakPada fraktur terbuka : klasifikasi Gustilo

b.Palpasi / Feel Nyeri tekan, Krepitasi, neurovaskularisasi

c.Gerakan / Moving Dinilai apakah adanya keterbatasan pada pergerakan sendi yang berdekatan dengan lokasi fraktur.

d.Pemeriksaan trauma di tempat lain : kepala, toraks, abdomen, pelvisPemeriksaan Penunjang Laboratorium : Kalsium serum & fosfor serumAlkalin fosfat

Radiologis2 gambaran, anteroposterior (AP) atau Posteroanterior (PA) dan lateralMemuat dua sendi di proksimal dan distal frakturMemuat gambaran foto dua ekstremitas

Pergeseran fragmen Tulang ada 4 :Alignment: perubahan arah axis longitudinal, bisa membentuk sudutPanjang : dapat terjadi pemendekan (shortening)Aposisi : hububgan ujung fragmen satu dengan lainnyaRotasi : terjadi perputaran terhadap fragmen proksimal

PENATALAKSANAANReposisiImmobilisasiUnionRehabilitasi

Komplikasi LokalKomplikasi pada KulitEdema yang terbentuk juga dapat menyebabkan kerusakan kulit sekitar, termasuk saat pemasangan gips dan plaster of Paris dapat terbentuk penekanan hingga terjadi ulkus dekubitus.

Komplikasi VaskularDapat terjadi kerusakan pada arteri kecil maupun arteri besar. Di mana, pada kerusakan arteri besar maka akan nampak tanda tanda perdarahan hingga syok, apalagi jika fraktur terjadi pada femur yang merusak arteri femoralis.

Komplikasi NeurologisKomplikasi neurologis yang segera terjadi biasanya berkaitan langsung dengan traumanya, misalnya trauma pada kepala, SSP, dll.

Komplikasi Pada OtotDapat terjadi kerusakan otot dan robekan yang berat.

Komplikasi pada Organ LainTrauma MultipleHemorrhagic Shock

KomplikasiKomplikasi Awal

Komplikasi Lokal:Komplikasi pada SendiDapat terjadi septic arthritis akibat masuknya bakteri ke dalam tulangKomplikasi pada TulangInfeksi pada Tulang [Osteomyelitis]Nekrosis AvaskularKomplikasi pada Organ LainEmboli Lemak & Emboli ParuTetanus

Komplikasi lanjutMalunionDelayed unionNon unionOsteomielitisKekakuan Sendi

Pada pemeriksaan terlihat deformitas:AngulasiRotasiPerpendekan atau perpanjangan.

TERIMAKASIH