PPT Farmakologi

22
KELOMPOK 4 1. Nafisa Alfi Yunita 2. Nanda Satyaswara B 3. Pebri Puri K 4. Putu Fiona B 5. Suci Wahyuni P 6. Zhafira Fitri E

description

farmakologi

Transcript of PPT Farmakologi

Page 1: PPT Farmakologi

KELOMPOK 4

1. Nafisa Alfi Yunita2. Nanda Satyaswara B3. Pebri Puri K4. Putu Fiona B5. Suci Wahyuni P6. Zhafira Fitri E

Page 2: PPT Farmakologi

GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN

Page 3: PPT Farmakologi

Gangguan Keseimbangan CairanA. Pengertian

 Cairan tubuh adalah cairan yang terdiri dari air dan zat terlarut (Price, 2006).Kemudian elektrolit itu sendiri adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan (Price, Silvia, 2006). Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat.Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan salah satu bagian dari fisiologi homeostatis.

Page 4: PPT Farmakologi

GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN 1. Dehidrasi2. Syok hipovolemik

GANGGUAN KESEIMBANGAN ELEKTROLIT

1. HiponatremiaDefinisi : kadar Na+ serum di bawah normal (< 135 mEq/L)

2. HipernatremiaDefinisi : Na+ serum di atas normal (>145 mEq/L)

3. HipokalemiaDefinisi : kadar K+ serum di bawah normal (< 3,5 mEq/L)

4. HiperkalemiaDefinisi : kadar K+ serum di atas normal (> 5,5 mEq/L)

Page 5: PPT Farmakologi

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit diantaranya adalah :1. Usia2. Jenis kelamin3. Sel-sel lemak4. Stres5. Sakit6. Temperatur lingkungan7. Diet

Page 6: PPT Farmakologi

Pengaturan keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit

Pengaturan keseimbangan cairan tubuh dan elektrolitJumlah berbagi jenis garam di dalam tubuh hendaknya dijaga dalam keadaan konstan. Bila terjadi kehilangan garam dari tubuh, maka harus diganti dari sumber diluar tubuh, yaitu dari makanan dan minuman. Tubuh mempunyai suatu mekanisme yang mengatur agar konsentrasi semua mineral berada dalam batas-batas normal.Pengaturan air dari tubuh diatur oleh ginjal dan otak. Hipotalamus mengatur konsentrasi garam di dalam darah, merangsang kelenjar pituitari mengeluarkan hormon antidiuretika (ADH), Ginjal mengontrol volume cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan garam dan mengontrol osmolaritas cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan cairan. Ginjal mempertahankan keseimbangan ini dengan mengatur keluaran garam dan air dalam urine sesuai kebutuhan untuk mengkompensasi asupan dan kehilangan abnormal dari air dan garam tersebut.

Page 7: PPT Farmakologi

B. FungsiFungsi Cairan dalam Tubuh

• a. Dalam proses metabolisme yang terjadi didalam tubuh,air mempunyai 2 fungsi utama yaitu sebagai pembawa zat-zat nutrisi seperti karbohidrat,vitamin dan mineral pembawa oksigen ke dalam sel-sel tubuh.

• b. Selain itu,air didalam tubuh juga akan berfungsi untuk mengeluarkan produk samping hasil metabolism juga dapat dikatakan berperan dalam proses metabolismeseperti karbon dioksida(CO ) dan juga senyawa nitrat

• c. sebagai pelembab jaringan-jaringan tubuh seperti mata,mulut dan hidung, pelumas dalam cairan sendi 02 Sports Science Brief tubuh

• d. katalisator reaksi biologik sel,• e. pelindung organ dan jaringan tubuh serta juga akan membantu

dalam menjaga tekanan darah dan konsentrasi zat terlarut.• f. Selain itu sebagai pengatur panas untuk menjaga agar suhu

tubuh tetap berada pada kondisi ideal yaitu ± 37C.

Page 8: PPT Farmakologi

Fungsi Elektrolit dalam Tubuha. Membantu dalam perpindahan cairan antara

ruangan dalam sel dan di luar sel terutama denga adanya natrrium. Apabila jumlah natrium dalam CES meningkat maka sejumlah cairan akan berpindah menuju CES untuk keseimbangan cairan.

b. Mengatur keseimbangan asam basa dan menentukan pH darah dengan adanya sistem bufer.

c. Dengan adanya perbedaan komposisi elektrolit di CES dan CIS maka akan terjadi perpindahan yang menghasilkan implus – implus saraf dan mengakibatkan terjadinya kontraksi otot.

Page 9: PPT Farmakologi
Page 10: PPT Farmakologi
Page 11: PPT Farmakologi

D.Kompisisi cairan tubuh1. Air2. Solut

Elektrolit Anion• Kation• Anion

Non-elektrolit

Page 12: PPT Farmakologi

Cairan tubuh

Cairan tubuh adalah larutan isotonik yang tersusun atas air dan zat terlarut (mineral)

• Bayi: 75 % BB air• Dewasa laki: 60% BB air• Dewasa wanita: 50% BB air• Orang tua: 50% BB air• ICF = 40%, ECF = 20% (ISF =15%, IVF = 5%)• Ion Na → kation utama ECF• Ion K → kation utama ICF

Page 13: PPT Farmakologi

KETIDAK SEIMBANGAN VOLUME CAIRAN TUBUH

Defisit volume ECF adalah berkurangnya cairan isotonik plasma (serta hilangnya ion Na dan air yang relatif seimbang) → disebut dehidrasi

• Penurunan 2% : dehidrasi ringan• Penurunan 5% : dehidrasi sedang• Penurunan 8% : dehidrasi berat

Page 14: PPT Farmakologi

Komposisi

Cairan tubuh terdiri dari air (pelarut) dan substansi terlarut (zat terlarut)1. AirAir adalah senyawa utama dari tubuh manusia. Jumlah air sekitar 73% dari bagian tubuh seseorang tanpa jaringan lemak (lean body mass).2. Solut (substansi terlarut)Selain air, cairan tubuh mengandung dua jenis substansi terlarut (zat terlarut) yaitu berupa elektrolit dan non-elektrolit.

Page 15: PPT Farmakologi

-

• Elektrolit : Substansi yang berdisosiasi (terpisah) di dalam larutan dan akan menghantarkan arus listrik. Elektrolit berdisosiasi menjadi ion positif dan negatif dan diukur dengan kapasitasnya untuk saling berikatan satu sama lain (mEq/L) atau dengan berat molekul dalam garam (mmol/L). Jumlah kation dan anion, yang diukur dalam miliekuivalen, dalam larutan selalu sama. Bila garam larut dalam air, misalnya garam Nacl, akan terjadi disosiasi sehingga terbentuk ion-ion bermuatan positif dan negatif. Ion positif dinamakan kation, sedangkan ion negatif dinamakan

Page 16: PPT Farmakologi

• Anion: Ion mengandung muatan listrik dinamakan elektrolit. Cairan tubuh yang mengandung air dan garam dalam keadaan disosiasi dinamakan larutan elektrolit. Dalam semua larutan elektrolit, ada keseimbangan antara konsentrasi anion dan kation.-Kation-Anion

3. Non-elektrolit : Substansi seperti glokusa dan urea yang tidak berdisosiasi dalam larutan dan diukur berdasarkan berat (miligram per 100 ml-mg/dl). Non-elektrolit lainnya yang secara klinis penting mencakup kreatinin dan bilirubin.

Page 17: PPT Farmakologi
Page 18: PPT Farmakologi

Gangguan Keseimbangan Cairan1. Dehidrasi2. Syok hipovolemikGangguan Keseimbangan Elektrolit1. HiponatremiaDefinisi : kadar Na+ serum di bawah normal (< 135 mEq/L)Causa : CHF, gangguan ginjal dan sindroma nefrotik, hipotiroid, penyakit AddisonTanda dan Gejala :• Jika Na plasma turun 10 mEq/L dalam beberapa jam, pasien mungkin mual, muntah, sakit kepala dan keram otot.• Jika Na plasma turun 10 mEq/L dalam satu jam, bisa terjadi sakit kepala hebat, letargi, kejang, disorientasi dan koma.• Mungkin pasien memiliki tanda-tanda penyakit dasar (seperti gagal jantung, penyakit Addison).• Jika hiponatremia terjadi sekunder akibat kehilangan cairan, mungkin ada tanda-tanda syok seperti hipotensi dan takikardi

Page 19: PPT Farmakologi

. HipokalemiaDefinisi : kadar K+ serum di bawah normal (< 3,5 mEq/L)Etiologi• § Kehilangan K+ melalui saluran cerna (misalnya pada muntah-muntah, sedot nasogastrik, diare, sindrom malabsorpsi, penyalahgunaan pencahar)• § Diuretik• § Asupan K+ yang tidak cukup dari diet• § Ekskresi berlebihan melalui ginjal• § Maldistribusi K+• § HiperaldosteronTanda dan Gejala : Lemah (terutama otot-otot proksimal), mungkin arefleksia, hipotensi ortostatik, penurunan motilitas saluran cerna yang menyebabkan ileus. Hiperpolarisasi myokard terjadi pada hipokalemia dan dapat menyebabkan denyut ektopik ventrikel, reentry phenomena, dan kelainan konduksi. EKG sering memperlihatkan gelombang T datar, gelombang U, dan depresi segmen ST.

Page 20: PPT Farmakologi

HiperkalemiaDefinisi : kadar K+ serum di atas normal (> 5,5 mEq/L)Etiologi :• Ekskresi renal tidak adekuat; misalnya pada gagal ginjal akut atau kronik, diuretik hemat kalium, penghambat ACE.• Beban kalium dari nekrosis sel yang masif yang disebabkan trauma (crush injuries), pembedahan mayor, luka bakar, emboli arteri akut, hemolisis, perdarahan saluran cerna atau rhabdomyolisis. Sumber eksogen meliputi suplementasi kalium dan pengganti garam, transfusi darah dan penisilin dosis tinggi juga harus dipikirkan.• Perpindahan dari intra ke ekstraseluler; misalnya pada asidosis, digitalisasi, defisiensi insulin atau peningkatan cepat dari osmolalitas darah.• Insufisiensi adrenal• Pseudohiperkalemia. Sekunder terhadap hemolisis sampel darah atau pemasangan torniket terlalu lama• HipoaldosteronTanda dan Gejala : Efek terpenting adalah perubahan eksitabilitas jantung. EKG memperlihatkan perubahan-perubahan sekuensial seiring dengan peninggian kalium serum. Pada permulaan, terlihat gelombang T runcing (K+ > 6,5 mEq/L).

Page 21: PPT Farmakologi

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit diantaranya adalah :1. UsiaVariasi usia berkaitan dengan luas permukaan tubuh, metabolisme yang diperlukan dan berat badan. selain itu sesuai aturan, air tubuh menurun dengan peningkatan usia. Berikut akan disajikan dalam tabel perubahan pada air tubuh total sesuai usia.2. Jenis kelaminWanita mempunyai air tubuh yang kurang secara proporsional, karena lebih banyak mengandung lemak tubuh3. Sel-sel lemakMengandung sedikit air, sehingga air tubuh menurun dengan peningkatan lemak tubuh4. StresStres dapat menimbulkan peningkatan metabolisme sel, konsentrasi darah dan glikolisis otot, mekanisme ini dapat menimbulkan retensi sodium dan air. Proses ini dapat meningkatkan produksi ADH dan menurunkan produksi urine5. SakitKeadaan pembedahan, trauma jaringan, kelainan ginjal dan jantung, gangguan hormon akan mengganggu keseimbangan cairan6. Temperatur lingkunganPanas yang berlebihan menyebabkan berkeringat. Seseorang dapat kehilangan NaCl melalui keringat sebanyak 15-30 g/hari7. Diet

Page 22: PPT Farmakologi

THANKYOU FOR WATCHING