Ppt falsasat tata negara tiongkok anina dan sri

7
SEJARAH ASIA TIMUR It’s all about FILSAFAT TATA NEGARA TIONGKOK Sri Wahyuni Anina Kusumawati

Transcript of Ppt falsasat tata negara tiongkok anina dan sri

Page 1: Ppt falsasat tata negara tiongkok anina dan sri

SEJARAH ASIA TIMUR

It’s all about

FILSAFAT TATA NEGARA TIONGKOK

Sri WahyuniAnina Kusumawati

Page 2: Ppt falsasat tata negara tiongkok anina dan sri

LAO-TSE

Lao-tse lahir pada tahun 604 sM di daerah Chu selatan Tiongkok dia menjadi pengurus perpustakaan di ibu kota negeri yaitu Loyang dan hidup tentram sambil

mempelajari berbagai ilmu.

Ketika ia sudah tua dan merasa akan meninggalkan dunia yang fana ini, ia pergi ke barat setelah bahwa dinasti Chu pun menemui ajalnya juga. Ketika akan

melewati tapal batas kerajaan seorang penjaga tapal batas berkata hendaknya Lao-tse membuat sebuah buku sebagai kenangan untuknya. Lao-tse bersedia

dan setelah itu ia kembali melanjutkan perjalanannya dan setelah itu tak ada seorang pun yang mendengar

kabarnya lagi.

Page 3: Ppt falsasat tata negara tiongkok anina dan sri

Buku yang dibuat Lao-tse itu berisi tentang tao yang berarti 'jalan tuhan' atau `sabda

tuhan' yang diantaranya mengatakan, tao tak dapat dilihat, tak dapat didengar bahkan tak

dapat disebut Tak berbentuk tapi ada dimana-mana semua dunia tergantung pada tao

untuk dapat hidup. Jika seorang mengerti akan tao dan hidup selaras dengan tao dia

akan merasa senang dan tidak menonjolkan diri ke muka karena kebaikan laksana air yang memberi hidup kepada semua yang

ada, meskipun ia mengalir di tempat-tempat yang rendah.

Page 4: Ppt falsasat tata negara tiongkok anina dan sri

Kong Fu-TseKong Fu Tse adalah keturunan bangsawan. la masih keturunan dari keluarga Shang (Lan, 1950 : 42) yang bemama Kong Shu Fang yang karena kekalutan dalam negerinya, lalu kabur ke negara Lu. Kong He adalah ayah Kong Fu Tse, ia pernah menjadi pejabat rendah di negara Lu

Kong Fu Tse hidup di zaman Dinasti Chou, masa menyubumya kehidupan intelektual di Cina . Keadan negeri Cina pada zaman Dinasti Chou sangat kacau, kaum bangsawan saling bersaing, berbuat sekehendak hati mereka, peperangan dalam negeri yang berlangsung tidak putus- putusnya sehingga pada zaman itu muncullah para intelektual yang berusaha untuk mengatasi kekacauan dalam masyarakat, salah satunya ialah Kong Fu Tse.

Page 5: Ppt falsasat tata negara tiongkok anina dan sri

Ada dua nilai yang teramat penting, kata Kong Fu Tse yaitu “Yen” dan “li”. Yen diartikan keramah-tamahan dalam hubungan dengan seseorang. Li dilukiskan sebagai gabungan antara tingkah laku, ibadah,adat kebiasaan, tata karma dan sopan santun (Hart, 1978 : 53).

Kong Fu Tse dianggap selaku pendiri sebuah agama, anggapan ini keliru. Dia jarang sekali mengkaitkan ajarannya dengan ke-Tuhanan, menolak perbincangan alam akhirat, dan mengelak tegas setiap omongan yang berhubungan dengan soal-soal metafisika. Dia tak lebih dan tak kurang hanya seorang filosof sekuler, berurusan dengan masalah - masalah moral dan politik

Page 6: Ppt falsasat tata negara tiongkok anina dan sri

Dalam mempersembahkan hidupnya di hari – hari terakhirnya, jasa Kong Fu Tse sangat besar

kesusastraan Cina karena ia mengumpulkan dan mengediting buku – buku literature, antara lain kitab sejarah, kita syair, kita perubahan, dia memperbaiki

catatan tahunan musim semi dan musim gugur, menguji dan memperbaiki kitab upacara dan kitab music. Kitab

Syair –syair adalah kumpulan kumpulan awal dari lagu – lagu rakyat Cina. Kitab – kitab itu disebut “enam klasik”,

yang harus si pelajari dan diikuti dengan sungguh – sungguh oleh semua sarjana di Negara feudal Cina .

Page 7: Ppt falsasat tata negara tiongkok anina dan sri

Meng-TseMencius dilahirkan kira – kira seratus tahun sesudah conficius meninggal. Seperti halnya Kong Fu Tse nama Meng-Tse diganti dengan bahasa latin yaitu Mencius. Mencius sangat menghargai sekali ajaran – ajaran cofucius. Dia juga mengembara dari daerah ke daerah sambil memberi nasihat, pelajaran dan contoh – contoh yang baik. Mencius lahir pada saat kerajaan mengalami kekacauan dan penurunan moral ajaran Confucius pun telah banyak ditinggalkan. Banyak pangeran yang mengangkat dirinya sendiri sebagai raja dan tidak sedikit daerah – daerah yang merdeka sama sekali. Orang – orang bijaksana seperti Mencius kembali mengajak raja – raja berbicara bagaimana cara mengatur negeri. Menurut Mencius negeri dapat diatur dengan mempersatukan semua lapisan rakyat di bawah satu pemerintahan. Jika raja tidak suka berperang dan membunuh maka rakyat akan mengerumuni dia, laksana air mengalir dengan kekuatan yang tak dapat tertahan oleh siapapun juga.