PPT EKOLOGI HEWAN KEL 3.pdf

33
Hewan dan lingkungannya: Ektoterm dan Endoterm, Kisaran Toleransi dan Faktor Pembatas. 1 Aryanto F1071131031 2 Rafikayuni F1071131021 3 Tesa Manisa F1071131025 4 Yenni F1071131028 Group Name (3)

Transcript of PPT EKOLOGI HEWAN KEL 3.pdf

Page 1: PPT EKOLOGI HEWAN KEL 3.pdf

Hewan dan lingkungannya: Ektoterm dan Endoterm, Kisaran Toleransi dan

Faktor Pembatas.

1 • Aryanto F1071131031

2 • Rafikayuni F1071131021

3 • Tesa Manisa F1071131025

4 • Yenni F1071131028

Group Name (3)

Page 2: PPT EKOLOGI HEWAN KEL 3.pdf

HEWAN DAN LINGKUNGAN

Lingkungan hewan adalah semua faktor

biotik dan abiotik yang ada di sekitarnya

dan dapat mempengaruhinya....

Page 3: PPT EKOLOGI HEWAN KEL 3.pdf

Dalam termoregulasi dikenal adanya hewan berdarah dingin (cold blood animal) dan hewan

berdarah panas (warm blood animal).

Berdasarkan Pengaruh suhu pada lingkungan, hewan dibagi menjadi dua golongan yaitu :

Hewan Ektoterm

Hewan Endoterm VS

Page 4: PPT EKOLOGI HEWAN KEL 3.pdf

Hewan Ektoterm

Hewan ektoterm merupakan hewan yang suhu tubuhnya dipengaruhi oleh suhu lingkungan sekitarnya.

Perolehan panas pada hewan ektoterm tergantung pada berbagai sumber panas di lingkungna luarnya.

Hewan ektoterm akan lebih aktif pada saat lingkungan sekitarnya hangat, karena metabolisme tubuhnya mengalami peningkatan, dan sebaliknya merekz akan lebih pasif atau kekurangan energi pada saat musim dingin karena adanya penurunan metabolisme di dalam tubuhnya.

Page 5: PPT EKOLOGI HEWAN KEL 3.pdf

Contoh hewan ektoterm adalah Pisces, Amphibi, dan Reptil.

Pisces Amphibi Reptil

Page 6: PPT EKOLOGI HEWAN KEL 3.pdf

Hewan Endoterm Hewan endoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari dalam tubuh, sebagai hasil dari proses metabolisme sel tubuh.

Hewan hewan endoterm mempunyai variasi temperatur normal yang dipengaruhi oleh faktor umur, faktor kelamin, faktor lingkungan, faktor panjang waktu siang dan malam, dan faktor makanan yang dikonsumsi.

Suhu tubuh endoterm dipertahankan agar tetap konstan, walaupun suhu lingkungannya selalu berubah. Hewan endoterm meliputi Aves dan Mamalia.

Page 7: PPT EKOLOGI HEWAN KEL 3.pdf

Contoh hewan endoterm adalah Aves dan Mamalia.

Aves Mamalia

Page 8: PPT EKOLOGI HEWAN KEL 3.pdf

Kisaran Toleransi &FaktorPembatas

Hukum Minimum

Leibig

Hukum ToleransiShelford

Konsep Gabungan

Faktor Pembatas

Page 9: PPT EKOLOGI HEWAN KEL 3.pdf

Hukum Minimum Liebig

Hal yang mendasari Hukum Minimum Leibig :

Pada keadaan yang kritis, bahan-bahan pendukungkehidupan suatu organisme yang tersedia dalam jumlahminimum bertindak sebagai faktor pembatas.

Dalam menguraikan Hukum Minimum Leibig, Kendeigh (1980) menyebutkan hukum tersebut dapat dapat dinyatakan secara ekologik yang lebih luas sebagai berikut :

Page 10: PPT EKOLOGI HEWAN KEL 3.pdf

“Fungsi suatu mahluk hidup dikendalikan ataudibatasi oleh faktor lingkungan yang essensial atauoleh gabungan faktor yang ada di dalam jumlahyang paling tidak layak kecilnya. Faktor tersebutmungkin tidak secara kontinyu efektif, tetapi hanyapada beberapa saat kritis dalam tahun ataubarangkali hanya selama beberapa tahun yangkritis di dalam suatu daur iklim” (Taylor 1934).

Page 11: PPT EKOLOGI HEWAN KEL 3.pdf

Hukum minimum Leibig merupakan suatu alatkonseptual utama bagi para ahli ekologi fisiologik.Hukum Minimum Leibig dapat dinyatakan sebagaiberikut ini:

“Agihan suatu spesies akan terkendalikan olehfaktor lingkungan dengan kisaran adaptabilitasyang paling sempit” (Bartholomew 1985 dalamKrebs 1978).

Page 12: PPT EKOLOGI HEWAN KEL 3.pdf

Hukum Toleransi Shelford

Dengan mengetahui kisaran toleransi suatu organisme dapatdiketahui keberadaan dan penyebaran (distribusi) organismetersebut.

Suatu mahluk memiliki minimum dan maksimum ekologik, yaitu suatu kisaran yang disebut batas-batas toleransi.

Kegagalan suatu organisme dalam mempertahankan hidupnyadapat ditentukan oleh kekurangan atau kelebihan (kuantitatifdan kualitatif) beberapa faktor yang mendekati batastoleransinya.

Batas –batas toleransi tersebut kadangkala sukar untuk ditentukan, misalnya untuk suhu rendah, makhluk mungkin berubah menjadi tidak aktif, atau bersifat tidur, atau dalam keadaan sedang hibernasi.

Page 13: PPT EKOLOGI HEWAN KEL 3.pdf

• Istilah yang digunakan dalam menggambarkan kisaran toleransi :– steno : sempit dan eury : lebar– stenothermal – eurythermal (temperatur)

• Telur ikan stenothermal trout /salvelinus (0 – 12 oC), optimum 4%

• Telur katak eurythermal (0 - 30 oC).– stenohaline – euryhaline (salinitas)

• Ikan salmon euryhaline (tawar – laut), • ikan mas stenohaline (tawar)

– stenophagik – euryphagik (makanan)• Kelinci stenophagik (rumput), • kambing euryphagik (rumput, perdu, semak dll).

Page 14: PPT EKOLOGI HEWAN KEL 3.pdf

Batas toleransi steno-euri

Eurythermal

Page 15: PPT EKOLOGI HEWAN KEL 3.pdf

The Principle Of Tolerance Limits

Page 16: PPT EKOLOGI HEWAN KEL 3.pdf

TM

Page 17: PPT EKOLOGI HEWAN KEL 3.pdf

Konsep Gabungan FaktorPembatas

Dengan menggabungkan konsep hukum minimum dankonsep toleransi, maka dapat dipahami konsep faktorpembatas (limiting factor).

Faktor pembatas (limiting factor) dapat diartikan sebagaikeadaan yang mendekati atau melampaui ambang batastoleransi suatu kondisi.

Faktor pembatas suatu organisme mencakup kisaranminimum atau maksimum dari faktor-faktor abiotik suatuekosistem. Misal : Suhu, cahaya, pH yang terlalu rendah(minimum) atau terlalu tinggi (maksimum).

Page 18: PPT EKOLOGI HEWAN KEL 3.pdf

Bagi organisme dengan kisaran toleransi yang lebar (eury) terhadap faktor abiotik X yang relatif konstan bukanmerupakan faktor pembatas, sehingga organismetersebut dapat hadir dalam jumlah banyak.

Sebaliknya, bagi organisme dengan toleransi yang sempit(steno) terhadap faktor abiotik (Y) yang selalu berubahakan menjadi “faktor pembatas” sehingga akan hadirdalam jumlah sedikit.

Page 19: PPT EKOLOGI HEWAN KEL 3.pdf

*Faktor pembatas intrinsik yang

terjadi didalam populasi itu sendiri

*Faktor pembatas ekstrinsik yang terjadi diluar

populasi itu sendiri

Miller (1982) menyebutkan bahwa ada dua tipe faktor pembatas

yang dapat mengatur pertumbuhan populasi dan besarnya populasi

ialah :

Contohnya beberapa spesies berwujud territorialitas, sekelompokSinga bercirikan membatasi aktivitas mereka didalam suatu daerahjelajah, yaitu suatu daerah tempat anggota kelompok Singa ituberinteraksi dan mencari makan. Dalam kelompok tersebut tiap-tiapSinga mempertahankan suatu luasan daerah jajahan tertentuterhadap peyerbuan oleh spesies yang sama yang bukan merupakananggota kelompok itu. Luasan yang dipertahan tersebut sebagaiterritorium.

Page 20: PPT EKOLOGI HEWAN KEL 3.pdf

1 • Suhu

2 • Cahaya

3 • Air

4 • Curah Hujan

5 • Lengas

6 • Gas Atmosfer

7 • Garam Biogenik

8 • Arus dan Tekanan

9 • Tanah

Dalam Odum (1971) dan Odum (1983)

dituliskan beberapa faktor fisik dan

faktor kimiawi yang dianggap penting

oleh para ahli ekologi.

Page 21: PPT EKOLOGI HEWAN KEL 3.pdf

1. Suhu

• Organisme dapat hidup pada suhu sampai 300oCdengan kisaran suhu – 200 sampai 100 oC.

• Akan tetapi kebanyakan organisme hanya dapat hidup pada kisaran suhu yang lebih sempit.

• Pada umumnya batas atas (maksimum) lebih kritis atau lebih membahayakan kehidupan organisme daripada batas bawah (minimum).

• Pada ekosistem perairan, variasi suhu lebih sempit daripada ekosistem darat. Oleh karena itu, biasanya organisme perairan mempunyai kisaran toleransi terhadap suhu lebih sempit daripada organisme darat.

Page 22: PPT EKOLOGI HEWAN KEL 3.pdf

2. Cahaya

• Secara ekologik, kulaitas cahaya (panjang gelombangatau warna), intesitas cahaya (energi sesungguhnyayang terukur dalam satuan gramkalori) dan lamanyapenyinaran adalah penting. Baik bagi makhluk hidupsalah satunya hewan memberikan tanggapan panjanggelombang yang berlainan.

Page 23: PPT EKOLOGI HEWAN KEL 3.pdf

TM

Page 24: PPT EKOLOGI HEWAN KEL 3.pdf

Dari segi pandangan ekologik maka air

merupakan suatu faktor pembatas di dalam

lingkungan daratan, atau di lingkungan air

yang jumlahnya dapat fluktuatif sangat

besar, atau jika salinitas tinggi dapat

menyebabkan kehilangan air dari tubuh

makhluk dengan cara osmosis

3. AIR

Page 25: PPT EKOLOGI HEWAN KEL 3.pdf

4. CURAH HUJAN

Curah hujan ditentukan sebagian besar oleh geografi dan pola gerakan udara atau sistem cuaca. Agihan hujan sepanjang tahun adalah suatu faktor pembatas yang sangat penting untuk makhluk hidup.

Di daerah tropika dan daerah subtropika pada umumnya curah hujan cenderung terbagi tidak merata dalam setahun. Seringkali tampak adanya musim kering dan musim penghujan yang batas-batasnya jelas. Irama lengas musiman di daerah tropika mengatur aktivitas makhluk secara musiman (terutama reproduksi) sama seperti irama suhu dan irama cahaya mengatur kehidupan makhluk di daerah iklim sedang .

Page 26: PPT EKOLOGI HEWAN KEL 3.pdf

5. LENGAS

Lengas menggambarkan jumlah uap air yang ada di dalam udara. Lengas mutlak adalah jumlah uap air yang sesungguhnya ada di dalam udara

dinyatakan sebagai berat uap air per satuan udara (gram per kilogram udara). Lengas nisbi menyatakan presentase uap air sesungguhnya yang ada dibandingkan

dengan kejenuhan di bawah kondisi suhu dan tekanan yang ada. Lengas nisbi dapat diukur antara lain dengan mencatat perbedaan suhu pada

termometer basah dan suhu pada termometer kering yang diletakkan pada ujung alat yang disebut psychrometer.

Jika kedua termometer baik basah maupun yang kering menunjukkan angka bacaan yang sama, lengas nisbi adalah 100%. Jikalau termometer basah menunjukkan angka bacaan yang lebih kecil daripada angka bacaan termometer yang kering, maka lengas nisbi lebih kecil daripada 100%.

Karena adanya irama lengas harian di alam (yaitu tinggi di waktu malam hari dan rendah selama siang hari), dan adanya perbedaan antara lengas secara vertikal dan horizontal, maka lengas nisbi bersama dengan suhu dan cahaya dapat ikut mengatur aktivitas makhluk dan membatasi agihan tersebut. Lengas penting dalam modifikasi suhu.

Hewan seringkali mengatur aktivitas mereka untuk menghindari dehidrasi yakni dengan bergerak pindah ke tempat yang terlindungi atau baru menjadi aktif pada malam hari

Page 27: PPT EKOLOGI HEWAN KEL 3.pdf

6. GAS ATMOSFIR

Gas oksigen adalah faktor pembatas terutama di danau dan di perairan yang terbebani oleh bahan organik yang banyak. Meskipun gas oksigen lebih mudah larut dalam air daripada gas nitrogen, maka kuantitas sesungguhnya gas oksigen yang dapat dikandung di dalam air pada kondisi yang paling layak jauh lebih sedikit daripada yang secara konstan ada didalam atmosfer.

Suhu air dan garam terlarut sangat berpengaruh pada kemampuan air untuk menahan oksigen. Solubilitas oksigen akan bertambah oleh suhu yang rendah, dan solubilitas oksigen akan berkurang oleh salinitas yang tinggi.

Konsentrasi gas karbon dioksida yang tinggi jelas akan membatasi hewan, terutama oleh kadar gas karbon dioksida yang tinggi akan bersamaan dengan rendahnya kadar gas oksigen.

Page 28: PPT EKOLOGI HEWAN KEL 3.pdf

7. GARAM BIOGENIK: ZAT HARA MAKRO DAN ZAT HARA MIKRO

• Garam biogenik adalah garam terlarut yang vital bagi semua kehidupan. Contohnya yaitu nitrogen, fosfor, kalium,kalsium, sulfur, dan magnesium dll. Unsur atau senyawa yang dibutuhkan dalam kuantitas yang besar disebut sebagai zat hara makro. Sedangkan unsur dan senyawa yang diperlukan dalam kuantitas yang rendah disebut zat hara mikro. 10 zat hara mikro yang penting bagi tumbuhan ialah besi (Fe), mangan (Mn), tembaga (Cu), seng (Zn), Boron (B), silikon (Si), molybdenum (Mo), Klor (CL), Fanadium (fi) serta Kobal (Co). Semua unsur zat hara serta mikro tsb penting bagi hewan kecuali Boron. Selain itu, hewan juga memerlukan unsur selenium, chormium, nickel, fluorine, iodine dan timah.

Page 29: PPT EKOLOGI HEWAN KEL 3.pdf

8. ARUS DAN TEKANAN

Arus di perairan dapat mempengaruhi konsentrasi gas dan zat hara, sebagai faktor pembatas dan sebagai subsidi energi yang menambah produktivitas pada spesies di dalam sebatang sungai. Komposisi spesies pada sebuah komunitas di dalam kolam kecil justru terletak sebagian besar perbedaan dalam hal faktor arus.

Page 30: PPT EKOLOGI HEWAN KEL 3.pdf

9. Tanah

Bagi hewan tanah adalah substrat sebagai tempat berpijak dan tempat tinggal, kecuali hewan yang hidup di dalam tanah.

Faktordalam tanah yang mempengaruhi kehidupan hewan tanah antara lain kandungan air (drainase), kandungan udara (aerase), suhu, kelembaban serta sisa-sisa tubuhtumbuhan yang telah lapuk.

Jika tanah banyak mengandung air maka oksigen di dalam tanahakan berkurang dan karbondioksidanya akan meningkat.

Air juga menyebabkan tanah menjadi cepat asam, karena air mempercepat pembusukan.

Kurangnya oksigen menyebabkangangguan pernapasan , dan zat-zat yang bersifat asam dapat meracuni hewan

.Tanah yangterlalu kering menyebabkan hewan dalam tanah tidak dapat mengekstrak air secara normal.Kandungan karbondioksida dalam tanah lebih banyak daripada di atmosfir.

Page 31: PPT EKOLOGI HEWAN KEL 3.pdf

Daftar Referensi

Blacwell. Oxfor.Kendeigh, S.C.1980. Ecology With Special Reference to Animal & Man PrenticeHall, New Jersey.

Odum,E.P. 1971. Fundamental of Ecology. Terjemahan. Tjahyono Samingan. 1993. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Page 32: PPT EKOLOGI HEWAN KEL 3.pdf
Page 33: PPT EKOLOGI HEWAN KEL 3.pdf

LAMPIRAN PERTANYAAN