Ppt Case Osteoartritis Putri

37
Osteoarthritis Rizqina Putri 1008151821 Pembimbing : dr. Dani Rosdiana Sp. PD Laporan Kasus

description

sad

Transcript of Ppt Case Osteoartritis Putri

Page 1: Ppt Case Osteoartritis Putri

Osteoarthritis

Rizqina Putri1008151821

Pembimbing :dr. Dani Rosdiana Sp. PD

Laporan Kasus

Page 2: Ppt Case Osteoartritis Putri

Pendahuluan Penyakit sendi degeneratif menyerang sendi-sendi tertentu ( sering mendapat beban berat)

Sering terjadi pada usia> 50 tahun

Faktor resiko

Etiologi : biomekanik dan biokimia

Diagnosis : gejala dan kelainan struktural anatomis ( radiologis )

Page 3: Ppt Case Osteoartritis Putri

Definisi

Gangguan pada satu sendi atau lebih

Lokal progresif degeneratif

Perubahan patologis pada struktur sendi degenerasi kartilago hialin

Page 4: Ppt Case Osteoartritis Putri

Etiologi

biomekanikbiokimia

Page 5: Ppt Case Osteoartritis Putri

Klasifikasi

Osteoarthritis primer

Penyebabnya tidak diketahui

Sering menyerang sendi penahan tubuh

Page 6: Ppt Case Osteoartritis Putri

Epidemiologi

•Di indonesia Untuk osteoarthritis lutut prevalensinya cukup tinggi yaitu 15,5 % pada pria dan 12,7% pada wanita

•Diperkirakan 1 sampai 2 juta orang lanjut usia di Indonesia menderita cacat karena OA

Page 7: Ppt Case Osteoartritis Putri

Faktor resiko

-Obersitas-kelainan

metabolik

-kelainan kongenital

-trauma

-usia-jenis

kelamin-herediter

Penggunaan sendi

yang sering terus

menerus

Page 8: Ppt Case Osteoartritis Putri

Tanda dan gejala

Nyeri sendi

krepitasi

Kaku pagi

Pembesaran sendi

Pembengkakan sendi asimetris

Tanda peradangan

Hambatan gerak

Perubahan gaya

berjalan

Page 9: Ppt Case Osteoartritis Putri

Diagnosis OA lututKlinis :Nyeri sendi lutut dan 3 dari kriteria di bawah ini:1. umur> 50 tahun2. Kaku sendi <30 menit3. Krepitasi4. Nyeri tekan tepi tulang5. Pembesaran tulang sendi

lutut6. Tidak teraba hangat pada

sendi

Klinis dan radiologis :Nyeri sendi dan paling sedikit 1 dari 3 kriteria di bawah ini:1. Umur > 50 tahun2. Kaku sendi <30 menit3. Krepitasi disertai osteofit

Klinis dan laboratorium: Nyeri sendi ditambah adanya 5 dari kriteria di bawah ini:1. Usia > 50 tahun2. Kaku sendi <30 menit3. Krepitasi4. Nyeri tekan pada tepi

tulang5. Tidak teraba hangat pada

sendi terkena6. LED< 40mm/jam7. RF< 1:408. Analisis cairan sinovium

sesuai osteoarthritis

Page 10: Ppt Case Osteoartritis Putri

Pemeriksaan radiologisGambaran radiologis pada OA adalah : Menyempitnya celah sendi Terbentuknya osteofit Terbentuknya kista Sklerosis subchondral

Page 11: Ppt Case Osteoartritis Putri

Penatalaksanaan Nonfarmakologis: Modifikasi pola hidup Edukasi Istirahat teratur yang

bertujuan mengurangi penggunaan beban pada sendi

Modifikasi aktivitas Menurunkan berat badan Rehabilitasi medik/

fisioterapi Penggunaan alat bantu

Farmakologis :Sistemik Paracetamol Opioid (kodein, tramadol)Antiinflamasi nonsteroid

(NSAIDs) Oral Injeksi suppositoria

Pembedahan

Page 12: Ppt Case Osteoartritis Putri

LAPORAN KASUS

Page 13: Ppt Case Osteoartritis Putri

Identitas Pasien

Nama : Tn. R Umur : 56 Tahun Pekerjaan : Pedagang Alamat : Rumbai Masuk RS : 15 Agustus 2014

Page 14: Ppt Case Osteoartritis Putri

Keluhan Utama

Nyeri pada lutut kiri sejak 6 bulan yang lalu namun semakin memberat sejak adanya bengkak dilututnya 2 hari sebelum datang ke rumah sakit.

Page 15: Ppt Case Osteoartritis Putri

Riwayat Penyakit SekarangNyeri memberat sejak adanya bengkak dilututnya 2

hari sebelum datang ke rumah sakit

Nyeri -di tempat lututnya yang mengalami pembengkakan-berdenyut dan ditusuk-tusuk terutama timbul pada pagi hari-tidak menghilang setelah lutut pasien dikompres-semakin memberat saat pasien melipat lututnya dan menggerakkan kakinya-sedikit berkurang dengan istirahat.

Bengkak -dirasakan pada lutut kiri.-munculnya bengkak tiba-tiba-pasien susah menggerakkan kakinya-menyebabkan terhambatnnya aktivitas sehari-hari pasien-masih bisa berjalan namun harus secara pelan-pelan-bengkak tersebut terasa hangat-bengkaknya tidak mengecil setelah dikompres dengan air dingin ataupun setelah pasien beristirahat

- kaku pada lutut kirinya sejak 2 hari SMRS-kaku pada pagi hari setelah pasien bangun tidur dan menetap sekitar setengah jam-- mengaku mengkomsumsi obat yang dibeli di apotek untuk meredakan keluhan bengkak dan nyeri pada lututnya

Page 16: Ppt Case Osteoartritis Putri

Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien juga sering merasakan nyeri pada sendi jempol kiri. Nyeri tersebut dirasakan pasien sudah sejak 3 tahun yang lalu. (asam urat)

riwayat jatuh/trauma pada kaki dan lengan (-), DM (-), hipertensi (-)

Page 17: Ppt Case Osteoartritis Putri

Riwayat Penyakit Dalam Keluarga

Tidak ada anggota keluarga yang mengeluhkan keluhan yang serupa.

Page 18: Ppt Case Osteoartritis Putri

Riwayat Pekerjaan, Kebiasaan dan sosial ekonomi

Pasien merupakan seorang pedagang

Pasien termasuk golongan ekonomi menengah kebawah.

Jarang berolahraga

Merokok (-), minum alkohol (-)

Page 19: Ppt Case Osteoartritis Putri

PEMERIKSAAN FISIK Keadaan Umum : Tampak sakit

sedang Kesadaran : Komposmentis Tekanan darah : TD 120/70 mmHg Nadi : 80 x/menit Nafas : 22 x/menit Suhu : 36°C BB : 50 kg

Page 20: Ppt Case Osteoartritis Putri

Kepala dan leher

Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks pupil (+/+)

Leher : pembesaran KGB (-) Lidah : dalam batas normal

Page 21: Ppt Case Osteoartritis Putri

Paru Inspeksi : gerakan dada simetris kiri

dan kanan, retraksi (-) Palpasi : vokal fremitus kiri = kanan

Perkusi : sonor di kedua lapangan paru

Auskultasi: suara nafas vesikuler, rh (-), wh (-)

Page 22: Ppt Case Osteoartritis Putri

Jantung Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat Palpasi : ictus cordis tidak teraba Perkusi : batas jantung dbn Auskultasi: BJ I dan II normal, murmur (-),

gallop (-)

Page 23: Ppt Case Osteoartritis Putri

Abdomen Inspeksi : tampak datar, venektasi (-),

scar (-) Auskultasi: bising usus (+) normal Palpasi : supel, nyeri tekan (-),

hepar lien tidak teraba Perkusi : timpani

Page 24: Ppt Case Osteoartritis Putri

Ekstremitas : Bagian superior tidak ada kelainan sedangkan bagian inferior bagian dextra tidak ada kelainan, bagian sinistra terdapat kelainan.

Page 25: Ppt Case Osteoartritis Putri

Status lokalisatapada pemeriksaan ekstremitas inferior regio artikulasio genu sinistra didapatkan edema (+) pada genu sinistra, kemerahan (+), jaringan parut (-).

Dari palpasi didapatkan teraba hangat (+), nyeri lokal(+), penebalan dan penonjolan tulang (-).

Pada pergerakan didapatkan fleksi terbatas, ekstensi dalam batas normal, nyeri bila digerakkan (+), krepitasi (+).

Pemeriksaan kekuatan otot (membandingkan dengan tahanan pemeriksa) didapatkan fleksi dalam batas normal, ekstensi dalam batas normal

cara berjalan : antalgik yaitu cara berjalan dengan berupaya menurunkan berat badan untuk mengurangi nyeri.

Page 26: Ppt Case Osteoartritis Putri

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Darah Rutinleukosit : 10.700 uLeritrosit : 4.380 uLHb : 11,6 gr/dlHt : 36,8%trombosit : 377.000 uL

Page 27: Ppt Case Osteoartritis Putri

Pasien didiagnosis dengan osteoartritis genu sinistra.

Pada pasien ini dilakukan1. kompres hangat pada sendi lutut yang

terkena 2. istirahatkan sendi3. Pasien diberikan edukasi4. olahraga ringan secara teratur, dan diet

rendah purin mengingat riwayat pasien yang sebelumnya memiliki penyakit asam urat.

5. Pasien juga disarankan untuk fisioterapi dengan tim rehabilitasi medis

6. Terapi farmakologis untuk pasien ini adalah allopurinol 1x100 mg dan paracetamol 3x750 mg.

Page 28: Ppt Case Osteoartritis Putri

PEMBAHASAN Pada pasien ini, ditegakkan diagnosis osteoarthritis yaitu

adanya nyeri pada lutut , sekurang kurangnya usia > 50 tahun, kaku sendi pada pagi hari <30 menit. Nyeri pada sendi tersebut biasanya merupakan keluhan utama yang membuat pasien datang ke dokter.

Nyeri biasanya bertambah berat dengan gerakan dan berkurang dengan istirahat. Pada umunya pasien OA mengatakan bahwa keluhannya sudah berlangsung lama tetapi berkembang secara perlahan.

Page 29: Ppt Case Osteoartritis Putri

Ini sesuai dengan keluhan klinis yang didapatkan pada pasien yaitu pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri pada lutut kirinya sejak 6 bulan yang lalu namun semakin memberat sejak adanya bengkak dilututnya 2 hari SMRS.

Nyeri tersebut juga tidak menghilang setelah lutut pasien dikompres, nyeri semakin memberat saat pasien melipat lututnya dan menggerakkan kakinya namun sedikit berkurang dengan istitrahat. Daerah predileksi OA biasanya mengenai sendi-sendi penyangga tubuh seperti di lutut

Page 30: Ppt Case Osteoartritis Putri

Pada beberapa pasien OA juga dapat timbul kaku sendi yang dapat timbul setelah imobilisasi seperti setelah duduk di kursi atau mobil dalam waktu yang cukup lama atau bahkan setelah bangun tidur. Biasanya kaku sendi ini berlangsung kurang dari 30 menit.

Pasien ini juga merasakan kaku pada sendi lututnya sejak 2 hari SMRS, dimana kaku tersebut biasa nya muncul pada pagi hari setelah pasien bangun tidur dan menetap sekitar setengah jam. Pada saat kaku sendi ini muncul, pasien tidak dapat menggerakkan kaki kirinya sama sekali dan hanya bisa diam di tempat tidur, jika coba digerakkan oleh orang lain kaki kiri pasien hanya bisa bergeser ke kanan ataupun ke kiri.

Page 31: Ppt Case Osteoartritis Putri

Pasien dengan OA mengalami hambatan gerak sendi dan adanya rasa gemertak yang kadang-kadang dapat terdengar ketika sendinya digerakkan.

Pada pasien ini juga mengeluhkan susah untuk bergerak dan berjalan karena nyerinya dan pasien juga mengaku kadang merasakan seperti ada sesuatu yang patah atau remuk ketika lututnya digerakkan. Selain itu pasien juga mengeluhkan adanya bengkak pada lutut kirinya yang juga dapat ditemukan pada pasien OA.

Page 32: Ppt Case Osteoartritis Putri

Pada pemeriksaan fisik, pada pasien OA ditemukan adanya gerak sendi baik secara aktif maupun pasif. Selain itu biasanya terdengar adanya krepitasi yang semakin jelas dengan bertambah beratnya penyakit. Gejala ini disebabkan karena adanya pergesekan kedua permukaan tulang sendi pada saat sendi digerakkan atau secara pasif dimanipulasi.

Pada pasien ini terdengar adaya krepitasi pada lutut kirinya ketika digerakkan secara pasif. Selain itu pada pasien juga terdapat hambatan gerak aktif pada sendi lutut kiri yaitu pasien hanya mampu untuk menfleksikan lututnya sebatas 40-45° saja, begitu pula jika digerakkan secara pasif.

Page 33: Ppt Case Osteoartritis Putri

Dari hasil pemeriksaan local pada sendi pasien juga ditemukan adanya pembengkakan dan adanya tanda-tanda peradangan seperti adanya nyeri sendi, kemerahan dan teraba hangat pada lutut kirinya. Semua tanda ini sesuai dengan tanda-tanda pada pasien OA yang biasanya pembengkakan yang terjadi itu disebabkan karena adanya efusi cairan dan adanya osteofit pada permukaan sendi.

Diagnosis OA selain berdasarkan gejala klinis juga didasarkan pada hasil radiologi. Namun pada awal penyakit, radiografi sendi seringkali masih normal. Adapun gambaran radiologis sendi yang menyokong diagnosis OA adalah : peyempitan celah sendi yang seringkali asimetris (lebih berat pada bagian yang menanggung beban), peningkatan densitas (sclerosis) tulang subkondral, kista tulang, osteofit pada pinggir sendi, perubahan struktur anatomi sendi.

Page 34: Ppt Case Osteoartritis Putri

Pada pasien ini dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan foto rontgen. Pemeriksaan penunjang laboratorium OA biasanya tidak banyak berguna. Darah tepi ( Hb, leukosit, laju endap darah ) dalam batas normal kecuali OA generalisata yang harus dibedakan dengan atritis peradangan. Pemeriksaan cairan sendi pada pasien juga dapat diperiksa untuk menilai apakah ada bakteri atau tidak

Berdasarkan patogenesisnya OA dibedakan menjadi OA primer dan OA sekunder. OA primer disebut juga OA idiopatik adalah OA yang penyebabnya tidak diketahui dan tidak ada hubungannya dengan penyakit sistemik maupun proses perubahan lokal pada sendi. OA sekunder adalah OA yang didasari oleh adanya kelainan endokrin, inflamasi, metabolik, pertumbuhan dan imobilisasi yang lama. OA primer lebih sering ditemukan daripada OA sekunder.

Page 35: Ppt Case Osteoartritis Putri

Untuk penyebab OA pada pasien ini masih perlu diteliti lebih lanjut namun, pasien ini memiliki faktor resiko yang diperkirakan memiliki peranan penting dalam terjadinya OA pada pasien. Faktor yang pertama adalah usia. Di beberapa referensi menyatakan bahwa angka insiden terjadinya OA meningkat seiring bertambahnya usia terutama pada usia > 50 tahun, ini berkaitan dengan adanya degenerasi tulang rawan.

Pada kasus, pasien berusia 56 tahun. Aktivitas sehari-hari pasien dan pekerjaan pasien sebagai pedagang yang sering mengangkat benda-benda berat juga menjadi predisposisi terjadinya OA yaitu memberikan beban berlebihan pada sendi penyangga.

Page 36: Ppt Case Osteoartritis Putri

Berdasarkan adanya faktor resiko dan gejala klinis telah memenuhi beberapa kriteria diagnosis OA genu yaitu nyeri pada lutut, usia > 50 tahun, kaku sendi < 30 menit dan adanya krepitasi, tetapi untuk lebih memastikannya lagi diagnosis OA perlu dilakukan pemeriksaan penunjang berupa foto rontgen, periksa kadar asam urat serta faktor rheumatoid untuk menyingkirkan diagnosis bandingnya

Tujuan pengobatan pada pasien OA adalah untuk mengurangi gejala dan mencegah terjadinya kontraktur dan atrofi otot. Modalitas penanganan yang dapat diberikan pertama adalah dengan memberikan terapi non farmakologis berupa edukasi mengenai penyakitnya secara lengkap, yang selanjutnya adalah memberikan terapi farmakologis untuk mengurangi nyerinya yaitu dengan memberikan analgetik. Pada kasus ini dapat diberikan obat yang memiliki efek nefrotoksik minimal yaitu paracetamol mengingat usia pasien yang sudah berumur dan pasien jarang memeriksa kesehatannya sehingga ditakutkan ada penyakit sistemik lain yang belum diketahui. Dan pada pasien dapat juga disarankan untuk melakukan fisioterapi

Page 37: Ppt Case Osteoartritis Putri

TERIMAKASIH