Ppt Case Adb
description
Transcript of Ppt Case Adb
Seorang Perempuan 39 Tahun Datang ke RS BARI
Dengan Keluhan Lemas Sejak 2 Minggu SMRS
Frandi Wirajaya, S.KedNur Suci Trendy Asih, S.Ked
Pembimbing :Dr.H.M.Faisal Sholeh,Sp.PD.FINASIM
Identifikasi Pasien Nama : Ny. N Usia : 39 tahun Pekerjaan : IRT Status : Menikah Alamat : Jl. Keramasan, Palembang Agama : Islam No. RM : 380849 Tanggal MRS : 5-11-2015
Status Pasien
Keluhan Utama :◦ Badan terasa lemas sejak 2 minggu SMRS.
Keluhan Tambahan :◦ Pusing dan pandangan berkunang-kunang
Anamnesis (Autoanamnesis pada tanggal 12-11-2015)
Riwayat Perjalanan Penyakit
Sejak ± 5 bulan SMRS os mengeluh badan terasa lemas, kepala pusing (-), lesu (+), cepat lelah (+), sempoyongan (+), pingsan (-), sesak (-), nyeri dada (-), batuk (-), demam (-), mual (+),
muntah (-), nyeri menelan (-), nyeri ulu hati (+), gusi berdarah (-), mimisan (-), penurunan nafsu
makan (-) BAK tidak ada keluhan, BAB hitam (+), frekuensi jarang berobat ke RS BARI, dikatakan kurang darah, dan dirawat selama satu minggu,
os mendapatkan tranfusi darah sebanyak 4 kantong, os pulang dengan perbaikan.
Sejak ± 2 minggu SMRS, os kembali mengeluhkan badan lemas (+), lemas >>
setelah beraktivitas berat dan berolahraga, lesu (+), cepat lelah (+), pusing (+), pandangan
berkunang-kunang (+), jantung berdebar-debar (+), demam (+) tidak terlalu tinggi, mual (+),
muntah (-), nyeri menelan (-), muntah, mimisan (+), gusi berdarah (+), sesak (-), nyeri dada (-), batuk (+) kadang-kadang, dahak (-), nyeri ulu
hati (+), penurunan nafsu makan (+), BB turun (+), BAK tidak ada keluhan, BAB encer seperti
kecap, frekuensi 2x/hari, sebanyak 1 gelas aqua, darah (-), ambient (-). Os kemudian
berobat ke IGD RS BARI dan dirawat.
Riwayat keguguran : ada, tahun 2012, mendapat 8 kan-tong darah, os pulang dengan perbaikan namun tidak per-nah kontrol.
Riwayat transfusi darah sebelumnya : ada, setiap 3 bulan/1x
Riwayat penyakit maag : ada, ± 10 tahun Riwayat sakit kuning : disangkal Riwayat operasi : disangkal Riwayat darah tinggi : disangkal Riwayat kencing manis : disangkal Riwayat asma : disangkal Riwayat tidak menstruasi sejak 2 tahun yll.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit dengan keluhan yang sama disangkal
Riwayat Penyakit Dalam Keluarga
Riwayat sering mengkonsumsi jamu (-) Riwayat sering mengkonsumsi obat-obatan
penghilang nyeri (-)
Riwayat Kebiasaan dan Tempat Tinggal
Penderita merupakan ibu rumah tangga, penderita tinggal bersama suami dan ketiga anak penderita. Status sosial ekonomi keluarga penderita cukup.
Riwayat Sosial Ekonomi
Status Generalis Keadaan umum: tampak sakit sedang Kesadaran: kompos mentis Tekanan darah : 100/60 mmHg Nadi : 84 kali/menit, reguler, isi dan tegangan cukup Frekuensi Pernapasan : 20 kali/menit Temperatur : 36,50C Tinggi Badan : 158 cm Berat Badan : 50 kg Indeks Massa Tubuh : 20 kg/m2 (Normoweight)
Pemeriksaan Fisik (pada tanggal 12-11-2015)
Status Lokalis Kepala : normocephali
◦ Mata : konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya (+/+), pupil bulat, isokor, diameter 3mm
◦ Hidung : deformitas (-), nafas cuping hidung (-)
◦ Mulut : atrofi papil lidah (+), stomatitis angularis (-), tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Leher : JVP (5+2) cmH2O, pembesaran KGB (-), struma (-)
Thoraks Jantung◦ Inspeksi : ictus cordis terlihat di ICS V◦ Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V◦ Perkusi : Batas atas jantung ICS II Batas kanan jantung
ICS IV linea parasternalis dextra Batas kiri jantung ICS VI linea midclavicularis sinistra
◦ Auskultasi : HR 84 x/m, reguler, bunyi jantung I-II normal, murmur sistolik (+) grade 4/6, gallop (-)
Paru-paru ◦ Inspeksi : statis dan dinamis simetris kanan = kiri,
retraksi (-)◦ Palpasi : stemfremitus kanan = kiri◦ Perkusi : sonor di kedua lapangan paru◦ Auskultasi : vesikuler (+) normal, ronkhi (-), wheezing (-)
Abdomen◦ Inspeksi : cembung◦ Palpasi : lemas, asites (+), nyeri
tekan (-) epigastrium, hepar teraba 4 jari dari arcus costae dan lien teraba (scrufner 1)
◦ Perkusi : timpani, shifting dullness (-)◦ Auskultasi : bising usus (+) normal
Ekstremitas◦ Superior : palmar pucat (+), koilonychia (-)
◦ Inferior : akral hangat (+), edema pretibia (-)
Pemeriksaan Laboratorium (9 Oktober 2015)
Anemia defisiensi Fe Gastritis Erosif
Daftar Masalah
Anemia defisiensi Fe + Suspek Gastritif Erosif
Diagnosis Sementara
Anemia Defisiensi Fe + Suspek Ulkus Peptikum
Anemia e.c Perdarahan
Diagnosis Banding
Tatalaksana
Non Farmakologis Farmakologis
Istirahat Diet Nasi Biasa Edukasi
IVFD RL gtt xx/menit Omeprazole 1 x 20 mg
(oral) Sucralfat syr 4 x 2 cth Transfusi PRC Rencana injeksi iron
sucrose 1 x 50 mg Rencana pemberian
Vitamin C 3 x 100 mg/ hari (oral)
Cek darah rutin, HbsAG, Anti HCV, CT, BT Endoskopi
Rencana Pemeriksaan
Quo ad vitam : bonam Quo ad functionam : bonam
Prognosis
Follow Up
Analisis KasusSeorang laki-laki berusia 50 tahun datang dengan keluhan utama badan lemas sejak ± 1 hari SMRS dan keluhan tambahan pandangan terasa gelap bila beranjak dari tempat duduk
Gejala yang ditemukan pada pasien adalah badan lemas, lemas dirasakan bertambah
setelah beraktivitas berat dan berolahraga, lesu (+), cepat lelah (+), os sering merasa pandangan gelap saat beranjak dari tempat duduk, sempoyongan (+), mual
(+), nyeri ulu hati (+),
sindrom anemia (anemic syndrome)
ANEMIA
hasil pemeriksaan fisik, didapatkan konjungtiva palpebra anemis (+/+),
atrofi papil lidah (+), akral pucat (+), koilonychia (+),
hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan
kadar hemoglobin 6,2 g/dl (anemia), kadar MCV 55,5
fl, kadar MCHC 25%, kadar Fe 13 µg/L, kadar
TIBC 459 µg/L, dan kadar ferritin 3,04 ng/L.
Anemia hipokromik mikrositer pada
hapusan darah tepi, atau MCV < 80 fl dan MCHC < 31% dengan
salah satu dari parameter berikut, yaitu besi serum < 50 mg/dl,
TIBC > 350 mg/dl, saturasi transferin <
15%, atau feritin serum < 20 mg/l
gejala khas yang dijumpai pada
anemia defisiensi Fe
hasil anamnesis ditemukan riwayat pasien mengalami maag kronik, pasien juga
mengatakan bahwa pasien kadang-kadang mengalami
BAB hitam, berdasarkan hasil pemeriksaan feses rutin ditemukan eritrosit (+),
gejala-gejala tersebut dapat dicurigai sebagai gastritis
erosif.
Etiologi dari anemia defisiensi besi salah
satunya adalah karena kehilangan besi akibat perdarahan menahun
yang dapat berasal dari saluran cerna akibat
dari tukak peptik
Tatalaksana dari anemia defisisensi besi adalah terapi kausal, yaitu terapi terhadap penyebab perdarahan, pada kasus ini karena dicurigai
gastritis erosif maka diberikan omeprazole 1 x 20 mg (oral) dan sucralfat syr 4 x 2 cth, lalu
direncanakan untuk dilakukan pemeriksaan endoskopi untuk mencari sumber perdarahan dari sistem saluran cerna. Untuk pemberian preparat
besi ditunda hingga kita berhasil menemukan sumber perdarahan.
TERIMA KASIH